Anda di halaman 1dari 33

IAD ,IS, BD

IAD
IAD adalah Ilmu pengetahuan yang mengkaji
gejala dalam alam semesta seluruhnya sehingga
terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah juga
dapat diartikan suatu pengetahuan atau ilmu
teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus
yaitu observasi, eksperimen, penyimpulan,
penyusunan teori.
IS
ISD adalah Ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial, dengan menggunakan
fakta, konsep dan teori yang diperoleh dan
dikembangkan oleh berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-
ilmu sosial.
BD
IBD adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari
dasar-dasar budaya masyarakat dalam suatu
bangsa dan negara. Istilah IBD dikembangkan
pertama kali di Indonesia sebagi pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari
bahasa Inggris ”the humanities”. Adapun istilah
humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang artinya manusia, berbudaya dan
halus.
Cara Pengaplikasian IAD/ISD/IBD dalam
kehidupan sehari-hari
• 1. IAD
Di zaman yang serba canggih sekarang ini, tidak mungkin masyarakat
dunia tidak mengenal apa itu ‘Teknologi’. Ya, teknologi merupakan hasil
pengembangan dari ilmu alamiah dasar. Manusia dengan akalnya yang luar
biasa tidak terbatas, berusaha memanfaatkan apa saja yang tersedia di
alam, dan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Akibatnya, kini kita
sudah bisa menikmati buah dari kerja keras mereka
Begitu banyak benda-benda di sekitar kita yang bisa kita sebut sebagai
barang hasil teknologi. Dari mulai televisi, radio, internet, telepon
genggam, dan lainnya. Peralatan dapur seperti pisau dan ulekan pun, bisa
kita sebut sebagai barang hasil teknologi. Jadi intinya, teknologi itu adalah
cara manusia untuk berinovasi, menciptakan segala sesuatu yang nantinya
akan sangat berguna dan memudahkan pekerjaan manusia.
Seperti internet, kita harus bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan
sebaik-baiknya diantaranya mencari informasi tentang apa saja yang ada
didunia ini yang jelas harus hal-hal yang positif, namun kebanyakan dari
kita salah memanfaatkan teknologi. Yang berakibat generasi-generasi
penerus bangsa tidak lagi bisa diharapkan oleh negeri sendiri. Oleh sebab
itu peran orang tua disini sangat dibutuhkan dalam mengawasi anak-
anaknya dalam bergaul dan bertindak.
2. ISD
Kita harus peka terhadap masalah-masalah
sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usaha menanggulanginya.

3. IBD
Kita harus mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang
menyangkut orang lain dan alam sekitarnya
maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara
beragam teori itu, yang paling dikenal adalah
teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big
Bang Theory).
tentang teori penciptaan alam semesta yaitu Big Bang
atau Dentuman Besar dimana teori ini adalah titik
terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta dan sesuai dengan apa yang
disebutkan dalam Al-Quran.
alam semesta ini tentulah memulai
pengembangannya dari sebuah titik tunggal.
Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu
pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula
dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut
“Dentuman Besar” atau Big Bang.
• Teori Big Bang
• Big Bang merupakan model penciptaan alam semesta yang menerangkan
bahwa alam semesta telah “diciptakan dari ketiadaan.” Edwin Hubble
(1929) memulai penelitian di observatorium Mount Wilson California,
Amerika. Dia membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah
astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia
menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan
jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini “bergerak menjauhi”
kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber
cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna
ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah.
• Sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan
galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama
lain.Dari sini dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala
sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-
menerus “mengembang”.
• Adapun arti mengembang, maka ini menunjukan bahwa pada awalnya ia
berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa “titik
tunggal” ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki
“‘volume nol”, dan “kepadatan tak hingga”. Alam semesta telah terbentuk
melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.dan ledakan inilah yang
disebut dengan Big Bang.
• Teori Big Bang menunjukkan, semua benda di alam semesta pada awalnya
adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa
keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari
satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara
pemisahan satu dari yang lain.
• Adapun kronologis penciptaan dalam Al-
Qur’an adalah :
• Fase PertamaArtinya: “Dan apakah orang-orang
kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
• Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang)
sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah awal
terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan”
pada hakikatnya adalah pengembangan
ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah
hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-
bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang
lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi
atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
• Fase Kedua
• Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-
Baqarah [2] : 29)
• Masa ini adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat
ini menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan
hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel
atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang
ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-
benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah
biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang
ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan benda-
benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang
sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan
bintang-bintang di dalam galaxy yang masih
berlangsung hingga saat ini.
• Fase Ketiga
• Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta
adalah proses penciptaan tata surya, termasuk
bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi
proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar
tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya
dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi)
yang telah terbentuk terus berotasi
menghasilkan fenomena siang dan malam di
bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan
dengan indah :
• Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap
gulita, dan menjadikan siangnya terang
benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29
• Fase Keempat
• Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang
dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar
matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari
peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
• Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit
bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari
gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan
dan granit yang menjadi batuan utama di daratan
merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut.
Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan
daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan
“penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT
berfirman :
• Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-
Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)
• Fase Kelima
• Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat
terciptanya kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah
SWT :
• Artinya :“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30
• Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena
cuaca dibumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air
laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas metan
(CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak
mengandung oksigenbebas dengan bantuan energy listrik dan
halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa
organic.Senyawa organic yang mengikuti aliran air akhirnya
tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut
yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil
tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan
pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan
bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.
• Fase Keenam
• Masa keenam dalam proses penciptaan ala mini adalah dengan
lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel
tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan proses
fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai
terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis
yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya
rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
• Setelah mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan
alam semesta. Penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-
Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan
antara satu sama lainnya. Seperti yang penulis kutip dari seorang
ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is blind and
science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)
• Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang
karena tidak adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu
akan menjadi rusak karena akan dapat salah mengartikannya.
Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu menentang akan
adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh yang
sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan
ajaran-ajaran agama.
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat
yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno.
Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala
sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi
belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak
waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki
awal maupun akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam
semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya.
Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa
kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil
dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-
19, termasuk Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut
pendapatnya, hanya alamlah yang ada, manusia juga
termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah
materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari
materi yang ada.
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan
para filsuf dan ilmuwan Barat dipatahkan oleh Teori
Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring
ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan
Besar oleh seorang Ahli Astronomi Amerika
bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran
Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam
semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk
dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan
adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta --
yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta
itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang
menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta
semesta alam.
• Dalam teori ini, awal mula alam semesta ini berbentuk
satu massa yang besar (nebula primer). Kemudian
terjadilah dentuman besar atau ledakan pemisah
sekunder (Bing Bang) yang mengakibatkan
pembentukan galaksi yang terbagi dalam planet,
matahari, bulan dan lainnya.
• Teori Big Bang memberikan penjelasan paling
komprehensif dan akurat tentang penciptaan alam
semesta. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1927.
Orang yang pertama kali memperkenalkan teori Big
Bang adalah Georges Lemaître, seorang biarawan Roma
Belgia, meski ia menyebutnya sebagai hipotesis atom
purba.
• Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di
alam semesta pada awalnya satu wujud, dan kemudian
terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari
satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta yang
sekarang dengan cara pemisahan satu dengan yang lain.
• Penjelasan Alquran tentang Big Bang
• Jauh sebelum teori Big Bang ini ada, Alquran
sudah menyebutkan tentang awal penciptaan
alam semesta. Padahal ketika itu, tidak ada
teleskop untuk mengamati luar angkasa. Ilmu
astronomi pun belum berkembang seperti saat
ini.
• Dalam Alquran Surat Al Anbiya’ ayat 30, Allah
SWT berfirman:
• “Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup berasal dari air. maka
mengapa mereka tidak juga beriman?”
• Kata ratq dalam ayat tersebut diartikan sebagai suatu
yang padu digunakan untuk merujuk pada dua zat
berbeda yang membentuk suatu kesatuan.
Ungkapan Kami pisahkan antara keduanya adalah
terjemahan kata Arab fataqa, dan bermakna bahwa
sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa
pemisahan atau pemecahan struktur dari ratq.
• Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari
kata sifat fatq. Keduanya lalu terpisah (fataqa) satu
sama lain. Segala sesuatu, termasuk langit dan bumi
yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung
dalam titik tunggal yang masih berada pada
keadaan ratq ini.
• Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga
menyebabkan materi-materi yang dikandungnya
untuk fataqa (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa
tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam
semesta terbentuk.
Dr. Zakir Naik dalam bukunya Miracles of Al
Quran and As Sunnah mengatakan, kesesuaian
yang harmoni antara Alquran dan teori Big Bang
adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan.
“Sungguh menakjubkan! Bagaimana mungkin
sebuah kitab yang muncul di padang pasir Arab
1.400 tahun silam mengandung kebenaran
ilmiah yang mendalam”
Allah ta’ala menceritakan proses penciptaan alam semesta dalam al-Quran. Ada yang bersifat global dan
ada yang lebih rinci.
- Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari,
kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54).
• Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari,
dan Aku tidak merasa capek. (QS. Qaf: 38).
• Keterangan lainnya Allah sebutkan di surat Yunus (ayat 3), Hud (ayat 7), al-Furqan (ayat 59), as-Sajdah
(ayat 4), dan al-Hadid (ayat 4).

• Disamping penjelasan global, Allah juga memberikan penjelasan lebih rincin, di surat Fushilat (ayat 9
sampai 12), Dia berfirman,

• Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan
kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (9)
• Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai
jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10)
• Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.
Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12).
Makna Kata “Hari”
• Pendapat Pertama, maknanya sebagaimana
makna hari yang dikenal manusia, dimulai sejak
terbit matahari hingga terbenamnya matahari. Ini
merupakan pendapat jumhur (mayoritas) ulama.
• Pendapat Kedua, bahwa satu hari dalam proses
penciptaan alam semesta itu seperti 1000 tahun
dalam perhitungan manusia. Ini merupakan
pendapat yang diriwayatkan dari Ibn Abbas,
Mujahid, ad-Dhahak, Ka’b al-Ahbar, dan pendapat
yang dipilih oleh Imam Ahmad sebagaimana
keteragan beliau dalam ar-Rad ‘ala al-Jahmiyah.
Pendapat ini pula yang dinilai kuat oleh Ibnu Jarir
at-Thabari. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/15).
ENAM PROSES PENCIPTAAN ALAM
SEMESTA DAN BUMI DALAM AQURAN
Dan sumgguh, kami telah menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam
enam masa, dan kami tidak merasa letih
sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).

Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta


langit dan bumi beserta seluruh isinya ialah Allah
proses penciptaan tersebut terjadi selama enam masa,
namun sebenarnya banyak yang berbeda pendapat
dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam
masa, enam periode, dan enam tahapan. Satu hari
bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun
diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000
tahun (Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun (Qs. Al-
Ma’arij: 4), belum ada penafsiran pasti tentang itu
• proses penciptaan langit dan bumi terjadi dalam
enam masa atau enam periode, urutan masa
tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, yang artinya
sebagai berikut:
• “Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah
langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia telah
meninggikan bangunannya lalu
menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan
malamnya (gelap gulita) dan menjadikan
siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu
bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia pancarkan
mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-
tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia
pancangkan dengan teguh [32], (semua itu) untuk
kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.
[33]”. (Qs. An-Nazi’at: 27-33).
• Masa Pertama (Qs. An-Nazi’at: 27)
Pada masa atau periode ini, alam semesta pertama
kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut Big
Bang, ledakan besar tersebut sebagai awal lahirnya
ruang dan waktu, termasuk materi.
Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan
debu atau dukhan, ketika dunkhan berkondensasi
sambil berputar dan memadat disitu terbentuk
unsur hidrogen, saat
temperature dunkhan mencapai 20 juta derajat
selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti
sebagian atom hidrogen, lalu sebagian hidrogen
yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran
sinar infra-red.
• Masa Kedua (Qs. An-Nazi’at:28)
Ayat ini menerangkan tentang proses
pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat
ini terdapat kata “meninggikan bangunan” yang
memberi pengertian bahwa alam semester
mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh
dan langit makin tinggi, sedangkan kata
“menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam
ini tidak semata mata terbentuk, melainkan
sebuah proses evolutif atau bertahap.
• Masa ketiga (Qs. An-Nazi’at: 29)

Di ayat tersebut terdapat kalimat “Dia menjadikan


malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya
(terang benderang)” Masa ini adalah dimana
terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan bumi
berotasi sehingga terjadi siang dan malam.
• Masa keempat (Qs. An-Nazi’at: 30)
Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi
tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang
menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke
luar. Massa yang terpental ini menjadi planet
diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang
dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen
pangaea di permukaan Bumi. Ketika bumi baru
terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-
batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat
selsius.
• Masa kelima (QS.An-Nazi’at:31)
• Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana
terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada
air, air tersebut berasal dari komet yang
menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada
komet berekasi dengan unsur-unsur yang terdapat
di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini
kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal
dari komet ialah rasio deuterium dan hidrogen pada
air laut sama dengan rasio pada komet, semua
kehidupan berasal dari air, setelah air muncul
kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan pun
bermunculan.
• Masa keenam (Qs. An-Nazi’at: 32-33)
• Gunung-gunung dipancangkan artinya, gunung
terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan.
Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa
disebut juga pasak, fungsi gunung ialah
menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya
tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat
33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah
hewan dan manusia.
• Kesimpulan
• Kebenaran Al-Qur’an akan selalu terbukti sampai
kapanpun.
• Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian
menjadi ada, ( terjadi proses penciptaan) oleh Allah
SWT
• Penciptaan alam semesta terjadi secara berproses
(berkembang) sebagaimana yang telah Al-Qur’an
jelaskan dan tidak statis (tetap).
• Al-Qur’an lebih dahulu menceritakan tentang proses
penciptaan alam semesta jauh sebelum ilmu
pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan kini
kebenaran Al-qur’an itu sudah dapat dibuktikan
kebenarannya dengan adanya kecocokan dalam sains
(abad-20).
• Ilmu dan agama akan selalu sejalan selaras bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai