Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PENGARUH KUAT TEKAN BETON K.

250
DENGAN MENGGUNAKAN AIR ASIN (AIR LAUT) +
KAPUR GAMPING DAN AIR TAWAR

DIAWARMAN
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Palembang
e-mail : dondia321m@gmail.com

ABSTRAK

Dalam pembuatan beton, air merupakan salah satu faktor penting, karena air bereaksi
dengan semen akan menjadi pasta pengikat agregat, Air untuk pembuatan beton minimal
memenuhi syarat sebagai air minum yaitu tawar, tidak berbau, bila dihembuskan dengan udara
tidak keruh dan lain-lain, tetapi tidak berarti air yang digunakan untuk pembuatan beton harus
memenuhi syarat sebagai air minum. Dengan memperhatikan letak giografis Provinsi Sumatera
Selatan, masih banyak daerah-daerah atau desa-desa yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih,
terutama didaerah pinggir laut, Untuk mendapatkan air bersih harus didatangkan dari jarak jauh
sehingga menimbulkan ketidak efisienan waktu dalam suatu pekerjaan konstruksi beton. Oleh
kerena itu penulis mencoba alternatif untuk menggunakan air laut + Kapur gamping yang
digunakan sebagai bahan campuran beton yang diambil dari daerah Sungsang. Hasil penelitian
Beton normal, kuat tekan umur beton 28 hari sebesar 255,13 kg/cm2. Beton dengan menggunakan
air laut, kuat tekan umur beton 28 hari sebesar 250,60 kg/cm2. Beton dengan menggunakan air laut
yang sudah dilaruti zat kapur sebanyak 10%, kuat tekan umur beton 28 hari sebesar 218,90
kg/cm2. Dari Grafik Perbandingan Hasil pengujian kuat tekan beton dengan Menggunakan Air
Bersih, Air Laut dan Air Laut + Kapur 10% di dapat beton campuran air laut kuat tekan rencana
pada umur 28 hari tercapai, sementara beton campuran Air Laut + Kapur 10% kuat tekan
mempunyai trend menurun.

Kata Kunci : Kuat Tekan, Air Bersih, Air Laut, Air Laut + Kapur 10%.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kostruksi, beton adalah sangat tinggi, beton mampat sendiri dll. Saat
sebuah bahan bangunan komposit yang ini beton merupakan bahan bangunan yang
terbuat dari kombinasi agregat dan perekat paling banyak dipakai didunia.
semen. Beton terdiri dari agregat mineral Perencanaan Beton yang bermutu
(biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. tinggi memerlukan perencanaan berupa desain
Beton digunakan untuk membuat pekerjaan campuran beton. Campuran beton harus
jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, direncankan seekonomis mungkin dengan
jembatan penyeberangan, struktur parkiran, komposisi bahan yang tepat, sehingga mudah
dll. Dalam perkembangannya banyak dikerjakan pada saat beton masih basah (belum
ditemukan beton-beton baru hasil terbentuk) dan menghasilkan kualitas yang
modifikasi, seperti beton ringan, beton baik pada saat telah mengeras (terbentuk).
semprot, beton fiber, beton berkekuatan Mutu dan kekuatan beton sangat dipengaruhi
tinggi, beton berkekuatan oleh komposisi campuran beton dan perawatan

