Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN


KUBU RAYA
NOMOR TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
RSUD KABUPATEN KUBU RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa pembangunan kesehatan memiliki tujuan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi;
b. bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperlukan upaya
pemenuhan kesehatan secara komprehensif yang
didukung oleh sumber daya kesehatan, yang salah
satunya melalui penyediaan sumber daya manusia
kesehatan yang memadai dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan hukum di RSUD
Kabupaten Kubu Raya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan RSUD Kabupaten Kubu Raya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005
- 2025 (Lembaran Negara Republik Indmonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

Indonesia Nomor 5072);


4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
20141 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4015)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
9. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan
Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2011 tentang
Pedoman Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai
Negeri Sipil Untuk Daerah;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
13. Peraturan Bersama Kementerian Kesehatan,
Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor
61 tahun 2014, Nomor 68 Tahun 2014, dan Nomor
08/SKB/MenPAN-RB/10/2014, tentang Perencanaan dan
Pemerataan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Milik Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19
Tahun 2011 tentang Analisis Beban Kerja;
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA TENTANG
PEDOMON PENYUSUNAN PERENCANAAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN RSUD KABUPATEN
KUBU RAYA

Pasal 1
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
bertujuan untuk memberikan acuan dalam melaksanakan penyusunan
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing.

Pasal 2
Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan wajib dilaksanakan oleh setiap
Unit di RSUD Kabupaten Kubu Raya di bawah koordinasi:
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik / Kepala Seksi
Keperawatan;

Pasal 3
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.

Pasal 4
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan.
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

BAB I
PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia.
Negara merupakan institusi yang paling ideal untuk
menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan hak asasi tersebut, dimana
bentuk yang paling kongkrit adalah pelayanan publik, yakni
pelayanan yang diberikan negara kepada rakyat. Pasal 28 H Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Juga dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa
pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Agar kondisi tersebut dapat terwujud diperlukan upaya
pemenuhan kesehatan secara komperhensif yang didukung oleh
sumber daya kesehatan. Salah satu sumber daya di bidang kesehatan
yang sangat strategis adalah Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK). Tersedianya SDMK yang bermutu dapat mencukupi
kebutuhan, terdistribusi secara adil dan merata, serta termanfaatkan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang tinggi-tingginya mutlak diperlukan
secara berkesinambungan.
Untuk itu perencanaan kebutuhan SDMK yang mengawali aspek
manjemen SDMK secara keseluruhan harus disusun sebagai acuan
dalam menentukan pengadaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan
SDMK, pendayagunaan SDMK, termasuk peningkatan
kesejahteraannya, dan pembinaan serta pengawasan mutu SDMK.
Pedoman Perencanan Sumber Daya Manusia dijadikan acuan
dalam menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di RSUD
Kabupaten Kubu Raya dengan pendekatan “perencanaan dari bawah”
(bottom up planning) dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan
wilayah masing-masing.

B. Tujuan dan Sasaran


PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

Tujuan
Pedoman ini ditujukan sebagai acuan dalam menyusun dokumen
perencanaan kebutuhan SDMK di RSUD Kubu Raya.
Sasaran
Sasaran pedoman ini adalah para pemangku kepentingan yang
mempunyai tanggung jawab dan kewenangan dalam manajemen
Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Kubu Raya.

C. Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat
SDMK adalah seseorang yang bekerja secara aktif di bidang
kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
3. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh Pemerintah dan / atau masyarakat.
4. Kebutuhan SDMK adalah jumlah SDMK menurut jenisnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah beban kerja yang ada.
5. Perencanaan Kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.
6. Perencanaan Kebutuhan SDMK ditingkat Institusi adalah perencanaan
kebutuhan SDMK yang dilakukan dalam lingkup suatu institusi
kesehatan.
7. Perencanaan Kebutuhan SDMK di tingkat unit adalah proses
perencanaan kebutuhan SDMK menurut jenis, jumlah, dan kualifikasi
yang dilakukan dalam unit kerja.
8. Perencanaan Kebutuhan SDMK berjenjang adalah proses perencanaan
kebutuhan SDMK yang dilakukan dari tingkat institusi ke tingkat
Kabupaten/kota kemudian dilanjutkan ke tingkat Provinsi dan
terakhir di di tingkat nasional.
9. Perencanaan Tenaga Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
10. Kesenjangan SDMK adalah selisih jumlah SDMK menurut jenisnya
antara kebutuan SDMK dengan jumlah SDMK menurut jenis yang ada.
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

11. Tim Perencana kebutuhan SDMK adalah kelompok pemangku


kepentingan yang bekerja secara sinergis untuk menyusun dokumen
perencanaan kebutuhan SDMK di suatu tingkatan yang susunan, tugas,
dan fungsinya ditetapkan melalui Surat Keputusan dari yang
berwenang.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Pedoman umum penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK ini
berisi tentang Konsep Dasar Perencanaan Kebutuhan SDMK termasuk
metode perencanaan kebutuhan SDMK, Strategi perencanaan
kebutuhan SDMK, dan Tahapan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Kebutuhan SDMK.

II. KONSEP PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK


A. Perencanaan Kebutuhan SDMK
Seperti konsep perencanaan pada umumnya, perencanaan
kebutuhan SDMK merupakan penetapan langkah-langkah sebagai
jawaban atas 6 (enam) buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai
5W + 1 H, yaitu:
1. tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
2. apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
3. dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
4. bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
5. siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
6. bagaimana pelaksanaannya (HOW)
Mondy dan Noe (1995) mendefinisikan Perencanaan SDM sebagai
proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia
untuk memastikan bahwa jenis, jumlah dan kualitas dengan
ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981)
mendefinisikan bahwa perencanaan tenaga kerja adalah proses
peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan
yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara
otomotis lebih bermanfaat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan kebutuhan SDMK adalah adalah proses sistematis dalam
upaya menetapkan, jumlah, dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.

B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Kebutuhan SDMK


Perencanaan Kebutuhan SDMK bertujuan untuk menghasilkan
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

rencana kebutuhan SDMK yang tepat meliputi jenis, jumlah, dan


kualifikasi sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan metode
perencanan yang sesuai dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.
Perencanaan SDMK dapat memberikan beberapa manfaat baik
bagi unit organisasi maupun bagi pegawai. Manfaat-manfaat tersebut
antara lain:
1. Manfaat bagi institusi
a. bahan penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
b. bahan penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
c. bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
d. bahan sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
e. bahan penyusunan standar beban kerja; jabatan/kelembagaan;
f. penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai
dengan beban kerja organisasi;
g. bahan perencanaan mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke
unit yang kekurangan;
h. bahan penetapan kebijakan dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia.
2. Manfaat bagi wilayah
a. Bahan perencanaan distribusi;
b. Bahan perencanaan redistribusi (pemerataan);
c. Bahan penyesuaian kapasitas produksi;
d. Bahan pemenuhan kebutuhan SDMK;
e. Bahan pemetaan kekuatan/potensi SDMK antar wilayah;
f. Bahan evaluasi dan penetapan kebijakan pemerataan,
pemanfaatan, dan pengembangan SDMK.
C. Periodesasi Perencanaan Kebutuhan SDMK
Perencanaan kebutuhan SDMK disusun secara periodik dengan
jangka waktu 1 (satu) tahun untuk perencanaan kebutuhan jangka
pendek (tahunan) dan jangka waktu 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun
untuk perencanaan kebutuhan jangka menengah.
D. Tim Perencana Kebutuhan SDMK

Tim perencana kebutuhan SDMK terdiri dari Bagian Kepegawaian


dan Kepala Ruangan tiap Unit di RSUD Kabupaten Kubu Raya di
bawah koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik atau Kepala
Keperawatan.
Tim perencana kebutuhan bertanggung jawab dalam menyusun
dokumen perencanaan kebutuhan SDMK secara tepat dan
berkesinambungan.
E. Metode Perencanaan Kebutuhan SDMK
Metode perencanaan SDMK yang digunakan RSUD Kabupaten Kubu
Raya adalah dengan Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes).
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

Tabel 1
Metode Dasar Perencanaan Kebutuhan SDMK
Lingkup Data Minimal
Metode Tujuan Penggunaan Yang Diperlukan
ABK Kes Merencanakan Tingkat institusi, - SOTK
(Analisis kebutuhan SDMK dan dapat - Institusi/
Beban baik di tingkat dilakukan Fasilitas
Kerja manajerial maupun rekapitulasi di Pelayanan
Kesehatan) tingkat pelayanan, tingkat jenjang Kesehatan
sesuai dengan administrasi - Jenis tugas dan
beban kerja pemerintahan Uraian
sehingga diperoleh selanjutnya. pekerjaan per
informasi jabatan hasil
kebutuhan jumlah analisis jabatan
pegawai - Hasil
kerja/cakupan
per jabatan
- Norma waktu
- Jam kerja
efektif
Waktu kerja tersedia
- Jumlah SDMK
per jabatan

A. Pendekatan Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDMK


Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan
dengan dua pendekatan:
1. Perencanaan dari atas (Top Down Planning) yakni Pusat menetapkan
kebijakan, menyusun pedoman, sosialisasi, pelatihan, TOT, dan
lokakarya secara berjenjang. Dengan pendekatan ini maka diharapkan
kebijakan penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK dapat
terimplementasikan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota hingga Institusi;
2. Perencanaan dari bawah (Bootom Up Planning), yakni Perencanaan
kebutuhan SDMK dimulai dari institusi kesehatan kabupaten/kota
yang dilaksanakan oleh suatu tim perencana yang dibentuk dan
ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang pemerintah
daerah kabupaten/kota. Pemanfaatan hasil perencanaan kebutuhan
SDMK diadvokasikan kepada para pemangku kepentingan di tiap
jenjang administrasi pemerintahan.

III. MEKANISME PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN


KEBUTUHAN SDMK
Penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK, sesuai dengan tanggung
jawab dan kewenangannya, maka dimulai dari bawah yakni di tingkat
institusi. Penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK di tingkat
institusi RSUD Kabupaten Kubu Raya menggunakan metode “ABK Kes”
bagi fasilitas kesehatan milik pemerintah.
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

Dokumen perencanaan kebutuhan SDMK RSUD Kabupaten Kubu


Raya yang memuat perhitungan kebutuhan tiap jabatan direkap di
tingkat Kabupaten untuk kemudian direkap di tingkat Provinsi, disamping
itu pemerintah daerah Provinsi.
Dokumen perencanaan kebutuhan SDMK pada tingkat Provinsi
memuat perhitungan kebutuhan Provinsi direkap di tingkat Nasional,
sehingga dihasilkan dokumen perencanaan kebutuhan SDMK dengan
konsep bottom up. Adapun tahapan penyusunan dokumen perencanaan
kebutuhan SDMK adalah sebagai berikut:
A. Pembentukan Tim Perencana Kebutuhan SDMK
Secara garis besar, tim perencanaan kebutuhan SDMK ini
terdiri dari “Tim Pengarah” yaitu Direktur RSUD Kabupaten Kubu Raya
sebagai pengambil kebijakan, dan “Tim Pelaksana” yang terdiri dari
para pemangku kepentingan pada tingkat pelaksana penyusun
dokumen perencanaan kebutuhan SDMK.
Tim pelaksana harus mempunyai kemampuan dan memahami
penggunaan metode perencanaan kebutuhan SDMK, sehingga mampu
memfasilitasi dan mendampingi institusi dalam menghitung
kebutuhan SDMK. Bagi anggota tim yg memerlukan peningkatan
kapasitas dapat diberikan pelatihan perencanaan kebutuhan SDMK.
B. Melakukan Pemilihan Metode Perencanaan Kebutuhan SDMK Dan
Persiapan Data
1. Pemilihan metode perencanaan kebutuhan SDMK
Tim perencana SDMK memilih dan menetapkan metode
perencanaan kebutuhan SDMK yang disesuaikan dengan tujuan
penggunaan.
Perencanaan Kebutuhan SDMK di RSUD Kabupaten Kubu Raya
dengan metode sebagai ABK Kesehatan, untuk menghitung
kebutuhan SDMK di RSUD Kabupaten Kubu Raya.
2. Persiapan data
Atas dasar penggunaan metode tersebut diatas, maka data yang
diperlukan sebagai berikut.
a. data institusi dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten
Kubu Raya
b. data jenis dan jumlah SDMK yang ada (tahun terakhir) pada RSUD
Kabupaten Kubu Raya
c. informasi hari kerja yang ditentukan oleh kebijakan Pemerintah yakni
5 (lima) hari atau 6 (enam) hari kerja per minggu, sehingga dalam 1
(satu) tahun maka jumlah hari kerja 260 (dua ratus enam puluh)
hari (5 x 52 minggu) dan 312 (tiga ratus dua belas) hari (6 x 52
minggu).
d. Informasi WKT (Waktu Kerja Tersedia) sebesar 1200 (seribu dua ratus)
jam atau 72.000 (tujuh puluh dua ribu) menit per tahun.
e. Informasi rata-rata lama waktu mengikuti pelatihan sesuai ketentuan
yang berlaku Informasi kelompok dan jenis tenaga kesehatan
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

mengacu pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan.
f. Informasi standar pelayanan dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pada tiap unit di RSUD Kabupaten Kubu Raya.
g. Informasi tugas pokok dan uraian tugas hasil Analisis Jabatan
RSUD Kabupaten Kubu Raya.
C. Menghitung Kebutuhan SDMK
Metode ABK Kesehatan menghasilkan:
1. ketersediaan, kebutuhan, dan kesenjangan Jenis dan Jumlah SDMK
di institusi/Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit, puskesmas, unit
kerja pelayanan lainnya) saat ini;
2. rekapitulasi ketersediaan, kebutuhan, dan kesenjangan jenis dan jumlah
SDMK di wilayah pemerintah daerah kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional saat ini.
Teknis dan detail tentang langkah-langkah perhitungan ABK
Kesehatan, dapat dilihat pada “Buku Manual ABK Kesehatan”.

D. Menganalisis Data dan Informasi


Data hasil olahan pada perhitungan kebutuhan SDMK tersebut
selanjutnya dilakukan analisis kesenjangan antara ketersediaan dan
kebutuhan setiap jenis SDMK di RSUD Kabupaten Kubu Raya
berdasarkan ABK Kes sehingga diperoleh informasi untuk
penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK.
Dari hasil analisis tersebut dapat disusun rencana lebih lanjut
dalam pengembangan SDMK. Dalam hal analisis data juga harus
memperhatikan aspek kebijakan nasional maupun lokal serta program
dan potensi yang dimiliki, potensi keuangan, kondisi geografis,
pertumbuhan demografi, karakteristik wilayah, serta permasalahan
dan status kesehatan.
E. Menyusun Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK
Dari hasil analisis kemudian disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan kebutuhan SDMK. Ada 2 (dua) dokumen perencanaan
kebutuhan SDMK, sebagai berikut:
1. dokumen perencanaan kebutuhan SDMK tahunan, yang disusun setiap
tahun; dan
2. dokumen perencanaan kebutuhan SDMK jangka menengah 5 atau 10
tahun.
Dokumen perencanaan kebutuhan SDMK yang telah disusun,
kemudian dilaporkan oleh tim pelaksana perencana kebutuhan SDMK
kepada tim pengarah perencana kebutuhan SDMK untuk diberikan
arahan/rekomendasi.
F. Tindak Lanjut
Dokumen perencanaan kebutuhan SDMK yang telah dilengkapi
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

dengan arahan/rekomendasi kemudian dikirimkan kepada lintas


program, lintas sektor, kementerian/lembaga terkait untuk
mendapatkan masukan terutama dikaitkan dengan pengadaan
(formasi pegawai, pendidikan dan pelatihan), pendayagunaan
(pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan), serta pembinaan dan
pengawasan SDM Kesehatan. Setelah mendapat masukan, dokumen
perencanaan kebutuhan SDMK tersebut disahkan/ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.

Tabel 2
Tindak lanjut Hasil Perencanaan Kebutuhan SDMK
No Komponen Tindak lanjut
1 Hasil Perencanaan Kebutuhan SDMK Tahunan RSUD Kabupaten
Kubu Raya
a Kesenjangan antara ketersediaan a. Usulan formasi SDMK
dan kebutuhan SDMK menurut b. Distribusi yang adil dan merata
jenis dan jumlahnya.
b Peta distribusi jenis dan jumlah Upaya redistribusi SDMK yang
SDMK tertentu (kelebihan dan sejenis dari institusi / Fasilitas
kekurangan) di institusi / Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
Pelayanan Kesehatan pemerintah kelebihan jenis dan jumlah SDMK
dan pemerintah ke institusi / Fasilitas Pelayanan
daerah. Kesehatan yang kekurangan
2 Hasil Perencanaan Kebutuhan SDMK Jangka Menengah
5 atau 10 tahun (Provinsi dan Pusat)
a Kesenjangan Upaya redistribusi SDMK antar
wilayah kab/kota dan provinsi
secara adil dan merata
b Peta disribusi Perlunya kebijakan pemerataan
SDMK untuk peningkatan mutu
pelayanan

I. PENUTUP
Pedoman perencanaan SDMK ini disusun untuk memberikan arahan
operasional bagi perencana dan pelaksana di berbagai tingkatan. Selain
itu pedoman ini juga bisa menjadi referensi atau dasar dalam pembuatan
kebijakan yang mengatur manajemen SDMK. Utamanya daerah sebagai
ujung tombak diharapkan mampu melakukan perencanaan dan
mengimplementasikannya pada masing-masing institusi kesehatan di
wilayahnya. Komitmen yang kuat dari berbagai pihak guna terwujudnya
perencanaan SDMK yang efektif merupakan hal mutlak yang harus
dipenuhi. Dengan demikian diharapkan ketersedian SDMK baik jenis,
jumlah, kualifikasi, mutu, dan penyebarannya akan sesuai dengan yang
dibutuhkan sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat terwujud.
Contoh 3

CONTOH DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK TAHUNAN


TINGKAT KABUPATEN/KOTA

PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN


RSUD KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN …

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA

TAHUN XXXX
BAGIAN I PENDAHULUAN
Berisi
A. Latar Belakang
B. Pendahuluan
Mengapa rencana ini harus dibuat?
1. Tujuan pembangunan kesehatan (kebijakan)
2. Keadaan / masalah kesehatan sampai dengan saat ini (garis
besar)
3. Keadaan SDM Kesehatan s/d saat ini (garis besar)
4. Maka diperlukan adanya perencanaan KEBUTUHAN SDM
Kesehatan
BAGIAN II TUJUAN
Berisi
Tujuan
1. Memberikan gambaran singkat tentang ketersediaan SDM
kesehatan menurut jenis dan jumlahnya di Faskes di wilayah
kerjanya
2. Memberikan gambaran kecukupan jenis dan jumlah SDM
Kesehatan dibandingkan dengan standar kebutuhan
3. Menjadi acuan dalam rencana
a. Redistribusi
b. Usulan formasi
c. Distrbusi
BAGIAN III KEADAAN SDM KESEHATAN
Berisi Keadaan SDM Kesehatan
1. Jenis Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit Umum Daerah) ,
Jenis dan Jumlah SDM Kesehatan yang ada saat ini
a. RSUD
Tabel 1
Distribusi SDM Kesehatan di RSUD Kab.Kubu Raya Tahun …
No Jenis Dinkes Kab/kota
SDMK PNS PPPK Lainnya Jumlah Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Jumlah
b. Keadaan SDM RSUD Kab.Kubu Raya
Tabel 2
Distribusi SDM Kesehatan di RSUD kab.Kubu Raya Tahun … (terakhir)
No. Jenis SDMK RSUD kab.Kubu Raya
PNS Honor Lainnya Jumlah Keterangan
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Jumlah (RSU
Kab/Kota……)
2. Standar kebutuhan SDM Kesehatan yang digunakan
a. Standar kebutuhan berdasarkan Analisis Beban Kerja
(Permenkes No….. / Permen PANRB Nomor 26 Tahun 2011
/ Permendagri Nomor 12 Tahun 2008)
b. Standar Ketenagaan Minimal (Permenkes Nomor 56 Tahun
2014, Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, Permen PANRB
Nomor 26 Tahun 2011)
3. Kesenjangan Jenis dan Jumlah SDM Kesehatan (Kelebihan,
Kekurangan, Sesuai)

Tabel 3.
Rekapitulasi Keadaan Jenis dan Jumlah SDMK di di RSUD kab.Kubu
Raya Tahun …
No Jenis Dinkes Kab/kota “X” RSU Kab/kota “X” …dst
No SDMK Jml.SDMK Jml. Kurang Jml.SDMK Jml. Kurang
saat ini kebutuhan /lebih/ saat ini kebutuhan /lebih/
SDMK sesuai SDMK sesuai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Jumlah
(Kab/Kota….)
BAGIAN IV PERENCANAAN KEBUTUHAN
Isi dari Perencanaan Kebutuhan:
1. Rencana Redistribusi
a. Redistribusi SDMK RSUD
KABUPATEN/KOTA :
KODE :
RENCANA (ASAL) RENCANA TUJUAN REDISTRIBUSI Waktu Rencana Waktu
REDISTRIBUSI Distribusi Pelaksanaan
Nama Unit/ Jenis Jumlah Nama Jumlah Jumlah Yang Jumlah DistribusiKet
Instalasi SDMK Kelebihan Unit/ Kekurangan di Distrubusi Yang
No
Instalasi Kurang

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Total yang dibutuhkan


untuk alokasi pemenuhan
(CPNS, PTT, dan
lain-lain)

Keterangan
(1) isikan nomor urut Unit/Instalasi;
(2) isikan nama Unit/Instalasi;
(3) isikan dengan jenis SDMK. (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, sanitarian dan lain-lain);
(4) isikan dengan jumlah kelebihan SDMK (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, sanitarian dan lain-lain);
(5) isikan nama Unit/Instalasi tujuan redistribsi
(6) isikan jumlah kekurangan SDMK puskesmas penerima redistribusi;
(7) isikan jumlah SDMK yang diredistribusi ke puskesmas tujuan;
(8) isikan jumlah kekurangan SDMK setelah diredistribusi;
(9) isikan jadwal rencana ditribusi; dan
(10) isikan SK Mutasi SDMK yang diredistribusi.
2. Rencana Kebutuhan SDMK
a. Rumah Sakit Umum Kabupaten/kota
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDMK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB.KUBU RAYA
TENAGA KESEHATAN
Kebutuhan Kebutuhan
KODE NAMA KELAS (SAAT INI)
JUMLAH
No RUMAH RUMAH RUMAH KEPEMILIKAN ∑
TT
SAKIT SAKIT SAKIT
JENIS Hasil ABK (11)-(12)
PNS PPPK Lainnya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (16)
Sp.A
Sp.OG
Sp.PD
Sp.B
Sp.An
1 RSUD .dst
KAB. Dr.Umum
Perawat
KUBU Sp.PD
RAYA Apoteker
Bidan
2 .dst

Keterangan:
1. isikan nomor urut rumah sakit;
2. isikan kode rumah sakit;
3. isikan nama rumah sakit;
4. isikan kelas rumah sakit;
5. isikan kepemilikan rumah sakit;
6. isikan jumlah TT rumah sakit;
7. isikan jenis SDMK di rumah sakit;
8. isikan jumlah PNS;
9. isikan jumlah PPPK;
10. isikan jumlah selain PNS dan PPPK;
11. isikan jumlah SDMK (8 + 9 + 10);
12. isikan kebutuhan SDMK saat ini berdasarkan analisis beban kerja (tahun 2014);
13. isikan kebutuhan SDMK tahun 2015 berdasarkan analisis beban kerja.

BAGIAN V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Kesimpulan dan Rekomendasi berisi
A. Kesimpulan kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan, penyebaran atau distribusi, dan pengadaan SDMK
B. Rekomendasi berisi rencana pemenuhan kebutuhan, distribusi dan redistribusi, dan lainnya sesuai dengan prioritas masalah
yang ditemukan.
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUBU RAYA
Jl Jendral Sudirman, Kec. Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya, Kode Pos 78381

Anda mungkin juga menyukai