Anda di halaman 1dari 10

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika e-ISSN : 2541-1330

Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 p-ISSN : 2541-1332


http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Budaya


Organisasi Terhadap Kinerja Dosen AMIK
Medicom
Bena br Ginting, S.Pd.,M.M
Medan, Akademi Informatika dan Komputer Medicom
Email : benagintingmunte@gmail.com

Abstrak-Tugas pokok dosen adalah melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yaitu melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Kinerja dosen yang berkualitas
sangat dibutuhkan oleh organisasi perguruan tinggi khususnya Amik Medicom. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis besarnya pengaruh antara penilaian prestasi kerja, budaya organisasi terhadap kinerja
dosen. Penelitian ini dilakukan terhadap dosen tetap dan tidak tetap Yayasan Pendidikan Nasional
Medicom. Jenis penelitian kuantiatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 63 orang dan semua dijadikan
menjadi sampel. Teknik pengambilan data melalui studi pustaka, kuesioner dan angket. Teknik analisis data
menggunakan uji hipotesis dan koefisien determinasi. Perhitungan menggunakan SPSS for windows versi 17.
Hasil uji hipotesis menunjukkan penilaian prestasi kerja dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja dosen dengan nilai uji F adalah 132,970 dengan koefisien determinasi
sebesar 80,1%. Disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja dan budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja dosen AMIK Medicom.

Kata Kunci : Penilaian Prestasi, Budaya Organisasi, Kinerja

PENDAHULUAN Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai


dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 adalah
1.1. Latar Belakang Masalah :
Pendidikan merupakan usaha agar “Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan
manusia dapat nenemukan dan mengembangkan dituangkan dalam Undang-Undang No.
potensi yang ada dalam dirinya. Seseorang yang 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan,
mengecap dunia pendidikan akan dapat membuat “Pendidikan nasional berfungsi
seseorang tersebut mengetahui segala sesuatu, mengembangkan kemampuan dan
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak membentuk watak serta peradaban bangsa
mahir menjad mahir. Dan dengan pendidikan juga yang bermartabat dalam rangka
dapat membuat seseorang lebih dewasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
berpikir dan bertindak. bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
Menurut Undang – Undang No.20 tahun beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
ayat (1) menegaskan bahwa : berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Pendidikan merupakan usaha sadar dan menjadi warga negara yang demokratis
terencana untuk mewujudkan suasana serta bertanggung jawab.”
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan Dosen sebagai ujung tombak dalam dunia
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan pendidikan, dituntut memiliki kemampuan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, mengajar berbagai ilmu pengetahuan dan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan membimbing, memotivasi untuk
serta keterampilan yang diperlukan mencerdaskan putra-putri bangsa menjadi manusia
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

58
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

yang memiliki kecakapan/keahlian dan yang tepat untuk menduduki suatu jabatan/posisi
kemampuan yang berguna bagi kehidupannya tertentu.
untuk memasuki dunia kerja.
Yayasan Pendidikan Nasional Medicom
Undang-undang Guru dan Dosen No.14 membuka PABT setara Diploma-1 dengan izin
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam Disnaker No. 506/666/DTKM/2007., sedangkan
Pasal 3 ayat 1, menyatakan bahwa dosen pembukaan program AMIK-D3 Medicom telah
dituntut memiliki kinerja yang mampu mendapat izin dari Mendiknas No: 135/D/O/2003,
menstransformasikan, mengembangkan, dan sehingga diakui diseluruh wilayah Negara
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, Kesatuan Republik Indonesia.
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan Yayasan Pendidikan Nasional Medicom
pengabdian kepada masyarakat. Tugas utama saat ini mengelola tiga program studi yaitu
dosen adalah sebagai pendidik. Manajemen Informatika Komputer, Komputerisasi
Akuntansi dan Teknik Komputer. Dimana setiap
Dosen yang memiliki kinerja adalah salah kali dosen melakukan tatap muka dalam proses
satu faktor penentu keberhasilan dalam belajar mengajar dengan mahasiswa, dosen yang
mencapai tujuan pendidikan. Itulah sebabnya bersangkutan akan dinilai oleh mahasiswa melalui
dosen dituntut memiliki ketrampilan dalam angket yang telah dirancang sedemikian rupa oleh
mengajar, mampu menstransfer ilmu pengetahuan pihak Manajemen Medicom. Melalui angket
yang dimiliki dengan materi yang mudah dipahami penilaian tersebut, mahasiswa akan memberikan
oleh mahasiswa, mampu menciptakan suasana tanggapan tentang cara mengajar dosen,
belajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa penguasaan materi, pengelolaan kelas.
mampu menangkap materi dengan baik.. Dalam menjalankan kegiatannya AMIK
Medicom tidak terlepas dari berbagai masalah,
Penulis tertarik untuk meneliti kinerja
salah satu masalah adalah belum maksimalnya
dosen, karena dosen merupakan ujung tombak kinerja dosen AMIK Medicom. Rendahnya
bagi keberhasilan proses belajar mengajar, kinerja dosen disebabkan oleh ketidaktepatan
karena jika dosen tidak didukung oleh budaya metode penilaian kerja yang digunakan serta tidak
organisasi yang kondusif, kompetensi, motivasi didukung dengan budaya institusi yang baik.
kerja yang tinggi dan kompensasi serta disiplin
Berdasarkan keadaan tersebut dan
dalam mengajar, maka proses belajar mengajar
melihat begitu pentingnya kinerja dosen yang
tidak akan tercapai secara optimal.
dipengaruhi oleh penilaian prestasi dan budaya
Berdasarkan pengamatan penulis organisasi, maka penulis tertarik untuk
rendahnya kinerja dosen disebabkan oleh banyak melakukan penelitian pada AMIK Medicom
faktor antara lain motivasi kerja yang rendah, tentang “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja
balas jasa dan penghargaan terhadap dosen yang dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
masih rendah sistem rekrutmen, iklim perguruan Dosen pada AMIK Medicom ”.
tinggi yang kurang kondusif dalam
1.2. Tujuan Penelitian
mengembangkan budaya akademis. Oleh karena
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini
itu banyak dosen terpaksa mengerjakan proyek-
adalah untuk mengetahui dan menganalisis
proyek, bisnis, dan profesi lain yang tidak
pengaruh penilaian prestasi kerja dan budaya
memiliki kaitan langsung dengan tugas
organisasi terhadap kinerja dosen Yayasan
akademisnya. .
Pendidikan Medicom Medan
Penilaian prestasi kerja sangat penting bagi
suatu instansi terlebih dalam instansi
pendidikan. Karena dengan penilaian prestasi
kerja suatu instansi pendidikan dapat melihat
sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh tenaga
pendidik, selain itu dengan penilaian prestasi kerja
instansi pendidikan dapat memilih dan
menempatkan orang yang tepat pada posisi

59
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

TINJAUAN PUSTAKA organisasi dapat mencapai persyaratan-


persyaratan kerja yang ditetapkan selama
Pengertian Kinerja Dosen periode tertentu.
Setiap tenaga pengajar berharap
kinerjanya diakui oleh instansi tempat dia 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
mengabdi, karena setiap manusia
membutuhkan kebanggaan, diakui,dihormati, Kinerja
kepuasan kerja serta nama baik.
Kinerja berasal dari kata job Faktor yang mempengaruhi pencapaian
performance atau actual performance yang kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan
berarti prestasi kerja atau prestasi. faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai
Moeheriono (dalam Rosyida dengan pendapat Davis dalam Mangkunegara
2010: 11) Dalam bukunya (2005:13) yang merumuskan bahwa :
menyimpulkan pengertian kinerja Human Performance = Ability x Motivation
karyawan atau defisi kinerja atau Motivation = Attitude x Situation
performance sebagai hasil kinerja yang dapat Ability = Knowledge x Skill
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu organisasi baik secara kualitatif 1. Faktor Kemampuan (Ability)
maupun secara kuantitatif, sesuai dengan Secara psikologis, kemampuan
kewewenangan, tugas dan tanggung jawab (ability) terdiri dari kemampuan
masing-masing dalam upaya mencapai potensi (IQ) dan kemampuan reality
tujmuan organisasi bersangkutan secara (knowledge + Skill).
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai Artinya, pimpinan dan karyawan yang
dengan moral ataupun etika. memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-
Dosen merupakan salah satu komponen 120) apalagi IQ superior, very
strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. superior, gifted dan genius dengan
Diperguruan tinggi terdapat keragaman latar pendidikan yang memadai untuk
belakang mahasiswa hal ini akan jabatannya dan terampil dalam
memepengaruhi pola pikir setiap mahasiswa mengerjakan pekerjaan sehari-hari,
tersebut. Untuk itu setiap dosen akan maka akan lebih mudah mencapai
memberikan perhatian yang terfokus kepada kinerja maksimal.
mahasiswanya agar tercipta sumber daya 2. Faktor Motivasi (Motivation)
manusia yang semakin meningkat. Seorang Motivasi diartikan sebagai suatu sikap
dosen harus memperhatikan tugas dan (attitude) pimpinan dan karyawan
tanggung jawabnya sebagai dosen, sebagai terhadap situasi kerja (situation) di
mana tercantum dalam pedoman beban kerja lingkungan organisasinya. Mereka
dan evaluasi pelaksanaan Tri Dharma yang bersifat positif (pro) terhadap
Perguruan Tinggi (2010) tentang tugas utama situasi kerjanya akan menunjukan
dosen pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, motivasi kerja tinggi dan sebaliknya
yaitu : 1). Tugas pendidikan dan pengajaran jika mereka bersikap negatif (kontra)
2). Penelitian 3). Tugas pengabdian kepada terhadap situasi kerjanya akan
masyarakat. Dengan demikian, seorang dosen menunjukan motivasi kerja yang
dalam upaya peningkatan kinerjanya adalah rendah. Situasi kerja yang dimaksud
dengan mengimplementasikan tugas-tugas Tri mencakup antara lain hubungan kerja,
Dharma Perguruan Tinggi. fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan pimpinan, pola kepemimpinan kerja
bahwa kinerja adalah suatu keadaan dimana dan kondisi kerja.
karyawan dalam pelaksanaan kerja disuatu

60
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

Karakteristik Budaya Organisasi


Penilaian Prestasi Kerja Robbins (2003:311), memberikan 7
karakteristik budaya sebagai berikut :
Penilaian prestasi kerja (performance
appraisal) merupakan salah satu tugas yang 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko
paling penting bagi setiap manajer, yang yaitu sejauh mana karyawan diharapkan
diakui pula bahwa banyak kesulitan dialami didorong untuk bersikap inovtif dan berani
dalam menanganinya secara memadai. mengambil resiko.
Tidaklah selalu mudah untuk menilai prestasi 2. Perhatian terhadap detail yaitu sejauh mana
seorang karyawan bawahan secara akurat, karyawan diharapkan menjalankan presisi,
dan lagi pula adalah serba sulit untuk analisis, dan perhatian pada hal-hal detil.
menyampaikan hasil penilaian tersebut 3. Berorientasi pada hasil yaitu sejauh mana
kepada bawahan yang bersangkutan tanpa manajemen berfokus lebih pada hasil
menimbulkan rasa kecewa bagi yang ketimbang teknik atau proses yang
bersangkutan. digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
Menurut Hasibuan (2000:87) 4. Berorientasi kepada manusia yaitu sejauh
Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer mana keputusan-keputusan manajemen
untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja mempertimbangkan efek dari hasil tersebut
pegawai serta menetapkan kebijaksanaan atas orang yang ada di dalam organisasi.
selanjutnya. Evaluasi atau penilaian perilaku 5. Berorientasi pada tim yaitu sejauh mana
meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada
kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, tim ketimbang individu-individu.
dan partisipasi pegawai. 6. Agresivitas yaitu sejauh mana orang
bersikap agresif dan kompetitif ketimbang
Budaya Organisasi santai.
7. Stabilitas yaitu sejauh mana kegiatan-
Menurut Mangkunegara (2005:113) kegiatan organisasi menekankan
budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dipertahankannya status quo dalam
atau sistem keyakinan, nilai- nilai dan norma perbandingannya dengan pertumbuhan.
yang dikembangkan dalam organisasi yang
dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota- Kerangka Berpikir :
anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan
Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti Budaya Organisasi terhadap Kinerja
yang dikutip oleh Munandar (2001:263), Dosen
budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, Penilaian prestasi kerja yang
berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola- diterapkan dengan baik serta budaya organisasi
pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang baik dapat meningkatkan kinerja.
yang ada pada bagian-bagian organisasi. Penilaian kinerja berfungsi untuk mengukur
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, kinerja karyawan dan membantu organisasi
Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), untuk memeriksa kemajuan tujuan dan sasaran
budaya organisasi adalah sistem yang yang diinginkan organisasi. Melalui sistem ini
dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh pihak penilai dapat memotivasi karyawan
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku untuk meningkatkan kinerjanya sehingga
dari anggota organisasi itu sendiri. dapat mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan. Dengan demikian dapat diduga

61
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

terdapat pengaruh penilaian prestasi kerja dan penelitian direncanakan dilaksanakan selama 3
budaya organisasi terhadap kinerja. (tiga ) bulan.
Berikut merupakan kerangka
3.3. Populasi dan Sampel
pemikiran teoritis yang diambil berdasarkan Populasi merupakan keseluruhan objek yang
hasil telaah pustaka dan penelitian terdahulu. mempunyai satu karakteristik yang sama. Dalam
Kerangka pemikiran teoritis yang diajukan penelitian ini yang menjadi populasinya adalah
meliputi variabel penilaian prestasi kerja, seluruh Dosen AMIK Medicom yang berjumlah 63
budaya organisasi dan kinerja Dosen. orang yang tersebar dalam berbagai Program
Studi. Melihat jumlah popolasi hanya sebanyak 63
Penilaian orang, maka semua layak untuk dijadikan sebagai
Prestasi Kerja sampel sehingga penelitian ini merupakan
Kinerja
Dosen
penelitian sensus.
Budaya 3.4. Jenis dan Sumber Data
Organisasi Dalam penulisan tesis ini sumber data yang
diperlukan adalah :
a. Data primer yaitu data mentah yang diambil
Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain)
penelitian ini dari sumber utama guna kepentingan
penelitiannya, data tersebut sebelumnya tidak
Hipotesis ada. (Manullang, Pakpahan 2014:87) Contoh
data primer adalah data yang dikumpulkan
melalui instrumen :
a. H1: Penilaian Prestasi Kerja dan
1) Wawancara/interview
Budaya Organisasi secara bersama- 2) Angket/kuesioner
sama berpengaruh signifikan terhadap 3) Pengamatan/observasi
Kinerja Dosen Yayasan Pendidikan b. Data sekunder adalah data yang sudah
Nasional Medicom Medan. tersedia yang dikutip oleh peneliti guna
b. H0: Penilaian Prestasi Kerja dan kepentingan penelitiannya. (Manullang,
Budaya Organisasi secara bersama- Pakpahan 2014:87)
sama tidak berpengaruh signifikan Pengumpulan data skunder dilakukan dengan
terhadap Kinerja Dosen Yayasan instrumen :
Pendidikan Nasional Medicom Medan. 1) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data
yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
METODE PENELITIAN pendapat para ahli yang memiliki relevansi
dengan masalah yang diteliti.
2) Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data
3.1. Jenis Penelitian yang diperoleh dengan menggunakan catatan-
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian
explanatory reseach melalui penelitian asosiatif serta sumber-sumber lain yang
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan menyangkut masalah yang diteliti dengan
hubungan antara dua variabel atau lebih instansi terkait.
(Sugiyono,2005). Dalam hal ini adalah untuk
mengetahui pengaruh antara penilaian prestasi 1.7. Metode Analisis Data
kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja 1.7.1. Analisis Kuantitatif
dosen. Yaitu metode analisis data yang diperoleh dari
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian hasil penelitian dengan metode statistik untuk
Lokasi yang menjadi tempat dilakukannya mengukur besarnya antara variabel-variabel yang
penelitian ini adalah AMIK Medicom yang diteliti. Adapun untuk mengetahui hubungan antar
beralamat di Darat no. 74 Medan. Waktu variabel yang mempunyai pengaruh, maka
dilakukan pengujian hipotesis dengan perhitungan

62
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

statistik. Berikut analisis kuantitatif yang pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
digunakan dalam penelitian ini adalah : dependen atau terikat. Uji F dapat dilakukan
1. Analisis Regresi Linier Berganda dengan membandingkan F hitung dengan F tabel,
jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha
Menurut Nuraeni Saeni (2014), analisis diterima).
regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
dengan satu atau lebih variabel independen Koefisien determinasi adalah data untuk
(variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh
mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata langsung variabel bebas Penilaian Prestasi Kerja
populasi atau nilai rata-rata variabel dependen dan Budaya Organisai yang semakin dekat
berdasarkan nilai variabel independen yang hubungannya dengan variabel terikat Kinerja
diketahui. Estimasi yang dilakukan ditujukan Dosen atau dapat dikatakan bahwa penggunaan
untuk menggambarkan suatu pola hubungan ke model tersebut bisa dibenarkan dengan
dalam fungsi atau persamaan yang ada di antara menggunakan rumus dan perhitungan :
variabel-variabel tersebut. Adapun persamaan D = (rxy)2 x 100%
regresi linier bergandanya Nuraeni Saeni (2014)
adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + e Hasil Penelitian
Dimana :
1. Analisa Regresi Berganda
Y = Variabel Dependen ( Kinerja Dosen)
Analisa Regresi Berganda digunakan
β0 = Intersep untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
β1, β2 = Koefisien Parameter Variabel Independen variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut
X1 = Variabel Independen ( Penilaian Prestasi persamaan regresinya :
Kerja )
X2 = Variabel Independen ( Budaya Organisasi Tabel 1
e = error sampling Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
4. Uji Hipotesis Unstand Standardize
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan ardized d
menggunakan uji statistik yang didukung oleh uji Coefficients Coefficients
ekonometrika sebagai berikut: Model B Std. Error Beta T Sig.
a. Uji T (T-test) 1(Constant) .774 1.863 .415 .679
Uji t ini digunakan untuk membuktikan
Penilaian .261 .130 .282 2.011 .049
pengaruh yang signifikan antara variabel Prestasi
independen terhadap variabel dependen, dimana Kerja
apabila nilai t hitung lebih besar dari t tabel Budaya .416 .092 .637 4.533 .000
menunjukkan diterimanya hipotesis yang diajukan. Organisas
Nilai t hitung dapat dilihat pada hasil regresi dan i
nilai t tabel didapat melalui sig. α = 0,05 dengan df a. Dependent Variable: Kinerja Dosen
= n – k. Kesimpulan : Sumber : Hasil Olah SPSS Versi 17
1. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh Pada tabel 1 menunjukkan bahwa Model
secara simultan. Persamaan Regresi Berganda (Y= A + B1X1 + B
2. Apabila t hitung > t tabel, maka Ha diterima 2X2 + e ) pada penelitian ini adalah Y = 0,774 +
dan H0 ditolak, artinya ada pengaruh secara 0,261 X1 + 0,416 X2 + 0, dimana intepretasi dari
simultan. regresi diatas adalah sebagai berikut :
a. Konstanta (a)
b. Uji F (F -test) Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki
Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan nilai nol (0) maka nilai variabel terikat
apakah semua variable independen atau bebas sebesar 0,774
yang dimasukkan dalam model mempunyai

63
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

b. Penilaian Prestasi Kerja (X1) terhadap Kinerja Uji Hipotesis


Dosen (Y) a. Uji t (Uji Parsial)
Nilai koefisien Penilaian Prestasi Kerja untuk Uji t pada penelitian ini dilakukan untuk
variabel X1 sebesar 0,261. Hal ini mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
mengandung arti bahwa setiap kenaikan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap
Penilaian Prestasi Kerja satu satuan maka variabel terikat (Y).
variabel Beta (Y) akan naik sebesar 0,261 Uji t dilakukan dengan hipotesis sebagai
dengan asumsi bahwa variabel bebas yang berikut :
lain dari model regresi adalah tetap. Tabel 3
c. Budaya Organisasi (X2) terhadap Kepuasan Uji –t (Parsial)
Kerja (Y) Coefficientsa
Nilai koefisien Budaya Organisasi untuk Standardize
variabel X2 sebesar 0,416. Hal ini Unstandardize d
d Coefficients Coefficients t Sig.
mengandung arti bahwa setiap kenaikan
Model B Std. Error Beta
Budaya Organisasi satu satuan maka variabel
Beta (Y) akan naik sebesar 0,416 dengan 1(Constant) .774 1.863 .415 .679
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari Penilaian .261 .130 .282 2.011 .049
model regresi adalah tetap. Prestasi
Kerja
Budaya .416 .092 .637 4.533 .000
2 Organisasi
Koefisien Determinasi (R ) a. Dependent Variable: Kinerja Dosen
Koefisien determinasi (R2) adalah angka yang Sumber : Hasil Olah SPSS Versi 17
menunjukkan besarnya derajat atau kemampuan
distribusi variabel independen (Penilaian Prestasi Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa :
Kerja) dan Budaya Organisasi dalam menjelaskan a. Nilai thitung variabel Penilaian Prestasi Kerja
dan menerangkan variabel dependen (Kinerja bernilai 2,011 sedangkan ttabel bernilai 1,667.
Dosen). Semakin besar koefisein determinasi Hal ini berarti thitung > ttabel yaitu 2,085 > 1,667
adalah nol dan satu (0< R2<1). Berikut ini nilai dengan nilai signifikan 0,05. Berdasarkan data
Koefisien determinasi (R2) ini : tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
Tabel 2 Penilaian Prestasi Kerja secara uji t (uji
Hasil Pengujian Koefissien Determinasi Variabel parsial) bernilai positif yang ditunjukkan
Penilaian Prestasi Kerja dan Budaya Organisasi dengan hubungan searah dengan variabel
Terhadap Kinerja Dosen (R2) Kinerja Dosen dan berpengaruh signifikan
Model Summaryb sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya
Std. Penilaian Prestasi Kerja berpengaruh
Error of signifikan terhadap Kinerja Dosen.
R Adjusted the Durbin-
Model R Square R Square Estimate Watson b. Nilai thitung variabel Budaya Organisasi
bernilai 4,533 sedangkan ttabel bernilai 1,667.
1 .903a .816 .810 2.583 1.584
Hal ini berarti thitung > ttabel yaitu 4,533 > 1,667
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Penilaian dengan nilai signifikan 0,05. Berdasarkan data
Prestasi Kerja
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
b. Dependent Variable: Kinerja Dosen
Sumber : Hasil Olah SPSS Versi 17
Budaya Organisasi secara uji t (uji parsial)
bernilai positif yang ditunjukkan dengan
Tabel 2 diatas diperoleh nilai Koefisien hubungan searah dengan variabel Kinerja
determinasi (R2) sebesar 0,801 atau 80,1% yang Dosen dan berpengaruh signifikan sehingga
berarti bahwa kemampuan variabel bebas ( H0 ditolak dan H1 diterima artinya Budaya
Penilaian Prestasi Kerja dan Budaya Organisasi) Organisasi berpengaruh signifikan terhadap
dalam menjelaskan variabel terikat (Kinerja Kinerja Dosen.
Dosen) adalah 80,1% sedangkan sisanya 19,9%
dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yan c. Uji F (Uji Simultan)
tidak ada di dalam penelitian ini. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel-variabel bebas Penilaian Prestasi

64
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

Kerja dan Budaya Organisasi (X1 dan X2) Hal ini menunjukkan Kinerja Dosen
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang Yayasan Pendidikan Nasional Medicom
signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu ditentukan oleh Penilaian Prestasi Kerja dan
kinerja dosen. Budaya Organisasi. Sehingga jika Penilaian
Tabel 4 Prestasi Kerja dan Budaya Organisasi semakin
Uji F meningkat maka Kinerja Dosen Yayasan
ANOVAb Pendidikan Nasional Medicom akan semakin
DMean meningkat pula
Model Sum of Squares f Square F Sig.
1Regression 1774.295 2 887.148 132.970 .000a Untuk meningkatkan Kinerja Dosen
Residual 400.308 60 6.672 Yayasan Pendidikan Nasional Medicom maka
Total 2174.603 62
perbaikan yang perlu dilakukan untuk dapat
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Penilaian
meningkatkan Kinerja Dosen Yayasan Pendidikan
Prestasi Kerja Nasional Medicom perlu bersikap adil kepada
b. Dependent Variable: Kinerja Dosen Dosen dalam Penilaian Prestasi Kerja. Untuk
Sumber : Hasil Olah SPSS Versi meningkatkan kinerja karyawan maka pemberian
17
kompensasi Financial dan pemberian sanksi
Pada Tabel menunjukkan bahwa nilai F hitung
perlu diberlakukan sama bagi semua karyawan
variabel Penilaian Prestasi Kerja dan Budaya
dan tidak bersifat pilih kasih sehingga dapat
Organisasi bernilai 132,970 sedangkan Ftabel
meningkatkan kinerja Dosen. Selanjutnya yang
bernilai 3,15. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel yaitu
perlu dipertahankan agar kinerja pegawai dapat
132,970 > 3,15. Berdasarkan data tersebut dapat
meningkat lebih baik lagi adalah pimpinan perlu
disimpulkan bahwa variabel Penilaian Prestasi
melakukan pengawasan terhadap kerja Dosen
Kerja dan Budaya Organisasi secara uji F (uji
sehingga pimpinan dapat mengetahui kendala-
simultan) bernilai positif yang ditunjukkan dengan
kendala yang terjadi yang dapat menghambat
hubungan searah dengan variabel kepuasan kerja
Dosen dalam melaksanakan pekerjaannya serta
dan berpengaruh signifikan, sehingga H0 ditolak
mencarikan solusi secepat mungkin untuk
dan H1 diterima.
mengatasi terjadinya permasalahan yang
Pembahasan Hasil Penelitian menghambat pekerjaan Dosen.
Berdasarkan hasil uji analisis menggunakan
bantuan program SPSS versi 17, maka diperoleh Hasil penelitian ini juga sesuia dengan
hasil sebagai berikut : penelitian Siswanto (2008) dalam penelitiannya
Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Budaya berjudul “Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan
Organisasi Secara Serempak Terhadap Kinerja Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
Dosen RSUD Kota Malang”, bahwa Penilaian Prestasi
Hasil analisis kuantitatif dengan uji regresi Kerja dan Budaya Organisasi merupakan faktor
linier dengan menggunakan analisa uji_F juga yang dapat meningkatkan kinerja Pegawai guna
membuktikan bahwa F_hitung 132,970 dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
F_tabel 3,15. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel yaitu Perusahaan. Hasil secara simultan dengan uji F
132,970 > 3,15 dan sig-p (0,000),siginifikasi menunjukkan bahwa semua variabel independen
(0,05) dapat disimpulkan bahwa variabel Penilaian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.
Prestasi Kerja dan Budaya Organisasi secara uji F
Berdasarkan hasil pembahasan diatas
(uji simultan) bernilai positif yang ditunjukkan
dengan hubungan searah dengan variabel Kinerja bahwa temuan dan kajian teori terkait, peneliti
Dosen dan berpengaruh signifikan, sehingga H0 menyimpulkan bahwa tidak ada penyimpangan
antara temuan penelitian dengan kajian teori
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kedua variabel independen terkait. Hasil penelitian ini dibuktikan bahwa
Penilaian Prestasi Kerja (X1) dan Budaya dengan adanya Penilaian Prestasi Kerja dan
Organisasi (X2) secara serempak berpengaruh Budaya Organisasi akan memotivasi dan
memperbesar peluang peningkatan atau perbaikan
signifikan terhadap variabel dependen Y (Kinerja
Dosen). Kinerja Dosen Yayasan Pendidikan Nasional
Medicom sehingga tujuan Yayasan akan berjalan

65
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah mampu meningkatkan kualitas hidup
ditetapkan. Dosen Yayasan Pendidikan Nasional
Medicom, sehingga setiap Dosen lebih
KESIMPULAN
fokus dan termotivasi memberikan
Kesimpulan pelayanan pendidikan kepada
1. Variabel Penilian Prestasi Kerja dan Budaya Mahasiswa/i Medicom Medan.
Organisasi memiliki pengaruh yang tinggi 3. Kepada Yayasan Pendidikan Nasional
terhadap Kinerja Pegawai dosen AMIK Medicom dalam rangka meningkatkan
Medicom. kinerja dosen sebaiknya menciptakan
2. Semakin baik metode penilaian Prestasi yang budaya kerja yang dapat mendukung
digunakan dan semakin baiknya budaya suatu kinerja pegawai yang lebih efektif dan
organisasi dapat medukung kinerja dosen efisien dimana atasan menjadi teladan .
AMIK Medicom. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
Saran menambahkan variabel-variabel yang
tidak diteliti dalam penelitian ini agar
Berdasarkan hasil analisis dan dapat diperoleh hasil penelitian yang
pembahasan mengenai Pengaruh Penilaian lebih maksimal.
Prestasi Kerja dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Dosen Yayasan Pendidikan
Nasional Medicom, maka penulis memberikan
DAFTAR PUSTAKA
saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kinerja yang Febrina Aulia Prasasti, M. Parulian Hutagaol, M.
tinggi dosen perlu dorongan dengan Joko Affandi. (2016). Pengaruh Penilaian
meningkatkan motivasinya terutama Prestasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
motivasi akan kinerja, untuk hal Bagian Pemasaran Bank XYZ Kcu Bekasi.
tersebut akademi hendaknya Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen Vol
memberikan penghargaan baik berupa 2 No. 3 September.
finansial maupun non finansial terhadap Hasibuan Malayu, SP. Manajemen Sumber
kinerja yang telah dicapai dosen dan Daya Manusia.STIE YKPN. Yogyakarta 2000
diharapkan akademi memberikan Indria Hangga Rani, Mega Mayasari. (2015)
penilaian prestasi kerja secara adil. Pengaruh Penilaian Kinerja Karyawan
Memotivasi dosen mengikuti dengan Motivasi sebagai Variabel
pelatihan dan pengembangan profesi Moderator. Jurnal Akuntansi, Ekonomi,
secara periodik melalui kegiatan Manajemen Bisnis 164-170.
akademik, memberikan kesempatan Manullang, Marihot & Pakpahan, Manuntun.
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang 2014. Metodologi Penelitian: Proses
lebih tinggi, memotivasi untuk membuat Penelitian Praktis. Ciptapustaka Media:
buku ajar, melakukan penelitian dan Bandung.
pengabdian kepada masyarakat yang
relevan dengan bidangnya, dengan cara Mangkunegara, Anwar Prabu .. Manajemen
memberikan biaya stimulan dari yayasan Sumber Daya Manusia. Remaja
atau membuat proposal hibah ke Rosdakarya. Bandung. 2002
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
2. Guna meningkatkan Kinerja Dosen ____________________, Perilaku Organisasi,
Yayasan Pendidikan Nasional Medicom Refika Aditama, Bandung.2005
sebaiknya diterapkan metode penilaian Nuraeni Saeni (2014) Pengaruh Penilaian Prestasi
yang tepat dan adil bagi setiap Dosen Kerja terhadap Promosi Jabatan pada BRI
serta memberikan kompensasi yang (Persero) Tbk Kantor Cabang Makasar.

66
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer Volume 5, Number 2, April 2021 e-ISSN : 2541-1330
http://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10878 p-ISSN : 2541-1332

Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung : Penerbit Alfabeta
Robbins, S., dan Timothy A. J. 2008.
“Perilaku Organisasi, Organizational Undang – Undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Behaviour”, Buku Terjemahan.
Jakarta : Gramedia.
Sisdiknas. 2005. Himpunan Peraturan Per
Undang – Undangan Guru dan Dosen.
Fokusmedia. Bandung.

67

Anda mungkin juga menyukai