Anda di halaman 1dari 134

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

TUGAS AKHIR

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT

DARI ETANOL DAN ASAM ASETAT

KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN

Oleh :

JONAS NASTITI I 0502031

HERMAWAN SAPUTRO I 0505034

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Halaman Pengesahan

TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT
DARI ETANOL DAN ASAM ASETAT
KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN

Oleh :
JONAS NASTITI
NIM. I 0502031
HERMAWAN SAPUTRO
NIM. I 0505034

Dosen pembimbing

Ir. Endah Retno D., MT.


NIP. 19690719 200003 2 001

Dipertahankan di depan Tim Penguji :


1. Dwi Ardiana S.,ST.,MT 1. ......................................
NIP. 19730131 199802 2 001
2. Ari Diana S.,ST.,MT. 2. ......................................
NIP. 19750123 200812 2 002

Disahkan,
Ketua Jurusan
Teknik Kimia

Ir. Arif Jumari, M.Sc.


NIP. 19650315 199702 1 001

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

INTISARI

Jonas Nastiti, Hermawan Saputro, 2010, Prarancangan Pabrik Etil Asetat


dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 ton/tahun, Jurusan Teknik
Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Etil asetat dengan rumus molekul (CH3COOC2H5) adalah salah satu bahan
kimia yang digunakan sebagai bahan pelarut terutama dalam industri farmasi dan
kosmetik. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dirancang pabrik etil asetat
dari etanol dan asam asetat dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Bahan baku etanol
(C2H5OH) sebanyak 7101 ton/tahun diperoleh dari PT. Molindo Raya, Lawang,
Jawa Timur sedangkan asam asetat sebanyak 5631 ton/tahun diperoleh dari PT.
Indo Acidatama, Solo, Jawa Tengah. Pabrik direncanakan berdiri di Lawang,
Jawa Timur pada tahun 2015 dan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan
proses produksi berlangsung selama 24 jam per hari.
Tahapan proses yang terjadi meliputi persiapan bahan baku etanol dan
asam asetat, reaksi pembentukan etil asetat dalam reaktor menara Reactive
Distillation. Etil asetat dibuat dengan cara mereaksikan etanol dan asam asetat
dengan cara esterifikasi. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang berupa menara
Reactive Distillation secara adiabatic-non isothermal. Reaksi yang terjadi
bersifat eksotermis. Konversi etil asetat untuk reaksi ini mencapai 100 %. Kondisi
operasi reaktor berlangsung pada tekanan 3 atm dan suhu 90 – 110 oC dengan
katalis resin aktif amberlyst 35 wet. Pemisahan bahan dilakukan dalam dekanter
dan pemisahan produk dengan sisa reaktan dilakukan dalam Stripping Column.
Hasil atas Stripping Column dikembalikan lagi ke dalam dekanter. Sedangkan
hasil bawah Stripping Column merupakan produk etil asetat dengan kemurnian
99,75 %.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara
tekan, tenaga listrik. Kebutuhan air untuk umpan boiler, air konsumsi, air
pendingin dan sanitasi diperoleh dari air sungai Brantas, sedangkan untuk steam
diperoleh dari boiler dengan suhu 138 oC dan tekanan 3,37 atm. Kebutuhan udara
tekan disediakan oleh sebuah kompresor. Kebutuhan listrik diperoleh dari PLN
dan sebuah generator sebagai cadangan. Pabrik juga didukung laboratorium yang
mengontrol mutu bahan baku dan produk serta limbah.
Bentuk perusahaan yang dipilih Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur
organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja
yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan keseluruhan
adalah 191 orang, dimana karyawan shift 76 orang dan karyawan non-shift 115
orang.
Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment)
sebelum dan sesudah pajak sebesar 66,67 % dan 56,67 %, POT (Pay Out Time)
sebelum dan sesudah pajak selama 1,3 dan 1,5 tahun, BEP (Break Even Point)
50,89 %, dan SDP (Shut Down Point) sebesar 33,37 %, DCF (Discounted Cash
Flow) sebesar 21,45 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk
didirikan di Indonesia.

xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena

rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan

laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Etanol

dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 Ton / tahun”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan

baik berupa dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena

itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Endah Retno D, MT selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan

bantuannya dalam penulisan tugas akhir.

2. Ir. Arif Jumari, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia FT UNS.

3. Ir. Arif Jumari, M.Sc. dan Adrian Nur, ST,MT. selaku Pembimbing

Akademik atas bimbingan dan arahannya.

4. Dwi Ardiana S, ST., MT. dan Ari Diana S., ST., MT. selaku Dosen

Penguji yang telah memberikan masukan pada tugas akhir

5. Segenap Civitas Akademika, atas semua bantuannya.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik

yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca sekalian.

Surakarta, Januari 2010

Penulis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Motto dan Persembahan iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel xii

Daftar Gambar xiv

Intisari xv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1

1.2 Penentuan Kapasitas Perancangan Pabrik 2

1.2.1 Kapasitas Pabrik Etil Asetat di Dunia 3

1.2.2 Kebutuhan Produk di Indonesia 4

1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku 4

1.2.4 Kapasitas Pabrik Minimum 4

1.3 Penentuan Lokasi Pabrik 4

1.4 Tinjauan Pustaka 6

1.4.1 Macam – Macam Proses 6

1.4.2 Kegunaan Produk 11

1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk 12

1.4.4 Tinjauan Proses 15

v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II DESKRIPSI PROSES 16

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 16

2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku 16

2.1.2 Spesifikasi Katalis 16

2.1.3 Spesifikasi Produk Utama 17

2.1.4 Spesifikasi Produk Samping 17

2.2 Konsep Proses 18

2.2.1 Dasar Reaksi 18

2.2.2 Mekanisme Reaksi dan Kinetika Reaksi 18

2.2.3 Tinjauan Termodinamika 19

2.3 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses 21

2.3.1 Diagram Alir Proses 21

2.3.2 Tahapan Proses 21

2.3.2.1 Tahap Penyimpanan Bahan Baku 21

2.3.2.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku 21

2.3.2.2 Tahap Sintesis 22

2.3.2.3 Tahap Pemurnian Produk 22

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas 23

2.4.1 Neraca Massa 23

2.4.2 Neraca Panas 27

2.5 Tata letak Pabrik dan Peralatan 30

2.5.1 Tata Letak Pabrik 30

2.5.2 Tata Letak Peralatan 36

vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 40

3.1 Tangki Penyimpan Asam Asetat (T-01) 40

3.2 Tangki Penyimpan Etanol (T-02) 41

3.3 Tangki Penyimpan Produk Etil Asetat (T-03) 42

3.4 Menara Reactive Destillation 43

3.5 Stripping Column 44

3.6 Decanter 45

3.7 Pompa I (P-01) 55

3.8 Pompa II (P-02) 56

3.9 Pompa III (P-03) 57

3.10 Heat Exchanger I (HE-01) 57

3.11 Heat Exchanger II (HE-02) 58

3.12 Heat Exchanger III (HE-03) 58

3.13 Reboiler I (RE-01) 59

3.14 Reboiler II (RE-02) 59

3.15 Kondenser I 59

3.15 Kondenser II 59

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 60

4.1 Unit Pendukung Proses 61

4.1.1 Unit Pengadaan dan Pengolahan Air 61

4.1.2 Unit Pengadaan Steam 69

4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan 70

4.1.4 Unit Pengadaan Listrik 70

vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar 71

4.2 Laboratorium 73

4.2.1 Program Kerja Laboratorium 74

4.2.2 Alat-alat Utama Laboratorium 75

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 76

5.1 Bentuk Perusahaan 76

5.2 Struktur Organisasi 78

5.3 Tugas dan Wewenang 89

5.3.1 Pemegang Saham 74

5.3.2 Dewan Komisaris 74

5.3.3 Dewan Direksi 74

5.3.4 Kepala Bagian 74

5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan 93

5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah 93

5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji 93

5.7 Kesejahteraan Karyawan 97

BAB VI ANALISA EKONOMI 99

6.1 Dasar Perhitungan 103

6.2 Penafsiran Harga Peralatan 106

6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI) 106

6.3.1 Fixed Capital Invesment (FCI) 108

6.3.2 Working Capital Investment (WCI) 108

6.3.3 Total Capital Investment (TCI) 108

viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6.4 Penentuan Total Manufacturing Cost (TMC) 106

6.4.1 Direct Manufacturing Cost (DMC) 109

6.4.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC) 109

6.4.3 Fixed Manufacturing Cost (FMC) 110

6.4.4 Total Manufacturing Cost (TMC) 110

6.5 Penentuan Total Production Cost (TPC) 106

6.5.1 General Expense (GE) 110

6.5.2 Total Production Cost (TPC) 110

6.6 Profitability 106

6.7 Analisa Kelayakan 106

6.7.1 Percent Return On Investment (%ROI) 111

6.7.2 Pay Out Time (POT) 111

6.7.1 Break Even Point (BEP) 111

6.7.1 Shut Down Point (SDP) 111

6.7.1 Discounted Cash Flow (DCF) 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran A Data Sifat Fisis Bahan

Lampiran B Neraca Massa

Lampiran C Neraca Panas

Lampiran D Perancangan Reaktor Menara Reactive Distillation

ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Impor Etil Asetat di Indonesia 3

Gambar 1.2 Lokasi Pendirian Pabrik Etil Asetat 3

Gambar 2.1 Diagram Alir Proses 31

Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif 32

Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif 33

Gambar 2.4 Layout Pabrik 38

Gambar 2.5 Layout Peratan Proses Pabrik 39

Gambar 2.5 Sistem Pengolahan Air Pabrik Etil Asetat 39

Gambar 2.5 Proses pengolahan Limbah Pabrik Etil Asetat 39

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Perusahaan 81

Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index 105

Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan 112

xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kapasitas Produksi Etil Asetat di Dunia 3

Tabel 1.2 Impor Etil Asetat di Indonesia tahun 2003-2007 4

Tabel 1.3 Perbandingan Beberapa Proses Produksi Etil Asetat 14

Tabel 2.1 Komponen Dalam Tiap Arus 23

Tabel 2.2 Neraca Massa Overall 24

Tabel 2.3 Neraca Massa di sekitar Reactive Destillation 25

Tabel 2.4 Neraca Massa di sekitar Decanter 25

Tabel 2.5 Neraca Massa di sekitar Stripping Column 25

Tabel 2.6 Neraca Panas Overall 27

Tabel 2.7 Neraca Panas di sekitar Reactive Destillation 27

Tabel 2.8 Neraca Panas di sekitar Decanter 28

Tabel 2.9 Neraca Panas di sekitar Stripping Column 29

Tabel 4.1 Kebutuhan Air Untuk Steam 92

Tabel 4.2 Kebutuhan Air Pendingin 94

Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik Untuk Keperluan Proses dan Utilitas 96

Tabel 4.4 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan 96

Tabel 4.5 Total Kebutuhan Listrik Pabrik 96

Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift Operasi 96

Tabel 5.2 Jadwal Pembagian Kelompok Shift Keamanan 96

Tabel 5.3 Jumlah Karyawan Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan 96

Tabel 5.4 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan 96

xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 6.1 Indeks Harga Alat 104

Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment 107

Tabel 6.3 Working Capital Investment 108

Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost 109

Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost 109

Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost 110

Tabel 6.7 General Expense 110

Tabel 6.8 Analisa Kelayakan 111

xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 1
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perkembangan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan

ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi

yang lebih kokoh dan seimbang dengan titik berat industri maju yang

didukung oleh sektor – sektor lain yang kokoh. Dengan adanya globalisasi

perdagangan, memacu kita untuk lebih cermat menemukan terobosan –

terobosan baru sehingga produk yang dihasilkan mempunyai pangsa pasar,

daya saing tinggi, efektif dan efisien disamping harus ramah terhadap

lingkungan.

Salah satu produk industri yang dibutuhkan saat ini adalah etil

asetat yang merupakan suatu senyawa yang banyak digunakan sebagai

pelarut dalam industri cat dan tinta. Selain itu juga banyak digunakan dalam

industri kosmetik dan parfum.

Etil asetat mempunyai nama kimia etil etanoat dan mempunyai

rumus kimia CH3COOC2H5. Etil asetat berbentuk cairan yang tidak

berwarna, dan mendidih pada temperatur 77 ºC.

Dengan bertambah banyaknya industri – industri kimia, terutama

industri cat, dan kosmetik di Indonesia, juga meningkatnya permintaan akan

etil asetat di dunia, maka dapat dipastikan kebutuhan akan etil asetat

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 2
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

sebagai salah satu bahan pelarut yang ramah terhadap lingkungan akan

semakin meningkat. Sehingga penting sekali adanya perencanaan pendirian

pabrik etil asetat di Indonesia, untuk membantu menyediakan bahan

pembantu serta diharapkan juga dapat menjadi komoditi ekspor.

1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik

Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan kapasitas pabrik etil

asetat. Penentuan kapasitas pabrik etil asetat dengan pertimbangan –

pertimbangan sebagai berikut:

1.2.1. Kapasitas produksi pabrik etil asetat di dunia

Kapasitas produksi pabrik etil asetat di dunia dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 1.1 Data Kapasitas Produksi Pabrik Etil Asetat di Dunia

Perusahaan Lokasi Kapasitas ( x 10 3


Ton/ tahun)
Aliachem Pardubice Czech Republic 12
Atanor Buenos Aires, 10
Argentina
BP Chemicals Hull UK 220
Celanese La Cangrejera, Mexico 92
Pampa, Texas, US 60
Pulau Sakra Singapore 60
Chiba Ethyl Acetate Ichihar Japan 50
Eastman Kingsport Tennessee, US 27

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 3
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Perusahaan Lokasi Kapasitas ( x 10 3


Ton/ tahun)
Longview Texas, US 32
Ercros Tarragona, Spain 60
International Ester Ulsan, South Korea 75
Jubilant Organosys Gajraula and Nira, India 32
Korea Alcohol Industry Yokkaichi, Japan 40
Laxmi Organic Industries Mahad, India 35
Rhodia Brasil Paulinia, Brazil 100
Sasol Secunda, South Africa 50
Shandong Jinyimeng Chemical Shandong, China 80
Shanghai Jinyimeng Chemical Wujing, China 30
Showa Denko Nanyo, Japan 150
Showa Esterindo Indonesia Merak, Indonesia 60
Indo Acidatama Solo, Indonesia 7,5
Massachusetts US 14
Treton Michigan, US 11
Svensk Etanolkemi Domsjo, Sweden 35
Union Carbide Stockholm, Swede 30
Yangtze River Acetyls Chongging, China 30
1432
Yang Lain 83
Total 1515

Sekitar 60% permintaan etil asetat di dunia digunakan dalam industri


pelapisan. Sebagai pelarut termasuk di dalamnya industri farmasi dan
organik serta tinta menyerap 30 %. Dan sisanya 10% digunakan oleh
industri kosmetik. Dari survei internasional permintaan etil asetat setiap

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 4
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

tahunnya akan mengalami kenaikan 5-6 % sehingga diperkirakan pada


tahun 2015 permintaan etil asetat akan mencapai angka 2,722 juta ton.
(www.chemweek.com)

1.2.2. Kebutuhan produk di Indonesia

Meskipun etil asetat telah diproduksi di dalam negeri,namun

hingga kini Indonesia masih mengimpor komoditi tersebut. Impor etil asetat

ini didatangkan dari beberapa negara antara lain China, India dan Singapura.

Data yang diperoleh dari BPS, prediksi kebutuhan etil asetat mengalami

peningkatan. Perkembangan impor etil asetat di Indonesia dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2 Impor etil asetat di Indonesia

Tahun Impor ( ton )

2003 7.721,240

2004 11.862,336

2005 10.433,602

2006 12.401,710

2007 14.547,188

( www.bps.go.id)

Dari tabel diatas dapat diperoleh persamaan garis lurus antara data

tahun sebagai sumbu x dan data impor sebagai sumbu y yaitu :

y = 1419.1 x – 3E+06

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 5
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

16000
y = 1419.1x - 3E+06
14000
12000

kapasitas (ton)
10000
8000
6000
4000
2000
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun

Gambar 1.1 Grafik Impor Etil Asetat di Indonesia

Jika direncanakan mendirikan pabrik pada tahun 2015, maka

diperkirakan kebutuhan etil asetat cukup besar yaitu sekitar 17.456,6

ton/tahun. Kapasitas pabrik etil asetat yang telah ada di Indonesia yaitu PT.

Indo Acidatama sebesar 7500 ton/tahun, maka dengan didirikannya pabrik

dengan kapasitas 10.000 ton/tahun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

etil asetat di Indonesia.

1.2.3. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku pembuatan etil asetat adalah etanol (C2H5OH) dan asam

asetat (CH3COOH). Kebutuhan etanol disuplai dari PT. Molindo Raya

dengan kapasitas 40.000 kL/tahun yang berlokasi di Lawang, Jawa Timur.

Sedangkan asam asetat diperoleh dari PT. Indo Acidatama dengan kapasitas

33.000 ton/tahun yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah.

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 6
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

1.2.4. Kapasitas pabrik minimum

Kapasitas pabrik yang akan berdiri minimal sama dengan kapasitas

pabrik yang paling kecil yang telah berdiri, dimana dengan kapasitas

tersebut pabrik sudah mendapatkan keuntungan. Kapasitas minimal pabrik

yang layak berdiri dapat diketahui dari kapasitas pabrik – pabrik yang telah

ada, yaitu PT Indo Acidatama yang memproduksi etil asetat dengan

kapasitas 7500 ton / tahun.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka kapasitas pabrik yang akan

dibangun sebesar 10.000 ton/tahun, dimana diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dalam negeri.

1.3. Penentuan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu faktor utama yang

sangat menentukan keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu pabrik.

Lokasi pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan

maupun penentuan kelangsungan produksinya. Pemilihan lokasi pabrik yang

tepat, ekonomis, dan menguntungkan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu :

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 7
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

1. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku pembuatan etil asetat adalah etanol yang diperoleh dari

PT. Molindo Raya yang terletak di daerah Lawang, Jawa Timur. Sedangkan

untuk kebutuhan asam asetat berasal dari PT. Indo Acidatama dan katalis

resin Amberlyst-35 wet diperoleh dari PT. Rajawali Mas, Surabaya.

2. Pemasaran

Etil asetat digunakan untuk industri tinta, thinner, cat dan lain

sebagainya. Pemilihan lokasi di Lawang, dekat dengan pemasaran produk

etil asetat yang sebagian konsumennya tersebar di daerah Surabaya.

3. Tenaga kerja mudah didapatkan

Daerah Lawang yang dekat dengan Surabaya sehingga untuk

mendapatkan tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja biasa dari daerah sekitar

industri cukup mudah.

4. Sumber tenaga dan bahan bakar

Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN dan generator sebagai

cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan, dimana bahan

bakarnya diperoleh dari Pertamina

5. Kondisi geografis

Penentuan suatu kawasan industri terkait dengan masalah tanah,

yaitu tidak rawan terhadap bahaya tanah longsor, gempa maupun banjir, jadi

pemilihan lokasi pendirian pabrik di kawasan Lawang tepat, walaupun

masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang masalah tanah sebelum pabrik

didirikan. Kondisi iklim di Lawang pada umumnya tidak membawa

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 8
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

pengaruh yang besar terhadap jalannya proses produksi. Selama ini bencana

banjir, gunung meletus, atau bencana alam lainnya belum pernah menimpa

daerah Lawang ( stabil ).

6. Sarana dan Prasarana

Pendirian pabrik di daerah Lawang dengan mempertimbangkan

bahwa di daerah ini telah memiliki sarana dan prasarana yang meliputi

jalan, bank-bank, dan jaringan telekomunikasi yang baik dan lengkap.

7. Faktor-faktor lain

Lawang merupakan kawasan industri sehingga hal–hal yang sangat

dibutuhkan dalam kelangsungan proses produksi suatu pabrik telah tersedia

dengan baik seperti sarana transportasi, energi, keamanan lingkungan, faktor

sosial, serta perluasan pabrik.

Lokasi Pendirian Pabrik

S. Brantas

Gambar 1.2 Lokasi pendirian pabrik Etil asetat

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 9
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

1.4. Tinjauan Pustaka

1.4.1. Macam – macam proses

Ada 4 macam proses pembuatan etil asetat dan 2 diantaranya

merupakan proses yang komersial, yaitu :

1. Proses Tischchenko

Reaksi yang terjadi :

2 CH3CHO CH3COOCH2CH3

Proses ini pertama kali dikembangkan oleh Tischchenko, dimana

konversinya 61 %. Bahan baku yang digunakan adalah asetaldehid

dengan katalis alumina etoksida pada T = -20 °C. Proses ini

dikembangkan pada industri di Eropa selama satu setengah abad dimana

aseteldehid menjadi bahan intermediate yang penting dibandingkan

dengan asetilen.

( McKetta, 1976)

2. Etil Asetat dari etilen dan asam asetat

Reaksi yang terjadi :

CH3COOH + C2H4 CH3COOC2H5

Proses berlangsung dengan menggunakan katalis Phorporic acid 10

– 90 %, dengan suhu 100°C - 300 °C dan tekanan 1 atm, konversi yang

didapat adalah sebesar 43,6 %.

3. Proses esterifikasi dengan katalis asam sulfat

Reaksi yang terjadi :


katalis asam
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 10
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Proses berlangsung dengan menggunakan katalis asam sulfat pada

suhu 155 ºC dan tekanan atmosferis dengan konversi kesetimbangan

sebesar 66,57 %.

( Faith Keyes, 1957)

4. Proses esterifikasi dengan Reactive Destillation

Reaksi yang terjadi :


katalis resin
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

Proses pembutan ester dapat dilakukan dengan menggunakan

Reactive Distillation. Reactive Distillation merupakan suatu alat yang

menggabungkan antara proses reaksi kimia dan proses distilasi ke dalam

satu unit proses. Dalam beberapa penggunaan khusus di banyak kasus,

ketika keseimbangan reaksi termodinamika dapat membatasi konversi

yang diperoleh, Reactive Distillation didesain sedemikian rupa sehingga

produk reaksi meninggalkan zona reaksi, dengan demikian dapat

meningkatkan konversi dan selektivitas secara signifikan. Penggabungan

antara proses reaksi dan distilasi tersebut menghasilkan suatu bentuk

penyederhana proses yang intensif, selain itu dapat menghasilkan sedikit

arus recycle serta berkurangnya kebutuhan untuk pengolahan limbah

sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan investasi. Katalis yang

digunakan dalam aplikasi Reactive Distillation adalah resin aktif yang

mempunyai ion H+. Ion ini berperan dalam mempercepat reaksi

esterifikasi sebagai contoh adalah amberlyst-35. Proses dijalankan pada

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 11
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

suhu antara 90-110 oC, konversi maksimal yang di dapat juga lebih besar

yaitu 100%

(Lai et all, 2007)

Tabel 1.3 Perbandingan Beberapa Proses Produksi Etil Asetat

Esterifikasi Esterifikasi
Etilen dan asam
Pertimbangan Tishchenko Etanol berkatalis Reactive
asetat
asam Distillation
ketersediaan etilen
ketersediaan ketersediaan ketersediaan
di pasar terbatas,
Bahan baku asetaldehid cukup etanol di pasar etanol di pasar
karena terbatasi
banyak di pasar cukup cukup
oleh minyak bumi
Konversi 61% 43,6% 66,57% ~100%
T operasi -20˚C 100-300˚C 155˚C 90-110˚C
Korosifitas kecil kecil besar sekali sangat kecil
Unit
tidak
pemisahan dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan
dibutuhkan
katalis
Biaya operasi tinggi sekali tinggi tinggi rendah

Dari beberapa pertimbangan di atas dipilih proses esterifikasi

menggunakan katalis resin aktif karena :

1. Bahan baku mudah di peroleh di dalam negeri

2. Konversi yang didapat sangat tinggi

3. Temperatur relatif rendah

4. Tingkat korosivitas kecil

5. Tidak diperlukan unit pemisahan katalis

6. Mengurangi arus recycle

7. Biaya investasi peralatan dan pengoperasian cukup rendah

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 12
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

1.4.2. Kegunaan Produk

Kegunaan utama dari etil asetat adalah sebagai pelarut dalam industri cat,

tinta, kosmetik, essens, parfum, dan film foto grafik. Selain itu digunakan

dalam bidang farmasi digunakan untuk pemekatan dan pemurnian antibiotik

1.4.3. Sifat–sifat fisik dan kimia bahan baku dan produk

a. Bahan Baku

1. Etanol

Sifat fisik etanol :

- Bentuk : cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : C2H5OH

- Berat molekul,gr/grmol : 46,069

- Titik leleh, °C : -112

- Titik didih, °C : 78,4

- Temperatur kritis, °C : 243,1

- Tekanan kritis, atm : 63,1

- Densitas pada 25°C, g/ml : 0,78506

(Yaws, 1999)

Sifat kimia Etanol

- Etanol dapat dibuat dari fermentasi glukosa


enzim
C6O12O6 C2H5OH + CO2

- Sangat larut dalam air, eter

(Faith Keyes,1957)

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 13
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2. Asam Asetat

Sifat fisik Asam Asetat :

- Bentuk : cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : CH3COOH

- Berat molekul,gr/grmol : 60,053

- Titik leleh, °C : 16,635

- Titik didih, °C : 118,1

- Temperatur kritis, °C : 321,6

- Tekanan kritis, atm : 57,2

- Densitas pada 25°C, g/ml : 1,044

(Yaws, 1999)

Sifat kimia Asam asetat :

- Asam asetat dibuat dari oksidasi asetaldehid


[O]
CH3CHO CH3COOH

(Faith Keyes, 1957)

b. Katalis

Amberlyst 35 wet

- Bentuk : padatan

- Bentuk ion : H+

- Matrix : Polystyrene Divinyl Benzene

- Densitas, g/liter : 800

- Surface area, m2/g : 50

- Ukuran, mm : 0,7-0,95

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 14
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

- Diameter pori, Amstrong : 300

- Total pori, ml/g : 0,35

(Rhom and Haas Company)

c. Produk

1. Etil Asetat

Sifat fisik Etil Asetat :

- Bentuk : cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : CH3COOC2H5

- Berat molekul,gr/grmol : 88,016

- Titik didih, °C : 77,1

- Temperatur kritis, °C : 250,1

- Tekanan kritis, atm : 37,8

- Densitas pada 25°C, g/ml : 1,85

(Yaws,1999)

Sifat kimia

- Merupakan senyawa derivat dari asam karboksilat

- Etil asetat adalah senyawa yang mudah terbakar dan mempunyai

resiko peledakan ( bersifat eksplosif ).

- Etil asetat dapat dibuat dari esterifikasi antara asam asetat dan
etanol.
(Faith Keyes, 1957)
2. Air

Sifat fisik Air :

- Rumus molekul : H2O

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 15
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

- Berat molekul, gr/gmol : 18,015

- Spesifik gravity :1

(Yaws,1999)

Sifat kimia Air :

- Pelarut kimia yang baik (paling sering digunakan)

- Merupakan reagen penghidrolisa pada reaksi hidrolisa

- Memiliki sifat netral (pH 7 )

(Faith Keyes,1957)

1.4.4. Tinjauan Pustaka

Etil asetat dihasilkan dari reaksi esterifikasi antara etanol dan asam

asetat. Reaksi yang terjadi bersifat reversible. Katalis yang digunakan

adalah resin aktif Amberlyst 35 wet. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang

berupa menara Reactive Distillation secara non-isothermal adiabatic pada

suhu 90 – 110 oC dan tekanan 3 atm.

Reactive Distillation adalah suatu menara destilasi yang disertai

dengan reaksi. Terdiri dari dua bagian yaitu seksi enriching dan seksi reaksi.

Dalam seksi reaksi berisi padatan katalis. Etanol dan asam asetat masuk

reaktor yang berupa menara Reactive Distillation pada bagian base coloumn

dimana terdapat padatan katalis paling banyak .

Hasil atas menara yang berupa etil asetat, etanol dan air kemudian

dikondensasikan. Selanjutnya bersama dengan hasil atas Stripping Column

dimasukkan ke dalam dekanter. Dalam dekanter terjadi proses pemisahan

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 16
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

cair-cair berdasarkan berat jenis. Dekanter digunakan untuk memisahkan

antara etil asetat dan air. Campuran yang mengandung sebagian besar etil

asetat akan keluar sebagai hasil atas (Light Component). Light Component

ini sebagian dikembalikan ke reaktor menara Reactive Distillation dan

sebagian lagi diumpankan ke ke Stripping Column untuk selanjutnya

mengalami pemurnian.. Hasil bawah Stripping Column akan diambil sebagai

produk dengan kemurnian etil asetat 99,75%. Sedangkan hasil atas

diumpankan kembali ke dalam dekanter.

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 17
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Bab I
Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 17
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB II
DESKRIPSI PROSES

2.1. Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk

2.1.1. Spesifikasi bahan baku

a. Etanol

- Bentuk : Cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : C2H5OH

- Berat molekul,gr/grmol : 46,069

- Titik leleh, °C : -112

- Titik didih, °C : 78,4

- Densitas pada 25°C, g/ml : 0,78506

- Kemurnian : 95,58 %

- Komposisi : Etanol 96,5 % volum

Air 3,5 % volum

(PT. Molindo Raya)

b.Asam Asetat

- Bentuk : Cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : CH3COOH

- Berat molekul,gr/grmol : 60,053

- Titik leleh, °C : 16,635

- Titik didih, °C : 118,1

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 18
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

- Densitas pada 25°C, g/ml : 1,044

- Komposisi : Asam asetat 99 % berat

Air 1% berat

( PT. Indo Acidatama)

2.1.2. Spesifikasi bahan pendukung (katalis)

Amberlyst 35 wet

- Bentuk : Padatan

- Bentuk ion : H+

- Matrix : Polystyrene Divinyl Benzene

- Densitas, g/liter : 800

- Surface area, m2/g : 50

- Ukuran, mm : 0,7-0,95

- Diameter pori, Amstrong : 300

- Total pori, ml/g : 0,35

(Rhom and Haas Company )

2.1.3. Spesifikasi produk

a. Etil Asetat

- Bentuk : Cairan tidak berwarna

- Rumus molekul : CH3COOC2H5

- Berat molekul,gr/grmol : 88,106

- Titik didih, °C : 77,1

- Temperatur kritis, °C : 250,1

- Tekanan kritis, atm : 37,8

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 19
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

- Densitas pada 25°C, g/ml : 1,85

- Komposisi : Etil asetat 99,5 % berat min

: Air 0,05 % berat max

(www.davyprotech.com)

b. Air

- Rumus Molekul : H2O

- Berat Molekul : 18,015 g/gmol

- Wujud : Cair

- Warna : Tidak berwarna

( Yaws,1999)

2.2. Konsep Proses

2.2.1. Dasar Reaksi

Pembuatan etil asetat dengan bahan baku etanol dan asam asetat

merupakan reaksi esterifikasi.

Reaksinya adalah sebagai berikut :


katalis
C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O

Reaksi terjadi pada fase cair dengan katalis padat yaitu resin

Amberlyst 35 wet. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang berupa menara

Reactive Distillation yang beroperasi secara non-isothermal adiabatic.

Sehingga pada setiap stage terjadi perubahan suhu. Reaksi bersifat

eksotermis, panas reaksi yang dihasilkan digunakan untuk menguapkan

produk yang terbentuk. Pada reaksi reversible ( (bolak-balik ) apabila

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 20
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

produk dari suatu sistem diambil maka kesetimbangan akan bergeser ke

arah produk yang diambil.

Reaksi dilakukan pada suhu 90 – 110 oC dengan perbandingan mol

antara asam asetat dan etanol = 0,985

( Lai et all, 2007 )

2.2.2. Mekanisme Reaksi

Reaksi yang terjadi:


k1
C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O
k2
(E) (A) ( EA ) (W)

Mekanisme reaksi :

Tahapan-tahapan yang mengontrol kecepatan reaksi berkatalis resin

dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1. Reaksi permukaan

2. Difusi internal

3. Difusi eksternal

( Phallak, 2004 )

Reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol dengan katalis

resin, difusi eksternal dan internal pada katalis resin dapat diabaikan. Difusi

eksternal merupakan difusi dari bulk liquid ke permukaan resin. Ketika

cairan melewati permukaan resin maka akan terbentuk lapisan diam

(stagnant boundary layer) dimana kecepatan cairan mendekati nol. Pada

lapisan ini kecepatan transfer dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi pada

lapisan diam serta koefisien difusivitas. Pada bulk liquid kecepatan transfer

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 21
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

hanya dipengaruhi difusivitas. Proses difusi eksternal untuk resin sangat

cepat karena lapisan yang timbul sangat tipis pada kecepatan cairan yang

rendah. Difusi eksternal juga tidak mengontrol kecepatan reaksi untuk

viskositas reaktan yang cukup rendah. Namun untuk viskositas yang tinggi

atau kecepatan pengadukan yang rendah difusi eksternal perlu

diperhitungkan.

Difusi internal partikel merupakan difusi cairan dari permukaan

resin melalui pori. Difusi internal terjadi sangat cepat, karena ukuran

partikelnya yang relatif kecil. Sehingga difusi internal dapat diabaikan dan

tahanan transfer massa juga dapat diabaikan.

Pada reaksi esterifikasi asam asetat dengan etanol dengan katalis

resin, reaktan yang bersifat polar adalah etanol. Ion H+ yang berada dalam

katalis bergerak bebas dan terlarut sebagaimana pada reaksi homogen.

Ikatan polimer resin dengan –SO3H akan terdisosiasi. Ion H+ akan bergerak

bebas dalam cairan pada pori-pori resin sebagai bagian aktif (active sites)

yang akan menjadi agen katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi

esterifikasi. Sementara itu –SO3 akan tetap berada pada permukaan polimer.

Pendekatan ini dapat diambil jika cairan bersifat polar. Sehingga kecepatan

reaksi dapat didekati dengan Pseudo-homogenous model. Yang berarti

reaksi dapat dianggap sebagai reaksi homogen.

(Du Troit, 2003)

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 22
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2.2.3. Tinjauan Kinetika

Dari hasil studi kinetik, konstanta kecepatan reaksi pada proses

pembentukan etil asetat dengan katalis resin dapat dihitung dengan

persamaan :

r = mkat (k1CA CE – k2 CEA CW )………………………………………( 2.1)

k1 = 1,24 x 109 exp (-6105,6 / T )

k2 = 1,34 x 108 exp (-5692,1 / T )

dengan

r = kecepatan reaksi ( mol /min )

mkat = massa katalis ( gram )

k = konstanta kecepatan reaksi ( cm6 mol-1 g-1 min-1 )

CA = konsentrasi asam asetat (mol/liter)

CE = konsentrasi etanol ( mol/liter )

CEA = konsentrasi etil asetat ( mol/liter )

CW = konsentrasi air ( mol/liter )

T = suhu (K)

( Lai et all, 2007 )

2.2.3. Tinjauan Termodinamika

Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat

reaksi (endotermis/eksotermis) dan arah reaksi (reversible/ irreversible).

Penentuan panas reaksi berjalan secara eksotermis atau endotermis dapat

dihitung dengan perhitungan panas pembentukan standart (Hfo) pada P= 1

atm dan T= 298,15oK.

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 23
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Reaksi yang terjadi antara asam asetat dan etanol :


katalis
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O

o
Data  H f 298 untuk tiap mol masing-masing komponen :

o
H f 298 CH3COOH = -484.500 J
o
H f 298 C2H5OH = -277.690 J
o
H f 298 CH3COOC2H5 = -480.000 J
o
H f 298 H2O = -285.830 J
o
H 298 = - 480.000 - 285.830 + 484.500 + 277.690
= - 3640 J
o
Harga  H 298 bernilai negatif sehingga reaksi bersifat eksotermis

Data  G o f 298 untuk tiap mol masing –masing komponen :

 G o f 298 CH3COOH = - 389.900 J

 G o f 298 C2H5OH = -174.780 J

 G o f 298 CH3COOC2H5 = - 322.200 J

 G o f 298 H2O = -237.130 J

 G o 298 = - 322.200 - 237.130 + 389.900 + 174.780


= -1.650 J
  G o 298
ln K298 =
RT
4650
= = 1,8759
8 ,314 x 298
K298 = 6,5266
Pada suhu reaksi 109,658 oC = 382,658 K, harga K dapat dihitung dari
Smith Van Ness Equation 15.17 sebagai berikut :

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 24
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

KT
  H o 298  1 1 
ln K 289 =   
R T 298  ……………………………..(2.2)

KT 3640  1 1 
ln =  - 
6 ,5266 8 ,314  382 , 658 298 
KT = 4, 8586
Nilai K kecil sehingga reaksi bersifat reversible.
(Smith JM, 2001)

2.3. Diagram Alir Proses Dan Tahapan Proses

2.3.1 Diagram Alir Proses

Diagram alir ada tiga macam, yaitu :

a. Diagram alir proses (gambar 2.1)

b. Diagram alir kualitatif (gambar 2.2)

c. Diagram alir kuantitatif (gambar 2.3)

2.3.2 Tahapan Proses

Proses pembuatan etil asetat dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu :

1. Tahap persiapan bahan baku

2. Tahap reaksi pembentukan etil asetat

3. Tahap pemurnian produk

2.3.2.1. Tahap persiapan bahan baku

Bahan baku yang berupa etanol dan asam asetat disimpan pada

suhu 30 oC dan tekanan 1 atm dalam fase cair. Asam asetat dari tangki

penyimpan (T-01) dipompa melalui P-01 kemudian dipanaskan di HE-01

sehingga suhunya menjadi 109,66 oC dan tekanan 3 atm. Sedangkan etanol

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 25
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

dari tangki penyimpan (T-02) dipompa melalui P-02 kemudian dipanaskan

di HE-02 sehingga suhunya juga menjadi 109,66 oC dan tekanan 3 atm.

2.3.2.2. Tahap reaksi pembentukan etil asetat

Asam asetat dan etanol diumpankan pada bagian base coloumn

reaktor menara Reactive Distillation yang berisi katalis resin amberlyst 35

wet. Reaktor beroperasi secara non isothermal-adiabatic pada tekanan 3

atm dan suhu 90 – 110 oC. Reaksi esterifikasi etil asetat terjadi pada fase

cair dan bersifat eksotermis.

Reaktor yang berupa menara Reactive Distillation terdiri dari dua

bagian yaitu seksi enriching dan seksi reaksi. Seksi enriching berada pada

bagian atas menara. Pada seksi ini tidak terjadi reaksi melainkan terjadi

pemurnian produk yakni memisahkan etil asetat terhadap komponen yang

lebih berat. Pada seksi reaksi terdapat 12 stage termasuk pada base

column. Sebelas seksi reaksi berisi katalis resin amberlyst 35 seberat 1 kg.

Sedangkan pada base column berat katalis adalah 10,642 kg. Suhu atas

menara sebesar 92,85 oC dan suhu bawah menara sebesar 109,66 oC.

Dengan kondisi yang seperti ini, penggabungan antara performa dari seksi

enriching dan seksi reaksi maka konversi dapat mencapai 100%. Hasil atas

yang keluar dari reaktor menara Reactive Distillation (RD-01) berupa

campuran etil asetat, etanol dan air. Sedangkan asam asetat telah habis

bereaksi.

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 26
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2.3.2.3. Tahap pemurnian produk

Arus keluar dari reaktor Reactive Distillation (RD-01)

dikondensasikan dengan kondenser (CD-01) kemudian dipisahkan dalam

Dekanter (DC-01) bersamaan dengan hasil atas Stripping Column (SC-01).

Dekanter (DC-01) beroperasi pada suhu 92,85 oC dan tekanan 2,8 atm.

Dekanter digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa etil asetat,

etyanol dan air. Arus keluar dari Dekanter (DC-01) berupa 2 fase yaitu

Light component (fase ringan)dan Heavy component (fase berat). Arus

fase ringan akan keluar sebagai hasil atas dan arus fase berat akan keluar

sebagai hasil bawah. Arus fase ringan yang sebagian besar mengandung

etil asetat dipompa melalui P-03 sebagai refluk menuju reaktor menara

Reactive Distillation (RD-01) dan sebagian lagi diumpankan ke Stripping

Column (SC-01). Sedangkan arus fase berat yang sebagian besar

mengandung air dialirkan menuju unit pengolahan limbah.

Di dalam Stripping Column (SC-01) campuran etil asetat akan

dimurnikan lebih lanjut. Stripping Column (SC-01) merupakan packed

tower dengan bahan isian rasching ring keramik. Kondisi operasi

berlangsung pada tekanan 2,7 atm. Hasil bawah Stripping Column (SC-01)

yang bersuhu 101,463 oC diambil sebagai produk dengan kemurnian etil

asetat 99,75 %berat, etanol 0,2 % berat dan air 0,05 % berat. Selanjutnya

hasil ini akan ditampung dalam tangki penyimpan produk (T-03) yang

sebelumnya terlebih dahulu didinginkan melalui HE-03 sampai suhu 35


o
C. Sedangkan hasil atas Stripping Column (SC-01) yang bersuhu 92,85 oC

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 27
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

dikondensasikan dalam kondenser (CD-02), kemudian diumpankan lagi ke

dalam Dekanter (DC-01).

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 28
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

DAP

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 29
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

DAP kuali

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 30
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

DAP kuanti

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 31
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas

Produk : Etil asetat 99,75 %

Kapasitas perancangan : 10.000 ton/tahun

Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam

2.4.1 Neraca Massa

Diagram alir neraca massa sistem tabel

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kg

Tabel 2.1 Komponen dalam tiap arus

Arus
komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Asam asetat v - - - - - - - -

Etanol - v v v v v v v v

Etil asetat - - v v v v v v v

Air v v v v v v v v v

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 32
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Neraca Massa Total

Tabel 2.2 Neraca Massa Total

komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Arus 1 Arus 2 Arus 5 Arus 7
Etil asetat 0,0000 0,0000 26,0500 1259,4697
Etanol 0,0000 682,6244 21,1086 2,5253
Air 8,9662 28,4427 297,9061 0,6313
Asam asetat 887,6577 0,0000 0,0000 0,0000
total 896,6239 711,0670 345,0647 1262,6263
1607,6909 1607,6909

 Neraca Massa di sekitar Reactive Distillation

Tabel 2.3 Neraca massa di sekitar Reactive Distillation

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam )


komponen Arus 1 Arus 2 Arus 4 Arus 3
Etil asetat 0,0000 0,0000 5301,6269 6587,1465
Etanol 0,0000 682,6244 180,1278 203,7617
Air 8,9662 28,4427 414,3127 712,8501
Asam asetat 887,6577 0,0000 0,0000 0,0000
total 896,6239 711,0670 5896,0674 7503,7584
7503,7584 7503,7584

 Neraca Massa di sekitar Dekanter

Tabel 2.4 Neraca massa di sekitar Dekanter

komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Arus 3 Arus 8 Arus 9 Arus 5
Etil asetat 6587,1465 3688,6937 10249,7903 26,0500
Etanol 203,7617 165,5933 348,2464 21,1086
Air 712,8501 386,0589 801,0029 297,9061
Asam asetat 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
total 7503,7584 4240,3459 11399,0396 345,0647
11744,1043 11744,1043

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 33
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Neraca Massa di sekitar Stripping Coloumn

Tabel 2.5 Neraca massa di sekitar Stripping Coloumn

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


komponen Arus 6 Arus 7 Arus 8
Etil asetat 4948,1634 1259,4697 3688,6937
Etanol 168,1185 2,5253 165,5933
Air 386,6902 0,6313 386,0589
Asam asetat 0,0000 0,0000 0,0000
total 5502,9721 1262,6263 4240,3459
5502,9721 5502,9721

2.4.2 Neraca Panas

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kJ

 Neraca panas total

Tabel 2.6 Neraca panas total

Arus Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)


Q arus 1 171991,3537 0,0000
Q arus 2 152600,4903 0,0000
Q arus 5 0,0000 97151,0656
Q arus 7 0,0000 227440,7783
total 324591,8440 324591,8440

 Neraca panas di sekitar Reactive Distillation

Tabel 2.7 Neraca panas di sekitar Reactive Distillation

Arus input (kJ/jam) output (kJ/jam)


Q arus 1 171991,3537 0,0000
Q arus 2 152600,4903 0,0000
Q arus 3 0,0000 747694,8826
Q arus 4 2045893,1026 0,0000
Q reaksi 2414894,6196 0,0000
Hvap 0,0000 12759938,4578

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 34
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Q reboiler 8722253,7741 0,0000


total 13507633,3404 13507633,3404

 Neraca panas di sekitar Dekanter

Tabel 2.8 Neraca panas di sekitar Dekanter

arus input kJ/jam output kJ/jam


Q arus 8' 1457800,4956 0,0000
Q arus 3' 2594737,3046 0,0000
Q arus 5 0,0000 97151,0656
Q arus 9 0,0000 3955386,7346
4052537,8003 4052537,8003

 Neraca panas di sekitar Stripping Column

Tabel 2.9 Neraca panas di sekitar Stripping Column

Input Output
Arus (kJ/jam) (kJ/jam)
Q arus 6 1956130,7612 0,0000
Q arus 7 0,0000 227440,7783
Q arus 8 0,0000 3023557,1774
Qr 1294867,1945 0,0000
3250997,9557 3250997,9557

 Neraca panas di sekitar HE-01

Tabel 2.10 Neraca panas di sekitar HE-01

arus input kJ/jam output kJ/jam


Q arus 1' 9432,025 0,000
Q HE 162268,457 0,000
Q arus 1 171991,354
total 171991,354 171991,354

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 35
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Neraca panas di sekitar HE-02

Tabel 2.11 Neraca panas di sekitar HE-02

arus input kJ/jam output kJ/jam


Q arus 2' 15435,584 0,000
Q HE 137164,906 0,000
Q arus 2 0,000 152600,490
total 152600,490 152600,490

 Neraca panas di sekitar HE-03

Tabel 2.12 Neraca panas di sekitar HE-03

arus input kJ/jam output kJ/jam


Q arus 3’ 227440,778 0,000
Q HE 0,000 167377,642
Q arus 3 0,000 60063,1360
total 227440,778 227440,778

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 36
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan

2.5.1 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari

seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat

penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja

para pekerja serta keselamatan proses.

Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :

1. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa

depan.

2. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan

ledakan, maka perencanaan tata letak selalu diusahakan jauh dari

sumber api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga

jauh dari asap atau gas beracun.

3. Sistim kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan

biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia

memungkinkan konstruksi secara out door.

4. Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam

pemakaian dan pengaturan ruangan / lahan.

(Vilbrant, 1959)

Secara garis besar tata letak dibagi menjadi beberapa bagian

utama, yaitu :

a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 37
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur

kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat

pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses

serta produk yang dijual

b. Daerah proses

Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses

berlangsung.

c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.

Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.

d. Daerah gudang, bengkel dan garasi.

Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan

oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.

e. Daerah utilitas

Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung

proses berlangsung dipusatkan.

(Vilbrant, 1959)

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 38
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

6 15
16 9

2 18

20
3 1

10
21

7
15 16 14
5
12 11

13 17 19

Jalan Raya
________________________________________________________________________________________________

Gambar 2.4 Tata Letak Pabrik

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 39
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Keterangan :

1. Area perluasan

2. Bahan baku

3. Area proses dan bahan baku

4. Ruang kontrol dan kualiti kontrol

5. Laboratorium

6. Area parkir forklift

7. Bengkel teknik

8. Hydrant

9. Utilitas

10. Gudang produk

11. Kantor

12. Gedung serba guna

13. Area parkir mobil dan bus karyawan

14. Poliklinik

15. Mushola

16. Kantin

17. Pintu utama

18. Pintu darurat

19. Pos satpam

20. Parkir truk

21. pemadam kebakaran

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 40
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2.5.2 Tata Letak Peralatan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak

peralatan proses pada pabrik etil asetat, antara lain :

1. Aliran bahan baku dan produk

Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan

keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan

keamanan produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan

kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi

bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat

proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan

tambahan.

4. Lalu lintas manusia

Dalam perancangan tata letak pabrik perlu diperhatikan agar pekerja

dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini

bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera

diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga

diprioritaskan.

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 41
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

5. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya

operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi

sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila

terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan

dapat diminimalkan.

(Vilbrant, 1959)

Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa

sehingga :

- Kelancaran proses produksi dapat terjamin

- Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia

- Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan

produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 42
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Gambar 2.5 Tata Letak Peralatan

Keterangan :

1. Tangki Asam asetat (T-01)

2. Tangki Etanol (T-02)

3. Tangki Etil Asetat (T-03)

4. Pompa (P-01, P-02, P-03)

5. Pemanas / heater (HE-01, HE-02)

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 43
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

6. Pendingin / cooler (HE-03)

7. Reboiler (RB-01, RB-02)

8. Kondenser (CD-01, CD-02)

9. Reaktor Menara Reactive Distillation (RD-01)

10. Dekanter (DC-01)

11. Stripping Column (SC-01)

Bab II
Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 44
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

3.1. Tangki Penyimpan Asam Asetat

Kode : T-01

Fungsi : Menyimpan bahan baku asam asetat selama satu

bulan

Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat bottom)

dengan bagian atas conical roof

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Stainless steel SA 167 grade 3

Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm

Suhu : 30˚C

Dimensi :

Diameter tangki : 10,6681 m

Tinggi tangki : 9,1441m

Tebal tangki : Course 1 : 0,0143 m

Course 2 : 0,0127 m

Course 3 : 0,0127 m

Course 4 : 0,0111 m

Course 5 : 0,0111 m

Tebal Head : 0,0064 m

Tinggi Head : 1,9403 m

Tinggi Total : 11,08448 m

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 45
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3.2. Tangki Penyimpan Etanol

Kode : T-02

Fungsi : Menyimpan bahan baku etanol selama dua minggu

Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat bottom)

dengan bagian atas conical roof

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Carbon steel SA 283 grade C

Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm

Suhu : 30 ˚C

Dimensi :

Diameter Tangki : 9,1441 m

Tinggi Tangki : 5,4865 m

Tebal Tangki : Course 1 : 0,0143 m

Course 2 : 0,0127 m

Course 3 : 0,0127 m

Tebal Head : 0,0079 m

Tinggi Head : 1,2244 m

Tinggi total : 6,7109 m

3.3. Tangki Penyimpan Produk Etil Asetat

Kode : T-03

Fungsi : Menyimpan produk etil asetat selama satu bulan

Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat bottom)

dengan bagian atas conical roof

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 46
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Carbon Steel SA 283 grade C

Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm

Suhu : 35˚C

Dimensi :

Diameter Tangki : 12,1921 m

Tinggi Tangki : 10,9729 m

Tebal Tangki : Course 1 : 0,0222 m

Course 2 : 0,0206 m

Course 3 : 0,0191 m

Course 4 : 0,0175 m

Course 5 : 0,0175 m

Tebal Head : 0,0111 m

Tinggi Head : 1,6326 m

Tinggi Total : 12,6055 m

3.4. Reaktor Menara Reactive Distillation

Kode : RD-01

Fungsi : Mereaksikan asam asetat dengan etanol menjadi

etil asetat

Tipe : Sieve Tray Tower

Material : Stainless steel SA 167 grade 3

P : 3 atm

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 47
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Kondisi operasi

 Puncak : T = 92,85 oC

 Bawah : T = 109,66 oC

Shell

 Diameter : 1,016 m

 Tebal shell : 0,00635 m

 Tinggi shell : 9,556 m

Head

 Tipe : Torispherical head

 Tebal head : 0,00635 m

 Tinggi head : 0,219 m

Tinggi total : 12,823 m

3.5. Dekanter

Kode : DC-01

Fungsi : Memisahkan etil asetat hasil atas RD sebagai Light

component dan air sebagai Heavy component

Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head

Jumlah : 1 Buah

Volume : 4,41 m3

Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C

Kondisi : Tekanan : 2,8 atm

Suhu : 92,85 ˚C

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 48
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Dimensi :

Diameter tangki : 1,23 m

Panjang tangki : 3,698 m

Tebal : 0,0064 m

Head

Tipe : Torispherical Dished Head

Tebal Head : 0,0064 m

Waktu tinggal : 15,33 menit

3.6. Stripping Column

Kode : SC-01

Fungsi : Memurnikan produk etil asetat dari air dan etanol

Tipe : Packed tower

Material : Carbon Steel SA 283 grade C

P : 2,7 atm

Kondisi operasi

 Puncak : T = 92,85 oC

 Bawah : T = 101,46 oC

Bahan isian : Rasching Ring Keramik

Shell

 Diameter : 0,88 m

 Tebal shell : 0,00476 m

 Tinggi shell : 11,85 m

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 49
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Head

 Tipe : Torispherical head

 Tebal head : 0,00476 m

 Tinggi head : 0,23 m

Tinggi total : 15,13 m

3.7. Pompa I

Kode : P-01 A/B

Fungsi : Mengalirkan asam asetat dari tangki penyimpan asam

asetat (T-01) ke reaktor menara Reactive Distillation

(RD-01)

Jenis : Single Stage Centrifugal Pump

Bahan : Stainless steel SA 167 grade 3

Jumlah : 2 Buah

Kapasitas : 6,08 gpm

Power Pompa : 0,25 HP

Power Motor : 0,5 HP

Tegangan : 220/380 volt

Frekuensi : 50 Hz

NPSH required : 0,95 ft = 0,2896 m

NPSH available : 47,83 ft = 14,2786 m

Pipa yang digunakan:

D, Nominal Size : 1 in =0,0254 m

Schedule Number : 40

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 50
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

ID : 1,049 in = 0,0266 m

OD : 1,32 in = 0,0335m

3.8. Pompa II

Kode : P-02 A/B

Fungsi : Mengalirkan etanol dari tangki penyimpanan etanol

(T-02) ke reaktor menara Reactive Distillation (RD-

01)

Jenis : Single Stage Centrifugal Pump

Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C

Jumlah : 2 Buah

Kapasitas : 4,76 gpm

Power Pompa : 0,25 HP

Power Motor : 0,33 HP

NPSH required : 0,8 ft = 0,2438 m

NPSH available : 44,18 ft =13,4661 m

Pipa yang digunakan:

D, Nominal Size : 1 in = 0,0254 m

Schedule Number : 40

ID : 1,049 in =0,0266 m

OD : 1,32 in = 0,0335 m

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 51
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3.9. Pompa III

Kode : P-03 A/B

Fungsi : Mengalirkan light component dari Dekanter (DC-01)

ke reaktor menara Reactive Distillation (RD-01) dan

Stripping Column (SC-01)

Jenis : Single Stage Centrifugal Pump

Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C

Jumlah : 2 Buah

Kapasitas : 73,82 gpm

Power Pompa : 6 HP

Power Motor : 9 HP

NPSH required : 4,995 ft = 1,5224 m

NPSH available : 71,94 ft =21,9273 m

Pipa yang digunakan:

D, Nominal Size : 3 in =0,0762 m

Schedule Number : 40

ID : 3,068 in =0,0779 m

OD : 3,5 in =0,0889 m

3.10. Heat Exchanger I

Kode : HE-01

Fungsi : Memanaskan asam asetat dari Tangki penyimpan

asam asetat (T-01) sebelum masuk ke reaktor

menara Reactive Distillation (RD-01)

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 52
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 buah

Beban panas : 162268,457 kJ/jam

Luas area transfer : 20,88 ft2

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 grade 3

Pipa dalam

 Fluida : Saturated steam

 Kapasitas : 91,3918 lb/jam

 Suhu masuk : 138 oC

 Suhu keluar : 138 oC

 IPS : 2 in = 0,0508 m

 SN : 40

 Diameter luar : 2,38 in = 0,0605 m

 Diameter dalam : 2,067 in =0,0525 m

 Panjang hairpin : 12 ft =3,6576 m

 Jumlah hairpin : 2 buah

Pipa luar

 Fluida : Umpan asam asetat

 Kapasitas : 1976,697 lb/jam

 Suhu masuk : 30 oC

 Suhu keluar : 109,66 oC

 IPS : 3 in = 0,0762 m

 SN : 40

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 53
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Diameter luar : 3,5 in =0,0889 m

 Diameter dalam : 3,068 in = 0,0779 m

3.11. Heat Exchanger II

Kode : HE-02

Fungsi : Memanaskan etanol dari tangki penyimpan etanol

(T-02) sebelum masuk ke ke reaktor menara

Reactive Distillation (RD-01)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 buah

Beban panas : 137164,906 kJ/jam

Luas area transfer : 20,88 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

Pipa dalam

 Fluida : Saturated steam

 Kapasitas : 92,2954 lb/jam

 Suhu masuk : 138 oC

 Suhu keluar : 138 oC

 IPS : 2 in = 0,0508 m

 SN : 40

 Diameter luar : 2,38 in = 0,0605 m

 Diameter dalam : 2,067 in = 0,0525 m

 Panjang hairpin : 12 ft = 3,6576 m

 Jumlah hairpin : 2 buah

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 54
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Pipa luar

 Fluida : Umpan etanol

 Kapasitas : 1567,6184 lb/jam

 Suhu masuk : 30 oC

 Suhu keluar : 109,66 oC

 IPS : 3 in =0,0762 m

 SN : 40

 Diameter luar : 3,5 in = 0,0889 m

 Diameter dalam : 3,068 in = 0,0779 m

3.12. Heat Exchanger III

Kode : HE-03

Fungsi : Mendinginkan hasil bawah Stripping Column (SC-

01) sebelum masuk ke tangki penyimpanan produk

(T-03)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 buah

Beban panas : 471201,6963 kJ/jam

Luas area transfer : 156,6 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

Pipa dalam

 Fluida : Air pendingin

 Kapasitas : 9323,2165 lb/jam

 Suhu masuk : 30 oC

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 55
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Suhu keluar : 50 oC

 IPS : 1,25 in = 0,0318 m

 SN : 40

 Diameter luar : 1,66 in = 0,0422 m

 Diameter dalam : 1,38 in =0,0350 m

 Panjang hairpin : 12 ft = 3,6576 m

 Jumlah hairpin : 15 buah

Pipa luar

 Fluida : Hasil bawah Stripping Column (SC-01)

 Kapasitas : 2783,5859 lb/jam

 Suhu masuk : 101,46 oC

 Suhu keluar : 35 oC

 IPS : 2,5 in =0,0635 m

 SN : 40

 Diameter luar : 2,88 in = 0,0732 m

 Diameter dalam : 2,469 in = 0,0627 m

3.13. Reboiler I

Kode : RB-01

Fungsi : Menguapkan hasil bawah reactor menara Reactive

Distillation (RD-01)

Jenis : Kettle Reboiler

Jumlah : 1 Buah

Luas Transfer Panas : 1231,5072 ft2

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 56
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Beban Panas : 8267068,957 Btu/jam

Bahan konstruksi :

Tube : Stainless steel SA 167 grade 3

Shell : Stainless steel SA 167 grade 3

Spesifikasi Tube :

OD : 1 in =0,0254 m

ID : 0,732 in =0,0186 m

BWG : 10

Susunan : Triangular Pitch, Pt = 1,25 in = 0,0318 m

Jumlah Tube : 294

Passes :2

Panjang Tube : 16 ft = 4,8768 m

Spesifikasi Shell

ID : 25 in = 0,635 m

Baffle Spacing : 7,5 in = 0,1905 m

Passes :1

3.14. Reboiler II

Kode : RB-02

Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Stripping Column

(SC-01)

Jenis : Kettle Reboiler

Jumlah : 1 Buah

Luas Transfer Panas : 180,596 ft2

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 57
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Beban Panas : 1215957,922 Btu/jam

Bahan konstruksi :

Tube : Carbon steel SA 283 grade C

Shell : Carbon steel SA 283 grade C

Spesifikasi Tube :

OD : 0,75 in = 0,0191 m

ID : 0,482 in =0,0122 m

BWG : 10

Susunan : Triangular Pitch, Pt = 1 in = 0,0254 m

Jumlah Tube : 92

Passes :2

Panjang Tube : 10 ft =3,048 m

Spesifikasi Shell :

ID : 12 in = 0,3048 m

Baffle Spacing : 3,6 in = 0,0914 m

Passes :1

3.15. Kondenser I

Kode : CD-01

Fungsi : Mengkondensasikan hasil atas reaktor menara

Reactive Distillation (RD-01)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 buah

Beban panas : 1358300,4875 kJ/jam

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 58
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Luas area transfer : 179,136 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

Pipa dalam

 Fluida : Air pendingin

 Kapasitas : 26875,3903 lb/jam

 Suhu masuk : 30oC

 Suhu keluar : 50 oC

 IPS : 2 in = 0,0508 m

 SN : 40

 Diameter luar : 2,38 in =0,0605 m

 Diameter dalam : 2,067 in = 0,0525 m

 Panjang hairpin : 12 ft =3,6576 m

 Jumlah hairpin : 12 buah

Pipa luar

 Fluida : Hasil atas reaktor menara Reactive Distillation

(RD-01)

 Kapasitas : 16542,7857 lb/jam

 Suhu masuk : 92,85 oC

 Suhu keluar : 92,82 oC

 IPS : 3 in = 0,0762 m

 SN : 40

 Diameter luar : 3,5 in = 0,0889 m

 Diameter dalam : 3,068 in = 0,0779 m

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 59
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3.16. Kondenser II

Kode : CD-02

Fungsi : Mengkondensasikan hasil atas Stripping Column

(SC-01)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 Buah

Beban panas : 3378331,1270 kJ/jam

Luas area transfer : 110,04 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C

Pipa dalam

 Fluida : Air

 Kapasitas : 89115,4624 lb/jam

 Suhu masuk : 30 oC

 Suhu keluar : 50 oC

 IPS : 3 in =0,0762 m

 SN : 40

 Diameter luar : 3,5 in = 0,0889 m

 Diameter dalam : 3,068 in = 0,0779 m

 Panjang hairpin : 20 ft = 6,096 m

 Jumlah hairpin : 3 buah

Pipa luar

 Fluida : Hasil atas Stripping Column (SC-01)

 Kapasitas : 9348,2665 lb/jam

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 60
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Suhu masuk : 92,85 oC

 Suhu keluar : 92,38 oC

 IPS : 4 in = 0,1016 m

 SN : 40

 Diameter luar : 4,5 in = 0,1143 m

 Diameter dalam : 4,026 in = 0,1023 m

Bab III
Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 61
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

4.1 Unit Pendukung Proses


Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan
sarana penunjang yang penting untuk kelancaran suatu proses dalam
pabrik. Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Etil asetat
adalah :
1. Unit pengadaan dan pengolahan air
Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan air mulai dari
pengolahannya hingga siap digunakan sebagai air sanitasi, air umpan
boiler, dan air pendingin.
2. Unit pengadaan steam
Digunakan sebagai media pemanas dalam alat penukar panas.
3. Unit pengadaan tenaga listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, maupun
untuk pendingin dan penerangan. Listrik utama disuplai dari PLN
dan generator sebagai cadangan.
4. Unit pengadaan bahan bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar yang digunakan untuk boiler dan
generator.
5. Unit pengadaan udara tekan
Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem instrumentasi di
seluruh area proses dan utilitas.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 62
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

4.1.1 Unit Pengadaan dan Pengolahan Air


1. Unit Pengadaan Air
Kebutuhan air dalam pabrik etil asetat ini dipenuhi dari Sungai Brantas

yang mengalir di dekat pabrik sebagai raw water. Pertimbangan digunakan

air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah :

 Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi

sehingga kekurangan air dapat dihindari.

 Pengolahan air sungai relatif lebih mudah dan sederhana serta biaya

pengolahan relatif murah.

Air yang diperlukan di lingkungan pabrik etil asetat ini antara lain untuk:

a. Air sanitasi

Air sanitasi digunakan untuk keperluan air minum, laboratorium, kantor dan

perumahan.

Syarat air sanitasi meliputi:

Syarat fisik:

 Warna jernih

 Tidak mempunyai rasa

 Tidak berbau

Syarat kimia :

 Tidak mengandung zat organik maupun anorganik

 Tidak beracun.

Syarat bakteriologis:

 Tidak mengandung bakteri – bakteri, terutama bakteri patogen

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 63
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b. Air pendingin

Pada umumnya digunakan air sebagai media pendingin karena faktor-faktor

berikut:

 Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah besar

 Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya

 Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi

 Tidak terdekomposisi

Air pendingin pada pabrik ini digunakan untuk condenser dan cooler.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada air pendingin, meliputi:

 Kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak.

 Besi, yang dapat menimbulkan korosi.

 Silika, yang dapat menyebabkan kerak

 Oksigen terlarut, yang dapat menyebabkan korosi

c. Air umpan boiler

Merupakan air yang digunakan untuk menghasilkan steam dan untuk

kelangsungan proses. Meskipun kelihatan jernih, tetapi pada umumnya air

masih, mengandung larutan garam dan asam yang dapat merusak metal pada

sistem steam.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler

adalah sebagai berikut:

 Zat – zat yang dapat menyebabkan korosi.

Korosi yang terjadi dalam boiler disebabkan karena air mengandung

larutan asam dan gas – gas yang terlarut seperti O2, CO2, H2S dan NH3.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 64
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Zat yang menyebabkan kerak (scale forming).

Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu

tinggi, yang biasanya berupa garam – garam karbonat dan silika.

 Zat yang menyebabkan foaming

Air yang diambil dari proses pemanasan biasanya menyebabkan

foaming pada boiler karena adanya zat – zat organik, anorganik dan

zat-zat yang tak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi

akibat adanya alkalinitas yang tinggi.

d. Air hidrant

Air ini digunakan untuk mencegah kebakaran. Pada umumnya air ini tidak

memiliki persyaratan yang spesifik.

2. Unit Pengolahan air


Kebutuhan air suatu pabrik dapat diperoleh dari sumber air yang ada

disekitar pabrik dengan pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi syarat

untuk digunakan. Pengolahan tersebut dapat meliputi pengolahan secara fisik

dan secara kimia dengan menambahkan desinfectant maupun dengan

penggunaan ion exchanger.

Tahapan proses pengolahan air dari air sungai secara umum meliputi :

a. Unit Pengolahan Air Tahap Awal

Mula – mula raw water diumpankan ke bak penampung I (BU-01),

yang sebelumnya melewati penyaring screen yang berupa bilah-bilah besi

yang ditata berjajar. Dengan adanya screen akan menyaring bahan-bahan

pengotor berupa sampah-sampah, kayu, dan lain-lain. Air masuk ke bak

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 65
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

penampung I (BU-01) dan bak penampung II (BU-02) akan mengalami proses

pengendapan. Pengendapan merupakan proses mekanis memisahkan padatan-

padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya

gravitasi, pada bak pengandapan dilengkapi dengan penyekat yang berfungsi

untuk memisahkan padatan atau lumpur yang telah jatuh sehingga tidak terikut

oleh aliran air.

Air kemudian masuk ke dalam flokulator (FL). Dalam flokulator air

diaduk dengan putaran tinggi sambil diinjeksikan bahan-bahan kimia :

 Polielektrolit yang berfungsi sebagai coagulant untuk mempercepat proses

pengendapan dengan membentuk flok lebih cepat dan lebih besar,

sehingga menyempurnakan pengendapan lumpur. Pada tahap ini

digunakan tawas (Al2(SO4)3) yang berfungsi sebagai koagulan untuk

mengikat partikel-partikel kecil yang menyebabkan keruhnya air menjadi

flok-flok yang lebih besar

 Kapur sebagai pengatur pH

Keluar dari flokulator (FL) air dimasukkan ke dalam clarifier (CL)

dimana flok-flok yang terbentuk diendapkan secara gravitasi. Lumpur yang

diendapkan di blowdown sedangkan air yang keluar dari bagian atas diumpan

ke sand filter (SF). Air yang berasal dari clarifier (CL) kemungkinan masih

mengandung partikel-partikel kotoran yang halus disaring, kemudian

ditampung dalam Bak penampung III (BU-03). Air kemudian diinjeksikan

larutan kaporit dari tangki IV (TU-04). Air dalam Bak penampung III (BU-

03) kemudian dialirkan ke Unit Demineralisasi dan sebagian dialirkan ke:

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 66
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

1. Bak penampung IV (BU-04) berfungsi untuk menampung air yang

digunakan untuk keperluan make up air pendingin

2. Portable water storage tank (TU-05) berfungsi untuk menampung

air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari di pabrik dan

pemukiman.

b. Unit Demineralisasi Air

Unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang

terkandung di dalam air, seperti Ca2+, Fe2+, Mg2+, Na2+, HCO3-, SO42-, Cl-,

dan lain-lain dengan menggunakan resin. Air yang diperoleh adalah air bebas

mineral yang akan diproses lebih lanjut menjadi air umpan ketel (Boiler Feed

Water /BFW).

Dimineralisasi diperlukan karena Boiler Feed Water harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

 Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam yang dikehendaki

maupun pada tube heat exchanger, jika steam digunakan sebagai

pemanas. Hal ini akan menyebabkan turunnya efisiensi operasi,

bahkan bisa mengakibatkan tidak beroperasi sama sekali.

 Bebas dari segala gas-gas yang mengakibatkan terjadinya korosi

terutama gas oksigen dan gas karbondioksida.

Pengolahan air di unit demineralisasi meliputi beberapa tahap, yaitu :

1. Cation resin exchanger (KE)

Air keluaran Bak penampung III (BU-03) diumpankan ke dalam

cation exchanger (KE) untuk menghilangkan kation-kation mineralnya.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 67
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Kemungkinan jenis kation yang ditemui adalah Ca2+, Fe2+, Mg2+, Na2+,

Al3+.

Cation exchanger merupakan silinder baja tegak yang berisi resin

R-H, yaitu suatu polimer dengan rantai karbon R yang mengikat ion H+.

Reaksi yang terjadi :

Mn2+ + nR-H RnM + nH+

(logam) (resin)

Ion Mn+ dalam operasi akan digantikan oleh ion H+ dari resin R-H

sehingga air yang dihasilkan bersifat asam dengan pH sekitar 3,2-3,3.

Regenerasi dilakukan jika resin sudah berkurang keaktifannya (jenuh),

biasanya dilakukan dalam selang waktu tertentu atau berdasarkan jumlah

air yang telah melewati unit ini.

Regenerasi ini dilakukan dengan menggunakan asam sulfat dan

dilakukan dalam tiga tahap, yaitu back wash atau cuci balik, regenerasi

dengan menggunakan bahan kimia asam sulfat, dan pembilasan dengan air

demin. Reaksi yang terjadi pada proses regenerasi adalah kebalikan dari

reaksi operasi, yaitu :

RnM + H2SO4 nR-H + MSO4 (resin jenuh)

2. Anion resin exchanger (AE)

Air yang keluar dari cation exchanger kemudian diumpankan ke

anion exchanger untuk menghilangkan anion-anion mineralnya. Jenis

anion yang dihilangkan adalah HCO3 -, SO42-, Cl-, dan SiO3 -.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 68
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Seperti pada cation exchanger, anion exchanger juga merupakan

silinder baja tegak yang berisi resin. Resin yang terdapat pada anion

exchanger dapat dituliskan dengan simbol ROH.

Reaksi yang terjadi pada unit ini adalah sebagai berikut :

Xn- + nR-OH RnX + nOH-

Pada saat operasi reaksi akan berjalan ke kanan, sehingga ion negatif Xn-

akan digantikan oleh ion OH- dari resin R-OH. Air yang dihasilkan

diharapkan mempunyai pH sekitar 8.6-8.9. Regenerasi dilakukan dengan

menggunakan NaOH 4 %. Reaksi yang terjadi pada proses regenerasi

adalah

RnX + nNaOH nR-OH + nNaX

Air yang keluar dari unit ini diharapkan mempunyai pH sekitar 6.1-6.9 dan

selanjutnya dikirim ke unit air umpan ketel sebelum digunakan sebagai air

umpan ketel uap (Boiler Feed Water).

c. Unit Air Umpan Ketel ( Boiler Feed Water )

Air yang sudah mengalami demineralisasi masih mengandung gas-gas

terlarut terutama oksigen dan karbondioksida. Gas-gas tersebut harus

dihilangkan dari air karena dapat menimbulkan korosi. Gas-gas tersebut

dihilangkan dalam suatu deaerator. Pada deaerator, gas diturunkan sampai

kadar 5 ppm. Proses deaerasi dilakukan dengan cara air diumpankan ke

deaerator, sedangkan dari bagian bawah deaerator di spray uap tekanan

rendah, sampai air mencapai suhu sedikit di atas titik didihnya. Proses

penghilangan gas dilakukan dengan cara mengontakkan air umpan boiler

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 69
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

dengan uap tekanan rendah (stripping gas) mengakibatkan sebagian besar gas

terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer.

Air hasil deaerasi diinjeksian zat-zat kimia sebagai berikut :

 Hidrazin yang berfungsi mengikat oksigen berdasarkan reaksi berikut :

2 N2H2 + O2 2 N2 + H2O

 NaH2PO4 untuk mencegah terbentuknya kerak silika dan kalsium pada

steam drum dan boiler tube. Sebelum diumpankan ke boiler, air terlebih

dulu diberi dispersan untuk mencegah terjadinya penggumpalan atau

pengendapan fosfat.

d. Unit Air Pendingin

Air pendingin yang digunakan dalam proses sehari-hari berasal dari air

pendingin yang telah digunakan dalam pabrik yang kemudian didinginkan

pada cooling tower. Kehilangan air karena penguapan, terbawa tetesan oleh

udara maupun dilakukan blown down di cooling tower diganti dengan air

umpan (make up) yang disediakan oleh Bak penampung IV (BU-04).

Air pendingin harus mempunyai sifat-sifat yang tidak korosif, tidak

menimbulkan kerak dan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat

menimbulkan lumut. Untuk mengatasi hal di atas, maka ke dalam air

pendingin diinjeksikan bahan-bahan kimia sebagai berikut :

 Phosphate, berguna untuk mencegah timbulnya kerak.

 Klorine untuk membunuh mikroorganisme.

 Zat dispersan untuk mencegah terjadinya penggumpalan (pengendapan

phosphate).

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 70
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3. Kebutuhan Air
a. Kebutuhan air untuk steam

Kebutuhan air untuk steam dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Kebutuhan air untuk steam

No Kode Alat Nama Alat Kebutuhan (kg/jam)


1 HE-01 Heat Exchanger-01
41,4551
2 HE-02 Heat Exchanger-02
41,8649
3 RB-01 Reboiler – 01
4056,8622
4 RB-02 Reboiler – 02
596,7017

Total kebutuhan air untuk steam = 4736,8839 kg/jam

Diperkirakan air yang hilang sebesar 20 % (Severn hal 40) sehingga

kebutuhan make up air untuk steam (air umpan boiler) = 0,2 x 4736,8839

= 947,3768 kg/jam.

b. Kebutuhan air pendingin

Kebutuhan air pendingin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Kebutuhan air pendingin


No Kode Alat Nama Alat Kebutuhan (kg/jam)
1 CD-01 Kondenser-01
16241,7851
2 CD-02 Kondenser-02
40416,0814
3 HE-03 Heat Exchanger-03
4228,9833

Kebutuhan total air pendingin = 60886,8498 kg/jam

Diperkirakan air yang hilang sebesar 10 % sehingga kebutuhan make up

air untuk pendingin = 0,1 x 60886,8498 = 6088,6850 kg/jam.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 71
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

c. Kebutuhan air untuk konsumsi umum dan sanitasi

Kebutuhan air untuk kantor dan perumahan dihitung berdasarkan Tabel 2-


9 Sularso & Tahara ,H “ Pompa dan Kompresor” hal 21.
Waktu pemakaian air untuk kantor dan perumahan tiap hari rata-rata 8
jam.
liter
Air untuk kantor ( air minum dan sanitasi) = 100 - 120
hari  orang
liter
Air untuk perumahan (air minum dan sanitasi) = 160 – 250
hari  orang
Dirancang :
liter
 Air untuk kantor (air minum dan sanitasi) = 100
hari  orang
Air kantor dirancang mampu untuk memenuhi 165 orang
100 liter 1 hari
Air untuk kantor = x 165 orang x
hari  orang 8 jam
= 2062,5 liter/jam (Densitas air = 1,0230 kg/  )
= 2109,938 kg/jam
liter
 Air untuk perumahan ( air minum dan sanitasi) = 250
hari  orang
Perumahan disediakan untuk 1 direktur utama, 3 (direktur produksi,

direktur umum dan pemasaran, direktur administrasi dan keuangan) dan

7 kepala bagian, sehingga dirancang air mampu mensuplai 11

perumahan dan masing- masing perumahan dihuni 5 orang.

250 liter 1 hari


Air untuk perumahan = x 11 x 5 orang x
hari  orang 8 jam
=1718,75 liter/jam

=1758,281 kg/jam

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 72
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Laboratorium
Menurut Sularso & Tahara H, kebutuhan air untuk laboratorium =100–
liter
200 , untuk waktu pemakaian setiap hari rata-rata rata-rata
hari  orang
8 jam.
liter
Kebutuhan air untuk laboratorium dirancang = 150
hari  orang
liter 1 hari
Kebutuhan air laboratorium = 150 x 5 orang x
hari  orang 8 jam
= 93,75 liter/jam
= 95,906 kg/jam
 Bengkel
Kebutuhan air untuk bengkel sama dengan kebutuhan air untuk
liter
laboratorium 150 , untuk waktu pemakaian setiap hari
hari  orang
rata-rata 8 jam .
liter 1 hari
Kebutuhan air bengkel = 150 x 13 orang x
hari  orang 8 jam
= 243,75 liter/jam
= 249,356 kg/jam
 Kantin
liter
Kebutuhan air untuk kantin = 15 , untuk waktu pemakaian
hari  orang
setiap hari rata-rata 7 jam.
liter 1 hari
Kebutuhan air kantin = 15 x 20 orang x
hari  orang 7 jam
= 42,857 liter/jam
= 43,843 kg/jam

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 73
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 Poliklinik
liter
Kebutuhan air untuk poliklinik = 250 - 1000 , untuk waktu
hari  orang
pemakaian setiap hari rata-rata 10 jam.
liter
Kebutuhan air poliklinik dirancang = 300
hari  orang
liter 1 hari
Kebutuhan air poliklinik = 300 x 20 orang x
hari  orang 10 jam
= 600 liter/jam
= 613,8 kg/jam
Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi:
= (2109,938 +1758,281 + 95,906 + 249,356 + 43,843 + 613,8) kg/jam
= 4621,7679 kg/jam
d. Air Hidran dan Taman

 Air Hidran
Air untuk hidran 1000 m3 = 1.000.000 
Waktu tinggal air hidran 6 bulan = 4320 jam
1.000.000 iter
Kebutuhan air hidran per jam =
4320 jam
= 231,481 liter/jam
= 236,805 kg/jam
 Air Taman
Kebutuhan air taman = 10 m3/hari
= 416,6667 liter/jam
= 426,250 kg/jam
Kebutuhan air hidran dan taman = ( 236,805 + 426,250 ) kg/jam
= 663,055 kg/jam

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 74
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Kebutuhan air keseluruhan :

Make up air pendingin = 6088,685 kg/jam

Make up umpan boiler = 947,377 kg/jam

Air konsumsi umum dan sanitasi = 4621,768 kg/jam

Air hidran dan taman = 663,055 kg/jam +

Jumlah = 12320,885 kg/jam

Untuk keperluan keamanan dalam ketersediaan air, diambil

kelebihan sebesar 10% sehingga kebutuhan total air = 1,1 x 12320,885 =

13552,974 kg/jam

Gambar 4.1 Sistem Pengolahan Air Pabrik Etil asetat

4.1.2 Unit Pengadaan Steam


Steam yang diproduksi pada pabrik etil asetat ini digunakan

sebagai media pemanas reboiler. Untuk memenuhi kebutuhan steam

digunakan boiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini mempunyai suhu

138 oC dan tekanan 3,37 atm.

Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 4731,6 kg/jam. Untuk

menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, jumlah steam

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 75
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

dilebihkan sebanyak 10 %. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah

5204,8 kg/jam .

Spesifikasi boiler yang dibutuhkan :


Kode : B-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan steam
Jenis : boiler pipa api
Jumlah : 1 buah
Heating surface : 4287,546 ft2
Rate of steam : 5204,8 kg/jam (11474,508 lb/jam)
Tekanan steam : 341,38 kPa (3,37 atm)
Suhu steam : 138 oC (280,4oF)
Efisiensi : 80 %
Bahan bakar : IDO
Kebutuhan bahan bakar : 518,217 liter/jam

4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan


Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik etil asetat ini

diperkirakan sebesar 100 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 35oC. Alat

untuk menyediakan udara tekan berupa kompressor yang dilengkapi

dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai

maksimal 84 ppm.

Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan :


Kode : KU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 100 m3/jam
Tekanan suction : 14,7 psi (1 atm)

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 76
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tekanan discharge : 100 psi (6,8 atm)


Suhu udara : 35 oC
Efisiensi : 80 %
Daya kompresor : 11 HP

4.1.4 Unit Pengadaan Listrik


Kebutuhan tenaga listrik di pabrik etil asetat ini dipenuhi oleh PLN

dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat

berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN.

Generator yang digunakan yaitu generator arus bolak – balik

karena tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar dan tegangannya dapat

dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Kebutuhan listrik di pabrik

ini antara lain terdiri dari :

1. Listrik untuk AC

2. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

3. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas

4. Listrik untuk penerangan

Besarnya kebutuhan listrik masing – masing keperluan di atas

dapat diperkirakan sebagai berikut :

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas


Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan
air diperkirakan sebagai berikut :

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 77
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 4.3 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas

Nama Alat Jumlah HP Total HP


P-01 2 0,5 1
P-02 2 0,3 0,6
P-03 2 6 12
PU-01 2 0,5 1
PU-02 2 0,1 0,2
PU-03 2 1,0 2,0
PU-04 2 0,5 1,0
PU-05 2 0,5 1
PU-06 2 0,1 0,2
PU-07 2 0,1 0,2
PU-08 2 0,1 0,2
PU-09 2 0,25 0,5
PU-10 2 0,25 0,5
PU-11 2 1 2
PU-12 2 3 6
PU-13 2 1 2
PU-14 2 0,5 1
KU-01 1 11 11
Jumlah 42,4

Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan

utilitas sebesar 42,5 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat

yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka

total kebutuhan listrik adalah 46,64 HP atau sebesar 34,78 kW.

2. Listrik untuk AC

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15 kW.

3. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 78
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10 kW.

4. Listrik untuk penerangan

Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan :

a.F
L
U .D

dengan :

L : Lumen per outlet

a : Luas area, ft2

F : foot candle yang diperlukan (tabel 13 Perry 3th ed)

U : Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)

D : Efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)

Tabel 4.5 Jumlah lumen berdasarkan luas bangunan

Luas,
Bangunan Luas, ft2 F U D Lumen
m2
Pos keamanan 26 279,85 20 0,42 0,75 17768,56
Parkir 640 6888,74 10 0,49 0,75 187448,57
Musholla 64 688,87 20 0,55 0,75 33399,93
Kantin 80 861,09 20 0,51 0,75 45024,41
Kantor 1000 10763,65 35 0,6 0,75 837172,67
Poliklinik 80 861,09 20 0,56 0,75 41004,38
Ruang kontrol 200 2152,73 40 0,56 0,75 205021,88
Laboratorium 200 2152,73 40 0,56 0,75 205021,88
Proses 2500 26909,12 30 0,59 0,75 1824347,23
Utilitas 1000 10763,65 10 0,59 0,75 243246,30
R.generator 192 2066,62 10 0,51 0,75 54029,30
Bengkel 144 1549,97 40 0,51 0,75 162087,89

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 79
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Bangunan Luas, Luas, ft2 F U D Lumen


m2
Garasi 220 2368,00 10 0,51 0,75 61908,57
Gudang 100 1076,36 5 0,51 0,75 14070,13
Pemadam 144 1549,97 20 0,51 0,75 81043,94
T.bahan baku 384 4133,24 10 0,51 0,75 108058,59
Tangki produk 1056 11366,41 10 0,51 0,75 297161,12
Jalan dan taman 2544 27382,72 5 0,55 0,75 331911,78
Area perluasan 1440 15499,65 5 0,57 0,75 181282,50
Jumlah 12014 129314,47 4931009,63
Jumlah lumen :

Untuk penerangan dalam bangunan = 4417815,34 lumen

Untuk penerangan bagian luar ruangan = 513194,29 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan

lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting

daylight 40 W mempunyai 1920 lumen (Tabel 18 Perry 3th ed.).

4417815,34
Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 1920
= 2301 buah
Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100

Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen (Perry 3th

ed.).

513194,29
Jadi jumlah lampu luar ruangan = 3000 = 171 buah

Total daya penerangan = ( 40 W x 2301 + 100 W x 171 )

= 109144,3 W

= 109,14 kW

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 80
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 4.6 Total Kebutuhan Listrik Pabrik


No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kW
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 34,78
2. Listrik untuk keperluan penerangan 109,14
3. Listrik untuk AC 15
4. Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi 10
Total 168,92

Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai

efisiensi 80 %, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai

output sebesar 211,15 kW.

Dipilih menggunakan generator dengan daya 300 kW, sehingga

masih tersedia cadangan daya sebesar 88,15 kW.

Spesifikasi generator yang diperlukan :

Kode : GU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan listrik
Jenis : AC generator
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 300 kW
Tegangan : 220/360 Volt
Efisiensi : 80 %
Bahan bakar : IDO
Kebutuhan bahan bakar : 59,14 liter/jam
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar bertujuan memenuhi kebutuhan

bahan bakar pada boiler dan generator. Bahan bakar yang digunakan

adalah bahan bakar cair (IDO = Industrial Diesel Oil) yang diperoleh dari

PERTAMINA atau distribusinya.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 81
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Pemilihan didasarkan pada pertimbangan bahan bakar cair:

 Mudah didapat

 Kesetimbangan terjamin

 Mudah dalam penyimpanannya

Untuk menjalankan generator tersebut digunakan bahan bakar, yaitu:

 Jenis bahan bakar : Solar

 Gross Heating Value : 19,144 Btu/lb

 Net Heating Value : 18,848 Btu/lb

 Effisiensi bahan bakar : 80%

 Spec.gravity solar : 0,8691

  solar : 54,26 lb/ft2

Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut :

Kapasitas alat
Bahan bakar =
eff . h

a. Kebutuhan bahan bakar untuk boiler

Kapasitas boiler = 11960592,91 Btu/jam

Kebutuhan bahan bakar = 518,22 liter/jam

b. Kebutuhan bahan bakar untuk generator

Kapasitas generator = 300 kW

= 1023646,23 Btu/jam

Kebutuhan bahan bakar = 35,48 liter/jam

Jadi kebutuhan total IDO sebesar :


= 518,22 + 35,48
= 553,70 liter/jam

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 82
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

4.3. Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu

pabrik untuk memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data

tersebut digunakan untuk evaluasi unit – unit yang ada, menentukan

tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu.

Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik

pada hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk

yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan.

Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung,

dan juga pada hasil atau produk.

Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari

bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah

proses berjalan normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk

tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui

atau diatasi.

Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok

kerja shift dan non-shift.

1. Kelompok shift

Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa

rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya,

kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 83
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

selama 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift. Masing – masing shift

bekerja selama 8 jam.

2. Kelompok non-shift

Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu

analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang

diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran

pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di

laboratorium utama dengan tugas antara lain :

a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium

b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi

c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu

kelancaran produksi

4.3.1. Program Kerja Laboratorium

Dalam upaya pengendalian mutu, pabrik etil asetat ini

mengoptimalkan aktivitas laboratorium untuk pengujian mutu.

Pengendalian mutu ini meliputi :

a. Analisa bahan baku

Dilakukan analisa terhadap kandungan air dalam etanol dan asam asetat.

b. Analisa produk etil asetat, terdiri dari :

- Kadar etil asetat dan kadar impuritas dengan metoda spektofotometri.

- Tes penentuan titik leleh dan titik beku.

c. Pemeriksaan mutu unit utilitas

Analisa di unit utilitas meliputi analisa :

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 84
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

- Raw material berupa air sungai

- Air pendingin, meliputi analisa pH, klor sisa dan kekeruhan.

- Air umpan boiler, meliputi analisa pH, jumlah zat padat terlarut, kadar

Fe, kadar CaCO3, SO3, PO4¯, SiO2¯.

d. Pemeriksaan mutu air limbah, meliputi analisa kadar pH, jumlah etanol,

asam asetat dan etil asetat terlarut.

Untuk mempermudah program kerja laboratorium, dalam pabrik ini dibagi

menjadi 3 bagian laboratorium yaitu :

1. Laboratorium fisik

Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa secara

fisik terhadap semua stream yang berasal dari proses produksi maupun

tangki serta mengeluarkan “Certificate of Quality” untuk menjelaskan

spesifikasi hasil pengamatan. Jadi, pemeriksaan dan pengamatan dilakukan

terhadap bahan baku, produk akhir, dan limbah proses.

2. Laboratorium analisa

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa sifat-sifat dan

kandungan kimia bahan baku, produk akhir, limbah proses dan bahan-

bahan kimia yang digunakan (aditif, bahan-bahan injeksi dan lain-lain).

3. Laboratorium penelitian dan pengembangan

Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan penelitian dan

pengembangan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan kualitas

mineral terkait dalam proses untuk meningkatkan hasil akhir. Sifat dari

laboratorium ini tidak rutin dan cenderung melakukan penelitian hal-hal

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 85
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

baru untuk keperluan pengembangan. Dalam menjalankan tugasnya,

laboratorium ini senantiasa melakukan penelitian terhadap kondisi

lingkungan serta mengadakan pengembangan.

4.3.2. Alat – Alat Utama Laboratorium

Alat –alat utama yang digunakan untuk melakukan analisa-analisa

dalam memproduksi etil asetat adalah sebagai berikut :

a. Gas Chromatography ( GC )

Alat ini digunakan untuk menganalisa Etil Asetat.

b. Atomic Absorption Spectrophotometer ( AAS )

Alat ini digunakan untuk menganalisa logam terutama Fe, serta untuk

menganalisa phospor dan silika pada area utilitas.

c. Spektrofotometer UV-Visible

Alat ini digunakan untuk menganalisa silika, phosphate, phosphor,

kekeruhan, dan warna.

d. Autotitrator

Alat ini digunakan untuk menganalisa konsentrasi dari asam asetat.

e. Moisture Meter ( Karl Ficher)

Alat ini digunakan untuk menganalisa kandungan air dalam produk etil

asetat yang didapat.

f. Conductivity Meter

Alat ini digunakan untuk mengukur konduktivitas yang ada pada pure

water, blow down boiler, boiler feed water dan juga raw water.

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 86
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

4.4. Unit Pengolahan Limbah


Limbah yang dihasilkan oleh pabrik etil asetat adalah limbah cair.

Antara lain sebagai berikut :

a. Air buangan sanitasi

Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan

pabrik dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi. Campuran

padatan dan cairan terlebih dahulu dipecah dengan menggunakan

lumpur aktif dan sistem aerasi yang terdiri dari bak bersistem overflow

dan penambahan desinfektan klorin untuk membunuh mikoorganisme

yang menimbulkan penyakit. Air yang telah diolah dan memenuhi

syarat pembuangan dialirkan ke bak penampung.

b. Air berminyak dari alat proses

Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat

lainnya. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat

jenisnya. Minyak di lapisan atas dialirkan ke penampungan minyak dan

selanjutnya dibakar dalam tungku pembakar. Sedangkan air di lapisan

bawah dialirkan ke penampungan akhir dan selanjutnya dibuang.

c. Limbah dari Heavy Component Dekanter

Limbah cairan yang berasal dari proses masih mengandung

CH3COOC2H5, C2H5OH dan H2O. Pengolahan limbah ini direaksikan

dengan bahan active sludge di dalam sebuah bak, selanjutnya hasil

keluaran dari bak active sludge dialirkan ke bak pengendap untuk

memisahkan limbah yang sudah diolah dengan active sludge yang

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 87
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

terikut, kemudian active sludge yang terendapkan dipompa kembali ke

bak active sludge. Pada tahap awal sebelum limbah diolah, limbah

ditampung di dalam bak penampung limbah.

Skema pengolahan limbah yang digunakan di pabrik etil asetat

dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Proses Pengolahan Limbah Pabrik Etil Asetat

Bab IV
Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
88
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN

5.1. Bentuk Perusahaan

Pabrik etil asetat yang akan didirikan direncanakan mempunyai bentuk

Perseroan Terbatas (PT). Alasan pemilihan bentuk perusahaan ini adalah

didasarkan atas beberapa faktor, sebagai berikut :

1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham

perusahaan.

2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran

produksi hanya dipegang pimpinan perusahaan.

3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik

adalah para pemegang saham sedangkan pengurus perusahaan adalah

direksi beserta stafnya yang diawasi dewan komisaris.

4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh

dengan berhentinya: pemegang saham, direksi beserta stafnya, dan

karyawan perusahaan

5. Efisiensi dari manajemen

Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan

komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.

6. Lapangan usaha lebih luas

Suatu perseroan terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari

masyarakat, sehingga perseroan terbatas dapat memperluas usahanya.

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
89
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

5.2. Struktur Organisasi

Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah

struktur organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan

tersebut. Untuk mendapatkan suatu sistem yang terbaik, maka perlu

diperhatikan beberapa pedoman antara lain :

 Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas

 Pendelegasian wewenang

 Pembagian tugas kerja yang jelas

 Kesatuan perintah dan tanggung jawab

 Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

 Organisasi perusahaan yang fleksibel

Dengan berprinsip pada pedoman tersebut maka diperoleh struktur

organisasi yang baik yaitu sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis

kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Kebaikan dalam pembagian tugas

kerja seperti yang terdapat dalam sistem, organisasi fungsional, sehingga

seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja

Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan

organisasi garis dan staf, yaitu :

1. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas

pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan

keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran

kepada unit operasional.

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
90
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan

tugas sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas

untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu

oleh Direktur Teknik dan Produksi serta Direktur Keuangan dan

Administrasi. Direktur Teknik dan Produksi membawahi bidang teknik

dan produksi, sedangkan Direktur Keuangan dan Administrasi

membidangi kelancaran pelayanan. Direktur-direktur ini membawahi

beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab membawahi atas

bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang

dan tanggung jawab.

Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa kepala seksi

dan masing – masing kepala seksi akan membawahi beberapa karyawan

perusahaan pada masing – masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan

dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu akan

bertanggung jawab kepada pengawas masing – masing seksi.

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
91
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Direktur Utama

Direktur Teknik dan Direktur Keuangan


Produksi & Administrasi

Kabag Kabag
Kabag Kabag
Produksi & Kabag Teknik Keuangan & Kabag Umum
Litbang Admnistrasi
Utilitas Pemasaran

Kasi Penelitian & Pengembangan


Kasi Listrik & Instrumentasi

Kasi Hubungan Masyarakat


Kasi Peralatan & Bengkel
Kasi Proses Produksi

Kasi Humas & K3


Kasi Lab & Mutu

Kasi Tata Usaha


Kasi Pemasaran

Kasi Pembelian

Kasi Personalia
Kasi Keuangan
Kasi Utilitas

Gambar 5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

5.3. Tugas dan Wewenang

5.3.1. Pemegang Saham

Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan

modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan

tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk

PT (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang untuk :

1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris

2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
92
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi

tahunan dari perusahaan.

5.3.2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari

pemilik saham, sehingga Dewan Komisaris akan bertanggung jawab

kepada pemilik saham.

Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :

1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target

perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran.

2. Mengawasi tugas-tugas direksi

3. Membantu direksi dalam tugas-tugas penting

5.3.3. Dewan Direksi

Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan

dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan.

Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris atas segala

tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan perusahaan.

Direktur Utama membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur

Keuangan dan Administrasi.

Tugas-tugas Direktur Utama meliputi :

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan

pekerjaan pada pemegang saham pada akhir jabatan.

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
93
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2. Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas

hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen, dan

karyawan.

3. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan rapat

pemegang saham.

4. Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Teknik dan Produksi, dan

Direktur Keuangan dan Administrasi.

Tugas-tugas Direktur Teknik dan Produksi meliputi :

1. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi dan

teknik

2. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala –

kepala bagian yang menjadi bawahannya.

3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang

teknik, produksi pengembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium.

Tugas Direktur Keuangan dan Administrasi meliputi :

Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah pabrik yang berhubungan

dengan admistrasi, keuangan, hubungan masyarakat, dan hal umum

lainnya.

5.3.4 Kepala Bagian

Secara umum tugas Kepala Bagian adalah mengkoordinir,

mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan

bagiannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh perusahaan.

Kepala Bagian bertanggung jawab kepada Direktur Bidang. Kepala Bagian

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
94
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

membawahi Kepala Seksi. Kepala Seksi merupakan pelaksana pekerjaan

dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh

kepala bagian masing-masing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan

efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi

bertanggung jawab terhadap kepala bagian masing – masing sesuai dengan

seksinya.

Direktur Bidang membawahi 6 Kepala Bagian terdiri dari :

1. Kepala Bagian Produksi dan Utilitas

Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam

bidang mutu, jalannya operasi pabrik sehari-hari serta menjaga

kelangsungan proses produksi. Kepala Bagian Produksi dan Utilitas

membawahi 2 Kepala Seksi :

a) Kepala Seksi Proses Produksi

Tugas : Mengawasi jalannya proses produksi.,menjalankan

tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang

mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh

seksi yang berwenang.

Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 5 orang kepala shift (S1/D3 Teknik Kimia)

25 orang operator (STM/SLTA)

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
95
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b) Kepala Seksi Utilitas

Tugas :Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk

memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan uap, air dan

tenaga listrik.

Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 5 orang kepala shift (S-1/D3 Teknik Mesin)

15 orang operator (STM/SLTA)

2. Kepala Bagian Teknik

Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dan

bertanggung jawab terhadap pengelolaan pabrik secara teknis yang

meliputi pemeliharaan peralatan, bengkel, gudang, dan

perlengkapannya.

Kepala Bagian Teknik membawahi 2 Kepala Seksi :

a) Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi

Tugas : Bertanggung jawab terhadap penyediaan listrik

serta alat-alat instrumentasi

Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 5 orang kepala shift ( S-1 / D3 Teknik Elektro)

5 orang operator (STM Listrik)

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
96
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b) Kepala Seksi Peralatan dan Bengkel

Tugas :Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan

dan penggantian alat-alat serta fasilitas

pendukungnya, dan melaksanakan pemeliharaan

fasilitas gedung dan peralatan pabrik.

Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 5 orang kepala shift ( S-1/D3 Teknik Mesin)

5 orang operator (STM Mesin)

3. Kepala Bagian Pengembangan dan Penelitian (Litbang)

Bertanggung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dan

bertanggung jawab memimpin aktivitas laboratorium, pengendalian

mutu, penelitian, dan pengembangan.

Kepala Bagian Litbang membawahi 2 Kepala Seksi :

a) Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu

Tugas :Menyelenggarakan pemantauan hasil (mutu) dan

pengolahan limbah

Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 4 orang kepala shift (S1 Teknik Kimia

/ MIPA Kimia)

4 orang operator (D3 MIPA / Analitik)

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
97
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b) Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan

Tugas : Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan produksi dan efisiensi proses secara

keseluruhan

Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 3 orang ( S1 Teknik Kimia / Elektro / Mesin )

4. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran

Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi

dalam bidang administrasi, keuangan dan pemasaran termasuk

pembelian bahan baku, bahan pembantun dan penjualan produk.

Kepala Bagian Keuangan membawahi 3 Kepala Seksi :

a) Kepala Seksi Keuangan

Tugas : Bertanggung jawab terhadap pembukuan serta hal-

hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan

Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Akuntansi

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 3 orang staff I (S1/D3 Ekonomi / Akuntansi)

5 orang staff II (SMEA)

b) Kepala Seksi Pemasaran

Tugas : Mengkoordinasi kegiatan pemasaran produk dan

mengatur distribusi barang dari gudang

Pendidikan: Sarjana Teknik Industri / Ekonomi

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
98
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 5 orang staff I (S1/D3 Ekonomi / Akuntansi)

10 orang staff II (SMEA)

c) Kepala Seksi Pembelian

Tugas :Mengatur dan mengumpulkan semua informasi

mengenai bahan baku dan bahan lain yang

dibutuhkan perusahaan dan mengadakan tender

pembelian.

Pendidikan: Sarjana Teknik Industri / Ekonomi

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 2 orang staff I (S1/D3 Ekonomi / Akuntansi)

5. Kepala Bagian Administrasi

Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi

dalam bidang administrasi pabrik, personalia, dan tata usaha.

Kepala Bagian Administrasi membawahi 2 Kepala Seksi:

a) Kepala Seksi Personalia

Tugas : Mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan

dengan kepegawaian

Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 2 orang staff I (S-1/D3 Komunikasi/Psikologi)

2 orang staff II (SLTA)

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
99
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b) Kepala Seksi Tata Usaha

Tugas : Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang

berhubungan dengan rumah tangga perusahaan serta

tata usaha kantor

Pendidikan : Sarjana Hukum / Ekonomi

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 2 orang staff I ( S-1/D3 Manajemen Perusahaan)

4 orang staff II (SLTA)

6. Kepala Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi

dalam mengelola bidang hubungan masyarakat, keamanan, dan

kesejahteraan karyawan.

Kepala Bagian Umum membawahi 2 Kepala Seksi:

a) Kepala Seksi Hubungan Masyarakat

Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan

dengan relasi perusahaan, pemerintah dan

masyarakat serta mengawasi langsung masalah

keamanan perusahaan

Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi / Komunikasi

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 2 orang staff ( S1/D3 Komunikasi)

4 orang kepala regu keamanan

16 orang satpam

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
100
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

b) Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tugas : Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan

karyawan dan keluarga serta menangani masalah

keselamatan kerja dalam perusahaan

Pendidikan : Sarjana Kedokteran Umum

Jumlah : 1 orang

Bawahan : 3 orang staff (S1/D3 Hiperkes / Akper)

5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan

Pabrik etil asetat direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam

satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang

bukan hari libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shutdown)

pabrik. Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua

golongan, yaitu :

1. Karyawan non shift / harian

Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani

proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah

Direktur, Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang ada

di kantor. Karyawan harian akan bekerja selama 5 hari dalam seminggu,

dan libur pada hari Sabtu, Minggu, dan hari besar, dengan pembagian jam

kerja sebagai berikut :

Waktu kerja

Senin – Kamis : 08.00 – 16.00 (istirahat 12.00 – 13.00)

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
101
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Jum’at : 08.00 – 16.00 (istirahat 11.00 – 13.00)

2. Karyawan shift

Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani

proses produksi atau mengatur bagian – bagian tertentu dari pabrik yang

mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran

produksi. Yang termasuk karyawan shift antara lain : operator produksi,

sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan bagian utilitas,

pengendalian, laboratorium dan bagian-bagian keamanan. Para karyawan

shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan pengaturan sebagai

berikut :

 Shift pagi : jam 07.00 – 15.00

 Shift sore : jam 15.00 – 23.00

 Shift malam : jam 23.00 – 07.00

Karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A,B,C,D) dimana 3 regu

bekerja dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu

akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan

masuk lagi untuk shift berikutnya.

Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift

Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dst
Shift

P A A A B B B C C C D D D …
S B B C C C D D D A A A B …
M C D D D A A A B B B B B …

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
102
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Keterangan:
P : Shift Pagi
S : Shift Sore
M : Shift Malam
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh

faktor kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan

diberlakukan absensi dan masalah absensi ini digunakan pimpinan

perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para karyawan

dalam perusahaan.

5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah

Pada pabrik etil asetat ini sistem upah karyawan berbeda-beda

tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan

keahlian. Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai

berikut :

1. Karyawan tetap

Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan

(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan

masa kerja.

2. Karyawan harian

Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan

mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
103
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

3. Karyawan borongan

Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperluakan saja. Karyawan

ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.

5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji

Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua

pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien.

Tabel 5.2. Jumlah karyawan shift

No Jabatan Jumlah

1 Karyawan proses 30

2 Karyawan pengendalian 20

3 Karyawan laboratorium 4

4 Karyawan pemasaran 5

5 Karyawan pembelian 3

6 Karyawan pemeliharaan 4

7 Karyawan utilitas 10

Total 76

Tabel 5.3. Jumlah karyawan non shift

No Jabatan Jumlah

1 Direktur Utama 1

2 Direktur 2

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
104
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

No Jabatan Jumlah

3 Staff Ahli 10

4 Litbang 15

5 Sekretaris 4

6 Kepala Bagian 6

7 Kepala Seksi 13

8 Karyawan K3 4

9 Karyawan Keuangan 3

10 Karyawan Personalia 3

11 Karyawan Keamanan 20

12 Dokter 5

13 Perawat 9

14 Sopir 6

15 Pesuruh 14

Total 115

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
105
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 5.4. Perincian golongan dan gaji karyawan


Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp.) Kualifikasi

I Direktur Utama 50.000.000,00 S-2

II Direktur 30.000.000,00 S-1

III Kepala Bagian 10.000.000,00 S-1

IV Kepala Seksi 5.000.000,00 S-1

V Kepala Shift 3.000.000,00 S-1/D-3

VI Pegawai Staff 1 2.000.000,00 S-1/D-3

VII Pegawai Staff 2 1.000.000,00 SLTA

VIII Operator 1.800.000,00 D-3

XI Security 1.000.000,00 SLTA

X Pegawai 1.000.000,00 SLTA

5.7. Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain :

1. Tunjangan

a. Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan

karyawan yang bersangkutan

b. Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang

dipegang karyawan

c. Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja

diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
106
Dari Etanol dan Asam asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

2. Cuti

a. Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari

kerja dalam 1 tahun

b. Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit

berdasarkan keterangan dokter

3. Pakaian kerja

Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang

untuk setiap tahunnya.

4. Pengobatan

a.Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan

oleh kerja, ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang.

b.Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan

oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan

Bab V
Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

BAB VI
ANALISA EKONOMI

Pada perancangan pabrik etil asetat ini dilakukan evaluasi atau penilaian

investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang

menguntungkan atau tidak. Komponen terpenting dari perancangan ini adalah

estimasi harga alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi

analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan/ estimasi

tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik

dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh,

lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik impas. Selain itu

analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang

dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.

Evaluasi kelayakan pendirian pabrik etil asetat dengan kapasitas

10.000 ton/tahun :

6.1. Dasar Perhitungan

Kapasitas produksi : 10.000 ton/tahun

Satu tahun operasi : 330 hari

Pabrik didirikan : 2012

Harga bahan baku asam asetat : US $ 1,058 / kg

Harga bahan baku etanol : US $ 0,421 / kg

Harga etil asetat : US $ 1,764 / kg

Katalis : US $ 10 / kg
(www.icispricing.com)

Bab VI
Analisa Ekonomi
107
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

6.2. Penafsiran Harga Peralatan

Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi

yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap

tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk

memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun

sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan

data indeks harga.

Tabel 6.1 Indeks Harga Alat

Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index


1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4

Sumber : Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, ed.5, 2003

Bab VI
Analisa Ekonomi
108
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

398

396

394
y = 2.4464x - 4499.7071
392

390
Indeks

388

386

384

382

380
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

Tahun

Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index

Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan

least square sehingga didapatkan persamaan berikut:

Y = 2,4464 X - 4499,7071

Jika X = 2012 maka Y (indeks tahun 2012) adalah 422,45. Harga alat dan

yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2012) dan dilihat dari

grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa

sekarang digunakan persamaan :

Nx
Ex = Ey .
Ny

Ex = Harga pembelian pada tahun 2012

Ey = Harga pembelian pada tahun referensi

Nx = Indeks harga pada tahun 2012

Bab VI
Analisa Ekonomi
109
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Ny = Indeks harga pada tahun referensi

(Peters & Timmerhaus, 2003)

6.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI)

Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang

diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.

Capital Investment meliputi : Fixed capital investment dan working capital

investment

Asumsi - asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa

ekonomi :

1. Pengoperasian pabrik dimulai tahun 2015. Proses yang dijalankan

adalah proses kontinyu

2. Kapasitas produksi adalah 10.000 ton/tahun

3. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun

4. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk

perbaikan alat-alat pabrik

5. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan

6. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 10 tahun.

7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol

8. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik

beroperasi

9. Upah buruh asing US $ 11 per manhour

10. Upah buruh lokal Rp. 7.500,00 per manhour

11. Satu manhour asing = 2 manhour Indonesia

Bab VI
Analisa Ekonomi
110
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

12. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 10.755,00

6.3.1 Fixed Capital Invesment (FCI)

Fixed Capital Investment (Modal tetap) adalah investasi yang

digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya.

Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment


No Jenis US $ Rp. Total Rp.
1 Purchase equipment cost (EC)
705.000 0 7.582.277.895
2 instalasi
41.316 135.932.399 580.284.150
3 pemipaan
160.674 165.444.038 1.893.498.070
4 instrumentasi
79.681 25.487.625 882.461.059
5 isolasi
9837 22.357.302 375.021.391
6 listrik
32.791 22.357.302 367.568.956
7 bangunan
131.163 0 1.410.656.352
8 tanah dan perbaikan
39.349 3.876.317.100 4.299.514.006
9 utilitas
622.263 0 6.692.439.439
Physical Plant Cost
1.822.075 4.247.895.466 23.844.313.889
10. Engineering & Construction
364.415 849.579.093 4.768.862.776
Direct Plant Cost
2.186.490 5.097.474.559 28.613.176.667
11. Contractor’s fee
218.649 509.747.456 2.861.317.667
12. Contingency
546.623 1.274.368.640 7.153.294.167
Fixed Capital Invesment (FCI)
2.951.762 6.881.590.655 38.627.788.500

6.3.2 Working Capital Investment (WCI)

Working Capital (Modal Kerja) adalah bagian yang diperlukan

untuk menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik

selama waktu tertentu dalam harga lancar.

Bab VI
Analisa Ekonomi
111
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 6.3 Working Capital Investment

No. Jenis US $ Rp. Total Rp.


1. Persediaan Bahan baku
1.008.945 0 10.851.203.274
2. Persediaan Bahan dalam proses
2.028 27.052.253 48.858.227
3. Persediaan Produk
446.054 5.951.495.708 10.748.810.023
4. Extended Credit
1.469.756 0 15.807.226.791
5. Available Cash
446.054 5.951.495.708 10.748.810.023
Working Capital Investment (WCI)
3.372.837 11.930.043.669 48.204.908.337

6.3.3 Total Capital Investment (TCI)

TCI = FCI + WCI

= Rp 86.832.696.838,-

6.4. Penentuan Manufacturing Cost (TMC)

Total Manufacturing Cost (Biaya pengeluaran ) merupakan jumlah

direct, indirect, dan fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan

produk

6.4.1 Direct Manufacturing Cost (DMC)

Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan

langsung dalam pembuatan produk.

Bab VI
Analisa Ekonomi
112
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp. Total Rp.


1. Harga Bahan Baku
997.268 0 10.725.618.985
2. Gaji Pegawai
0 2.760.000.000 2.760.000.000
3. Supervisi
0 2.250.000.000 2.250.000.000
4. Maintenance
206.623 447.303.393 2.669.537.242
5. Plant Supplies
30.993 67.095.509 400.430.586
6. Royalty & Patent
881.854 0 9.484.336.074
7. Utilitas
0 61.790.534.854 61.790.534.854
Direct Manufacturing Cost
2.116.739 67.314.933.755 90.080.457.742

6.4.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sabagai akibat

pengeluaran tidak langsung dari operasi pabrik.

Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost


No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Payroll Overhead
0 552.000.000 552.000.000
2. Laboratory
0 414.000.000 414.000.000
3. Plant Overhead
0 2.208.000.000 2.208.000.000
4. Packaging & Shipping
2.645.561 0 28.453.008.223
Indirect Manufacturing Cost
2.645.561 3.174.000.000 31.627.008.223

6.4.3 Fixed Manufacturing Cost (FMC)


Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan

dengan fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed

capital dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat

produksi

Bab VI
Analisa Ekonomi
113
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost


No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Depresiasi
295.176 668.159.065 3.862.778.850
2. Property Tax
147.588 103.223.860 1.690.533.752
3. Asuransi
147.588 137.631.813 1.724.941.705
Fixed Manufacturing Cost
590.352 929.014.738 7.278.254.308

6.4.4 Total Manufacturing Cost (TMC)

TMC = DMC + IMC + FMC

= Rp. 128.985.720.272,-

6.5. Penentuan Total Production Cost (TPC)

Total Production Cost (TPC) adalah biaya total Manufaturing

Cost dan General Expense

6.5.1. General Expense (GE)

General Expense (Biaya pengeluaran Umum) adalah pengeluaran

yang tidak berkaitan dengan produksi tetapi berhubungan dengan

operasional perusahaan secara umum

Tabel 6.7 General Expense


No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Administrasi
0 3.811.000.000 3.811.000.000
2. Sales
1.763.707 0 18.968.672.149
3. Research
705.483 0 7.587.468.860
4. Finance
326.757 1.066.793.042 4.581.062.838
General Expense (GE)
2.795.947 4.877.793.042 34.948.203.846

Bab VI
Analisa Ekonomi
114
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

6.5.2. Total Production Cost (TPC)

TPC = TMC + GE = Rp. 163.933.924.119,-

6.6. Profitability

Profitability (keuntungan) adalah selisih antara total penjualan

produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Profitability

sebelum pajak dapat diketahui dengan perhitungan dibawah ini :

Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi

Profitability = Rp. 189.686.721.489,- – Rp. 163.933.924.119,-

= Rp. 25.752.797.370,-

(Donald, 1989)

Jika pajak sebesar 15% dari profitability sebelum pajak maka akan didapat

profitability setelah pajak sebesar Rp. 21.889.877.764,-

6.7 Analisa Kelayakan

6.7.1 Percent Return 0n Investment (% ROI)

Percent Return 0n Investment adalah rasio keuntungan tahunan

dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal

investasi.

ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment.

Pb ra Pa ra
Prb = Pra =
IF IF

Prb = % ROI sebelum pajak

Bab VI
Analisa Ekonomi
115
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Pra = % ROI setelah pajak

Pb = Keuntungan sebelum pajak

Pa = Keuntungan setelah pajak

ra = Annual production rate

IF = Fixed Capital Investment

(Aries-Newton, 1955)

6.7.2 Pay Out Time (POT)

Pay Out Time adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk

mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh.

IF
D =
Pb ra  0,1 IF

D = Pay Out time, tahun

Pb = Keuntungan sebelum pajak

ra = Annual production rate

IF = Fixed Capital Investment

(Aries-Newton, 1955)

6.7.3 Break Even Point (BEP)

BEP adalah titik impas, besarnya kapasitas produksi dapat menutupi

biaya keseluruhan, dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak

menderita kerugian.

ra =
Fa  0,3 R a  Z
Sa - Va - 0,7 R a

Bab VI
Analisa Ekonomi
116
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

ra = Annual production rate

Fa = Annual fixed expense at max production

Ra = Annual regulated expense at max production

Sa = Annual sales value at max production

Va = Annual variable expense at max production

Z = Annual max production

(Peters & Timmerhaus, 2003)

6.7.4 Shut Down Point (SDP)

Shut Down Point adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian

sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.

0,3 R a Z
ra =
Sa - Va - 0,7 R a

(Peters & Timmerhaus, 2003)

6.7.5 Discounted Cash Flow (DCF)

Discounted Cash Flow adalah interest rate yang diperoleh ketika seluruh modal

yang ada digunakan semuanya untuk proses produksi. DCF dari suatu pabrik

dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga pinjaman bank.

DCF (i) dapat dihitung dengan metode Present Value Analysis dan Future

Value Analysis.

Present Value Analysis :

C C C C WC SV
(FC + WC) = + 2
+ 3
+ ….+ n
+ n
+
(1  i ) (1  i ) (1  i) (1  i ) (1  i ) (1  i ) n

Future Value Analysis :

Bab VI
Analisa Ekonomi
117
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

 
(FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) + (1  i) n 1  (1  i )n  2  ...  1 × C

dengan trial solution diperoleh nilai i = %

(Peters & Timmerhaus, 2003)

Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan
No. Keterangan Perhitungan Batasan
1. Percent Return On Investment (% ROI)
ROI sebelum pajak 66,67 % min.44 %
ROI setelah pajak 56,67 %
2. Pay Out Time (POT), tahun
POT sebelum pajak 1,3 tahun max 2 tahun
POT setelah pajak 1,5 tahun
3. Break Even Point (BEP) 50,89 % 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 33,37 %
5. Discounted Cash Flow (DCF) 21,45 % min 12 %

Bab VI
Analisa Ekonomi
118
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Gambar 6.2 Grafik analisa kelayakan pabrik

Bab VI
Analisa Ekonomi
119
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Etil Asetat
Dari Etanol dan Asam Asetat
Kapasitas 10.000 Ton/Tahun

Bab VI
Analisa Ekonomi
120

Anda mungkin juga menyukai