davitsipayung.com
b.
r1 r2 3iˆ ˆj 2kˆ 3iˆ 4kˆ 3 3 iˆ ˆj 2 4 kˆ 6iˆ ˆj 6kˆ
d. 2r 3r 2 3iˆ ˆj 2kˆ 33iˆ 4kˆ 6iˆ 2 ˆj 4kˆ 9iˆ 12kˆ 15iˆ 2 ˆj 16kˆ
1 2
Dua vektor dikatakan sama hanya jika nilai dan arah dua vektor tersebut sama. Secara grafis, dua
vektor sama hanya jika kedua vektor sejajar dengan arah dan panjangnya sama, tetapi tidak
membutuhkan posisi yang sama, lihat Gambar 2.12a. Secara analitis, dua vektor sama ketika nilai
komponen-komponen kedua vektor sama. Kesamaan vektor A dan B dituliskan dalam bentuk
AB (2.33)
atau
Ax iˆ Ay ˆj Az kˆ B x xˆ B y yˆ B z zˆ (2.34)
atau
Ax Bx Ay B y Az Bz (2.35)
Satuan vektor A dan B juga harus sama. Sebuah vektor tetap sama jika dipindahkan ke posisi yang
lain asalkan tidak mengubah nilai dan arah vektor tersebut. Vektor A dikatakan berlawanan dengan
vektor A , seperti pada Gambar 2.12b. Dua vektor dikatakan berlawanan jika kedua vektor memiliki
nilai yang sama tetapi arahnya berlawanan .
A
A= 5cm
B A
B= 5cm A
(a) (b)
Gambar 2.12 : (a) Kesamaan vektor A dan B (b) Vektor A berlawanan dengan A
Perkalian vektor A dan skalar k akan menghasilkan vektor yang baru, yaitu kA . Konstanta k akan
mempengaruhi besar dan arah vektor A . Jika k konstanta positif, maka vektor yang baru searah
dengan vektor A . Jika k konstanta negatif, maka arah vektor yang baru berlawanan dengan arah
vektor A . Misalkan kita ambil nilai konstanta k = -1, 2, 1/2, -2, dan -1/2, hasil perkalian ditunjukkan
oleh Gambar 2.6. Jika k = -1, maka arah vektor A berlawanan dengan vektor A . Contoh perkalian
vektor dan skalar adalah bentuk hukum kedua Newton, F ma .
2A -2A
A -A
1
2
A 12 A
Gambar 2.13: Perkalian vektor A dengan skalar k =-1, 2, 1/ 2, -2, dan -1/2
Perkalian vektor dengan vektor merupakan operasi vektor yang sangat banyak digunakan dalam
mekanika. Ada dua macam perkalian dua vektor, yaitu perkalian titik (perkalian skalar atau dot
product) dan perkalian vektor (perkalian silang atau cross product).
a. Perkalian titik
Perkalian titik dua buah vektor adalah perkalian antara dua besar vektor dikalikan dengan
kosinus sudut yang dibentuk oleh kedua vektor.
A B AB cos (2.37)
dimana sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B . Cara membaca A B adalah A dot B . Hasil
perkalian titik adalah skalar, yang dapat bernilai positif 0 900 atau negatif 90 0 180 0 .
A cosθ
B B B
θ θ θ
A A B cosθ A
(a) (b)
Hasil perkalian titik dua vektor yang saling tegak lurus sama dengan nol. Jika vektor A tegak
lurus B , maka vektor A dikatakan ortogonal terhadap vektor B . Vektor satuan iˆ, ˆj dan kˆ saling
ortogonal. Perkalian dot antara vektor satuan koordinat kartesian mengikuti aturan :
iˆ iˆ ˆj ˆj = kˆ kˆ = 11 cos0 1 (2.39)
iˆ ˆj ˆj kˆ = iˆ kˆ = 11 cos90 0 0 (2.40)
Jika vektor A dan B diberikan oleh,
A A iˆ A ˆj A kˆ
x y z
B Bxiˆ B y ˆj B z kˆ
Catatan :
1. A B B A Hukum komutatif
2.
A B C A B AC Hukum distributif
4. iˆ iˆ ˆj ˆj = kˆ kˆ = 1, iˆ ˆj ˆj kˆ = iˆ kˆ 0
5. A B Ax B x A y B y Az B z
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
6. A B 0 dimana A dan B adalah bukan vektor nol, maka A dan B tegak lurus
7. A A A2
1. Usaha
Aplikasi perkalian dot adalah konsep usaha. Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan F bekerja
pada benda yang mengalami perpindahan d diberikan oleh
W F d Fd cos (2.45)
dimana θ adalah sudut yang dibentuk vektor gaya dan perpindahan benda. Usaha adalah
perkalian besar gaya dan perpindahan dikali kosinus sudut yang dibentuk oleh gaya dan
perpindahan.
2. Energi kinetik
Energi kinetik sebanding dengan kuadrat kelajuan benda.
1 1
Ek mv v mv 2 (2.46)
2 2
Contoh 2.8 :
Jika A 2iˆ 2 ˆj kˆ dan B 6iˆ 3 ˆj 2kˆ , hitunglah A B dan sudut antara vektor A dan B .
Pembahasan :
Menghitung nilai A B :
A B 2iˆ 2 ˆj kˆ 6iˆ 3 ˆj 2kˆ (2)(6) (2)(3) (1)(2) 12 6 2 4
A 2 2 12 2 2 3
B 6 2 32 2 2 7
Menghitung sudut antara vektor A dan B :
A B AB cos
A B 4 4
cos
AB (3)(7) 21
cos 1
4
79
0
21
Contoh 2.9 :
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
Pembahasan :
A dan B tegak lurus hanya jika A B 0 . Jadi,
A B (a)(1) (1)(2) (1)(3) a 2 3 0
a=-5
Contoh 2.10 :
Hitunglah usaha yang dilakukan gaya F 2i j 2k N pada benda yang memiliki vektor
perpindahan r 5i j 4k m .
Pembahasan :
Usaha = F r 2i j 2k 5i j 4k 10 1 8 19 joule.
b. Perkalian Silang
Besar hasil perkalian silang dua vektor adalah perkalian antara dua besar vektor dan kemudian
dikalikan dengan sinus sudut yang dibentuk oleh kedua vektor. Perkalian silang dua vektor
menghasilkan vektor.
C A B dan C AB sin (2.47)
dimana θ adalah sudut antara vektor A dan B . A B dibaca A cross B .
C= A B
B
θ
A
θ C=B A
A
Gambar 2.16 : Aturan tangan kanan pada perkalian silang
B Bxiˆ B y ˆj B z kˆ
Catatan :
1. A B B A Tidak memenuhi hukum komutatif
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
2.
A B C A B AC Hukum distributif
4. iˆ iˆ ˆj ˆj = kˆ kˆ = 0, iˆ ˆj kˆ, ˆj kˆ = iˆ, iˆ kˆ ˆj
5. A B Ay Bz Az B y iˆ Az Bx Ax Bz ˆj Ax B y Ay Bx kˆ
B cos
B
B sin
x
A
Gambar 2.17 : Jajar genjang representasi dari perkalian silang
2. Momen gaya
Perkalian komponen gaya (F) tegak lurus dengan lengan gaya dikali dengan panjang lengan gaya
(r) dinamakan momen gaya. Jika gaya dan lengan gaya sejajar maka momen gaya sama dengan
nol. Jika gaya dan lengan gaya tegak lurus, maka momen gaya sama dengan Fd. Jika gaya dan
lengan gaya membentuk sudut θ, maka maka sama dengan
rF sin (2.54)
Jadi momen merupakan perkalian silang antara lengan gaya dan gaya.
r F (2.55)
F
θ θ
r
3. Kecepatan tangensial
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
Sebuah benda bermassa m bergerak melingkar dengan kecepatan sudut terhadap kerangka
acuan titik O yang diam. Titik P berjarak r dari titik O. Kecepatan tangensial v benda m di titik
P adalah
v r (2.56)
Besar kecepatan tangensial :
v r r sin (2.57)
r sin v
P
O
Gambar 2.19 : Benda m bergerak melingkar
4. Momentum sudut
Sebuah benda bergerak melingkar seperti pada Gambar 2.19. Momentum sudut benda m
didefenisikan sebagai perkalian silang antara vektor posisi dan momentum linear.
L r p r mv (2.58)
Contoh 2.11 :
Jika A 2iˆ 3 ˆj kˆ dan B iˆ 4 ˆj 2kˆ , hitung A B dan luas jajargenjang yang dibentuk oleh
vektor A dan B .
Pembahasan :
Metode 1 :
A B 2iˆ 3 ˆj kˆ iˆ 4 ˆj 2kˆ
2iˆ iˆ 4 ˆj 2kˆ 3 ˆj iˆ 4 ˆj 2kˆ kˆ iˆ 4 ˆj 2kˆ
2iˆ iˆ 8iˆ ˆj 4iˆ kˆ 3 ˆj iˆ 12 ˆj ˆj 6 ˆj kˆ kˆ iˆ 4kˆ ˆj 2kˆ kˆ
0 8kˆ 4 ˆj 3kˆ 0 6iˆ ˆj 4iˆ 0 10iˆ 3 ˆj 11kˆ
Metode 2 :
iˆ ˆj kˆ
3 1 2 1 2 3 ˆ
A B 2 3 1 iˆ ˆj k 10iˆ 3 ˆj 11kˆ
4 2 1 2 1 4
1 4 2
Luas yang dibentuk oleh vektor A dan B sama dengan besar vektor A B .
Luas = A B 10 2 3 2 11 2 230 satuan
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
Contoh 2.12 :
Sebuah gaya
F 3iˆ 2 ˆj 4kˆ N bekerja pada pada benda titik dengan vektor posisi
r 2iˆ ˆj 3kˆ m . Tentukan momen gaya yang bekerja pada benda terhadap titik asal.
Pembahasan :
Momen gaya yang bekerja pada benda :
iˆ ˆj kˆ
2 4 3 4 3 2 ˆ
r F 3 2 4 iˆ ˆj k 2iˆ ˆj kˆ
1 3 2 3 2 1
2 1 3
Perkalian tiga buah vektor dinamakan perkalian triple. Perkalian triple dibagi menjadi dua
macam, yaitu perkalian triple skalar (triple scalar product) dan perkalian triple vektor (triple vector
product).
Hasil perkalian triple skalar A B C menunjukkan volume ruang yang dibentuk oleh vektor
A, Bdan C , seperti terlihat dalam Gambar 2.20.
Pembina Olimpiade Fisika
davitsipayung.com
C
B
y
A
x
Gambar 2.20 : Perkalian triple skalar
Contoh 2.13 :
Hitung volume yang dibentuk oleh vektor r1 2iˆ 3 ˆj m , r2 iˆ ˆj kˆ m, dan r2 3iˆ kˆ !
Pembahasan :
iˆ ˆj kˆ
1 1 1 1 1 1 ˆ
r2 r3 1 1 1 iˆ ˆj k 1iˆ 2 ˆj 3kˆ
0 1 3 1 3 0
3 0 1
Volume = r1 r2 r3 2iˆ 3 ˆj 1iˆ 2 ˆj 3kˆ 2 6 0 4m 3