INTERRUPT
DMA
Dr Jan Everhard R
Konsep Dasar
Stored Programmed Concept
• Digital
Inside – Computer World • Paralel
• Analog
Outside – Computer World
• Serial
Mekanisme
Akses Input
Output
Mekanisme untuk
mengakses Input Output
Systems terdiri dari :
1. Memory Mapped
2. I/O Mapped (I/O
Isolated)
Memory Mapped
❑ Modul I/O dihubungkan sebagai bagian dari lokasi memori virtual dimana Port
I/O tergantung pada memori utama
❑ Mempunyai karakteristik :
➢ Port I/O dihubungkan ke Bus Alamat.
➢ Modul Input sebagai bagian memori yang memberikan data ke Bus Data.
➢ Modul Output sebagai bagian dari memori utama yang memiliki data yang
tersimpan di dalamnya.
➢ Port I/O menempati lokasi tertentu pada ruang alamat memory dan diakses
seolah - olah adalah lokasi memori utama.
➢ Instruksi kendali Read / Write pada MOdul I/O melalui kendali Read / Write
pada system memori (MEMR / MEMW)
I/O Mapped (I/O Isolated)
❑ Modul I/O dihubungkan sebagai lokasi terpisah dengan lokasi memori utama,
dimana Port I/O tidak tergantung pada memori utama.
❑ Mempunyai karakteristik :
➢ Transfer informasi dilakukan di bawah kendali sinyal kontrol yang
menggunakan instruksi INPUT dan OUTPUT.
➢ Operasi I/O tergantung sinyal kendali dari CPU.
➢ lnstruksi I/O mengaktifkan kendali Read / Write melalui kendali Read / Write
Port I/O (I/OR / I/OW)
➢ I/O Mapped Iebih cepat dan efisien, karena lokasi I/O terpisah dengan lokasi
memori utama.
➢ I/O Mapped I/O mempunyai keterbatasan jumlah instruksi yang dapat
digunakan untuk operasi I/O.
Hubungan Fisik – P, M dan I/O
Programmed I/O
Direct
Connected
• Processor mengontrol
I/O I/O ... I/O semua proses pada
I/O, Memory dan
aktifitas pemrosesan
• Sistem Berjalan lambat
P • Kelambatan terjadi
pada sisi I/O.
M
Hubungan Fisik – P, M dan I/O
Interrupt Driven I/O
Interrupt
I/O I/O ... I/O Connected
I/O Processor
P
M
Interrupt Driven I/O
➢ Interupsi dapat terjadi setelah
pelaksanaan 1 Siklus Instruksi
dilakukan penuh oleh Processor.
➢ Proses penanganan Interupsi
dilakukan langsung oleh Processor.
➢ Setiap Modul I/O mempunyai kode
Interupsi yang dikenal oleh Sistem
Processor
➢ Interupsi dilakukan oleh Modul I/O
yang tidak mempunyai I/O
Processor yang Independent
Interrupt Driven I/O – Latar Belakang
❑ Masalah yang di jumpai dalam Programmed I/O adalah bahwa CPU harus
menunggu Modul I/O menyelesaikan “tugas” yang diberikan sampai selesai.
❑ Membutuhkan waktu yang relative lama bagi CPU
❑ Pada saat menunggu CPU harus berulang-ulang menanyakan status modul I/O.
❑ Menimbulkan kondisi CPU Wait State.
❑ Akibatnya tingkat kinerja sistem secara keseluruhan menurun tajam
Interrupt Driven I/O
❑ Solusinya adalah menambahkan I/O Processor pada Modul I/O.
❑ I/O Processor adalah Processor yang berfungsi untuk menangani kerja Modul I/O secara
langsung.
❑ CPU hanya mengeluarkan perintah I/O ke Modul I/O.
❑ CPU mengerjakan internal instruction yang berhubungan dengan data processing.
❑ Modul I/O akan melakukan interrupsi ke CPU jika :
➢ Meminta layanan ketika Modul I/O telah siap untuk saling bertukar data dengan
CPU.
➢ Adanya kendala pada operasional Perangkat I/O.
❑ Setelah mendapat interupsi dari Modul I/O maka CPU akan melakukan layanan yang
diperlukan dan setelah itu CPU akan melanjutkan proses data processing kembali
Mekanisme
Interupsi
❑ Memerlukan
keterlibatan Processor.
❑ Jumlah data yang
dipendahkan dari / ke
Memori atau dari / ke
Processor terbatas.
Langkah – Langkah Penanganan Interrupt
1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU (IRQ).
2. CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian
merespon interupsi.
3. CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan
mengirimkan sinyal Acknowledgment ke perangkat I/O untuk
menghentikan interupsinya.
4. CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang
dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk
melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi.
5. Informasi yang diperlukan berupa: Status prosesor, berisi register yang
dipanggil PSW (Program Status Word) dan Lokasi intruksi berikutnya yang
akan dieksekusi.
Langkah – Langkah Penanganan Interrupt
M
Mengapa DMA diperlukan
DMA diperlukan karena ada beberapa alasan pada Interrupt driven I/O adalah :
❑ Dapat menirukan sebagian fungsi CPU dalam proses transfer data antara Modul I/O dan
Memori.
❑ Dapat mengambil alih / mengambil fungsi CPU yang berhubungan dengan akses data dari
/ ke Memory
❑ Metoda untuk transfer data antara Modul I/O dan Memory pada DMA adalah :
➢ Menggunakan mekanisme FlyBy atau Cycle Stealing
➢ Menggunakan mekanisme Fetch - Deposit atau Burst Hold atau Transparant Mode
Mekanisme DMA
❑ Mekanisme FlyBy atau Cycle Stealing
➢ Pada mekanisme ini DMA Processor akan mengakses data pada lokasi memory
yang memang sedang tidak diakses oleh CPU.
➢ DMA pada mekanisme ini mengikutsertakan pengendali DMA untuk memegang
kontrol dari sistem bus untuk jangka waktu yang lebih pendek pada periode dimana
CPU sibuk dengan operasi internal dan tidak membutuhkan akses ke sistem Bus.
❑ Mekanisme Fetch - Deposit atau Burst Hold atau Transparant Mode
➢ Pada mekanisme ini DMA Processor akan meminta ijin ke CPU untuk menggunakan
system BUS secara penuh agar dapat mengakses memori.
➢ DMA pada mekanisme ini memegang control dari sistem Bus dan menstransfer
semua blok data dari memori ke single burst atau sebaliknya,
Keunggulan dan kekurangan DMA
Keunggulan dari DMA :
❑ Performance komputer sistem ditingkatkan dengan transfer data langsung antara memori
dan Modul I/O yang tidak melibatkan CPU.
❑ CPU dibebas tugaskan dari mekanisme transfer data antara Modul I/O dan Memori
❑ Transfer data jadi lebih cepat karena Modul I/O yang mempunyai fasilitas DMA mempunyai
memory internal yang akan digunakan untuk mengirimkan data antara Modul I/O dan
Memory