Pertemuan 3
Kelompok :4
Nama :
- Adam Faizal
- Dzaky Syauqi
- Ghassani Awanis
- Radiya Amalia
- Sultan Hakim
- Tessa Sabarita
No. Urut Presensi : 01, 07 , 10 , 27 , 32 , 34
Kalorimeter biasanya digunakan untuk menghitung nilai kalor jenis suatu zat. Melihat
struktur kalorimeter yang terdapat tabung luar berupa isolator dan tabung dalam yang
terbuat dari logam. Maka setidaknya terdapat 2 langkah besar yang harus Anda lakukan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat, yaitu Menghitung kapasitas kalorimeter terlebih
dahulu, kemudian Menentukan kalor jenis zat lain. Mengapa diperlukan untuk
menentukan kapasitas kalorimeter terlebih dahulu ?
Jawab : untuk percobaan kalor zat yang bersuhu tertentu dimasukan kedalam
calorimeter lalu dicampur dengan zat lain yang memiliki suhu berbeda, sehingga
akan menyebabkan transfer kalor bukan hanya antar zat tetapi antar calorimeter
juga, kalau zat pertama yang dimasukan pada calorimeter memiliki suhu lebih kecil,
maka zat tersebut dan calorimeter akan menyerap zat lain begitupun sebaliknya jika
zat pertama dimasukan ke dalam calorimeter memiliki suhu yang lebih tinggi dari zat
kedua, maka calorimeter dengan zat tersebut akan melepas kalor. Jadi untuk
menentukan kalor yang dilepas atau diserap oleh calorimeter harus mengetahui
kapasitas calorimeter terlebih dahulu.
Tujuan : Menentukan kapasitas kalor kalorimeter
Perhatikan Video Percobaan yang ditunjukkan guru Anda
2. Pilihlah alat dan bahan untuk menentukan kapasitas kalor kalorimeter
Jawab :
1. Mengukur massa calorimeter tanpa tutup dan mantel
2. Memasukan air biasa 50 gram ke dalam kalorimeter
3. Mencatat suhu awal air biasa dan kalorimeter
4. Menyiapkan air 50 ml ke dalam gelas beker
5. Memanaskan dalam beker menggunakan set kaki tiga + kasa + pembakar spirtus
6. Mencatat suhu air yang telah panas
7. Mencampurkan segera air panas ke dalam calorimeter yang berisi air biasa
8. Mecatat suhu campuran
9. Menghitung kapasitas kalor kalorimeter menggunakan persamaan Q lepas = Q terima
4. Catatlah hasil pengukuran Anda dari video yang Anda amati pada tabel percobaan berikut!
TABEL PENGAMATAN
Suhu campuran = 46 C
Kalorimeter
T kalorimeter (C) 28 C
Air biasa
Air Panas
Air (zat cair) berubah wujud menjadi uap (gas) apabila dipanaskan. Artinya air
panas sebagai melepas kalor sedangkan untuk air biasa menerima kalor
c. Kapasitas kalor merupakan perkalian antara massa dan kalor jenis. Jika sebelumnya
massa kalorimeter (tanpa tutup dan mantel) sudah diukur, maka hitunglah kalor jenis
kalorimeter. Hint : Kapasitas kalor = massa x kalor jenis
Jawab : Massa air = 50 gram = 0.05 kg
Kapasitas kalor = 0.05 x 4200 J/kg0C = 210 J/K
d. Berdasarkan literatur, kalor jenis aluminium sebesar 900 J/kg0C. Apakah nilai yang
telah Anda peroleh pada poin c sama dengan literatur ? Jika tidak, prediksikan
mengapa hal tersebut bisa terjadi!
Jawab : Hasilnya tidak akan sama karena masing masing benda mempunyai kalor
jenis yang berbeda beda dan kapasitas kalor pun berbeda sesuai dengan jumlah
kalor yang diserap oleh benda yang bermassa tertentu.
Tujuan : Menentukan kalor jenis Coolant
Setelah Anda menentukan kapasitas kalor dan kalor jenis kalorimeter, selanjutnya Anda akan
menentukan kalor jenis dari 5 coolant yang berbeda.
1. Pilihlah alat dan bahan yang Anda perlukan dan tidak Anda perlukan dalam percobaan
dengan membubuhkan tanda ceklis / memberi tanda warna pada tulisan!
2. Susunlah langkah percobaan untuk menentukan kalor jenis coolant dengan benar !
Jawab :
1. Mengukur massa calorimeter tanpa tutup dan mantel
2. Memasukan air ke dalam kalorimeter
3. Mengukur suhu air dan kalorimeter
4. Menyiapkan coolant 50 gram
5. Memanaskan coolant hingga suhunya naik
6. Mencampurkan segera coolant panas dengan air yang terdapat dalam kalorimeter
7. Mengukur suhu campuran
3. Masukkan data pengamatan Anda dari video percobaan “menentukan kalor jenis coolant”
pada tabel berikut!
Merek Coolant = NOS Radiator Coolant
Suhu campuran = 43 C
Kalorimeter
T kalorimeter (C) 26 C
Air biasa
Coolant Panas
4. PERTANYAAN ANALISIS
Berdasarkan video percobaan menentukan kalor jenis coolant, jawablah pertanyaan berikut !
a. Zat manakah yang melepas dan menerima kalor ?
Jawab :
Jawab :
m c (t t )= m c (t t )
2 2 2- a 1 1 a- 1
Vb.ρ c2(t2-ta) = Va.ρ c2(ta-t1)
Vb. (t2-ta) =Va. (ta-t1)
1/2Va.(t2-ta) =Va. (ta-t1)
(60-43)=1/2(43-26)
17 = 8,5
Jadi yang melepas kalor adalah zat coolant dan yang menerima kalor
adalah zat air
b. Diketahui bahwa kalor jenis air sebesar 4200 J/kgC atau setara 1 kal/gC. Mengapa
dalam sistem pendingin mesin, air saja tidak cukup baik dalam mendinginkan
mesin ?
Jawab : Tentu air saja tidak cukup untuk mendinginkan suatu mesin, panas dari
ledakan disilinder dan gesekan komponen mesin didinginkan oleh air yang dialirkan
oleh pompa air akan menyebabkan kalor yang menerima dari silinder mengalami
pemanasan sehingga air pendingin akan menjadi panas dengan begitu perlu adanya
radiator dimana air panas ini kemudian kembali didinginkan serta radiator coolant
(cairan terbaik untuk mendinginkan mesin)
c. Dari seluruh data yang telah diperoleh (kelima coolant yang berbeda). Jelaskan
hubungan kalor jenis dengan kemampuan baik/tidaknya suatu coolant dapat
menyerap kalor.
Jawab : Terdapat alat yang digunakan untuk menukar kalor yaitu radiator dimana
ini berfungsi untuk mendinginkan maupun memanaskan suatu komponen lalu system
pendingininan radiator juga menggunakan media fluida cair atau disebut coolant.
Tujuan dari alat ini untuk mengoptimalkan kinerja dari mesin dan adanya proses
mendinginkan atau memanaskan suatu fluida perlu perpindahan kalor jenis dengan
melakukan perpindahan secara konduksi, konveksi, serta radiasi dengan begitu ini
saling berkaitan dan menjadi tanda untuk mengetahui nilai efektivitas terhadap
coolant
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh :
1. Besarnya kapasitas kalor kalorimeter sebesar 210 J/K
2. Besarnya kalor jenis pada coolant Merek NOS Radiator Coolant adalah 4,9411 J
3. Semakin besar kalor jenis suatu benda/cairan maka semakin kecil kemampuan benda
tersebut menyerap atau melepas kalor.