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 18


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
(curing), kadar air, adanya bahan tambahan c. 3 buah sampel dengan menggunakan air
yang digunakan untuk tujuan tertentu dan laut + Kapur dengan komposisi 10 %.
sebagainya. Sampel – sampel yang dibuat adalah
Dengan memperhatikan letak sampel yang berumur 7, 14, 21 dan 28 hari,
giografis Provinsi Sumatera Selatan, masih sehingga sampel yang digunakan sebanyak 36
banyak daerah-daerah atau desa-desa yang buah sampel kubus beton.
kesulitan untuk mendapatkan air bersih, Untuk perencanaan beton mutu K.250
terutama didaerah pinggir laut (Sungsang), dengan menggunakan material pasir dari
Untuk mendapatkan air bersih dibawah dari daerah Sekayu, betu pecah dari daerah lahat,
jarak jauh sehingga menimbulkan ketidak Semen Portland Baturaja, air bersih dari dari
efisien waktu dalam suatu pekerjaan instalasi air bersih di laboratorium Fakultas
konstruksi beton. Oleh kerena itu penulis Teknik Universitas Palembang yaitu air
mencoba alternatif untuk menggunakan air PDAM Tirta Musi Palembang, dan air laut
laut (air asin) + Kapur gamping yang dari daerah Sungsang.
digunakan sebagai bahan campuran beton
yang diambil dari daerah Sungsang. Penulis
mengambil contoh air laut (air asin) sebagai 2. TINJAUAN PUSTAKA
bahan campuran beton yang 2.1 Pengertian Beton
diperbandingkan dengan air PAM yang Beton adalah Campuran yang terdiri
telah memenuhi syarat sebagai bahan dari agregat alam, seperti kerikil, pasir dan
campuran beton. batu pecah dengan bahan pengikat semen,
kemudian semen dengan air membentuk pasta
1.2. Rumusan Masalah pengikat butiran-butiran agregat menjadi
Permasalahan yang akan dibahas massa yang padat dan tidak larut dalam air
dalam penelitian ini adalah : (Teknologi Bahan II PEDC, Bandung 1987 :
1. Bagaimana pengaruh air laut terhadap Hal. 6 – 2).
kuat tekan beton K.250 Bahan material yang terdiri dari
2. Bagaimana pengaruh air laut + Kapur semen, air, udara dan Admixture disebut Pasta,
dengan komposisi 10 % terhadap kuat bila pasta ditambah dengan pasir maka disebut
tekan beton K.250. mortar dan jika mortar ditambah split maka
Untuk standar dalam pembuatan material tadi disebut beton, Bahan material
beton digunakan air laut yang diambil dari tersebut diatas dicampur hingga homogen
daerah sungsang, dan sebagai perbandingan dengan perbandingan tertentu, sehingganya
digunakan air bersih dari instalasi air menghasilkan suatu keadaan yang bersifat
bersih di laboratorium Fakultas Teknik plastis. Beton yang sudah mengeras dapat juga
Universitas Palembang yaitu air PDAM dikatakan sebagai batuan tiruan, dengan
Tirta Musi Palembang. rongga - rongga antara butiran yang besar
(agregat kasar atau batu pecah), diisi oleh
1.3. Batasan Masalah batuan kecil (agregat halus atau pasir), dan
Dalam penelitian ini penulis pori-pori antara agregat halus diisi oleh semen
menguji kuat tekan beton dengan membuat dan air (pasta semen). Pasta semen juga
sampel berbentuk kubus (15 x 15 x 15) cm berfungsi sebagai perekat atau pengikat dalam
yang setiap umurnya terdiri dari : proses pengerasan, sehingga butiran-butiran
a. 3 buah sampel dengan menggunakan agregat saling terekat dengan kuat sehingga
air bersih. terbentuklah suatu kesatuan yang padat dan
b. 3 buah sampel dengan menggunakan kaku. Setelah beton mengeras sampai batas
air laut. maksimum 28 hari.

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 19


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
2.2. Perhitungan mix desain Beton 
Menaruh beton dalam ruangan lembab.
menurut SNI 03-1974-1990 
Menaruh beton dalam genangan air.
Tujuan utama mempelajari sifat- 
Menaruh beton dalam air.
sifat beton adalah untuk perencanaan 
Menyelimuti permukaan beton dengan
campuran (mix design), yaitu pemilihan air.
bahan-bahan beton yang memadai, serta  Menyelimuti permukaan beton dengan
menentukan proporsi masing-masing bahan karung basah.
untuk menghasilkan beton ekonomis  Menyirami permukaan beton secara
dengan kualitas yang baik (Antoni dan kontinu.
Nugraha, P, 2007). Dalam penelitian ini, 2. Perawatan dengan uap yaitu perawatan
mix design dilaksanakan menggunakan cara dengan tekanan rendah dan perawatan
DOE (Department of Environment). dengan tekanan tinggi (Mulyono Tri,
Perencanaan dengan cara DOE dipakai 2004).
sebagai standar perencanaan oleh
Departemen Pekerjaan Umum di Indonesia 2.4. Kuat Tekan (Compressive Strength)
dan dimuat dalam buku standar SK SNI T- Pemeriksaan kuat tekan beton
15-1990. Pemakaian metode DOE dilakukan untuk mengetahui secara pasti akan
dikarenakan metode ini yang paling kuat tekan beton pada umur 7, 14, 21 dan 28
sederhana dengan menghasilkan hasil yang hari apakah sesuai dengan yang direncanakan
akurat, diantaranya penggunaan rumus dan atau tidak. Pada mesin uji tekan benda
grafik yang sederhana dan kondisi agregat diletakkan dan diberikan beban sampai benda
waktu pencampuran beton pada kondisi runtuh, yaitu pada saat beban maksimum
SSD (Saturated Surface Dry). Secara garis bekerja.
besar langkah perhitungan mix design cara Kuat tekan beton dapat dihitung dengan rumus:
DOE dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Rumus Kuat tekan beton
menentukan kuat tekan rata-rata rencana P
(f’c); faktor air semen; nilai slump; besar  bi = ……………………..(2.1)
A
butir agregat maksimum; kadar air bebas; Dengan :
proporsi agregat; berat jenis agregat  bi = Kuat tekan, kg/cm2
gabungan; menghitung proporsi campuran P = Gaya maksimum dari mesin tekan,
beton; dan koreksi proporsi campuran. kg
A = Luas penampang yang diberi
2.3. Perawatan (Curing ) Beton tekanan, cm2
Perawatan dilakukan setelah beton 2. Rumus Kuat tekan beton rata – rata
mencapai final setting, artinya beton telah
 bi
mengeras. Perawatan ini dilakukan agar  bm = ……………………..(2.2)
proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami n
gangguan.Jika hal ini terjadi, beton akan Dengan :
mengalami keretakan karena kehilangan air  bm = Kuat tekan beton rata - rata, kg/
yang begitu cepat. Perawatan tidak hanya cm2
dimaksud untuk mendapatkan kekuatan   bi = Kuat tekan, kg/ cm2
tekan beton yang tinggi tapi juga dimaksud n = Jumlah benda uji
untuk memperbaiki mutu dari keawetan
beton, kekedapan terhadap air, ketahanan 3. METODOLOGI PENELITIAN
terhadap aus, serta stabilitas dari dimensi 3.1. Persiapan Bahan-Bahan Penelitian
struktur. Bahan-bahan yang yang dibutuhkan
Perawatan beton ada 2 cara yaitu dengan untuk penelitian ini antara lain :
cara penguapan dan pembasahan. 1. Semen Portland type I ex. Baturaja
1. Perawatan beton dengan cara 2. Agregat halus (Pasir) ex. Sekayu
pembasahan yaitu:

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 20


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
3. Agregat kasar (Split 1/1) ex. Lahat mengeringkan agregat halus dan agregat
4. Air adalah air bersih yang ada di kasar
laboratorium dan Air Laut 16. Satu set saringan / ayakan, untuk
Sebelum membeli bahan-bahan memeriksa agregat halus dan kasar.
tersebut, diperkirakan terlebih dahulu 17. Kerucut Terpancung, alat untuk mengukur
berapa jumlah yang dibutuhkan. Untuk kadar air pada campuran beton. Tongkat
agregat halus (pasir) diperhitungkan yang (penusuk) terbuat dari baja tahan karat
terbuang setelah pengayakan. Jumlah pasir gunanya adalah untuk pemadat.
dan koral dilebihkan, agar pemeriksaan 18. Mesin Uji Kuat Tekan, alat untuk
agregat tidak terulang lagi, karena memeriksa kuat tekan beton.
mengingat karakteristik agregat tidak akan
sama untuk tiap pembelian. Semen dibeli 3.3. Pemeriksaan Agregat
pada waktu mendekati hari pengecoran, Penggunaan agregat dalam beton
karena penyimpanan semen yang terlalu mencapai 70% - 75% dari seluruh volume
lama akan mengurangi mutu jika massa padat beton. Untuk mencapai kekuatan
penyimpanan yang kurang tepat dapat beton yang baik yang sesuai dengan yang
menyebabkan semen mengeras dan terjadi direncanakan, maka perlu adanya pemeriksaan
penggumpalan. agregat.

3.2. Persiapan Peralatan 3.4. Perencanaan Campuran Beton


Penelitian ini dilaksanakan di Metode perencanaan campuran beton
laboratorium Fakultas Teknik Universitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan
Palembang. Sebelum Penelitian dilakukan, menggunakan campuran beton dengan mutu
perlu adanya persiapan peralatan yang beton rencana fc' 21,7 Mpa (K.250). Dengan
digunakan terdiri dari : langkah kerja sebagai berikut :
1. Timbangan / Neraca, alat untuk 1. Menentukan karakteristik kuat tekan yang
menimbang benda uji, agregat halus disyaratkan diambil 21,7 Mpa atau 250
dan kasar dengan ketelitian 0,3% kg/cm2 pada umur 28 hari dengan jumlah
2. Specific Gravity, alat ini digunakan cacat 5% dari banyak sample.
untuk menentukan berat jenis agregat 2. Menentukan deviasi standar (s) dengan
halus dan kasar dengan ketelitian 0,1% melihat tabel.
3. Talam-talam, alat untuk mengeringkan 3. Nilai tambah (margin) menggunakan
material rumus = k x s.
4. Pan Alumunium / Cawan 4. Menghitung kekuatan rata-rata yang akan
5. Cetakan Beton dengan ukuran 15 x 15 dicapai dengan menjumlahkan hasil nomor
x 15 cm 1 + 3.
6. Piknometer (Labu Ukur) 5. Menetapkan jenis semen yang digunakan
7. Mesin Penggetar adalah semen Portland type I
8. Centong 6. Menetapkan jenis agregat yang dipakai
9. Kuas adalah :
10. Ember Plastik - Agregat halus : alami
11. Mistar Perata - Agregat kasar : alam / batu pecah /
12. Alat pengaduk campuran beton split
13. Meteran 7. Faktor air semen ditentukan dengan
14. Bak Adukan, alat untuk tempat adukan berpedoman pada grafik kemudian
terbuat dari plat yang datar dari bahan disesuaikan dengan type semen yang
sejenis metal, kedap air dan mampu dipakai dan kekuatan tekan yang
menahan beban adukan. direncanakan pada umur 28 hari.
15. Oven yang dilengkapi pengatur suhu, 8. Faktor air semen maksimum dapat dilihat
alat yang digunakan untuk pada tabel yang disesuaikan dengan

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 21


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
kondisi penggunaan beton tersebut. dilapangan tidak jenuh kering permukaan
9. Menentukan tinggi slump dengan harus dilakukan koreksi terhadap kebutuhan
menyesuaikan kegunaan dari beton bahannya.
tersebut untuk konstruksi.
10. Ukuran kadar agregat ditentukan dari 3.4.1. Pengujian Slump
hasil analisa saringan dengan Peralatan yang digunakan dalam
mengambil ukuran agregat maksimum pengujian slump ini adalah meteran dan
lolos saringan. Kerucut Terpancung.
11. Kadar air bebas dapat dilihat pada tabel Langkah-langkah pengerjaannya
disesuaikan dengan besarnya slump dan adalah sebagai berikut:
ukuran agregat maksimum. 1. Kerucut terpancung dan pelat dibasahi
12. Kadar semen tiap m3 beton dihitung dengan kain basah.
dari perbandingan air dengan faktor air 2. Letakkan kerucut terpancung di atas pelat.
semen (No. 11 / No.7 ). 3. Isi kerucut terpancung sampai penuh
13. Kadar semen maksimum tidak dengan beton segar dalam 3 lapisan, setiap,
ditentukan jadi dapat diabaikan. lapis berisi kira-kira 1/3 kerucut
14. Kadar semen minimum ditetapkan 275 terpancung tersebut. Setiap lapis
kg/m3. dipadatkan dengan 25 kali tumbukan
15. Susunan besar butir agregat disesuaikan secara merata. Pada pemadatan, tongkat
dengan analisa saringan yang harus tepat masuk sampai lapisan bagian
ditentukan. bawah tiap lapisan.
16. Persentase agregat halus diperoleh dari 4. Segera setelah selesai pemadatan ratakan
perbandingan gabungan antara agregat permukaan benda uji dengan tongkat,
halus dan kasar (lihat pada lampiran). tunggu selama 30 detik dan dalam jangka
17. Berat jenis relatif agregat kering waktu ini semua benda uji yang jatuh
permukaan diperoleh dari perbandingan disekitar kerucut harus disingkirkan.
rata-rata berat jenis agregat halus dan 5. Kemudian angkat kerucut secara perlahan-
kasar. lahan keatas secara tegak lurus.
18. Berat jenis beton diperoleh dari grafik 6. Ukur slump yang terjadi dengan
dengan jalan membuat grafik baru yang menentukan penurunan benda uji terhadap
sesuai dengan nilai berat jenis puncak kerucut terpancung.
gabungan.
19. Kadar agregat gabungan = berat jenis, 3.4.2. Pembuatan benda uji
beton dikurangi jumlah kadar semen Peralatan yang digunakan dalam
dan kadar air. pembuatan benda uji ini terdiri dari :
20. Kadar agregat halus persentase agregat a. Timbangan
halus (No. 16) x kadar agregat b. Pan alumunium / cawan
gabungan (No. 19). c. Cetakan beton dengan ukuran 15
21. Kadar agregat kasar kadar agregat x 15 x 15 cm
gabungan (No. 19) dikurangi kadar d. Sendok spesi
agregat halus (No. 20). e. Ember plastik
Dari langkah No.1 sampai No.21, f. Bak adukan
didapat susunan campuran beton teoritis
untuk tiap 1 m3 yaitu diperlukan semen Adapun langkah pengerjaannya adalah
sebanyak (No.2), air (No.11), pasir (No.20), sebagai berikut:
koral (No.21). 1. Menghitung proporsi bahan campuran
Dalam perhitungan yang telah sesuai dengan mix design (data terlampir).
dilakukan, agregat halus dan agregat kasar 2. Menyiapkan masing-masing bahan
dalam keadaan jenuh kering permukaan campuran sesuai berat proporsi.
(SSD) maka apabila material yang ada

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 22


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
3. Masukkan semen dan agregat ke dalam yang didapat dari proporsi yang direncanakan.
bak aduk kemudian aduk hingga
tercampur rata. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4. Masukkan air sedikit demi sedikit 4.1.Analisis Perhitungan Agregat Halus
sambil terus diaduk sampai Pengujian di laboratorium yang
keseluruhan air yang telah dihitung dilakukan untuk agregat halus meliputi berat
habis. jenis dan penyerapan, kadar lumpur dan
5. Pengadukan dilakukan sampai adukan lempung, dan analisa ayak. Agregat halus
beton homogen. (pasir) yang dipakai dalam penelitian ini
6. Adukan beton dimasukkan kedalam adalah pasir dari Sekayu.
cetakan beton sampai penuh sambil 4.1.1.Perhitungan Berat Jenis dan
dipadatkan lalu ratakan dengan Penyerapan Aggregat Halus :
centong, kemudian tulis tanggal No Uraian Sampel I Sampel II Rata2 Satuan
pembuatannya. 1
Berat Benda
500,00 500,00 500,00 Gram
uji Kering
Berat Benda
3.4.3. Perawatan benda uji 2 uji Kering 496,00 495,80 495,90 Gram
Setelah benda uji mengeras atau oven (B2)
beton tersebut berumur 1 x 24 jam, beton Berat
dibuka dari cetakan. Pada saat membuka Piknometer di
3 732,40 740,10 736,25 Gram
isi air (250C)
cetakan usahakan tidak ada getaran yang (B3)
dapat mengganggu proses pengerasan dan Berat
pengikatan beton. Setelah beton dibuka dari Piknometer +
cetakan kemudian beton-beton itu mendapat 4 Benda Uji 1.033,50 1.041,80 1.037,65 Gram
perawatan sederhana. SSD + Air
(250C) (B1)
Berat Jenis
3.4.4. Pengujian kuat tekan beton 5 (Bulk) = B2 / 2,49 2,50 2,50 -
Pengujian kuat tekan beton ini (B3+500-B1)
bertujuan untuk mengetahui kuat tekan Berat Jenis
Kering
beton yang dibuat apakah telah sesuai
6 Permukaan 2,51 2,52 2,52 -
dengan yang telah direncanakan. Peralatan Jenuh = 500 /
yang digunakan adalah Timbangan dan (B3+500-B1)
Mesin Uji Kuat Tekan. Berat Jenis
Langkah-langkah kerjanya adalah : Semu
7 Apparent = 2,54 2,55 2,55 -
- Kubus beton yang di rawat setelah B2 / (B3 + B2 -
mencapai umur yang direncanakan maka B 1)
beton tersebut diangkat dari Penyerapan
perendaman. Kubus beton dikeringkan 8
(Absorption)
0,81 0,85 0,83 %
dari air kemudian ditimbang untuk = (500 – B2) /
B2
mengetahui berat isi dari beton keras.
Sumber : Hasil Perhitungan
- Setelah itu dilakukan pengujian kuat
tekan dengan menggunakan mesin uji
Dari hasil perhitungan berat jenis dan
kuat tekan.
penyerapan agregat halus, didapatkan :
- Pengujian kuat tekan dilakukan sampai
1. Berat Jenis (Bulk) = 2,50
beton tersebut tidak mampu lagi
2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh
memikul beban yang diberikan oleh
(SSD) = 2,52
mesin penguji kuat tekan.
3. Berat Jenis Semu Apparent = 2,55
Jika sudah didapat hasil pengujian
4. Penyerapan = 0,83%
kuat tekan maka langkah selanjutnya
tinggal menganalisis seberapa kuat tekan

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 23


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
4.1.2. Perhitungan Kadar Lumpur dan analisa ayak. Agregat kasar (split) yang
dan Lempung Agregat Halus digunakan dalam penelitian ini adalah split dari
No Uraian Sampel I Sampel Rata2 Satuan Lahat.
II 4.2.1. Perhitungan Berat Jenis dan
Berat Benda uji
1 Kering (semula) + 500,00 500,0
500,0
gram
Penyerapan Agregat Kasar :
0 No Uraian Sampel I Sampel II Rata2 Satuan
cawan (W2) 0
Berat Benda uji Berat Benda
493,5 1 2.452,00 2.454,00 2.453,00 Gram
2 Kering (akhir) + 494,00 493,0 gram Kering (BK)
0 Berat Benda
cawan (W4) 0
3 Berat cawan (W1) 15,00 15,00 15,00 gram uji
2 2.487,00 2.482,00 2.484,00 Gram
Berat benda kering Permukaan
485,0 Kering (BJ)
4 (semula) (W3=W2- 485,00 485,00 gram
0 Berat Dalam
W1) 3 1.535,00 1.530,10 1.532,50 Gram
Berat benda kering air (W1)
478,5 Berat Jenis
5 (akhir) (W5=W4- 479,00 478,00 gram
0 4 (Bulk) = 2,58 2,58 2,58 -
W1)
Bk/(Bj–W1)
Kadar lumpur dan
lempung = Berat Jenis
Kering
(W3  W5 ) 1,24 1,44 1,34 % 5 Permukaan 2,61 2,61 2,61 -
x 100% Jenuh =
(W3 ) Bj / (Bj-W1)
Sumber : hasil perhitungan Berat Jenis
Dari hasil perhitungan kadar Semu
lumpur agregat halus, didapatkan 6 Apparent = 2,67 2,66 2,66 -
Bk / (Bk-
persentase kadar lumpur agregat halus = W1)
1,34%. Penyerapan
(Absorption)
7 1,43 1,14 1,28 %
4.1.3. Perhitungan Analisa Ayak = (Bj – Bk) /
Agregat Halus : Bk x 100%
Ukuran Agregat Sumber : Hasil Perhitungan
Agregat Tertahan Dari hasil perhitungan berat jenis dan
Ayakan/Saringan Lolos (%)
Inch MM Gram % penyerapan agregat kasar, didapatkan :
1” 25,40 - - 100,00 1. Berat Jenis (Bulk) = 2,58
¾” 0 - - 100,00 2. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)
½” 12,70 - - 100,00 = 2,61
3/8” 9,52 - - 100,00 3. Berat Jenis Semu Apparent = 2,66
No.04 4,76 2,40 0,48 99,52 4. Penyerapan = 1,28%
No.08 2,38 15,50 3,09 96,91
No.16 1,19 124,00 24,70 75,30 4.2.2. Perhitungan Analisa Ayak
No.30 0,60 339,00 67,53 32,47
Agregat Kasar :
No.50 0,30 453,00 90,24 9,76
Ukuran Agregat
No.100 0,15 500,50 99,70 0,30 Agregat Tertahan
Ayakan/Saringan Lolos (%)
Total 285,74
Inch MM Gram %
Angka kehalusan
1” 25,40 - - 100,00
Total % Tertahan 285,74 ¾”
  2,86 19,91 4.950,00 41,30 58,65
100 100 ½” 12,70 10.855,00 90,67 9,33
Sumber : Hasil perhitungan 3/8” 9,52 11.700,00 97,73 2,27
No.04 4,76 11.970,00 99,98 0,02
4.2. Analisis Perhitungan Agregat No.08 2,38 0 0 0
Kasar No.16 1,19 0 0 0
No.30 0,60 0 0 0
Perhitungan untuk aggregat kasar
No.50 0,30 0 0 0
(split), meliputi berat jenis dan penyerapan,

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 24


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
No.100 0,15 0 0 0 Kadar agregat 19 – (12 + 2354 – 499 =
20
Total 329,73 gabungan 11) 1855 kg/m3
Angka kehalusan Kadar agregat 36% x 1855 =
21
halus 668 kg/m3
Total % Tertahan 329,73
  3,30 22
Kadar agregat 64% x 1855 =
100 100 kasar material 1/1 1187 kg/m3
Agregat Agregat
Sumber : Hasil Perhitungan Proporsi Semen Air
Halus Kasar
campuran (Kg) (Lt)
(Kg) (Kg)
4.3. Perhitungan Desain Campuran Tiap M3 384,00 215,00 692,00 1039,00
Perencanaan campuran beton ini Perandingan 1,00 0,56 1,80 2,71
campuran M3
menggunakan daftar isian (formulir) yang
tersedia pada SKSNI T-15-1990-03. Sumber : Hasil Perhitungan
Adapun perhitungan desain campuran beton
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Proporsi campuran beton untuk 12 kubus
Tabel/Grafik/P (satuan berat ) :
No Uraian Nilai
erhitungan 12 x 3,375
Kuat tekan yang 21,7 N/mm2 pada x 1,2 = 0,0486 m3
1
diisyaratkan
Ditetapkan
28 hari 1000
Deviasi standar Ayat 3.3.1 7N/mm2 atau Semen = 0,0486 x 384 = 18,662 kg
2
rencana Tael 1 tanpa data Agregat Halus = 0,0486 x 692 = 33,631 kg
Nilai tambah 1,64 x 7 = 11,48 Agregat Kasar = 0,0486 x 1039= 50,495 kg
3
(margin) k = 1,64 N/mm2 Air = 0,0486 x 215 = 10,449 kg
Kekuatan rata-rata 21,7 + 11,48 =
4 Ayat 3.3.2
yang ditargetkan 33,18 N/mm2
Jenis semen type I Type I Ex.
5 Ditetapkan
Baturaja 4.4. Hasil pengujian slump beton
Jenis agregat kasar Adapun hasil pengujian slump beton
6 Split Ex. Lahat
:
Jenis agregat halus: Pasir Ex. Sekayu
dapat dilihat pada tabel berikut :
Faktor air – semen Nilai slump
7 Tabel 2 0,56 Beton
bebas ( cm )
Grafik 1 atau (ambil nilai Normal 9,5
2 terkecil)
Menggunakan air laut 9
Faktor air – semen
8 Ayat 3.3.2 0,60 murni
maksimunm
Slump Ditetapkan Slump 60-100 Menggunakan air laut yang
9
Ayat 3.3.3 mm sudah dilaruti zat kapur 10
Ukuran agregat Ditetapkan 10%
10 38 mm
maksimum Ayat 3.3.4
Sumber : Hasil uji Laboratorium Fakultas Teknik
Kadar air bebas Tabel 6 Ayat
11 215 kg/m3 Universitas Palembang
3.3.5
Jumlah semen 215 : 0,56 = 384
12 11 : 8 atau 7
kg/m3
13
Jumlah semen
Ditetapkan kg/m3 4.5. Kuat Tekan Benda Uji Beton
maksimum Dari hasil pengujian kuat tekan kubus
Jumlah semen Ditetapkan 384 kg/m3 (pakai
14 minimum Ayat 3.3.2 bila > 12, lalu beton ini dihitung kuat tekan beban rata-rata
Tabel 3, 4, 5 hitung 15) beton didefinisikan sebagai perbandingan
Faktor air – semen beban terhadap luas penampang, ditulis dalam
15 0,59
yang disesuaikan rumus berikut :
Susunan besar Grafik 3 s/d Daerah gradasi
16 P
butir agregat halus 6 susunan butir  (kg/cm2)
17
Persen agregat Grafik 10 s/d
36% A
halus 12 Keterangan :
Berat jenis relatif
18 agregat (kering 2,58 diketahui
σ = Kuat Tekan Beton (kg/cm2)
permukaan) P = Beban yang dipikul Kubus Beton (kg)
19 Berat jenis beton Grafik 13 2354 kg/cm3 A = Luas Penampang Kubus Beton (cm2)

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 25


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)
- Beton dengan menggunakan air laut pada
Tabel Perbandingan Hasil Pengujian Kuat campuran beton K.250 dapat menjadi
Tekan Beton dengan Menggunakan Air alternatif sebagai pengganti air bersih pada
Bersih, Air Laur dan Air Laut + Kapur 10% daerah-daerah yang kesulitan air bersih.
(Umur Beton 7, 14, 21 dan 28 Hari) Penggunaan air laut sebagai campuran
beton boleh digunakan pada boton yang
Kuat Tekan (Kg/Cm2) tidak mengunakan tulangan.
Perlakuan - Beton dengan menggunakan air laut yang
Umur Umur Umur Umur
Beton Beton Beton Beton sudah dilaruti zat kapur sebanyak 10%,
7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari mutu beton kurang baik karena umur beton
Air Bersih 129,83 172,10 226,44 255,13 28 hari kuat tekannya menurun.
Air Laut 185,68 209,84 206,82 250,60
Air Laut + Kapur
215,88 227,95 271,73 218,90 5.2. Saran
10%
Sumber : Hasil Perhitungan Setelah melakukan penelitian ini,
penulis mempunyai saran yang mungkin dapat
Grafik Perbandingan Hasil pengujian kuat berguna bagi penelitian selanjutnya, yaitu :
tekan beton dengan Menggunakan Air 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
Bersih, Air Laut dan Air Laut + Kapur 10% pengujian umur beton lebih dari 28 hari.
2. Perhatikan umur rendaman benda uji,
Kuat Tekan Beton dg Air Bersih, Air Laut dan Air Laut +
karena sangat berpengaruh pada waktu
K
Kapur 10% pengujian.
271,73
u 275,00 255,13
a 250,00 227,95
215,88 226,44 250,60
t 225,00
218,90
200,00 209,84
T
e
175,00 185,68
206,82
Air Bersih DAFTAR PUSTAKA
172,10 Air Laut
k 150,00 129,83 Ir. Tri Mulyono, MT, 2004, Teknologi Beton,
a 125,00 Air Laut + Kapur 10%
n 100,00 CV. Andi Offset, Yogyakarta.
7 14 21 28
L.J. Murdock, K.M. Brook, Ir. Stephanus
Umur Beton Haindarko, 1999, Bahan dan Praktek
Beton, Edisi Keempat, PT. Erlangga,
Jakarta.
5. KESIMPULAN DAN SARAN R. Sagel, P. Kole, Gideon Kusuma, 1993,
Pedoman Pengerjaan Beton, Edisi Kedua,
5.1. Kesimpulan
PT. Erlangga, Jakarta.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan
Dep. Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan
pengujian yang telah dilakukan dapat
Pengembangan PU, 1990, Tata Cara
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Pembuatan Rencana Campuran Beton
1. Perbandingan kuat tekan yang
Normal SKSNI, T-15-1990-03, Yayasan
dihasilkan yaitu :
LPMB, Bandung.
- Beton normal, kuat tekan umur beton
SNI 03-1974-1990 “Metode Pengujian Kuat
28 hari sebesar 255,13 kg/cm2.
Tekan Beton”
- Beton dengan menggunakan air laut,
Antoni dan Nugraha, P, 2007. teknologi beton,
kuat tekan umur beton 28 hari sebesar
C.V. Andi Offset, Yokyakarta
250,60 kg/cm2.
Teknologi Bahan II, PEDC, Bandung 1987
- Beton dengan menggunakan air laut
yang sudah dilaruti zat kapur sebanyak
10%, kuat tekan umur beton 28 hari
sebesar 218,90 kg/cm2.
2. Perbandingan mutu beton yang
diperoleh adalah :

Analisa Pengaruh Kuat Tekan Beton K.250 Dengan Menggunakan 26


Air Asin (Air Laut) + Kapur Gamping dan Air Tawar (Diawarman)

Anda mungkin juga menyukai