Anda di halaman 1dari 8

BAB 1 SISTEM BILANGAN

Kegiatan Belajar 3
Konversi Bilangan

Kita telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan basis tertentu.

Bila suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu bilangan yang tertentu dan bila kita ingin
mengetahui nilai tersebut dalam sistem bilangan yang lain, maka nilai dalam sistem bilangan
sebelumnya harus dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan yang diinginkan.

Kasus seperti ini akan banyak ditemui bilamana kita berhubungan dengan bahasa mesin
yang menggunakan sistem bilangan biner.

Demikian juga bila kamu berhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak
ditemui nilai yang dinyatakan dalam sistem bilangan heksadesimal ataupun sistem bilangan
oktal.

Angka - angka pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam sistem bilangan
lain.

Dalam melakukan pengkonversian diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kecermatan.


Perhatikan tabel konversi decimal, biner, octal dan hexadecimal berikut ini dengan seksama.

A. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Biner


Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem
bilangan biner.

Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan nilai
dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil konversi.

Metode ini disebut metode sisa (remainder method).

Contoh :
1. 510 = …………. 2

5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0

Jadi 510 = 1012

2. 4510 = ………… 2

45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0

Jadi 4510 = 1011012


3. 12510 = …………. 2

125 : 2 = 62 + sisa 1
62 : 2 = 31 + sisa 0
31 : 2 = 15 + sisa 1
15 : 2 = 7 + sisa 1
7 : 2 = 3 + sisa 1
3 : 2 = 1 + sisa 1

Jadi 12510 = 1111101 2

Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan.

Misalnya bilangan desimal 65,4375 dipecah menjadi 65 dan 0,4375.

Bilangan yang utuh, yaitu 65 dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal
berikut :

65 : 2 = 32 + sisa 1
32 : 2 = 16 + sisa 0
16 : 2 = 8 + sisa 0
8 : 2 = 4 + sisa 0
4 : 2 = 2 + sisa 0
2 : 2 = 1 + sisa 0

Oleh karena itu, bialangan decimal 65 dalam bentuk bilangan biner adalah 1000001.

Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan kebilangan biner dengan cara yang berbeda
seperti bilangan yang utuh, yaitu sebagai berikut :

0,4375 x 2 = 0 ,875
0,875 x 2 = 1 ,75
0,75 x 2 = 1 ,5
0,5 x 2 = 1 ,0

Hasil Biner Pecahan

Jadi, bilangan decimal pecahan 0,4375 di dalam biner adalah 0,0111.


Hasil dari bilangan :
65,4375 dalam bilangan biner adalah :

65 = 1000001
0,4375 = 0,0111 +
65,437510 = 1000001,01112

B. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Oktal


Untuk mengkonversikan bilangan desimal kebilangan oktaI dapat dipergunakan remainder
method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu 8.

Misalnya bilangan desimal 385, dalam bilangan oktal bernilai :

C. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Heksadesimal


Dengan menggunakan remainder method, dengan pembaginya adalah basis dari bilangan
heksadesimal, yaitu 16, maka bilangan desimal dapat dikonversikan ke bilangan heksadesimal.

Jadi 158310 = 62F

Anda mungkin juga menyukai