Modul 02 Perawatan Mekanisme Katup
Modul 02 Perawatan Mekanisme Katup
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ____________________________________________________ 2
PANDUAN BELAJAR ____________________________________________ 3
A. Petunjuk Penggunaan Modul ______________________ Error! Bookmark not defined.3
B. Alur Kompetensi ________________________________ Error! Bookmark not defined.3
C. Tujuan Akhir ___________________________________ Error! Bookmark not defined.4
KOMPETENSI DASAR 3.1 MENERAPKAN CARA PERAWATAN SISTEM UTAMA ENGINE
DAN MEKANISME KATUP _________________ Error! Bookmark not defined.5
1 Bagian-Bagian Mekanisme Katup___________________________________________ 6
2 Mekanisme Katup dengan Poros Kam di Bawah _______________________________ 6
3 Mekanisme Katup dengan Poros Kam di Atas _________________________________ 7
4 Celah Katup dan Penyetelnya _____________________________________________ 8
5 Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup ___________________________________ 8
6 Menyetel Celah Katup Mesin Toyota Seri 4K / 5K ______________________________ 9
KOMPETENSI DASAR 4.1 MERAWAT BERKALA SISTEM UTAMA ENGINE DAN
MEKANISME KATUP ___________________________________________ 11
Pengencangan Kepala Silinder dan Penyetelan Celah Katup _____________________ 12
1) Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder ___________________________________ 13
2) Cara Menyetel Katup yang Benar _________________________________________ 14
3) Tempat Mengukur Celah Katup ___________________________________________ 14
4) Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel ____________________________________ 14
3
PANDUAN BELAJAR
B. Alur kompetensi
START
Prasyarat
pengunaan Modul
Petunjuk
Penggunaan
Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai ≥ Y
T
Kegiatan Belajar1
Kegiatan Belajar 2
Kerjakan
Evaluasi
T Y Modul
Nilai ≥ berikutnya/Uji
Kompetensi
4
Berikut ini adalah rincian kompetensi dasar yang akan anda pelajari pada modul ini lengkap
dengan alokasi waktunya :
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Materi Pokok Waktu
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menerapkan cara 4.1 Merawat berkala Mekanisme Katup Standar
perawatan sistem sistem utama Katup di Samping (Side
utama Engine dan Engine dan Valve atau SV)
mekanisme katup mekanisme katup Katup di Kepala Silinder
(Over Head Valve atau
OHV)
Satu Poros Kam di Kepala
(SOHC)
Dua Poros Kam Di Kepala
(DOHC)
Fungsi Celah Katup
Penyetel Katup Umum
Penyetel Katup Melalui
Tuas Ayun
Penyetel Katup Dengan
Plat Penyetel
Penyetel Katup Dengan
Eksenter Penyetel
Penyetel Celah Katup
2 minggu
Melalui Mur
Urutan Pengencangan
Baut /Mur Unit Tuas
Penekan Katup
Penepatan Tanda TMA
Katup Motor 4 Silinder
Yang Dapat Disetel
Katup Yang Dapat Disetel
Motor 6 Silinder
Cara Menyetel Katup Yang
Benar
Tempat Mengukur Celah
Katup
Penyetelan Katup dengan
Plat Penyetel Penyetelan
Katup dengan Plat
Penyetel
Cara Menyetel Katup
dengan Plat Penyetel
C. Tujuan Akhir
Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai kompetensi, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan kemampuan memecahkan masalah
dalam pekerjaan merawat sistem utama engine dan mekanisme katup sesuai tuntutan kurikulum
2013.
Adapun secara rinci tujuan mempejari modul ini adalah agar anda dapat menguasai :
1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup
5
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup
Uraian Materi
b. Penggerak Cam
Sumbu nok berputar sesuai dengan putaran dari poros engkol. Putaran dari sumbu nok
setengah dari putaran poros engkol, sesuai dengan sistem kerja motor empat langkah. Metode
yang menggerakan poros cam ada berbagai macam, diantaranya menggunakan timing gear,
menggunakan timing chain, menggunakan timing belt.
