Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN

VISIONER, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DOSEN
PADA PROGRAM STUDI LPTK DI PTS
KOTA BANDA ACEH

Basri1, Rosmala Dewi2, Saud Purba3


1
Faculty of Education Science, Universitas Negeri Medan
2
Faculty of Education Science, Universitas Negeri Medan
3
Faculty of Education Science, Universitas Negeri Medan

Email address :
basri6609@gmail.com
ros_dw@yahoo.com
purbasaut@yahoo.com

ABSTRACT

Komitmen organisasi dosen adalah keberpihakan seseorang dosen sebagai anggota


organisasi terhadap organisasinya (kampus) tempat ia bekerja dengan berperan aktif
dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang ditandai dengan keterikatan dengan
organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan model komitmen organisasi;
(2) menemukan hubungan antar variabel (model/struktur); (3) menemukan pengaruh
langsung dan tidak langsung; dan (4) menemukan pengaruh setiap variabel. Hasil
penelitian adalah (1) Budaya organisasi berpengaruh langsung dan positif terhadap
kepuasan kerja dosen ρ31 = 0,235 dan t = 3,054, (2) Gaya kepemimpinan visioner
berpengaruh langsung dan positif terhadap kepuasan kerja ρ32 = 0,354 dan t = 4,595, (3)
Budaya organisasi berpengaruh langsung dan positif terhadap motivasi kerja ρ 41 = 0,187
dan t = 2,695, (4) Gaya kepemimpinan visioner berpengaruh langsung dan positif
terhadap motivasi kerja ρ42 = 0,520 dan t = 7,501, (5) Budaya organisasi berpengaruh
dan positif terhadap komitmen organisasi ρ51 = 0,254 dan t = 3,710, (6) Gaya
kepemimpinan visioner beroengaruh positif terhadap komitmen organisasi ρ52 = 0,164
dan t = 2,061, (7) Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi ρ53
= 0,225 dan t = 3,412, (8) Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasi ρ54 = 0,265 dan t = 3,627. Kesimpulan budaya oraganisasi, kepuasan kerja,
gaya kepemimpinan visioner dan motivasi kerja berpengaruh langsung positif terhadap
komitmen organisasi dosen LPTK Aceh.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Visioner Motivasi


