Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Boiler, Turbin Uap dan Turbin Gas

Nozzles, Diaphragms, and Stationary Blading


Kelas A

Rachmadi W.A.

(4212100081)

Nova Alfian

(4213100034)

Aktivano Maulana

(4213100072)

Alif Nugraha Akbar

(4213100097)

KELOMPOK 4

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya Tugas Boiler, Turbin Uap dan Turbin Gas ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya agar dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Boiler, Turbin Uap dan
Turbin Gas (ME141322) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya semester gasal 2015/2016.
Adapun laporan ini berisi tentang bagian-bagian turbin gas yaitu nozzel, diafragma,
dan sudu-sudu blade tetap.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan laporan dan gambar rencana garis, diantaranya :
1. Bapak Semin, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen mata kuliah Boiler, Turbin Uap dan
Turbin Gas.
2. Semua teman-teman satu kelas yang telah membantu selama proses pengerjaan
Semoga Tugas mata kuliah Boiler, Turbin Uap dan Turbin Gas ini dapat bermanfaat bagi
kami maupun kita semua. Kami mengucapkan mohon maaf karena merasa masi banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan ini, segala macam kritik di terima untuk
kebaikan kami kedepannya.
Surabaya, 25 Oktober 2015

Kelompok 4

Nozzles, Diaphragms, and Stationary Blading

1.1.

Nozzles.
Dari setiap bergeraknya barisan dari sudu-sudu blade terdapat barisan sudu-sudu dan
nozzle stasioner yang sesuai. Masing-masing dari bagian nozzles harus memiliki bentuk
yang benar dan sesuai sehingga kecepatan uap dapat diciptakan dengan kemungkinan
losses yang sedikit, dan discharge jet harus mengenai bagian atas sudu-sudu blade
dengan sudut yang sudah ditentukan dengan tujuan efisiensi yang besar dapat tercapai.
Bertahun-tahun penelitian telah dikerjakan untuk meneliti efisiensi nozzle, dan banyak
alat-alat canggih telah dikembangkan untuk membuat nozzle test menggunakan uap dan
udara. Hasil penelitian yang didapat yaitu dengan memungkinkannya mendesain dan
memproduksi nozzle yang memiliki efficiency 96 sampai 97% pada selama tingkat
pengoperasion normal.
Nozzle pada bagian depan pada saat tahap pertama dari turbin bertekanan tinggi harus
cocok untuk pengoperasian pada temperatur suhu yang tinggi. Lengkungan dari nozzle
sendiri biasanya lebih kecil daripada 180o dan terbagi menjadi beberapa segmen seperti
yang dialiri uap dari tiap segmennya yang dikendalikan dengan valve pemisah. Pada saat
turbin membawa beban yang ringan dan hanya ada satu valve yang terbuka, penurunan
tekanan menjadi besar sepanjang beberapa sekat nozzle yang beroperasi. Sekat-seat
pembagi harus cukup kuat untuk menahan penurunan tekanan dan cukup kuat untuk
menghindari kebocoran yang diakibatkan dari getaran dan kerusakan. Penampang bagian
aliran pada umumnya berbentuk persegi panjang, dan nozzle dirakit terpisah dari partisi
mesin atau lasan baling-baling untuk membentuk plat nozzle, yang mana akan
diamankan ke kotak nozzle. Bahan material nozzle pada umumnya 12 sampai 13%
adalah stainless steel.
Inlet nozzle pada bagian belakang harus dapat menahan penurungan tekanan yang
besar, pada biasanya penurunan tekanan dari tekanan utama untuk tekanan kondensator.
Sehingga pada hasilnya, pada saat kondisi full astern power kecepatan discharge dari uap
pada saat meninggalkan nozzle adalah jauh diatas dari kecepatan suara. Untuk
menciptakan kecepatan tingi ini secara efisien, convergent-divergent nozzle (nozzle
memiliki area discharge yang lebih besar daripada area throat) dipakai. Penampang aliran
dapat berupa persegi panjang atau bahkan bulat dengan pembesaran kerucut di bagian
divergen. Tipe bulat tersebut pada umumnya dinamai reamed nozzle dikarenakan dari
metode yang digunakan pada saat dalam pembuatan, memiliki efisiensi yang lebih
rendah, panjang yang lebih besar, dan tidak dapat memanfaatkan daerah tertentu aliran
anulus seefisien. Ketidakuntungan tersebut tidak signifiakn pada aplikasi astern turbin
dan diimbangi dengan biaya yang lebih murah dan pembuatan yangm udah saat
pembuatan. Astern nozzle biasanya dikelilingi dengan uap yang dingin, basah pada saat
bagian depan beroperasi; dan juga untuk mengindari korosi yang berlebih rugi efisiensi,
nozzle dibuat dari baja anti korosi. Untuk menghindari bocornya uap pada saat astering
operation, astern nozzle block harus diadakan secara aman untuk bagian pendukungnya.
Dengan tambahan, kombinasi dari 2 bagian harus dapat memperluas secara bebas tanpa
mengubah hubungan antara kedua nozzle dan sudu-sudu blade pada saat astern turbin
dipakai dan suhu temperatur pada inlet berubah secara drastis dari kondenser ke suhu
temperatur utama uap.
1.2. Diafragma
Tipikal diafragma turbin adalah pada ilustrasi gambar 1. Diameter packing antara roda
turbin impuls dibuat sekecil perhitungan kecepatan rotor kritis akan mengizinkan untuk
dapat memimimalkan kebocoran kemasan pada saat tingkatan ke berbagai tingkatan.
Penurunan tekanan di diafragma dapat menyebabkan defleksi secara aksial, dan
ketebalan dari web dan kekuatan sekat-sekat bagian nozzle harus cukup unutk membatasi
tegangan dan defleksi sehingga pada nilai yang dapat diterima.

Diafragma memiliki permukaan yang lebih terbuka kepada uap daripada bagian
casing yang didukungnya. Pada hasilnya tiap diafrgma akan mengalami perubahan
temperatur dan perluaan atau berkontraksi radial pada kecepatan yang lebih cepat
daripada casingnya. Ketentuan harus dibuat pada desain sehingga pada diferensial
perluasan radial tidak akan mengganggu keselarasan kemasan pada shaft dan
menimbulkan penggeseran. Metode yang paling umum digunakan ialah mendukung
diafragma tepat pada sambungan bagian bawah horizontal, satu lainnya pada sisi lain,
bagian vertikal dan posisi axial dari diafragma adalah permanen oleh casing. Dan
ekspansi diferensial dalam arah horisontal tidak terkendali. Titik ketiga dukungan di
tengan bawah memungkinkan ekspansi vertikal garis dan posisi dalam arah horisontal.
Tiap diaftagma harus dapat tersusun sehingga dua bagiannya tidak akan terpisah dan
membolehkan kebocoran uap pada sambungan horisontal. Pada biasanya, bagian
keduanya adalah terkunci bersama untuk memnimalisasi kebocoran dan untuk
menghindari pergerakan realtif.
Pada saat beroperasi uap jet dari nozzle memaksakan reaksi gaya yang besar pada
diafragma. Tangensial komponen dari gaya ini akan cenderung untuk mengubah
diafragma jika beberapa upaya tidak dilakukan untun menghindari rotasinya. Pada saat
diafragma pusat dukungan, pengaturan pada dasarnya mengindari rotasi; tapi apabila jika
diafragma hanya diam di alur casing. Ini sangat diperlukan untuk mengandalkan pada
alat pengunci, yang mana pada umumnya digunakan untuk menahan setengah atas pada
bagian atas casing pada saat casing diangkat.
1.3. Intermediate Blades
Sudu-sudu blade yang diam, biasanya disebut intermediates, di pasang pada bagian
diantara barisan sudu-sudu blade yang bergerak pada dua dan tiga baris diperparah roda
kecepatan. Fungsi mereka adalah untuk mengarahkan uap dari barisan kesatu sehingga
dapat bergerak sesuai dengan sudu-sudu blade ke barisan kedua pada sudut yang sesuai.
Bila pada tahap awal ahead atau astern nozzle hanya mampu meliputi bagian dari
lengkungan, sidu-sidu blade intermediate akan meliputi lengkungan yang sedikti lebih
besar, yang mana berorientasi untuk memungkinkan pergerakan dari uap sekitar keadaan
saat lewat melewati barisan pertama sudu-sudu blade. karena tegangan rendah, ini dapat
menggunakan pengunci tipe dovetail. Sudu-sudu blade dapat dimasukkan secara
langsung kedalam alur dovetail pas di casing atau dicocokkan di dudukuan pemisah.

Gambar 1. Bagian-bagian utama

Anda mungkin juga menyukai