10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan konstruksi busbarnya antara lain :
Kubikel dengan posisi busbar di atas
Kubikel dengan posisi busbar di bawah
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Kompartemen Tegangan Rendah
Kompartemen ini di desain untuk memperkecil resiko propagasi saat
terjadi kegagalan. Auxiliary di sambung ke PMT oleh susunan multi pin
connector.
3.2.1 Pengertian
PMT adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau
memutuskan arus / daya listrik sesuai ratingnya.
Pada waktu memutuskan / menghubungkan arus / daya listrik akan terjadi busur
api listrik.
Pemadaman busur api listrik ini dapat di lakukan oleh beberapa macam bahan,
yaitu :
Minyak, udar, atau gas.
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, PMT dapat
dinamakan menjadi :
PMT minyak sedikit / Low Oil Circuit Breaker (minyak sebagai
media pemadambusur api)
PMT SF6 (Gas SF6 sebagai media pemadam busur api)
PMT Vacum (ruang pemutus dibuat vacum agar tidak terjadi busur
api)
PMT 20 kV di Gardu Induk umumnya di desain dapat di keluarkan dari
kubikel dengan cara ditarik keluar. Sehingga PMT dan mekanisme penggeraknya
dapat dengan mudah dikeluarkan / dimasukan untuk keperluan pemeliharaan.
Umumnya PMT dengan jenis pabrik dan dengan ratng sama, mempunyai
konstruksi dan rangkaian kontrol yang sama. Sehingga dapat dipindah antar
kubikel dan hanya perlu satu PMT cadangan untu PMT dengan rating yang sama.
Selama operasi seluruh bagian yang bertegangan tertutup dengan
pelindung metal yang ditanahkan, untuk menjamin agar operator aman selama
pengoperasiannya. Untuk mengeluarkan / memasukan PMT dari / ke kubikel,
urutannya harus benar dan di cetak untuk setiap langkah agar aman.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Konstruksi
Pegas yang digunakan untuk mekanisme penggerak ini ada dua macam,
yaitu :
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Pegas Pilin (helical spring)
Keterangan gambar :
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12. Penghubung (cam)
13. Batang pegas (spring shaft)
14. Sektor penunjang (guiding sector)
15. Batang PMT (circuit breaker shaft)
16. Kumparan penutup (closing coil)
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sehingga PMT trip dan sektor penunjang (14) kembali pada posisi
semula.
Keterangan gambar :
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10. Bingkai penggulung (roller)
11. Tuas bingkai penggulung (roller revel)
12. Batang penggerak (operating sharf)
13. Roda gigi reduksi (reduction gear)
14. Kumparan pen-trip (trip latch)
15. Grandel pen-trip (trip latch)
16. Kumparan penutup (closing coil)
17. Roda gigi reduksi (reduction gear)
18. Motor penggulung pegas (spring winding motor)
19. Penghubung interlock (interlock cam)
20. Batang (shaft)
21. Tuas pemindah (change over lever)
22. Bingkai penggulung pemindah (change over roller)
23. Tuas pembuka pen-trip (trip release lever)
24. Tuas pembuka penutup (closing relesase lever)
25. Engkol (crank)
26. Roda gigi reduksi (reduction gear)
27. Penunjuk posisi pegas penutup (closing spring position indicator dial)
28. Penunjuk posisi (breaker position indicator dial)
29. Penghubung (link)
30. Sakelar pembatas putaran (motor run limit switch)
31. Sakelar pembantu (auxiliary switch)
32. Penghubung ke sakelar pembantu (linkage for auxiliary switch)
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gigi jantera penutup (7) tetap terkunci selama pegas penutup (1)
berputar.
Proses Penutupan PMT (closing of breaker)
Bila kumparan (16) mendapat implus listrik, maka bagian penahan
(4) akan terlepas atau dapat juga dilepaskan dengan menggunakan tuas
pembuka penutupan (24). Batang pegas penutup (3) akan berputar
O
searah jarum jam melalui sudut 360 karna gaya terlepasnya pegas
penutupan (1) dan akan bertumpu lagi dengan gigi jantera penutup (7).
Penghubung (8) yang disambung ke bagian penahan (4)
menumbuk bingkai penghubung (10) pada tuas bingkai penggulung
(11) berputar melalui gerendel pen-trip (15) yang menjaga tuas bingkai
enggulung (11) tersebut jangan kembali lagi.
Proses Pembukaan PMT (triping of breaker)
Dengan diberikannya arus penguatan pada kumparan pen-trip (14) maka
tuas bingkai penggulung (11) akan melepas atau digerakan oleh tuas
pembuka pen-trip (23) melalui grendel pen-trip (15). Sehingga batang
penggerak (12) akan berputar (karna gaya pegas pen-trip yang dipasang pada
base) kira-kira 60O dan akan kembali ke posisi “OFF”.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kubikel adalah mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan untuk mentanahkan di sisi
busbar (rel) harus dilakukan secara lokal melalui grounding fleksibel atau melalui
pentanahan model dorong. PMS tanah sisi kabel mempunyai kecepatan masuk
yang tinggi, agar jika PMS tanah dimasukan dan membuang muatan listrik karna
ada muatan sisa atau ada induksi tidak berbahaya PMS tanah ini dioperasikan dari
depan panel dan interlock dengan PMT.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Interlock sakelar pembumian
Sakelar pembumian harus tidak dapat tertutup jika sakelar utama
dalam keadaan tertutup.
Penguncian
Perlengkapan penguncian harus di sediakan
Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau tertutup
Sakelar utama atau pemutus tenaga pada posisi terbuka
Pintu Kubikel
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sekundernya tersambung dengan instrumen pengukuran dan instrumen proteksi /
rele.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6 Relai, Meter, Kontrol, dan Indikator
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ampere meter
Berfungsi untuk pengukuran arus beban.
KWH meter
Berfungsi untuk pengukuran energi yang disalurkan.
kV meter
Berfungsi untuk pengukuran tegangan.
Instrumen-instrumen yang memerlukan pasokan arus dari sekunder CT
adalah :OCR, GFR, Ampere meter, KWH meter. Sedangkan yang memerlukan
pasokan tegangan dari sekunder PT adalah :OFR, kV meter dan KWH meter.
Untuk menandai adanya tegangan 20 kV pada sisi kabel, baik berasal dari
sisi lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung
dimasukan, lampu indikator menyala di karenakan adanya arus kapasitip yang
dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan. Kubikel jenis PMT lampu indikator
digunakan untuk menandai posisi alat hubungnya dengan dua warna yang berbeda
untuk posisi masuk atau keluar. Sumber listrik untuk lampu indikator berasal dari
sumber arus searah (DC) yang dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja
serempak dengan kerja poros penggerak alat hubung utama.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7 Konfigurasi Kubikel Tegangan Menengah
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rel tunggal type satu kubikel
Pada rel ganda dalam keadaan normal dapat dibentuk konfigurasi seperti
terlihat di bawah ini, Trafo 1 (atas) hanya melayani beban A1 dan A2 saja,
sedangkan trafo 2 (bawah) juga hanya melayani beban B1 dan B2 saja. Sehingga
memungkinkan beban trafo 1 dan trafo 2 tidak merata. Bila terjadi gangguan pada
salah satu trafo maka beban A (atas) atau beban B (bawah) padam.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Konfigurasi double bus dalam keadaan normal juga dibentuk konfigurasi
seperti gambar di bawah. Dari konfigurasi di bawah ini dapat dimungkinkan
beban trafo T1 dan T2 merata. Bila terjadi gangguan trafo T1 dan T2 maka hanya
separuh dari beban A atau beban B saja yang padam.
Pada konfigurasi rel tunggal seperti pada gambar di bawah ini, manuver
pemindah beban tidak dapat dilakukan pada satu Gardu Induk tersebut. Namun
manuver pemindahan beban dapat dilakukan dengan join antar Gardu Induk lain.
Hal ini dapat dilakukan dengan atau tanpa padam. Yang terakhir tentu persyaratan
telah terpenuhi.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Disamping terdapat konfigurasi di ats pada sebuah Gardu iNduk terdapat
juga konfigurasi seperti gambar di bawah ini. Dimana konfigurasi semacam ini
memungkinkan manuver pemindahan beban dari T1 ke T2 atau sebaliknya dapat
dilakukan dari sebuah Gardu Induk itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan
atau tanpa padam. Yang terakhir tentu persyaratan telah terpenuhi.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.11 Kubikel Merk Kit C 25 Alsthom
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.12 Kubikel Merk Delle Alsthom Baru
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mengurangi kelembaban dan
efek korona
Peredam busur api menggunakan gas SF6
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.14 Kubikel Merk Fluokit M 24
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.10 Merk GAE
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.13 Kubikel Type Full Insulated
Kubikel ini ukurannya sama dengan Merlin Gerin SM6 hanya busbar 20
kV, terminal incoming dan out going menggunakan sistem plug in sehingga
terlindung dari kontak dengan ukuran luar, kubikel type ini mempunyai tahanan
yang tinggi terhadap kelembaban dan corong, sehingga tidak memerlukan heater.
Kubikel type ini dikembangkan sejak tahun 1996 dengan merek Ormazabal
produksi Itali, diikuti oleh merek ABB tahun 2003 dan Siemen tahun 2004.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/