P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201
Abstract : The controversy of reading for early childhood is often a debate which may or may
not be given. This paper aims to answer teachers' doubts about reading activities for early
childhood. Early Childhood Education is the basis for the formation of various abilities of
children. Through Early Childhood Education teachers can instill strong foundations,
stimulate a variety of children's potential so that later children are ready to enter the level of
basic education. One of the activities that needs to be instilled early on is reading. But before
reading activities are given, the teacher must first help the child to be ready to read. Early
reading activities can be given to children but given in an interesting, fun and without
coercion. In the era of education 4.0 which prioritizes technology, teachers are expected to
be able to use technology as a learning medium to teach beginning reading.
332
minat dan rasa ingin tahu yang kuat. a. Thomson (1970) yang dikutip oleh
Minat baca merupakan hal yang sangat Budihastuti (1983:37) dalam Hawadi
penting ditumbuhkan sejak dini, oleh menyatakan bahwa waktu yang paling
sebab itu harus dipupuk, tepat untuk belajar membaca adalah
ditumbuhkembangkan dan dibiasakan saat anak-anak duduk di TK. Adapun
sejak dini. Jika kegemaran membaca alasannya adalah : (1) Pada masa ini
buku ditanamkan sejak dini maka pada rasa ingin tahu anak berkembang
diri anak akan tertanam minat baca yang sehingga anak banyak melontarkan
kuat. pertanyaan-pertanyaan; (2) Mereka
Dari pemaparan di atas dapat sudah lebih siap menerima hal-hal
disimpulkan bahwa topik kegiatan yang dilihatnya di sekolah; (3)
membaca bukanlah persoalan yang Keterikatan anak pada hal-hal yang
menghambat seseorang pada usia konkrit semakin berkurang, dan
berapapun untuk mempelajarinya, yang sebaliknya kemampuan mereka
menjadi persoalan adalah cara berkembang menjadi lebih abstrak.
menyampaikannya, apakah disesuaikan Untuk itulah, anak sudah dapat
dengan usia anak atau tidak. Hal yang dilibatkan pada simbol-simbol. Rasa
perlu diperhatikan oleh guru atau orang ingin tahu anak yang berkembang
tua dalam memberikan kegiatan pada usia TK, dan kematangan anak
membaca pada anak usia dini adalah yang sudah mulai baik sehingga
bagaimana mengajarkan membaca berkembang menjadi lebih abstrak
dengan cara yang menarik dan merupakan alasan bahwa anak TK
menyenangkan bagi anak, Guru dan sudah tepat untuk mulai belajar
orang tua dapat menggunakan metoda membaca.
apapun untuk mengajari anak membaca, b. Menurut Montessori dalam Susab
asalkan metode tersebut dilakukan Feez (2010:31), anak usia 4½- 6
dengan suasana santai dan akrab, tahun berada pada masa peka untuk
menarik, tidak membebani anak dan belajar membaca, karena telah
tentunya tidak membosankan. Jika memiliki kesiapan membaca atau
membaca disampaikan dengan cara an emerging interest in reading.
menyenangkan maka anak akan cepat c. Papalia (2014:263) menyatakan
menangkap apa yang pendidik ajarkan. bahwa membaca bagi anak adalah
Tulisan ini akan memaparkan salah satu cara paling efektif untuk
berbagai strategi untuk mengajarkan literasi.
membaca permulaan kepada anak usia d. Brashear (1988) dalam Bachrudin
dini yang sesuai dengan tahapan usia Musthafa( 2008:2-3) menyatakan
perkembangannya. bahwa perkembangan literasi dini
(emergent literacy) merupakan
proses belajar membaca dan
menulis secara informal dalam
keluarga yang pada umumnya
bercirikan seperti demonstrasi
baca-tulis, kerjasama yang
B. Pembahasan interaktif antara orang tua dan
1. Teori Membaca untuk Anak Usia anak, berbasis kebutuhan sehari-
Dini hari dan dengan cara pengajaran
Beberapa para ahli modern minimal tetapi langsung (minimal
mengemukakan pentingtingnya membaca direct). Selanjutnya dikatakan
untuk anak usia dini, antara lain : perkembangan literasi merupakan
bagian dari proses perkembangan
Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 5 N0. 4 November-Desember 2019 334
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201
batasan umur hanya merupakan perkiraan tahap ini motivasi untuk membaca
dan tidak dapat diterapkan kepada setiap berubah. Perubahan dari “learning to
anak. Sebagian anak ada yang sudah read” menuju “reading to learn”
dapat membaca sebelum kelas satu dimulai pada tahap 3. Pada tahap ini,
sebagian ada yang belum, namun bagi anak membaca teks adalah untuk
demikian capaian usia dalam tahapan ini memperoleh informasi sehingga dengan
merupakan pemikiran umum dalam demikian perbendaharaan mereka
perkembangan belajar membaca. Berikut semakin berkembang pesat. Tahap
ini tahapan membaca menurut Chall: perkembangan ini biasanya dicapai
1) Tahap 0. Tahapan yang dialami dari ketika anak duduk di kelas 4 atau kira-
lahir hingga kelas 1, anak menguasai kira berusia 9-10 tahun. Umumnya
beberapa prasyarat untuk membaca, mereka belajar dari buku-buku yang
seperti mempelajari arah dan urutan mereka baca, tetapi jika di kelas 4 anak
membaca dari kiri ke kanan, belum bisa menguasai “how to” –nya
mengidentifikasikan huruf, menulis membaca maka di kelas selanjutnya
nama, membaca kata-kata yang sering keterampilan membaca mereka sulit
muncul pada tanda-tanda. Misalnya, ditingkatkan.
sewaktu anak melihat suatu barang, 5) Tahap 4. Di sekolah menengah ke atas.
anak akan membaca label barang Karakteristik tahap ini adalah
tersebut. kemampuan untuk membandingkan dua
2) Tahap 1. Di kelas 1 dan dua. Tahapan atau lebih sudut pandang berdasarkan
membaca yang sesungguhnya yaitu perbandingan artikel yang dibaca.
ketika anak menemukan bahwa huruf Kemampuan ini akan muncul hanya
adalah representasi ungkapan yang apabila guru memberikan latihan
disuarakan. Walaupun demikian, kita berpikir comperative.
belum dapat mengajarkan membaca Tahapan membaca menurut Chall
jika anak belum benar-benar siap. dimulai saat anak sudah mengenal arah
Kesiapan ditandai dengan kesiapan membaca dari kiri ke kanan, dapat
orthographic, yaitu kesiapan membaca label barang dan mengenal
keterlibatan koneksi neural antara huruf.
bagian otak yang merekam huruf Senada dengan Chall, tahapan
cetakan dan bagian otak yang membaca menurut Haris dibedakan
mengaktifkan fungsi bicara. Misalnya, berdasarkan jenjang Pendidikan anak.
kata B-O-L-A yang tertulis dibaca bola. Anak yang berusia 0-6 tahun termasuk
3) Tahap 2. Di kelas dua dan kelas 3. Pada kategori usia tahapan membaca
tahap ini anak mulai cukup lancar permulaan. Haris dalam Abdurrahman
membaca. Anak mulai menggunakan 2010:200) mengemukakan ada lima
kemampuan decoding dalam membaca. tahap perkembangan membaca, yaitu :
Anak menjadi penasaran pada (1) Kesiapan membaca. Tahap kesiapan
bacaannya dan ingin membaca lebih membaca mencakup rentang waktu dari
banyak lagi. Pada tahap ini anak belajar sejak anak dilahirkan hingga pelajaran
menghubungkan teks bacaan dengan membaca diberikan; (2) Membaca
pengucapan, bahkan dari teks ke ide permulaan. Umumnya diberikan sejak
atau pemikiran baru. Kemampuan anak mulai masuk kelas 1 SD, sekitar 6
decodingnya, kecepatannya dalam tahun; (3) Keterampilan membaca cepat,
membaca meningkat dan ketepatannya umumnya terjadi pada saat anak duduk
dalam membaca meningkat dan dikelas dua atau kelas tiga; (4) Membaca
semakin lancar. luas, umumnya terjadi pada saat anak-
4) Tahap 3. Kelas 4 hingga kelas delapan. anak telah duduk dan (5) membaca
Tahap membaca untuk belajar. Pada sesungguhnya.
Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 5 N0. 4 November-Desember 2019 338
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201