Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS PASAR KOMODITI DAN

AGROINDUSTRI
“Pasar Tenaga Kerja dan Pasar Uang”

PAPER

OLEH:

RAHAYU HANDAYANI
NIM.197039012

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
A. PASAR TENAGA KERJA

1. Pengertian Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja erupakan seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk

mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan

dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku

yang dimaksud disini adalah pengusaha, pencari kerja, dan pihak ketiga yang membanu

pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan. Pasar tenaga kerja dapat pula

diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja.

Sebagai penjual tenaga kerja didalam pasar ini adalah para pencari kerja (pemilik tenaga

kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang atau lembaga yang memerlukan

tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi

pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang

membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari

perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi

perusahaan untuk memenuhinya.

Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari

adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu

antara penjual dan pembeli tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua

pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, dan pembeli tenaga kerja. Adapun para pelaku

di pasar tenaga kerja, terdiri dari :

 Pencari kerja yaitu setiap orang yang mencari pekerjaan baik karena menganggur,

putus hubungan kerja maupun orang yang sudah bekerja tetapi ingin mendapatkan
pekerjaan lebih baik yang sesuai dengan pendidikan, bakat, minat dan kemampuan

yang dinyatakan melalui aktivitasnya mencari pekerjaan.

 Pemberi kerja yaitu perorangan, pengusaha, badan hokum, atau badan-badan lainnya

yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar imbalan berupa upah atau gaji.

 Perantara yaitu media atau lembaga yang mempertemukan pencari kerja dan pemberi

kerja, misalkan agen penyalur tenaga kerja, dan bursa tenaga kerja.

 Head hunters (pihak ketiga yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan)

yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebagai

imbalan, head hunters akan memperoleh persentase gaji dari orang yang diterima

bekerja atau komisi dari perusahaan.

2. Penyelenggaraan Pasar Tenaga Kerja di Indonesia

Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh Departemen

Tenaga Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan

tenaga kerja dapat melapor ke Depnaker dengan menyampaikan jumlah dan kualifikasi

tenaga kerja yang dibutuhkan beserta persyaratannya. Kemudian Depnaker akan

mengumumkan kepada masyarakat umum tentang adanya permintaan tenaga kerja

tersebut. Sementara itu, para pencari kerja (pemilik tenaga kerja) dapat mendaftarkan

dirinya kepada Depnaker dengan menyampaikan keterangan-keterangan tentang dirinya.

Keterangan tentang diri pribadi si pencari kerja ini sangat penting untuk dasar

penyesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja dari orang-orang atau lembaga-lembaga

yang bersangkutan. Apabila ada kesesuaian, Depnaker akan mempertemukan si pencari

kerja dengan orang atau lemabag yang membutuhkan tenaga kerja tersebut untuk

transaksi lebih lanjut.


Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa tenaga

kerja swasta yang biasa disebut Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja. Perusahaan swasta

yang berusaha mengumpulkan dan menampung pencari kerja, kemudian menyalurkan

kepada orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja,baik di

dalam maupun diluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Arab Saudi.

Sebelum diadakan penyaluran, perusahaan ini juga sering menyelenggarakan pelatihan

kepada para pencari kerja yang ditampungnya. Apabila ada kesesuaian antara pencari

kerja dengan orang atau lembaga yang membutuhkan, dapat dilakukan transaksi. Atas

jasanya menyalurkan tenaga kerja ini, perusahaan tersebut akan mendapatkan komisi.

3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli

Tenaga kerja dapat memiliki daya monopoli factor produksi, misalnya dengan

membentuk serikat pekerja (labour union). Dengan daya monopoli, serikat pekerja dapat

menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Diagram diatas menunjukkan bahwa kurva SL adalah penawaran tenaga kerja,

serikat pekerja. Sedangkan DL adalah kurva permintaan tenaga kerja, perusahaan. Jika

tujuan serikat pekerja adalah memaksimumkan kesempatan kerja, tingkat upah ditetapkan

sebesar WP, dengan kesempatan kerja LP. Dengan tingkat upah WP, serikat pekerja

bersikap seolah-olah beroperasi pada pasar persaingan sempurna. Serikat pekerja juga

dapat memaksimumkan tingkat upah dengan menyamakan MR dan S L. Tingkat upah

tertinggi yang dapat dipaksakan adalah Wm, dengan konsekuensi kesempatan kerja hanya

Lm (jumlah minimum diantara beberapa kemungkinan). Tetapi jika tujuan serikat pekerja

adalah memaksimumkan penerimaan, tingkat upah ditetapkan setingkat Wk, dengan

kesempatan kerja Lk, pada saat MR=0.

4. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Monopsoni adalah suatu keadaan dimana dalam pasar factor produksi (tenaga

kerja) hanya ada satu pembeli (single buyer). Karena posisinya sebagai pembeli tunggal,

monopsonis (pemilik daya monopsony) mempunyai kemampuan menentukan upah. Bila

perusahaan bergerak dalam pasar factor produksi persaingan sempurna, keseimbangan

perusahaan tercapai pada saat MRPL = DL = W. setiap penambahan penggunaan satu

tenaga kerja akan menambah biaya sebesar upah (W) yang kita sebut adalah pengeluaran

marjinal. Karena posisi perusahaan adalah penerima harga, pengeluaran marjinal adalah

sama dengan pengeluaran rata-rata. Singkatnya, keseimbangan perusahaan yang bergerak

dalam pasar persaingan sempurna tercapai bila MRPL = W = ME = AE, tetapi jika

perusahaan mempunyai daya monopsony, untuk mencapai kondisi keseimbangan, upah

yang ditetapkan lebih kecil dari ME.


5. Pasar Tenaga Kerja Bilateral

Kondisi monopoli bilateral terjadi bila pekerja memeiliki daya monopoli,

misalnya melalui serikat pekerja, sementara perusahaan memiliki daya monopsony.

Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat

pekerja dan perusahaan. Diagram berikut menunjukkan bahwa interval tingkat harga

adalah antara WS (tingkat harga yang diinginkan monopsonis) dengan Wm (tingkat harga

yang diinginkan monopsonis). Tingkat harga yang ditetapkan sangat tergantung pada

posisi tawar menawar kedua pihak. Bila pihak monopsonis memiliki posisi yang lebih

kuat, tingkat upah akan mendekati atau sama dengan W S. Begitu juga sebaliknya, jika

posisi pekerja lebih kuat, tingkat upah akan mendekati atau sama dengan W m. Namun

bukan mustahil bila tingkat upah kesepakatan adalah WP yang sama dengan tingkat upah

pada pasar persaingan sempurna.


B. PASAR UANG

1. Pengertian Pasar Uang

Pasar uang (money market) merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non

keuangan dan peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun

dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditas. Juga merupakan sarana

pengendali moneter oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pasar

uang (money market) di Indonesia masih relative baru jika dibandingkan dengan Negara-

negara maju. Namun, dalam perkembangan dunia sekarang ini, pasar uang di Indonesia juga

ikut berkembang walau tidak semarak perkembangan pasar modal (capital market). Adapun

tujuan pasar uang bagi investor dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Dari pihak yang membutuhkan dana

 Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek

 Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

 Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

 Dari pihak yang menanamkan dana


 Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

 Membantu pihak- pihak yang mengalami kesulitan keuangan

 Spekulasi

2. Instrumen Pasar Uang

Adapun jenis-jenis instrument pasar uang yang ditawarkan yaitu :

 Interbank Call Money : kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi dari pihak

pemberi dana. Dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana

(kreditor). Jangka waktu pelunasan berkisar 1-7 hari. Ketentuan yang harus diperhatikan

dengan pemberi fasilitas call money. Fasilitas tersebut diberikan dilembaga kliring

kepada bank-bank yang mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.

Besarnya pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini. Instrument

pinjaman dapat berupa promes. Maksimal jangka waktu 7nhari dan apabila tidak dapat

dilunasi pada jatuh tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa.

 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) : merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank

Sentral (BI). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan

SBI biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap pasar terbuka (open

market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar. Tujuan bagi

investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah akibat

kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun jika pihak investor

memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat diperjualkan kepada pihan

Bank Indonesia ataupun pihak lain.

 Sertifikat Deposito : Merupakan alternative utama bagi pihak perbankan untuk memenuhi

kebutuhan dana jangka pendeknya.


 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) : Merupakan penerbitan warkat-warkat yang berupa

wesel atau promes dengan jangka waktu 30 hari sampai 180 hari.

 Bankers Acceptance : Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata

“accepted” dan dapat diperjual belikan di pasar uang sebagai salah satu sumber dana

jangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.

Wesel yang diberi cap “accepted” dikenal dengan Bankers Acceptance.

 Commercial Paper : Merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan di pasar

uang dengan jangka waktu yang tidak lebih dari 1 tahun.

 Treasury Bills : Merupakan instrument pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral

dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh Bank Sentral ini

biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu.

 Repuchase Agreement : Merupakan surat berharga yang juga dapat dijualbelikan dengan

perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut.

Pembelian kembali surat-surat berharga tersebut disertai dengan perjanjian, yaitu harga

dan tanggal jatuh temponya. Transaksi repurchase agreement ini djualbelikan secara

diskonto. Instrument yang dijualbelikan dapat berupa Sertifikat Deposito, SBI, SBPU,

serta Treasury Bills.

 Prommisory Note : Merupakan surat pernyataan kesanggupan membayar atas transaksi

hutang piutang jangka pendek antara kreditur dengan debitur.

3. Interaksi antara Pasar Uang & Pasar Valuta Asing

Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar valas. Artinya

jika hendak menginvestasikan uang dalam pasar uang maka harus mempertimbangkan

dan menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di pasar uang atau valas.
Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang

ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.

Berdasarkan hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pasar tenaga kerja

merupakan seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari kerja

dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui

penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disini adalh

pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja

untuk dapat saling berhubungan. Kebijakan tenaga kerja fleksibel hanya dapat

diimplementasikan apabila pemerintah memberikan jaminan social bagi warga Negara.

Pekerja yang diupah rendah dalam tenaga kerja fleksibel akan memperoleh jaminan

social untuk dapat hidup secara layak. Jaminan social juga dapat melindungi pekerja dari

kemungkinan hubungan ketenagakerjaan yang merugikan contohnya seperti PHK.

Dengan begitu dengan adanya jaminan social merupakan kebijakan yang ideal dan harus

menjadi pilihan kebijakan dalam jangka panjang.

Dalam pasar uang pemilihan dana selalu berkaitan dengan pasar uang. Artinya

jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka kita akan selalu

mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikia pula sebaliknya. Hal

ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di pasar

uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjadi lebih penting apabila

jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang

baik.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Calvin, dkk. 2017. Makalah Pasar uang dan Pasar Valuta Asing. Fakultas Ekonomi

UNPRI.Medan.https://www.academia.edu/39131984/MAKALAH_PASAR_UANG_and_P

ASAR_VALUTA_ASING diakses pada 29 September 2020.

Karim, Sulfan. Makalah Pasar Tenaga Kerja.

https://www.academia.edu/3343430281/Makalah_pasar_tenaga_kerja_isi_pdf diakses pada

01 Oktober 2020.

Putra, Eka. 2007. Pasar uang dalam Perspektif Islam BAB I. https://www.eprints.ums.ac.id

diakses pada 29 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai