Namun demikian, definisi seni adalah polemik yang tidak pernah berhenti
sepanjang waktu. Seni adalah bidang keilmuan Soshum yang tidak memiliki
patokan eksak. Perlu diingat bahwa pencarian lebih lanjut mengenai pengertian
seni membutuhkan kajian studi khusus melalui filsafat seni. Setiap seniman juga
tidak jarang memiliki pengertian atau definisi mereka pribadi mengenai seni.
1. Seni menurut Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala
seginya.
2. Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu
tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan
Plato, Aristoteles tidak memaksudkanya sekedar “tiruan belaka”
menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi” yakni bersifat dan
bernada “universal”.
3. Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang
disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang
dirasakan pelukis.
4. Seni menurut Thomas Munro adalah alat buatan manusia untuk
menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
5. Seni menurut Brade adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan
karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia.
Selain itu terdapat beberapa ahli yang dianggap berpengaruh besar terhadap
definisi seni itu sendiri. Beberapa uraian mengenai pendapat para ahli seni ini akan
diuraikan pada pemaparan di bawah ini.
Clive Bell adalah filsuf seni klasik modern yang terkenal melalui
gagasan significant form (bentuk bermakna), Bell merupakan filsuf yang
dipengaruhi jalur pemikiran plato tentang bentuk indah yang seolah-olah berada di
luar bentuk karya itu sendiri. Menurutnya, semua system estetik dimulai dari
pengalaman pribadi subjek tentang terjadinya emosi yang khas.
Jika seseorang menatap karya seni, dalam dirinya akan timbul perasaan atau emosi
yang khas, yang tidak sama dengan perasaan sehari-hari seperti marah, senang,
sedih dan lain-lain. Perasaan emosi tersebut disebut emosi estetik. Setiap karya
seni yang baik/berhasil akan membangkitkan perasaan emosi estetik tersebut.
Leo Tolstoi (1828-1910) adalah sastrawan Rusia terkemuka yang terkenal melalui
tulisan essainya yang berjudul Apakah Seni? (What is art?). Tolstoi tidak
menyetujui pendapat sederhana bahwa seni adalah aktivitas manusia yang
menghasilkan sesuatu yang indah.
Bagi Tolstoi seni membangkitkan perasaan yang pernah dialami oleh dirinya
sendiri, dan dengan berbagai bahasa komunikasi dari gerakan, garis, warna, suara,
atau bentuk yang diungkapkan dengan kata-kata, menyampaikan perasaan tersebut
pada orang lain yang mungkin pernah merasakan hal yang sama juga; curahan hati.
Hal itu disebut aktivitas seni.
Menurut Tolstoi perasaan yang diekspresikan seniman itu beragam, dapat berupa
perasaan yang kuat atau perasaan yang lemah, perasaan yang penting dan perasaan
yang tidak berarti, perasaan baik dan perasaan buruk. Perasaan tersebut dapat
meliputi perasaan kagum, perasaan cinta tanah air, perasaan gembira, perasaan
bangga dan megah, perasaan humor, tentram dll.
Semua jenis perasaan tersebut diterima lewat indera manusia yang memberikannya
suatu pengalaman seni.