Anda di halaman 1dari 31

Implementasi Merdeka

Belajar Kampus Merdeka


Bagi Pendidikan Tinggi
Vokasi

Poltekes Kemenkes Yogyakarta


Beny Bandanajaya
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi
Kemendikbudristek
@diktivokasi
@benybj
Juli 2022
STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI

(Permendikbud Nomor 9 Tahun 2020 tetang Perubahan (Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 tentang
atas Permendikbud Nomor 45 Tahun 2019) Organisasi dan Tata Kerja Kemdikbudristek)
Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi
Setditjen
Setditjen

Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat
Pendidikan Sekolah Kursus Kemitraan dan
Sekolah Kursus dan Akademik Kelembagaan Kemitraan
Tinggi Vokasi Menengah dan Penyelasaraan
Menengah Pelatihan Pendidikan dan Sumber dan
dan Profesi Kejuruan Pelatihan DUDI
Kejuruan Tinggi Daya Penyelarasan
Vokasi Pendidikan DUDI
Tinggi Vokasi

Politeknik dan BBPPMPV/BPPMPV Politeknik dan Akademi BBPPMPV/BPPMPV


Akademi (7 Satker) Komunitas Negeri (7 Satker)
Komunitas Negeri (49 Satker)
(49 Satker)

2
STRUKTUR ORGANISASI
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI

(Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kemdikbudristek)
Tupoksi
• Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi – Beny Bandanajaya
• BELMAWA : Pembelajaran, kurikulum, kemahasiswaan
• RISET DAN INOVASI : Penelitian, Pengabdian Masyarakat
• Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi –
Henri Togar Hasiholan Tambunan
• KELEMBAGAAN : Perizinan PT dan Prodi, Pembinaan
• SUMBER DAYA : Dosen/Tendik, Kepangkatan, Jafung, Sertifikasi
• Program “hak belajar tiga semester di luar
program studi” adalah untuk meningkatkan
kompetensi lulusan, baik soft skills maupun
hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan
kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai
pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian.
Tujuan kebijakan • Program-program experiential learning dengan
Merdeka Belajar jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat
- Kampus memfasilitasi mahasiswa mengembangkan
potensinya sesuai dengan passion dan
Merdeka bakatnya.
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Permendikbud No 3 Tahun 2020 - Pasal 15 ayat 1 dan Pasal 18 ayat 1

Hak Belajar =
Seluruh Pembelajaran dalam Program Pilihan/
Studi Sukarela

Sebagian Pembelajaran dalam


Program Studi
Sebagian Pembelajaran diluar Program Studi
Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi
Permendikbud No 3 Tahun 2020 - Pasal 15 ayat 2.a,b,c

Perguruan Tinggi A Perguruan Tinggi B

2.b-c. Pembelajaran dalam Program


2.a. Pembelajaran dalam Program Studi
Studi yang sama atau berbeda pada
lain pada Perguruan Tinggi yang sama
Perguruan Tinggi yang berbeda
Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi
Permendikbud No 3 Tahun 2020 - Pasal 15 ayat 2.d

Perguruan Tinggi A Lembaga Non PT

2.d. Pembelajaran pada lembaga non


Perguruan Tinggi
Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi
Permendikbud No 3 Tahun 2020 - Pasal 15 ayat 3 sd 6

Kegiatan Ada Di bawah Hasil kuliah Berlaku bagi


ditentukan perjanjian bimbingan diakui program
oleh kerja sama dosen melalui sarjana dan
Kementerian antara PT mekanisme program
dan/atau dengan PT transfer SKS sarjana
Pemimpin atau lembaga terapan di
Perguruan lain luar bidang
Tinggi kesehatan.
Hak Belajar 3 Semester diluar Prodi
Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,

Pasal Fasilitasi oleh Perguruan Tinggi untuk pemenuhan masa


dan beban belajar dalam proses Pembelajaran:
1.Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling
18 lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS.
2.Dapat mengambil SKS di program studi yang
berbeda di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1
Ayat 2 & 3 semester atau setara dengan 20 SKS.
Perubahan Definisi SKS
Permendikbud No. 3 Tahun 2020

Setiap SKS diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan


“jam belajar”.
1.Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran
pelajar, proyek didesa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan
mengajar di daerah terpencil. Semua jenis kegiatan terpilih harus
dibimbing seorang dosen (dosen ditentukan oleh PT)
2.Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam 3
semester diatas) dapat dipilih dari: (a) program yang ditentukan
pemerintah, (b) program yang disetujui oleh pimpinan PT
Tatakelola Pelaksanaan MBKM

Kepemimpinan
Penjaminan
dan Manajemen Sumber Daya
Mutu
MBKM
Kepemimpinan dan Manajemen MBKM
Pada Tingkat Institusi

a. Memastikan semua pemangku kepentingan memahami filosofi MBKM.


b. Melakukan pemetaan kondisi eksisting terhadap pencapaian indikator
Kinerja Utama (IKU) MBKM dari delapan IKU yang ditetapkan
pemerintah.
c. Merumuskan kebijakan dan regulasi perancangan, strategi
pelaksanaan, dan penjaminan mutu MBKM untuk mencapai 3 IKU dan
sesuai dengan SN-DIKTI.
d. Membangun kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan
pelaksanaan MBKM (industri, regulator, KKN tematik, dll).
a. Memastikan bahwa CPL harus tetap
Kepemimpinan dipenuhi.
dan b.Memetakan transisi kurikulum yang
Manajemen konvensional menjadi kurikulum
MBKM yang dapat memfasilitasi MBKM,
Pada Tingkat khususnya berbagai mata kuliah
Penyelenggara yang dapat dilibatkan dalam MBKM,
minimal meliputi:
Program Studi
c. Menyiapkan prosedur operasi baku
Sumber Daya

a. Menyusun alokasi anggaran untuk investasi infrastruktur atau sistem MBKM baik
dari segi teknis maupun digital
b. Membentuk unit atau tim kerja untuk mengarahkan dan koordinasi pelaksanaan
MBKM
c. Membangun, menyesuaikan dan/atau menyempurnakan administrasi akademik
agar memiliki keterandalan yang tinggi untuk pelaksanaan MBKM, khususnya
sistem pengakuan aktivitas MBKM ke dalam sks pembelajaran yang
konvensional.
d. Membangun, menyesuaikan dan/atau menyempurnakan Learning Management
System (LMS) agar memiliki keterandalan yang tinggi untuk pelaksanaan aktivitas
MBKM yang dilakukan secara daring.
Penjaminan Mutu

a. Menyusun aturan dan pedoman etika dosen, praktisi, dan mahasiswa


untuk mewujudkan pelaksanaan MBKM yang berkualitas
b. Menyusun manual mutu pelaksanaan MBKM
c. Melakukan evaluasi terhadap
a. Pengembangan atau peningkatan kualitas LMS dan teknologi pembelajaran yang
digunakan
b. Pelaksanaan kegiatan MBKM dan kerjasama dengan pemangku kepentingan
d. Menyesuaikan dan mengembangkan sistem evaluasi dan monitoring
umpan balik mahasiswa terhadap penyelenggaran MBKM
Bentuk Pembelajaran - Merdeka Belajar – di Luar Kampus
Kegiatan Uraian Catatan

1 Magang / Praktik Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi


multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan(startup)
Wajib dibimbing oleh seorang dosen
/pengajar
kerja

2 Proyek di Desa Proyek sosial untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah terpencil
dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya
Dapat dilakukan bersama dengan
aparatur desa (kepala desa), BUMDes,
Koperasi, atau organisasi desalainnya

3 Mengajar di Kegiatan mengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas selama beberapa Difasilitasi oleh kemendikbud
bulan. Sekolah dapat berada di lokasi kota maupun terpencil
Sekolah

4 Pertukaran Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun dalam Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan
negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan Pemerintah disetarakan oleh PT masing-masing
Mahasiswa

5 Penelitian/Riset Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang dilakukan
di bawah pengawasan dosen atau peneliti
Dapat dilakukan untuk lembaga riset
seperti LIPI /BRIN

6 Kegiatan Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri –


dibuktikan dengan penjelasan/ proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti
Wajib dibimbing oleh seorang dosen
/pengajar
Wirausaha transaksi konsumen atau slip gaji pegawai

7 Studi/proyek Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek berdasarkan topik sosial


khusus dan dapat dikerjakan bersama-sama dengan mahasiswa lain
Wajib dibimbing oleh seorang dosen
/pengajar
independen

8 Proyek Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri
Contoh organisasi formal yang dapat
disetujui Pimpinan PT: Palang Merah
Kemanusiaan
Indonesia, Mercy Corps, dll
Penyesuaian Kurikulum

Analisis Konstruksi Evaluasi


Konsiderans dan Pra –Uji Kurikulum
Luaran: Luaran:
1. Dokumen Struktur Dokumen Sistem
Luaran: Kurikulum.
Dokumen Rancangan Evaluasi Kurikulum
2. Dokumen ( mencakup Kebijakan,
Rumusan Capaian Rancangan RPS dan
Pembelajaran Lulusan Regulasi, Panduan dan
3. Dokumen RPS POB)
PS-PTV

Model dan Implementasi


Desain Luaran:
Luaran: 1. Dokumen Prosedur
Dokumen Rumusan Operasi Baku (POB)
Capaian Pembelajaran Penilaian Akhir semua
Lulusan PS-PTV mata kuliah dan
2. Dokumen POB Evaluasi
Pemenuhan CPL per
semester

Tidak Berubah
3 Penyesuaian Kegiatan MBKM kedalam Kurikulum

Analisis Konstruksi Evaluasi


Konsiderans dan Pra –Uji Kurikulum
Luaran: Luaran: Luaran:
Dokumen Rancangan 1. Dokumen Struktur Dokumen Sistem
Rumusan Capaian Kurikulum. Evaluasi Kurikulum
Pembelajaran Lulusan 2. Dokumen ( mencakup Kebijakan,
PS-PTV Rancangan RPS dan Regulasi, Panduan dan
3. Dokumen RPS POB)

TETAP Model dan BERUBAH Implementasi BERUBAH


Desain Luaran:
Luaran: 1. Dokumen Prosedur
Dokumen Rumusan Operasi Baku (POB)
Capaian Pembelajaran Penilaian Akhir semua
Lulusan PS-PTV mata kuliah dan
2. Dokumen POB Evaluasi
Pemenuhan CPL per
semester
TETAP
BERUBAH
Kualitas CPL harus sama atau meningkat

Transisi
Struktur PPS tidak perlu merombak struktur kurikulum secara
menyeluruh porsi pelaksanaan MBKM maksimum 40
Mata Kuliah sks atau maksimum 27%

untuk PPS wajib memahami esensi MBKM adalah


pembelajaran berpusat pada mahasiswa
Memfasilitasi
MBKM Mahasiswa tetap harus dibimbing dalam proses
pengkayaan tersebut oleh dosen
Transisi • Mata kuliah di luar prodi dan kegiatan diluar
kampus disediakan oleh PPS/Institusi atau
Struktur Mata ditawarkan kementerian
• Mahasiswa dapat memetakan mana mata
Kuliah untuk kuliah di luar program yang akan diambil
menggantikan MK pada jadwal yang disediakan
Memfasilitasi oleh PPS untuk menambah kompetensinya
• Mahasiswa juga dapat mengusulkan aktivitas
MBKM dengan mengganti mata kuliah di PS Sarjana
Terapan yang sejalan dengan program
Pertukaran Pelajar atau Studi Independen, atau
Dari sisi Proyek Kemanusiaan

Mahasiswa • Mahasiswa juga boleh menambah beban


belajarnya sampai batas maksimal.
Sistem SKS Semi - Paket
Dokumen Implementasi MBKM pada Kurikulum PTV
Program Sarjana Terapan, Sistem Tersebar
Dokumen Implementasi MBKM pada Kurikulum PTV
Program Sarjana Terapan, Sistem Paket
Sistem Blok Semester MBKM
Pengakuan Kredit
Implementasi MBKM
• Pengakuan 20 SKS
• Syarat: 1 (satu) semester penuh = 6 bulan, 4
minggu/bulan, 5 hari/ minggu dan 8 jam/hari.
• Apabila satu aktivitas MBKM dilakukan kurang dari 1
semester
• Perhitungan kredit menghitung jumlah jam aktivitas
kemudian di konversi dengan rumus: Jam
kegiatan/16 (minggu)/40 jam per minggu.
Contoh Perhitungan SKS
Selesai

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai