C DENGAN
DERMATITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ONEKORE
Oleh :
IBRAHIM MANSYUR
NIM: PO530320218042
OLEH :
IBRAHIM MANSYUR
NIM: PO 530320218042
OLEH:
Ibrahim Mansyur
NIM.PO.530320218042
Pembimbing
Mengetahui
iii
LEMBAR PENGESAHAN
STUDI KASUS
Ibrahim Mansyur
NIM : PO. 530320218042
Martina Bedho, SST., M.Kes Dr. Sisilia Leny Cahyani, S.kep.Ns., M.Sc
NIP. 196006271985032001 NIP. 197401132002122001
Disahkan Oleh
Ketua Program Studi D III Keperawatan Ende
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
susun ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan
tulisan atau pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil jiplakan maka, saya bersedia menerima sanksi
IBRAHIM MANSYUR
NIM. PO.530320218042
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
baik. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak lepas dari campur tangan
berbagai pihak, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai tepat waktunya. Untuk itu
1. Ibu Dr. Ragu Harming Kristina, S.KM., M.Kes, selaku Direktur Politeknik
4. Ibu Dr. Sisilia Leny Cahyani, S.kep.Ns., M.Sc selaku dosen pembimbing
sekaligus penguji anggota yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk
5. Ibu Martina Bedho, SST., M.Kes selaku penguji ketua yang telah meluangkan
waktu untuk menguji dan memberikan masukan agar Karya Tulis Ilmiah ini
vi
6. Anak C dan keluarga yang telah bersedia memberikan informasi yang
7. Kedua orang tua, Oma tercinta dan seluruh keluarga atas semua doa dan
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dalam
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis
mengucapkan limpah terima kasih dan berharap semoga Studi Kasus ini dapat
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
x
VIII. Keabsahan Data..............................................................................42
IX. Analisis Data...................................................................................42
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ............................43
A. Hasil ...............................................................................................43
B. Pembahasan ....................................................................................64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................66
B. Saran................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak adalah hal yang paling penting dalam keperawatan anak, karena
edema (penumpikan cairan), papula (benjolan kecil yang halus pada kulit),
fesikel (benjolan berisi cairan), skuma (lapisan kulit mati) dan gatal. (Edisya
yaitu sekitar 20% dan 10,7% dari jumlah penduduk sedangkan kelompok
dewasa di Amerika Serikat sekitar 17, 8 juta (10%) orang (Silverberg JI,
xiv
2
China dan Columbia berkisar 0,2% dan 24,6%, sedang prevalensi lebih dari
15% ditemukan ada 4 dari 9 daerah yang diteliti termasuk Afrika, Amerika
berpenghasilan rendah, seperti Amerika Latin atau Asia Tenggara yang telah
muncul sebagai daerah prevalensi yang relatif tinggi (Nutten, 2015). ( dalam
tahun terakhir mengalami fluktuatif dan masuk dalam lima besar penyakit
Indonesia
Ende Tahun 2020, jumlah kasus penyakit Dermatitis sebanyak 4.727 orang
atau 0,34%. Menurut data atau buku registrasi puskesmas Onekore Tahun
2018, jumblah kasus penyakit Dermatitis sebanyak 316 atau 0,046 % orang.
Dampak atau resiko dari penyakit Dermatitis pada Anak adalah jika
tidak ditangani maka akan muncul masalah seperti anak akan mengalami
harga diri rendah yang disebabkan oleh ruam pada kulit, bekas luka, bintik
3
merah yang berisi cairan dan lain sebagainya, karena itu menarik bagi penulis
B. Rumusan masalah
Puskesms Onekore’’
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
di Puskesmas Onekore.
1. Manfaat teoritis
manfaat studi kasus pada Anak dengan Dermatitis adalah sebagai pen
2. Manfaat praktis
b. Bagi puskesmas
Sebagai literatur yang dapat digunakan bagi peneliti yang akan data
1. Kepustakaan
2. Konsultasi
3. Studi kasus
4. Layanan internet
TINJAUAN TEOROTIS
A. Konsep Biomedis
1. Pengertian
diambil dari Bahasa Yunani yang berarti mendidih atau mengalir keluar.
2016)
akut, sub akut atau kronis dan dipengaruhi banyak faktor peradangan
kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap faktor eksogen dan
6
7
dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumblah bahan yang iritatif
bersifat lentur dan elastis yang menutupi seluruh permukaan tubuh dan
merupakan 15% dari total berat badan orang dewasa (Paul et al., 2011).
sakit dan panas karena terdapat banyak ujung saraf, tempat penyimpanan
nutrisi dan air yang dapat digunakan apabila terjadi penurunan volume
2007).
Kulit terdiri dari dua lapisan yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel dan lapisan dalam yaitu dermis
a. Epidermis
tubuh, paling tebal terdapat pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan
terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
2007 ).
b. Dermis
rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf dan sebagian serabut
lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (Tranggono dan
Latifah, 2007).
c. Lapisan Subkutan
terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
3. Etiologi
bahan kimia (contoh : detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan
faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab eksim.
menjadi infeksi. Jika kulit tangan ada strip merah seperti goresan, kita
kulit. Selulit muncul karena peradangan pada kulit yang terlihat bentol-
bentol, memerah, berisi cairan dan terasa panas saat disentuh dan. Selulit
Segera periksa ke dokter jika kita mengalami selulit dan eksim. (Hadi
Purwanto, 2016 )
10
4. Patofisiologi
sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik.
Bahan iritan merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit atau beberapa
dari faktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin. Juga akan menarik
kontak alergik sangat tipis yaitu Dermatitis kontak iritan tidak melalui fase
sensitisasi. Ada dua jenis bahan iritan yaitu: iritan kuat dan iritan lemah.
Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada
hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling
5. Pathway
6. Manifestasi klinik
lesi (lecet) yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut. Pada
muka (terutama palpebra dan bibir) dan genetelia eksterna (dari luar).
Kelainan tersebut dapat disertai bula (area kulit tertutup), jika disertai
dengan krusta (darah atau nanah yang kering pada kulit). Hal ini
7. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
vesikel atau bula, dan pada dermis terdapat dilatasi vaskuler disertai
8. Komplikasi
9. Penatalaksanaan
kulit.
1) Pencegahan
2) Pengobatan
akut berikan kompres, bila subakut diberi losio, pasta, krim atau
bedak kocok, krim atau pasta, bila kering di dalam, diberi salep.
ringan.
Jenis-jenisnya adalah :
3) Siklosporin A
b. Pengobatan sistemik
dan asetilkolin.
menghambat peradangan.
B. Masalah Keperawatan
sebagai berikut:
a. Definisi
ligamen).
b. Kriteria masalah
2) nyeri
3) perdarahan
4) kemerahan
5) hematoma
1) Perubahan sirkulasi
19
4) Penurunan mobilitas
7) Kelembaban
2. Resiko infeksi
a. Definisi
b. Kriteria masalah
3) Malnutrisi
3. Nyeri akut
a. Definisiensi
b. Kriteria masalah
1) Tampak meringis
3) Gelisah
5) Sulit tidur
9) Menarik diri
a. Definisi
individu
b. Kriteria masalah
berlebihan
3) Gangguan psikososial
a. Definisi
b. Kriteria masalah
udian dalam mengkaji harus memperhatikan data dasar dari pasien untuk info
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
pendidikan, pekerjaan.
2) Keluhan utama
3) Riwayat kesehatan
ruam pada kulit, bintik merah yang berisi cairan dan adanya
infeksi.
4. Riwayat psikososial
berlebihan
obat.
2016)
higien.
c) Pola aktivitas/olahraga
d) Pola istirahat/tidur
5) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
b) Kulit
c) Kepala
b. Tabulasi Data
c. Klasifikasi data
bisul.
d. Analisa Data
patogen
lingkungan.
3 DS: mengeluh nyeri Agen Nyeri akut
DO: tampak meringis, pencedera
frekuensi nadi fisiologis (mis.
meningkat, pola napas inflamasi),
berubah agen
pencedera
kimiawi (mis.
Bahan kimia
iritan)
4 DS: tidak mau perubahan Gangguan
mengungkapkan struktur atau citra tubuh
kecacatan bentuk tubuh
DO: menghindari (mis. jerawat)
melihat atau
menyentuh bagian
tubuh
5 DS: mengeluh sulit hambatan Gangguan
tidur, mengeluh tidak lingkungan pola tidur
puas tidur (mis.suhu
DO: - lingkungan)
2. Diagnosa keperawatan
at dan pasti tentang status masalah kesehatan Pasien yang dapat diat
Iqbal 2011).
DS: gatal-gatal
berubah
DO: -
3. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan
DS: -
Intervensi:
status nutrisi
tulang sendi
29
rapuh
atau losion.
adema
penurunan kemampuan.
30
kerusakan jaringan.
Intervensi:
kebersihan.
31
berubah
Intervensi:
mengevaluasi kebutuhan
kembali perhatian.
bila perlu
pada AKS.
dokter
Intervensi
presepsi diri
4) Akaui dan terima perasaan berduka, bermusuahan,
ketergantungan.
dukungan psikologis
dirinya sendiri
lebih efektif
DO: -
Intervensi :
di siang hari
status emosional
ringan.
tidur
yang tepat
pribadi
berkurang.
terbangun
meningkatkan istirahat
4. Implementasi keperawatan
dakan yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa berkur
rawatan tindakan harus cukup mendetail dan jelas supaya semua tenag
h ditentukan.
5. Evaluasi keperawatan
n diri pasien dan menilai sejauh mana masalah pasien dapat teratasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam kasus ini adalah Deskripstif dalam
Subyek dalam penelitian ini adalah satu orang Anak dengan masalah
engan judul kasus. Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
watan dan berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi kode etik dan eti
n.
38
39
lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan
edema, papul, vesikel, skuama dan keluhan gatal). (Hadi purwanto, 2016)
Studi kasus ini dilakukan di rumah Anak dengan lokasi yang beralamat di
tengah, Kabupaten Ende. Waktu dilakukan studi kasus ini yaitu selama 3
Hari.
dan izin pada subyek studi kasus, Setelah itu dilanjutkan dengan studi kasus
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu:
1. Wawancara
2. Observasi/pengamatan
an kata lain pengamat ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang telah d
3. Pemeriksaan fisik
meriksaan TTV.
4. Pemeriksaan Penunjang
bintik merah yang berisi cairan, merah pada kulit di hari pertama dan ter
akhir penelitian.
41
H. Keabsahan Data
nder. Data primer yakni sumber data penelitian yang diperoleh secara langsun
g dari sumber aslinya berupa wawancara dari individu (Anak) maupun hasil o
bservasi dari suatu objek dan kejadian. Data sekunder berisi sumber data pen
elitian melalui perantara atau secara tidak langsung seperti data dari keluarga.
I. Analisa Data
n dengan teori yang telah didapatkan dan selanjutnya dalam bentuk pembahas
i studi kasus yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara yang dilakukan
udi kasus.
BAB IV
42
A. Hasil Penelitian
Onekore memiliki beberapa unit pelayanan yang terdiri dari loket, ruang
poli umum, ruang tindakan/unit gawat darurat (UGD), ruang MTBS, poli
Kesehatan Ibu Anak (KIA), ruang Nifas, ruang VK, ruang KB, poli Gigi,
ruang Promkes, poli TB, ruang Gizi, ruang Kesehatan Lingkungan, ruang
Sopir.
Subyek pada studi kasus Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah Anak
dan Hydrocortisone.
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
mengatakan saat lahir berat badan anak 3,45 kilo gram. Masa
post natal: Ibu mengatakan ibu menyusui anak dari bayi 0 bulan
sekarang.
bentuk wajah oval, wajah tampak bersih. Mata: tidak ada edema
dua kata seperti (baba, mama dan tata). Leher: tidak ada
Kebiasaan tidur malam Anak dari jam 19.30, bangun jam 05.00,
dada, CRT < 3 detik, tidak ada sianosis, irama jantung teratur.
2) Tabulasi data
muncul pada malam hari. Ibu klien mengtakan jika anak sakit
Ibu klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan oleh perawat.
3) Klasifikasi data
tubuh lain. Ibu klien mengtakan jika anak sakit langsung antar ke
merasa gatal-gatal.
Ibu klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan oleh perawat.
4) Analisa Data
5) Prioritas masalah
3. Defisit pengetahuan
b. Diagnosa Keperawatan
data, tabulasi data, klasifikasi data, analisa data dan menentukan prioritas
kembang Anak.
tangan dan kepala. Klien sering menggaruk pada daerah yang gatal,
Data Objektif: -
51
Data Objektif: Ibu klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan
oleh perawat.
Data Subjektifr: -
pada lubang hidung.
c. Intervensi keperawatan
Tabel 4.2 Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan/kreteria hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan 1. Kaji status nutrisi Pasien 1. keseimbangan nitrogen
berhaubungan dengan tindakan keperawatan positif dan peningkatan
Kurang terpapar informasi selama 3 kali status nutrisi
tentangupaya diharapkan masalah 2. Pertahankan agar seprei dan 2. menghindari
mempertahanan/ Gangguan integritas selimut tetap kering friksi/abrasi kulit
melindungi integritas kulit kulit dapat teratasi
yang ditandai dengan: dengan kreteria hasil: 3. Periksa kaki dan kuku secara 3. meningkatkan personal
Data Subjektif: Ibu klien Kerusakan jaringan rutin dan sediakan perawatan hygine
mengatakan gatal-gatal kulit kuku dan kaki sesuai petunjuk
pada daerah kaki, tangan menurun, kerusakan
dan kepala. Awal mulanya lapisan kulit menurun, 4. Pertahankan agar kuku tetap 4. kuku yang bergigi dan
muncul bintik-bintik pada nyeri menurun, terpotong pendek dan bersih kasar dapat
kaki, tangan dan kepala. kemerahan menurun. menyebabkan
Klien sering menggaruk kerusakan jaringan.
pada daerah yang gatal,
sehingga pecah dan 5. Gunakan krim pelembab, krim 5. mencegah keretakan
merambat keanggota tubuh pelembut pada kaki Baby Oil kulit.
lain.
Data Objektif Tampak ada 6. Gosok kaki dengan minyak 6. Mencegah kulit kering
kemerahan dan ruam pada kemiri atau menggunakan
kulit. krim yang mengandung
mentol dan menganjurkan
pasien untuk menggunakan
stoking yang terbuat dari
52
katun.
7. Tekankan pentingnya diet 7. nutrisi optimal
tinggi protein meningkatkan
regenerasi jaringan dan
penyembuhan umum
kesehatan
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Tetapkan siklus tidur di mana 1. istrahat adekuat dan tidur
berhubungan dengan gatal- tindakan keperawatan pasien tidur di malam hari dan dapat meningkatkan
gatal diharapkan masalah di siang hari status emosiona
gangguan pola tidur
Data Subjetif: Ibu klien
dapat teratasi dengan 2. Sediakan kesempatan untuk 2. meningkatkan rasa
mengatakan klien sering kreteria hasil: menghirup udara segar, mngantuk/ keinginan untuk
terbangun pada malam har Keluhan sulit tidur latihan ringan. tidur
i menurun, keluhan
karena merasa gatal-gatal. sering terjaga menurun, 3. Tentukan kebiasaan tidur 3. mengkaji perlunya dan
Data Objektif: - keluhan tidak puas biasanya dan perubahan yang mengidentifikasi intervensi
tidur meningkat, terjadi yang tepat
keluhan pola tidur
berubah menurun, 4. Berikan tempat tidur yang 4. meningkatkan
keluhan istirahat tidak nyaman dan beberapa milik kenyamanan tidur
cukup menurun. pribadi
53
berkurang.
54
saat ditanyakan oleh spesefik aktifitas sesuai lokasi cedera dan tahap
perawat individu penyembuhan
55
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.3 implementasi dan evaluasi keperawatan
Hari/ tanggal No.DX Jam Implementasi Evaluasi
Senin, 21/06/2021 1 09:15 1. menganjurkan keluarga untuk menjaga S : ibu klien mengatakan
kebersihan seprei dan tempat tidur agar anak masih menggaruk.
tetap kering dan bersih. O: anak tampak
09:18 2. membantu keluarga untuk memakai menggaruk pada daerah
losion baby pada kulit anak yang telapak kaki
kering. A: masalah keperawatan
09:20 3. membantu keluarga untuk memotong gangguan integritas kulit
kuku anak. belum teratasi
09:28 4. menganjurkan keluarga untuk P: intervensi dilanjutkan
mempertahankan kuku anak tetap
pendek.
2 09:31 1. Menganjurkan keluarga untuk S: Ibu klien mengatakan
mempertahankan siklus tidur anak. anak sering terbangun
09:32 2. menganjurkan keluarga untuk pada malam hari karena
menyediakan tempat tidur anak yang gatal-gatal.
nyaman dan beberapa milik pribadi. O: -
09:34 3. menganjurkan keluarga untuk menjaga A: masalah gangguan
dan mengurangi kebisingan pada pola tidur belum teratasi
lingkungan. P : lanjutkan intervensi
09:36 4. menganjurkan keluarga untuk
memberikan posisi nyaman saat anak
tidur.
56
3 09:38 1. Memberikan contoh kepada ibu klien S: Ibu klien mengatakan
saat perawatan kulit seperti penggunaan mengira gatal-gatal pada
salep dan kompres hangat pada daerah anak hanya gatal-gatal
gatal-gatal. biasa.
09:43 2. mengkaji ulang pada ibu saat O: ibu klien
perawatan luka bekas garukan. mengangguk
09:45 3. menganjurkan keluarga untuk A: masalah gangguan
memberikan makanan yang tinggi defisit pengetahuan
protein pada anak. teratasi
09:47 4. Meberikan pendidikan kesehatan P: Intervensi dihentikan.
kepada orang tua anak jika tidak
ditangani dengan cepat maka anak akan
muncul permasalahan seperti tidur anak
terganggu.
09:57 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: ibu klien mengatan
4 10: 02 2. Meanganjurkan pemberian inhailer pada anak masih ada sekret
anak O: sekret cair, merah
10: 05 3. Menganjurkan munum air hangat pada lubang hidung
10: 08 4. Menganjurkan untuk memberikan A: masalah pola nafas
humidifikasi tambahan, mis. nebulizer tidak efektif belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Selasa, 22/06/2021 1 16:24 1. menganjurkan keluarga untuk menjaga S: ibu klien mengatakan
kebersihan seprei dan tempat tidur agar anak masih sering
tetap kering dan bersih. menggaruk
16: 26 2. menganjurkan keluarga untuk O: Anak masih
mempertahankan kuku anak tetap pendek.. menggaruk pada daerah
57
yang gatal
A : Masalah gangguan
integritas kulit belum
teratasi.
P): lanjutkan intervensi
2 16:29 1. menganjurkan keluarga untuk menjaga S: ibu klien mengatakan
dan mengurangi kebisingan pada sebelum tidur ibu
lingkungan. mebersihkan bagian kaki
16:32 2. Mendemonstrasikan membersihkan anak dan tangan yang gatal
(mandi menggunakan air hangat, dan mengoleskan salep
memakai salep pada kulit yang brutusan kulit.
dan mengganti pakian anak) O : anak tampak segar.
A : masalah sebagian
teratasi
P: lanjutkan intervensi.
4 16: 36 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S: ibu klien mengatan
16: 39 2. Meanganjurkan pemberian inhailer pada anak masih ada sekret
anak O: sekret cair, merah
16:41 3. Menganjurkan munum air hangat pada lubang hidung
16: 44 4. Menganjurkan untuk memberikan A: masalah pola nafas
humidifikasi tambahan, mis. nebulizer tidak efektif belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
58
59
Catatan perkembangan
Tabel 4.4 catatan perkembangan
Hari/tanggal No.DX Catatan perkembangan
Rabu 23/06/2021 1 S: ibu klien mengatakan anak masih
sesekali menggaruk.
O: Anak masih menggaruk pada
daerah yang gatal
A: Masalah gangguan integritas
kulit belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan oleh
keluarga
I: Pertahankan agar seprei dan
selimut tetap kering dan periksa
kaki dan kuku secara rutin dan
sediakan perawatan kuku dan kaki
sesuai petunjuk.
E: ibu klien mengatakan gatal pada
Anak C sedikit berkurang dan Anak
C sesekali tampak menggaruk
2 S: ibu klien mengatakan anak masih
sesekali terbangun karena gatal
O: anak tampak segar.
A: masalah belum teratasi
P: Itervensi dilanjutkan oleh
keluarga
I: berikan tempat tidur yang
nyaman dan beberapa milik pribadi,
kurangi kebisingan dan lampu.
E: ibu klien mengatakan An.C
masih sesekali terbangun pada
malam hari karena gatal.
4 S: ibu klien mengatan anak masih
ada sekret
O: sekret cair, merah pada lubang
hidung
A: masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan oleh
keluarga
I: Meanganjurkan pemberian
inhailer pada anak
E: ibu klien mengatan anak C masih
ada sekret
60
B. Pembahasan
Dalam pembahasan akan terlihat kesenjangan antara teori dan kasus nyata
pasien dengan Dermatitis antara lain mengeluh gatal-gatal, ruam pada kulit,
papula, bintik merah yang berisi cairan dan infeksi. Pada saat pengkajian
kasus yang ditemukan pada pasien yaitu gatal-gatal, papula pada kepala, dan
ekstermitas atas dan bawah tampak merah dan ruam pada kulit, tampak kotor
dengan kurang terpapar informasi dan pola nafas tidak efektif berhubungan
adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/
berkat kerja sama Orang tua dan Anak. Pada implementasi tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan kasus dimana kasus Dermatitis pada Anak C
ditetapkan selama tiga hari. Pada kasus Anak C dapat dievaluasi bahwa
diagnosa kerusakan integritas kulit belum teratasi, gangguan pola tidur belum
teratasi, defisit pengetahuan sudah teratasi dan pola nafas tidak efektif belum
dan pola nafas tidak efektif ada beberapa intervensi yang harus dilanjutkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Anak C sering mengalami gatal-gatal pada daerah kaki, tangan dan kepala.
Kulit tampak papula, gatal, merah, ruam pada kuli yaitu masalah
malam hari yaitu masalah keperawatan gangguan pola tidur. Tampak kotor
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
kerjasama dan peran serta klien, keluarga dan didukung oleh ketaatan
pola nafas tidak efektif dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang
dibuat.
5. Evaluasi
teratasi dan pola nafas tidak efektif evaluasi yang didapatkan untuk
merah yang berisi cairan dan infeksi sedangkan pada kasus ditemukan
66
pada pasien yaitu gatal-gatal, berutusan pada kepala, dan ekstermitas atas
dan bawah tampak merah dan ruam pada kulit, tampak kotor pada daerah
2 dignosa teori dan 2 tanbahan diagnosa yang tidak ada pada teori.
dengan kurang terpapar informasi dengan 6 intervensi dan pola nafas tidak
C dapat dijalankan dengan baik berkat kerja sama Orang tua dan Anak.
tidur belum teratasi, defisit pengetahuan sudah teratasi dan pola nafas
pola tidur dan pola nafas tidak efektif ada beberapa intervensi yang harus
C. Saran
rhadap pasien.
prasarana.
3. Institusi pendidikan
laporan.
4. Penulis
mungkin, sehingga dalam waktu yang terbatas ini akan berdampak proses
maximal.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Iqbal Nurul dkk. 2011.sosiolingustik Teori dan Praktik. Surabaya: Lima-
lima Jaya.
Tim Pokja PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan
Tindakan Keperawatan.Edisi 1.Jakarta.DPP.PPNI
Tim Pokja PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi Dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1.Jakarta.DPP.PPNI
Ibrahim Masyur
PO.530320218042
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
A. Pengkajian
I. Pengumpulan data
1. Biodata Klien
Nama : An. C
Umur : 1 tahun 2 bulan
Agama : Islam
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : jln. Penjaitan
2. Biodata Orang Tua
Nama Ayah : Tn. B
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. C
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
3. Data Medik
Diagnose Medik : Dermatitis
Dikirim dari :-
Nomor CM :-
4. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama MRS : ibu klien mengatakan anak C sering
mengalami gatal-gatal padadaerah kaki, tangan dan kepala.
2. Riwayat Penyakit Saat ini : Ibu klien mengatakan awal mulanya
muncul bintik-bintik pada kaki, tangan dan kepala. Klien sering
menggaruk pada daerah yang gatal, sehingga pecah dan
merambat keanggota tubuh lain menimbulkan ruam dan merah
pada kulit. Gatal-gatal sering muncul pada malam hari. Pasien
tampak kotor dan sering bermain di bawah lantai yang kotor.
3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya : Ibu klien mengatakan klien
hanya sakit batuk pilek biasa saja. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Ibu klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang menderita
penyakit berbahaya dan menular.
b. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan : Ibu klien
mengatakan Anak C tidak pernah mengalami sakit yang
berkepanjangan tetapi hanya mengalami sakit biasa seperti batuk
pilek, Anak C berumur 1 tahun 2 bulan dan berat badan 10 kg. Ibu
klien mengatakan Anak C sudah mampu mengoceh seperti (Baba,
Mama, Tata). Berat badan sesuai usia Anak Normal.
c. Riwayat Persalinan :
1. Masa Prenatal : Ibu mengatakan saat hamil ibu selalu
memeriksa ke puskesmas, rajin mengkonsumsi makanan 4 sehat
dan 5 sempurna, saat hamil ibu selalu dirawat di Rumah Sakit
karena Mual dan Muntah.
2. Masa Natal : Ibu mengatakan ibu melahirkan di Puskesmas
Onekore dan dibantu sama Bidan, Ibu mengatakan saat lahir
berat badan anak 3,45 kilo gram.
3. Masa Post Natal : Ibu mengatakan ibu menyusui anak dari bayi
0 bulan sampai dengan 6 bulan dan dibantu dengan susu formula
hingga sekarang.
d. Riwayat Imunisasi
Lengkap : Ibu klien mengatakan Anak C imunisasi Lengkap
yakni Hb 0, BCG, Polio, dan DPT. Tidak Lengkap : Imunisasi
yang belum dilakukan yakni campak, karena pada saat itu Anak C
mengalami gatal-gatal dan panas.
e. Riwayat Nutrisi : Riwayat nutrisi Anak C saat ini, Ibu pasien
mengatakan Ibu pasien memberikan ASI setiap anak membutuhkan
dan diselingi makanan tambahan, seperti biskuit, nasi, dan sayur
marongge.
f. Genogram : susun 3 generasi
Keterangan :
= Laki-laki = Klien
= Perempuanb = Tinggal satu rumah
X = Meninggal
kepala. Klien sering menggaruk pada daerah yang gatal, sehingga pecah
dan merambat keanggota tubuh lain. Tampak ada kemerahan dan ruam
pada kulit. Gatal-gatal sering muncul pada malam hari. Ibu klien
mengtakan jika anak sakit langsung antar ke puskesmas. Ibu tidak tahu
pada anak Ibu klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan oleh perawat.
Ibu klien mengatakan klien sering terbangun pada malam hari karena
lantai yang kotor, tampak kotor pada daerah lubang hidung, secret cair,
tangan dan kepala. Awal mulanya muncul bintik-bintik pada kaki, tangan
dan kepala. Klien sering menggaruk pada daerah yang gatal, sehingga
pecah dan merambat keanggota tubuh lain. Ibu klien mengtakan jika anak
dermatitis dan personal hygiene yang harus diberikan pada anak. Ibu
klien mengatakan klien sering terbangun pada malam hari karena merasa
gatal-gatal.
Data Objektif: Tampak ada kemerahan dan ruam pada kulit. Ibu
klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan oleh perawat. Pasien
tampak kotor dan sering bermain di bawah lantai yang kotor, tampak
kotor pada daerah lubang hidung, secret cair, merah pada lubang hidung.
3. Defisit pengetahuan
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data-data hasil pengkajian diatas mulai dari pengumpulan
data, tabulasi data, klasifikasi data, analisa data dan menentukan prioritas
dengan:
Data Subjektif: Ibu klien mengatakan gatal-gatal pada daerah kaki, tangan
dan kepala. Awal mulanya muncul bintik-bintik pada kaki, tangan dan
kepala. Klien sering menggaruk pada daerah yang gatal, sehingga pecah
Data Subjetif: Ibu klien mengatakan klien sering terbangun pada malam
Data Objektif: -
3. Defisit pengetahuan kurang terpapar informasi
Data Subjetif: Ibu tidak tahu tentang penyakit dermatitis dan personal
Data Objektif: Ibu klien tampak tidak tahu pada saat ditanyakan
oleh perawat.
Data Subjektifr: -
pada lubang hidung.
C. PERENCANAAN KEPRAWATAN
HARI PERTAMA
HARI KEDUA
HARI KETIGA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Diri
Agama : Islam
B. Riwayat Pendidikan
1. SDI Bhoanawa 2