Kerja dan Komitmen Organisasi
PENDAHULUAN persaingan antar bangsa. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka diperlukan
Komitmen organisasi menunjuk pada janji
adanya SDM yang handal dan dapat
atau tanggung jawab seseorang terhadap
menghadapi tantangan, menciptakan serta
organisasinya untuk bekerja keras sesuai
mengisi peluang kerja, karena diindikasi
keinginan organisasi guna mencapai
salah satu penyebab terjadinya krisis
tujuan organisasi secara efektif dan
ekonomi adalah rendahnya kualitas SDM.
efisien. Prayitno (2009: 219)
Kenyataan yang dihadapi, secara umum
mengemukakan bahwa komitmen dapat
kualitas SDM Indonesia masih rendah,
diartikan sebagai janji untuk melakukan
indikator rendahnya kualitas SDM di
sesuatu dengan sunguh-sungguh. Luthans
Indonesia ditandai dengan laporan data
(2006: 249) mengemukakan bahwa
Human Development Indeks Report tahun
komitmen organisasi paling sering
2007 yang menempatkan Indonesia pada
didefinisikan sebagai (1) keinginan kuat
urutan ke 107 dengan skor 0,728
untuk tetap sebagai anggota organisasi
meningkat dari tahun sebelumnya (Tahun
tertentu; (2) keinginan untuk berusaha
2006 peringkat 108, skor: 0,711 dan
keras sesuai keinginan organisasi; dan (3)
Tahun 2005 peringkat 110, skor: 0,697).
keyakinan tertentu, serta penerimaan nilai
Indikator ini merupakan pengukuran
dan tujuan organisasi. Sesuai dengan
kualitas hidup penduduk suatu negara
hakikat komitmen organisasi sebagaimana
pada aspek pendidikan, usia harapan
diuraikan di atas, komitmen organisasi
hidup, tingkat melek huruf dan standar
dosen yang ideal menunjuk kepada
hidup. Rendahnya peringkat Indonesia
keyakinan tertentu, serta penerimaan nilai
dalam Human Development Index (HDI)
dan tujuan organisasi; keinginan yang
dan mutu perguruan tinggi merupakan
kuat untuk tetap sebagai anggota
indikator rendahnya daya saing SDM
organisasi; dan keinginan untuk berusaha
Indonesia dibandingkan negara-negara
keras sesuai keinginan organisasi. Dosen
lain di kawasan Asia-Pasifik. Berdasarkan
yang memiliki kemampuan yang baik
data dari United Nation Development
untuk bekerja harus dibarengi komitmen
Programme (UNDP) yang dikeluarkan
organisasi yang kuat untuk berusaha keras
pada tanggal 2 Nopember 2011 dalam
sesuai keinginan organisasi dalam
Human Development Index bahwa
mewujudkan visi, misi, dan tujuan
peringkat pendidikan Indonesia menurun
organisasinya. Schatz dan Schatz (2004:
dari tahun 2010 di peringkat 108 menjadi
67) mengemukakan bahwa komitmen
peringkat 124 pada tahun 2011, sehingga
merupakan hal yang paling mendasar bagi
peringkatnya menurun dari tahun yang
setiap orang dalam pekerjaannya, tanpa
lalu kata Menteri Pendidikan dan
adanya suatu komitmen, tugas-tugas yang
Kebudayaan (2011: 8). Pakpahan (2009:
diberikan kepadanya sukar untuk
3) dalam penelitiannya melaporkan
terlaksana dengan baik.
penjelasan Departemen Pendidikan
Perguruan tinggi sebagai satuan
Nasional yang memperkirakan 70% dari
pendidikan yang menyelenggarakan
kepala sekolah di Indonesia tidak
pendidikan tinggi mempunyai peran dan
kompeten. Hasil penelitian Manullang
fungsi strategis dalam mewujudkan
(2013: 148) menyimpulkan bahwa
amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun
komitmen organisasi kepala Sekolah
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Menengah Pertama di Kota Medan
yakni menghasilkan lulusan yang berahlak
tergolong kategori kurang. Selanjutnya
mulia, jujur, berkualitas, demokratis dan
dinyatakan bahwa indikator motivasi kerja
mampu mengahadapi tantangan dan
yang paling rendah, jadi tenaga mereka
masih kurang maksimal digunakan dalam dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,
bekerja untuk mencapai tujuan sekolah lulusan program studi sudah jenuh di
dan mereka datang bertugas tidak tepat masyarakat atau tidak memiliki keahlian
waktu. apapun untuk bersaing di dunia kerja.
Menurut Yuhandi (2016: 49) Times Kurangnya mutu perguruan tinggi
Higher Education Suplement (THES), tidak terlepas dari rendahnya komitmen
hanya ada empat perguruan tinggi di organisasi dosen sebagai tenaga pengajar
Indonesia yang dapat masuk dalam jajaran perguruan tinggi. Sesuai dengan UU No.
500 kampus ternama dunia, yakni 14 Tahun 2005, Dosen adalah pendidik
Universitas Indonesia (UI) pada peringkat profesional dan ilmuwan dengan tugas
250, Insititut Teknologi Bandung (ITB) utama mentransformasikan,
dengan peringkat 258, Universitas mengembangkan, dan menyebarluaskan
Gajahmada (UGM) dengan peringkat 270, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
dan Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui pendidikan, penelitian, dan
dengan peringkat 495. Ditambah pula pengabdian kepada masyarakat. Kurang
untuk perguruan tinggi swasta hanya ada berkualitasnya dosen dapat di indikasi dari
tiga universitas yang sudah mulai rendahnya akrediatsi program studi,
menyiapkan strategi dan kebijakan untuk seperti yang terdapat di Banda Aceh.
menuju ke ”World Class University” Berikut gambaran perkembangan PTS
yakni Universitas Trisakti, Universitas yang dianggap belum mampu meraih
Islam Indonesia Yogyakarta, dan akreditasi A sesuai tuntutan kualitas
Universitas Muhammadiyah Malang. Hal pendidikan di Aceh.
ini memperlihatkan bahwa mutu
perguruan tinggi umumnya, khususnya
perguruan tinggi swasta masih rendah.
Menurut Soehadi (2013: 67) Kualitas METHODS
mutu pendidikan dapat ditandai dengan 1. Jenis dan Rancangan Penelitian
relevan tidaknya, lulusan lembaga
pendidikan tersebut dengan kebutuhan Penelitian ini adalah penelitian
masyarakat. Kondisi tidak relevannya kuantitatif dengan desain penelitian expost
mutu lulusan lembaga pendidikan dapat facto yaitu variabel-variabel yang diteliti
ditandai dengan banyaknya lulusan yang tidak dikendalikan dan dimanipulasi oleh
menganggur. Menurut Tilaar, terdapat peneliti, tetapi fakta yang diungkapkan
740 ribu lulusan perguruan tinggi yang berdasarkan pengukuran gejala yang telah
tidak memperoleh pekerjaan di tahun dimiliki atau apa yang akan terjadi.
2007, dibutuhkan reorientasi terhadap Bungin (2008:49), mengatakan apabila
lulusan perguruan tinggi dari nuansa penelitian bertujuan mengexplore
pencari kerja (job-seeker) ke nuansa kejadian-kejadian yang sedang
pencipta kerja (job-creator). Suparno berlangsung maka ini disebut expost
(2012: 112) menambahkan, facto.
pengangguran di Indonesia mencapai 9 Metode yang digunakan adalah
juta dimana 10 persen atau 1,14 juta orang metode survei dan untuk menganalisis
adalah lulusan diploma dan sarjana. satu variabel dengan variabel lain
Menanggapi keadaan ini Jalal (2008: 12) digunakan analisis jalur (path analysis).
mengemukakan, tingginya angka Analisis jalur memerlukan persyaratan
pengangguran lulusan perguruan tinggi adanya bentuk hubungan regresi linear
saat ini disebabkan berbagai faktor antara yang signifikan antara variabel. Menurut
lain; kompetensi lulusan yang tidak sesuai Riduwan (2008:2), Analisis jalur
digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variabel dengan tujuan Masalah, (2) Landasan Teori, (3)
untuk mengetahui pengaruh langsung Merumuskan Hipotesis, (4) Penentuan
maupun tidak langsung seperangkat Populasi dan Sampel, (5) Pengembangan
variabel penyebab (variabel eksogen) dan Pengujian Instrumen, (6)
terhadap variabel akibat (variabel Pengumpulan Data Penelitian, (7) Analisis
endogen). Data Penelitian, dan (8) Membuat
Kesimpulan dan Saran/Implikasi. Untuk
2. Rancangan Penelitian
lebih jelasnya prosedur dan rancangan
Rancangan dalam penelitian penelitian disajikan pada gambar 3.1
kuantitatif dilaksanakan dengan beberapa dibawah ini :
tahapan, di antaranya: (1) Perumusan

Merumuskan
Masalah

Landasan Teori Populasi Sampel


Penelitian Penelitian

Perumusan Masalah Pengumpulan Data Analisis Data Simpulan,sar


penelitian an/implikasi

Pengembanga Pengujian Instrumen


n Instrumen

Gambar 1
Rancangan Penelitian

RESULTS AND DISCUSSION

1. Perhitungan Uji Normalitas

Tabel 1 Rangkuman Perhitungan Normalitas Uji Lilliefors

No Variabel Lhit Ltab Hasil


0,06 berdistribusi normal.
X3 atas X1 0.029
1 8
0,06 berdistribusi normal.
X3 atas X2 0.045
2 8
0,06
X4 atas X1 0.042

3 8 berdistribusi normal.
0,06
X4 atas X2 0.043
4 8 berdistribusi normal.
0,06
X5 atas X1 0.060
5 8 berdistribusi normal.
6 X5 atas X2 0.056 0,06 berdistribusi normal.
8
0,06
X5 atas X3 0.061
7 8 berdistribusi normal.
0,06
X5 atas X4 0.040
8 8 berdistribusi normal.

Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan


di atas ditunjukkan bahwa nilai Lhitung <
Lt(5%), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai Lhitung < Lt(5%) ,
artinya, semua Lhitung < 0,067. Dengan
demikian, dapat disimpulkan sebaran data
keseluruhan galat taksiran tidak
menyimpang dari distribusi normal,
berarti asumsi normalitas telah terpenuhi.

2. Uji Linieritas dan Uji Keberatian

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas dan Uji Keberatian

Var eksogenus Uji Linieritas Uji Keberartian Regresi


No thd Var.
Endogenus Fh Ft(5%) Status Fh Sig Status

1 X3 atas X1 1,054 0,402 Linier 34,201 0,000 Signifikan


2 X3 atas X2 0,822 0,790 Linier 47,727 0,000 Signifikan
3 X4 atas X1 0,812 0,774 Linier 41,801 0,000 Signifikan
4 X4 atas X2 0,987 0,512 Linier 100,856 0,000 Signifikan
5 X5 atas X1 1,139 0,289 Linier 71,544 0,000 Signifikan
6 X5 atas X2 0,871 0,714 Linier 76,407 0,000 Signifikan
7 X5 atas X3 0,908 0,639 Linier 49,093 0,000 Signifikan
8 X5 atas X4 1,293 0,140 Linier 68,295 0,000 Signifikan

Pada table 2 diatas ditunjukan bahwa uji hasil perhitungan tersebut dapat
linieritas untuk hubungan antar semua disimpulkan bahwa semua bentuk regresi
variabel adalah linier, nilai Fh < Ft (5%) dan adalah linier dengan α sebesar 0,05 untuk
untuk uji keberartian regresi semua perhitungan bisa dilihat di lampiran.
signifikan nilai Fh > Ft (5%). Berdasarkan
3. Uji korelasi

Tabel 3 Rangkuman Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi, Koefisien Jalur dan


Keberartiannya
Nomor Koefisien Koefisien thitung Signifikansi Keterangan
Hipotesis Jalur
Korelasi*
1 r13 = 0,412 ρ31 = 0,235 3,054 0,003 Jalur Berarti
2 r23 = 0,471 ρ32 = 0,354 4,595 0,000 Jalur Berarti
3 r14 = 0,447 ρ41 = 0,187 2,695 0,008 Jalur Berarti
4 r24 = 0,614 ρ42 = 0,520 7,501 0,000 Jalur Berarti
5 r15 = 0,548 ρ51 = 0,254 3,710 0,000 Jalur Berarti
6 r25 = 0,560 ρ52 = 0,164 2,061 0,041 Jalur Berarti
7 r35 = 0,477 ρ53 = 0,225 3,412 0,001 Jalur Berarti
8 r45 = 0,539 ρ54 = 0,265 3,627 0,000 Jalur Berarti

Berdasarkan tabel 3 di atas hasil Visioner (X2) berpengaruh langsung


perhitungan koefisien korelasi, nilai thitung positif terhadap Kepuasan Kerja (X3), oleh
ke sembilan koefisien jalur lebih besar karena itu, pengujian secara individual
dari ttabel dengan nilai sig < =0,5 sehingga dapat dilakukan.
dapat dinyatakan koefisien jalur Budaya Organisasi (X1) tidak
signifikan. Dengan demikian, dapat berpengaruh langsung terhadap Kepuasan
dinyatakan jalur I hasil berarti. Kerja (X3). Kriteria pengujian adalah tolak
4. Uji Struktur Model H0 jika signifikansi nilai thitung<0,050 atau
terima H0 jika signifikansi nilai
1) Uji Keseluruhan Struktur 1 (Model 1)
thitung>0,050. Pada Tabel 4.15 di atas,
Hipotesis yang diajuakan ditunjukkan bahwa ρ31 = 0,235 dan t =
3,054 dengan taraf signifikansi 0,003
adalah: berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Disimpulkan bahwa Budaya Organisasi
berpengaruh langsung positif terhadap
Kepuasan Kerja Dosen pada Program
Studi LPTK di PTS Kota Banda Aceh.
Gaya Kepemimpinan Visioner (X2)
tidak berpengaruh langsung terhadap
Kepuasan Kerja (X3). Kriteria pengujian
adalah tolak H0 jika signifikansi nilai
thitung<0,050 atau terima H0 jika
Budaya Organisasi (X1) dan Gaya signifikansi nilai thitung>0,050. Pada Tabel
Kepemimpinan Visioner (X2) tidak 4.15 di atas, ditunjukkan bahwa ρ32 =
berpengaruh langsung terhadap Kepuasan 0,354 dan t = 4,595 dengan taraf
Kerja (X3). Kriteria pengujian : tolak H0 signifikansi 0,000 berarti H0 ditolak dan
dan Ha diterima, jika signifikasi nilai Fhitung Ha diterima. Dengan demikian dapat
<0,050 atau terima H0 dan Ha ditolak, jika disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan
signifikasi nilai Fhitung >0,050. Karena hasil Visioner berpengaruh langsung positif
perhitungan (lihat lampiran 11) terhadap Kepuasan Kerja Dosen pada
menunjukkan bahwa Fhitung = 29,715 Program Studi LPTK di PTS Kota Banda
dengan taraf signifikansi 0,000 berarti H0 Aceh.
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Budaya
Organisasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan
2) Uji Keseluruhan Struktur 2 (Model 2) 2) Uji Keseluruhan Struktur 3 (Model 3)
Hipotesis yang diajuakan adalah: Hipotesis yang diajuakan adalah:

