Kerja utama dari noken as adalah untuk mengontrol waktu kapan klep
membuka dan menutup. Dimana lobe intake dan lobe exhaust bekerja
secara masing-masing. Jarak pemisah antar kedua lobe dinamakan Lobe
Separation, karena diukur dalam derajat maka disebut Lobe Separation
Angle (Sudut Pemisah Lobe). Lobe Separation diukur antara puncak intake
lobe dengan puncak exhaust lobe. Pada dasarnya berada di area separuh
dari derajat putaran kruk As antara puncak exhaust dengan puncak
intake. Jika durasi tetap, memperbesar LSA sama dengan memperkecil
Overlap, sebaliknya menyempitkan LSA memperbesar Overlap.
Bisanya, jika semua faktor tetap, melebarkan LSA menghasilkan kurva
torsi yang rata dan lebih lebar yang bagus di RPM tinggi tapi membuat
respon gas lambatMerapatkan LSA menghasilkan efek berlawanan,
membuat torsi memuncak, mesin cepat teriak, namun rentang tenaga
sempit.
Ada beberapa alasan merubah lobe separation untuk mempengaruhi
performa mesin. Misal, jika kamu memakai setang piston relatif lebih
panjang, kondisi ini membuat piston berada pada TMA lebih lama. Noken
as dengan LSA lebar mungkin akan lebih cocok untuk situasi ini.
OVERLAP merupakan waktu dimana dalam hitungan durasi kruk As, klep
intake dan exhaust terbuka bersamaan. Terjadi di akhir langkah buang
dimana klep Ex menutup dan diawal langkah hisap dimana klep In mulai
membuka. Selama periode Overlaping, port Ex dan port In dapat
berkomunikasi satu sama lain. Idealnya, kamu ingin menghasilkan efek
agar kabut bersih di Intake Port tersedot masuk ke ruang bakar oleh
bantuan kevakuman port Ex sehingga pengisian silinder dapat lebih
efisien.
Desain cam dan kombinasi porting yang jelek akan menghasilkan efek
sebaliknya, dimana gas buang menyusup masuk melewati klep In terus ke
dalam porting Intake.
Beberapa faktor mempengaruhi seberapa banyak overlapping yang ideal
pada mesinmu. Ruang bakar yang kecil biasanya butuh overlap yang
sedikit saja, dikarenakan didesain untuk memaksimalkan Torsi di RPM
rendah. Kebanyakan mesin balap saat ini bergantung pada putaran mesin
tinggi untuk memaksimalkan gear rasio, sehingga overlap yang banyak
justru membantu. Ketika RPM melonjak, klep in membuka dan menutup
semakin cepat. Jumlah udara dan bahan bakar yang besar harus dapat
dimasukkan ke ruang bakar dalam waktu yang singkat, oleh karenanya
meningkatkan durasi overlap membantu di proses ini.
Setang piston / stroke yang panjang, menjadi mendadak popular di trek
balap lurus, memiliki efek yang sama dengan hanya mengatur LSA.
Karena piston bertahan di TDC semakin lama, ini membuat ruang bakara
seakan mengecil untuk menerima pasokan udara/bahan bakar. Karena itu,
overlap yang lebih sedikit mampu mengisi ruang bakar lebih baik. Selain
mengurangi kevakuman dan potensi gas membalik, kebanyakan
Overlaping dalam mesin balap menghasilkan gas yang tidak terbakar
langsung menuju pipa knalpot, membuat mesin rakus bahan bakar. Untuk
kebanyakan balap jarak pendek, ini tidak menjadi masalah. Tapi jika kamu
sedang balap dengan jarak tempuh tinggi atau jumlah lap banyak hal ini
akan memperbanyak waktu masuk pitstop.
DURATION adalah waktu yang diukur dalam derajat putaran kruk As,
dimana baik klep In maupun Ex- sedang terbuka.
DURASI PADA 1 mm
Satu hal yang membuat pusing banyak engineer adalah pabrikan noken
as mencantumkan durasi yang tidak jelas. Karena durasi yang diiklankan
berbeda dengan durasi saat noken as Di dial di mesin. Masalahnya banyak
pabrikan memakai banyak patokan untuk mengukur durasi. Oleh
karenanya kita harus terbiasa memiliki standard saat bicara durasi noken
As, patokan angkatan klep 1mm adalah yang dipakai dunia Internasional.
Biasanya, klep belum mulai mengalirkan udara secara baik hingga
mencapai angkatan tertentu. Juga, perbedaan dalam hempasan noken as
membuat semakin sulit untuk mengukur momen klep mulai terangkat dari
seating klep. Akhirnya, durasi pada 1mm dari lobe lift lebih mudah diukur
dan membuat hidup semua orang lebih mudah dalam menyeting cam
timing di busur derajat. Lebih mudah mengukur durasi 1mm daripada