Untuk mendapatkan sistem penggudangan yang efektif, maka perlu dilakukan perencanaan tata letak penempatan bahan yang akan disimpan. Diantara tumpukan bahan terdapat lorong-lorong. Pengaturan lorong-lorong diantara tumpukan karung dimaksudkan untuk memperlancar pengaturan lalu lintas bahan di dalam gudang serta untuk peredaran udara yang memadai. Pengaturan tata letak penempatan bahan pakan atau pakan erat kaitannya dengan proses pemasukan untuk disimpan dan pengeluaran untuk digunakan atau didistribusikan. Pemasukan dan pengeluaran ini harus mengacu sistem FIFO (first in firs out).
2. Cara penumpukan bahan
Untuk penyimpanan bahan pakan atau pakan dengan menggunakan karung, cara penumpukannya dapat dilakukan dengan sistem pallet atau staffel. Sistem pallet biasanya digunakan cara penumpukan dengan model kunci 5. Cara penumpukan ini dilakukan apabila sistem penyimpanan dan pembongkaran bahan atau pakan menggunakan alat bantu forklif. Khusus untuk pakan jadi, penumpukan dilakukan di tempat pengemasan (bagging) dilakukan oleh tenaga manusia, selanjutnya dibawa ke tempat penyimpanan dengan bantuan alat (forklift). Pada saat akan didistribusikan, paakan diambil dari tempat penyimpanan juga mengunakan alat bantu forklift. Keterangan: a. Tumpukan pakan b. Palet terbuat dari kayu c. Lantai semen / cor 3. Syarat penyimpanan agar pakan tetap stabil. a. Jumlah pakan yang disimpan tidak melebihi kapasitas gudang penyimpanan. b. Kadar air pakan tidak lebih dari 14% c. Pakan harus dikemas dengan karung plastikk + inner, hal ini untuk menghindari terjadinya kontsk langsung antara pakan dengan udara luar. d. Pakan disimpan dalam ruangan yang sejuk, kering, tidak lembab, sirkulasi udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung. e. Tumpukan pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi. f. Jarak antara lantai dan tumpukan pakan sekitar 10-15 cm, untuk menjadi sirkulasi udara di antara tumpukan pakan dan lantai sehingga tidak lembab.