Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesehatan


masyarakat karena berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia. Program kesehatan masyarakat lebih mengutamakan upaya
preventif promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif yang sering disebut paradigma sehat. Pemberdayaan
masyarakat merupakan merupakan sakah satu strategi untuk
mempercepat tercapainya program pembangunan kesehatan, model
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan meliputi kemampuan
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan.

Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota


masyarakat, institusi masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses
informasi kesehatan memiliki peran penting dalam pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat adalah subjek
sekaligus objek dari sistem kesehatan, dalam dimensi kesehatan,
pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat untuk
memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi, dan aspek lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan
masyarakat.
Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan
masyarakat dalam meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan
norma sosial, dan atau kebijakan publik dan pelaksanaan organisasi dalam
kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan. kegiatan pemberdayaaan
masyarakat dapat melalui survey PHBS, evaluasi desa siaga dan refreshing
kader posyandu. Sebagai kegiatan yang bersifat komprehensif tentunya
harus di ikuti dengan kualitas rekam jejak kegiatan atau sistem informasi
yang dapat diandalkan.

Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator-indikator yang


berkualitas sebagai referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaan
masyarakat. Indikator ditentukan dengan upaya komprehensif terhadap
pelaksanaan kegiatan di masyarakat yang aplikabel dan terukur, yang
disusun berdasarkan data-data pelaksanaan kegiatan dan sudah barang
tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang tersebut.

Untuk menilai kualitas kerja di perlukan upaya analisa hasil kegiatan


berdasarkan capaian-capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang
di aplikasikan dalam dokumen capaian berupa laporan rutin.

II. LATAR BELAKANG

Kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah melakukan survei


perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) dalam tatanan rumah tangga.
PHBS rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar sadar, mau. dan mampu mempraktikkan PHBS untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya
penyakit, dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat. PHBS rumah tangga merupakan
salah satu indikator dalam pencapaian MDGs melalui pencegahan
peningkatan angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non
infeksi pada anggota keluarga. Upaya pemberdayaan bersumberdaya
masyarakat ( UKBM ) dapat melalui Posyandu. Posyandu merupakan jenis
pemberdayaan masyarakat yang dikoordinasi oleh kader kesehatan. Oleh
karena itu peran kader posyandu sangat dibutuhkan dalam
memberdayakan masyarakat

Evaluasi pelaksanaan desa siaga, pengembangan desa siaga


merupakan bagian dari pelaksanaan standar pelayanan minimal ( SPM )
bidang kesehatan untuk Kabupaten Kota. Tercapainya Indonesia sehat dan
target-target indikator dalam MDGs sebagian besar ditentukan oleh
tercapainya indikator-indikator dalam SPM pada tingkat desa dan
kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan desa siaga merupakan
tanggung jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan Desa dan
pemerintahan Kelurahan melalui forum kesehatan desa. Oleh karena itu
diperlukan pembinaan sampai dengan evaluasi dalam hal pengembangan
desa siaga secara berkelanjutan.

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat di tingkat
Puskesmas dengan menerapkan alur kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya kegiatan refreshing kader posyandu melalui
peningkatan ketrampilan kader dan tim Pokjanal Posyandu
2. Terlaksananya kegiatan survei PHBS
3. Meningkatnya strata posyandu
4. Terlaksananya pengembangan desa siaga melalui pertemuan
pemantapan tim desa siaga di tingkat kabupaten dan
pembinaan forum kesehatan desa
5. Terbentuknya desa siaga aktif
6. Meningkatnya jumlah desa siaga aktif.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Peningkatan strata Pertemuan pengembangan pokjanal
posyandu posyandu
Refreshing kader posyandu tingkat
puskesmas
2. Survei PHBS Pertemuan tim PHBS tingkat
Puskesmas
Pelaksanaan survei PHBS
3. Evaluasi desa siaga Pertemuan pemantapan tim desa
siaga
Pembinaan forum kesehatan desa.

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


1. Refreshing kader posyandu dilakukan melalui pertemuan dengan
metode ceramah, tanya jawab, role play dan diskusi
2. Survei PHBS dilakukan melalui :
a. Pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi
b. Survei dengan metode survei ke setiap rumah tangga dengan
instrumen PHBS
c. Pengolahan dan analisis data hasil survei PHBS secara
deskriptif
3. Evaluasi pelaksanaan desa siaga dilakukan melalui pertemuan
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi ( FGD ) dan
simulasi.

VI. SASARAN
 Kader posyandu
 Tim pokjanal posyandu
 Tim fasilitator desa siaga
 Pelaksana program UKM
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N KEGIATAN BULAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Refreshing kader posyandu X
2. Survei PHBS x x x x x X x X x X x X
3. Evaluasi desa siaga x

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Monitoring Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap
selesai pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadawal,
dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan sebagai berikut:
a. Waktu : Setiap bulan
b. Pelaksana : Kepala Puskesmas dan penanggung jawab
UKM dan
pelaksana program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak
lanjut, hasil
olah data dan analisis data, laporan evaluasi (laporan
hasil kegiatan) di tujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan :
a. Waktu : setiap akhir kegiatan dan tribulanan
b. Pelaksana : Kepala puskesmas, penanggung jawab UKM,
dan pelaksana program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, RTL, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten.
X. PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini di buat untuk di pergunakan sebagai


acuan dalam pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas Ainiba

Ainiba, 20 Mei 2019


Kepala UPTD Puskesmas Ainiba

Yariflen O. Oematan,SKM
NIP. 19810626 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai