Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA

POKJA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

RS JATI SAMPURNA

BEKASI

TAHUN 2017
KEGIATAN PROGRAM KERJA KESELAMATAN PASIEN

A. PENDAHULUAN

Saat ini isu penting dalam pelayanan kesehatan salah satunya adalah Keselamatan
Pasien. Isue ini muali dibicarakan sekitar tahun 2000an sejak laporan dari Institute Of
Medicine ( IOM ) yang menerbitkan laporan : to err is human, building a safer health system.
Keselamatan pasien adalah suatu disiplin ilmu baru dalam pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelaporan, analisis dan pencegahan medical error yang sering menimbulkan
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ).

Dari berbagai negara yang mengatakan bahwa dalam pelayanan pasien Ranap di RS
ada sekitar 3 – 18 % kejadian tidak diharapkan ( KTD / Adeverse Event ), maka Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( PERSI ) mengambil inisiatif mengajak semua pihak RS
untuk memperhatikan keselamatan pasien RS.

Di Rs terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur, banyak terdapat alat –
alat medis, bermacam – macam tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan 24 jam terus menerus. Kebersamaan dan kerutinan pelayanan tersebut apabila
tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD.

B. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini perkembangan ilmu dan tekhnologi sangatlah pesat termaksud
ilmu dan tekhnologi kedokteran. Peralatan kedokteran baru banyak ditemukan demikian juga
dengan obat baru. Keadaan tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana di
masa lalu pelayanan kesehatan sangatlah sederhana sering kurang efektif namun lebih aman.
Pada saat ini pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif namun apabila pemberi
pelayanan kurang dapat berpotensi terjadinya kesalahan pelayanan.

Keselamatan ( safety ) telah menjadi isu global termaksud juga untuk Rumah Sakit.
Ada lima isue penting yang terkait dengan keselamatan di Sumah Sakit yaitu : Keselamatan
Pasien ( Patien safety ), Keselamatan Pekerja atau petugas Kesehatan, Keselamatan bangunan
dan peralatan Rumah sakit yang berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas,
Keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamtan
bisnis Rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup RS. Ke lima aspek keselamatan
tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap Rumah Sakit, namun harus diakui
kegiatan institusi Rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan
pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan mutu
dan citra Rumah sakit.

Harus diakui pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien
sesuai dengan yang diucapkan Hipocrates kira – kira 2400 th yang lalu yaitu “ Primum Non
Nocare “ namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan tekhnologi pelayanan
kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian
tidak diharapkan ( KTD ) apabila tidak dilakukan dengan hati – hati.

Di Indonesia data tentang KTD apabila kejadian nyaris cidera masih langka, namun di
lain pihak terjadi mal praktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Mengingat
keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program
keselamatan pasien Rumah Sakit perlu dilakukan karena perlu acuan yang jelas untuk
melaksanakan keselamatan pasien tersebut. Buku panduan nasional keselamatan pasien
Rumah sakit yang terutama berisi standar keselamatan pasien Rumah Sakit dengan enam
langkah menuju keselamatan pasien Rumah Sakit diharapkan dapat membantu Rumah Sakit
dalam melaksanakan kegiatannya.

Keselamatan pasien ( Patien safety ) Rumah Sakit adalah sistem dimana Rumah Sakit
membuat asuhan pasien. Sistem tersebut meliputi assesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan insiden. Kemampuan
belajar dqari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh masalah akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan yang
seharusnya dilakukan.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit dengan mengutamakan “ Patien Safety
“.
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS Jati Sampurna
b. Meningkatnya akuntabilitas pasien Rumah sakit Jati sampurna terhadap pasien dan
masyarakat.
c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di RS Jati Sampurna
d. Terlaksananya program – program keselamatan pasien sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Menentukan sasaran dari indikator SKP


2. Membuat rincian indikator dari 6 SKP
3. Penanggungjawab adalah kepala unit.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN POKJA KESELAMATAN PASIEN


1. Identifikasi pasien Rumah Sakit, mengenai :
a. Sosialisasi Identifikasi pasien
b. Monitoring pemakaian gelang identitas
c. Monitoring ketepatan Identitas
2. Komunikasi Efektif
a. Sosialisasi tentang komunikasi efektif
b. Monitoring kepatuhan tenaga medis dalam menggunakan tekhnik komunikasi
efektif
3. Obat – Obatan dengan pengawasan tinggi
a. Sosialisasi obat – obat dengan pengawasan tinggi
b. Monitoring pelabelan dan penempatan obat – obat HA
c. Pelaporan insiden / kejadian obat – obat high alert yang tidak berlable
4. Monitoring tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
a. Sosialisasi tentang penandaan lokasi operasi, surgical safety checklist.
b. Monitoring tepat lokasi operasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
5. Hand Hygiene
a. Kampanye di setiap pertemuan rutin perawat dan bidan
b. Kampanye di setiap unit kerja
c. Kampanye di pengunjung dan keluarga pasien
d. Monitoring kepatuhan cuci tangan 5 moment
e. Monitoring kepatuhan petugas cuci tangan dengan 5 moment
6. Resiko Jatuh
a. Sosialisasi resiko jatuh
b. Monitoring insiden pasien jatuh pada dewasa dan anak – anak

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan di atas menggunakan metode sbb:

1. Membentuk Tim Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( KKP RS ) yang telah
dibentuk dari komite medis dan komite keperawatan.

2. Mengadakan rapat rutin setiap 1 bulan sekali dan rapat insidentil apabila dibutuhkan antara
Tim Mutu dan Keselamatan RS dengan pimpinan Rumah Sakit Jatio Sampurna

3. Melaksanakan Audit terhadap kejadian yang terjadi maupun belum terjadi terhadap
pelaksanaan program keselamatan pasien.

4. Melaksanakan analisa Evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut dari program yang telah
ditetapkan kepada Kepala RS Jati sampurna secara berkala.

Pelaksanan kegiatan bidang keselamatan pasien dengan cara sosialisasi dan monitoring setiap
sasaran yang sudah tercatat di kegiatan pokok sasaran keselamatan pasien yang dilaksanakan
oleh pelaksana kegiatan yang sudah disepakati seperti table di bawah ini :

No Nama Program Pelaksana Sasaran Target Tempat Waktu Biaya


Kegiatan
1 Sosialisasi Bidang Seluruh 100%
identifikasi keselamatan personil
pasien, pasien
konumikasi
efektif, HA
medication,
tepat lokasi,
tepat prosedur
dan tepat
pasien operasi,
hand hygiene,
resiko jatuh.
2 Monitoring Kepala Pasien 100%
pemakaian Ruangan
gelang identitas
3 Monitoring Kepala Unit 100%
tenaga medis Ruangan Kerja
dalam
menggunakan
komunikasi
efektif
4 Monitoring Petugas Petugas 100%
obat HA farmasi, farmasi
kepala
ruangan
5 Pelaporan Paramedis Seluruh 100%
insiden obat dan petugas unit kerja
HA yang tidak farmasi
berlable
6 Monitoring Unit Bedah Unit 100%
tepat lokasi, Bedah
prosedur dan
pasien operasi
7 Kampanye cuci TIM PPI Seluruh 100%
tangan dan bidang personil,
keselamatan pasien
pasien dan
keluarga
8 Monitoring IPCN, Seluruh 100%
kepatuhan IPCLN personil,
Hand Hygiene pasien
dan
keluarga
9 Monitoring Rawat Inap, Seluruh 100%
insiden pasien HCU, IGD personil,
jatuh pada pasien
dewasa dan dan
anak - anak keluarga
10 Pelaporan POKJA Setiap 100%
insiden Keselamata kejadian
keselamatan n Pasien IKP
pasien
Guna mencapai program, ditetapkan target pertahun yang spesifik dan terukur sehingga
menunjukkan hasil yang optimal antara yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan.
Penjabaran sasaran dari program Keselamatan Pasien RS Jati Sampurna sebagai berikut :

1. Angka kejadian dari 6 sasaran keselamatan pasien tidak lebih dari 5 %

2. Ukuran pencapaian program ( keberhasilan program ) adalah 6 sasaran keselamatan pasien

3. Berkurangnya angka kejadian dari 6 sasaran keselamatan pasien dari tahun 2017 sampai
tahun 2022 sampai mendekati angka 0 % .

G. SASARAN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Seluruh Karyawan Non Medis

2. Seluruh Karyawan Medis : Dokter, Perawat dan Bidan

3. Petugas Farmasi

4. Petugas Laboratorium

5. Petugas Radiologi

6. Petugas Pendaftaran

3. Unit kerja

4. Kepala Ruangan

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Perencanaan waktu untuk melaksanakan langkah – langkah kegiatan program tahunan dapat
dibuat time table sebagai berikut :

1. Mengadakan sosialisasi rutin secara terus menerus dan berkesinambungan dengan program
mutu dan keselamatan pasien

2. Melakukan pengumpulan data 6 sasaran keselamatan pasien di RS JS

3. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan tindakan lanjut dari program 6


Keselamatan pasien di RS

4. Melaksnakan monitoring / pengawasan secara berkesinambungan proses upaya


pelaksanaan keselamatan pasien

5. Melakukan sistem pencatatan, pelaporan, dan evaluasi hasil secara berkelanjutan

6. Mengadakan pertemuan / rapat rutin Tim Mutu dan Keselamatan Pasien


No Program Kerja Penanggung Bulan Biaya
jawab
1 Sosialisasi identifikasi POKJA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pasien, komunikasi efektif, keselamtan
HA medication, tepat lokasi pasien
tepat prosedur dan tepat
pasien operasi, hand
hygiene, resiko jatuh
2 Monitoring pemakaian Ka. Unit
gelang identitas
3 Monitoring tenaga medis
dalam menggunakan
komunikasi efektif
4 Monitoring obat HA
5 Pelaporan insiden obat HA
yang tidak berlable
6 Monitoring tepat lokasi,
prosedur dan pasien operasi
7 Kampanye cuci tangan
8 Monitoring kepatuhan Hand
Hygiene
9 Monitoring insiden paien
jatuh pada dewasa dan pada
anak – anak
10 Pelaporan insiden
keselamatan pasien
11 Pelaporan Evaluasi kegiatan
PMKP
12

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Sosialisasi dilaksankan setiap 3 bulan sekali pada bulan Maret, Juni, September dan
Desember setiap tahunnya.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Peningkatan Mutu dan
keselamatan Pasien ( PMKP ). Sedangkan pelaporan pelaksanaan kegiatan dibuat oleh
Tim PMKP setiap 6 bulan sekali dan disampaikan kepada Kepala RS.
3. Evaluasi pelaksanaan program dipakai sebagai data untuk perencanaan tahun berikutnya.

J. PENCATATAN, PELAPORAN

1. Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan oleh koordinator setiap unit dan dikumpulkan
di setiap Instalasi, kemudian dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien ( PMKP ) RS JS
setiap 6 bulan sekali .

2. Pencatatan semua data dengan form monitoring


K. PENUTUP

Demikian program kerja POKJA SKP RS Jati Sampurna tahun 2017 dibuat sgai
gambaran dalam pelaksanaan tugas – tugas lainnya agar dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Mengetahui, Bekasi,

Ka. RS Jati Sampurna Ketua Team POKJA SKP

drg. Gini Sulastini Permana, MARS dr. Susi Kusumawati

Anda mungkin juga menyukai