Anda di halaman 1dari 3

[16/4 13.

39] -: Asal Mula Makhluk Hidup dengan Paradigna Tafsir Saintifik

[16/4 14.02] -: Asal Mula Makhluk Hidup dengan Paradigna Tafsir Saintifik

Sri Mayang Sari 1911604105 Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi Fakultas Ilmu
Kesehatan UNISA Yogyakarta

Pendahuluan

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

[16/4 14.14] -: Makhluk hidup juga merangsang rasa penasaran manusia : bagaimana asal -
usul mereka? Bagaimana pertumbuhan mereka dari masa ke masa? Apa hubungan
makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya? Bagaimana masa depan mereka?

Rasa penasaran manusia tentang makhluk hidup telah menumbuhkan disiplin ilmu hayati
yang sangat berguna untuk mengungkapkan asal-usul kehidupan dan proses evolusi
makhluk hidup. Hasil pengamatan ilmiah terhadap tubuh (bahkan dalam skala yang
sangat mikroskopik) telah merangsang berbagai disiplin keilmuan yang lebih luas,
seperti ilmu kesehatan dan kedokteran, rekayasa biologis (bioteknologi), obat - obatan
dan lain - lain.

Bukan suatu kebetulan, hasil pengamatan sains modern terhadap makhluk hidup ternyata
sudah dinarasikan oleh Al - Qur'an hampir 15 abad yang lalu. Hal ini menunjukkan
bahwa Al - Qur'an merupakan narasi otentik dari Allah untuk menghikmahi kebesaran-
Nya, serta mendorong ummat Islam untuk mengembangkan etos saintifik.

[16/4 14.18] -: Pemikiran tentang asal mula makhluk hidup ini menghasilkan banyak teori
yang secara umum terkategorikan menjadi dua kelompok : abiogenesis dan biogenesis

[16/4 14.20] -: Abiogenesis : makhluk hidup berasal dari benda tak hidup

Biogenesis : makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya

[16/4 14.26] -: Meskipun demikian, tentu ada sebuah titik awal di antara 2 hal itu : asal mula.
Oleh karenanya, para ilmuwan merumuskan banyak teori melalui serangkaian riset yang
panjang.

Petunjuk - petunjuk sains dalam Al - Qur'an Asal mula makhluk hidup

Pada masa awal pembentukannya, sebagian permukaan bumi hanya berisi batuan cair yang
membara akibat panas bumi sendiri dan tumbu - tumbukan asteroid (teori primordial
soup).

[16/4 14.54] -: Atmosfer bumi pada awal pembentukannya belum mengandung oksigen,
tetapi lebih banyak mengandung hidrogen, air, metana dan amonia. Dengan adanya
panas dari berbagai sumber energi, maka zat - zat tersebut mengalami serangkaian reaksi
kimia selama jutaan tahun menjadi berbagai senyawa organik sederhana.

Lautan purba yang saat itu berupa primordial soup menjadi tempat yang paling efektif
terjadinya proses - proses kimiawi yang menghasilkan material organik sederhana.

Hasil reaksi kimiawi belum merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti
sisten biologi. Mereka membentuk sintesis dan berakumulasi membentuk molekul
organik kecil (monomer) : seperti asam amino dan nukleotida.

Unsur - unsur itu kemudian membentuk organisme makhluk hidup paling dasar: sel, yang
membentuk makhluk hidup paling awal di muka bumi : bakteri purba.

Surah al-Nur (24):45

[16/4 15.37] -: "Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang
lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh,
Allah mahakuasa atas segala sesuatu.

Surah al-Anbiya' (21):30

"Dan apakah orang - orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dulunya
menyatu, kemudian kami pisahkan antara keduanya; dan kami jadikan segala sesuatu
yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?

Evolusi Makhluk Hidup

Pada awalnya, sel - sel itu beraktivitas secara mandiri menyusun makhluk unicelluler :
bakteri.

Mereka menjadi nenek moyang seluruh kehidupan di bumi. Dengan memanfaatkan cahaya
matahari, mereka berkembang biak, menyebar, dan memenuhi seluruh permukaan lautan.
Pada awalnya, sel - sel itu beraktivitas secara mandiri menyusun makhluk unicelluler:bakteri.
Organisme yang paling primitif di muka bumi.

Mereka menjadi nenek moyang seluruh kehidupan di bumi. Dengan memanfaatkan cahaya
matahari, mereka berkembang biak, menyebar, dan memenuhi seluruh permukaan lautan.

Sel - sel paling primitif itu pada awalnya merupakan organisme bebas, belum bersimbiosis
satu sama lain. Mereka memiliki sifat yang beraneka macam: ukurannya berbeda - beda
(ada yang besar dan ada pula yang lebih kecil), ada yang anaerob (tidak membutuhkan
oksigen), ada yang memiliki sifat fotosintetis (mengubah cahaya matahari menjadi
energi), dan ada pula yang menghasilkan oksigen.

Di atas bumi purba yang masih minim sumber - sumber makanan, mereka akhirnya saling
bersimbiosis satu sama lain. Bakteri yang berukuran lebih besar (archeae) bersimbiosis
dengan bakteri lebih kecil yang berfotosintesis sehingga kemampuan fotosintesis bisa
dimanfaatkan bersama. Lama kelamaan, sel - sel mereka terintegrasi menjadi satu
kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai