Anda di halaman 1dari 12

Sejarah

Teknologi Thermal Camera ini pertama kali dimulai pada tahun 1960 oleh Sir William Herschel,
seorang astronot yang menemukan cahaya inframerah. Kemudian pada tahun 1860, Samuel
Pierpont Langley, seorang astronom Amerika menemukan bolometer yang merupakan alat
pengukuran radiasi inframerah atau thermal. Dan pada tahun 1929, fisikawan Hongaria bernama
Kalman Tihanyi menciptakan kamera televisi elektronik inframerah yang sensitif dan mampu
menangkap gambar thermal.

Infrared Thermal Imaging pada Thermal Camera akan mengubah cahaya inframerah menjadi sinyal
listrik. Karena semua benda pasti memancarkan radiasi inframerah, dan hal ini merupakan salah satu cara
panas dipindahkan. Semakin banyak radiasi inframerah yang dihasilkan, maka suatu objek akan semakin
panas. Nah Thermal Camera bisa melihat radiasi tersebut dan mengubahnya menjadi gambar yang bisa
dilihat dengan mata, bahkan dalam keadaan gelap cahaya sekalipun.

Di dalam alat Thermal Camera, ada sebuah alat pengukur kecil yang bisa menangkap radiasi
inframerah yang disebut microbolometers. Setiap piksel memiliki satu microbolometers.
Microbolometer ini akan mencatat suhu yang kemudian menugaskan piksel itu ke warna yang
sesuai dengan standar.

Standar umum warna dari hasil Thermal Camera ini adalah rona kuning-oranye yang ditampilkan
pada obyek yang lebih panas. Sedangkan objek dingin ditampilkan dengan warna biru ataupun
ungu. Namun beberapa kamera thermal ini menggunakan skala abu-abu, seperti yang digunakan
helikopter polisi yang menggunakan skala abu-abu agar tersangka terlihat menonjol dan bisa
mendeteksi dengan baik. Dan energi inframerah yang ada pada thermal camera ini memiliki
panjang gelombang sekitar 700 nanometer dan bisa meluas hingga 1 mm.
Resolusi dari hasil thermal camera ini cenderung kecil dan lebih rendah dibandingkan TV
modern dengan layarnya. Pada umumnya, resolusi thermal camera yang sudah sangat bagus
adalah sekitar 640 x 480. Semakin tinggi resolusi kamera, maka pengukuran target kecilnya akan
lebih tepat dan akurat.

Tidak hanya pengukuran panas, Kamera thermal juga bisa mendeteksi kelembaban seperti yang
dibutuhkan seorang kontraktor atau orang lainnya. Misalkan kelembaban dalam bahan bangunan.
Karena bahan bangunan yang terlalu lembab bisa menghancurkan kekuatan struktural sehingga
bisa mengakibatkan gedung menjadi mudah berjamur. Nah alat ini bisa mendeteksi dan
menemukan sumber kelembaban secara cepat dan akurat tanpa adanya pembongkaran fisik dan
gangguan terhadap penghuni kantor atau bangunan.

__________________________________________________________________________________-

Mengenal Apa itu Thermal Camera serta Cara Kerjanya

Posted on Desember 3, 2020 by Uri Tanotoin News, Tips & Trick


Masa pandemi mengharuskan semua orang untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan dirinya
serta lingkungan sekitarnya. Salah satu cara untuk melihat tingkat kesehatan seseorang adalah
dengan mengukur temperatur badan. Mendeteksi temperatur umumnya menggunakan
termometer. Namun di masa pandemi, mengharuskan pengukuran temperatur yang tanpa
menyentuh badan atau benda. Nah biasanya banyak yang menggunakan Thermo Gun untuk
mengecek suhu tubuh oleh petugas keamanan atau petugas yang berjaga dilokasi. Namun,
Thermo Gun juga memiliki resiko penularan virus dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya,
karena dipakai dalam jarak yang dekat. Sehingga Thermo Gun juga dinilai tidak selalu aman.
Cara lain dalam pengukuran suhu tubuh adalah dengan menggunakan Thermal Camera. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai Thermal Camera, maka akan dibahas beberapa hal tentang alat
tersebut berikut ini.
Apa itu Thermal Camera?
Thermal Camera merupakan sebuah kamera yang memanfaatkan thermal imaging, yaitu kamera
termografi yang bisa mengubah radiasi inframerah menjadi cahaya tampak. Kamera ini biasanya
digunakan oleh pemadam kebakaran untuk melihat area yang panas melalui asap, kegelapan, dan
penghalang tembus panas. Kemudian helikopter polisi menggunakan alat ini untuk mencari
tersangka di malam hari. Dan di stasiun cuaca, memanfaatkan alat ini untuk melacak datangnya
badai dan angin topan. Bahkan, Thermal Camera juga digunakan di bidang medis yang berfungsi
untuk mendiagnosis berbagai gangguan dan penyakit.
Sejarah
Teknologi Thermal Camera ini pertama kali dimulai pada tahun 1960 oleh Sir William Herschel,
seorang astronot yang menemukan cahaya inframerah. Kemudian pada tahun 1860, Samuel
Pierpont Langley, seorang astronom Amerika menemukan bolometer yang merupakan alat
pengukuran radiasi inframerah atau thermal. Dan pada tahun 1929, fisikawan Hongaria bernama
Kalman Tihanyi menciptakan kamera televisi elektronik inframerah yang sensitif dan mampu
menangkap gambar thermal.

Thermal Camera di Masa Pandemi


Nah dengan maraknya virus di masa pandemi, infrared Thermal Imaging Camera ini biasa
digunakan untuk memantau suhu tubuh seseorang. Fungsinya hampir sama dengan termometer,
namun kamera ini akan menangkap gambar atau video dalam jumlah yang banyak secara akurat,
dan juga menampilkan informasi besaran suhu pada saat yang bersamaan. Thermal Camera
biasanya diletakkan di suatu tempat dengan bantuan penyangga atau tripod, sehingga tidak perlu
bantuan dari orang untuk mengenggamnya. Dan kamera ini bisa mendeteksi suhu tubuh orang
dengan jarak jauh sekitar 0,8 hingga 1,5 m, sehingga meminimalisir resiko penularan virus di
masa pandemi ini. Dan bahkan, saat ini, teknologi kamera thermal ini dilengkapi dengan kartu
memori, sehingga bisa menyimpan foto atau rekaman data penting tanpa perlu instalasi khusus.

Biasanya, Thermal Imaging Camera ini dipasang di tempat-tempat umum seperti bandara,
industri, hingga gedung perkantoran untuk menjamin keamanan para pekerja dan pelanggan.
Sehingga dengan menggunakan alat ini, bisa mendeteksi secara mudah kondisi suhu tubuh
seseorang yang berada di lingkungan tersebut, apakah masih aman atau tidak. Dan dengan
begitu, bisa mendeteksi secara dini potensi penyebaran virus di lingkungan tersebut. Sedangkan
jika di lingkungan industri, alat ini bisa mengurangi resiko kerusakan ataupun kebakaran akibat
overheating, korsleting, dan masalah lainnya.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Infrared Thermal Imaging pada Thermal Camera akan mengubah cahaya inframerah menjadi
sinyal listrik. Karena semua benda pasti memancarkan radiasi inframerah, dan hal ini merupakan
salah satu cara panas dipindahkan. Semakin banyak radiasi inframerah yang dihasilkan, maka
suatu objek akan semakin panas. Nah Thermal Camera bisa melihat radiasi tersebut dan
mengubahnya menjadi gambar yang bisa dilihat dengan mata, bahkan dalam keadaan gelap
cahaya sekalipun.

Di dalam alat Thermal Camera, ada sebuah alat pengukur kecil yang bisa menangkap radiasi
inframerah yang disebut microbolometers. Setiap piksel memiliki satu microbolometers.
Microbolometer ini akan mencatat suhu yang kemudian menugaskan piksel itu ke warna yang
sesuai dengan standar.

Standar umum warna dari hasil Thermal Camera ini adalah rona kuning-oranye yang ditampilkan
pada obyek yang lebih panas. Sedangkan objek dingin ditampilkan dengan warna biru ataupun
ungu. Namun beberapa kamera thermal ini menggunakan skala abu-abu, seperti yang digunakan
helikopter polisi yang menggunakan skala abu-abu agar tersangka terlihat menonjol dan bisa
mendeteksi dengan baik. Dan energi inframerah yang ada pada thermal camera ini memiliki
panjang gelombang sekitar 700 nanometer dan bisa meluas hingga 1 mm.
Resolusi dari hasil thermal camera ini cenderung kecil dan lebih rendah dibandingkan TV
modern dengan layarnya. Pada umumnya, resolusi thermal camera yang sudah sangat bagus
adalah sekitar 640 x 480. Semakin tinggi resolusi kamera, maka pengukuran target kecilnya akan
lebih tepat dan akurat.

Tidak hanya pengukuran panas, Kamera thermal juga bisa mendeteksi kelembaban seperti yang
dibutuhkan seorang kontraktor atau orang lainnya. Misalkan kelembaban dalam bahan bangunan.
Karena bahan bangunan yang terlalu lembab bisa menghancurkan kekuatan struktural sehingga
bisa mengakibatkan gedung menjadi mudah berjamur. Nah alat ini bisa mendeteksi dan
menemukan sumber kelembaban secara cepat dan akurat tanpa adanya pembongkaran fisik dan
gangguan terhadap penghuni kantor atau bangunan.

Alat Pengukur Suhu Thermal Imager Camera


AMF101
Thermal Imaging Camera, Thermometer 6,818 Membaca

Alat untuk mengukur temperature suhu sangat banyak macamnya, tergantung objek yang akan diukur diantaranya
adalah alat pengukur suhu tanpa menyentuh objectnya yaitu menggunakan bantuan infrared yang secara fungsinya
ditembakan atau diarahkan ke media yang akan diukur. Anda bisa menggunakan thermometer infrared dengan
pilihan rentang spesifikasi dari berbagai typenya.

Alat Pengukur Suhu Thermal Imager Camera AMF101


Kali ini kami memperkenalkan Thermal Imaging Camera dengan fungsi yang sama alat untuk mengukur suhu
dengan berbagai kelebihan yaitu dapat secara langsung menangkap energi IR yang tidak dapat terlihat dan
mengubahnya menjadi pengukuran temperatur melalui penggunaan sensor IR spesifik dan algoritma kompleks yang
diprogram ke tester. Nilai ini kemudian ditampilkan dalam bentuk pembacaan suhu pada termometer IR atau sebagai
gambar termal bila menggunakan kamera termal Termometer IR ideal untuk mengukur suhu di kejauhan jika tidak
memungkinkan untuk dekat dengan perangkat karena panas yang terlalu tinggi atau rendah.
Alat Uji kamera thermal imaging adalah alat kontak non handal yang dapat memindai dan memvisualisasikan
distribusi suhu permukaan seluruh mesin dan peralatan listrik dengan cepat dan akurat. Alat Ukur ini sangat banyak
sekali manfaatnya diantaranya adalah dapat mendeteksi / mengetahui kebocoran pada pipa di dinding tembok yang
tertanam, Dalam keadaan gelap dapat mengetahui tanda2 panas, dll.
Thermal Imaging Camera AMF101

Sensor Infrared & Kamera

Model Genggam

Portable Infrared

Alat Pengukur Suhu Thermal Imager Camera AMF101 membantu anda dalam mengukur energi panas dan
menghasilkan gambar dari semua radiasi inframerah yang diterima dari suatu objek. Radiasi infra merah merupakan
fungsi dari suhu permukaan objek dan ini memungkinkan kamera untuk menghitung dan menampilkan suhu ini.
Spesifikasi Alat Pengukur Suhu Thermal Imager Camera AMF101 :
 Display: Color display

 Resolution: 60×60

 Total pixels: 3600

 FOV/Shortest focal length: 20°x20°/0.5m

 Thermal sensitivity: 0.15°C

 Measuring mode: Infrared focal plane measuring temperature

 Temperature range: -20°C~300°C(-4F°~572°F)

 Measuring accuracy: 2%/±2°C

 Wavelength range: 8~14μm

 Image frequency: 8Hz

 Emissivity: 0.1-1.0 Adjustable

 Focus Mode: Fixed

 Palette: Iron color, rainbow, black and white

 Image Storage: 32G card

 File Format: JPG

 Set control: Unit Adjustment/Language/Date Time Format/automatic shutdown

 Battery: 4 x AA Battery

 Operating temperature: 0°C~50°C

 Storage temperature: -40°C~70°C

 Humidity: <90%RH

 Vibration: 2G,IEC 60068-2-6

 Drop resistance: 2m

 Size: 230x80x52mm

 Weight: 410g

Anda mungkin juga menyukai