Kegiatan Belajar 3
Konversi Bilangan
Kita telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan basis tertentu.
Bila suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu bilangan yang tertentu dan bila kita ingin
mengetahui nilai tersebut dalam sistem bilangan yang lain, maka nilai dalam sistem bilangan
sebelumnya harus dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan yang diinginkan.
Kasus seperti ini akan banyak ditemui bilamana kita berhubungan dengan bahasa mesin
yang menggunakan sistem bilangan biner.
Demikian juga bila kamu berhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak
ditemui nilai yang dinyatakan dalam sistem bilangan heksadesimal ataupun sistem bilangan
oktal.
Angka - angka pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam sistem bilangan
lain.
Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan nilai
dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil konversi.
Contoh :
1. 510 = …………. 2
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0
2. 4510 = ………… 2
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0
125 : 2 = 62 + sisa 1
62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1
15 : 2 = 7 + sisa 1
7 : 2 = 3 + sisa 1
3 : 2 = 1 + sisa 1
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan.
Bilangan yang utuh, yaitu 65 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal
berikut :
65 : 2 = 32 + sisa 1
32 : 2 = 16 + sisa 0
16 : 2 = 8 + sisa 0
8 : 2 = 4 + sisa 0
4 : 2 = 2 + sisa 0
2 : 2 = 1 + sisa 0
Oleh karena itu, bialangan decimal 65 dalam bentuk bilangan biner adalah 1000001.
Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan kebilangan biner dengan cara yang berbeda
seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut :
0,4375 x 2 = 0 ,875
0,875 x 2 = 1 ,75
0,75 x 2 = 1 ,5
0,5 x 2 = 1 ,0
65 = 1000001
0,4375 = 0,0111 +
65,437510 = 1000001,01112