Budaya Organisasi (X1), Gaya


Budaya Organisasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan Visioner (X2), Kepuasan
Kepemimpinan Visioner (X2) tidak Kerja (X3) dan Motivasi Kerja (X4) tidak
berpengaruh langsung terhadap Motivasi berpengaruh langsung terhadap Komitmen
Kerja (X4). Kriteria pengujian : tolak H0 Organisasi (X5). Kriteria pengujian : tolak
dan Ha diterima, jika signifikasi nilai Fhitung H0 dan Ha diterima, jika signifikasi nilai
<0,050 atau terima H0 dan Ha ditolak, jika Fhitung <0,050 atau terima H0 dan Ha
signifikasi nilai Fhitung >0,050. Karena hasil ditolak, jika signifikasi nilai Fhitung >0,050.
perhitungan (lihat lampiran 11) Karena hasil perhitungan (lihat lampiran
menunjukkan bahwa Fhitung = 55,949 11) menunjukkan bahwa Fhitung = 38,011
dengan taraf signifikansi 0,000 berarti H0 dengan taraf signifikansi 0,000 berarti H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Budaya dapat disimpulkan bahwa Budaya
Organisasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan Organisasi (X1), Gaya Kepemimpinan
Visioner (X2) berpengaruh langsung Visioner (X2), Kepuasan Kerja (X3) dan
positif terhadap Motivasi Kerja (X4), oleh Motivasi Kerja (X4) berpengaruh langsung
karena itu, pengujian secara individual terhadap Komitmen Organisasi (X5), oleh
dapat dilakukan. karena itu, pengujian secara individual
Budaya Organisasi (X1) tidak dapat dilakukan.
berpengaruh langsung terhadap Motivasi Budaya Organisasi (X1) tidak
Kerja (X4). Kriteria pengujian adalah tolak berpengaruh langsung terhadap Komitmen
H0 jika signifikansi nilai thitung<0,050 atau Organisasi (X5). Kriteria pengujian adalah
terima H0 jika signifikansi nilai tolak H0 jika signifikansi nilai thitung<0,050
thitung>0,050. Pada Tabel 4.15 di atas, atau terima H0 jika signifikansi nilai
ditunjukkan bahwa ρ41 = 0,187 dan t = thitung>0,050. Pada Tabel 4.15 di atas,
2,695 dengan taraf signifikansi 0,008 ditunjukkan bahwa ρ51 = 0,254 dan t =
berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan 3,710 dengan taraf signifikansi 0,000
demikian dapat disimpulkan bahwa berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
Budaya Organisasi berpengaruh langsung demikian dapat disimpulkan bahwa
positif terhadap Motivasi Kerja Dosen Budaya Organisasi berpengaruh langsung
pada Program Studi LPTK di PTS Kota positif terhadap Komitmen Organisasi
Banda Aceh. Dosen pada Program Studi LPTK di PTS
Kota Banda Aceh.
Gaya Kepemimpinan Visioner
(X2) tidak berpengaruh langsung terhadap
Komitmen Organisasi (X5). Kriteria Motivasi Kerja berpengaruh langsung
pengujian adalah tolak H0 jika signifikansi positif terhadap Komitmen Organisasi
nilai thitung<0,050 atau terima H0 jika Dosen pada Program Studi LPTK di PTS
signifikansi nilai thitung>0,050. Pada Tabel Kota Banda Aceh.
4.15 di atas, ditunjukkan bahwa ρ52 = Uji kesesuaian model (goodness-
0,164 dan t = 2,061 dengan taraf of-fit test) dimaksudkan untuk menguji
signifikansi 0,041 berarti H0 ditolak dan apakah model yang diusulkan memiliki
Ha diterima. Dengan demikian dapat kesesuaian (fit) dengan data atau tidak.
disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan Dalam kerangka analisis jalur untuk suatu
Visioner berpengaruh langsung positif model yang dikatakan fit dengan data
terhadap Komitmen Organisasi Dosen apabila matriks korelasi sampel tidak jauh
pada Program Studi LPTK di PTS Kota berbeda dengan matrix korelasi estimasi
Banda Aceh. (reproduced correlation matrix) atau
Kepuasan Kerja (X3) tidak korelasi yang diharapkan (expected
berpengaruh langsung terhadap Komitmen correlation matrix).
Organisasi (X5). Kriteria pengujian adalah
tolak H0 jika signifikansi nilai thitung<0,050
atau terima H0 jika signifikansi nilai
thitung>0,050. Pada Tabel 4.15 di atas,
ditunjukkan bahwa ρ53 = 0,225dan t =
3,412 dengan taraf signifikansi 0,001
berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
Kepuasan Kerja berpengaruh langsung
positif terhadap Komitmen Organisasi
Dosen pada Program Studi LPTK di PTS
Kota Banda Aceh.
Motivasi Kerja (X4) tidak
berpengaruh langsung terhadap Komitmen
Organisasi (X5). Kriteria pengujian adalah
tolak H0 jika signifikansi nilai thitung<0,050
atau terima H0 jika signifikansi nilai
thitung>0,050. Pada Tabel 4.15 di atas,
ditunjukkan bahwa ρ54 = 0,265 dan t =
3,627 dengan taraf signifikansi 0,000
berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Relatif Budaya Organisasi (X1), Gaya
Kepemimpinan Visioner (X2), Kepuasan Kerja (X3) dan Motivasi Kerja (X4) terhadap
Komitmen Organisasi (X5)

Pengaruh Kausal Non Jalur


Tidak Tidak Total
Variabel
Langsun Langsung Langsung U S
g Melalui X3 Melalui X4
X1 0,254 0,093 0,118 0,082 - 0,547
X2 0,164 0,106 0,163 0.127 - 0,560
X3 0,225 - - 0,147 0,105 0,477
X4 0,265 - - 0,173 0,101 0,538

Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Proporsional Budaya Organisasi (X 1), Gaya


Kepemimpinan Visioner (X2), Kepuasan Kerja (X3) dan Motivasi Kerja (X4) terhadap
Komitmen Organisasi (X5).

Pengaruh
Non Jalur
Tidak Tidak Total
Langsun
Variabe Langsun Langsun Efek
g (TE+S+U
l Terhada g g Melalui Tota S U
)
p X5 Melalui X4 l
X3
X1 0,064 0,024 0,030 0,118 - 0,02 0,139
1
X2 0,027 0,017 0,027 0,071 - 0,02 0,092
1
X3 0,051 - - 0,051 0,02 0,03 0,107
4 3
X4 0,070 - - 0,070 0,02 0,04 0,143
7 6
Jumlah 0,310 0,05 0,12 0,481
0 1
Model Pengembangan Komitmen Organisasi Dosen
Program Studi LPTK di PTS Kota Banda Aceh

KESIMPULAN DAN SARA di PTS, maka semakin baik pula


1. Kesimpulan kepuasan kerja dosennya.
3. Budaya organisasi berpengaruh
1. Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap motivasi
langsung positif terhadap kepuasan kerja dosen Program Studi LPTK di
kerja dosen Program Studi LPTK di PTS Kota Banda Aceh. Hal ini
PTS Kota Banda Aceh. Hal ini menandakan bahwa semakin kuat
menandakan bahwa semakin kuat budaya organisasi yang ada di PTS,
budaya organisasi yang ada di PTS, maka semakin baik pula motivasi kerja
maka semakin baik pula kepuasan kerja dosennya.
dosennya. 4. Gaya kepemimpinan visioner
2. Gaya kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif terhadap
225
berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja dosen Program Studi
kepuasan kerja dosen Program Studi LPTK di PTS Kota Banda Aceh. Hal
LPTK di PTS Kota Banda Aceh. Hal ini menandakan bahwa semakin kuat
ini menandakan bahwa semakin kuat gaya kepemimpinan visioner yang ada
gaya kepemimpinan visioner yang ada di PTS, maka semakin baik pula
motivasi kerja dosennya.
5. Budaya organisasi berpengaruh b. Memperbaiki program-program
langsung positif terhadap komitmen yang bermutu agar loyalitas dan
organisasi dosen Program Studi LPTK dedikasi dosen pada organisasi
di PTS Kota Banda Aceh. Hal ini semakin meningkat;
menandakan bahwa semakin kuat c. Membangun kerjasama yang baik
budaya organisasi yang ada di PTS, diantara Ka.Prodi dengan para
maka semakin baik pula komitmen dosen sehingga kesadaran dosen
organisasi dosennya. untuk bekerja di dalam organisasi
6. Gaya kepemimpinan visioner PTS menjadi meningkat;
berpengaruh langsung positif terhadap d. Memperbaiki kepuasan kerja
komitmen organisasi dosen Program dengan meningkatkan kesempatan
Studi LPTK di PTS Kota Banda Aceh. promosi yang merata terhadap
Hal ini menandakan bahwa semakin seluruh dosen untuk berkembang
kuat gaya kepemimpinan visioner yang yang nantiya akan meningkatkan
ada di PTS, maka semakin baik pula komitmen dosen dalam organisasi;
komitmen organisasi dosennya. e. Memperbaiki kelancaran
7. Kepuasan kerja berpengaruh langsung pembayaran tunjangan atau gaji,
positif terhadap komitmen organisasi kualitas rekan kerja, dan juga
dosen Program Studi LPTK di PTS sistem pengawasan dalam
Kota Banda Aceh. Hal ini menandakan meningkatkan nilai kepuasan kerja
bahwa semakin kuat kepuasan kerja dosen yang pada akhirnya akan
yang ada di PTS, maka semakin baik meningkatkan komitmen
pula komitmen organisasi dosennya. organisasi dosen;
8. Motivasi kerja berpengaruh langsung f. Meningkatkan nilai gaya
positif terhadap komitmen organisasi kepemimpinan visioner dalam agar
dosen Program Studi LPTK di PTS keterlibatan dosen-dosen dalam
Kota Banda Aceh. Hal ini menandakan kegiatan organisasi PTS semakin
bahwa semakin kuat komitmen tinggi;
organisasi yang ada di PTS, maka g. Terus berkoordinasi dan
semakin baik pula komitmen organisasi berkomunikasi dengan para dosen
dosennya. agar meningkatkan perasaan wajib
2. Saran dosen sebagai anggota organisasi;
Berdasarkan kesimpulan dan serta
implikasi hasil penelitian, dalam rangka h. Terus berupaya meningkatkan nilai
meningkatkan komitmen organisasi dosen budaya organisasi sehingga
Program Studi LPTK di PTS Kota Banda tercipta peningkatan rasa
Aceh, beberapa variabel yang kekeluargaan, sikap saling
mempengaruhinya perlu ditingkatkan menghormati, rasa kepedulian
sehingga perlu dilakukan hal-hal sebagai terhadap sesama dan kedisiplinan.
berikut: 2. Bagi Dosen
1. Bagi Ketua Prodi PTS a. Meningkatkan keinginan untuk
a. Membantu meningkatkan lebih unggul dalam prestasi antar
keterikatan emosional dosen para dosen sehingga menciptakan
terhadap organisasi dengan daya saing yang sehat dan
kebijakan-kebijakan yang positif berkualitas;
dan mendukung dosen dalam b. Membangun kerjasama yang baik
kelancaran pekerjaannya; dengan para dosen baik dosen di
dalam PTS maupun di luar PTS
serta selalu berkoordinasi dengan keefektifan kerja di PTS Kota
Ka.Prodi dalam setiap kegiatan Banda Aceh;
PTS; c. Dapat menjadikan hasil
c. Merubah sikap dan prilaku yang penelitian ini sebagai tolak ukur
dianggap negatif dan dalam meningkatkan komitmen
mengubahnya menjadi positif organisasi di PTS Kota Banda
sehingga kualitas dosen dapat Aceh.
menjadi lebih baik dan
profesional;
d. Mendukung terciptanya suasana DAFTAR PUSTAKA
yang aman dan nyaman demi
kelancaran bersama dalam
pelaksanaan pekerjaan. Adair, John. (2008). Kepemimpinan yang
e. Turut mendukung target Memotivasi. Jakarta:.Gramedia.
ketrecapaian sesuai dengan visi Pustaka Utama.
dan misi yang telah ditetapkan.
f. Turut menjaga nama baik PTS Ade Irwana, (2015) Kepemimpinan
agar persepsi masyarakat Visioner Kepala Sekolah Dan
terhadap penyelenggaraan Kinerja Guruterhadap Efektivitas
pembelajaran akan semakin Sekolah Di Sekolah Dasar, Jurnal
positif; serta Administrasi Pendidikan Vol.XXII
g. Mendukung setiap kebijakan No.2 Oktober
yang dapat meningkatkan
kualitas PTS yang dapat Agus W. Soehadi, Kontribusi perguruan
tercermin dari kualitas tinggi mencetak wira usaha
mahasiswa yang dihasilkan oleh terdidik. http:www.Swa: 11/06/08.
PTS.
3. Bagi peneliti lain, dapat menambah Ahmad Mappaenre. (2014).
khasanah atau wawasan dalam hal “Kepemimpinan Visioner Kepala
