Anda di halaman 1dari 25

FUNGSI DAN PRINSIP

KERJA MESIN BUBUT

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI


GURU VOKASI BBL MODA BLANDED
Periode 09 s.d 20 Agustus 2021
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

Disusun Oleh
Demri Sirait,ST
Widyaiswara BBPPMPV BBL Medan
Mesin bubut merupakan salah satu
jenis mesin yang paling banyak
digunakan pada bengkel pemesinan
MENG baik itu di industri manufaktur, lembaga
OPERA pendidikan kejuruan dan lembaga
SIKAN diklat .
MESIN
BUBUT Pertimbangannya adalah karena jenis
mesin bubut ini memiliki bentuk yang
relatif sederhana, ukurannya tidak
terlalu besar, praktis meggunakannya
dan sederhana/ simpel bentuknya.
Fungsinya sama dengan
jenis mesin bubut lainnya,
yaitu untuk melakukan
Fungsi
pembubutan: muka
Mesin
(facing), rata/ lurus,
Bubut
bertingkat, tirus, profil,
alur, memotong, mengulir,
mengebor, memperbesar
lubang, mengkartel dll
Pada dasarnya juga sama dengan
jenis mesin bubut lainnya yaitu:
Jika spindel mesin berputar dan
Prinsip alat potong bergerak atau
Kerja bergesermendekati/menjauhi
Mesin spindel, maka akan terjadi
Bubut
pemakanan/ pemotongan jika
putaran benda kerja berlawanan
arah dengan mata sayat alat
potong/ pahat bubutnya.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT STANDAR

a. Kepala Tetap (Head Stock)


Berfungsi sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin
bubut diantaranya: cekam (chuck), cekam kollet (collet
chuck) , senter tetap (dead centre), atau pelat pembawa
rata (face plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate).

b. Kepala Lepas (Tail Stock)


Digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre),
senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor
bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada
lubang tirus (sleeve) kepala lepas.
c. Alas/ Meja Mesin (Bed machine)
Digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan pada waktu pembubutan.

d. Eretan (carriage)
Eretan memanjang (longitudinal carriage) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati
atau menjauhi spindle mesin.
Eretan melintang (cross carriage) befungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjahui
sumbu senter.
Eretan atas (top carriage) berfungsi untuk melakukan
pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki
sesuai penyetelannya.
e. Poros Transportir Dan Poros Pembawa
Sebuah Poros Berulir Berbentuk Segi Empat Atau
Trapesium Yang Berfungsi Untuk Membawa Eretan
Pada Waktu Pembubutan Secara Otomatis.

F. Tuas/ Handel
Didalam Mengatur Tuas Pada Setiap Melakukan
Proses Pembubutan Harus Berpedoman Pada
Tabel-tabel Petunjuk Pengaturan Yang Terdapat
Pada Mesin Bubut Tersebut

G. Dudukan Pahat Bubut (Tools Post)


Digunakan Untuk Memegang Atau Menjepit Pahat
Bubut Pada Saat Melakukan Proses Pembubutan.
Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam:
Dudukan Pahat Bubut Standar (Standar Tools Post)
Pengertian adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut harus
dengan memberi ganjal sampai dengan ketinggiannya tercapai dan
pengencangan pahat bubut dilakukan dengan cara mengencangkan baut-
baut yang terdapat pada bagian atas pemegang pahat.

Dudukan Pahat Bubut Dapat disetel (Justable Tooll Post)


Pengertian adalah, didalam mengatur ketinggian pahat bubut dapat
disetel ketinggiannya tanpa harus memberi ganjal pada bagian bawahnya,
karena pada bodinya sudah terdapat rumah penjepit/ pengikat pahat
bubut yang konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang dengan
mudah dapat disetel atau diatur ketinggian pahat bubutnya, dengan cara
mengendorkannya.
PENGERTIAN MESIN BUBUT
Mesin Bubut adalah suatu mesin
dengan gerak utama benda kerja
berputar pada spindel / sumbu
utama.
Gerak pemakanan / penyayatan
dilakukan oleh sebuah pahat yang
diam menyayat pada benda yang
berputar.
Mesin bubut merupakan alat yang
universal, terutama dipakai untuk
mengerjakan benda kerja
berbentuk silinder.
Bagian – bagian Ms. Bubut

Kepala tetap ( Head stock )


Kepala lepas ( Tail Stock )
Sadel ( carriage )
Alas ( Bed )
Eretan melintang ( Cross slide )
Eretan memanjang ( Coumpon
side )
1. Spindle Speed Selector

Spindle Speed Selector adalah tuas


pengatur kecepatan dalam mesi bubut,
di mana tuas ini dapat dirubah – rubah
sebagai pemilih kecepatan dalam
pemutaran spindle mesin
- Dalam verifikasi mesin setiap mesin
harus memiliki spindle speed selector
ini dalam hal menyetandardkan
pengunaan rpm spindle.
2. Electrical Push Buttons
-Electrical Push Buttons ini berfungsi
sebagai tombol untuk menghidupkan
dan mematikan mesin bubut, dalam
electrical ini juga harus dilengkapi
dengan tombil emergency yang
berfungsi mematikan mesin bubut
dalam keadaan darurat.
- Karena fungsi electrical Push Buttons
dalam standarisasi mesin untuk
menunjang verifikasi diharuskan tiap
mesin memiliki rangkaian electric yang
standard dan paling utama adalah
tombol emergency yang harus dimiliki
tiap mesin yang diverifikasi
3. CARRIAGE
1
2
Pada carriage ini terdiri atas beberapa
3 komponen yang berfungsi dalam proses
pembubutan antara lain :
4 1. Tool Holder
2. Eretan Atas
3. Eretan Melintang
5 4. Appron Box.
5. Eretan Memanjang
4. Gearbox, thread and feeds

Pada Gearbox ini terdapat


-

susuna roda gigi yang


berfungsi untuk
mentransmisikan putaran dari
motor penggerak ke spindle
mesin bubut, selain itu juga
sebagai transmisi dalam
pembuatan Thread dan
pangatur kecepatan pemakan
arah memanjang
5. Spindle Rotation

Spindle rotation ini


-

berfungsi untuk
memutar spindle
6. LEED SCREW

Leed screw ini


-

berfunsi dalam
pembuatan ulir pada
mesin bubut
7. FEED SCREW

Feed screw digunakan untuk


-

menggerakkan carriage ( pemakanan


ototmatis ) sehingga pemotongan
dengan arah memanjang dapat
berjalan sesuai dengan kecepatan
yang teratur/konstan
THANK YOU
LK 1
Rancangan Alur Tujuan Pembelajaran

Jenjang/ Kelas

Mata Pelajaran

Capaian Pembelajaran

Elemen

Capaian Pembelajaran
Untuk Elemen

Tujuan Pembelajaran Ruang Lingkup Materi Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu


Modul / Bahan Ajar
Bagian I. Identitas dan Informasi mengenai Modul

Kode Modul Ajar

Kode ATP Acuan

Nama
Penyusun/Institusi/Tahun

Jenjang Sekolah

Fase/Kelas

Domain/Topik

Kata Kunci

Pengetahuan/Keteram
pilan Prasyarat

Alokasi waktu (menit)

Jumlah Pertemuan (JP)

Moda Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Sarana Prasarana

Target Peserta Didik

Karakteristik Peserta
Didik

Daftar Pustaka

Referensi Lain
Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana
asesmen):
Rasionalisasi

Urutan Materi Pembelajaran

Rencana Asesmen
Bagian II. Langkah-Langkah Pembelajaran
Topik

Tujuan Pembelajaran

Pemahaman
Bermakna

Pertanyaan
Pemantik

Profil Pelajar
Pancasila

Urutan Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan

□ Kegiatan inti

Fase 1:

Fase 2:

.
Fase 3:

Fase 4:
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya

Fase 5:
Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah

□ Kegiatan Penutup
 LK 2

 IDENTIFIKASI PROSES PEMBUATAN


SENTER PUTAR

Anda mungkin juga menyukai