Anda di halaman 1dari 3

1.

SPROKET

Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track, atau benda panjang
yang bergerigi lainnya. Sproket berbeda dengan roda gigi; sproket tidak pernah
bersinggungan dengan sproket lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket juga berbeda dengan
pulley di mana sproket memiliki gigi sedangkan puli pada umumnya tidak memiliki gigi.

Sproket yang digunakan pada sepeda, sepeda motor, mobil, kendaraan roda rantai, dan mesin
lainnya digunakan untuk mentransmisikan gaya putar antara dua poros di mana roda gigi
tidak mampu menjangkaunya.

Pada sepeda, pengubahan rasio kecepatan putar secara keseluruhan dilakukan dengan
memvariasikan diameter dari sproket. Perubahan diameter sproket akan mengubah jumlah
gigi dari sproket. Ini adalah dasar dari derailleur gear. Misal, sepeda dengan 10 speed bisa
didapatkan dengan menggunakan dua sproket pada poros penggerak dan 5 sproket pada poros
roda. Rasio kecepatan yang rendah menguntungkan pengguna sepeda di jalan yang menanjak,
sedangkan rasio kecepatan yang tinggi memudahkan untuk bergerak cepat di jalan yang
datar.

Pada sepeda motor, tidak ada pengubahan diameter sproket ketika bergerak. Namun
perubahan diameter sproket secara manual mampu mengubah tingkat akselerasi dan
kecepatan tertinggi dari sepeda motor.

Sproket juga digunakan pada kendaraan roda rantai. Pada kendaraan jenis ini, jumlah sproket
yang terlibat banyak, namun sproket yang menggerakan hanya satu, dua, atau tiga. Sproket
yang menggerakan, jika jumlahnya satu, biasanya berada di depan atau belakang kendaraan.
Dengan dua sproket penggerak, posisi sproket ada di depan dan belakang. Sproket penggerak
ketiga bisa terletak di mana saja dan biasanya posisinya lebih tinggi dari sproket penggerak
yang lain.

2. REM SENTRIFUGAL
Kopling sentrifugal adalah kopling yang menggunakan gaya sentrifugal untuk
menghubungkan dua poros segaris, dengan poros pemutar ditempatkan di dalam poros yang
diputar.[1] Input dari kopling dihubungkan dengan poros engkol mesin, sedangkan output-nya
bisa menggerakan poros, rantai atau sabuk.[2] Thomas Fogarty, yang juga menemukan
balloon catheter juga dianggap sebagai penemu kopling sentrifugal pada tahun 1940-an,
walaupun mobil dengan kopling sentirifugal sudah ada sejak 1936.

Cara Kerja

Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling akan
mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling umum
mempunyai bantalan gesek atau “sepatu” yang terpasang melingkar untuk menghubungkan
poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros tengah terdapat beberapa
pegas yang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika poros tengah berputar cukup cepat
maka pegas ini akan merenggang dan membuat bantalan gesek bersentuhan dengan
permukaan gesek yang terhubung dengan bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa
dibandingkan sebagagai kebalikan dari cara kerja rem drum.

Penggunaan

Kopling sentrifugal biasa digunakan pada motor bebek, skuter, gokart, peralatan berkebun,
mobil mainan bermesin besar, sepeda bermesin dan gergaji mesin.

Keuntungan

 Tidak perlu mekanisme pengontrol


 Lebih murah dari kopling jenis lain
 Menjaga mesin dari terbakar secara internal, tidak mati ketika poros output dihentikan
atau diperlambat.
 Memutus beban ketika pada saat start atau idle stasioner .

Kerugian

 Karena melibatkan gesekan maka akan ada tenaga yang hilang.


 Karena melibatkan gesekan dan geseran maka tidak dianjurkan untuk penggunaan yang
melebitkan beban berat dan membutuhkan torsi tinggi

Anda mungkin juga menyukai