Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

EVALUASI KINERJA KARYAWAN ( EKK )


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK

A. PENDAHULUAN
Manejemen Rumah Sakit makin hari makin berkembang, sehingga setiap kegiatan harus
dilaksanakan evaluasi agar hasil kegiatan tersebut dapat diukur secara obyektif, salah satu
diantaranya adalah evaluasi kinerja karyawan Rumah Sakit.
Evaluasi kinerja karyawan merupakan satu kegiatan yang harus dilaksanakan secara
berkesinambungan. Hal ini sangat penting bila dikaitkan dengan upaya peningkatan
performance SDI serta upaya pemberian penghargaan dan sangsi secara obyektif bahkan PHK.

B. TUJUAN DAN MANFAAT.


1. Tujuan :
a. Menghindari sedini mungkin unsur subyektifitas penilaian kinerja karyawan.
b. Memberikan arahan yang jelas terhadap penilaian kinerja karyawan, sehingga karyawan
akan merasa puas terhadap penilaian dirinya.
2. Manfaat
a. Mempermudah penilaian Kinerja Karyawan (KK) .
b. Menghilangkan kesan subyektifitas karena nilai secara keseluruhan akan
terakumulasikan.
c. Sebagai penilaian akhir karyawan kontrak yang tidak hanya melihat nilai C saja, tetapi
melihat performence keseluruhan kinerja.
d. Sebagai penilaian karyawan yang akan mendapatkan kenaikan reguler ataupun berkala.
e. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan penugasan kembali, rekredensial.
f. Nilai tergambarkan secara jelas dan ada pengkatagorian nilai dalam angka sehingga
dapat mudah memberikan penilaiannya.

C. SISTEM PENILAIAN
1. Evaluasi Penilaian Kinerja Umum
Yang dimaksud dengan penilaian kinerja umum adalah penilaian secara umum kepada
seluruh pegawai baik medis maupun non medis ( semua unit )
a. Evaluasi penilaian kinerja umum dilaksanakan 6 bulan sekali yaitu bulan Juni dan
Desember.
b. Evaluasi Kinerja Karyawan (EKK) dilaksanakan oleh pejabat terkait, dalam hal ini
dilaksanakan oleh atasan langsung karyawan yang bersangkutan, selanjutnya hasilnya
didiskusikan agar diperoleh kata kesepahaman.
c. Instrumen Evaluasi Kinerja Karyawan (EKK) terdiri dari dua bagian yaitu Soal atau
materi penilaian yang meliputi katagori, nilai huruf (NH) dan nilai angka (NA) dan
lembar jawaban EKK yang terdiri dari tujuh bagian dan ditambah satu bagian khusus
untuk pejabat struktural / pimpinan.

2. Evaluasi Penilaian Kinerja Khusus


Yang dimaksud penilaian kinerja khusus adalah penilaian yang didasarkan pada profesi
masing-masing, yaitu:
a. Evaluasi penilaian kinerja khusus dilaksanakan 6 bulan sekali yaitu bulan Juni dan
Desember.
b. Evaluasi penilaian kinerja khusus dilaksanakan oleh atasan langsung karyawan yang
bersangkutan, selanjutnya hasilnya diinformasikan ke karyawan melalui surat
pemberitahuan yang disertai dengan hasil penilaian.
1) Dokter (dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi)
2) Perawat, bidan
3) Farmasi
4) Radiologi
5) Laboratorium
6) Rekam Medis
7) Gizi

1
3. Cara Penilaian
a. Cara Penilaian Kinerja Umum
1) EKK terdiri dari 2 form penilaian yaitu lembar soal yang terdiri dari 8 bagian
penilaian (Akhlaq, Kejujuran, Prestasi Kerja, Tanggung jawab, Ketaatan,
Kerjasama, Kreatifitas dan Kepemimpinan) dalam 12 halaman dan lembar jawaban
Evaluasi Kinerja Karyawan ( EKK ) satu halaman.
2) Setiap bagian soal terdiri dari :
a) Akhlaq terdiri dari 3 soal
b) Kejujuran terdiri dari 4 soal
c) Prestasi Kerja terdiri dari 6 soal
d) Tanggung Jawa terdiri dari 6 soal
e) Ketaatan terdiri dari 3 soal
f) Kerjasama terdiri dari 3 soal
g) Kreatifitas terdiri dari 3 soal, dan
h) Kepemimpinan terdir dari 10 soal.
3) Evaluasi dapat dilaksanakan setiap selama enam bulan atau setiap tahun. Bila sudah
ada nilai yang cocok dengan salah satu katagori yang ada, maka tulis pada lembar
jawaban dengan menggunakan pensil (sesuai dengan kolom yang tersedia). Contoh
Soal Akhlaq, soal ke 1 dinilai Kurang (4), maka ditulis pada lembar jawaban angka
4 pada kolom yang tersedia dan seterusnya.

AKHLAQ
Nilai yang telah disepakati oleh penilai
KATAGORI (atasan) dengan karyawan ditulis pada kolom
NO K S C B sesuai dengan nomor soal dan kategori
4 5 6 7 penilaian.
1  4      

Dari penilaian yang telah didapatkan maka jumlahkan dari masing – masing
kategori soal, misalnya untuk soal AKHLAQ , jumlah K dijumlahkan nilainya
berapa diletakkan pada kolom nilai, dan seterusnya sampai pada kolom nilai B,
contoh :
AKHLAQ
KATAGORI Bila dalam kolom nilai
NO K S C B katagori K ada nilai 4 pada
4 5 6 7 soal 1 dan nilai 4 pada soal 2
1  4       maka dijumlahkan dan
2  4       diletakkan pada kolom jumlah
3     6    yang terletak sejajar berada
Jml  8    6   dibawah. (4 + 4 = 8).
Sub Total  

4) Setelah didapatkan jumlah pada setiap kolom nilai, maka setiap jumlah ditambahkan
dari kolom nilai K + nilai S + nilai C + nilai B = Sub total yang ditulis pada kolom
ujung yang berarsir. Contoh :

AKHLAQ
KATAGORI
NO K S C B
4 5 6 7
1 4
2 5 4 + 5 + 6 = 15 (nilai 15 diletakkan di
3 6 kolom arsiran)
Jml 4 5 6
Sub Total  15

2
5) Setelah seluruh soal didapatkan nilainya, maka hasil dari masing-masing sub total
diletakan di kolom nilai, dan dijumlahkan dari Sub Total Soal I sampai Soal VII
(untuk pelaksana) dan VIII untuk pejabat/kepala unit. Hasil yang telah di dapat
diletakkan di kolom total yang terarsir. Contoh :
15 + 30 + 45 + 25 +
KOLOM NILAI 18 + 20 + 45 + 50 =
I II III IV V VI VII VIII 248
15 30 45 25 18 20 45 50
Total   248

6) Bila telah didapatkan hasil total penilaian secara keseluruhan, maka hasil yang ada
padukan dengan format hasil akhir dan lingkari nomer yang sesuai dengan katagori
Nilai Akhir., contoh : bila contoh diatas telah didapatkan nilai total sejumlah 248,
maka nilai total itu berada pada katagori 4 yaitu antara 239 s/d 266, maka yang
dilingkari adalah katagori 4.
HASIL AKHIR
1. Nilai 156 s/d 183 Kurang
2. Nilai 184 s/d 211 Sedang
3. Nilai 212 s/d 239 Cukup
4. Nilai 239 s/d 266 Baik
5. Nilai >266 Sangat Baik

7) Gantilah nilai yang ditulis pensil dengan mengunakan bolpoin atau sejenisnya
yang tidak mudah dihapus sesudah dilakukannya diskusi penilaian. Dan
penggantian tersebut harus didepan karyawan yang dinilai. Bila sudah selesai maka
kedua pihak membuhuhkan tanda tangan pada kolom yang tersedia.

b. Cara Penilaian Kinerja Khusus


1) Penilaian kinerja khusus ada dua macam yaitu penilaian kinerja khusus yang terkait
dokter dan penilaian kinerja khusus yang terkait perawat, bidan, farmasi, radiologi,
laboratorium, rekam medis, gizi.
2) Penilaian kinerja khusus yang terkait dokter dinilai dengan cara proses yang
berkelanjutan terstandarisasi (ongoing) untuk mengevaluasi kualitas dan keamanan
pelayanan pasien yang diberikan oleh dokter. Penilaian dilakukan oleh direktur dan
kepala bidang yangmed dengan mereview sebagai berikut:
a) Review prosedur operatif dan klinis lain serta hasilnya
b) Pola penggunaan darah dan obat-obatan/ketaatan formularium rumah sakit
c) Permintaan untuk pemeriksaan/tes dan prosedur/tindakan
d) Pola lama dirawat
e) Data morbiditas dan mortalitas
Informasi diperoleh melalui grafik review berkala, observasi langsung, monitoring
kualitas klinis, diskusi dengan sejawat seprofesi dan staf lainnya.
3) Penilaian kinerja khusus yang terkait perawat, bidan, farmasi, radiologi,
laboratorium, rekam medis, gizi terdiri dari satu form penilaian yaitu lembar soal
yang terdiri dari 3 bagian komponen penilaian kinerja (sikap kerja, kinerja pelayanan
yang dikaitkan dengan kompetensi, mutu pelayanan) dan lembar jawaban menjadi
satu halaman.
4) Setiap bagian komponen penilaian kinerja terdiri dari :
a) Sikap kerja mempunyai bobot 20%
b) Kinerja pelayanan mempunyai bobot 60%
c) Mutu pelayanan mempunyai bobot 20%
5) Evaluasi dapat dilaksanakan setiap selama enam bulan atau setiap tahun. Bila sudah
ada nilai yang cocok dengan salah satu katagori yang ada, maka tulis pada lembar
jawaban dengan menggunakan pensil (sesuai dengan kolom yang tersedia). Contoh
komponen sikap kerja, inidikator kehadiran dinilai baik (4) , maka ditulis pada
lembar jawaban angka 4 pada kolom yang tersedia dan seterusnya.

3
Setelah menentukan dan
1 2 3 4 5
Sikap menjumlah nilai b maka
kerja Sangat Sangat segera masukkan ke rumus
Kurang Cukup Baik
kurang baik
kolom c, hasil kolom c untuk
Kehadiran
mencari nilai d (sesuai rumus)

c = (JML b / 25) x
Bobot Kinerja: a b d = c X 100
a
1. SIKAP KERJA 20% 12345    
Kehadiran/absensi 4% 4    
Disiplin 4% 5    
Dedikasi 4% 4    
Kerja sama 4% 4    
Komunikasi 4% 4    
6) Setelah didapatkan jumlah pada setiap komponen penilaian, maka setiap jumlah
ditambahkan dari kolom nilai sikap kerja + nilai kinerja pelayanan + nilai mutu
pelayanan= nilai total yang ditulis pada kolom ujung. Contoh :

PENILA TOTAL
KOMPONEN PENILAIAN KINERJA BOBOT NILAI
IAN NILAI
d=cX
Bobot Kinerja: a b c = (JML b / 25) x a
100
1. SIKAP KERJA 20% 12345    
Kehadiran/absensi 4% 4    
Disiplin 4% 5    
Dedikasi 4% 4    
Kerja sama 4% 4    
Komunikasi 4% 4    
JUMLAH   21 0.168 16.8
d=cx
2. KINERJA PELAYANAN 60% 12345 c = (JML b /120) x a
100
Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga   3% 4      

Menerima pasien baru dan mengorientasikan pasien / keluarga jika DPJP tidak   3% 4      
ada di tempat
Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan rencana   3% 5      
perawatan yang telah dibuat DPJP
Melakukan evaluasi dan dokumentasi tindakan keperawatan   3% 5      
Mendampingi visite dokter bila PP tidak di tempat   3% 4      

Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan keperawatan.   3% 4      

Melaporkan kepada DPJP bila menemukan masalah yang perlu di selesaikan   3% 5      


Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium, pengobatan,   3% 4      
dan tindakan
Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga   3% 4      
Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan ruangan.   3% 4      
Mengikuti kegiatan ilmiah (RDK/refleksi diskusi kasus, ronde Keperawatan,   3% 4      
siang klinik, dll)
Menerapkan misi pelayanan asuhan keperawatan dalam mencapai visi rumah
  2% 4      
sakit
Mempertahankan citra keperawatan   2% 5      
Menerapkan keterampilan mengelola emosi pribadi dan penampilan diri   2% 4      
Melakukan pengukuran tanda-tanda vital   3% 5      
Memfasilitasi personal higiene pasien   2% 4      
Memfasilitasi mobilisasi pasien di tempat tidur   2% 4      
Memfasilitasi pemenuhan nutrisi peroral   2% 4      
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman   2% 4      
Memfasilitasi pasien BAB dan BAK di tempat tidur   2% 4      
Memfasilitasi kenyamanan dan keamanan lingkungan pasien   2% 4      
Memfasilitasi thermoregulasi   2% 4      
Melakukan resusitasi jantung paru   2% 5      
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien   2% 4      
      102 0.510 51.0
d=cx
3. MUTU PELAYANAN 20% 12345 c = (JML b /25) x a
100

4
Kapatuhan terhadap SPO   3% 4      
Kepuasan pelanggan internal & eksternal   3% 4      
Pemahaman pasien terhadap edukasi perawat   2% 4      
Pengkajian resiko pasien jatuh 100%   2% 4      
Kesalahan pemberian obat (7 benar) 0 %   3% 4      
      20 0.16 16
Jumlah Nilai
84
   

15,8 + 51 + 16= 84

7) Bila telah didapatkan hasil total penilaian secara keseluruhan, maka hasil yang ada
padukan dengan format hasil akhir dan lingkari nomer yang sesuai dengan katagori
Nilai Akhir., contoh : bila contoh diatas telah didapatkan nilai total sejumlah 84,
maka nilai total itu berada pada katagori 3 yaitu antara 66 s/d 85, maka yang
dilingkari adalah katagori 3.
HASIL AKHIR
1. Nilai <50 Sangat Kurang
2. Nilai 51 s/d 65 Kurang
3. Nilai 66 s/d 85 Cukup
4. Nilai 86 s/d 95 Baik
5. Nilai >95 Sangat Baik

8) Gantilah nilai yang ditulis pensil dengan mengunakan bolpoin atau sejenisnya yang
tidak mudah dihapus sesudah dilakukannya diskusi penilaian. Dan penghantian
tersebut harus didepan karyawan yang dinilai. Bila sudah selesai maka kedua pihak
membuhuhkan tanda tangan pada kolom yang tersedia.

4. Pembacaan Kategori Nilai.


Hasil akhir yang diperoleh dijadikan sebagai katagori kinerja karyawan selama enam bulan
terakhir dengan mempertimbangkan :
a. Hasil Akhir dengan nilai kurang pada penilaian kinerja umum dan sangat kurang pada
penilaian khusus, maka karyawan memiliki kinerja yang buruk. Sehingga dengan hasil
demikian dapat dikatagorikan :
1) Karyawan Kontrak.
Tidak dapat dilanjutkan kontraknya bila dalam 2 kali penilaian baik untuk tahun
pertama ataupun tahun kedua memiliki Hasil Akhir dengan katagori kurang.
2) Bila hasil ini diperoleh pada tahun pertama semester I, maka dilakukan evaluasi
selama 1 bulan, dalam kurun waktu satu bulan bila dinilai ulang hasil tetapp seperti
semula atau dalam kurva Hasil Akhir Cukup kebawah maka tidak dapat
diperpanjang pada semester berikutnya walaupun masih pada semester pertama.
3) Demikian juga untuk semester II tahun pertama, karyawan mendapatkan hasil
akhir kurang sedangkan pada semester I tahun pertama memiliki hasi akhir pada
kurva diatas cukup karyawan diberikan kesempatan 1 bulan untuk perbaikan. Bila
hasil evaluasi satu bulan tidak menunjukkan nilai signifikan maka kontrak diakhiri.
b. Karyawan Tetap.
1) Mendapatkan evaluasi ulang satu bulan.
2) Penundaan kenaikan gaji berkala dan reguler selama 1 tahun sejak tahun akhir masa
perubahan gaji terdahulu (yang tercantum dalam SK).
3) Mendapatkan pengawasan dan perhatian intensif.
c. Hasil Akhir dengan nilai Sedang pada penilaian kinerja umum dan kurang pada
penilaian khusus, maka karyawan memiliki kinerja yang memerlukan penanganan
khusus dalam membinanya. Sehingga dengan hasil yang demikian itu memerlukan
perlakuan sebagai berikut :

d. Karyawan Kontrak.

5
1) Masa kontrak tahun pertama pada penilaian EKK semester I maka diberi kesempatan
evaluasi ulang dalam waktu 3 bulan untuk perbaikan, bila dalam kurun waktu
tersebut tidak ada perubahan maka kontrak tidak dilanjutkan/diakhiri.
2) Masa kontrak tahun pertama semester II, diberikan waktu perbaikan selama 3 bulan,
bila tidak ada peribahan maka kontrak diakhiri.
3) Masa kontrak tahun kedua semester I, bila memiliki riwayat nilai dibawah kurva
Cukup lebih dari 2 kali maka kontrak tidak dapat dilanjutkan, dan bila pada semester
I kontrak tahun kedua saja yang nilainya demikian maka diberikan kesempatan
perbaikan 3 bulan.
4) Masa Kontrak tahun kedua semester II, bila memiliki riwayat nilai dibawah kurva
Cukup maka kontrak diakhiri akan tetapi bila hanya pada penilaian semester II
kontrak tahun kedua yang mendapatkan nilai Sedang maka penetapan karyawan
tetap diundur sampai 1 tahun (2 semester).
e. Karyawan Tetap.
1) Mendapatkan evaluasi ulang 3 bulan
2) Penundaaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama 6 bulan dari batas akhir
yang tercantum di SK.
3) Mendapatkan pembinaan lanjutan selama waktu evaluasi.
f. Hasil Akhir dengan nilai Cukup pada penilaian kinerja umum dan cukup pada penilaian
khusus, maka karyawan memiliki hasil kinerja yang mengarah pada hasil akhir baik.
Dengan demikian masa karyawan harus mendapat perlakuan sebagai berikut
g. Karyawan Kontrak.
1) Masa kontrak tahun pertama semester I, mendapatkan evaluasi ulang sampai
semester berikutnya (6 bulan). Bila ada perubahan kontrak dilanjutkan dan bila tidak
ada perubahan kontrak diakhiri.
2) Masa kontrak tahun pertama semester II, mendapatkan hasil EKK dengan nilai
Cukup maka diberikan kesempatan perbaikan sampai semester I tahun ke II, bila
tidak ada perubahan yang siknifikan maka kontrak diakhiri.
3) Masa kontrak tahun kedua semester I, dengan hasil nilai EKK Cukup tanpa riwayat
nilai dibawah kurva nilai cukup maka mendapatkan kesempatan perbaikan sampai
semester II tahun kedua.
4) Masa kontrak tahun kedua semeseter II, dengan hasil nilai EKK Cukup, maka dilihat
riwayat sebelumnya bila tidak ada riwayat nilai EKK selama 3 semester yang
dibawah kurva Cukup maka diberikan kesempatan perbaikan 6 bulan dan penetapan
karyawan tetap ditangguhkan sampai ada perbaikan nilai pada penilaian berikutnya
(ditangguhkan 6 bulan).
h. Karyawan Tetap.
1) Mendapatkan kesempatan perbaikan/evaluasi ulang dalam waktu 6 bulan (satu
semester) sampai pelaksanaan penilaian berikutnya.
2) Penundaan kenaikan gaji berkala dan atau reguler selama 3 bulan dari tanggal yang
ditetapkan di SK.
i. Hasil Akhir dengan nilai Baik pada penilaian kinerja umum dan penilaian khusus,
karyawan yang bersangkutan menunjukkan pola kerja yang baik sehingga harus ada
reward yang sebanding dengan kinerja yang ada.
Hasil penilaian yang terkait profesi bisa berupa tidak adanya perubahan tanggung jawab,
perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab, masa konseling dan
pengawasan, atau kegiatan yang semestinya.

D. PENUTUP
Demikian sistem Evaluasi Kinerja Karyawan ( EKK ), sangat mungkin bahwa sistim penilaian
ini akan jauh dari hasil yang sempurnya. Dengan perjalanan waktu dan pendewasaan tentunya
akan ada manfaatnya untuk melakukan perubahan pada sebuah sistem seperti haknya selalu ada
masukan untuk pembenahan Evaluasi Kinerja Karyawan ( EKK ) ini.
Akhinya segala upaya ini hanya semata-mata merupakan sebagian kecil keinginan untuk
memperbaiki sistem yang ada. Dan do’a kami adalah semoga apa yang ada dapat bermanfaat
bagi semuanya. Amin.

