3895 10470 1 SM
3895 10470 1 SM
2, Oktober 2016 : 37 - 45
ABSTRAK
ABSTRACT
37
Penentuan Torsi Minimum .......(Pranto Busono, Amril, Royadi)
38
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. XIII No. 2, Oktober 2016 : 37 - 45
TEORI
a. Aliran fluida
Persamaanaliran fluida tidak mampat
(incompressible), khususnya untuk air,
Gambar 2. Jenis katup butterfly yang menggunakan persamaan aliran yang sudah
digunakan di RSG-GAS
39
Penentuan Torsi Minimum .......(Pranto Busono, Amril, Royadi)
terstandar dan diimplementasikan pada diameter ball valve; variasi bukaan katup
katup, yaitu:ANSI/ISA Standard S75.01 dan untuk berbagai diameter butterly valve.
IEC Standards 534-2-1/2.(ANSI: American Tabel 1 menunjukkan harga koefisien aliran
National Standards Institute; ISA: yang melewati katup berdasarkan variasi
Instrument Society of America; IEC: bukaan katup untuk berbagai diameter jenis
International Electrotechnical katup butterfly. Persamaan koefisien laju
Commission). Koefisien laju alir adalah alir fluida air, dapat dinyatakan dalam
kemampuan katup untuk mengalirkan fluida bentuk metrik, sebagai berikut :
cairan pada diamater tertentu dengan laju
alir sebesar 1 m3/h pada suhu antara 5 – 𝜋.𝐶.𝐷 2 2
30oC dengan penurunan tekanan sebesar 1 𝐾𝑣 = (1)
4 𝜌
bar. Korelasi antara koefisien laju alir dimana:
dengan penurunan tekanan pada berbagai KV : koefisien laju alir
diameter, mengindikasikan batasan C : koefisien keluaran
maksimal katup dengan diameter tertentu D : diameter katup, m
sehingga mampu mengalirkan fluida ρ : berat jenis air, 1000 kg/m³
dengan penurunan tekanan (pressure drop)
hingga batastertentu. Hubungan : KV dengn CV, adalah:1 KV =
0,865 CV
b. Koefisien Aliran (Cv) pada Beberapa KV : koefisien laju alir dalam, satuan:
Jenis Katup[1] bar.m3/h
Koefisien aliran katup tergantung pada CV : koefisien laju alir dalam, satuan:
beberapa hal, antara lainjenis produk katup; psi.gpm
variasi bukaan katupuntuk berbagai
Tabel 1. Koefisien aliran (Cv) dari Butterfly valve dengan variasi bukaan katup[1]
40
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. XIII No. 2, Oktober 2016 : 37 - 45
41
Penentuan Torsi Minimum .......(Pranto Busono, Amril, Royadi)
Tabel 2. Koefisien torsi dinamik (Cdt) dengan variasi sudut bukaan katup [3]
Sudut buka 0o 10o 20o 30o 40o 50o 60o 70o 80o 90o
Cdt 0 0,007 0,014 0,022 0,033 0,050 0,087 0,143 0,215 0
42
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. XIII No. 2, Oktober 2016 : 37 - 45
Tabel 1. Koefisien aliran (Cv) dari Butterfly valve dengan variasi bukaan katup
43
Penentuan Torsi Minimum .......(Pranto Busono, Amril, Royadi)
f. Perhitungan torsi
Td = Cdt x D3 xP (6)
dimana :
Torsi Seating and Unseating (Tsu)
Td = Torsi dinamik, Nm
Besarnya torsi maksimum akibat gesekan
Cdt = 0,215 (tabel 2. untuk sudut buka
antara disc dengan seat terjadi saat katup
80o)
dari posisi tertutup sampai membuka pada
D = 0,559 m
perputaran maksimum 20o. Besar torsi
P = 2,5273 x 104 Pa
tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (4) : Dengan memasukan harga-harga tersebut
ke persamaan (6) diperoleh harga torsi
Tsu = 0.32 π. 𝜇. D2. b. Ps (4) dinamik pada katup(Td) = 949,141 Nm.
Jumlah torsi yang diperlukanpadakatup
Dimana :
butterfly secara keseluruhan
Tsu = Torsi seat-unseat, Nm
merupakanfungsidariTsu, Td and Tbf.
π = 3.14
Sedangkanpengaruh dari torsi lainnya
𝜇 = 0,6
umumnya tidak signifikan dibandingkan
D = 0,559 m
ketiga torsi tersebut. Dengan menggunakan
b = 0,154 m
persamaan (3) maka jumlah torsi yang
Ps = 4 ∆P /𝜋 D2 = (4 x2,5273 x 104) : (𝜋
bekerja pada katup PA01/02 AA003
x 0,5592)=102977 N = 102,977
sebesar :
KN
Dengan memasukan harga-harga tersebut
TT = Tsu+Td+Tbf+Tss+Te+Th (3)
ke persamaan (4) diperoleh harga torsi
seating and unseating (Tsu) = 2989,067
Dimana:
Nm.
Tsu = 2989,067Nm.
Td = 949,141Nm.
Torsi Gesek Bearing (Tbf)
Tbf = 44,778Nm.
Besarnya torsi yang terjadi pada bearing
Tss = Te = Th = 0 Nm.
katup dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (5) :
Dengan memasukan harga-harga tersebut
2 ke persamaan (3) diperoleh jumlah torsi
Tbf = 0.21 D (d/2)P (5)
yang bekerja pada katup (TT) = 3982,986
dimana : Nm = 3,983 kNm. Torsi tersebut masih di
Tbf = Torsi gesekbearing, Nm dalam batas yang diijinkan untuk aktuator
D = 0,559 m AUMA tipe SA3 (Permissible thrust for
d = 0,054 m type A = 25 kNm).
P = 2,5273 x 104 Pa
Dengan memasukan harga-harga tersebut
ke persamaan (5) diperoleh harga torsi KESIMPULAN
gesek bearing (Tbf) = 44,778 Nm.
Dari hasil perhitungan besarnya torsi
Torsi Dinamik (Td) yang bekerja pada katup maka setelah katup
Besarnya torsi dinamik maksimum yang dilakukan pengaturan posisi open/close
pada katup terjadi pada saat posisi katup maka pada perawatan katup perlu dilakukan
membuka sebesar 80o. Besarnya torsi pengaturan torsi pada aktuatornya dengan
tersebut dapat dihitung dengan torsi sebesar 3982,986 Nm.
menggunakan persamaan (6):
44
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. XIII No. 2, Oktober 2016 : 37 - 45
45