komitmen organisasi dosen dalam Sekolah, Kepemimpinan Diri Guru
penerapan pada manajemen dan Sekolah Efektif”. Jurnal Ilmu
pendidikan PTS, melalui Administrasi Negara, Vol.12, No.
pemberdayaan dosen untuk 4, 2014, 217-288.
meningkatakan komitmen organisasi
dalam mencapai visi misi. Aldo Herlambang Gardjito dkk. (2014).
4. Bagi peneliti “Pengaruh Motivasi Kerja dan
a. Dapat menjadikan hasil Lingkungan Kerja terhadap
penelitian ini sebagai bahan Kinerja Kartawan (Studi pada
masukan untuk pengembangan Karyawan Bagian Produksi PT.
strategi dan implementasi Karmand Mitra Andalan
program pengelolaan dalam Surabaya). Jurnal Administrasi
peningkatan Komitmen Bisnis. Vol 13, No 1.
Organisasi di PTS Kota Banda
Aceh; Bass, Bernard M. (1981). Stogdills
b. Dapat menjadikan hasil Handbook of Leadership: A
penelitian ini sebagai bahan Survey of Theory and Research.
evaluasi dan umpan balik New York: McMillan Publishing
Co. Inc.
Becker, F,D. (1981). Creating Pendidikan Nasional. Jakarta :
Environment in Organizations. Depdiknas.
New York: Proger Publisher.
Depdikbud. Dinamika Kelompok.
Borg, Walter R. dan Meredith Damien (1985). Proyek Pengembangan
Gall. (1979). Educational Perguruan Tinggi Tenaga
Research : An Introduction. New Kependidikan Depdikbud. Jakarta:
York: Longman. Depdikbud.
Brown, B. Barbara. Employee’s Engkoswara dan Aan Komariah. (2010).
organizational commitment and Administrasi Pendidikan.
their perception of supervision,s. Bandung: Alfabeta.
Relation-oriented and task –
oriented leadership behavior. Erie Hidayat Sukriadi. (2018). “Pengaruh
Disertasi. Virginia University: Kepemimpinan Visioner dan
Charlottesville. 25 March, ,2003. Motivasi Kerja terhadap
Kepuasaan Kerja”. The Journal
Buchari Alma. (2008). Manajemen Tourism and Hospitality
Corporate dan Strategi Essentoials. Vol 8, No 2.
Pemasaran Jasa Pendidikan.
Bandung : Alpabeta. Faidi, (2014). Pengaruh Kepemimpinan
Visioner Terhadap Pelayanan
Buchari,Alma. dan R. Hurryati. (2008). Prima, JISIP: Jurnal Ilmu Sosial
Manajemen Coorporate dan dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962
Strategi Pemasaran Jasa Vol. 3, No. 2.
Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Gibson et al. (2003). Organisasi. Jilid 2,
Coulquitt ,J, A.,Le Pine, J,A. and alih bahasa Nunuk Adiarni.
Wesson,M.J. (2009). Jakarta: Binarupa Aksara
Organizational Behavior. Publisher.
Improving Permormance and
Comitment in The Workplace. Gibson, J.L, Ivancevich, J, M, Donnelly,
New York: Mc Graw-Hill Jr, J, H. and Konopashe, R. (2005).
International Edition. Organizational Behavior,
Structure, Processes. New York :
Daft.L.R.. The Leadership Eksperience. Mc. Graw Hill Companies, Inc.
Ohio :South-Western
Dedy H. Karwan, (2017). Hasan Hariri, Greenberg, J. and R. A. Baron (1995).
dan Riswanti Rini. “Membangun Behaviar in Organizations :
Budaya Guru Pembelajar Melalui Understanding & Managing The
Kepemimpinan Visioner”. Jurnal Human Side Of Word Fith
Pendidikan Progresif, Vol. VII, Editions Englewood Clift, New
No. 2, 2017. Jersy : Prentice : Hall. Inc.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Griffin, W.R and Ebert, R.J. (2004).
Undang-undang Republik Business: Seventh edition. (New
Indonesia Tentang Sistim Jersey : Pearson Prentice -Hill.
Gunawan, J, (2006). Kebijakan Nasional Resources, New York : Printice –
Sistem Penjaminan Mutu Hall International, Inc.
Perguruan Tinggi (SPM-PT).
Dewan Pendiditan Tinggi, Ditjen Hersey, Paul dan Kenneth H. Blanchard.
Dikti Depdiknas (1977). Management of
Organizational Behaviour:
Hadis, Abdul dan Nurhayati. (2010). Utiliting Human Resources. New
Manajemen Mutu Pendidikan. York: Prentice Hall, Inc.
Bandung: Alfabeta.
Hidayah Nurul, (2017). Kepemimpinan
Halpin, Andrew, W. (1970). Leader Visioner Kepala Sekolah dalam
Behaviour. New York: The Meningkatkan Mutu
McMillan. Pendidikan, Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta .
Hampden T. C. (1994). Corporate
Culture: How to general Hoy, Wayne K. dan Cecil G. Miskel.
organizational streght and lasting (2005). Educational
commencial advantage London : Administration. New York:
Judy Piatkas . Random House, Inc.
Handoko, T. Hani. (1995). Manajemen, Hughes, Richard L., Robert C. Ginnett
Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. dan Gordon J. Curphy. (2012).
Leadership Enhancing the Lessons
Harian Analisa.(2009). Pengangguran di of Experience. New York:
Indonesia mencapai 9 juta. McGraw-Hill.
Medan :Harian Analisa.
Hybels, Bill. (2004). Courageous
Harper, Stephen C. (2001). The Forward- Leadership (Kepemimpinan yang
Focused Organization: Visionary Berani). Alih Bahasa: Anne
Thinking and Breakthrouh Natanael. Batam; Gospel Press.
Leadership to Create Your
Comapany’s Future. New York: Ika Alifiyah, (2019). Kepemimpinan
AMACOM. Visioner Kepala Sekolah Dalam
Hartono, Djoko,(2014). Kepemimpinan Mengembangkan Karakter
Visioner: Mewujudkan Sekolah Peserta Didik, JAMP: Jurnal
Bernuansa Islam Siap Bersaing Adminitrasi dan Manajemen
di Era Globalisasi, Ponpes Jagad Pendidikan, Volume 2 Nomor 1
'Alimussirry, ISBN: 978-602- Maret 2019.
18299-9-8
Ivancevich, J, M. R, Konopashe, and M.
Herbert ,A. S,. (1997). Administrative T. Matteson. (2005).
Behavior. New York: The Free Organization Behaviar and
Press. Management. Seventh Edition
Baston : Mc. Graw Hill.
Hersey, P and Kenneth H. B. (1988).
Management of Organizational Jaffe. D. (2001). Organizational Theory.
Behavior, Utilizing Human Singapore: Mc-Graw-Hill
International Edition.
Jalal. F. (2008). Perguruan tinggi Kompas, 28 Maret 2008 halaman 12, ”
Indonesia harus berlari kencang. Ada apa dengan kualitas
Jakarta: Dikti.com. perguruan tinggi”.
Jeninfers.G,M. and G.R. Jones. (2005). Kontz, H, D., and H ,Weinrich, (1988).
Understanding and Managing Management. Singapore Mc.Graw
Organizational Behaviar. Fourth Hillbook Co.
Editorial Upper Saddle River,
New Jersey: Pearson Education, Kontz, H., D dan H. Weihrich. (2005).
Inc. Managemen Edisi Kedelapan.
Terjemahan. Jakarta : Penerbit
Juhana Dudung dkk, (2012). Pengaruh Erlangga .
Kepemimpinan Visioner Dan
Pengembangan Karier Terhadap Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh. Hasil
Kepuasan Kerja Serta Akreditasi Program Studi.
Implikasinya Pada Kinerja Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh.
Pegawai Dinas Pertambangan Dan Medan : Kopertis Wilayah I.2009.
Energi Provinsi Jawa Barat,
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh. Profil
Entrepreneurship Vol. 6, No. Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh.
1, Tahun 2004-2008. Medan:
April 2012, 15-25 ISSN 2443- Kopertis Wilayah 1 Sumut Aceh.
0633 2009.
Karsidi, Ravik (2007). Penerapan Kreitner, Robert and Kinichi,.Angelo,
Teknologi Untuk Peningkatan (2005). Perilaku Organisasi.
Mutu Pendidikan. Makalah. Pada Terjemahan Erly Suandy buku 2.
seminar Pendidikan Tingkat Jakarta: Salemba Empat.
Regional FKIP Universitas
Sebelas Maret, Surakarta. Kreitner, Robert and Kinichi,.Angelo.
(2001). Organizational Behavior:
Kartono, Kartini. (1997). Pemimpin dan New York : Irwin / Mc Graw-Hill
Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Companies. Inc.
Grafindo Persada.
Lindsay, William M. dan Joseph A.
Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. (2010). Patrick. (1997). Total Quality and
Visionary Leadership Menuju Organization Development. USA :
Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi St Lucie.
Aksara.
Locke, Edwin A. (1999). The Essence of
Kompas, 11 Nopember 2008 halaman 12, Leadership: The Four Key to
” Kewirausahan digalakkan di Leading Successfully. New York:
PTN-PTS”. Lexington Books.
Luche, Edwin A & Associates. (1997).
Kompas, 15 Maret 2005 hal 11. Esensi Kepemimpinan : Empat
Pendidikan Nasional Semakin Kunci Untuk Kepemimpinan
Memprihatinkan. Penuh Kebersihan. Terjemahan
Aris Ananda Jakarta: Mitra Utama.
Lutfi Yuhandi,”Subsidi ilmiah: Perguruan Muwarni, R. Santoso. (2005). Statistik .
Tinggi Swasta Menuju standart Jakarta: PPS UNJ.
international. Jakarta : Sindo, 26
November 2006. Nanus, Burt. (1992). Visionary
Leadership: Creating a
Luthans Fred. Organization Behavior. 10 compelling Sense of Direction for
th. Edition Terjemahan Vivin Your Organization. San Francisco:
Andhika Yureno. dkk. Yogyakarta. Jossey-Hass.
Andi. 2006.
Nelson, L. Debra., Campbell Quick, J.
Martoyo, S. (1998). Managemen Sumber (2006). Organizational Behavior.
Daya Manusia.Yogyakarta, South Western: Thomson
BPFE.1998. Corporation.
Mayer,J. and Allen’s. Organizational
Commitment.http://Wikipedia /org/ Newstoom John W dan Davis Keith,.
wiki/Organizational/ Commitment (1999). Organizational Behavior
P.1. diakses 3 Nopember 2007. Human Behavior at Work. New
Delhi : Mc. Graw-Hill.
Mayer,Jeffrey. (2001). Success is a
Journal 7 Step to Achieve Success Pearcell. J .A R.B. Robinson, Jr. (1991).
in the Bussiness of life. New Strategic Management:
York : McGraw|-Hill Companeis. Formulation, Implimentation and
Central. Boston: Irwin.
Mc,Namara, Clayton, (1999). Popa, Brindusa Maria. (2012). “The
Organizational Culture. Oxford: Relationship Between Leadership
Oxford University Press. Effectiveness and Organitazional
Performance”. Journal of Defense
Mc.Shane, L.Steven and Mary Ann, Von Resources Management Studies,
Glibav. (2007). Organizational Vol 3, No 1.
Behavior. New York. Mc Graw
Hill Companies, Inc. Pusat data dan Analisa Tempo. (2007).
Panduan memilih perguruan
Meijen, Jolise, V.S. (2007). The influence tinggi. Jakarta : PT.Temprint.
of organizational culture on
organizational commitment at Reksohadiprojo, Sukanto dan T. Hani
selected local municipality. Tesis. Handoko. (1992). Organisasi
Grahamstone: Rhodes University, Perusahaaan: Teori Structure dan
December. Perilaku. Edisi kedua. Yokyakarta:
BPFE.
Morris, Barry G. (2000). “A Futurustic
Cognitive View of Leadership”. Riani, Fajar. (2009). “Pengaruh
Educational Administration Kompetensi, Motivasi, dan
Quarterly, Vol. 21, No. 1. Kepemimpinan terhadap
Efektivitas Kerja”, Jurnal Ilmu
Mulyasa. E. (2013). Menjadi Kepala Administrasi dan Organisasi, Vol
Sekolah Profesional, Bandung: PT 16. No. 1.
Remaja Rosdakarya.
Riduwan,M. dan Engkos, Achmad, K. dan Tantangan. Jakarta: Kencana
(2007). Analisis Jalur. Bandung: Prenamedia Group.
Alfabeta.
Saskhin, Marshal. (1995). “Visionary
Riduwan. (2010), Metode dan Teknik Leadseship” in Contenporary
Menyusun Tesis. Bandung: Issues in Leadership.New York:
Alfabeta The Free Press.
Rivai, Veithzal. (2006). Kepemimpinan Schein, E.H. (2004). Organizational
dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Culture and Leadership : A.
Raja Grafindo Persada. Dynamic View. San
Fransisco :Jassey-Bass.Inc-
Robbins S. P. (1991). , Organization Publisher.
Behavior. New York Printice, Hall
Siagian, P. Sondang. (2002). Manajemen
Robbins S. P. (2008). Organizational Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Theory: Structure, Design and Bumi Aksara.
Application. USA: Prentice Hall.
Siagian. S. (2005) Organisasi,
Robbins, S. P and T, A, Judge.(2007). Kepemimpinan Dan Perilaku
Organizational Behavior, New Administrasi.Jakarta :Gunung
Jersey Person. International Agung.
Education.
Siti Munfarijah. (2015). “Upaya
Robbins, S. P, (1998). Organizational Meningkatkn Motivasi Kerja dan
Behavior: Concept, Controvercies Kreativitas Dalam Kepemimpinan
and Application. New Jersey: PAUD”, Jurnal Kependidikan, Vol
Prentice Hill. 3, No 2.

