Anda di halaman 1dari 47

1 Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

UNIVERSITAS NASIONAL Kode


Dokumen
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
PROGRAM STUDI FISIKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Matrikulasi T = 2 SKS P= - Sebelum
Program Profesi
Semester I
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI
Sri Dinengsih SST.,M.Kes Sri Dinengsih SST.,M.Kes

Capaian Pembelajaran CPL-PRODI yang dibebankan pada MK


(CP) CPL1

CPL2
CPL3
CPL4
CPL5
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK1 Mendiagnosis Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan, bersalin dan nifas, bayi baru lahir dan remaja
berdasarkan pemikiran kritis dan penalaran klinis
CPMK2 Merancang proses pengambilan keputusan kritis dalam praktik kebidanan
CPMK3 Merencanakan asuhan kebidanan yang memiliki indikator yang jelas, berbasis bukti, sesuai kebutuhan, sifatnya,
antisipatif dan komprehensif
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK)
Sub-CPMK1 Menganalisis konsep berfikir kritis dan proses pemetaan konsep untuk meningkatkan pemikiran kritis dan
penalaran klinis bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang aman, efektif dan profesional
Sub-CPMK2 Menganalisis kemampuan berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada
masa pra konsepsi yang aman, efektif dan profesional
Sub-CPMK3 Menganalisis kemampuan berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada
masa kehamilan yang aman, efektif dan profesional
Sub-CPMK4 Menganalisis kemampuan berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada
masa persalinan yang aman, efektif dan profesional
Sub-CPMK5 Menganalisis kemampuan berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada
masa nifas yang aman, efektif dan profesional
Sub-CPMK6 Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang aman,
efektif dan profesional
Sub-CPMK7 Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa remaja yang aman,
efektif dan profesional
Sub-CPMK8 Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada perimenopause dan
menopause yang aman, efektif dan profesional
Korelasi CPL terhadap Sub-CPMK
Sub-CPMK1 Sub-CPMK2 Sub-CPMK3 Sub-CPMK4 Sub-CPMK5
CPL1
CPL2
CPL3
CPL4
CPL5
Deskripsi Singkat MK Mata kuliah ini merupakan mata kuliah matrikulasi, setelah selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
mempunyai kemampuan dapat mengembangkan berfikir kritis dalam melakukan asuhan kebidanan yang aman, efektif dan
profesional
Bahan Kajian: Materi 1. Konsep Berfikir Kritis dan Proses pemetaan konsep untuk meningkatkan pemikiran kritis dan penalaran klinis bagi
Pembelajaran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang aman, efektif dan profesional
2. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa pra konsepsi yang
aman, efektif dan profesional
3. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa kehamilan yang
aman, efektif dan profesional
4. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa persalinan yang
aman, efektif dan profesional
5. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa nifas yang aman,
efektif dan profesional
6. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang aman,
efektif dan profesional
7. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada masa remaja yang aman,
efektif dan profesional
8. Berfikir kritis dan penalaran klinis dalam melakukan diagnosis asuhan kebidanan pada perimenopause dan
menopause yang aman, efektif dan profesional

Pustaka Utama :
a. Butterworth & Thawaites. 2016. Thingking Skills. Critical Thinking and Problem Solving
https://www.pdfdrive.com/thinking-skills-critical-thinking-and-problem-solving-e186973963.html
b. Alvaro-Lefevre, R. 2013. Critical Thingking, Clinical Reasoning, Clinical Judgement. Journal of Education CH10.pdf
(pearson.com)
Pendukung :
a. Jefford, Elaine. 2012. Optimal Midwifery Decision-Making During Stage Labour : the integration of
Clinical Reasoning into Midwifery Practice. Southhern Cross University.
https://researchportal.scu.edu.au/esploro/outputs/doctoral/Optimal-midwifery-decision-making-during-2nd-
stage-labour--the-integration-of-clinical-reasoning-into-midwifery-practice/991012821111602368
d. Armatin. 2014. Masalah Kualitas pada Kebidanan : Sebuah Analisis Kritis Kebidanan di Nigeria Dalam Konteks
Konfederasi Internasional Bidan. http://mutupelayanankesehatan.net/sample-levels/19-headline/1954-masalah-
kualitas-pada-kebidanan-sebuah-analisis-kritis-kebidanan-di-nigeria-dalam-konteks-konfederasi-internasional-
bidan-icm
e. Rahyani, Ni Komang. 2020. Critical Thingking dalam Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti. Gadjah Mada University Press.
http://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/kedokteran-umum/critical-thinking-dalam-asupan-kebidanan-berbasis-
bukti
f. Martinez, Sandra. 2013. Strategies, Techniques & Approaches to Critical Thingking : A Clinical Reasoning Workbook for
Nurses. Castilo. https://www.pdfdrive.com/strategies-techniques-approaches-to-critical-thinking-a-clinical-reasoning-
workbook-for-nurses-5e-e185420845.html
Dosen Pengampu Sri Dinengsih SST.,M.Kes
Dewi Kurniati SST.,M.Keb
Mata kuliah syarat Setelah yudisium Sarjana terapan sebelum program profesi
Bantuk Pembelajaran,
Kemampuan akhir tiap Metode Pembelajaran, Bobot
Penilaian Materi Pembelajaran
Mg Ke- tahapan belajar Penugasan Mahasiswa, Penilaian
[ Estimasi Waktu] [Pustaka]
(Sub-CPMK) (%)
Indikator Kriteria &Teknik Bahan Kajian Metode
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Memahami Strategi Terdapat Kontrak Tujuan Self Directed
Pembelajaran MK Berfikir Kontrak Pembelajaran, Learning
Kritis dalam Manajemen belajar antara Strategi Belajar, Menganalisis
Kebidanan Profesional dosen dan Sumber Belajar dan dokumen RPS
mahasiswa strategi evaluasi
belajar
2 Menganalisis kemampuan Kemampuan 1. Kurang Konsep Berfikir Kritis Terstruktur dan
berfikir kritis dan menganalisis 2. Cukup dan penalaran klinis Mandiri
penalaran klinis dalam 3. Baik berdasarkan kasus : Membentuk
melakukan diagnosis 4. Sangat Baik 1. Konsep Dasar kelompok kecil
asuhan kebidanan pada Berfikir Kritis dan ▪ Membahas materi
masa pra konsepsi yang Proses pemetaan yang diberikan pada
aman, efektif dan konsep kelompok
profesional 2. Asuhan Kebidanan ▪ Mencari bahan
Pra Konsepsi materi
3. Asuhan Kebidanan ▪ Presentasi hasil
Kehamilan diskusi
4. Asuhan Kebidanan
Persalinan
5. Asuhan Kebidanan
Nifas
6. Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir
3 Menganalisis Konsep Kemampuan 1. Kurang 1. Konsep Berfikir Tatap Muka :
Berfikir Kritis dan Proses menganalisis 2. Cukup Kritis dan ▪ Discovery
pemetaan konsep untuk 3. Baik Penalaran Klinis Learning
meningkatkan pemikiran 4. Sangat Baik bagi bidan dalam ▪ Small Group
kritis dan penalaran klinis memberikan Discussion
bagi bidan dalam asuhan kebidanan
memberikan asuhan yang aman, efektif
kebidanan yang aman, dan profesional
efektif dan profesiona 2. Proses Pemetaan
Konsep untuk
meningkatkan
pemikiran kritis
dan penalaran
klinis dalam
memberikan
asuhan kebidanan
yang aman, efektif
dan profesional
4 Menganalisis kemampuan Kemampuan 1. Kurang 1. Membentuk Literatur Review :
berfikir kritis dan menganalisis 2. Cukup kelompok kecil Strategies,
penalaran klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Techniques,
melakukan diagnosis 4. Sangat Baik yang diberikan Approaches to
asuhan kebidanan pada pada kelompok Critical Thinking
masa pra konsepsi yang
aman, efektif dan 3. Mencari bahan
profesional materi
4. Presentasi hasil
diskusi
5 Menganalisis kemampuan Kemampuan 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan menganalisis 2. Cukup kelompok kecil • Team Based
penalaran klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada pada kelompok
masa pra konsepsi yang 3. Mencari bahan
aman, efektif dan materi
profesional 4. Presentasi hasil
diskusi
6 Menganalisis kemampuan • Kemampuan 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan Menganalisis 2. Cukup kelompok kecil Team Based
penalaran klinis dalam Kasus 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis • Kemampuan 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada Membuat pada kelompok
masa kehamilan yang Peta Konsep 3. Mencari bahan
aman, efektif dan berfikir materi
profesional Kritis 4. Presentasi hasil
diskusi
7 Menganalisis Berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Lanjutan
kemampuan berfikir dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Tatap Muka
kritis dan penalaran klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Team Based
klinis dalam melakukan melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan Learning
diagnosis asuhan diagnosis pada kelompok
kebidanan pada masa pra asuhan 3. Mencari bahan
konsepsi yang aman, kebidanan materi
efektif dan profesional pada masa 4. Presentasi hasil
pra konsepsi diskusi
yang aman,
efektif dan
profesional
berdasarkan
kasus
8 Evaluasi Tengah Semester / Ujian Tengan Semester
9 Menganalisis kemampuan berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Literatur Review :
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Thinking Skills,
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Critical Thinking
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan and Problem Solving
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
masa kehamilan yang asuhan 3. Mencari bahan
aman, efektif dan kebidanan materi
profesional pada masa 4. Presentasi hasil
kehamilan diskusi
yang aman,
efektif dan
profesional
berdasarkan
kasus
10 Menganalisis kemampuan berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Team Based
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
masa persalinan yang asuhan 3. Mencari bahan
aman, efektif dan kebidanan materi
profesional pada masa 4. Presentasi hasil
persalinan diskusi
yang aman,
efektif dan
profesional
berdasarkan
kasus
11 Menganalisis kemampuan berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Lanjutan
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Tatap Muka
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Team Based
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan Learning
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
masa persalinan yang asuhan 3. Mencari bahan
aman, efektif dan kebidanan materi
profesional pada masa 4. Presentasi hasil
persalinan diskusi
yang aman,
efektif dan
profesional
berdasarkan
kasus
12 Menganalisis kemampuan Berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Team Based
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
masa nifas yang aman, asuhan 3. Mencari bahan
efektif dan profesiona kebidanan materi
pada masa 4. Presentasi hasil
nifas yang diskusi
aman, efektif
dan
profesional
berdasarkan
kasu
13 Menganalisis kemampuan Berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Team Based
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan Learning
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
bayi baru lahir yang aman, asuhan 3. Mencari bahan
efektif dan profesional kebidanan materi
pada bayi 4. Presentasi hasil
baru lahir diskusi
yang aman,
efektif dan
profesional
berdasarkan
kasus
14 Menganalisis kemampuan Berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Team Based
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
masa remaja yang aman, asuhan 3. Mencari bahan
efektif dan profesional kebidanan materi
pada masa 4. Presentasi hasil
remaja yang diskusi
aman, efektif
dan
profesional
15 Menganalisis kemampuan Berfikir kritis 1. Kurang 1. Membentuk Tatap Muka
berfikir kritis dan dan penalaran 2. Cukup kelompok kecil Team Based
penalaran klinis dalam klinis dalam 3. Baik 2. Membahas materi Learning
melakukan diagnosis melakukan 4. Sangat Baik yang diberikan
asuhan kebidanan pada diagnosis pada kelompok
perimenopause dan asuhan 3. Mencari bahan
menopause yang aman, kebidanan materi
efektif dan profesional pada
Lanjutan Berfikir kritis perimenopaus 4. Presentasi hasil
dan penalaran klinis dalam e dan diskusi
melakukan diagnosis menopause
asuhan kebidanan pada yang aman,
perimenopause dan efektif dan
menopause yang aman, profesional
efektif dan profesional berdasarkan
kasus
16 Evaluasi Akhir Semester / Ujian Akhir Semester
DAFTAR PENUGASAN MAHASISWA

Penugas Tagihan yang


an Bentuk Pegugasan diminta Umpan Balik
ke mahasiswa
1 Diskusi Kelompok tentang Pentingnya Hasil Makalah Kelompok ▪ Lisan / Tulisan langsung pada
mengembangkan kemampuan berfikir kritis Presentasi Kelas/PPT makalah mahasiswa
dalam melakukan diagnosis yang aman, efektif ▪ Nilai dalam bentuk skor
dan profesional rentang 1-100
1. Kelompok 1 :
2. Kelompok 2 –

3. Kelompok 3 –

4. Kelompok 4 –

5. Kelompok 5 –
6. Kelompok 6 – Asuha

7. Kelompok 7 – Asuhan Kebidanan Remaja


8. Kelompok 8 – Asuhan Kebidanan
Perimenopause dan Menopause
9 Kelompok 9 :
10 Kelompok 10

Outiline Makalah :
a. Cover Makalah
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
d. Bab 1 Pendahuluan (Latar Belakang,
Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan)
e. Bab 2 Tinjauan Pustaka
f. Bab 3 Manajemen Kebidanan (Kasus,
Mekanisme Berfikir Kritis dan Penalaran
Klinis, Peta Konsep)
g. Bab 4 Kesimpulan
h. Daftar Pustaka
Studi Kasus 001
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Seorang perempuan melahirkan bayi laki-laki dalam kondisi sehat 2 jam yang lalu.
ibu menjalani episiotomi median. Ini merupakan kehamilannya yang keenam.
Sebelum persalinan ini ibu memiliki riwayat blok epidural untuk persalinan dan
kelahirannya. Sekarang ibu sedang dirawat di unit postpartum.
1. Apa yang penting diperhatikan dalam penilaian awal pada ibu postpartum ini ?
2. Anda menemukan fundus berkontraksi dengan kekuatan sedang. Tindakan
korektif apa yang dapat anda lakukan ?
3. Pasien mengeluh nyeri dan tidak nyaman pada daerah perineumnya.
Bagaimana anda akan meresponsnya ?
4. Bidan memberitahukan kepada ibu tentang pedoman keamanan di rumah sakit,
bidan menyampaikan bahwa bayinya memiliki gelang dengan identifikasi
khusus yang cocok dengan gelang yang dikenakan oleh ibu. Bidan juga
memberitahu prosedur keamanan lainnya kepada ibu. Pertanyaan ibu manakah
yang menunjukan bahwa ibu memerlukan edukasi ?
a. “Jika saya memiliki pertanyaan tentang identitas seseorang, maka saya
dapat menanyakannya langsung”
b. “Jika seseorang datang untuk membawa bayi saya dengan alasan akan
dilakukan pemerikasaan, maka orang itu biasanya akan langsung membawa
bayi saya ke ruang pemeriksaan”
c. “Bidan di Unit Perawatan ini semuanya memakai seragam biru yang sama”
d. “Setiap bidan yang membawa bayi saya ke suatu tempat harus memiliki
lencana identifikasi yang jelas”
5. Satu jam setelah masuk, bidan memeriksa kembali pembalut yang digunakan
oleh ibu dan menemukan bahwa ada sedikit drainase pada pembalut. Apa yang
akan anda lakukan selanjutnya ?
a. Meminta Ibu untuk mengganti pembalutnya
b. Periksa pembalut dalam 1 jam kemudian
c. Periksa pembalut dibawah bokong ibu
d. Dokumentasi temuan dalam rekam medis ibu
6. Malam itu bidan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu. Tanda-tanda
vita mana yang menjadi perhatian pada pemeriksaan kali ini ?
Vital Sign
Suhu 37,7°C
Nadi 120x/mnt
Tekanan Darah 100/50 mmHg
Pernafasan 16x/mnt
7. Apa yang akan anda lakukan selanjutnya ?
8. Kondisi Ibu Stabil dan siap untuk diberikan edukasi. Edukasi kepada pasien
apa yang paling penting dilakukan setelah melahirkan ?
9. Ibu memberitahu bidan bahwa ia harus kembali bekerja dalam 6 minggu dan
ibu tidak yakin dia dapat terus menyusui bayinya. Pilihan apa yang dapat ibu
lakukan ?
Studi Kasus 002
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Seorang perempuan datang ke bidan praktik mandiri karena ia merasakan sudah
terlambat menstruasi selama dua bulan dan dia berfikir kemungkinan mengalami
kehamilan. Ibu mengaku mual terutama di pagi hari, jadi ibu melakukan tes
kehamilan di rumah dan hasilnya positif. Sebagai bidan maka anda bertanggung
jawab untuk mengumpulkan seluruh informasi sebelum anda melakukan asuhan
kebidanan.
1. Apa dua pertanyaan paling penting untuk ditanyakan kepada ibu sehingga
dapat mendiagnosis kehamilan ?
2. Anda bertanya apakah dia pernah hamil, dan dia memberitahu bidan bahwa
dia tidak pernah hamil. Bagaimana anda akan merekam informasi ini ?
3. Informasi tambahan apa yang diperlukan untuk melengkapi pengkajian ?
4. Penting bagi bidan untuk menyelesaikan wawancara tentang gizi. Asuhan gizi
apa yang akan anda tangani dalam kasus tersebut ?
Kemajuan Studi Kasus
Menurut Protokol klinik pemeriksaan yang dilakukan adalah golongan darah, urin
untuk urinanalisis (UA) (Protein, glukosa, darah), tanda-tanda vital, tinggi badan
dan berat badan. Selanjutnya bidan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk
pemeriksaan panggung dan memastikan ibu dalam kondisi hamil. Pada
pemeriksaan panggul ibu memiliki panggul ginekoid dan janin berada pada usia
kehamilan sekitar 6 minggu.
Vital Sign
Suhu 37,2°C
Nadi 88x/mnt
Tekanan Darah 116/74 mmHg
Pernafasan 16x/mnt
5. Apakah salah satu dari tanda-tanda vital diatas menujukan ketidaknormalan ?
Apa yang harus anda lakukan
6. Ibu memberitahu bidan bahwa tanggal menstruasinya terakhir adalah 02
Februari 2021. Bagaimana bidan menghitung tanggal taksiran partusnya ?
tanggal berapa taksiran partusnya?
7. Apa pentingnya panggul ginekoid pada ibu hamil dan melahirkan ?
8. Bagian-bagian penting apa yang diperoleh saat pemeriksaan panggul dilakukan ?
Kemajuan Studi Kasus
Intervesi Asuhan Kebidanan fokus pada pemantauan ibu dan janin untuk
pertumbuhan dan perkembangan, mendeteksi potensi komplikasi dan mengajari
ibu tentang nutrisi, cara mengatasi ketidaknyamanan umum selama masa
kehamilan dan personal hygiene.
9. Penilaian Psikologis dilakuan untuk mengetahui perasaan dan sikap ibu
terhadap kehamilannya. Bagaimana sikap, keyakinan dan perasaan yang
mempengaruhi kehamilan ?
10. Ibu menanyakan apakah ada makanan yang harus ia hindari saat hamil. Ibu
menyebutkan beberapa makanan favoritnya. Makanan apa (jika ada) yang
harus ibu hindari saat hamil ? (Bisa dipilih semuanya)
a. Mie Instant
b. Sushi
c. Youghurt
d. Daging
e. Keju Cheddar
11. Sebagai Bidan, anda tahu bahwa pemeriksaan dan edukasi sangat penting
dalam periode prenatal untuk memastikan hasil yang positif. Informasi apa
yang penting untuk diberikan pada setiap kunjungan dan pada waktu tertentu
selama kehamilan ?
12. Usai pemeriksaan, Ibu mengaku khawatir karena adiknya mengalami
kehamilan ektopik dan harus menjalani operasi. Ibu bertanya kepada bidan
“Apa saja tanda-tanda kehamilan ektopik?” manakah jawaban paling benar
dari pilihan dibawah ini ? (Bisa dipilih semuanya)
a. Terdapat sel yang penuh cairan diperutnya, terletak dekat ovarium
b. Nyeri, baik unilateral. Bilateral atau menyebar diatas perut
c. Terjadi mual
d. Perdarahan vagina berwarna merah tua atau cokelat
e. Terjadinya kelelahan yang berlebihan
13. Ibu bertanya kepada bidan tentang apa yang harus dilaporkannya ke bidan
jika terjadi sesuatu. Sebutkan setidaknya enam dari tanda-tanda bahaya
kehamilan !
14. Perubahan yang disebabkan oleh kehamilan meliputi relaksasi sendir,
perubahan pusat grativitasi, pingsan dan ketidaknyamanan. Perubahan ini
dapat menyebabkan masalah dengan koordinasi dan keseimbangan. Dalam
memberikan edukasi kepada ibu tentang kesehatan selama kehamilan,
edukasi apa saja yang harus diberikan pada ibu ?
15. Ibu bertanya kepada bidan, “Apakah pemeriksaan vagina dilakukan setiap
kunjungan ?” apa tanggapan anda ? jelaskan.
Studi Kasus 003
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Anda adalah bidan penanggung jawab yang berkerja di kamar bersalin pada sebuah
rumah sakit. Ibu datang ke kamar bersalin dan mengalami kontraksi, ibu merasa
tidak nyaman. Anda membawa ke ruangan masuk untuk memberikan privasi pada
ibu, memintanya berganti pakaian dan mengajukan tiga pertanyaan awal untuk
menentukan tindakan anda selanjutnya, yaitu apakah akan melakukan pemeriksaan
vagina tau terus menhajukan lebih banyak pertanyaan.
1. Apa tiga pertanyaan awal yang akan anda tanyakan, dan mengapa ?
2. Kontraksi yang dialami ibu 2 sampai 3 menit dan berlangsung selama 45 detik.
Ini adalah kehamilan ketiganya. Saat ini ketuban masih utuh. Dia menyatakan
bahwa taksiran partus 2 hari lagi. Anda memutuskan bahwa untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut sebelum pemeriksaan vagina dilakukan.
Informasi apa yang anda butuhkan ?
3. Pemeriksaan apa yang harus anda lakukan untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut dari ibu ?
4. Pada pemeriksaan, terdapat dilatasi serviks 4 cm, denyut jantung janin
150x/menit dan teratur. Ibu dirawat diruang bersalin. Asuhan kebidanan apa
yang harus dilakukan saat ini ?
5. Sebagai bagian dari penilaian bidan, anda meninjau denyut jantung janin
yang digambarkan seperti dibawah ini. Apa yang akan anda lakukan ?
6. Sebutkan tahapan-tahapan persalinan. Pada kasus ini, ibu berada pada tahap
apa persalinan
?
7. Ibu menyatakan bahwa ia merasakan tidak nyaman dan menanyakan apakah
ada terapi alternatif yang tersedia sebelum minum obat. Sebutkan setidaknya
empat metode alternatif untuk membantu ibu mengendalikan
ketidaknyamanannya ?
8. Saat anda menilai ibu dan janin selama kala aktif persalinan, anda akan
mencari kelainan. Manakah dari berikut ini yang merupakan kelainan
potensial yang dapat terjadi selama persalinan ? (bisa memilih semuanya)
a. Perdarahan hebat
b. Cairan ketuban berwarna coklat kehijauan
c. Kontraksi yang berlangsung selama 40 hingga 70 detik
d. Tiba-tiba mengalami kejang
e. Ibu mengalami kelelahan
Kemajuan Studi Kasus
Meskipun ibu terus mengguakan terapi alternatif untuk ketidaknyamanan, dia
meminta obat penghilang rasa sakit dan menerima dosis meperidine. Tiga jam
kemudian, ibu berbaring terlentang dan selam kontraksi anda melihat beberapa
deselerasi lambat denyut jantung janin. Anda mendampingi ibu untuk memantau
kondisi ibu dan janin, dan segera memanggul seseorang untuk memberitahu dokter
9. Tempatkan tindakan ini dalam urutan prioritas
___ a. Hentikan Infus Oksitosin
___ b. Putar ibu kesisi kirinya dan angkat kakinya
___ c. Tingkatkan kecepatan cairan IV pemeliharaan
___ d. Berikan oksigen pada 8-10 liter/menit dengan sungkup muka
10. Perlambatan DJJ terjadi dalam pola awal, variabel atau akhir. Apa pentingnya
pola-pola ini ? jelaskan apa yang harus dilakukan bidan untuk setiap jenis
pola tersebut.
11. Saat anda memantau ibu, anda mengamati prolapsus tali pusat. Jelaskan apa
ini dan apa yang bisa terjadi pada janin jika ini terjadi
12. Apa yang akan dilakukan jika anda menemukan bahwa ibu mengalami
prolapsus tali pusat ?
Kemajuan Studi Kasus
Deselerasi berhenti, dan selanjutnya persalinan berjalan dengan lancar. Ibu
dilakukan episiotomi untuk memberikan lebih banyak ruang bagi bayi untuk
muncul dan melahirkan bayi laki-laki.
13. Apa yang harus dilakukan dalam perawatan segera pada bayi baru lahir ?
14. Saat anda menilai bayi baru lahir, anda mengamati efek depresan susunan
syaraf pusat yang mungkin terjadi karena ibu menerima opioid selama
persalianan, antagonis dari opioid adalah nalokson yang dapat segera
membalikkan efek depresan SSP pada bayi baru lahir. Tetapi nalokson
memiliki kontraindikasi untuk bayi. Apa kontraindikasinya ?
15. Ibu telah dijahit perineumnya pasca dilakukan episiotomi dan plasenta telah
lahir. Apa saja
tanda-tanda plasenta yang terlepas dari dinding rahim ?
16. Penilaian apa yang penting untuk ibu setelah melahirkan ?
Studi Kasus 004
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Bayi H baru saja lahir di rumah sakit yang menyediakan rawat gabung. Rawat
gabung memungkinkan bayi untuk tetap bersama orang tuanya setelah lahir. Bidan
akan melakukan pengajian fisik dan mengamati perubahan fisiologis dalam masa
transisi bayo dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Buku Pedoman
KIA memberikan informasi bahwa bayi akan melewati fase awal reaktivitas 30
hingga 60 menit setelah bayi lahir, kemudian fase tidur selama 4 hari hingga 6 jam,
lalu terjadi periode raktivitas kedua. Bidan akan melihat variasi periode ini pada
bayi H.
1. Perawatan apa yang spesifik untuk periode pertama reaktivitas ?
2. Fase tidur dan fase reaktif kedua mungkin terjadi ketika rawat gabung
berlangsung. Identifikasi delapan penilaian atau tugas yang perlu dilakukan
bidan selama periode perawatan ini.
3. Bidan akan memberikan suntikan Vitamin K. Instruksinya adalah memberikan
0,5 mg secara subkutan saat tiba di kamar bayi. Obat dayang dalam larutan 1
mg/0,5 ml. Hitung berapa banyak obat yang akan anda masukan ke dalam
jarum suntik.
4. Setelah perawatan transisi dan dokumentasi selesai, bayi dapat dipindahkan
ke kamar bayi baru lahir normal jika rumah sakit tidak tersedia rawat gabung.
Perawatan berkelanjutan apa yang harus dilakukan bidan pada bayi baru lahir
ini ?
5. Laboratorium juga akan melakukan uji Coombs pada bayi H. Apa tujuan dari uji
Coombs ?
a. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi golongan darah bayi
b. Pemeriksaan untuk menguji kerusakan sel darah merah dari antibodi ibu
c. Pemeriksaan untuk memeriksa sel darah merah atau anemia
d. Pemeriksaan untuk tes kekebalan terhadap virus hepatitis
6. Benar atau Salah : Tes Darah Fenilketonuria dapat dilakukan kapan saja
sebelum bayi dipulangkan ke rumah. Jika salah, jelaskan alasan anda.
Kemajuan Studi Kasus
Ibu Bayi H telah memutuskan untuk menyusui bayinya. Dia meminta bantuan
7. Identifikasi enam poin penting untuk disertakan dalam rencana asuhan dalam
mengedukasi
ibu
8. Ibu bayi H menelepon bidan untuk memberi tahu bahwa bayinya tampak
terlalu mengantuk dan tidak menyusu dengan baik apa tindakan anda
selanjutnya ?
Kemajuan Studi Kasus
Bidan bertemu dengan ibu bayi H untuk persiapan kepulangan. Ibu mempunyai
banyak pertanyaan.
9. Ibu Bayi H menayakan tentang perawatan tali pusat dan sunat untuk bayinya.
Apa yang akan bidan katakan pada ibu ?
10. Ibu bayi H bertanya kepada bidan bagaimana dia dapat mencegah agar
bayinya tidak terkena flu ataupun penularan COVID-19. Bagaimana bidan
memberikan edukasi terhadap hal ini ?
11. Setelah dipulangkan, penting bagi bayi H untuk mendapatkan kunjungan
ulang. Apa yang harus bidan sampaikan kepada ibu untuk membantunya
memahami akan pentingnya kunjungan rutin bagi bayi H ?
12. Bidan menyadari bahwa ibu bayi H membutuhkan informasi tentang masalah
keamanan sebelum dipulangkan. Setelah melihat masalah keamanan,
pernyataan ibu bayi H mana yang menunjukan bahwa dia membutuhkan
edukasi lebih lanjut ?
a. “Saya memiliki kursi mobil dan akan menggunakannya untuk bayi saya
setiap kali kami menggunakan mobil”
b. “Saya bisa meninggalkannya di meja bayi hanya untuk beberapa saat
ketika dia baru lahir”
c. “Saya tidak akan minum kopi panas sambil menggendong bayi saya”
d. “Saya akan memeriksa suhu air mandi sebelum memandikannya”
Studi Kasus 005
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Seorang Perempuan Gravida ke 4 berusia 30 tahun dengan usia kehamilan 28
minggu. Dia tiba di Bidan Praktik Mandiri dengan keluhan nyeri pinggang dan
frekuensi buang air kecil yang sering. Ibu menyatakan kadang-kadang merasakan
rahimnya kram dan ibu yakin bahwa selaput ketubannya belum pecah.
1. Anda adalah bidan penanggung jawab yang bertugas menerima pasien ini,
identifikasi dua diagnosis yang paling mungkin terjadi pada ibu.
2. Bidan memerlukan informasi tambahan dari ibu untuk menentukan apa yang
akan dilakukan selanjutnya. Pertanyaan penting apa yang perlu anda
tanyakan kepada ibu ?
3. Tindakan apa yang akan bidan lakukan untuk membantu mengidentifikasi
masalah mendasarnya sebelum dilakukan rujukan ke rumah sakit ?
4. Pengenalan dini persalinan prematur sangat penting untuk keberhasilan
menerapkan intervensi. Diagnosis persalinan prematur didasarkan pada tiga
kriteria diagnostik utama, sebutkan !
5. Bagaimana jika bidan salah dalam mendiagnosis persalinan prematur ?
6. Masalah lain apa yang mungkin terjadi pada ibu yang harus bidan
pertimbangkan ?
Kemajuan Studi Kasus
Riwayat Ibu mengungkapkan bahwa dia pernah melahirkan 4 tahun yang lalu pada
usia 31 minggu, bayi perempuan itu langsung mendaptkan perawatan intensif di
NICU selama 3 minggu dan dipulangkan tanpa gejala sisa. Bayi prematur kedua, laki-
laki dilahirkan 2 tahun yang lalu pada usia 35 minggu dan menghabiskan 4 hari di
rumah sakit sebelum dipulangkan. Dia memiliki faktor risiko untuk persalinan
prematur, tanda-tanda vital normal. Pemeriksaan vagina pada dasarnya dalam
batas normal : serviks panjang, tertutup dan tebal, membran utuh. Pemeriksaan
abdomen didapatkan abdomen tidak nyeri tekan, dengan tinggi fundus uteri 29 cm,
janin dalam presentasi verteks.
7. Sementara Bidan menunggu hasil laboratorium, tindakan terapeutik apa
yang akan anda rencanakan ?
8. Saat bidan menemukan ibu dengan gejala persalinan prematur, penting untuk
menanyakan
ibu tersebut apakah ia memiliki gejala saat ibu melakukan aktivitas tertentu
yang mungkin memerlukan modifikasi gaya hidup. Kegiatan apa yang harus
bidan nilai ?
Kemajuan Studi Kasus
Sambil menunggu hasil laboratorium, Bidan menganggap jika ibu mengalami
persalinan prematur, ia akan menerima glukokortikoid antenatal
9. Apa alasan pemberian glukokortikoid antenatal untuk persalinan prematur ?
a. Untuk mempercepat pematangan paru janin
b. Untuk menghentikan kontraksi rahim
c. Untuk melembutkan serviks
d. Untuk mencegah infeksi ibu
10. Butuh waktu berapa lama obat ini akan efektif ?
11. Manakah dari situasi ini yang dianggap sebagai kontraindikasi glukokortikoid
antenatal ketika seorang ibu dalam persalinan prematur ? (Pilih semua yang
dianggap benar)
a. Prolapsus Tali Pusat
b. Korioamnionitis
c. Kehadiran janin kembar
d. Dilatasi serviks 2,5 cm
e. Solusio Placenta
12. Tindakan lanjutan apa yang harus anda lakukan dalam merujuk ibu ?
Studi Kasus 006
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Seorang Perempuan berusia 18 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 38 minggu.
Dia merasa baik-baik saja sampai 2 hari yang lalu, ketika dia melihat pembengkakan
di tangan, kaki, dan wajahnya. Dia mengeluh sakit kepala bagian depan yang dimulai
sejak kemarin dan belum berkurang dengan obat asetaminofen atau kopi. Ibu
mengatakan dia merasa mudah tersinggung dan tidak ingin “lampu diatas kepalanya
menyala”. Dokter menginstruksikan untuk dilakukan induksi persalinan. Bidan
mulai melakukan pemeriksaan untuk menilai kondisi ibu lebih lanjut.
Hasil Pemeriksaan :
Suhu 37,1°C
Nadi 88x/mnt
Tekanan Darah 152/84 mmHg
Berat 131 kg
Edema Ditangan, kaki dan muka
Protein Urine +3