Lampiran : Penilaian Kinerja Umum

6
KUESIONER EVALUASI PELAKSANAAN KERJA KARYAWAN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH

I. AKHLAQ

No MATERI KATEGORI NH NA
1 Kesopanan Memiliki temperamen atau peringai
terhadap sesama kasar terhadap pasien, keluarga pasien
atau dengan teman sejawat dan KURANG 4
karyawan lainnya. (bertutur kata kasar
dll)
Pernah ketahuan secara kasat mata
berlaku tidak sopan terhadap pasien,
keluarga pasien, atau dengan sejawat SEDANG 5
dan juga karyawan lainnya.
(Membentak, berlaku kasar dsb).
Tidak ketahuan secara kasat mata
berlaku tidak sopan, tetapi ada laporan
dari pasien, keluarga, teman sejawat CUKUP 6
dan atau karyawan lain tentang
perbuatan tidak sopan.
Menunjukkan prilaku yang baik
terhadap pasien, keluarga, teman BAIK 7
sejawat dan atau karyawan lainnya.
2 Kesabaran & ke- Tidak sabar, mudah marah ketika
ramahan dlm me pasien, keluarga pasien, teman sejawat
KURANG 4
laksanakan tugas dan atau karyawan lain membutuhkan
pertolongan
Grusa-grusu dan tergesa-gesa dalam
menjalankan tugas sehingga terjadi SEDANG 5
kesalahan dalam hasil tugas.
Tidak sabaran tetapi mampu
mengendalikannya, dan kadang-
CUKUP 6
kadang hal itu muncul tetapi tidak
berpengaruh negatif pada kerja.
Sabar, teliti dalam kerja dan mam- pu
BAIK 7
menghargai kerja orang lain.
3 Keteladanan Tidak mampu memberikan contoh
Akhlaq. prilaku yang baik, akan tetapi justru
menunjukkan prilaku yang negatif. KURANG 4
(merokok di tempat umum, berkata-
kata kasar, berprilaku negatif)
Beberapa kali (lebih dari 3 x) ada
laporan negatif bahwa yang
SEDANG 5
bersangkutan pernah bertindak negatif
didepan umum.
Kadang-kadang (kurang dari 3 x)
masih melakukan perbuatan yang CUKUP 6
negatif didepan umum.
Mampu memberikan contoh prilaku
yang baik di depan umum (pasien,
BAIK 7
keluarga pasien, teman karyawan
lainnya).

II. KEJUJURAN

7
N MATERI KATAGORI
NH NA
o
1 Keihlasan danan berkerja Sering mengeluh tentang kondisi
kerja dan hasil pendapatan selama
kerja di Rumah Sakit Muham-
KURANG 4
madiyah Lamongan kepada orang
lain selain karyawan Rumah Sakit
sehingga menimbulkan fitnah.
Mengeluh tentang pendapatan
tetapi tidak menunjukkan I’tikat SEDANG 5
dalam kerja yang baik.
Kadang-kadang mengeluh, tetapi
mampu memberikan kontribusi CUKUP 6
kerja yang baik.
Kerja baik, dan memberikan
masu- kan tentang perbaikan
BAIK 7
penghasilan dengan cara kerja
yang optimal.
2 Penyalahgunaan Wewenang Sering melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan wewenangnya
KURANG 4
sehingga menyebabkan kerugian
(pemalsuan dll).
Dalam 6 bulan terakhir
melakukan perbuatan
SEDANG 5
penyalahgunaan wewe- nang,
tetapi belum sampai merugikan.
Memiliki prilaku kerja yang bisa
dikatagorikan kearah penyalah- CUKUP 6
gunaan wewenang.
Selama kerja (terutama 6 bulan
terakhir) tidak ada indikasi perbu-
BAIK 7
atan penyalahgunaan wewenang
dan jabatan.
3 Kesesuaian laporan dengan Sering kali (lebih dari 2)
hasil kerja. melaporkan apa yang dikerjakan
KURANG 4
kepada atasan tidak sesuai dengan
apa yang dikerjakan.
2 kali dalam 6 bulan memberikan
laporan yang tidak sesuai dengan SEDANG 5
apa yang telah dikerjakannya.
Melaporkan pekerjaan atau apa
yang telah dikerjakannya kepada
CUKUP 6
atasan beberapa catatan dari
atasan.
Melaporkan apa adanya kepada
atasan tentang hasil kerjanya
BAIK 7
disertai dengan alasan dan saran
untuk perbaikan.
4 Kemampuan mene- rima Sering melakukan pelangaran
tanggung jawab yang dalam menjalankan tugas yang
KURANG 4
diberikan pada- nya diberikan atasan atau tugas
(amanah) profesinya.
Tidak mampu menjalankan
amanah (tanggung jawab) ditandai
dengan ketidaksiapan dalam SEDANG 5
menjalankan tugas kerja/kinerja
kurang baik.

8
Mampu bekerja dan menerima
amah akan tetapi sering kali masih
CUKUP 6
membutuhkan saran dan nasehat
untuk peningkatan kinerja.
Mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan
BAIK 7
dengan penuh amanah dan hasil
kinerja baik.

III. PRESTASI KERJA

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Kecakapan dan Sering melakukan pelangaran atau
penguasaan bidang kesalahan dalam menjalankan
tugasnya. tugas sesuai bidang tugasnya, KURANG 4
yang difatnya fatal./ sering
melakukan kesalahan prosedur
Melakukan kesalahan dalam
menjalankan tugas yang sifatnya SEDANG 5
ringan.
Melakukan kesalahan dalam
menja- lankan tugasnya tetapi
CUKUP 6
langsung dan ada usaha untuk
memper- baikinya.
Tidak pernah melakukan pelang-
garan atau kesalahan dalam BAIK 7
menjalankan tugasnya.
2 Ketrampilan yang dimiliki Memerlukan pengarahan dan
sering kali diarahkan dalam
melaksanakan tugasnya. (tugas KURANG 4
yang dimilikinya tidak
menunjang)
Tidak mampu bekerja secara
mandiri dengan ketrampilan yang SEDANG 5
dimilikinya.
Kurang mampu bekerja secara
mandiri dengan ketrampilan /
CUKUP 6
profesinya tetapi ada usaha untuk
memperbaikinya.
Bekerja dengan ketrampilan
BAIK 7
penuh untuk menunjang kinerja.
3 Ketekunan, ketelitian dan Sering tidak menghiraukan tugas,
kecepatan waktu dlm teledor dan respon terhadap tugas KURANG 4
menjalankan tugas kurang.
Tekun dalam bekerja tetapi
kurang teliti dalam bertugas SEDANG 5
sehingga masih ada kesalahan.
Tekun dan teliti dalam bekerja
tetapi kurang responsif terhadap CUKUP 6
tugas yang ada.
Memiliki ketekunan, ketelutian
dan kecepatan dalam menjalankan BAIK 7
tugas (responsip).
4 Kesehatan jasmani. Sering izin dinas karena sakit
(lebih dari 3 kali rata-rata izin 3
KURANG 4
hari kerja) tanpa keterangan
dokter yang jelas.

