Anda di halaman 1dari 3

Dokumen #: Rev #:

FORMULIR UMG-S4.4 01
Halaman :
UJI KOMPETENSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KE- 1 dari ...
1 Tanggal terbit :
06-11-2018

MATA KULIAH : Eksekusi Bisnis


SEMESTER/KELAS : IV (Empat) / Pagi
DOSEN : Aries Kurniawan, S.E., M.Hum
PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Juli 2022
Tempat : Spada
Sifat : Open Book
Pengumpulan : Kamis, 07 Juli 2022

Tata tertib ujian:


1. Baca soal dengan baik
2. Untuk memudahkan menjawab buatlah poin-poin masalahnya
3. Lantas analisa poin-poin yang saudara buat tersebut dengan dasar teori yang ada
4. Jawaban ditulis tangan di kertas double folio bergaris

1) Studi kasus: Manis, Asam, Asin ... Legit Bisnisnya (Soelaeman, 2009).

Banyak pemain besar masuk dalam bisnis permen (tak kurang dari 150 perusahaan lokal dan
asing), sebut saja: Cadbury Indonesia, Lotte Indonesia, Perfetti Van Melle, Nestle, Trebor
Indonesia dan Warner Lamber Indonesia, PT. Mayora Indonesia, PT. Konimex, PT.
Panjangjiwo Pangan Makmur (Group Orang Tua) dan PT. Agel Langgeng (Group Kapal
Api). Setiap tahun industri permen tumbuh cukup signifikan. Tiga tahun lalu, market
size-nya Rp 1,6 triliun. Tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Merek-merek
yang merajai pasar antara lain: Kopiko (Coffee candy) yang menguasai 14 persen di
kategori permen kopi, Relaxa yang menguasai 16 persen di kategori candy mint. Sugus (fruit
candy, milk candy), Gulas ( tamarind candy), Alpenliebe (chocolate candy) dan Lotte
yang memimpin pasar dengan 38 persen di kategori permen karet.

Kopiko sebagai salah satu produk Indonesia yang sudah mendunia saat ini memang belum
terekspor. Padahal, berdasarkan data AC Nielsen, Kopiko juga nomor satu di Polandia,
Thailand dan Filipina. Kopiko menguasai sekitar sepertiga dari total market kategori
candy. Dengan slogan “kopi banget”, Kopiko mampu menempati sebagai juara di pasar
permen kopi karena diasosiasikan seperti memiliki secangkir kopi ke mana pun kita pergi.
Terlebih, Kopiko tidak pelit mengeluarkan dana promosi. Tahun lalu, untuk Kopiko rasa
kopi, Mayora diperkirakan membelanjakan iklan Rp 6,66 miliar dan tahun 2008
dinaikan menjadi Rp 8,82 miliar. Untuk Kopiko Milko, anggaran iklan 2007 diperkirakan
mencapai Rp 18,31 miliar dan menurun dratis tahun lalu hanya Rp 840 juta. Untuk Kiss,
diestimasi sebesar Rp 20,80 miliar (2007) dan Rp 16,45 miliar (2008). Pemain lain pun juga
agresif menggempur pasar permen. Orang Tua Group diperkirakan mengeluarkan dana Rp
23,72 miliar untuk belanja iklan Cannon Ball (2007) dan Rp 33,1 miliar untuk Blaster
(2007). Sementara Garudafood mengeluarkan dana Rp 23,72 miliar untuk Ting Ting
(2007).
Grup Kino tidak mau kalah. Lewat PT. Kino Sentra Industrindo, perusahaan ini
menggarap kategori confectioneries, snack dan minuman. Di pasar permen, merek Kino
Candy diluncurkan dengan berbagai varian rasa dan bentuk. Kerasnya persaingan
menyebabkan beberapa produsen harus berani head to head dengan produsen lain. Produk
permen Kino (Kino Chewy Candy, Kino Coted Candy dan Kino Hard Kopi) di pasar
harus berhadapan dengan Station Rasa produksi Grup Orang Tua. Dari persaingan ini,
Kino mendapat bagian pasar 40 persen, market size-nya sendiri diperkirakan Rp 150 miliar
per tahun.

Kino membagi pasarnya menjadi liga layer harga yaitu Rp 25, Rp 50 dan Rp 100. Di
pasar, permen Kino dijual Rp 25 sampai Rp 50. Ironisnya, harga ini ditentukan oleh pasar.
Akhirnya harga ditentukan setelah dikalkulasi dengan margin wholesaler dan pengecer, baru
bisa diperoleh cost of goods sold (COGS).

Pertanyaan:

a. Identifikasikan bagaimana persaingan dalam industri permen?


b. Apa sajakah persoalan kritis dalam bisnis permen?
c. Faktor-faktor apa sajakah yang membuat bisnis permen bertumbuh ?

2) Bagaimana proses pelaksanaan eksekusi bisnis atau kegiatan kampus yang anda jalankan?

Disusun oleh Diverifikasi oleh


Dosen pengampu Dekan

(Aries Kurniawan, S.E, M.Hum) (Dr.Tumirin, S.E., M.Si)

Jawaban UAS EKSEKUSI BISNIS

NAMA: SAED NABEL


NIM: 2000304024

1. A.) Dalam era globalisai persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar
domestik maupun di pasar internasional. Dengan pasar yang semakin menggelobal dan
persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tuntutan konsumen akan semakin tinggi dan
semakin bervariasi. Tantangan yang dihadapi dunia manufaktur semakin berat dari masa ke
masa. Keunggulan bersaing tidak hanya di tentukan oleh kemampuan sebuah industry untuk
menciptakan banyak output per satuan waktu.

2. B) Persoalan kritis dalam bisnis permen


- Pertumbuhan bisnis permen yang semakin banyak
- Munculnya berbagai rasa dan bentuk permen
- Pemasaran bisnis permen dengan besar besaran
- Tingkat keinginan konsumen yang bermacam macam

3. C) Faktor factor yang membuat bisnis permen bertumbuh

- Varian rasa dan bentuk sangat beragam, bisa memenuhi keinginan konsumen
- Pemasaran menggunakan modern seperti media social dll
- Brand image positif para pelanggan yang membuat konsumen cepat order
- Brand yang mudah dikenal orang menggunakan nama yang mudah di ingat
- Mempunyai ciri khas/ campaign yang mudah di Inggat

2. Proses Pelaksanaan eksekusi bisnis /kegiatan kampus yang di jalankan Proses eksekusi bisnis yang
saya jalankan adalah membuat usaha jasa cuci sepatu melalui online dan offline dan juga Saya
memberikan discount untuk para anak anak yatim. Untuk Instagram kami yaitu @nychlocleaning

Anda mungkin juga menyukai