Anda di halaman 1dari 57

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT MENULAR
POTENSIAL KLB DAN WABAH
Hadi Safaat, SKM, MKM
Anggota PAEI Banten

hadisafaat@gmail.com
089612806463
HASIL BELAJAR

Peserta mampu melakukan Surveilans penyakit


menular potensial KLB dan Wabah sesuai standar
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat :

1 Menjelaskan dasar-dasar epidemiologi


Menerapkan Konsep Dasar
2 Surveilans Epidemiologi
Menjelaskan jenis penyakit menular
3 berdasarkan pola penularan
Melakukan respon
4 tindakan/penanggulangan

5 Melakukan deteksi dini KLB


1 Dasar-dasar epidemiologi
Pokok 2 Konsep dasar surveilans
epidemiologi
Bahasan Jenis/kelompok penyakit
3 berdasarkan pola
penularan
4 Respon tindakan /
penanggulangan
5 Deteksi dini KLB
P B 1: Da sa r d a sa r EP IDEM IOLOG I

Pengertian
Epidemiologi
Ada yang tahu?
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari :
• distribusi penyakit di populasi
• frekwensi penyakit di populasi
• faktor-faktor/determinan yang mempengaruhi
distribusi dan frekwensi tersebut di populasi

Epidemiology berasal dari kata

Epi  yang artinya “pada, diatas, superfisial, menimpa”


Demo  yang artinya “populasi, manusia, orang-orang”
Ology  yang artinya “ ilmu yang mempelajari

Epidemiology Apa yang menimpa manusia


7
Disain penelitian epidemiologi dapat
dibagi menjadi :
• studi epidemiologi deskriptif
• studi epidemiologi analitik
Dalam epidemiologi deskriptif,
Epidemiologi Deskriptif frekuensi dan distribusi penyakit
selalu dideskripsikan berdasarkan :

Where 🡪 Dimana
kejadiannya 🡪 Tempat

Who 🡪 Siapa yang mengalami 🡪


Orang

When 🡪 Bilamana
terjadinya 🡪 Waktu
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT

Agent Host Lingkungan


Biologi, nutrisi, Demografi, biologi, Fisik, biologi, sosial
fisik,kimia, sosial social ekonomi
Riwayat Alamiah
Penyakit
PREPATOGENESIS PATOGENESIS

Fase Klinis
Agent Host
Sembuh Total
vector Fase konvelesen Sembuh cacat
Meninggal
Environment
Kronis

Fase Suseptibilitas Fase Klinis


Fase Subklinis

Upaya Preventif Upaya Preventif Upaya Preventif


Primer Sekunder Tertier
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
Riwayat Alamiah Setiap Penyakit

Interaksi Agen, Pejamu dan Lingkungan Faktor   Reaksi pejamu terhadap RANGSANGAN PENYAKIT ->
RANGSANGAN PENYAKIT
Patogenesis  Kerusakan  Penyakit  Konvalesens
awal awal jaringan lanjut
Periode Prepatogenesis Periode Patogenesis

Promosi kesehatan
Pendidikan kesehatan Perlindungan khusus
Gizi yang cukup sesuai Imunisasi Diagnosis dini dan Rehabilitasi
dengan perkembangan pengobatan segera
Perumahan, rekreasi dan Kebersihan perorangan Penemuan kasus, individu dan Pembatasan Penyediaan fasilitas untuk
tempat kerja masal ketidakmampuan pelatihan hingga fungsi tubuh
dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya
Perkembangan kepribadian Sanitasi lingkungan Skrining Pengobatan yang cukup untuk Pendidikan pada masyarakat
menghentikan proses penyakit dan industriawan agar
Konseling perkawinan Perlindungan terhadap Pemeriksaan khusus dan mencegah komplikasi menggunakan mereka yang
dan pendidikan seks kecelakaan akibat kerja telah direhabilitasi
Tujuan: Penyediaan fasilitas untuk Penempatan secara selektif
Genetika Perlindungan terhadap kecelakaan Menyembuhkan dan membatasi ketidakmampuan
mencegah penyakit dan Mempekerjakan sepenuh mungkin
berlanjut mencegah kematian
Pemeriksaan kesehatan Penggunaan gizi tertentu
secara berkala Mencegah penyebaran Terapi kerja di RS
Perlindungan terhadap zat penyakit menular
yang dapat menyebabkan Penggunaan koloni yang
kanker terlindung
Mencegah komplikasi dan akibat
Menghindarkan zat-zat allergen lanjutan
Memperpendek masa
ketidakmampuan
Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tertier
13
Tingkat Penerapan Upaya Pencegahan Riwayat Alamiah Penyakit
Ukuran-Ukuran
Epidemiologi
Ukuran Dasar
Epidemiologi
Ukuran Kuantitas
Matematis
Ukuran Frekuensi penyakit
Proporsi : ukuran perbandingan antara satu kondisi
/kejadian kondisi dg keseluruhan kejadian
( proporsi peny , umur, sex, pekerjaan )
Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)
Proporsi BTA+ rawat inap di RS
 Pdrt BTA +  Pdrt rwt inap %
Ulin
Proporsi Balita Pnemonia  Balita
 Pdrt Berobat %
di Puskesmas Pnemonia
Proporsi pria pdrt HIV +  Pria HIV +  Kasus HIV+ %
Proporsi PNS pdrt TB yg  PNS pdrt  Semua Pdrt
%
diobati TB, diobati TB diobati
Rate : ukuran perubahan kejadian (kesakitan/kematian) pada
masyarakat selama kurun waktu tertentu dan dalam satuan
konstanta tertentu ( IR, PR, AR, CFR dll )
Numerator Denominator Konstanta
Ukuran Epid Keterangan
(X) (Y)
(K)
Insidens Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
 Semua Kasus
Prevalens Rate  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan
(Baru +Lama)

Attack Rate  Kasus Baru  Pddk Risiko % , ‰ Kesakitan


(KLB/Wabah)
 Semua
Case Fatality Rate  Kematian % Kematian
Kasus
Crude Death Rate  Kematian  penduduk % , ‰ Kematian
Ratio : ukuran perbandingan antara satu kejadian/
kondisi dengan kejadian lainnya

Ukuran Epid Numerator (X) Denominator (Y) Konstanta (K)

Sex Ratio  Pddk Pria  Pddk Wanita 100

Ratio Puskesmas dg pddk  Puskesmas  Pddk 10.000

Ratio dokter dg pddk  dokter  Pddk 10.000

Ratio dokter dg Puskesmas  dokter  Puskesmas 10


Perbandingan Insidens dan Prevalens
INSIDENS PREVALENS
 Hanya menghitung kasus baru  Menghitung kasus yang ada (kasus
 Tingkat tidak bergantung durasi lama dan baru)
rata-rata penyakit  Bergantung pada rata- rata (durasi)
 Dapat diukur sebagai rate atau sakit
proporsi  Selalu diukur sebagai proporsi
 Merefleksikan kemungkinan
 Merefleksikan kemungkinan
terjadi penyakit pada satu waktu
menjadi penyakit sepanjang waktu
tertentu
 Lebih disukai bila melakukan studi
 Lebih disukai bila studi utilisasi
etiologi penyakit
pelayanan kesehatan
PB2
Konsep dasar
Surveilans
Epidemiologi

 Pengertian SE
 Manfaat SE
 Langkah-Langkah SE
 Sumber,Jenis,alur data dan cara pelaporan
 Pulta-Lahta-Sista- Desiminasi Informasi
 Kelengkapan dan Ketepatan Laporan
Surveillans
Surveillans adalah suatu si stem d al am
• Pengumpulan
• Penyusunan Data menghasilkan infor masi
• Analisis
• Interpretasi

Yang berkesinambungan;
D a n disseminasi informasi kepada orang-orang
membutuhkan untuk kepentingan mengambil
Suatu tindakan

WHO/CSR
Konsep dasar Kegiatan
Epidemiologi
 Pengumpulan dan pengolahan
data
 Analisis & interpretasi data
 umpan balik, disseminasi
yang baik serta
Tujuan Surveilans :
 Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan
penyakit, dan faktor risikonya serta masalah
kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan
keputusan;
 Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap
kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya;
 Terselenggaranya investigasi dan
penanggulangan KLB/Wabah; dan
 Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada
para pihak yang berkepentingan sesuai dengan
pertimbangan kesehatan.
PB 3. Menjelaskan jenis
peny.menular dg pola
penularannya

 Potensi Penularan penyakit Potensial KLB


dan Wabah
 Mekanisme Penularan penyakit Potensial
KLB dan Wabah
POTENSI PENULARAN PENYAKIT POTENSIAL KLB/WABAH
Mekanisme Pemularan Penyakit Potensial KLB/Wabah
D
I  Droplet
Jalur R  Sexual
E  Darah
Transmisi C  Kulit ke kulit, dll
T
VEKTOR Serangga, hewan dll