9
Izin sakit lebih dari 3 kali tetapi
dengan izin dokter dan
SEDANG 5
mendapatkan terapi dokter
(mengganggu mekanisme kerja)
Izin sakit, tetapi mampu membagi
waktu dan tidak menganggu CUKUP 6
mekanisme kerja.
Memiliki ketahanan fisik yang
prima sehingga mampu bekerja BAIK 7
secara optimal.
5 Manfaat kerja yang Tidak ada hubungannya dengan
dilakukan profesi , jobs dan program yang KURANG 4
dimilikinya.
Bekerja diluar tanggung jawabnya
(untuk membantu orang lain)
SEDANG 5
sehingga berpengaruh program
dan tugas yang dimilikinya.
Bekerja sesuai dengan profesi,
jobs dan program yang
CUKUP 6
dilakukannya tetapi belum
optimal kerena faktor keteledoran.
Mampu bekerja secara baik sesuai
dengan profesi, jobs dan BAIK 7
programnya sehingga bermanfaat.
6 Kemampuan me Hasil kerja tidak sesuai dengan
nyelesaikan tugas sesuai target atau program yang ada.
KURANG 4
dengan target atau
program yang ada.
50 % hasil kerjanya telah sesuai
dengan target dan program yang SEDANG 5
dirancang.
80 % hasil kerjanya telah sesuai
dengan target dan program yang CUKUP 6
dirancang.
100 % hasil kerjanya telah sesuai
dengan target dan program yang BAIK 7
dirancang

IV. TANGGUNG JAWAB

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Ketepatan waktu dalam Sering tidak sesuai dengan target
menyelesaikan tugas. waktu yang ada karena faktor KURANG 4
kinerja yang kurang baik.
Ada keterlambatan dalam
menyele- saikan tugas dan ada
SEDANG 5
usaha untuk memenuhi
keterlambatan tersebut.
Dalam menyelesaikan tugas
karyawan menyelesaikan pas pada CUKUP 6
batas waktu yang ada.
Menyelesaikan tugas sebelum
BAIK 7
batas waktu habis.
2 Keberadaan ditempat saat Sering kali meninggalkan tempat
jam kerja. kerja yang tidak ada hubungannya KURANG 4
dengan tugas kerjanya.

10
Meninggalkan tempat kerja tidak
berhubungan dengan tugasnya
SEDANG 5
tetapi menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
Meninggalkan tempat kerja tidak
berhubungan dengan bidang
CUKUP 6
tugasnya tetapi meminta izin pada
atasan.
Selalu berada pada tempat kerja
BAIK 7
untuk bekerja secara optimal.
3 Perhatian terhadap kerja Sering kali melakukan izin tidak
masuk kerja untuk kepentingan KURANG 4
pribadi.
Sulit untuk diminta kerja diluar
jam kerja dan lebih
SEDANG 5
mementingkan kebu- tuhan
pribadinya.
Mengutamakan kerja bila ada
keun- tungan yang bisa CUKUP 6
didapatkannya.
Mengutamakan kerja daripada
kepen- tingan pribadi yang bisa BAIK 7
ditunda.
4 Keberanian dalam Tidak berani mengambil resiko
menjalankan amanah atau dari pekerjaan yang KURANG 4
tanggung jawab. dilaksanakannya.
Sering kali menghindar
mendapatkan tanggung jawab SEDANG 5
diluar tugas yang ada.
Menjalankan tugas yang ada,
tetapi tanggung jawab
CUKUP 6
dilimpahkan pada atasan atau
orang lain.
Melakukan tugas dengan segala
tanggung jawab dan resiko yang BAIK 7
didapatkannya.
5 Rasa kepemilikan ter- Berlaku teledor dalam mengelola
hadap barang Rumah Sakit barang iventaris Rumah Sakit
Muhammadiyah Muhammadiyah Lamongan KURANG 4
Lamongan. sehingga menyebabkan hilang
atau rusak.
Tidak bisa menjaga barang
iventaris sehingga menyebabkan SEDANG 5
kerusakan barang.
Berusaha untuk menjaga barang
iventaris Rumah Sakit
CUKUP 6
Muhammadiyah Lamongan tetapi
masih juga belum optimal.
Menghargai dan menjaga barang
inventaris RSMl sebagai bentuk
tanggung jawab kepemilikan yang BAIK 7
harus di jaga dan dirawat
bersama.
6 Konsekwensi Tugas Melemparkan kesalahan yang
diper- buatnya pada saat tugas KURANG 4
kepada orang lain.

11
Tidak bisa menyadari kesalahan
yang telah diperbuatnya sehingga SEDANG 5
mengelak bertanggung jawab.
Menyadari kesalahannya tetapi
tidak berusaha mencari CUKUP 6
pemecahan masalah nya.
Menyadari kesalahan yang telah
diperbuatnya dan mencari BAIK 7
alternatif pemecahannya.

V. KETAATAN

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Ketaatan menjalankan Sering kali melakukan pelangaran
peraturan (termasukkedisiplinan sehingga
KURANG 4
absensi, seragam dan mendapatkan teguran lisan atau
kedisiplinan lainnya). tertulis.
Melakukan pelangaran
kedispilinan dan diberikan arahan/
SEDANG 5
masukan tetapi tidak ada
perubahan.
Melakukan pelangaran
kedisiplinan, diarahkan dan mau
CUKUP 6
memperbaikinya sehingga tidak
terulang kembali
Tidak ada catatan pelanggaran
kedisip- linan dan taat BAIK 7
menjalankan peraturan yang ada.
2 Ketaatan menjalankan Mangkir / menolak tugas yang
KURANG 4
tugas kedinasan . diberikan oleh atasan.
Menerima tugas dari atasan tetapi
tidak dijalankan sebagaimana SEDANG 5
mestinya. (ogah-ogahan).
Menjalankan tugas dari atasan
CUKUP 6
tetapi tidak optimal.
Menjalankan tugas atasan dengan
sung- guh-sungguh dan berhasil BAIK 7
menyele- saikannya.
3 Ketaatan menjalankan Tidak pernah menjalankan
KURANG 4
syari’at Islam syari’at Islam (seperti sholat).
Kadang kala sholat bila
SEDANG 5
diingatkan untuk sholat.
Melakukan syari’at Islam bila
CUKUP 6
yang lain juga melaksanakannya.
Melaksanakan syari’at Islam
BAIK 7
dengan khusu’ setiap saat.

VI. KERJASAMA

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Kemampuan menjalin Hanya mengandalkan dirinya
kerjasama dengan orang sendiri untuk bekerja tanpa
lain untuk penyelesaian melibatkan karyawan/koleganya
KURANG 4
tugasnya. dan bersikap egosentris dan tidak
mau tau dengan pekerjaan orang
lain.

12
Kurang memiliki respon dalam
membantu karyawan yang lain SEDANG 5
untuk menyelesaikan tugas.
Mau membantu bila orang lain
yang memintanya tanpa inisiatif CUKUP 6
sendiri.
Memiliki inisiatif untuk
membantu karyawan yang lain BAIK 7
dalam menyelesaikan tugasnya.
2 Sikap terhadap orang lain. Tidak memiliki rasa untuk
menghargai orang lain (adigang KURANG 4
adigung/mau menang sendiri.
Kurang dapat menghargai orang
lain dan lebih mementingkan SEDANG 5
dirinya sendiri.
Acuh tak acuh dengan orang lain,
tetapi tidak menunjukkan CUKUP 6
permusuhan.
Mampu menghargai orang lain
dengan bai dan menempatkan
BAIK 7
posisi dirinya sesuai dengan
keadaan.
3 Kemampuan untuk me Marah dan menolak setiap saran
KURANG 4
nerima saran dan kritik. dan kritik yang diterimanya.
Menerima kritik tetapi tidak mau
memperbaiki diri untuk SEDANG 5
perbaikan.
Menerima kritik dan berusaha
CUKUP 6
untuk memperbaikinya.
Menerima saran dan kritik
selanjutnya meminta masukan
untuk memperbaiki kekurangan BAIK 7
dirinya dan berusaha untuk
memperbaikinya.

VII. KREATIVITAS

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Inisiatif untuk bekerja Apatis dan monoton dalam kerja. KURANG 4
secara baik.
Mencoba untuk mencari inisiatif SEDANG 5
dalam melaksanakan tugas.
Berdiskusi bersama untuk mencari CUKUP 6
inisiatif baru dalam kerja agar
tidak monoton.
Memiliki inisiatif bekerja secara BAIK 7
baik.
2 Kreativitas kerja. Tidak memiliki daya kreasi dalam KURANG 4
menyelesaikan tugas yang
diembannya.
Kurang memiliki daya kreasi SEDANG 5
untuk menyelesaikan tugas yang
ada.
Kadang kala mengikuti orang lain CUKUP 6
untuk berkreatif dalam
menyelesaikan tugas yang ada.

13
Memiliki daya dan keinginan BAIK 7
untuk menciptakan kreasi baru
dalam menyele- saikan tugas yang
ada.
3 Keinginan untuk Tidak pernah memberikan saran KURANG 4
memberikan perubahan untuk perubahan yang baik.
kerja yang lebih baik.
Hanya mengikuti orang lain untuk SEDANG 5
memberikan saran (ikut-ikutan).
Sesekali memberikan masukan CUKUP 6
untuk perbaikan sistem kerja.
Aktif dalam memberikan masukan BAIK 7
kepada teman atau atasan untuk
perbaikan sistem kerja.

VIII. KEPEMIMPINAN (untuk pejabat)

No MATERI KATAGORI NH NA
1 Penguasaan dalam Pendidikan dan keahlian tidak
bidangnya. sesuai dengan jabatan yang KURANG 4
diembannya.
Berusaha menyelesaikian tugas
yang diembannya walaupun tidak
SEDANG 5
menguasai bidang yang
diembannya.
Mencari pengalaman dan
pendidikan untuk penyelesaikan CUKUP 6
tugas bidangnya.
Mampu menguasai dan
menyelesaikan tugas bidangnya BAIK 7
dengan keahlian yang dimilikinya.
2 Pengambilan keputusan. Tidak dapat menyelesaikan
masalah bila terjadi masalah pada KURANG 4
lingkup kerjanya.
Berusaha menghindar dari
tanggung jawab menyelesaikan SEDANG 5
masalah.
Berusaha menyelesaikan masakah
CUKUP 6
walapun tidak optimal.
Mampu menyelesaikan masalah
dengan segala daya upaya yang BAIK 7
dimilikinya.
3 Kemampuan membuat Setiap menyelesaikan tugas tidak
prioritas. memandang prioritas mana yang KURANG 4
diutamakan.
Tidak mengunakan prioritas
masalah dalam menyelesaikan
SEDANG 5
tugas, tetapi dapat menyelesaikan
tugasnya.
Mengunakan prioritas masalah
sebagai cara penyelesaian tugas,
CUKUP 6
tetapi masih sering bekerja secara
isedentil.
Selalu menyusun skala prioritas
dalam menyelesaikan tugas-tugas BAIK 7
yang diembannya.
4 Keteladanan Berprilaku yang tidak baik
KURANG 4
didepan karyawan yang lain

14
terutama bawa- hannya dan tidak
memberikan contoh keteladanan.
(dilakukan di depan umum)
Melakukan prilaku yang kurang
baik didepan karyawan tetapi SEDANG 5
sebatas ditempat unit kerjanya.
Menyadari bahwa ia berprilaku
kurang baik dan berusaha untuk CUKUP 6
memper- baikinya.
Memberikan saran, nasehat dan
contoh prilaku yang baik kepada
BAIK 7
karyawan terutama di unit
kerjasanya.
5 Kemampuan Setiap memecahkan masalah tidak
mengembangkan potensi pernah melibatkan unit /
KURANG 4
kepemimpinan. karyawan dibawahnya untuk
dimintai pendapat.
Mengedepankan pendapat pribadi
untuk memutuskan masalah
SEDANG 5
walaupun menda- patkan saran
dari unit / karyawan dibawahnya.
Berusaha untuk menggabungkan
penda- patnya dan pendapat unit /
karyawan dibawahnya untuk CUKUP 6
dijadikan rujukan penyelesaian
masalah.
Bersikap demokratis, tegas dan
jujur serta selalu melibatkan unit /
karyawan dibawahnya untuk BAIK 7
menyusun gagasan atau
menyelesaikan masalah.
6 Pola kepemimpinan Otoriter dan Egois (ingin menang
sendiri tanpa menghiraukan unit / KURANG 4
karyawan lainnnya).
Proleter (bersikap seperti orang
kaya yang hanya menyuruh tanpa SEDANG 5
memberikan arahan).
Terpimpin (menerima masukan,
tetapi jarang dibuat sebuah CUKUP 6
rujukan).
Demokratis dan Jujur (menerima
saran, kritik untuk perbaikan dan
bersikap jujur terhadap BAIK 7
kekurangan pola kepemim-
pinannya).
7 Kemampuan Tidak pernah berkoordinasai atau
berkoordinasi. mem- berikan pelimpahan tugas
KURANG 4
pendelegasian untuk
menyelesaikan tugas/masalah.
Melakukan koordinasi bila
terpaksa dan bila ada instruksi SEDANG 5
untuk melakukannya.
Melakukan koordinasi di tingkat
CUKUP 6
bawah tetapi belum optimal.

15
Bekerja secara kolegial (bersama-
sama) dan melibatkan unit /
karyawan lainnya agar merasa
BAIK 7
memiliki kewajiban dan hak yang
sama dalam menyelesaikan tugas /
masalah.
8 Kemampuan menum- Selalu memerintah dan
buhkan motivasi unit / menyalahkan tugas yang telah
karyawan di bawahnya. diselesaikan oleh bawa- hannnya KURANG 4
tanpa memberikan masukan untuk
perbaikan.
Memerintah tanpa kata “tolong”
dan bertindak sebagai SEDANG 5
penguasa/pejabat.
Mengoreksi tugas yang telah
diselesaikan unit/karyawan
CUKUP 6
dibawahnya dan membe- rikan
arahan untuk perbaikan.
Mengajak diskusi tentang
pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh unit/karyawan dibawahnya
dan selanjutnya memberikan BAIK 7
dorongan untuk memperbaiki bila
masih ada kesalahan dan
sekaligus memberikan pujian.
9 Perhatian kepada unit / Tidak pernah memperhatikan apa
karyawan yang berada yang telah dilakukan oleh unit /
KURANG 4
pada tanggung jawab- nya. karyawan dibawahnya dalam
melaksanakan tugas yang ada.
Acuh tak acuh terhadap
keberhasilan atau masalah yang
SEDANG 5
sedang dihadapi oleh
unit/karyawan dibawahnya.
Memberi perhatian kepada
unit/karyawan bila berkeluh kesah CUKUP 6
saja.
Selalu memberikan perhatian
kepada unit/karyawan baik dalam
BAIK 7
keadaan ketika ada masalah atau
ketika mendapatkan prestasi.
10 Kemampun menerima Berlaku tidak senang dan
saran dan kritik. tendensius terhadap kritik dan KURANG 4
saran yang diterimanya.
Menerima saran atau kritik
dengan catatan, tetapi tidak SEDANG 5
berusaha untuk memperbaikinya.
Menerima saran atau kritikan dan
mencoba memperbaiki apa yang
CUKUP 6
ada dalam kritik/saran yang
diterimanya.
Menerima kritik dan saran secara
lapang dada dan selanjutnya
BAIK 7
mengitrospeksi diri untuk
perbaikan kekurangan.

16
17

Anda mungkin juga menyukai