Benteng Marlborough (fort Marlborough) merupakan benteng peninggalan Inggris di
Kota Bengkulu yang didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1714-1719 dibawah pimpinan gubernur Joseph Callet dan digunakan sebagai benteng pertahanan Inggris. Benteng Marlborough juga berfungsi sebagai pusat kantor dagang Inggris (East India Company) di pantai Barat Sumatera. Benteng Marlborough sendiri didirikan di atas bukit buatan, menghadap kearah Kota Bengkulu dan memunggungi Samudra Hindia. Benteng Marlborough merupakan benteng terbesar diluar India yang pernah dibangun oleh East India Company. Benteng Marlborough merupakan penganti Benteng Fork York yang dibangun tahun 1685 dan berlokasi sekitar dua mil dari benteng Marlborough. Benteng York ditinggalkan karena terlalu banyak mengalami kendala pembangunan serta banyaknya pasukan Inggris yang tewas karena wabah penyakit. Benteng Marlborough merupakan salah satu benteng terkuat yang dibangun Inggris di wilayah timur dan terbesar setelah Fort St. George di Madras, India. Benteng ini dinamakan “Marlborough” oleh Joseph Collet dikarenakan untuk menghormati Jhon Churchill. Duke of Marlborough pertama yang menjadi pahlawan perang Inggris di Eropa. Pembangunan benteng berlangsung selama kurang lebih 4 tahun. Perbentengan merupakan kawasan bangunan berbentuk segi empat dengan atap di bentuk sedemikian rupa untuk mendukung artileri dalam mempertahankan benteng. Benteng Marlborough berada di jalan Benteng, Kebun Keling, Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu, tepatnya berada di kampung Cina. Beteng Marlborough memiliki luas 44.000 m2 dengan ukuran fisiknya 240 x 170 m, ketinggian dinding sangat bervariasi ada yang 8 meter da nada juga 8,5 meter dengan ketebalan tembok mencapai 1,85 – 3 meter. Dan jika dilihat dari atas bangunan benteng Marlborough menyerupai kura-kura dimana pintu utama sebagai kepala dan benteng sendiri adalah badannya, bangunan seperti ini merupakan ciri khas bangunan benteng yang berada di Eropa. Seperti kita ketahui bahwa di setiap sudut Benteng Marlborough terdapat meriam hingga jumlah totalnya yaitu ada sebanyak 72 meriam. Benteng Marlborough juga terdiri dari beberapa ruangan barak, penjara dan kantor, pada bagian tengah terdapat lapangan yang luas dan lebar dan berfungsi sebagai halaman dalam. Atap-atap bangunan yang ada di Benteng Marlborough berbentuk segitiga dan memiliki teras dengan barisan tiang besi. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu, sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Pada tahun 1759 perbentengan ini dilengkapi dengan parit kecil yang masih dapat dilihat sampai saat ini. Parit ini dalamnya sekitar 6 kaki (1,8m)dan lebar 12 kaki (-3,6m). Tanah galian ini diletakan antara dinding benteng yang lama dengan dinding yang baru sebelah luarnya yang khusus dibangun dengan tujuan untuk meredam serangan proyektil meriam. Penambahan ini membuat benteng terlihat seperti sekarang dengan pelataran meriam ynag diperluas besertatembok bentengnya. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di Kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris. Di bagian dalam benteng melalui gerbang selatan memperlihatkan menara pengamatan (Look out Tower) dari menara selatan, menara ini digunakan untuk memantau pulau tikus (Rat Island) yang menjadi pos Sinyal. Pos dipulau tikus ini akan mengirimkan tanda ke Benteng secepatnya apabila ada kapal yang memasuki perairan Bengkulu, menara pengamatan ini rusak dan akhirnya hancur karena gempa Bumi sehingga harus di robohkan. Dari gerbang selatan dapat ditemukan jembatan kayu yang melintasi parit kering (yang digali pada tahun 1759) kebagian tembok benteng yang melengkung yang dibangun pada tahun 1783 ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan yang disusun untuk memberikan tembakan perlindungan serta melindungi gerbang menara dan sisinya. Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Pada tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya. Bastion : Bangunan yang berfungsi untuk menyerap musuh dengan tidak menampakkan diri, bentuknya menjorok dan berada di setiap sudut gedung. Revaline : Bangunan ini berda tepat di atas parit dengan bentuk 3 sudut, relavine menghubungkan benteng dengan sebuah jembatan. Ruang Tahanan : Ruangan ini digunakan untuk para tahanan dan tempat ini menjadi salah satu tempat yang paling seram di Benteng Marlborough. Ruang Senjata : Tempat ini menyimpan senjata dan amunisi dan meriam juga berada disini. Meriam : Merupakan senjata jaman dahulu dimana di Benteng Marlborough berada di tempat yang terpisah. Terowongan : Benteng Marlborough memiliki terowongan dengan panjang 6 meter, ruangan ini dibangun sebagai jalan keluar emergency dari benteng. Aslinya terowongan yang dibangun sangat panjang dan memiliki banyak cabang namun sudah terkubur dengan tanah dan tersisa hanya 6 meter saja.