TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh :
AHMAD KADIRUN
070425004
TUGAS AKHIR
Oleh :
AHMAD KADIRUN
NIM 070425004
Telah Diperiksa/Disetujui,
Mengetahui
Koordinator Tugas Akhir
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena atas
kehendak dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
yang berjudul “Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Linier Alkyl Benzen
Sulfonat (LAS) dari Linier Alkylbenzen (LAB) Dengan Proses Sulfonasi
Kapasitas 85.000 Ton/Tahun”. Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah
satu syarat mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca yang konstruktif demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.
Ahmad Kadirun
Hal
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
INTISARI .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang................................................................................ I-1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ I-2
1.3 Tujuan Rancangan .......................................................................... I-3
1.4 Manfaat Perancangan ..................................................................... I-3
BAB II TINJUAN PUSTAKA .......................................................................... II-1
2.1 Surfaktan ....................................................................................... II-1
2.2 Konsumsi Surfaktan Dunia ............................................................. II-2
2.3 Surfaktan Anionik .......................................................................... II-3
2.3.1 Linier Alkil Benzen Sulfonat ....................................................... II-3
2.3.2 Oleum ......................................................................................... II-4
2.3.3 Asam Sulfat................................................................................. II-5
2.4 Sifat- sifat Bahan Baku ................................................................. II-5
2.4.1 Sifat-Sifat Alkil Benzen ........................................................ II-5
2.4.2 Sifat-Sifat Oleum 20% .............................................................. II-6
2.4.3 Sifat-Sifat Natrium Hidsoksida .................................................. II-6
2.4.4 Sifat-Sifat Air............................................................................. II-7
2.4.5 Sifat-Sifat Linier Alkilbenzen Sulfonat....................................... II-8
2.5 Dasar – dasar Pemilihan Proses ..................................................... II.8
2.6 Deskripsi Proses............................................................................ II.9
2.6.1 Proses Sulfonasi ......................................................................... II.9
2.6.2 Proses Pemisahan ....................................................................... II.9
2.6.3 Proses Netralisasi ..................................................................... II-10
2.6.4 Proses Pengeringan .................................................................. II-10
I-1
2.1 Surfaktan
Surfaktan adalah zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan (antar muka), atau zat yang dapat
menaik dan menurunkan tegangan permukaan.
Tegangan permukaan adalah gaya dalam dyne yang bekerja pada
permukaan sepanjang 1 cm dan dinyatakan dalam dyne/cm, atau energi yang
diperlukan untuk memperbesar permukaan atau antarmuka sebesar 1 cm2 dan
dinyatakan dalam erg/cm2. Surface tension umumnya terjadi antara gas dan cairan
sedangkan Interface tension umumnya terjadi antara cairan dan cairan lainnya
atau kadang antara padat dan zat lainnya (namun hal ini belum diteliti) (anonim
2.http://smk3ae.wordpress.com,2009).
Surfaktan atau surface active agent merupakan suatu molekul amphipatic
atau amphiphilic yang mengandung gugus hidrofilik dan lipofilik dalam satu
molekul yang sama. Secara umum kegunaan surfaktan adalah untuk menurunkan
tegangan permukaan, tegangan antarmuka, meningkatkan kestabilan partikel yang
terdispersi dan mengontrol jenis formasi emulsi, yaitu misalnya oil in water
(O/W) atau water in oil (W/O).
Sifat-sifat surfaktan adalah mampu menurunkan tegangan permukaan,
tegangan antarmuka, meningkatkan kestabilan partikel yang terdispersi dan
mengontrol jenis formasi emulsi (misalnya oil in water (O/W) atau water in oil
(W/O)). Disamping itu, surfaktan akan terserap ke dalam permukaan partikel
minyak atau air sebagai penghalang yang akan mengurangi atau menghambat
penggabungan (coalescence) dari partikel yang terdispersi. Surfaktan dibagi
menjadi empat bagian penting dan digunakan secara meluas pada hampir semua
sektor industri modern. Jenis-jenis surfaktan tersebut adalah surfaktan anionik,
surfaktan kationik, surfaktan nonionik dan surfaktan amfoterik. Surfaktan anionik
adalah senyawa yang bermuatan negatif dalam bagian aktif permukaan (surface-
active) atau pusat hidrofobiknya (misalnya RCOO-Na, R adalah fatty
hydrophobe). Surfaktan kationik adalah senyawa yang bermuatan positif pada
II-1
2.3.2 Oleum
Sulphur trioksida (SO3) hampir tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah
larut dalam asam sulfat pekat (H2SO4) (konsentrasi > 98%). Hasil dari campuran
ini adalah dinamakan oleum. Oleum tergantung pada persentase dari sulfur
trioksida di dalam larutan. Penggunaan yang paling umum untuk oleum adalah
sintesa organik. Oleum diproduksi secara industri dengan proses kontak, dimana
sulfur trioksida mengandung gas yang melalui sebuah tower oleum. Tower yang
mengandung gas mengalami resirkulasi oleum dan asam sulfat yang mana
membasahi sulphur trioksida. 30-60% sulphur trioksida berada dalam bentuk gas
yang diabsorbsi karena pembatasan tekanan uap oleum. Karena absorbsi tdak
lengkap, gas yang meninggalkan tower absorbsi oleum harus diproses didalam
sebuah tower asam sulfat tersebut.