Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

INFRARED THERMAL

NAMA : Syahidah Ya’qub Zulfania


NRP : 0518040029
KELAS : K3-4A
KELOMPOK : 4 (Empat)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang


Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih panjang
dari cahaya tampak. Tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
“bawah merah” (dari Bahasa latin infra, ”bawah”) merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga order
dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. radiasi elektromagnetik adalah
kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk
radiasi elektromagnetik. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan
radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau penghantar seperti antena) menghantarkan arus
bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus
listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti
gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan
cahaya), panjang, dan frekuensi.
Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi
untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur dan pemegang peranan penting
dalam pengendalian proses pabrikan moden. Sensor memberikan eqivalen mata,
pendengaran, hidung, lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi
industri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sensor dan gelombang infrared?
2. Apa fungsi infrared thermal imaging di kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana prinsip kerja infrared thermal imaging?

1.3 Tujuan
1. Memahami pegertian sensor dan gelombang infrared.
2. Memahami fungsi infrared thermal imaging di kehidupan sehari-hari.
3. Memahami prinsip kerja infrared thermal imaging.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sensor Infrared (Infra Merah)


Salah satu metode yang digunakan dalam penyelidikan masalah termal adalah
thermal imaging. Thermal imaging digunakan untuk melihat dan mengukur energi
termal pada suatu objek dengan menggunakan kamera IR (infra merah). Infra merah
adalah cahaya yang tidak terlihat karena gelombang yang terlalu panjang untuk bisa
dideteksi mata manusia. Semakin tinggi suhu objek, kian besar pula radiasi infra
merah yang dihasilkan.
Di sektor bangunan, metode ini telah digunakan dalam menyelidiki masalah
termal bangunan. Kamera pencitraan termal (thermal imaging) atau kamera IR adalah
alat yang digunakan untuk memetakan hilangnya energi dari bangunan. Radiasi energi
infra merah umumnya akan terekam dan diukur oleh kamera infra merah. Selanjutnya
data termal dikonversi menjadi peta suhu berwarna yang digunakan untuk membantu
pemeriksaan kinerja performa bangunan.
Di samping kelebihan-kelebihannya, terdapat pula keterbatasan pada kamera IR.
Kamera ini memiliki cakupan bidang tangkap yang terbatas. Cakupan bidang yang
ditangkap kamera IR dipengaruhi jarak dari kamera ke target atau objek yang diambil
gambarnya. Semakin jauh jarak dari kamera ke target, kian luas pula cakupan daya
tangkap kameranya. Begitu sebaliknya. Berikut ini contoh jarak sasaran yang berbeda
dengan cakupan bidang yang bisa ditangkap kamera infra merah.
Gambar 2.1: Hubungan antara Bidang Pandang dan Jarak.
1. Jarak ke target; 2. VFOV : bidang penangkal vertical; 3. HFOV : bidang pandang
horizontal; 4. IFOV : bidang pandangan langsung (ukuran satu detektor elemen)

2.2 Kegunaan Infrared Thermal


Pemeriksaan infra merah (infrared thermal) bertujuan untuk mengurangi tingkat
kegagalan yang tidak terduga pada peralatan listrik dan mekanik. Fungsi utama infrared
thermal yaitu mendeteksi suhu abnormal yang mungkin menandakan korosi, kabel rusak,
koneksi longgar, dan/atau kerusakan isolasi. Semua informasi tersebut tentunya sangat
penting sebagai peringatan dalam dunia industri sebelum terjadinya masalah yang lebih
besar sehingga dapat menghemat biaya perbaikan dan meningkatkan produktivitas mesin.
Keuntungan:
 Deteksi masalah dini;
 Mencegah downtime produksi;
 Mengurangi biaya perbaikan;
 Berkurang biaya energi;
 Efisiensi mesin.
Sebagai komponen mekanik dan listrik tentunya berpotensi mengalami aus atau
rusak. Dengan melakukan hal ini, maka kondisi di mana komponen atau material
mengalami tanda-tanda kerusakan seperti crack, hole, dan lainnya bisa langsung terdeteksi.
Infrared thermal juga dapat mengidentifikasi adanya kebocoran pada pipa atau pun
sambungan yang digunakan dalam dunia industri. Jika pengujian ini dilakukan secara
berkala maka pelaku industri dapat menganalisa risiko kesalahan yang dapat terjadi.
Kondisi ini tentunya sangat penting bagi pihak manajemen guna memaksimalkan produksi
dan juga memberi keuntungan bagi para investor.

2.3 Prinsip Kerja


Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi thermal imaging dalam membaca termal,
yaitu:
a. Radiasi Infra Merah
Cahaya inframerah pada kamera IR berfungsi untuk melihat dan mengukur
energi termal pada sebuah benda. Cahaya infra merah termasuk cahaya tak terlihat
karena gelombangnya terlalu panjang untuk ditangkap mata manusia. Infra merah
juga merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang dianggap sebagai
panas.

Gambar 2.2: Spektrum Radiasi Elektromagnetik

Tidak seperti cahaya tampak, menurut cahaya infra merah, semua benda
dengan temperatur di atas nol derajat kelvin dianggap memancarkan panas.
Semakin tinggi temperatur benda kian besar pula radiasi infra merah yang
dikeluarkannya. Infra merah dapat memperlihatkan apa yang tidak terlihat oleh
mata manusia sehingga kamera infra merah dapat menghasilkan gambar infra
merah atau gambar radiasi panas yang umumnya tidak bisa terlihat.
b. Emisivitas
Untuk membaca suhu secara tepat, salah satu hal yang perlu diperhitungkan
pada metode thermal imaging adalah faktor emisivitas. Emisivitas adalah rasio
energi yang dilepas material tertentu dengan energi yang dilepas benda hitam
(black body) pada temperatur yang sama. Emisivitas merupakan ukuran dari
kemampuan suatu benda untuk melepas energi yang diserapnya. Namun
emisivitas sangat dipengaruhi karakter benda itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi emisivitas antara lain:
1. Bahan objek pengukuran
2. Kondisi permukaan
3. Sudut pengukuran
4. Panjang gelombang
5. Suhu benda
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
1. Infrared thermal

3.2 Prosedur Praktikum


1. Memastikan alat infrared camera sudah dapat difungsikan dengan layak;
2. Memperhatikan jarak dalam pengambilan data;
3. Mengarahkan laser/infrared ke material/peralatan/sumber yang akan diukur;
4. Meng-capture gambar/video yang dihasilkan;
5. Memperhatian dan mencatat faktor-faktor lain yang mempengaruhi selama
pengambilan data;
6. Mengolah data yang didapat di laporan.
4
3.3 Flowchart

Mulai

Memastikan alat infrared camera sudah dapat


difungsikan dengan layak

Memperhatikan jarak dalam pengambilan data

Mengarahkan laser/infrared ke
material/peralatan/sumber yang akan diukur

Meng-capture gambar/video yang dihasilkan

Selesai

Gambar 3.1: Diagram alir prosedur praktikum infrared thermal dengan alat infrared camera.

Anda mungkin juga menyukai