Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah pengembangan bakat, minat dan
keterampilan anggota penegak dan pandega Gerakan Pramuka. Saka Bakti Husada
berfungsi sebagai wadah pendidikan dan pembinaan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang kesehatan. Pramuka yang
menjadi anggota Saka Bakti Husada diharapkan dapat menjadi contoh, agen
perubahan dan pendidik sebaya untuk menggerakkan masyarakat sekitarnya terutama
generasi muda dalam menerapkan pola hidup sehat.
Saka Bakti Husada memiliki 6 (enam) Krida, yaitu Krida Bina Keluarga Sehat, Krida
Bina Lingkungan Sehat, Krida Pengendalian Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat
serta Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Keenam Krida ini dikembangkan
melalui proses pembelajaran pemenuhan syarat kecakapan khusus dan pemberian
tanda kecakapan khusus oleh pamong dan instruktur. Untuk lebih jelasnya tentang
Krida-Krida pada SBH akan kita kupas dalam artikel berikut ini.
1. Pengertian-pengertian :
2. Satuan Karya Pramuka (Saka)
Saka adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam
berbagai bidang keterampilan, ilmu dan teknologi serta untuk memotivasi pelaksanakan
kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupannya dalam
melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan Negara, sesuai dengan
aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta
peningkatan ketahanan nasional.
1. Krida
Krida adalah satuan terkecil dari Saka, sebagai wadah kegiatan keterampilan,
pengetahuan dan teknologi tertentu
1. Pangkalan Saka
Pangkalan Saka adalah tempat yang digunakan untuk pertemuan atau latihan rutin
yang diadakan Saka dan memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan
Saka tersebut.
Tujuan Krida Bina Lingkungan Sehat untuk memperoleh kecakapan khusus tentang
rumah sehat, tempat fasilitas umum sehat dan penerapan kedaruratan kesehatan
lingkungan.
SKK pada Krida Bina Lingkungan Sehat ada 3 (tiga) antara kain :
Tujuan Krida Bina Keluarga Sehat untuk memperoleh kecakapan khusus tentang
pembinaan Keluarga Sehat yaitu pembinaan kesehatan ibu, bayi, anak pra sekolah,
usia sekolah dan remaja (termasuk didalamnya kesehatan gigi dan mulut), reproduksi,
lanjut usia, jiwa dan kesehatan kerja dan olahraga
Tujuan Krida Bina Gizi untuk memperoleh kecakapan khusus tentang mengenal
keadaan gizi, kegiatan gizi di pos pelayanan terpadu, perencanna menu, penyuluhan
gizi dan pengangan gizi darurat.
Tujuan Krida Bina PHBS untuk memperoleh kecakapan khusus tentang PHBS di rumah
tangga, sekolah, tempat-tempat umum, tempat kerja dan di institusi kesehatan
1. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penyelenggaran Saka Bakti Husada dapat diukur melalui input,
proses, output :
Input
1. Tersedianya pamong Saka Bakti Husada
2. Tersedianya instruktur Saka Bakti Husada
3. Adanya anggota Saka Bakti Husada
4. Tersedianya Pedoman Saka Bakti Husada
5. Adanya sarana/prasarana pembelajaran
Proses
1. Terselenggaranya proses pelatihan/belajar Pencapaian TKK
2. Adanya keaktifan pamong memberikan pembelajaran
3. Adanya keaktifan instruktur memberikan pembelajaran
Output
1. Jumlah pangkalan yang menyelenggarakan proses pembelajaran Saka Bakti Husada
2. Jumlah peserta didik yang mendapatkan pembelajaran setiap krida
3. Jumlah peserta didik yang memperoleh TKK
4. Adanya data dasar peserta didik Saka Bakti Husada di setiap pangkalan
5. Adanya data dasar ketersediaan anggota dewasa Saka Bakti Husada
1. Penutup
Pembinaan Saka Bakti Husada merupakan bagian dari upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan dengan peningkatan peran serta masyarakat. Dengan
berkembangnya kegiatan Saka Bakti Husada diharapkan akan menjadi sarana untuk
memunculkan para agen perubahan dan pendidik sebaya yang dapat menjadi
penggerak masyarakat khususnya generasi muda untuk menerapkan pola hidup sehat.
Selain itu, anggota Saka Bakti Husada diharapkan dapat menjadi mitra jajaran
kesehatan dalam upaya penyelesaian permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat. Pelaksanaan Pembinaan Saka Bakti Husada merupakan tanggung jawab
dari pimpinan dan perangkat seluruh jajaran kesehatan dan Kwartir Gerakan Pramuka
di setiap tingkatan. Namun demikian, keberhasilannya tentu tidak hanya bertumpu pada
kinerja jajaran kesehatan dan kwartir Gerakan Pramuka, kontribusi dan dukungan dari
berbagai pihak, termasuk mitra dan unsur-unsur penggerak masyarakat lainnya juga
memiliki andil yang sangat penting.
Datfar Pustaka :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 tentang
Pembinaan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada
3. Pedoman Umum Pembinaan Saka Bakti Husada, Kemenkes RI, 2018