TUJUAN 1. Melindungi Pekerja terhadap potensi bahaya yang berasal dari sumber-sumber
bahaya yang ada di lingkungan kerjanya.
2. Menciptakan rasa aman bagi pekerja selama melaksanakan pekerjaannya,
sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur Utama tentang Penyehatan Lingkungan di RSUD Abdul Aziz
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 187 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
PROSEDUR 1. Proses Pencucian linen kotor infeksius hampir sama dengan pencucian linen
kotor ringan yaitu dimulai dari penimbangan, perendaman, penggantian air
dan penambahan deterjen, pembilasan & penambahan softener, pemerasan
serta pengeringan.
2. Perbedaan terletak pada sebelum tahap perendaman di mesin cuci dilakukan
perendaman terlebih dahulu di dalam ember khusus yang berisi campuran
bahan disinfektan dan air panas yang berguna untuk menetralkan linen yang
terkontaminasi infeksi.
3. Lama perendaman di ember khusus ini dilakukan selama minimal 2 jam dan
peralatan yang berbeda dan tidak terkontaminasi. Hal ini untuk menghindari
adanya infeksi karena salah satu factor yang menimbulkan terjadinya infeksi
menurut Depkes RI (2004) adalah penggunaan alat yang terkontaminasi.
4. Petugas linen memasukkan linen ke dalam mesin cuci kemudian ditambahkan
air dan merendamnya selama 5 menit.
5. Kemudian petugas menggantikan air tersebut dengan air panas dan
menambahkan deterjen untuk proses pencucian.
6. Lama waktu pencucian sekitar 20 menit.
7. Petugas linen melakukan pembilasan 2 kali, dan pada pembilasan terakhir
ditambahkan softener.
8. Kemudian yang terakhir, petugas linen mematiikan mesin dan mengangkat
linen untuk diperas kemudian dimasukkan ke dalam pengering.
9. Selanjutnya dilakukan pengetrikaan, pengerolan, pengepakan dan
pendistribusian.