Robbins, S. P. (2000). Perilaku Soetopo, Hendayat. (2010). Perilaku


Organisasi,. Jakarta : PT. Organisasi : Teori dan Praktik di
Prenhelindo. Bidang Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Robbins, S.P. and M. Coulter. (1999).
Management. Edition, Terjemahan Sopiah, Perilaku Organisasi.
T. Hermaya. Jakarta : PT. (2008).Yogyakarta: Penerbit Andi.
Prenhallindo.
Steers, R. M. L.W. Porter and Gregory A.
Roueche J. E, Baker G. A. III, dan Rose Bigley, (1996). Motivation and
R. R. (1989). Shared Vision: Leadership at work, New York :
Transformational Leadership in The Mc Graw – Hill Companies,
America Community College. Inc
Washington DC: Community
College Press. Stoner. R. J, and A.F. Fremaan, (1992).
Management .New Jersey :
Sagala, Syaiful. (2013). Etika dan Prentice Hall Inc.
Moralitas Pendidikan, Peluang
Stoner., James A.F. (1996). Manajemen,
terj. Alexander Sindoro. Jakarta: W. Terence J. (1995). Cross-Cultural
Prenhallindo. Management. London : Jordan
Hill.
Sudjana. (1999). |Teknik Analisis Regresi
dan Korelasi Bagi Peneliti. Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan
Bandung: Tarsito. Kepala Sekolah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005).
Metode Penelitian Pendidikan. Wahyudi. (2012). Kepemimpinan Kepala
Bandung: Remaja Rosda Karya. Sekolah dalam Organisasi
Pembelajar (Learning
Sumarto dan Subroto, Andi. (2011). Organization). Bandung: Alfabeta.
“Organizational Culture and
Leadership Role for Improving Wheelen dan Hunger. (2002). Concepts of
Organizational Performance: Startegic Management and
Automotive Components Industry Business Policy 8 th Edition. New
in Indonesia”. Journal of Jersey: Prentice Hall.
Innovation Management and Yukl, G. Leadership in Organization.
Technology. Vol 2, No 1. (1998). New Jersey : Prentice-
Hall, Inc
Sunedi, (2013). Kepemimpinan Visioner:
Solusi peningkatan kualitas Yulk, Gary A. (1989). Leadership in
persekolahan, Pedagogik Jurnal Organization. New Jersey: Prentice Hall.
Pendidikan, Oktober 2013,
Volume 8 Nomor 2. Yulk, Gary A. (1998). Kepemimpinan
dalam Organisasi (Leadership in
Thomas., A.H. (2001). Downsizing and Organization) Edisi Kelima.
Organization culture. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
(http://Paijcom/hickok. html)
Yulk, Gary A. (2009). Kepemimpinan
Tilaar, H.A.R. (2004). Multikulturalisme. dalam Organisasi. Edisi Kelima.
Tantangan-tantangan Global Jakarta: Indeks.
dalam Transformasi Pendidikan
Nasional. Grasindo, Jakarta.
Tilaar, H.A.R. (2009). Kekuasaan dan
Pendidikan, Manajemen
Pendidikan Nasional dalam
Pusaran Kekuasaan. Jakarta:
Rhineka Cipta.

Umiarso dan Imam Gojali. (2010).


Manajemen Mutu Sekolah.
Yogyakarta: IRCiSoD.

Undang-undang No 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Asa Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai