Benda itu bisa dideskripsikan sebagai massa batuan berwarna hitam legam
yang melayang di perbatasan antara luar angkasa dan planet. Dia
menghabiskan hari-harinya dengan bermandikan sinar matahari,
mengumpulkannya di dalam dirinya, dan kemudian melepaskannya kembali
saat malam hari.
Lebih tepatnya seekor Elemental. Dia bahkan tidak cukup spesial untuk
bisa menyandang gelar “UBM.” Meskipun fakta bahwa jenis-nya sangat jarang
dilihat membuatnya menjadi “unik,” tidak akan mengejutkan jika makhluk
lain yang sama dengannya ditemukan melayang di luar angkasa.
Hal itu disebabkan oleh sebuah cahaya. Bukan cahaya yang berasal dari
langit berbintang di atas, tapi dari planet yang ada di bawah.
Bagi sebuah sinar yang berasal dari bawah, cahaya itu anehnya sangat
terang. Begitu terang sampai-sampai bisa masuk ke pandangan makhluk itu
dan mengubahnya menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Apa yang dia
Dia berhenti menjadi hanya sekedar objek hiasan di langit malam. Dia
menjadi sebuah entitas, yang bukan batu atau tanaman maupun binatang. Dia
menjadi sumber ketakutan.
Aku tidak terlalu yakin bagaimana harus menanggapi hal ini karena… aku
baru saja bangun, sih. Itu terasa begitu anti-klimaks.
Yah, tentu, aku tidak mau setiap evolusi kami menjadi begitu dramatis dan
menegangkan seperti yang pertama kali, tapi setidaknya, evolusi itu bisa
datang setelah pertarungan atau sejenisnya, seperti evolusi yang dialami Rook
dan Baby.
Pada dasarnya, tidak semua evolusi terjadi secara mencolok dan sekejap
seperti evolusi pertama kami.
B3 juga menambahkan bahwa “Evolusi seperti ini sering terjadi saat kau
memiliki lebih dari cukup Exp dan energi pertumbuhan, tapi kau tidak yakin
arah mana yang kau inginkan di bentuk selanjutnya.”
Itu cocok dengan situasiku. Aku berada dua bentuk di belakang Rook, jadi
sudah jelas aku memiliki lebih dari cukup Exp dan energi. Dan fakta bahwa
evolusi itu akhirnya terjadi hanya bisa berarti bahwa “arah” dari bentuk
selanjutnya telah ditentukan.
Pokoknya, ayo periksa bentuk ketiga, pikirku. Aku penasaran latar seperti
apa yang akan dimilikinya. Undead? Iblis, mungkin?
Lalu kami melakukan sarapan dan pergi ke luar untuk menguji bentuk baru
itu.
Kami sedang berdiri di halaman milik Shijima. Saat kami sedang sarapan,
aku bertanya kepada Farica apakah kami boleh menggunakan tempat ini. Dia
mengizinkannya dengan senang hati, tapi dia juga meminta kami untuk tidak
memporak-porandakan tanaman yang ada. Meskipun Shijima telah
menghilang, Farica melakukan yang terbaik untuk memastikan agar Shijima
dan peliharaannya, Gringham, akan merasa seperti di rumah saat mereka
kembali, dan kami menghormati pemikiran itu.
Saat ini dia sedang berada di bentuk pertama, sebuah greatsword, dan aku
hendak mengubahnya ke bentuk ketiga.
Bersama kami ada B3 dan Louie, yang tampak cukup tertarik. Farica tidak
bisa bergabung karena ada pekerjaan yang harus dia lakukan di rumah.
“Form Shift—[ ]”
“Hm?” Entah kenapa, aku tidak bisa mendengarnya mengatakan nama dari
bentuk ini. Rasanya suaranya seperti tenggelam di dalam noise, “Tunggu,
Nemesis, apa yang baru saja kau—oh?!”
Dia selesai berubah saat aku masih kebingungan dengan perkataannya, jadi
bentuknya saat ini membuatku lengah dan kehilangan keseimbangan.
Sejak pandangan pertama, sudah jelas itu memiliki dasar yang sangat
berbeda dengan dua bentuk lainnya.
B3 telah mengatakan bahwa evolusi saat tertidur sering terjadi saat Master
tidak bisa memutuskan arah yang dia inginkan di bentuk selanjutnya. Jika hal
itu benar, bentuk ini menjadi sebuah perisai mungkin disebabkan karena aku
melihat B3 bertarung dengan Rosa. Itu telah meninggalkan kesan mendalam
pada diriku.
“Sekali lagi, aku sependapat denganmu,” Nemesis menghela nafas saat aku
mengingat saat dimana aku menjalani latihan tertentu.
Itu adalah sebuah pagi biasa di Gideon. Aku sedang berkeliling mencari
kenalanku dan bertanya apakah mereka memiliki waktu luang untuk
melakukan latih tanding denganku. Saat aku kebetulan bertemu dengan Marie,
dia bertanya, “Apakah kau ingin mencoba sebuah latihan yang tidak biasa?”
“Tidak biasa karena itu akan membuatmu mengalami sesuatu yang tidak
pernah kau rasakan di dalam duel—sebuah pertarungan melawan musuh jarak
jauh.”
Dari latih tanding yang kulakukan, aku telah mempelajari teknik Impact
Counter—terima kasih kepada Rosa atas nama ini—dan banyak hal lainnya.
Namun, karena aku hanya melakukan latih tanding di dalam barrier arena,
dimana luas tempatnya terbatas dan lawanku sudah jelas, semu trik baruku
hanya bisa digunakan dalam pertarungan satu lawan satu dan saling
berhadapan.
Desain latihannya sederhana: pertama kami pergi keluar, jauh dari barrier.
Dia menciptakan jarak yang cukup jauh diantara kami, dan kemudian dia
mulai menyerangku, sambil memastikan diriku tidak mati.
Dia berkata kalau aku bisa melawan balik, jadi aku menjadi bersemangat
dan mempersiapkan diriku untuk apa yang kupikir akan menjadi pertarungan
yang menarik.
Aku tidak bisa melakukan apapun terhadapnya. Tentu, aku bisa bertahan
melawan serangannya, tapi aku bahkan tidak bisa melancarkan satu serangan
balik pun.
Marie menyerangku dari jarak yang tak mungkin bisa kucapai dan bergerak
dengan kecepatan yang tak bisa kuikuti, bahkan saat aku menaiki Silver.
Latihan itu berakhir dengan diriku yang tak dapat mendaratkan satu
seranganpun padanya.
Mengingat aku bisa menunjukkan performa yang cukup bagus dalam latih
tanding kami di dalam arena, hasil ini membuatku sedikit terkejut.
Aku tidak memiliki cara untuk mengalahkan siapa saja yang terus berada di
jarak yang tak bisa kujangkau. Marie sepenuhnya sadar akan hal itu, dan dia
memberiku latihan ini sebagai pengingat.
Karena hal itu, aku dan Nemesis memikirkan hal yang sama:
Hal ini membuat kami berdua merasa agak kecewa, tapi kami juga tidak
bisa mengeluhkan hal itu. Malahan, fakta bahwa akhirnya kami bisa membayar
biaya evolusi pertama dan mencapai bentuk ketiga sebenarnya layak untuk
dirayakan.
Jika itu benar, maka artinya sekarang sebuah Counter Absorption bisa
menahan 300,000 poin damage, yang bisa dibilang cukup besar. Sebagai
contoh, sekarang skill itu bisa menahan pukulan dari Shu. Tendangannya masih
diluar harapan, sih.
“Jadi, apa skill lainnya?” tanyaku. “Itu bukan hanya Counter Absorption,
kan?”
…. Apa?
“Sama seperti yang kukatakan: Aku tidak tau skill satunya. Skill itu hampir
dapat dipastikan ada, tapi aku tidak tau apa itu.”
Aku tidak paham apa yang dia maksud, jadi aku membuka menu dan
melihat bagian “Embryo”. Disana, aku menemukan ini:
■■■■■■■■ ■■■■■
Nama dan skill unik milik bentuk ini sama-sama tak dapat dibaca, dan efek
skillnya masih dianalisa.
“Nemesis, kau tadi menyebutkan ada beberapa ‘kabar buruk…’ apakah ini
yang kau maksud?”
Meskipun aku berkata demikian, aku punya satu pendapat kenapa hal ini
bisa terjadi. Evolusi pertama Nemesis telah melibatkan semacam fungsi
misterius. Hal itu telah membuat waktu evolusi-nya tertunda cukup lama, dan
tidak aneh jika hal ini juga merupakan pengaruh dari hal itu.
Setelah dilihat lebih teliti, aku menyadari bahwa perisai ini berbeda dari
bentuk lainnya bukannya hanya dalam hal bentuk dan kegunaannya.
Pertama, tidak adanya aura hitam. Dalam bentuk greatsword, aura itu
keluar dari pegangan-nya dan menyelimuti tanganku, sementara dalam bentuk
halberd, aura itu berkibar keluar dari bagian belakang mata kapaknya. Namun
dibentuk ketiga sama sekali tidak memilikinya, membuatnya terlihat seperti
sebuah perisai biasa, kecuali ukurannya yang besar dan agak mewah.
“Itu bisa saja selesai dalam sehari, tapi mungkin itu adalah perkiraan yang
terlalu percaya diri,” jawab Nemesis. “Bayangkan dirimu diberi tugas dalam
bahasa yang belum pernah kau lihat maupun kau dengar sebelumnya. Kau juga
diberi sebuah kamus dan harus menerjemahkan dan membaca tugas itu. Oh,
Apapun itu, aku bisa berasumsi bahwa hal itu akan selesai dalam beberapa
hari.
“Aku kenal seseorang yang juga harus menunggu sampai skillnya selesai
dianalisis, dan proses analisis itu menjadi semakin cepat selesai saat dia
mencoba menggunakan bentuk baru Embryo-nya dalam berbagai cara. Setelah
selesai, skill yang dihasilkan ternyata memiliki metode aktivasi yang mirip
dengan salah satu tindakan yang dia lakukan sebelumnya.”
“Oh, jadi membuat gerakan yang bisa mengaktifkan skill akan membuat
proses analisisnya menjadi lebih cepat, huh?”
“Yah, bentuk ketigamu mungkin terinspirasi dari B3, jadi kupikir itu pasti
ada hubungannya dengan melempar.”
Aku hanya memilih untuk melemparnya ke tempat yang tidak ada orang,
dan kebetulan itu adalah lahan berlumpur.
“Memang benar. Dia selalu memintaku melakukan hal ini setiap kali kami
selesai bertarung melawan undead dan sejenisnya.”
“Itu membuatku sedikit iri. Embryo-ku lebih ke tipe Territory, jadi aku
tidak akan pernah bisa menyentuhnya.”
Itu artinya ketiga anggota CID memiliki Embryo dengan tipe Territory.
Nemesis bersikeras untuk melakukan analisis skill yang tak terbaca itu
sendirian, dan aku punya hak untuk menentangnya—dan sebenarnya aku juga
tidak terlalu ngebet untuk melakukannya.
Lagipula tinggal tiga sampai empat jam lagi di Dendro sebelum siang.
Mengingat quest kami adalah mencari keberadaan seseorang di dunia nyata
dan betapa sebentarnya waktu itu di dunia nyata, tidak ada alasan bagi kami
untuk tidak menunggu.
Oh, ya ampun. Tukang makan paling parah yang kukenal sedang benar-
benar tertarik dengan kata ‘kedai.’
Memang, aku tau dia lapar karena tidak ikut makan malam, tapi itu tidak
membuatku berhenti merasa takut dengan nasib dompetku nanti.
“Benarkaaaaah?”
Saat aku membeli crepes untuk Nemesis, aku bertanya kepada pemilik
toko kenapa ada begitu banyak kedai disini, dan dia berkata bahwa
kebanyakan pemilik kedai-kedai ini adalah para pedagang dari Altea yang
hanya datang kemari saat ada festival.
Selain itu, wilayah sekitar desa hanya didiami oleh monster-monster yang
sedikit lebih kuat dari monster yang dapat kau temukan di wilayah pemula.
Kadang-kadang kau akan menemui gerombolan monster yang seperti yang
ditemui Louie dan ibunya, tapi itu adalah hal yang hanya terjadi sekali dalam
beberapa tahun.
Karena itu, perjalanan kemari juga bukanlah pekerjaan yang sulit bagi
para pengawal. Perjalanannya juga hanya memakan waktu setengah hari, jadi
bahkan Master saja dapat mengambil pekerjaan itu. Dan jika para Master bisa
ikut, maka gerombolan monster seperti itu tidak akan ada artinya.
Melihat sekeliling, aku melihat ada banyak Master yang datang kemari
sebagai pengawal sedang menikmati festival yang ada.
Selain itu, ada banyak Master dan tian yang sedang memegang kincir angin
bermata lima yang mereka sebut “windstar.” Kami telah melihat ada banyak
Nemesis juga memiliki windstar yang dia dapat dari Louie di dadanya.
Sepertinya dia sangat menyukainya. Ngomong-ngomong dia tidak dapat
memegang windstar itu, karena dia sedang memegang crepes di kedua
tangannya.
“Apa yang akan kumakan selanjutnya? Aku masih punya banyak ruang
tersisa.”
Fakta bahwa dia makan bahkan lebih cepat dari sebelumnya dan jadi lebih
susah kenyang membuatku merasa agak merinding. Tolong jangan bilang kalau
evolusinya telah membuatnya menjadi semakin rakus.
“Mungkin aku harus mengosongkan seluruh kedai yang ada disini,” katanya.
“Cuma bercanda.”
“Umm… seharusnya ada sebuah toko es krim disana dan toko waffle
disebelah sana,” kata Louie saat dia memandu kami. “Dan jika kamu pergi
kesana, ada sebuah panggung kecil dimana mereka memainkan drama tentang
asal-muasal festival ini lagi dan lagi.”
“Hm? Bukankah dia adalah seekor monster singa?” tanya Nemesis sambil
mengangkat alisnya.
“Ya, dia juga menyukai daging, tapi dia juga mau makan buah, dan dia
sangat menyukai buah Rem. Dia hanya mau memakannya jika buah itu sudah
dikupas dan dipotong kecil-kecil.”
“Oh, tapi Papa juga sama,” tambah bocah itu. “Dia memang bisa memakan
kulit buah, tapi dia selalu mengupasnya. Dia juga membuang bagian putih dari
buah citrus. Oh, dan dia tidak pernah memakan biji.”
“Dia selalu mengatakan, ‘Aku tau kalau disini tidak masalah, tapi aku
masih merasa sedikit takut.’”
“Takut?” aku mengangkat alisku. Apa yang harus ditakutkan dari memakan
buah? Apakah dia menderita alergi? Tapi jika memang begitu, dia pasti tidak
mau makan buah sama sekali.
“Selain itu, Juno tidak bisa makan kecuali ada orang yang menyuapinya.
Dia bilang itu adalah ‘gaya makan Maiden’-nya.”
Kau tidak layak mengatakan hal itu. Kapasitas perutmu itu lebih dari
cukup untuk menandingi keanehan itu.
Meskipun aku dan B3 masih bisa melihat panggungnya, Louie dan Nemesis
agak terlalu pendek.
“Baiklah kalau begitu,” kata Nemesis. “Aku ingin agar kau menaikanku ke
bahumu.”
“Tentu, aku tidak keberatan,” aku menurunkan bahuku. “Kau juga naiklah,
Louie.”
Saat ini, aku memiliki bonus STR dari Nemesis, Miasmaflame Bracer-ku,
dan 1.2x STR aksesoris yang kudapatkan dari mesin gacha, membuat STR-ku
mencapai angka empat digit. Pada dasarnya aku lebih kuat dari pada 100 pria
normal, jadi mengangkat dua anak kecil di bahuku adalah hal yang gampang.
“Ray, izinkan aku mengingatkanmu kalau aku ini seorang nona, bukan anak
kecil,” kata Nemesis.
“Gnhh…”
***
Dahulu kala, Torne adalah sebuah desa petani yang jauh lebih kecil dan
damai dari pada saat ini. Desa itu selalu dibelai oleh angin lembut yang
membuat kincir angin di desa itu terus berputar dan berderak, dari waktu ke
waktu.
Tapi suatu hari, desa yang damai itu diselimuti oleh kegelapan.
Melihat kegelapan yang ada di langit, para penduduk mulai dipenuhi rasa
takut dan berteriak, “Itu adalah langit hitam!” “Blacksky!”
Setiap manusia dan hewan yang terlihat oleh Blacksky akan diubah menjadi
“obor” dan kemudian dimakan.
Para penduduk sangat ketakutan akan hal itu, jadi mereka menutup pintu
dan jendela rumah mereka dan mengurung diri di rumah sambil diselimuti
kegelapan total.
Dari waktu ke waktu, akan ada ksatria dan pemburu yang cukup berani
untuk menantang Blacksky, tapi tidak ada pedang maupun anak panah yang
bisa mencapai ketinggian dimana monster itu berada. Beberapa orang bahkan
mencoba menantangnya sambil menaiki naga terbang, tapi bahkan makhluk
bersayap besar itu tidak bisa membawa mereka cukup tinggi.
Apakah masih ada harapan jika naga saja tidak bisa melukai monster itu?
Para penduduk tidak punya pilihan lain selain sembunyi, ditekan oleh
perasaan takut dan lapar. Angin yang berhembus di desa tak dapat lagi
terdengar, dan rasanya seolah-olah langit saja telah mati. Satu-satunya hal
yang bisa didengar oleh para penduduk adalah tawa jahat yang dikeluarkan
monster itu. Semua orang di Torne mulai bersedih saat mereka mulai mereka
bahwa itu akhir bagi mereka.
Pada saat itulah langit merasa kasihan pada para penduduk itu dan
meneteskan sebuah air mata untuk mereka.
Dan dengan begitu, para penduduk telah diselamatkan oleh air mata
langit, dan Blacksky tersegel jauh di bawah bebatuan yang dingin.
Seolah-olah untuk merayakan hal itu, angin kembali berhembus di desa itu
dan langit kembali menjadi cerah.
Sejak saat itu, para penduduk mengadakan festival. Setiap tahun, pada
hari dimana Blacksky disegel, mereka akan membuat kincir angin mirip
bintang dan menerangi langit dengan kembang api yang cerah untuk berterima
kasih kepada langit yang telah menyelamatkan mereka.
“Begitu,” gumamku.
Drama itu mudah dipahami, dan aku tidak kesulitan untuk memahami awal
mula dari festival ini.
“Jadi, B3, drama ini dapat diringkas menjadi ‘Ada seekor monster super
kuat yang dihantam meteor dan mati,’ kan?”
Ya, dia mungkin benar, meskipun sepertinya beberapa Master yang ada di
sekitar kami berpikir sebaliknya. Mereka segera bergegas pergi ke gunung
Setiap tahun, beberapa Master yang telah menyaksikan drama itu akan
berpikiran kalau UBM yang sekarat itu mungkin masih hidup, dan mereka
bergegas untuk mencarinya, mengeluarkannya dari dalam tanah, dan
membunuhnya untuk mendapatkan special reward.
Fakta bahwa monster itu belum ditemukan hanya bisa berarti bahwa
monster itu telah musnah bertahun-tahun yang lalu, atau mungkin berabad-
abad yang lalu.
Baguslah, pikirku. Makhluk yang bisa hidup ratusan tahun tanpa makanan
dan air sepertinya akan menyebabkan masalah besar.
Pokoknya, sekarang hanya tersisa kami bertiga: Aku, Nemesis, dan B3.
“Ah, ya sedikit,” aku mengangguk. Aku sudah merasa kehausan sejak kami
menonton drama itu, tapi aku tidak bisa tiba-tiba menghilang dan membeli
minum saat drama itu masih berlangsung.
“Kalau begitu, aku akan pergi membeli sesuatu untuk kita semua. Aku
melihat sebuah kedai yang bagus di dekat sini.”
“Yah, kalau begitu aku juga akan membeli sesuatu,” kataku. “Ada
pesanan?”
“Ok.”
“Hm?”
Saat aku memikirkan lagu aneh milik Shu, ada semacam masalah yang
terjadi di sisi jalan lainnya. Aku menoleh untuk melihat apa yang terjadi.
“Kau duluan yang menabrakku, bangsat! Maju lu! Mohawk League nggak
pernah lari dari pertarungan!”
Itu adalah pertengkaran antar geng paling umum yang dapat kau
bayangkan.
“Apa yang terjadi disini, hah?” Tiba-tiba, ada karakter baru yang
bergabung ke dalam panggung, dan memecah suasana tegang itu untuk sesaat.
Orang itu memiliki tinggi 3 meter dan mengenakan armor yang cukup besar
untuk menutupi tubuh besarnya.
Armor penuh itu membuatku tidak bias melihat satupun bagian tubuhnya,
tapi aku bisa dengan mudah mengatakan kalau dia besar.
“Aku telah memeriksanya… dia asli…” tidak seperti diriku, kelompok anak
punk itu langsung memahami maksud orang itu.
Suatu saat aku harus mempelajari skill Reveal atau Identification, pikirku.
“Sekarang sudah paham, hah?!” orang berarmor itu meraung. “Kami adalah
Sol Crisis! Kalian tau apa maksudnya, kan?!”
“Kh! Baik, tapi jangan salah paham dengan hal ini!” kata anak punk
lainnya. “Kami hanya tidak mau melewatkan festival ini karena death penalty!
Kami juga harus melakukan banyak hal setelah ini, jadi kali ini kami akan
mundur!”
Terintimidasi oleh orang berarmor itu, para anak punk itu mengatakan
sesuatu yang sungguh aneh, melemparkan gold coin ke tanah, dan bergegas
melarikan diri.
“Apakah kau melihatnya, wakil ketua?!” salah satu anggota klan lainnya
jadi bersemangat.
“Barusan ada dua klan yang saling ejek satu sama lain,” jawabku. “Mereka
adalah ‘Sol Crisi’ dan… ‘Mohawk League’, kupikir.”
“Oh, Sol Crisis adalah sebuah klan PK baru. Aku tidak pernah bertemu
mereka, tapi akhir-akhir ini aku sering mendengar nama mereka. Dan Mohawk
League adalah klan relawan kemanusiaan.”
Yah, aku tentu saja setuju kalau menilai seseorang berdasarkan gaya
rambutnya adalah hal yang tidak bijaksana…
“Ada satu hal dari kejadian tadi yang membuatku penasaran,” kataku.
“Armor?”
“Ya. Dia memiliki tinggi lebih dari 3 meter. Apakah hal seperti itu bahkan
bisa kita pakai?”
“Selain itu, job tingkat tinggi ‘Full Armor Giant’ memungkinkanmu untuk
mengenakan armor yang terlalu besar untukmu selama kau memiliki cukup
STR.”
“Aku menebak kalau itu adalah versi armor dari job Shield Giant milikmu,”
komentarku. “Tapi tunggu, meskipun kau memiliki cukup STR untuk
mengenakan armor raksasa, bukankah bagian dalam armor itu akan memiliki
banyak ruang kosong, dan hal itu akan membuatmu sulit untuk bergerak?”
“Full Armor Giant memiliki skill Armor Adjuster. Skill itu mengisi ruang
yang kosong dengan force field yang terasa seperti angin bertekanan tinggi,
membuatmu bisa bergerak tanpa memperdulikan ukurannya. Bisa dibilang
kalau itu sangat mirip dengan powered armor dari film sci-fi.”
“Ohh…”
Selain itu, B3 sepertinya sangat paham dengan job itu. Sekarang job-nya
adalah Shield Giant, tapi mungkin sebelumnya dia memiliki job Full Armor
Giant? Dan lagi, B3 sangat berpengetahuan tentang hal-hal di dalam game,
jadi sudah wajar kalau dia mengetahui rincian tentang job lain.
Yah, itu jelas kedengaran seperti pengalaman langsung, pikirku. Ya, dia
mungkin benar-benar memiliki job Full Armor Giant sebelumnya.
“Meskipun hal itu tidak akan ada artinya saat ‘sesuatu’ membelah
kepalamu menjadi dua,” dia menghela nafas dan menunjukkan ekspresi jauh.
***
???
“Jika K&R sialan itu tidak mengganggu, kita bisa melakukannya di jalan.”
“Itu tidak sepenuhnya buruk, sih. Sekarang dia memiliki Superior dan K&R
di namanya.”
“Benar sekali. Dan ya, sama seperti yang kau katakan, saat dia pulang dari
festival adalah waktu yang paling tepat. Meskipun, uh…”
“Aku tau. Jika kita punya kesempatan untuk mengeroyoknya disini, kita
akan melakukannya.”
Pada saat matahari sudah benar-benar berada di ufuk selatan, kami sudah
melakukan semua hal yang dapat dilakukan saat festival, jadi kami
memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Shijima. Fakta bahwa matahari
berada di ufuk selatan saat sore hari berarti bahwa benua ini berada di
belahan planet utara, tapi karena ini juga merupakan satu-satunya benua di
game ini, hal itu tidak berarti terlalu banyak.
“Begitu…” dia menghela nafas. Aku tidak terlalu paham kenapa, tapi ada
kesan lega pada nada dan ekspresinya. Apakah dia tidak ingin Louie
mendengar pembicaraan kami? “Aku minta maaf, tapi masih ada beberapa
pekerjaan yang harus kulakukan. Tinggal menjahit dua pakaian lagi, dan aku
akan punya waktu luang untuk membantu kalian…”
“Ah, itu tidak masalah. Tolong jangan pikirkan kami dan selesaikan
pekerjaanmu,” kataku.
Dan dengan begitu, aku dan B3 akhirnya harus menunggu sebentar lagi.
Nemesis merasa kalau dia bisa membuat kemajuan dalam proses analisis
skill baru kami, jadi dia masuk kembali ke dalam tato dan berkonsentrasi pada
hal itu.
Kami bertiga duduk di sekeliling meja yang ada di ruang tamu, aku dan B3
disisi satu sisi, dan Farica di sisi yang berlawanan.
“Umm, sebelum itu, bisakah aku memperjelas satu hal?” tanya Farica.
“Tentu saja.”
Farica mengangguk, dan kemudian dia mulai menceritakan tentang pria itu
kepada kami.
***
Tentang Shijima.
Pertemuan pertama mereka adalah sebuah momen dramatis saat dia dan
putra-nya Louie sedang diserang oleh monster di Jalur Pegunungan Fadl.
Setelah itu, dia terus mengunjungi mereka setidaknya sekali dalam dua
minggu, tanpa pernah lupa untuk membawakan oleh-oleh untuk mereka.
Dengan kata lain, perhatian yang dia tunjukkan kepada mereka terlalu
“berlebihan.”
Meskipun Louie, yang masih polos, benar-benar menyukai apa yang Shijima
berikan kepada mereka, Farica merasa kalau itu agak aneh, atau malah
menakutkan.
Tapi, dia tau kalau dia harus memperjelas situasi yang ada, jadi dia
menenangkan diri sebelum mengajak Shijima berbicara secara pribadi.
Meskipun pria itu merasa aneh, dia meninggalkan Gringham dan Juno
untuk menjaga Louie dan mengikuti Farica.
Terlalu kasar atau tidak, itu adalah perkataan jujur, dan Shijima langsung
memahami pertanyaannya dan kenapa Farica menanyakan hal itu. Karena
suatu alasan, pria itu menunjukkan ekspresi menyesal.
“Aku tidak tau seberapa banyak hal yang harus kuberikan saat
mengungkapkan rasa terima kasih pada seseorang.”
“Terima kasih?”
Siapa disini yang berhak mendapatkan rasa terima kasih? Dialah yang
menyelamatkan kami, pikirnya.
Pada hari itu, Shijima telah menyelamatkan nyawa Farica, tapi tindakan
heroik itu juga telah menyelamatkan hati Shijima.
Itu berarti semua hal yang telah dia lakukan untuk mereka benar-benar
tulus.
“Sekali lagi, aku minta maaf,” kata pria itu, terlihat benar-benar
menyadari apa kesalahannya. “Aku tidak ingin merepotkanmu lagi, jadi aku
akan…”
“Aku telah berulang kali mengajakmu makan malam bersama kami, tapi
kamu tidak pernah sekalipun menerimanya.”
“T-Tapi aku…”
“Kamu sudah memberikan begitu banyak hal kepada kami… jadi tolong,
izinkan aku memberikan sesuatu sebagai balasannya. Faktanya, aku ingin agar
kamu mau makan malam bersama kami setiap kali kamu berkunjung.”
“Farica-san…”
“Kamu telah menunjukkan rasa terima kasihmu kepada kami, jadi sekarang
giliran kami,” kata Farica sambil tersenyum, membuat Shijima juga tersenyum
balik. “Silahkan tunggu sebentar, aku akan memasak sesuatu. Oh, aku harus
meminta Louie membantuku.”
Tak lama kemudian, Louie dan Juno pulang ke rumah dan melihat Farica
dan Shijima sedang memasak bersama. Shijima tampak tidak terbiasa dengan
hal itu dan melakukan banyak kesalahan, tapi dia dan Farica jelas tampak
bersenang-senang.
Meskipun Louie merasa itu adalah pemandangan yang aneh, tapi melihat
keduanya tertawa bersama membuatnya senang.
Juno tidak mengatakan apapun, tapi dia tampak bangga, seperti seorang
ibu yang senang melihat pertumbuhan anaknya.
Tidak butuh waktu lama sampai Shijima mulai tinggal bersama Farica, dan
setahun setelah itu, dia bertukar sumpah pernikahan.
Shijima, Farica, dan Louie telah menjadi keluarga, dan mereka hidup
dengan damai dan bahagia.
Meskipun Shijima adalah suami kedua Farica dan ayah tiri Louie, hampir
tidak ada jarak di antara mereka. Faktor biologis tidak menghentikan mereka
untuk menjadi keluarga yang harmonis.
Butuh beberapa saat sampai Farica menyadari hal itu. Awalnya, dia hanya
menduga kalau dia hanya terlalu banyak makan dan itulah akibatnya. Tidak
ada satu orangpun yang dapat menyalahkannya. Bagaimanapun, dia berpikir
bahwa Master dan tian tidak dapat menghasilkan anak.
Tapi perutnya tumbuh semakin dan semakin besar setiap harinya, dan pada
akhirnya dia mengalami mual-mual untuk pertama kalinya. Dia pernah hamil
sebelumnya, jadi dia segera menyadari bahwa ya, dia hamil.
Hal itu membuatnya sangat senang. Meskipun Farica mencintai Shijima dan
tidak menginginkan orang lain menjadi suaminya selain dirinya, dia selalu
berpikir bahwa keluarga mereka tidak akan pernah menjadi lebih besar. Dia
sudah cukup puas hanya dengan dirinya, Loui, Juno, dan Gringham. Tapi
Selain itu, dia benar-benar ingin melihat wajah senang milik Shijima saat
dia mendengar berita itu.
Itu adalah air mata kegembiraan, tapi disaat bersamaan, Farica merasa
seolah-olah Shijima sedang meratapi sesuatu. Setelah menjadi istrinya selama
lebih dari dua tahun membuatnya sangat sensitif dengan hal seperti itu.
“Apakah itu ada hubungannya dengan anak kita?” tanya Farica sambil
mengusap perutnya.
Dia mengangguk dengan serius dan berkata, “Jika aku ingin bertemu
dengan anak kita, aku harus menjalani semacam cobaan. Dan itu… itu sangat
berbahaya sampai-sampai mungkin itu akan mengambil nyawaku…”
“Sebenarnya aku sudah puas hanya dengan menjalani sisa hidupku seperti
saat ini. Tapi aku benar-benar ingin melihat anak kita… Aku ingin hidup dalam
keluarga yang termasuk dirinya.”
Dan sepertinya, untuk melakukan itu, dia harus menjalani “cobaan” itu.
Farica bisa memahami kalau Shijima benar-benar serius, dan bahwa itu adalah
hal yang tak dapat dihindari.
“Jika kamu berhasil bertahan dari cobaan itu, kapan kamu akan kembali?”
tanya Farica.
“Tapi tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan pulang. Percaya
padaku.”
Tidak ada cobaan di sisi lainnya yang dapat memisahkan dirinya dari
keluarganya. Farica mempercayai hal itu.
“… Terima kasih.”
Keduanya bertukar pelukan, penuh dengan cinta antara satu sama lain dan
untuk bayi mereka.
Dia bertanya kepada Louie tentang hal itu, dan dia berkata bahwa Shijima
telah mengatakan selamat tinggal kepadanya dan pergi ke suatu tempat. Itu
sudah cukup bagi Farica untuk menyimpulkan bahwa dia telah pergi untuk
menjalani cobaan disisi lainnya.
***
Aku dan B3 tidak tau bagaimana harus menanggapinya, dan tidak punya
pertanyaan lain. Bagaimanapun, dia baru saja memberitahu kami semua
informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan misteri yang ada.
“Ayo, Ray.”
“Tapi…”
“Ray. Kamu juga sudah bisa menduga apa yang terjadi pada Shijima, kan?”
Ya, aku kurang lebih sudah mendapat jawaban dari misteri menghilangnya
Shijima… Itu adalah gabungan dari beberapa faktor.
Pertama, untuk seorang Master sepertinya dan seorang tian bisa memiliki
bayi, dia harus online lebih lama dari pada yang dapat dilakukan oleh player
normal lainnya.
Ketiga adalah apa yang disebut “cobaan” yang harus dia lalui di “sisi lain.”
Dan keempat adalah perkataannya sendiri: Aku sudah puas hanya dengan
menghabiskan sisa waktuku seperti saat ini.
“Shijima sudah—Hn?”
Namun, mungkin saja ada berang-barang kecil atau sesuatu yang akan
jatuh dan melukai Farica.
“Baiklah.”
“Kamu sedang hamil, jadi tolong jangan membebani dirimu. Ray, apakah
kamu memiliki alat bersih-bersih?”
“Aku punya.”
Hal yang jatuh ke lantai bukan hanya piring, jadi tidak ada jika ada barang
lain yang tercecer. Namun, benda tertentu itu membuatku tertegun. Itu
Meskipun tidak aneh bagi sebuah keluarga untuk memiliki barang seperti
itu, rasanya itu agak aneh, seolah-olah benda itu seharusnya tidak ada disini.
Selain itu, aku juga merasa pernah melihat desain benda itu sebelumnya.
“Ah!” Aku terkesiap saat akhirnya aku mengingat hal itu. “Farica, apakah
sebelumnya kamu pernah melihat benda ini?”
“Oh, itu adalah sesuatu yang biasa dipakai suamiku sebelum kami
menikah,” jawabnya. “Dia berhenti memakainya setelah itu, jadi kami
meletakkannya di atas kardus.”
“Begitu.”
“… Jadi begitu,” gumam B3 saat dia menyadari apa yang sedang kupegang.
“Eh? Baiklah…”
“Tentu.”
“Kalau begitu tolong log out dan masuk ke grup dengan menggunakan ID
ini. Seharusnya dia juga akan segera masuk.”
***
“Maaf telah membuat kalian menunggu. Aku diberitahu kalau kamu ingin
berbicara?” Itu tidak lain adalah tangan kanan Lunar Society, King of Assassin,
Eishiro Tsukikage. “Tsukuyo-sama sedang sibuk saat ini, jadi aku akan
menggantikannya.”
“Tidak, kau adalah orang yang lebih baik dalam hal ini,” kata B3, dan aku
tak punya pilihan lain selain menyetujuinya.
“Tsukikage,” aku angkat bicara. “Sejak awal kau sudah tau semua tentang
Shijima, kan?”
“Sebuah aksesoris perak. Benda itu punya sebuah lambang bulan sabit dan
mata tertutup di permukaannya,” kataku. Sejauh yang kutahu, hanya ada satu
kelompok yang menggunakan lambang itu. “Dia… Shijima adalah anggota
Lunar Society, bukan?”
“Jika kau mengetahui itu, kenapa kau bilang kalau itu rahasia?” tanyaku.
“Privasi adalah sesuatu yang harus dihormati, bukan?” jawabnya, dan aku
tidak tau apakah dia serius atau hanya sedang bercanda.
“… Ok, baik. Tapi ada sesuatu yang ingin kuketahui, tak peduli apapun
alasannya.”
“Itu juga merupakan informasi pribadi… Tapi yah, tidak ada alasan untuk
menyembunyikannya saat ini…” katanya sebelum terdiam untuk sesaat.
“Baiklah. Izinkan aku menjelaskan semuanya dari awal. Setelah ini selesai,
kamu akan mengetahui latar belakang Shijima… dan hubungannya dengan
kami…”
Selingan – Kebangkitan
Pinggir Desa Torne, Bawah Tanah, ■■■■ ■■ ■■■ ■■■■■ ■■■, ■■■■■■■■■■
Dia terbangun.
Bukan karena gempa bumi yang baru saja terjadi, tidak. Gempa bumi itu
tidak berarti apa-apa baginya. Meski begitu, tidak dapat di pungkiri bahwa
kebangkitannya ada hubungannya dengan gempa itu.
Jumlah cahaya itu sangat sedikit sampai-sampai hampir tak dapat diukur.
Kuburan batuan itu masih sama gelapnya seperti malam tanpa bintang. Tapi
cahaya yang sangat sedikit itu memberikan perbedaan besar bagi makhluk itu.
Tidak—cahaya masih masuk melalui celah tadi, tapi dia melahap semua
cahaya itu.
Entitas yang sebelumnya tertidur akan segera mengubah festival yang ada
di permukaan menjadi sebuah pesta.
Seperti yang sudah kukatakan, Ichiro Shijima adalah salah satu pengikut
kami.
Baiklah, tentu saja aku mengetahui kabar Shijima-san saat ini. Tapi
sebelum aku mengatakan hal itu kepada kalian, aku harus menceritakan
semua hal lainnya kepada kalian. Dari awal sampai akhir.
Tenang-tenang, tolong sabar. Tidak perlu marah. Aku menjamin kalau hal
ini ada hubungannya. Kami tidak bisa menyembunyikan hal ini jika kita ingin
berbicara tentang dimana Shijima-san berada saat ini.
Sekarang, aku yakin kalau Fujibayashi sudah mengetahui hal ini, tapi Lunar
Society didirikan hampir satu abad yang lalu, pada masa sesudah peperangan.
Pada saat itu, kakek buyut Tsukuyo-sama dan orang yang nantinya akan
menjadi pendiri Lunar Society, Tuan Gessei Fuso, bekerja sebagai seorang
dokter.
Seperti yang tentunya sudah kalian tau, masa sesudah perang adalah masa
yang sangat gelap. Masyarakat kekurangan material yang dapat digunakan
untuk pulih dari kerusakan yang ditinggalkan, dan kematian ada di setiap
langkah kaki mereka.
Tuan Gessei dikisahkan sebagai seorang dokter baik hati yang mau
mengobati siapa saja tanpa memperdulikan keuntungan.
Hal itu, tentu saja, menarik banyak pasien ke arahnya, yang nantinya akan
membawa lebih banyak kematian lagi. Ada tak terhitung orang yang
Pada akhirnya, dia mulai menyadari rasa putus asa di mata mereka.
Sayangnya, itu adalah masa saat tidak ada bahan material untuk
menghilangkan penyakit dan rasa lapar mereka—penyebab dari rasa putus asa
mereka. Jepang masih butuh banyak waktu lagi untuk bisa pulih.
Jadi, dia berpikir bahwa, jika tidak ada harapan disini, dia harus
mencetuskan sebuah dunia lain. Bahkan jika dunia nyata tidak bisa
menyelamatkan mereka, dia masih bisa mencoba untuk menyelamatkan hati
mereka.
“Lepaskan diri dari belenggu daging dan bawa dirimu menuju dunia jiwa
yang sejati. Peluk dunia yang bebas ini dan rayakan kebebasanmu dengan
sepenuh hati.”
Seperti yang sudah kalian sadari, itu adalah ajaran kami. Ajaran itulah
yang mengawali Lunar Society.
Itu adalah sebuah pelarian murni. Sebuah pemikiran yang didasarkan pada
fantasi, jika bukan sebuah khayalan. Tapi meski begitu, hal itu membuat
orang-orang mulai memikirkan arti dari jiwa mereka… yang secara efektif
mencegah pikiran mereka untuk menyerah.
Memang, dengan kata lain ajaran kami bisa disebut “Mari merasa lebih
baik dengan memikirkan hal-hal yang baik.” Beberapa orang menyebutnya
mirip dengan kelompok keagamaan, tapi sebenarnya tidak. Itu tidak ada
bedanya dengan seminar kesehatan mental di masa modern.
Eh?