7
c. Katup
Katup merupakan bagian utama dari mekanisme katup yang menjadi saluran masuk
campuran udara dan bahan bakar dan saluran buang untuk gas sisa pembakaran. Katup juga
diharuskan mampu menutup rapat saat langkah kompresi.
Katup harus kuat menerima pembebanan pada ujung batang katup dari pelatuk atau dari
cam, dan harus kuat pada batang katup karena menerima keausan saat bekerja. Daun katup harus
kuat dari tumbukan dan harus dapat menahan panas dengan suhu ±8000C.
Kontruksi dari katup hisap adalah daun katup hisap dibuat lebih besar dengan tujuan
untuk memperbaiki sistem pengisian campuran bahan bakar dan udara sedangkan daun katup
buang dibuat lebih kecil dengan tujuan untuk mempercepat laju pembuangan dari gas bekas
pembakaran, katup terbuat dari baja krom dan silikon, pada bagian ujung batang dan daun katup
diperkeras untuk mengurangi atau memperkecil keausan.
Kontruksi dari katup buang adalah batang katup buang dibuat agar dapat memperlancar
luncuran, katup dibuat agar mampu menahan panas yang tinggi ± 800 0C, pada sebuah merek
mobil tertentu misal Mercedez, katup buang diisi dengan natrium yang dapat menurunkan panas
dan mempindah panas dari daun katup ke batang katup.
9
d. Pelatuk
Pelatuk bekerja untuk menekan batang katup agar membuka melawan gaya pegas.
Pelatuk akan menekan ketika tonjolan poros cam mengenai pelatuk. Ketika tonjolan pada poros
cam tidak menyentuk katup maka posisi katup dalam keadaaan tertutup. Perkembangan pelatuk
pada sisi sentuhnya dipasang roller agar pengangkatan katup lebih cepat dan ringan karena rol
dapat berputar sehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja mekanik katup.
e. Pegas
Pegas berfungsi untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukannya dan sebagai
pengembali katup. Pegas katup ada yang menggunakan tunggal dan ada yang menggunakan
ganda.
Pegas katup tunggal mempunyai jarak kisar yang berbeda yang berfungsi untuk mengurangi
getaran. Pegas katup ganda mempuyai keunggulan saat pegas katup patah maka katup tidak akan
masuk ke ruang bakar karena masih mempunyai pegas cadangan dan pegas katup ganda juga
mempunyai frekuensi redam yang berbeda antara pegas sehingga dapat meredap getaran katup.
Pegas katup yang lemah akan berakibat katup tidak akan menutup rapat dan pada putaran
tinggi katup meloncat loncat sehingga tenaga mesin akan berkurang dan juga akibat yang fatal
adalah rusaknya komponen seperti katup atau torak karena bertabrakan.
Pegas katup yang kuat akan berakibat keausan pada penggerak katup akan lebih besar dan
tuas–tuas katup bisa patah.
Cara kerja dari mesin VVT-i pada prinsipnya ialah pengaturan maju dan mundurnya
pembukaan katup secara variasi yang diatur oleh gerakan poros cam lebih cepat atau lebih
lambat, untuk menentukan kerja mekanaik katup secara tepat yaitu saat kapan membuka katup
lebih cepat atau lebih lambat. Kerja dari katup ini memnyesuaikan dengan beban mesin dan
putaran mesin.
Prinsip kerja dari kotrol VVT-i ialah bergerak maju, mundur atau menahan antara sudu-
sudu dengan rodanya. Sudu-sudu tersebut terpasang rigid terhadap poros cam dan roda VVT-i
terhubung dengan timing chain atau timing belt yang digerakkan oleh poros engkol. Kontrol VVT-i
yang bergerak maka akan terjadi selisih sudut putar antara sudu dan roda VVT-i secara variasi
sesuai dengan putaran mesin dan beban mesin.
OVC (Oil Control Valve) merupakan pengatur katup aliran oli ke kontrol VVT-i sehingga
poros cam maju dan mundur untuk menentukan selisih sudut pembukaan katup dengan waktu
dan durasi yang tepat. Data masukan yang membuat VVT-i berkerja diperoleh dari sensor-sensor
seperti TPS ( Throttle Position Sensor), tekanan, temperatur air pendingin, sudut crank, dan cam
angle.
VTEC bertujuan untuk meningkatkan efesiensi masuknya campuran bahan bakar dan
udara ke ruang bakar pada mesin 4 langkah sehingga kemampuan mesin meningkat disetiap
bagian putaran mesin, mengurangi kebisingan, menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi.
Cam atau bubungan pada teknologi VTEC pada katup masuk ada dua, yaitu cam dengan
angkat kecil dan cam dengan angkat besar. Saat putaran mesin diatas 4000–6000 maka kontrol
elektronik akan mengaktifkan sistem hidrolik untuk mengganti cam dengan angkat kecil dengan
cam dengan angkat besar, sehingga katup akan membuka dengan lebih besar yang
mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar menjadi lebih
banyak. Tenaga dari mesin juga akan naik, sehingga akselerasi dan putaran atas mesin menjadi
lebih baik.
Parameter yang digunakan untuk mengaktifkan katup selenoid padaVTEC adalah suhu
mesin, tekanan oli, dan kecepatan kendaraan. Disini dapat dipahami bahwa VTEC hanya bekerja
pada kendaraan yang berjalan, VTEC tidak akan bekerja pada kendaraan yang diam walaupun rpm
kendaraan tinggi.
VTEC akan mengalami masalah jika parameter sensor diatas mengalami masalah.
Kurangnya oli, oli yang kotor, serta tekanan oli yang tidak optimal juga akan membuat VTEC tidak
bisa bekerja secara maksimal. Perawatan pada mekanisme katup dengan teknologi VTEC sangat
penting demi menunjang kinerja VTEC yang optimal
c. Katup Desmodromic
Teknologi katup desmodromic merupakan prestasi ahli mesin Italia, Fabio Taglioni, yang
diciptakan pada tahun 1950-an. Kehandalan teknologi ini sudah dibuktikan oelh Ducati dalam
menjuarai 17 gelar World Superbike (WSBK) dan berbekal kesuksesan tersebut, Ducati masuk
ajang GP pada 2003.
14
Cara kerja dari desmodromique valve system , katup dibuka dan ditutup oleh open/close
rocker arm.Rocker arm digerakan oleh cam shaft dan setiap katup memiliki 2 shim, yaitu open dan
close shim. Jika dilihat dari kerja mekanisme katup desmodromic maka berapapun tinggi putaran
mesin maka mekanisme katupnya dapat mengikuti putaran mesin. Hal inilah yang menyebabkan
mesin dengan mekanisme katup desmodromic dapat mencapai putaran mesin yang tinggi
dibandingkan dengan mesin yang mekanisme katupnya menggunakan pegas. Keunggulan
mekanisme katup ini adalah mencegah terjadinya valvefloat pada putaran mesin tinggi.
d. Katup Pneumatik
Kerja mekanik dari katup pneumatik dinilai lebih dan harganya mahal. Hal ini yang
menyebabkan aplikasi katup ini terbatas untuk motor balap. Pada mekanisme katup ini, tugas dari
pegas digantikan oleh tabung yang berisi gas bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan
sockabsorber gas. Jenis gas yang digunakan sama yaitu gas nitrogen. Gas ini dipilih karena
stabilitasnya tinggi terhadap pengaruh suhu. Meskipun begitu karena suhu mesin sangat tinggi
tekanan gas bisa berubah secara dratis. Untuk mengatasi hal tersebut maka sistem dilengkapi
dengan katup buang angin. Pneumatik membutuhkan seal perapat yang sangat handal yang
mampu menahan tekanan 2500 psi (170 bar). Bila seal bocor maka mesin tidak bisa bekerja secara
optimal. Teknologi ini diterapkan pada arena balap Formula satu (F1). Katup ini pertama kali
digunakan oleh Renault pada mesin RVS-9 yang mampu mencapai putaran mesin 1900 rpm.
Kelemahan katup ini ada pada ketahananya, ada semacam faktor lelah apabila dipaksa
terus menerus pada putaran mesin tinggi.
15
1. Fuler
2. Mur penyetel ( mur stop yang mengunci sendiri )
Katup 1, 2, 3 dan 5 dalam keadaan bebas artinya katup tidak tertekan oleh push rod,
sehingga katup bisa distel, pada saat kondisi TOP 1 jangan melakukan penyetelan pada
katup nomor 4,6, 7 dan 8 karena katup tersebut dalam keadaan tertekan oleh push rod.
KESIMPULAN 1 : Katup yang bisa distel pada saat TOP 1 untuk mesin Toyota Seri 5K
adalah katup buang dan katup masuk pada silinder 1, katup masuk pada silinder 2, dan
katup buang pada silinder 3
19
Putar puli pada porors engkol satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.
Setelah penyetelan katup pada posisi TOP 1 selesai dengan celah katup hasil penyetelan
untuk katup masuk 0,20 mm, dan celah katup buang 0,30 mm. Maka selanjutnya
menyetel katup pada posisi TOP 4. Putar puli poros engkol satu putaran penuh atau 360°,
hingga tanda timing pada puli tepat menunju ke angka 8° B TDC (Before Top Dead
Center). Maka katup nomor 4, 6, 7 dan 8 dalam keadaan bebas dan tidak tertekan oleh
push rod, sehingga bisa dilakukan penyetelan hingga celah katup masuk dan buang
menjadi standar.
Tanda Timing
pada puli (cowak)
Kunci Ring 19
Pada saat TOP Kompresi 4, katup yang bisa distel adalah katup dengan nomor urut 4,6 ,7
dan 8 (ditandai warna merah) katup 4 disebut katup buang, katup 6 = katup masuk, katup
7 = katup masuk, katup 8 = katup buang.
20
1 2 3 4 5 6 7 8
Katup 4, 6, 7 dan 8 dalam keadaan bebas artinya katup tidak tertekan oleh push rod,
sehingga katup bisa distel, pada saat kondisi TOP 4 jangan melakukan penyetelan pada
katup nomor 1,2, 3 dan 5 karena katup tersebut dalam keadaan tertekan oleh push rod.
KESIMPULAN 2 : Katup yang bisa distel pada saat TOP 4 untuk mesin Toyota Seri 5K
adalah katup buang pada silinder 2, katup masuk pada silinder 3, serta katup masuk dan
buang pada silinder 4
21
Uraian Materi
b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus
dipersiapkan sebelumnya adalah :
Kendaraan atau stan motor/mesin hidup
Paking tutup kepala silinder
Kain lap
c. Langkah kerja
Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup pada mesin panas /
dingin biasanya tidak sama.
Lepas tutup kepala silinder.
Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci momen sesuai dengan urutan pengencangan
yang benar seperti gambar. Data kekuatan pengencangan baut lihat di Modul manual.
Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen sesuai dengan urutan
pengencangan yang benar seperti gambar.
Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat di buku manual.
22
Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA terletak pada puli
motor (gambar) atau pada roda gaya.
Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.
Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang
posisinya terjauh dari roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat
2 kemungkinan langkah/proses yang terjadi, yaitu akhir langkah
kompresi atau akhir langkah buang/awal langkah isap (katup
overlaping). Akhir langkah kompresi dapat diketahui dari adanya
celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup tertutup atau
tidak ada penekanan pada komponen penekan katup. Sementara
untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
Gambar Penepatan Tanda TMA
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang
atau adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli
digerakkan bolak-balik pada daerah sekitar TMA.
Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan dengan cara yang
sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi / tanda TMA tepat.
Pasang tutup kepala silinder.
Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder serta sambungan-
sambungan ventilasi karter.
Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian masukkan ke kotak set
yang sesuai dengan ketebalannya.
Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup yang benar, yaitu D =
E + C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
Kontrol celah katup kembali.
25
DAFTAR PUSTAKA