1. Berdasarkan data penilaian yang bidan peroleh ini, menurut anda apa yang
terjadi pada ibu ini ?
2. Saat bidan memeriksa edema pada ibu di pergelangan kakinya, bidan
memperhatikan bahwa ibu mengalami kondisi yang paling dekat dengan huruf
B pada gambar dibawah ini, dengan edema sekitar 4 mm. Bagaimana bidan
mendokumentasikan edema ini ?
3. Petanyaan apa lagi yang harus anda kaji pada ibu ini ?
4. Informasi apa yang harus bidan dapatkan sebagai catatan obstetriknya ?
5. Pemeriksaan laboratorium apa yang harus anda rencanakan pada pasien ini ?
6. Sebutkan setidaknya tiga kemungkinan komplikasi ibu dan tiga kompilkasi
janin dengan diagnosis pada ibu ini !
7. Faktor risiko apa yang dimiliki ibu yang mehyebabkannya berisiko
mengalami kondisi ini ? (Pilih semua yang dianggap benar)
a. Kegemukan
b. Nuliparitas
c. Kehamilan Janin Tunggal
d. Usia kurang dari 20 tahun
e. Peminum kopi
8. Identifikasi delapan tindakan yang kemungkinan akan dilakukan pada ibu ini
Kemajuan Studi Kasus
Dokter memerintahkan infus magnesium sulfat. Saat bidan memantau ibu,
kemudian bidan mengamati tanda-tanda toksisitas magnesium sulfat
9. Apa saja tanda-tanda potensial toksisitas
magnesium sulfat ? (Pilih semua yang dianggap
benar)
a. Tidak teraba denyut nadi
b. Peningkatan frekuansi pernapasan
c. Oliguria
d. Kekakuan otot
e. Hipotensi berat
10. Enam jam kemudian, kadar magnesium, serum diambil, dan hasilnya
menunjukan 7,8 mEq/L. Apakah hasil ini perlu dilaporkan dokter ? jika ya,
apa yang akan bidan persiapkan ?
11. Apakah ada penawar untuk magnesium sulfat ?
Kemajuan Studi Kasus
Tingkat infus magnesium sulfat dikurangi, dan infus oksitosin akan diberikan IV
secara bertahap untuk mencapai pola kontraksi yang memadai. Bidan melihat pada
strip monitor janin bahwa ibu mengalami tujuh kontraksi uterus dalam periode 10
menit selama 30 detik dengan beberapa deselerasi fetal hearth rate dicatat
12. Apa yang terjadi saat ini ?
13. Apa tindakan prioritas yang akan anda lakukan ?
Kemajuan Studi Kasus
Kemajuan persalinan pada ibu terjadi dan pada pembukaan 4 cm ketuban pecah
secara spontan. Sejumlah kecil cairan ketuban berwarna hijau.
14. Apa yang terjadi jika cairan ketuban berwarna hijau ? apa risikonya ?
Kemajuan Studi Kasus
Lima jam kemudian, ibu melahirkan bayi laki-laki seberat 6800 gram dengan skor Apgar 6/7

15. Apa yang akan bidan lakukan pada kejadian ini ?


Studi Kasus 007
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Bidan berkerja di sebuah klinik mendapati ibu dengan usia 28 tahun datang untuk
kunjungan ulang kebidan secara teratur, usia kehamilannya adalah 26 minggu dan
ibu merupakan primigravida. Setelah memeriksa pasien, bidan memberitahu ibu
untuk melakukan tes glukosa. Bidan meninjau grafik kenaikan berat badan ibu yang
menujukan beratnya 65 kg dengan indeks masa tubuh (BMI) sebelum hasil adalah
25. Ayahnya menderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, dan kedua kakek neneknya
dari pihak ayah mendetita DM tipe 2. Bidan masuk ke ruangan untuk berbicara lebih
intensif kepada ibu.
1. Apa tujuan dari Tes glukosa ?
2. Kapan tes glukosa ini dapat dilakukan ?
3. Anjuran apa yang akan bidan berikan kepada ibu terkait tes tersebut ?
Kemajuan Kasus
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium : Gula Darah :
Waktu Test Hasil Normal Range
Dibawah 95
07.30 109 mg/dl mg/dl
Dibawah 180
08.30 213 mg/dl mg/dl
Dibawah 153
09.30 162 mg/dl mg/dl
4. Bagaimana Bidan menafsirkan hasil uji laboratorium diatas ?
5. Ibu Didiagnosa dengan Diabetes Mellitus Gestasional, apa itu Diabetes Mellitus
Gestational ?
6. Sebutkan lima faktor risiko dalam Diabetes Mellitus Gestational. Taruh tanda
bintang disebelah faktor risiko yang dimiliki ibu.
Kemajuan Studi Kasus
Terapi nutrisi medis adalah pengobatan utama dalam manajemen Diabetes Mellitus
Gestational. Karena pengobatan harus segera dimulai, maka bidan melakukan
kolaborasi dengan ahli gizi untuk datang menemui ibu, bidan juga menjadwalkan
ibu untuk bertemu dengan anggota lain dari rim manajemen Diabetes Mellitus
diakhir minggu ini
7. Apa tujuan terapi nutrisi medis ?
8. Jelaskan diet yang biasa digunakan dalam mengobati Diabetes Mellitus
Gestational
9. Mengapa terapi nutrisi media untuk ibu dengan Diabetes Mellitus Gestational
lebih tinggi lemak dan protein ?
10. Ibu dengan Diabetes Mellitus Gestational tidak dapat memetabolisme gula
sederhana yang terkonsentrasi tanpa pengikatan glukosa darah yang baik.
Sebutkan lima contoh gula sederhana yang akan bidan ajarkan pada ibu untuk
dibatasi.
11. Karbohidrat Kompleks (CHO) tidak menyebabkan peningkatan glukosa darah
yang cepat bila dimakan dalam jumlah kecil. Identifikasi lima makanan dari
kelompok ini.
Kemajuan Studi Kasus
Dalam pertemuan dengan ahli gizi tersebut, ibu memberikan riwayat diet yaitu
tinggi mie dan nasi dengan sedikit protein. Ibu memberitahu ahli gizi bahwa ibu
tidak toleran laktosa tetapi kadang-kadang dapat mengkonsumsi susu dalam porsi
kecil.
12. Apa yang penting bagi ibu untuk mengkonsumsi suplemen kalsium bersama
dengan viatamin prenatalnya ?
13. Ibu dianjurkan untuk memantau glukosa darah puasanya dipagi hari dan 2
jam setelah makan. Apa tujuan dari dilakukan hal ini ?
14. Ibu dianjurkan untuk menyelesaikan tes keton menggunakan urin yang
dikeluarkan pertama kali pada pagi hari. Apa alasan dilakukan pemeriksaan
ini ?
15. Ibu bertanya apakah memiliki diabetes gestasional akan menyakiti bayinya ?
bagaimana tanggapan bidan ?
16. Pada akhir kunjungan. Bidan perlu mengevaluasi edukasi yang diberikan.
Pertanyaan manakah yang dibuat oleh ibu yaang memerlukan klarifikasi
lanjutan ?
a. “Saya akan tetap menjalani diet diabetes yang dijelaskan oleh ahli gizi”
b. “Saya harus memantau kadar glukosa saya setidaknya empat kali setiap
hari”
c. “Saya harus berhenti berolahraga karena saya kan membutuhkan lebih
banyak karbohidrat”
d. “Saya harus segera melaporkan adanya keton dalam urin saya”
Studi Kasus 008
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Seorang Perempuan berusia 20 tahun, datang ke klinik kesehatan untuk melakukan
tes kehamilan, ia mengatakan telah aktif secara seksual dengan pacaranya selama 6
bulan, dan periode menstruasi sekarang terlambat sudah 2 minggu. Tes
kehamilannya positif. Pasien mulai menangis, berkata, “Saya tidak tahu harus
berbuat apa”
1. Bagaimana Bidan mulai menasehati pasien ini ?
2. Pilihan apa yang dimiliki seorang perempuan yang mengalami kehamilan tidak
direncakan ?
3. Jika peran bidan adalah membantunya membuat pilihan, informasi apa saja
yang harus didapatkan pada pasien ini ?
4. Apa kewajiban moral dan etika bidan dalam situasi ini ?
5. Pasien meminta bidan untuk memberitahunya tentang aborsi. Apa yang akan
bidan katakan padanya ?
6. Pasien ingin bidan menjelaskan perbedaan antara aspirasi vakum dan aborsi
medis. Bagaimana bidan menjelaskan ini padanya ?
7. Pasien memberitahu bidan bahwa dia telah mendengar bahwa jika seseorang
melakukan aborsi, dia mungkin tidak dapat hamil lagi. Bagaimana bidan akan
menasehatinya ?
8. Apa jenis reaksi emosional yang dialami wanita setelah aborsi ?
9. Pasien ingin tahu tentang adopsi, apa yang akan bidan katakan padanya ?
10. Pasien bertanya apakah tindakan yang harus dia lakukan sekarang untuk
menjaga dirinya sendiri. Bagaimana bidan merespon hal tersebut ?
11. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pasien dapat mempertahankan
kehamilannya sampai cukup bulan ? pasien bertanya tentang pentingnya
perawatan prenatal, jelaskan !
12. Pasien ingin tahu berapa lama dia harus memutuskan apa yang akan dia
lakukan. Bagaimana bidan merespon hal ini ?
Studi Kasus 009
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Bidan bekerja di Praktik Mandiri, dan pasien terakhir hari ini adalah seorang
perempuan berusia 36 tahun yang berencana untuk segera menikah. Dia ingin
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak yakin apa yang harus dipilih.
Tunangannya masih kuliah dan mereka tidak memiliki asuransi kesehatan, jadi dia
ingin sekali tidak segera hamil. Dia meminta bidan untuk meninjau berbagai metode
dan membantunya mengekplorasi apa yang terbaik untuknya.
1. Informasi medis apa yang perlu bidan tanyakan kepada pasien ini ?
2. Apakah ada kondisi lain yang akan mempengaruhi pemilihan metode
kontrasepsi ?
3. Apakah pasien saat ini berisiko terkena infeksi menular seksual (IMS) ?
4. Informasi gaya hidup apa yang akan membantu pasien dalam memilih
metode yang tepat untuknya ?
5. Pasien menanyakan kepada bidan tingkat efektivitas metode pengendalian
kelahiran yang tersedia. Kategorikan informasi anda menurut tingkatkan
keefektifan sebagai berikut : paling efektif (lebih dari 99%), sangat efektif
(97% hingga 99%) dan cukup efektif (kurang dari 90%)
6. Pasien meminta bidan menjelaskan keuntungan dan kerugian utama dari
metode yang paling efektif !
7. Apa keuntungan dan kerugian dari metode kontrasepsi dalam kategori sangat
efektif ?
8. Bagaimana dengan metode pengendalian kelahiran yang cukup efektif ? apa
keuntungan dan kerugian metode ini ?
9. Pasien ingin tahu tentang biaya dengan setiap metode karena pasien
memiliki anggaran dana yang terbatas, bagaimana respons anda ?
10. Pasien bertanya kepada bidan metode mana yang akan bidan pilih, apa yang
akan bidan katakan padanya ?
Kemajuan Kasus
Pasien datang kembali dalam seminggu dan memberitahu bidan bahwa ia bisa
mendapatkan kontrasepsi oral murah melalui toko kesehatan. Bidan
menyampaikan informasi ini dan menuliskan bahwa pasien memerlukan pil bifasik
yang mengandung etinil estradiol dan
norethindrone. Bidan meminta untuk mendiskusikan penggunaan pil dengan pasien
11. Faktor apa yang paling penting harus anda lakukan pada pasien ini ?
12. Beberapa bulan kemudian, pasien menelepon bidan praktik mandiri karena ia
menyadari bahwa ia telah melewatkan dosis kontrasepsi oralnya. Apa yang
akan anda katakan padanya
? (Pilih semua yang dianggap benar)
a. “Ambil pil yang terlewat sekarang, bersama dengan pil hari ini, lalu
lanjutkan minum pil berikutnya”
b. “Tidak apa-apa, kamu masih terlindungi dari kehamilan jika kamu
mengambil dua sekarang dan langsung meminumnya”
c. “Buang saja pil itu, minum pil anda besok lagi”
d. “Tolong buat janji, agar bidan bisa memasang IUD sementara”
e. “Tunggu sampai awal menstruasi pasien berikutnya, lalu mulailah paket pil
baru”
f. “Pasien harus menggunakan kontrasepsi cadangan sampai pasien mulai
menstruasi”
Studi Kasus 010
Nama Mahasiswa ________________________ Kelas/ Kelompok_________________
Anggota Kelompok :
Instruksi
Semua pertanyaan berlaku untuk studi kasus ini. Tanggapan anda harus singkat dan
to the point, ketika diminta untuk memberikan beberapa jawaban. Buatlah peta
konsepnya/daftarnya dalam urutan prioritas atau signifikasi. Jangan berasumsi
informasi yang tidak disediakan. Silahkan cetak atau tulis dengan jelas.
Skenario
Anda adalah bidan di ruang perawatan Nifas sebuah RS, mendapati pasien terlihat
pagi ini nyeri perut parah selama 2 hari. Ia memiliki keluhan mual tanpa muntah, ia
menyangkal adanya perdarahan atau keputihan, pasien mengatakan telah
melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan beberapa pasangan baru-baru ini,
dua diantaranya mengalami keputihan, haid terakhir sudah berakhir 3 hari yang
lalu. Pasien tidak memiliki alergi obat yang diketahui dan mengatakan tidak ada
masalah medis maupun kejiwaan sebelumnya. Tanda-tanda vital adalah 108/60
mmHg, Nadi 110x/mnt, pernafasan 20x/mnt, suhu 38,1°C.

Pemeriksaan fisik ditemukan bahwa perutnya sangat lembek, sedikit sentuhan


diperutnya menyebabkan dia meringis kesakitan. Bunyi usus normal, pemeriksaan
panggul menemukan bahan purulen terkumpul di vagina yang tampaknya berasal
dari seviks. Sampel drainase vagina diperoleh dan dikirim untuk dilakukan kultur.
Tes kehamilan negatif, tes diagnostik cepat untuk infeksi klamidia positif.
1. Apa yang harus bidan informasikan kepada pasien tentang infeksi kalmidia ?
2. Intervensi medis apa yang dapat bidan antisipasi ?
3. Bagaimana bidan memberikan dukungan emosional kepada pasien ?
Kemajuan Kasus
Dokter memilih pilihan untuk mengobati pasien dengan salah satu dari dua metode
yang berbeda. Pertama dokter dapat meresepkan pengobatan selama periode 1
minggu, pasien akan diberikan dosis pertama doxycycline (monodox) 100mg, dan
kemudian meresepkan dosis yang sama untuk diminum selama 7 hari berikutnya.
Kedua, dokter dapat meresepkan dosis satu kali azitromisin (zithromaz) 1g, yang
dapat diberikan di klinik.
4. Pilihan mana yang terbaik untuk pasien ini ? jelaskan alasan anda.
5. Bidan memberitau pasien bahwa ia terinfeksi klamidia yang merupakan
infeksi menular seksual, maka hal ini sudah menjadi ketentuan harus
dilaporkan data ke kementerian kesehatan. Apa tujuan pelaporan infeksi ini
da apa tindakan yang akan diambil ?
6. Pasien mengatakan ia tidak mengerti mengapa pasangannya harus diberitahu
tentang infeksi
tersebut. Bagaimana tanggapan bidan ?
7. Berdasarkan informasi yang diberikan pasien kepada bidan, bidan
menentukan bahwa pasien dapat berisiko terkena IMS lain dan kehamilan
yang tidak direncanakan. Pertanyaan penilaian risiko apa yang perlu bidan
tanyakan kepada pasien ?
8. Bidan bertanya apakah sebelumnya telah ada yang memberikan edukasi
tentang “seks aman”. Pasien tertawa dan memberi tahu bidan bahwa tidak ada
yang aman tentang seks. Tanpa gentar, bidan bertanya apakah pasien bersedia
mendiskusikan penggunaan kondom dengan pasangan seksualnya. Pasien
memberi tahu bahwa dia sudah berhati-hati, jika ia tidak mengenal pria itu
maka ia menggunakan kondom setiap saat. Bagaimana bidan merespon ini ?
9. Bidan bertanya kepada pasien apakah ia telah dites HIV. Dia mengatakan tidak,
dia tidak mengenal siapapun dengan AIDS dan tidak berhubungan seks dengan
pria gay. Sekarang apa yang akan bidan katakan ?
10. Bidan bertanya apakah pasien akan dites HIV, itu tidak akan membebaninya
apapun, tidak akan yang tahu hasilnya kecuali dia dan itu sepenuhnya rahasia.
Pasien setuju untuk tes. Konseling apa yang akan bidan beritahu kepada
pasien ?
11. Jelaskan instruksi yang akan bidan berikan kepada pasien sebelum ia
meninggalkan klinik
Kemajuan Kasus
Pasien datang ke klinik dalam 1 minggu kemudian untuk hasil tes HIV-nya yang
negatif. Hasil kulturnya menginformasikan diagnosis infeksi klamidia
12. Anda mengambil kesempatan ini untuk meninjau dengan pasien tentang cara-
cara untuk mengurangi risiko infeksi ulang. Bagaimana bidan menentukan
apakah pasien memahami edukasi bidan tentang praktik seksual yang aman ?
Pasien mengatakan bahwa ia akan :
a. Memeriksa alat kelamin pasangannya sebelum melakukan hubungan
seksual atau kontak lain dengan daerah perianal
b. Gunakan aplikasi baru jeli spermisida dari pada kondom sebelum setiap
pertemuan
c. Douche dengan solusi over the counter dalam waktu 8 jam setelah
berhubungan seksual
d. Tidak perlu khawatir jika terkena IMS ketika pria tersebut menyatakan
bahwa dia memiliki sedikit pasangan

Anda mungkin juga menyukai