LINGKUNGAN udara, air, debu,


partikel, makanan,
minuman, dll
31
PB. 4 Melakukan respon Tindakan
penanggulangan

 Respon Tindakan
penanggulangan
PENGERTIAN
Respon cepat adalah suatu tindakan atau kegiatan
yang dilakukan secara cepat setelah mengetahui
adanya sinyal bahaya agar suatu keadaan tidak
menjadi lebih buruk. Tindakan yang dimaksud
dapat berupa pencegahan maupun pengendalian.
Metode penanggulangan
• Tim penanggulangan KLB adalah tim
fungsional lintas program maupun lintas
sektor yang selajutnya disebut sebagai tim
gerak cepat (TGC)
• Sarana : tenaga, alat, biaya dll
• Waktu : menyusun jadwal kegiatan
penanggulangan sesegera mungkin agar KLB
tidak cepat meluas
PB. 5 Melakukan Deteksi Dini KLB

 Konsep kewaspadaan dini


 Kajian sistematis berbagai
penyakit potensial KLB dan Wabah
 Peringatan Kewaspadaan Dini Jangka
Pendek dan jangka Panjang
Sasaran :
Meliputi Penyakit berpotensi KLB dan Kondisi
rentan KLB.
Kegiatan SKD-KLB:
1. Kajian Epidemiologi utk identifikasi ancaman
KLB.
2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB.
3. Peningkatan Kewaspadaan dan kesiagaan Thd KLB.
Kasus Pertama Tindakan Cepat

Deteksi Dini
Dengan
kewaspadaan

Tindakan Lambat
Kasus potensial
Deteksi Lambat yang dapat dicegah

Tanpa
kewaspadaan

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 3
PERINGATAN KEWASPADAAN DINI KLB

JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG


• Periode 3-6 bulan ke depan • Periode 5 tahun yang akan
• Disampaikan ke semua unit datang
kesehatan terkait, sector • Kesiapsiagaan yang lebih baik
terkait dan masyarakat
• Peningkatan • Menjadi acuan perumusan
perencanaan strategis program
kewaspadaan penanggulangan KLB
masyarakat
perorangan dan
kelompok.
Contoh mendeteksi
KLB diare
Grafik
Distribusi Kasus Diare Menurut Waktu (Minggu)
Di Wilayah Kerja UPF Kota Batu
Kec. Ciomas Kab. Bogor
350

300

250
Jumlah
Kasus

200

100 KLB
150
50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Minggu 0 38 25 26 28 24 25 23 18 23 33 23 22 16 24 0 20 318 173
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1
Kasus
Kematian
GRAFIK
Pola Max – Min Kasus Diare di Kabupaten Bogor
Tahun 2000 – 2005
12000

9000

6000

3000

Max Min 2006


Sumber:Lap.
0 LB.1
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Yang perlu
diperhatikan dalam
mendeteksi suatu
KLB :

Gambaran klinis
1
penyakit yang
diamati
Etiologi penyakit yang diamati (riwayat
2
alamiah penyakit)
3 Masa inkubasi penyakit
4 Sumber penularan penyakit

5 Cara penularan penyakit


• Penularan Langsung
• Penularan Tidak Langsung
6

Epidemiologi
penyakit yang
diamati
7 Kewaspadaan dini penyakit yang
diamati
8

Faktor Risiko
Lingkungan,
vektor dan sosial
penyakit yang
diamati
9

Status imunisasi
untuk penyakit
yang dapat
dicegah dengan
imunisasi
MATRIKS DETEKSI DINI KLB
PENYAKIT DIFTERI
NO DESKRIPSI KASUS KONDISI LAPANGAN SAAT INI KESIMPULAN
ADA TIDAK
1 Gambaran klinis
2 Etiologi
3 Masa Inkubasi
4 Sumber penularan
5 Cara penularan
6 Epidemiologi
7 Kewaspadaan dini
8 Faktor risiko
9 Lingkungan
10 Vektor
11 Sosial
12 Imunisasi
ADD A FOOTER 53
Kesimpulan
Surveilans merupakan kebutuhan dasar
dalam program pengendalian dan
pemberantasan penyakit menular.
Konsep dasar kegiatan surveilans
meliputi pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data, diseminasi
yang baik serta respon yang cepat
• Paa suatu ketika saya berkesempatan untuk
belajar bersama orang – orang hebat yang
ipunyai oleh Inonesia, merka aalah eseta TGC
Provnsi Bnten
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai