Anda di halaman 1dari 2

PROTOKOL TANGGAP PENCEGAHAN COVID-19 TERHADAP PELAKU

PERJALANAN
OLEH TIM COVID (HR, EHS, MEDICAL)

Deteksi dini dan respon di pintu masuk pada Pelaku perjalanan PT.BMS, PT. SMS, PT. AJB

1. Melakukan Pengawasan Kedatangan alat transportasi dan pelaku perjalanan


2. Pastikan pelaku perjalanan dan alat transportasi terbebas dari sumber penularan, yaitu
dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan.
3. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada pelaku perjalanan, sebelum memasuki wilayah
kebun (sebelum melewati pintu pos security)
4. A. Jika suhu tubuh bagus, pelaku perjalanan di arahkan ke rumah karantina.
B. Jika suhu tubuh meningkat (lebih 37,5 c) maka pelaku perjalanan akan di arahkan ke
klinik terlebih dahulu, setelah di lakukan pemeriksaan dan pemberian pengobatan, maka
pelaku perjalanan di arahkan ke rumah karantina
5. Sebelum memasuki rumah karantina, pelaku perjalanan akan di berikan Safety Briefing,
diberikan penjelasan tentang cara pencegahan penyebaran COVID-19, Apa yang boleh
dan tidak boleh di lakukan selama masa Karantina.

Periksa Pelaku/ Orang yang Melakukan Perjalanan


A. Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah Terjangkit COVID-19 bukan transmisi lokal
(Arti nya, Ada kasus konfirmasi Positif tetapi Penularan bukan transmisi lokal/Bukan
dari daerah yang sama)
Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah terjangkit COVID-19 yang tidak bergejala
wajib melakukan monitoring mandiri (self monitoring) karantina terhadap
kemungkinan munculnya gejala selama 14 hari sejak kepulangan. Setelah kembali
dari negara/area terjangkit sebaiknya mengurangi aktivitas yang tidak perlu dan
menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain.
B. Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah dengan Transmisi Lokal COVID-19
(Penularan didapat dari satu Kota/daerah)
Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah transmisi lokal maka harus melakukan
karantina mandiri di rumah selama 14 hari sejak kedatangan. Selama masa karantina
diharuskan untuk tinggal sendiri di kamar yang terpisah, menghindari kontak dengan
anggota keluarga lainnya, dan tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah.
6. Kondisi pelaku perjalanan, akan di pantau atau diobservasi selama 14 hari di rumah
karantina.
7. Jika di temui gejala dan tanda yang mengarah ke COVID-19 dalam masa Karantina,
maka pelaku perjalanan akan di rencanakan untuk di rujuk ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lanjutan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit Rujukan. tapi jika gejala dan
tanda belum mengarah maka akan di observasi setelah di berikan pengobatan.
8. Untuk Fasilitas transportasi Rujukan akan di tentukan Berdasarkan Pertimbangan dari
Rumah Sakit Rujukan.
9. Untuk pelaku Perjalanan yang sudah melewati 14 hari karantina, dan tidak ada gejala
apapun, maka di perbolehkan untuk melakukan aktivitas di dalam wilayah kebun.
10. Jika pelaku perjalanan akan melakukan kegiatan pekerjaan di luar wilayah kebun, maka
yang bersangkutan harus mendapatkan Izin dari Atasan yang bersangkutan.
11. Staff ataupun Karyawan yang bekerja di GMO dan Estate yang melakukan Perjalanan
dari luar wilayah kebun setiap hari nya (misal dari Kecamatan Sandai, Sungai Laur, dan
lain-lain), maka yang bersangkutan di wajibkan untuk tinggal di wilayah kebun hingga
kasus wabah Corona berakhir.

Instruksi Untuk di Laksanakan Oleh Semua Pihak

GMO, 21 April 2020 Mengetahui,

DWI SEPTIAN Fredly Anak Jagah


(Ketua Tim COVID PT.BMS) (Plantation Manager)

Anda mungkin juga menyukai