Muncrat
Sistem kerja keran bensin vakum berbeda dengan cara kerja keran manual. Cara kerja keran
vakum, berdasar prinsip kevakuman di intake manifold. Makanya di keran vakum ada slang
menuju intake manifold.
Kevakuman manifold akibat isapan piston dari silinder, mampu mengisap membran yang ada di
keran vakum. Sehingga membran membuka dan memuncratkan bensin. Singkatnya berdasarkan
prinsip kerja, diisap muncrat.
Makanya keran vakum baru berfungsi ketika mesin nyala atau sedang distarter. Ada isapan itu
dari langkah isap, bilang Sarwono Edhi, Technical Service Division PT Astra Honda Motor
(AHM).
Jadi, bisa dikatakan, keran vakum merupakan keran otomatis. Itu karena buka-tutup katup
ditentukan dari tekanan negatif dari intake manifold.
Komponen pengalir bensin tipe vakum ini juga memiliki katup dan pegas. Fungsinya, untuk
membuka dan menutup katup ketika digunakan dan tidak.
Oh ya! Keran tipe ini, memiliki dua slang berbeda. Satu slang besar menghubungkan keran
dengan karburator. Sedang slang yang lebih kecil, terkoneksi langsung ke intake manifold.
Slang kecil dari intake inilah yang berfungsi melakukan isapan pada keran. Karena adanya
isapan, pegas dan diafragma atau membran mulai tertarik. Akibatnya, bensin yang ada di tangki
Masih ada lagi! Sempurna atau tidak- nya kinerja keran bisa dideteksi secara manual atau bisa
juga secara kasat mata. Terutama, jika terjadi kebocoran bahan bakar. Meski mesin tidak hidup,
tapi bensin di tangki terus mengalir. "Penyebabnya bisa dari pegas yang sudah lemah, bilang
pria ramah berkacamata itu.
Per alias pegas, tidak bekerja sempurna untuk menekan katup kembali. Jadi, posisi membran
atawa katup terus membuka. Sehingga debit bahan bakar dari tangki terus mengalir melalui slang
ke karburator. Mangkuk karbu yang terus dipenuhi bensin akan membuang setiap kelebihannya.
Kata lainnya, karbu banjir!
Githu juga jika terjadi kebocoran dari membran. Pasti akan terjadi gelaja yang sama dengan
kondisi per lemah. Sayangnya, selama ini belum ada yang menjual per secara terpisah. Sebab
biasanya, keran vakum sudah dijual dalam satu keseluruhan unit. Kecuali, O-ring keran ya.
Edhi menyarankan untuk melakukan penggantian O-ring ketika membuka keran dari posisinya.
Memang. Ini terkait dengan safety semata. Sehingga keran bisa dikencangkan dengan sempurna
tanpa ada kebocoran melalui derat, pesan Edhi dari kantornya di gedung Astra Honda Training
Center (AHTC).
Tidak lupa, perhatikan juga kebersihan kondisi di seputar tangki. Jangan biarkan kotoran
menumpuk dan bisa menyumbat aliran bahan bakar.
Sip ya... (motorplus-online.com)
Sebelum muncul fuel injection, untuk menekan konsumsi bensin, beberapa bebek Honda
mengusung Throttle Switch System (TSS) dan Air Cut Valve (ACV) di karburatornya. Konon
komponen ini mampu memangkas konsumsi bensin hingga 30 persen lebih irit.
TSS terpasang di luar selongsong skep karburator. Prinsip kerjanya hanya memberikan sinyal ke
CDI
berdasarkan
naik-turun
skep.
Maksudnya, ketika gas dipelintir seperempat putaran dan skep karbu terangkat, tombol sensor
TSS bergerak maju dan menciptakan sinyal. Lantas sinyal diteruskan ke CDI guna mengatur
waktu pengapian. Baru deh CDI memberi umpan ke koil kapan saat yang tepat memercikan api
ke
busi.
Begitu pasokan bensin dan udara singkron dengan waktu pembakaran, gas bakar bisa terbakar
tuntas. Alhasil tenaga mesin lebih maksimal, pastinya pemakaian bahan bakar jadi efesien.
Kerja TSS ditunjang komponen Air Cut Valve (ACV). Perangkat tambahan ini bertugas untuk
mengantisipasi terjadinya gejala nembak alias back fire pada knalpot. Ketika skep gas turun dan
kucuran bensin di putaran rendah sedikit menyempit, ACV langsung ambil langkah mendukung
pasokan udara. Makanya pasokan bahan bakar dan udara ketika mesin bergasing di putaran
bawah pun tetap imbang. (motorplus-online.com)