Kelas : XI DPIB
Truss Bridge
Truss Bridge adalah jembatan yang segi konstruksi lebih kokoh karena menggunakan
kerangka truss yang berbentuk triangular. Meski tidak menancap ke tanah, namun tiang
jembatan menjadi lebih kaku karena bentuk segitiga yang menghubungkan tiang yang satu
dengan tiang lainnya.
Selain itu, garis–garis diagonal pada tiang jembatan juga berfungsi untuk mentransfer beban
ke area yang lebih luas, sehingga beban tak berkumpul di satu titik.
Beam Bridge
Dikenal juga sebagai jembatan grider, desain kontruksi ini merupakan yang paling sederhana
dalam membuat sebuah jembatan. Umumnya, jembatan ini berbentuk horizontal lurus,
dengan tiang vertikal sebagai tiang pancang untuk memperkokohnya.
Biasanya, tiang pancang terbuat dari baja atau beton yang ditancapkan ke dalam tanah.
Konstruksi beam bridge umum digunakan untuk menghubungkan dua dataran yang tergolong
dekat. Misalnya wilayah yang dipisahkan oleh sungai.
Arch Bridge
Arch atau yang dalam bahasa Inggris berarti lengkungan merupakan jembatan yang dibuat
secara melengkung layaknya busur panah. Meski secara konstruksi lebih menghemat material
(tidak membutuhkan banyak material), namun secara ketahanan, desain ini lebih kuat
dibandingkan dengan beam maupun truss.
Suspension Bridge
Suspension Bridge artinya adalah jembatan gantung. Sistem struktur dasar jembatan gantung
berupa kabel utama (main cable) yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai
lalu lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip
pemikulan gelagar terletak pada kabel.
Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan dapat ditutup dan arus lalu
lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan
yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel
terpasang, dan kabel sekaligus merupakan bagian dari struktur launching jembatan. Jembatan
ini umumnya digunakan untuk panjang bentang sampai 1400 meter.
2. Fungsi kabel adalah untuk menahan beban jembatan-pasikan selalu dalam keadaan baik Dan
dapat menghubungkan seluruh dukungan untuk mendapatkan stabulitas yang baik
SOAL - SOAL KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
1. merupakan jalan raya yang digunakan demi melayani kendaraan lokal di suatu tempat, ciri
perjalanannyapun adalah jarak dekat, sementara kecepatannya juga rendah, dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa hal tersebut merupakan pengklasifikasian jalan
berdasarkan....
a. klasifikasi jalan berdasarkan administrasi pemerintahan
b. klasifikasi jalan berdasarkan muatan mutu sumbu kendaraan
c. klasifikasi jalan berdasarkan fungsi
d. klasifikasi jalan berdasarkan karakteristiknya
e. klasifikasi jalan berdasarkan kecepatannya
2. jalan raya yang berfungsi melayani kendaraan dengan perjalanan jarak sedang, kecepatan
melaju tentu juga sedang, dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa merupakan
pengertian dari .....
a. jalan arteri
b. jalan lokal
c. jalan kolektor
d. jalan lingkungan
e. freeway & highway
4. yang termasuk klasifikasi jalan raya menurut system jaringan jalan raya adalah …..
a. Jalan Arteri
b. Jalan lokal primer
c. jalan arteri skunder
d. jalan kota
e. jalan khusus
5. yang termasuk klasifikasi jalan raya menurut wewenang pembinaan jalan adalah …..
a. Jalan Arteri
b. Jalan lokal prmer
c. jalan arteri skunder
d. jalan kota
e. jalan local
11. Dalam perencanaan sistem drainase suatu kawasan, harus memperhatikan pola jaringan
drainase yang diperhatikan dengan mempertimbangkan topografi dan tataguna lahan kawasan
tersebut. Berikut pola jaringan drainase siku adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
12.
13. prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air
penerima merupakan pengertian dari ….
a. system drainase
b. drainase
c. rencana induk system drainase wilyah
d. saluran sekunder
e. saluran tersier
14. saluran yang berfungsi untuk menampung Dan menylurkan limpasan air hujan dengan
debit yang besar, sifat aliran terus menerus dengan fluktuasi yang keci merupakan bentuk
saluran …
a. trapezium
b. setengah lingkaran
c. satu lingkaran
d. empat persegi panjang
e trapezium
16. harga koefesien pengaliran (C ) Dan harga faktor limpasan ( fk ) untuk tata guna lahan
daerah perkotaan adalah…
a. C = 0,60-0,70 Dan fk = 1,5
b. C = 0,70-0,95 Dan fk = 2,0
C = 0,60-0,90 Dan fk = 1,2
b. C = 0,70-0,80 Dan fk = 0,4
e. C = 0,40-0,60 Dan fk = 2,0
17. harga koefesien pengaliran (C ) Dan harga faktor limpasan ( fk ) untuk tata guna lahan
daerah industry adalah…
a. C = 0,60-0,70 Dan fk = 1,5
b. C = 0,70-0,95 Dan fk = 2,0
c. C = 0,60-0,90 Dan fk = 1,2
b. C = 0,70-0,80 Dan fk = 0,4
e. C = 0,40-0,60 Dan fk = 2,0
18. harga koefesien pengaliran (C ) daerah kota lama 0,75-0,95 Dan daerah pinggiran 0,50-
0,70 merupakan tipe daerah aliran…
a. perumputan
b. tempat bermain
c. jalan
d. business
e. perumahan