Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI DIGITAL SIGNATURE PADA QRCODE BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN ALGORITMA REED-SOLOMON PADA LIBRARY PHP


UNTUK PENGAMANAN DOKUMEN DIGITAL

Aditya Heryadi #1, Faisal Alvarisi #2, Ruly Agusman Baihaqi#3


#
Informatika, Universitas Siliwangi
1
207006021@student.unsil.ac.id, 2207006006@student.unsil.ac.id, 3207006601@student.unsi.ac.id

Abstrak

Saat ini pengelolaan dokumen merupakan hal penting yang menentukan kelangsungan
sebuah organisasi. Pengarsipan dokumen yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan
banyak masalah. Selain itu, pembuktian keaslian dokumen merupakan hal yang tidak kalah
penting. Sistem verifikasi dokumen adalah salah satu bentuk pencegahan pemalsuan dokumen,
dimana setiap dokumen harus melalui verifikasi dan validasi untuk mengetahui keaslian
dokumen. Untuk meminimalisir pemalsuan dokumen, dibuatlah suatu sistem yang dapat
menerbitkan QR-Code dan ditanamkan kedalam dokumen digital, dimana QR-Code tersebut
dapat di verifikasi untuk mengetahui keabsahan dokumen digital tersebut. Metode yang
diterapkan dalam sistem ini menggunakan algooritma Reed Solomon sebagai koreksi kesalahan
pada proses encoding QR-Code. Pengaruh penggunaan algoritma error correction pada QR-Code
membuat data yang mengalami kerusakan hingga 30% masih dapat dibaca oleh mesin pemindai.
Penerbitan QR-Code dilakukan dengan menggunakan aplikasi berbasis web dengan
menggunakn framework codeigniter. Dengan menggunakan sistem validasi berbasis QR-Code ini
diharapkan potensi-potensi pemalsuan dokumen dapat diminimalisir.

Kata kunci : Dokumen, QRCode, signature, reed Solomon

Abstract

Currently, document management is an important thing that determines the continuity of an


organization. Poorly managed document archiving can create many problems. In addition, proof
of the authenticity of the document is no less important. Document verification system is one form
of document forgery Prevention, where each document must go through verification and
validation to determine the authenticity of the document. To minimize document forgery, a system
is created that can issue QR-codes and be embedded into digital documents, where the QR-Code
can be verified to determine the validity of the digital document. The method applied in this system
uses Reed Solomon algorithm as error correction in QR-Code encoding process. The effect of
using error correction algorithm on QR-Code makes data damaged up to 30% can still be read
by the scanner. QR-Code Publishing is done using a web-based application using the codeigniter
framework. By using a QR-Code based validation system, it is expected that the potential for
document forgery can be minimized.

Keywords : Document, QRCode, signature, reed solomon


memindai surat tersebut, dan kemudian
I. PENDAHULUAN
mengirimkannya ke mahasiswa.
Saat ini, pengelolaan dokumen merupakan hal
penting yang menentukan kelangsungan sebuah Cara seperti ini akan menimbulkan potensi
organisasi. Banyaknya dokumen dalam suatu pemalsuan dokumen, dimana pada dokumen tersebut
organisasi yang tidak dikelola melalui sistem telah dibubuhi tanda tangan. Jika mahasiswa telah
menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya mendapatkan tanda tangan tersebut, maka mahasiswa
adalah kesulitan pencarian dokumen secara spesifik, dapat mengambil tanda tangan tersebut untuk
perbedaan format penamaan dokumen setiap orang, membuat surat sejenis atas nama mahasiswa lain.
tingginya resiko kerusakan, kehilangan hingga Tidak sampai disini, potensi-potensi pemalsuan
pemalsuan dokumen yang sebagian besar disebabkan dokumen lainnya juga akan terbuka. Untuk
tidak adanya pengaman yang mengatur siapa saja meminimalisir potensi pemalsuan dokumen,
yang berhak melihat, mengubah, maupun digunakan QR-Code untuk menggantikan tanda
menggunakan dokumen tersebut. Pembuktian tangan. QR-Code mampu menyimpan data dalam
keaslian sebuah dokumen merupakan hal yang tidak berbagai tipe seperti numerik, alfanumerik, kanji,
kalah penting. Pencetakan dokumen tempo kini sudah atau binary.
menggunakan kertas sekuriti atau kertas dengan
pengaman khusus. Akan tetapi, kertas sekuriti sendiri
tidak dapat menjamin keaslian dari isi dokumen II. LANDASAN TEORI
tersebut. Percetakan kertas sekuriti yang sama persis
A. QR-Code
atau tersebarnya kertas sekuriti kosong dapat
QR Code merupakan kode dua dimensi yaitu
digunakan untuk melakukan tindakan-tindakan
kode vertikal horisontal. Fungsi dari QR Code adalah
illegal. Hal tersebut merupakan masalah yang
untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan
melatarbelakangi pembuatan sistem ini yang dapat
respons dengan cepat. QR Code mampu menampung
mengelola seluruh dokumen beserta pengaman yang
banyak data dan memiliki error correction, error
dapat meminimalisir tingkat penyalahgunaan dan
correction memungkinkan data tetap terbaca
pemalsuan dokumen yang kerap terjadi. Salah satu
meskipun rusak. QR Code dipasang pada koran,
metode yang dapat mempermudah pengelolaan
majalah, poster atau sebagainya resiko gambar QR
dokumen adalah Quick Response Code (QR Code).
Code terkena noda ataupun mengalami kerusakan
QR Code yang diterapkan dalam pembuatan
lain cukup besar. Hal ini dapat menghambat
dokumen dapat memuat informasi kepemilikan
penyampaian informasi yang ingin diberikan kepada
dokumen tersebut.
para konsumen. Salah satu cara agar QR Code yang
terkena noda dapat bisa diperbaiki dan diketahui
Belakangan ini untuk menekan angka
persentase error adalah menggunakan metode
penyebaran covid-19 dilakukan pembatasan terhadap
algoritma Reed Solomon, karena kode Reed Solomon
kegiatan masyarakat. Dampak dari pembatasan ini
mendeskripsikan sebuah cara sistematis untuk
sangat dirasakan khususnya pada bidang pendidikan.
membentuk sebuah kode yang mampu mengoreksi
Hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi
error yang muncul secara acak dan tak terduga.
dilarang untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar secara tatap muka menjadi e-learning. Akan
tetapi, layanan akademik tidak dapat berjalan baik. B. Reed Solomon
Saat ini pelayanan akademik sudah dilakukan daring, Reed-Solomon code adalah kode siklik nonbiner
namun melalui aplikasi chat dan email. Penggunaan yang terbuat dari 2n bit biner dimana m lebih besar
aplikasi chat dan email tentu saja membutuhkan daripada 2. Diciptakan oleh Irving S. Reed dan
waktu yang lebih lama dibanding dengan pelayanan Gustave Solomon. Mereka menjelaskan secara
secara langsung. Sebagai contoh, petugas layanan sistematis kode bangunan yang dapat mendeteksi dan
akademik akan melayani mahasiswa yang memperbaiki beberapa kesalahan simbol acak. Untuk
membutuhkan surat bebas praktikum yang akan sebuah codeword, panjang kode adalah 8 bit, maka
digunakan untuk mendaftar ujian komprehensif. Reed-Solomon code: 28 – 1 = 255. Untuk
Petugas akan membuat surat tersebut kemudian mengkoreksi kesalahan pada codeword, maka
ditambahkan Reed-Solomon code agar dapat create kitah harus menulis program PHP
terlindung dari kerusakan tanpa harus kehilangan mengikuti aturan dari library ini.
data. Kemampuan koreksi error-nya bergantung pada - Library pdf.js, berfungsi untuk pengaturan
jumlah data yang dikodekan, semakin tinggi tingkat canvas sebagai tempat untuk menempatkan
koreksi kesalahan, kapasitas penyimpanan akan file pdf. Sehingga saat menulis program pada
semakin berkurang. fungsi onload kita harus mengikuti aturan
dari library ini .
Tabel 1. Tingkat error correction reed-solomon - Library jsPDF, berfungsi untuk pengaturan
tata letak pdf, sehingga saat menulis program
Tingkat Lambang Kemampuan Koreksi javascript untuk membuat file pdf kita harus
Kesalahan mengikuti aturan dari library ini.
- QRcode scanner, untuk pengecekan
Low L 7% dari codewords dapat signature QRcode yang dibuat oleh aplikasi
dikembalikan
kami.
Medium M 15% dari codewords
dapat dikembalikan B. Metode Penelitian
Quartile Q 25% dari codewords
Metode penelitian ini dilakukan dan diselesaikan
dapat dikembalikan
High H 30% dari codewords dengan beberapa tahapan antara lain identifikasi
dapat dikembalikan masalah, studi literatur, perancangan, pengembangan
dan implementasi
Dalam simbol QR code yang lebih besar, pesan
akan dipecah menjadi beberapa blok kode Reed- a. Identifikasi masalah
Solomon. Ukuran dipilih sehingga paling banyak 15 Tahapan pertama yaitu menganalisis
kesalahan dapat diperbaiki di setiap blok, ini kebutuhan dengan cara melakukan
membatasi kompleksitas dari algoritma decoding. pendefinisian masalah. Dalam kasus ini
Blok kode tersebut kemudian disisipkan bersama- masalah yang ada adalah pengelolaan dan
pemalsuan dokumen.
sama, sehingga lebih kecil kemungkinannya bahwa
kerusakan lokal untuk simbol QR akan membanjiri
b. Studi literatur
kapasitas setiap blok tunggal. Tingkat Koreksi
Tahap kedua adalah studi litelatur. Pada
kesalahan (EC Level) dan versi dari QR code ini
tahap ini dilakukan pembelajaran literatur
dapat menentukan jumlah data yang dapat ditampung
berupa jurnal ilmiah maupun buku yang
dalam setiap QR code. menjelaskan mengenai penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan alat-alat yang
digunakan sebagai referensi untuk
III. BAHAN DAN METODOLOGI memecahkan masalah mengenai kasus yang
A. Bahan ada. Penelitian sebelumnya yang menjadi
Untuk pengembangan aplikasi digital signature acuan adalah penelitian tentang sistem
dengan QRCode ini memerlukan aplikasi tertentu pengersipan dan pengamanan dokumen
yang mendukung di antaranya sebagai berikut dengan QR Code.

- Teks editor, menggunakan sublime text c. Perancangan


- Web server, menggunakan apache yang Rancangan aplikasi dimulai dari menu
terdapat pada XAMPP upload. setelah mengunggah maka otomatis
- Database, menggunakan MySQL yang akan dialihkan ke menu generate signature.
terdapat pada XAMPP Kemudian hasil scan QRCode pada file pdf
- Web browser, menggunakan google chrome yang terunduh akan menuju halaman view.
- Library codeginiter 3, struktur dasar aplikasi Untuk mengetahui bagaimana sistem aplikasi
berbasis web dengan konsep OOP ini berjalan maka kami membuat flowchart.
- Library phpqrcode, berfungsi untuk Alur jalannya apilikasi secara garis besar
membuat QRCode, sehingga pada fungsi dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Gambar 1. Flowchart menu upload file

Gambar 3. Flowchart menu view

d. Pengembangan
Pada tahapan dilakukan pemanmbahan fitur
diantaranya fitur auto upload, di mana setelah
memilih file atau drag and drop, pengguna
tidak perlu lagi mengklik tombol submit
supaya lebih cepat atau efisien. Selain itu,
ditambahkan juga fitur enkripsi pada link,
khususnya pada parameter. sehingga saat
hasil scan tidak dimengerti oleh pengguna.
Pengguna hanya akan melihat sekumpulan
karakter acak namun Ketika diklik atau
dimasukkan ke url browser maka akan
muncul informasi terkait signature yang telah
discan.

e. Implementasi
Metode yang terakhir ialah implementasi.
Pengimplementasian dari aplikasi digital
signature dengan QRCode ini dapat dilihat
pada tampilan aplikasi / program yang telah
kami buat. Fitur-fitur yang tersedia pada
menu upload, generate dan view juga dapat
Gambar 2. Flowchart menu generate berjalan dengan lancar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Interface Aplikasi

Gambar 6. Hasil generate QRCode

Gambar 6 menampilkan QRcode yang telah


degenerate. Pengguna dapat mengatur posisi QRcode
ini dengan cara drag ke tempat signature yang
Gambar 4. Tampilan upload file disediakan. Setelah posisi nya pas maka pengguna
dapat langsung mengklik tombol download untuk
Gambar 4 merupakan tampilan awal dari aplikasi mengunduah surat yang telah ditandatangani dengan
digital signature dengan QR code ini. Pada menu ini ekstensi pdf.
tersedia area di mana user bisa mendrag & drop file
untuk mengunggah file. Atau pengguna juga bisa
mengklik tobol select untuk memilih file yang secara
otomatis akan membuka file manajer. Setelah file
terpilih maka sistem secara otomatis akan
mengalihkannya ke menu generate.

Gambar 7. Proses scan signature

Gambar 7 merupakan proses scan signature QRcode


pada file pdf yang telah terunduh. Untuk mengscan
dapat menggunakan beberapa aplikasi QRcode
scanner baik versi mobile maupun versi desktop.

Gambar 5. Tampilan menu generate

Gambar 5 merupakan proses generate


signature QR code, untuk menggenerate QR code
pengguna diharuskan menginput beberapa data ke
dalam form yang sudah disediakan. Data yang harus
diinput diantaranya ialah nomor surat, tanggal surat,
pendandatangan dan perihal. Setelah form diisi
maka dapat melanjutkan dengan klik tombol
generate untuk membuat QR code.

Gambar 8. Hasil scan signature


Gambar 8 menampilkan data hasil scan signature Gambar 9. Tampilan menu view
QRcode. Data tersebut berupa link untuk
mengalihkan ke aplilasi utam di server, serta diikuti Gambar 9 merupakan tampilan menu view, di mana
nilai parameter yang terenkripsi. Pengguna bisa aplikasi akan mendekripsi nilai parameter dan akan
membukanya dengan cara memasukkan link tersebut mencocokannya dengan beberapa data di database.
ke url browser, maka akan muncul detail informasi Jika data ada maka akan tampil detail informasi dari
dari signature QRcode yang telah discan. signature QRcode yang telah discan. Detail informasi
tersebut merupakan data yang diinput saat
menggenerate QRcode.

B. Uji coba error correction

Tabel 2. Uji coba error correction reed Solomon

No Hasil Kerusakan Level Kemampuan Keterangan Hasil scan


Signature (%) Koreksi Kesalahan
QR Code

http://localhost/ci_sign/
1 7% L (Low) Terbaca view/MTY1NjM4MDU
1OA==

http://localhost/ci_sign/
2 15 % M (Medium) Terbaca view/MTY1NjM4MDc0
NQ==

http://localhost/ci_sign/
3 25 % Q (Quartile) Terbaca view/MTY1NjM4MTA
4MQ==

http://localhost/ci_sign/
4 30 % H (HIGH) Terbaca view/MTY1NjM4MjIx
OA==
5 50 % - Tidak Terbaca -

Berdasarkan tabel 2 kita dapat melihat bahwa DAFTAR PUSTAKA


algoritma reed-solomon yang diterapkan pada
aplikasi digital signature QRcode ini memiliki tingkat [1] Swetake. “How to create QRcode” (online)
kesalahan atau EC Level H (High) yang mana dapat http://www.swetake.com/qrcode/qr1_en.html, 2014.
memulihkan kerusakan pada QRcode dengan tangkat
[2] Sourceforge, “PHP Qrcode”.
kerusakan hingga 30%. Sehingga QRcode dengan http://phpqrcode.sourceforge.net, 2013.
level di bawahnya yaitu level L (Low), M (Medium),
dan Q (Quartile) otomatis juga dapat dipulihkan [3] Github, “PDF Reader in JavaScript”,
sebagaimana yang ditunjukkan pada table 2. https://mozilla.github.io/pdf.js, 2022.

[4] Parallax, “HTML5 PDF Generator”,


V. KESIMPULAN https://parall.ax/products/jspdf, 2022.
Penelitian ini membahas metode untuk [5] Sankara, A. QR Codes and Security Solutions.
menjaga keaslian dokumen menggunakan digital International Journal of Computer Science
signature dan QR Code dengan algoritma Reed andTelecommunications, Vol. 3, Issue 7, 2012.
Solomon. Algoritma Reed Solomon ini untuk
mengurangi error corection pada kerusakan QR Code [6] S. Tiwari, “An Introduction To QR Code
agar bisa terbaca. Metode ini kemudian Technology,” Int. Conf. Inf. Technol., vol. 1, pp. 39–
44, 2016.
diimplementasikan pada sebuah system otentikasi
dokumen yang dilengkapi dengan QR Code encoder [7] P. Shrivastava and U. P. Singh, “Error Detection
dan decoder. Sistem otentikasi dokumen ini and Correction Using Reed Solomon Codes,” Int. J.
mempunyai fitur-fitur utama yaitu membangkitkan Adv. Res. Comput. Sci. Softw. Eng., vol. 3, no. 8, pp.
digital signature dan mengubahnya dalam bentuk QR 965–969, 2013.
code, serta mencetak dokumen dan verifikasi
dokumen. Pengujian sistem menunjukkan bahwa [8] Hidayat, E. Y., Firdausillah, F., & Hastuti, K.
Sistem Legalisir Scan Ijasah Online Berbasis Qr Code
sistem otentikasi dokumen berbasis QR Code dan
Dan Watermarking. Techno.COM, 14(1), 13–24,
digital signature yang diimplementasikan pada 2015.
penelitian ini dapat menjamin keaslian dokumen yang
telah ditandatangani atau dibubuhi dengan QR code . [9] Thonky. “Error Correction Coding” (online).
Implementasi digital signature dengan QR Code http://www.thonky.com/qr-codetutorial/error-
menggunakan algoritma Reed Solomon ini correction-coding, 2014.
bermanfaat untuk menjaga keaslian dokumen, serta
[10] A. Apriansyah, Fauziah, N. Hayati,
meminimalisir tingkat error corection pada QR Code “Implementasi Algoritma Reed Solomon Pada Proses
tersebut. Encode QR Code pada Sistem Absensi”. Vol. 2, No.2,
pp. 2527-9858, 2019.

Anda mungkin juga menyukai