Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam
lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti “dinas”
atau “resmi”), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal
dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan,
sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan
oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari.
https://www.pojokseni.com/2013/02/10-bentuk-teater-tradisional-di.html
2.Ludruk(Jawa Timur)
Ludruk
Ketoprak
Karena bunyi tiprak adalah prak, prak, prak. Serat Pustaka Raja Purwa
jilid II tulisan pujangga R. Ng. Rangga Warsita dalam bukunya
Kolfbunning tahun 1923 menyatakan “… Tetabuhan ingkang nama
kethoprak tegesipun kothekan” ini berarti kethoprak berasal dari bunyi
prak, walaupun awalnya bermula dari alat bernama tiprak.
Kethoprak juga berasal dari kothekan atau gejogan. Alat bunyi-bunyian
yang berupa lesung oleh pencipta kethoprak ditambah kendang dan
seruling.
Artikel terkait: Mengenal Teater Tradisional khas Nusantara
4.Longser(Jawa Barat)
Longser merupakan salah satu bentuk teater tradisional masyarakat sunda,
Jawa barat. Longser berasal dari akronim kata melong (melihat dengan
kekaguman) dan saredet (tergugah) yang artinya barang siapa yang melihat
pertunjukan longser, maka hatinya akan tergugah.
Longser yang penekanannya pada tarian disebut ogel atau doger. Sebelum
longser lahir dan berkembang, terdapat bentuk teater tradisional yang
disebut lengger.
Busana yang dipakai untuk kesenian ini sederhana tapi mencolok dari segi
warnanya terutama busana yang dipakai oleh ronggeng. Biasanya seorang
ronggeng memakai kebaya dan kain samping batik. Sementara, untuk
lelaki memakai baju kampret dengan celana sontog dan ikat kepala.
https://www.pojokseni.com/2013/02/10-bentuk-teater-tradisional-di.html