Anda di halaman 1dari 12

SOAL KASUS STASE ASKEB

KEHAMILAN
1. Seorang Pasien perempuan berusia 27 tahun, datang kebidan praktik mandiri dengan keluhan terlambat haid
selama 4 minggu. saat bidan melakukan anamnesis, ia mengeluh selalu mual dan muntah di pagi hari. Hasil
pemeriksaan diketahui keadaan umum pasien baik, tekanan darah 110/70 mmhg, denyud nadi 84
kali/menit,frekuensi pernafasan 24 kali/menit, suhu tubuh 36 C. pemeriksaan penunjang untuk mendukung
penegakan diagnosis kasus tersebut adalah.....
A. Urine HCG
B. Urine Aseton
C. Urine Reduksi
D. Urine Protein
E. Urine Glukosa
Jawaban A: Urine HCG
Pembahasan :
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan Diagnosis pasien tersebut adalah
pemeriksaan urine HCG. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kadar HCG dalam Tubuh. HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) adalah suatu hormon yang dihasilkan embrio. Hormon ini akan meningkat dalam
urine dan darah seminggu setelah masa konsepsi. Hormon HCG dilepaskan ke dalam darah ibu dan
bergerak mengelilingi Ovum, kemudian masuk kedalam indung telur. hal tersebut mengakibatkan
peningkatan progesteron yang berfungsi menahan haid berikutnya.

2. Seorang perempuan berusia 27 tahun, status obstetri G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu datang ke poliklinik
kandungan. Ia mengeluh mual muntah setiap makan. hasil pemeriksaan kondisi umum pasien baik, TD 110/80
mmhg, Nadi 88kali/menit, Pernafasan 20 kali/menit dan suhu tubuh 36,5 C. Cara mengatasi keluhan pada
kasus tersebut adalah..............
A. Mengkonsumsi makanan Asam
B. Mengkonsumsi makana pedas
C. Mengkonsumsi cokleat sedikit demi sedikit
D. Makan sedikit sedikit tetapi sering
E. Mengkonsumsi makanan bersantan
Jawaban D : makan sedikit tetapi sering
Pembahasan
Tindakan untuk mengatasi keluhan pasien tersebut adalah dengan makan sedikit-sedikit tetapi sering.
Makanlah dalam jumlah sedikit, tetapi sering dan jangan makan dalam jumlah porsi besar karena justru akan
menimbulkan rasa mual pada pasien. Sebaiknya, pasien tetap makan walaupun kondisi perut tidak enak.
Pasien dianjurkan makan sebanyak 5-6 kali sehari dengan jumlah porsi yang lebih sedikit untuk menghindari
perut yang kosong. Pada umumnya hyperemesis grafidarum terjadi pada ibu primigrafida (Ibu yang hamil
untuk pertamakalinya)atau tergantung pada hormone dari si calon ibu. Ada ibu hamil yang merasa mual,
muntah, pusing dan badannya terasa lemah, namun ada juga yang merasa kehamilannya biasa saja. Gejala-
gejala ini dapat dikurangi dengan hal-hal berikut :
a. Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama kehamilan
b. Memperbanyak minum air putih
c. Menerapkan pola makan yang sedikit tetapi sering
d. Sebaiknya, pasien selalu menyediakan makanan selingan seperti roti atau biskuat
e. Pasien bias mengonsumsi jahe serta permen segar untuk mengurangi rasa mual dan muntah
f. Bidan bisa menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat
g. Menciptakan suasana yang aman, nyaman, rileks dan bersih agar bias mengurangi rasa cemas pasien
sehingga bias melewati kehamilannya dengan tenang.
3. Seorang perempuan berusia 22 tahun, status obstetric G1P0A0 dan usia kehamilan 13 minggu, datang ke
BPM mengeluh mual dan muntah. Data yang diperoleh dari pemeriksaan KU (Keadaan Umum) ibu baik,
tekanan darah 110/80mmhg, nadi 80 kali per menit, frekuensi pernafasan 20 kali/menit dan suhu tubuh 37 C.
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk pasien tersebut adalah….
A. Senam hamil
B. Perawatan Payudara
C. Nutrisi (Gizi)
D. Mobilisasi
E. Kebutuhan istirahat
Jawaban C : Nutrisi
Pembahasan
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk ibu pada kasus tersebut adalah memberikan Pendidikan
kesehatan tentang nutrisi (Gizi). Selama ibu mengalami Mual dan Muntah, ibu akan mengalami gangguan
pemenuhan cairan elektrolit tubuh. Oleh karena itu, bidan harus memberikan konseling nutrisi (Gizi) seperti
perlunya ibu mengkonsumsi zat besi, karbohidrat kompleks, protein dan beberapa jenis vitamin.

4. Bidan merujuk pasien berusia 28 tahun, status Obstetri G1P0A0 dan usia kehamilan 36 minggu ke RSUD
dengan kondisi pasien tidak sadar serta mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110
mmhg, denyud nadi 100 kali/menit, frekuensi pernafasan 16 kali/menit, DDJ tidak teratur serta terdapat
edema pada wajah, tangan dan kaki. Berdasarkan data subyektif pasien diagnosis yang sesuai dengan kasus
tersebut adalah…..
A. Eklampsia
B. Preeklampsia Berat
C. Preeklampsia ringan
D. Preeklampsia berat
E. Superimposed preeklampsia
Jawaban A : Eklampsia
Pembahasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu tekanan darah 160 per 110 mmhg nadi 100 kali permenit, pernapasan 16
kali per menit, Djj irreguler, serta terdapat edema pada wajah, tangan dan kaki maka diagnosis kasus pasien
tersebut adalah eklampsia. Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu hamil yang diikuti dengan kejang akibat
hipertensi gestasional yang terjadi sebagai kelanjutan dari gejala preeklamsia. Terdapat empat konvulsi
eklampsia sebagai berikut
a. Tingkat awal pada tingkat awal mata penderita eklampsia akan terbuka tanpa refleks melihat, kelopak
mata seakan bergetar, tangan dan kepala pasien Berputar Ke Kiri atau ke kanan.
b. Tingkat kejang Tonik
Pada tingkat kejang tonik, pasien mengalami distorsi atau wajah terlihat kaku dan membiru (sianosis),
kota juga menjadi kaku, bola mata menonjol, kaki membengkok ke dalam, tangan menggenggam, terjadi
henti nafas, dan lidah tergigit. keadaan ini berlangsung selama 15 sampai 30 detik.
c. Kejang Tingkat Klonik
Pada tingkat kejang klonik, semua otot bagian tubuh pasien berkontraksi secara kaku dan berulang-ulang
dengan tempo yang cepat. kelopak mata pasien menutup kaku dan rahang terbuka atau tertutup secara
tiba-tiba. apabila kejang tidak segera diatasi, pasien dapat terlempar dari tempat tidurnya. seringkali lidah
pasien tergigit, keluar air liur yang berbusa dan terkadang disertai darah titik pada pasien membengkak,
sianosis, ada bercak darah pada mata serta pasien bisa tidak sadarkan diri titik kondisi ini berlangsung
sekitar 1 sampai 2 menit.
d. Tingkat koma
Pada tingkat, titik pasien tidak sadarkan diri dalam jangka waktu beberapa lama tergantung tingkat
keparahan eklampsia titik lama, pada pasien berbeda-beda tergantung tekanan darah nadi dan suhu tubuh
pasien. pada penderita tingkat ini, pasien akan mengalami Inkontinensia diikuti dengan oliguria terkadang
terjadi aspirasi dan muntah titik ketika pasien sudah sadarkan diri, biasanya sebagian besar pasien
mengalami disorientasi dan sedikit gelisah (kebingungan).

5. Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun dengan usia kehamilan 36 Minggu, datang ke bidan praktek
Mandiri diantar oleh suaminya. kondisi pasien tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh bidan, didapatkan tekanan darah 180/100 mmhg nadi 100 kali permenit, pernapasan 15
kali per menit, DJJ irreguler terdapat edema pada wajah, tangan, dan kaki. Pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukan pada kasus tersebut adalah ….
A. Aseton urine
B. HCG urine
C. Protein urine
D. reduksi urine
E. glukosa urine
Jawaban C Protein Urine
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadar aseton dalam urin. dikatakan
mengalami proteinuria apabila konsentrasi protein dalam urine sebesar 0.19 gram per liter (> + 2 dengan cara
dipstik) Atau ditemukan kadar protein lebih dalam dua kali pemeriksaan spesimen urine yang diberi jarak
minimal 6 jam. pada spesimen urin 24 jam, dikatakan proteinuria apabila konsentrasi protein mencapai 0,3
gram per 24 jam. kadar protein dalam urine yang tinggi pada ibu hamil merupakan salah satu gejala
preeklamsia dan eklamsia. tambahan pula, pasien tersebut juga mengalami hipertensi, edema dan kejang-
kejang.

6. Seorang perempuan berusia 32 tahun, status obstetri G2 P1 A0, Datang ke Puskesmas untuk memeriksakan
kehamilannya. dari hasil pemeriksaan abdomen, diketahui TV pasien setinggi pusat. usia kehamilan pasien
tersebut adalah…
A. 20 Minggu
B. 24 Minggu
C. 28 minggu
D. 30 Minggu
E. 32 minggu
Jawaban B : 24 Minggu
Pembahasan
Metode penentuan usia kehamilan diatas menggunakan metode perkiraan F (tinggi fundus uteri) melalui
palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan ketentuan sebagai berikut :

Berdasarkan tabel di atas, apabila TF setinggi pusat maka usia kehamilan diperkirakan sekitar 24 Minggu

7. Seorang perempuan berusia 20 tahun usia kehamilan 34 minggu, datang ke BPM diantar oleh keluarganya
dalam kondisi tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. hasil pemeriksaan tekanan darah 180 per 110 mmhg
dan Nadi 100 kali permenit, pernapasan 16 kali/menit, denyut jantung janin irregular, serta terdapat
penyimpangan cairan pada wajah, tangan dan kaki titik penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut
adalah…..
A. Merujuk ke rumah sakit
B. Memberikan MgSO4 dan merujuk ke rumah sakit
C. Memberikan diazepam dan merujuk ke rumah sakit
D. Memasang infus dan dirawat di BBM sampai sehat
E. Memberikan MgSO4 dan diazepam serta merujuk ke rumah sakit
Jawaban B memberikan MgSO4 dan merujuk ke rumah sakit
Pembahasan
Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah dengan memberikan MgSO4 dan kemudian merujuk
pasien ke rumah sakit. pemberian magnesium sulfat ini diutamakan untuk pasien dengan gangguan fungsi
organ-organ penting. misalnya, untuk mengatur tekanan darah, memperbaiki asidosis, mencegah terjadinya
dekompensasi kordis, dan mempertahankan ventilasi paru-paru.

8. Seorang perempuan usia 30 tahun, status obstetri G2 P1 A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke RSUD
dengan keluhan mengeluarkan darah banyak berwarna merah segar dari Jalan lahir namun tidak disertai nyeri
perut. hasil pemeriksaan keadaan umum lemah, pucat, dan DJJ reguler 150 kali/menit. berdasarkan
pemeriksaan USG plasenta terletak di segmen bawah rahim. diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut
adalah…
A. plasenta akreta
B. plasenta previa
C. solusio plasenta
D. plasenta inkreta
E. retensio plasenta
Jawaban B plasenta previa
Pembahasan
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut, yaitu plasenta previa. Plasenta previa terjadi ketika plasenta
berada pada segmen bawah uterus. hal tersebut menyebabkan tertutupnya sebagian atau seluruh pembukaan
Jalan lahir. seharusnya, plasenta terletak di bagian fundus atau di atas rahim, namun bisa juga sedikit ke kanan
atau ke kiri. beberapa faktor dan etiologi dari plasenta previa tidak diketahui titik akan tetapi, terdapat faktor
pendorong terjadinya plasenta previa yang dinyatakan sebagai berikut.
a. faktor yang telah sentra previa sebelumnya.
b. faktor riwayat seksio sesarea
c. faktor riwayat aborsi
d. faktor kehamilan ganda
e. faktor usia ibu yang lebih dari 35 tahun
f. faktor ibu dengan multiparitas (wanita yang telah melahirkan lebih dari 1 kali).
g. faktor tindakan kuretase
h. faktor adanya gangguan anatomi seperti tumor pada rahim sehingga permukaan plasenta menyempit
i. faktor trauma kehamilan
j. faktor adanya jaringan rahim pada tempat yang bukan sebenarnya, misalnya dari indung telur telah
kehamilan yang sebelumnya (kehamilan ektopik).
k. faktor sosial ekonomi rendah dan gizi buruk.

9. Seorang perempuan berusia 36 tahun usia kehamilan 19 minggu datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan adanya perdarahan bercak dari kemaluannya. hasil pemeriksaan didapatkan tekanan
darah 120/80 mmhg nadi 97 kali/menit pernapasan 24 kali/menit suhu tubuh 37,5 derajat Celcius dan serviks
menutup. diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah…..
A. Abortus komplit
B. abortus insipiens
C. abortus imminens
D. Abortus inkomplit
E. abortus mola
Jawaban C abortus imminens
Pembahasan
Diagnosis yang dapat ditegakkan untuk kasus diatas adalah abortus imminens. Abortus Imminens merupakan
komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi titik keadaan ini memberikan sentuhan emosional serius dan
meningkatkan resiko terjadinya keguguran kelahiran prematur BBLR rumah kematian perinatal perdarahan
antepartum dan KPD. Gejala dari abortus imminens diantaranya munculnya keluhan kram pada perut bagian
bawah, adanya peredaran keluar dari vagina dan serviks tertutup.

10. Seorang perempuan berusia 36 tahun, usia kehamilan 19 miggu datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan adanya perdarahan dari kemaluannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan
tekanan darah 120/80 mmhg denyut nadi 88 kali/menit, suhu tubuh 37,5 derajat Celcius dan belum terjadi
ekspulsi atau pengeluaran hasil konsepsi. pada pemeriksaan dalam terlihat serviks terbuka. diagnosis pada
kasus tersebut adalah…
A. Abortus komplit
B. abortus insipiens
C. abortus imminens
D. abortus inkomplit
E. abortus mola
Jawaban B : abortus insipiens
Pembahasan
Diagnosis yang tepat dari kasus tersebut adalah abortus insipiens. abortus insipiens (investable abortion)
merupakan Apa yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 20 Minggu namun sudah terjadi
pembukaan serviks. gejalanya dapat berupa perdarahan sedang hingga berat dan nyeri kram pada perut bagian
bawah. dalam keadaan ini kehamilan tidak dapat dipertahankan Lagi. Adapun asuhan kebidanan untuk
menangani kasus abortus insipiens sebagai berikut.
a. apabila perdarahan pasien tidak banyak maka tidak harus menunggu hingga terjadi aku spontan tanpa
pertolongan selama 36 jam sama dengan cara memberikan morfin.
b. apabila keluar kurang dari 12 minggu dan disertai dengan perdarahan maka harus dilakukan
pengosongan uterus memakai kuret vakum dengan susulan pengerokan kulit tajam dan penyuntikan
ergometrin 0,2 mm/IM.
c. Apabila sudah lebih dari 12 minggu maka bidan harus memberikan infus oksitosin 10 IU dalam
Dextrosa 5% sebanyak 500 ml dan mulai diteteskan sebanyak 8 tetes permenit serta akan dinaikkan
sesuai dengan kontraksi uterus sampai terjadinya abortus komplit.
d. Apabila dan yang sudah keluar rumah namun plasenta masih Tertinggal maka bidan harus melakukan
bimanual plasenta.

11. Seorang perempuan berusia 37 tahun usia kehamilan 19 minggu datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan perdarahan dari kemaluannya. hasil pemeriksaan diketahui tekanan darah 120/80
mmhg nadi 88 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit suhu tubuh 37,5 derajat Celcius, ekspulsi sebagian hasil
konsepsi, dan pemeriksaan dalam serviks terbuka. Diagnosis pada kasus tersebut adalah…
A. abortus komplit
B. abortus insipiens
C. abortus imminens
D. abortus inkomplit
E. abortus mola
Jawaban D : Abortus inkomplit
Pembahasan
Berdasarkan data di atas, diagnosis untuk pasien tersebut adalah abortus inkomplit. pada abortus inkomplit
biasanya terjadi perdarahan yang banyak dan Kontraksi rahim sehingga menimbulkan rasa nyeri pada perut.
berikut ini tanda terjadinya abortus inkomplit.
a. Terasa nyeri hebat di bagian bawah perut hingga ke punggung belakang
b. pasien mengalami perdarahan banyak dan sebagian hasil konsepsi atau janin sudah keluar
c. serviks terbuka dan terdapat jaringan sisa
d. adanya pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan
e. saat dilakukan tes kehamilan kemungkinan hasilnya masih positif, tetapi kehamilan tidak bisa
dipertahankan
12. Seorang perempuan berusia 32 tahun usia kehamilan 16 minggu datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan perdarahan dari kemaluannya. hasil pemeriksaan diketahui tekanan darah 120/80
mmhg denyut nadi 88 x/menit, pernapasan 24 kali/menit, dan suhu tubuh 37,5 derajat Celcius. Riwayat
ekspulsi hasil konsepsi dan pemeriksaan dalam serviks terbuka. diagnosis yang tepat pada kasus tersebut
adalah…
A. abortus komplit
B. abortus insipiens
C. abortus imminens
D. abortus inkomplit
E. abortus mola
Jawaban A : Abortus komplit
Pembahasan
diagnosis pada kasus pasien tersebut adalah abortus komplit. pada abortus komplit, perdarahan yang terjadi
hanya sedikit karena sebagian janin telah keluar melalui mulut rahim; pasien abortus komplit memiliki
riwayat ekspulsi hasil konsepsi. Adapun tanda terjadinya abortus komplit sebagai berikut.
a. pasien hanya merasakan nyeri sedikit
b. pengeluaran seluruh jaringan hasil konsepsi
c. bila dilihat, jaringan dalam rahim kosong
d. uterus lebih kecil dari usia kehamilan
e. pasien tidak lagi mengalami gejala kehamilan dan hasil tes kehamilan negatif

13. Seorang perempuan berusia 39 tahun usia kehamilan 18 minggu datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan terjadi pendarahan dari kemaluannya. hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmhg
nadi 88 kali/rmenit, pernafasan 24 kali/menit suhu tubuh 37,5 derajat Celcius dan tinggi fundus uteri lebih
besar dari usia gestasi nya. pada pasien terdapat sindroma mirip preeklamsia tidak terdengar denyut jantung
janin, keluar jaringan seperti anggur, serta hasil pemeriksaan dalam serviks terbuka. Diagnosis yang tepat
pada kasus tersebut adalah…
A. Abortus komplit
B. abortus insipiens
C. abortus imminens
D. abortus inkomplit
E. abortus mola
Jawaban E : Abortus Mola
Pembahasan
Berdasarkan data data diatas maka diagnosis pada pasien tersebut adalah abortus Mola. Perdarahan pada
kehamilan awal juga dapat disebabkan oleh kehamilan Mola. abortus semula juga sering disebut dengan hamil
anggur titik pada hamil anggur umumnya rahim lebih besar dari pada usia kehamilan yang seharusnya dan
tidak ditemukan hasil konsepsi atau janin.

14. Seorang perempuan berusia 11 tahun, usia kehamilan 10 minggu ke rumah dirujuk bidan ke rumah sakit
pasien mengeluh bercak dan nyeri pada perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan vital sign diketahui tekanan
darah 90/60 mmhg nadi 110 kali/menit, dan dilakukan Douglas fungsi terdapat darah yang tidak membeku.
Diagnosis yang tepat untuk Pasien tersebut adalah…..
A. abortus komplit
B. abortus inkomplit
C. kehamilan mola
D. kehamilan ektopik
E. kehamilan ektopik terganggu
Jawaban D kehamilan ektopik
Pembahasan
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang
normal, yakni dalam endometrium cavum uteri. Hampir 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba uterina. Kehamilan
ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik.
Diagnosis kehamilan ektopik terganggu yang mendadak (akut) biasanya tidak sulit. Karena selain gejala kehamilan
muda, juga terdapat nyeri perut bagian bawah, disertai dengan perdarahan pervaginam. Tanda-tanda lain adalah lemah,
pucat, nyeri tekan perut bawah, nyeri goyang serviks, syok serta cairan bebas intraabdomen, penonjolan cavum douglas.
Perut agak membesar dengan menunjukkan tanda-tanda rangsangan peritoneum dengan rasa nyeri yang keras pada
palpasi. Kadang ditemukan cairan bebas dalam rongga perut. Pada pemeriksaan ginekologik, uterus tidak dapat diraba
dengan jelas karena dinding perut menegang dan uterus dikelilingi oleh darah.

15. Seorang perempuan berusia 24 tahun hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12 minggu datang ke
Puskesmas dengan keluhan perut terasa mulas keluar darah sedikit dari Jalan lahir, hasil palpasi tinggi fundus
uteri sesuai dengan usia kehamilan, pemeriksaan dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan
kanalis servikalis masih tertutup. nasehat yang seharusnya diberikan bidan kepada pasien tersebut adalah…
A. Banyak makan
B. Istirahat baring
C. Pemeriksaan usg
D. Pemeriksaan ctg
E. Pemeriksaan rontgen
Jawaban B : Istirahat baring
Pembahasan
Nasehat yang seharusnya diberikan oleh bidan kepada pasien tersebut adalah menghancurkan untuk istirahat
baring. istirahat baring sangat penting dalam penanganan kasus ini titik dengan istirahat baring aliran darah
akan lebih baik dan rangsangan mekanik pada pasien juga berkurang. Selain itu, pasien juga tidak
diperbolehkan melakukan aktivitas fisik yang berat atau melakukan hubungan seksual.

16. Seorang perempuan berusia 39 tahun mengaku telah melahirkan anak keempatnya 2 hari yang lalu di rumah
sakit. saat ini ia mengeluh pusing dan penglihatan yang kurang jelas. menurut pengakuannya saat hamil 8
bulan tekanan darahnya meningkat. hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 150/100 mmhg protein urine
++ dan pada ekstremitas bawah terlihat edema. diagnosis medis yang paling tepat pada kasus tersebut
adalah…
A. Eklampsia
B. Hipertensi
C. preeklamsia berat
D. eklampsia ringan
E. preeklamsia sedang
Jawaban C Preeklampsia berat
Pembahasan
Diagnosis medis yang paling tepat pada kasus tersebut adalah preklamsia berarti titik preklamsia ialah
penyakit yang ditandai dengan gejala hipertensi, edema, dan adanya protein urin. hal tersebut sesuai dengan
gejala yang dialami pasien, yaitu tekanan darah 150/100 mmhg protein urin ++ dan pada ekstremitas bawah
terlihat edema.

17. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan tidak haid lebih kurang 3 bulan
pasien mengeluh mual pada pagi hari ia mengatakan anak pertamanya baru berusia 1 tahun. pasien
menggunakan KB pil tetapi tidak rutin diminum tiap hari karena lupa. hasil pemeriksaan bidan diketahui
tekanan darah 110/80 mmhg nadi 80 kali/menit, Teraba ballotement, dan pemeriksaan HB 12 gram/dl.
tindakan yang akan Anda berikan untuk kasus tersebut adalah…
A. pemeriksaan USG
B. pemeriksaan HSG
C. pemeriksaan urine
D. pemeriksaan darah
E. pemeriksaan radiologi
Jawaban A pemeriksaan USG
Pembahasan
Tindakan yang diberikan kepada pasien tersebut adalah pemeriksaan USG (ultrasonografi). pemeriksaan
USG merupakan tindakan untuk melihat keadaan janin dengan menggunakan frekuensi gelombang suara
tinggi yang dipantulkan kepada tubuh ibu titik dengan menggunakan USG dapat diketahui perkembangan bayi
usia kehamilan, pertumbuhan dan Mengetahui adanya ancaman keguguran.

18. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke BPM mengaku ini kehamilan cukup bulan. Pasien mengeluh
keluar darah segar dari kemaluan 2 jam yang lalu namun tidak disertai mulas. Berdasarkan hasil pemeriksaan
TTV dalam batas normal dan inspekulo keluar darah dari Ostium. Rencana tindakan yang dilakukan pada
kasus tersebut adalah…..
A. Posisi terlentang
B. pemberian relaksasi
C. kolaborasi dengan SpA
D. pertolongan persalinan di BBM
E. Rujuk ke fasilitas yang sesuai (Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap)
Jawaban D pertolongan persalinan di BPM
Pembahasan
Rencana yang dapat dilakukan oleh bidan untuk menanggapi keluhan yang dialami Pasien adalah melakukan
pertolongan persalinan di BPM. Rencana pertolongan persalinan disiapkan bidan untuk memantau Keadaan
ibu dan janin serta mewaspadai kemungkinan terjadinya komplikasi. Selain itu, bidang juga diharuskan
memberi dukungan moril dan rasa nyaman kepada ibu yang sedang melakukan persalinan

19. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke BPM Kema mengeluh penglihatan kabur sejak tadi malam, 1
minggu yang lalu hanya pusing dan bengkak saja. pasien belum memeriksakan dirinya. saat ini usia
kehamilan 39 Minggu. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/100 mmhg dan protein urin + +.
diagnosis bidan yang sesuai dengan hasil pemeriksaan dalam kasus tersebut adalah….
A. PER
B. PEB
C. Eklampsia
D. hipertensi esensial
E. hipertensi kronik
Jawaban B. PEB
Pembahasan
Dari data pasien yang menyebutkan adanya gejala penglihatan kabur, pusing, bengkak pada bagian tubuh
tertentu, tekanan darah 160/100 10 mmhg dan protein urin + + maka diagnosisnya adalah pasien mengalami
PEB (preeklamsia berat). kategori preeklampsia ini perlu diwaspadai.

20. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan masalah penglihatan kabur sejak
kemarin. Tiga hari yang lalu pasien hanya merasa pusing saja, dan pasien juga belum memeriksakan dirinya.
saat ini usahakan rampasan 38minggu. hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/100 mmhg dan
protein urin ++. Pada pasien, bidan segera melakukan penatalaksanaan untuk mencegah terjadinya kejang.
Penatalaksanaan awal kasus tersebut adalah…
A. Adalat setiap 24 jam
B. Nevi dipin 12 jam kemudian
C. pemberian pematangan paru
D. MgSO4 (20%) 12 gr secara IM
E. MgSO4 (40%) 4 gr secara bolus
Jawaban E MgSO4 40%) 4 gr secara bolus
Pembahasan
Penatalaksanaan kasus PEB pada ibu hamil adalah dengan memberikan MgSO4 (40%) 4 gr secara bolus.
Bolus adalah cara penyuntikan dengan menggunakan spuit kecepatan dorongan sebut ketika menyuntikan
tergantung dari besarnya jarum suntik jumlah bahan kontras yang disuntikkan kekentalan bahan kontras,
kesetabilan dari Vena dan kekuatan seseorang ketika mendorong spuit. MgSO4 bertindak sebagai
antikonvulsan (antikejang) untuk mengontrol terjadinya kejang (fit) awal dan mencegah terjadinya kejang
susulan

SOAL BIMBINGAN 2 (DUA)


SOAL BIMBINGAN 3 (TIGA)

Anda mungkin juga menyukai