Aku takut, kalau itu adalah hal yang tak dapat dihindari. Kepribadian dan
posisi Tsukuyo-sama sebagai seorang wanita adalah hal yang berbeda dengan
kekhawatirannya.
Dari apa yang kupahami, dia ingin memiliki seseorang yang dia sukai
berada di sampingnya. Ha ha ha! Kamu benar. Benar sekali, itu tidak
mengubah fakta kalau hal itu membuatmu terganggu, Mukudori.
Hal itu beroperasi dengan tujuan untuk merawat mereka yang menderita
penyakit paling parah dan memungkinkan mereka untuk menjalani hari-hari
terakhir mereka dengan damai. Tapi tentu saja, jika bisa, kami tidak pernah
lupa untuk fokus memperpanjang umur pasien atau mungkin menyembuhkan
mereka.
Memang, kami tidak sekotor itu. Lunar Society sebisa mungkin menghindari
hal-hal yang bisa membuat kami dipenjara. Jujur.
Empat tahun lalu, dalam waktu kita, dia bergabung dengan Lunar Society.
Dia mungkin menganggap itu sebagai cara yang bagus untuk mengalihkan
pikirannya dari kematian yang sudah pasti.
Dia bergabung empat tahun lalu, saat umurnya tinggal tersisa empat
tahun lagi.
Pada saat itu, hari ini akan menjadi batas terakhirnya. Oh, tapi dua tahun
lalu, mereka menemukan cara untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun,
cara itu hanya memiliki kemungkinan berhasil 10%.
Tentu saja, yang kumaksud bukanlah game gagal seperti NEXT WORLD, tapi
game VR impian yang sudah sempurna seperti Infinite Dendrogram.
Itu berarti bahkan mereka yang memiliki tubuh yang hampir tak berfungsi
bisa tetap masuk dan merasakan tubuh yang sehat selama otak dan pikiran
mereka masih bekerja dengan baik.
Karena hal ini, mulai awal tahun 2000-an, kami Lunar Society mulai
mencari dan membiayai penelitian teknologi VR. Itu adalah hal lain yang
dapat dinantikan oleh para pengikut dan pasien kami. Itu memberi mereka
harapan.
Tentu saja, pada akhirnya, VR yang sempurna bukanlah salah satu game
yang kami biayai, tapi game yang sama sekali tidak kami ketahui—Infinite
Dendrogram.
… Oh, tapi hal itu tidak ada hubungannya dengan topik kita.
Dia terus berhubungan dengan mereka, dan tidak butuh waktu lama
sampai mereka menjadi sebuah keluarga sungguhan.
Menurut dirinya, hari-hari itu dipenuhi dengan kehangatan yang tak pernah
dia rasakan sebelumnya.
Setelah itu, dia akhirnya diberkahi seorang anak, yang merupakan hal lain
yang tidak bisa dia alami di sini di dunia nyata. Berita itu memberikan
Pada saat itu dia sudah sekarat, bisa terus hidup hanya karena bantuan
berbagai alat pendukung kehidupan, dan akan sangat mengejutkan jika dia
bisa hidup lebih dari dua bulan lagi.
Itu sama saja dengan setengah tahun di Infinite Dendrogram. Tak perlu
dikatakan lagi, waktu yang dia miliki tinggal sedikit.
Dia akan mati tanpa bisa mencapai hari tua bersama istrinya, tanpa bisa
melihat anak tiri nya tumbuh dewasa… atau bahkan melihat wajah dari anak
kandungnya. Hal itu membuatnya mengingat keputusasaan.
Tentu saja, penyakitnya sudah menjadi lebih parah sejak saat itu.
Kesempatan berhasilnya telah turun, dan kami ragu apakah bahkan
kesempatan itu mencapai angka 3% sekarang.
Dia menjawab, “Demi masa depan dimana aku hidup bersama keluargaku.”
Keajaiban hanya disebut keajaiban karena hal itu sangat jarang terjadi.
***
Desa Torne
Salah satu event utama dalam festival ini, Tarian Kincir Bintang, akan
segera dimulai di alun-alun desa, dan dia ingin pergi kesana bersama ibunya.
Itu adalah event dimana keluarga atau kekasih saling berpasangan dan
menari dengan sepenuh hati mereka. Banyak orang dari “sisi lain”
menyebutnya sebagai “tarian rakyat.”
Mengingat ekspresi yang tampak agak kecewa milik singa itu membuat
Louie terkikik.
Lalu dia mengingat Shijima yang menari dengan gembira sambil di ajari
oleh Farica. Digabungkan dengan ingatan tentang koreografi Juno yang aneh,
itu memberikan rasa hangat yang nyaman di hatinya.
Tapi tahun ini, Shijima tidak ada bersama mereka. Itu berarti bahwa Juno
dan Gringham juga tidak akan ada disini, karena mereka adalah Embryo dan
mount-nya. Farica, yang sedang hamil, juga tidak bisa ikut menari.
Meski begitu, Tarian Kincir Bintang, dan kegiatan lain yang ada di festival
ini, adalah event yang mengingatkan Louie pada waktu-waktu menyenangkan
bersama keluarganya.
Itu adalah sebuah gunung yang terletak tidak terlalu jauh dari desa.
Sebuah kilatan cahaya keluar dari salah satu sudut gunung itu, dan tak lama
kemudian, sebuah objek hitam keluar dari sana dan terbang tinggi ke langit.
Objek itu mengeluarkan suara yang bisa mengganggu kewarasan siapa saya
yang mendengarnya.
Kami berbicara selama 30 menit, yang sama dengan satu setengah jam di
dalam game. Matahari masih tinggi dilangit, dan festival masih berlangsung
meriah. Tapi Aku dan B3 sama-sama sedang tidak mood untuk menikmatinya
lagi.
“…”
Kami berdua diam sepenuhnya. Apa yang kami dengar dari Tsukikage
benar-benar mengejutkan.
“Kalau dipikir-pikir, kita bisa menebak hal ini saat Farica menyarankan
bahwa kita tidak perlu mencari Shijima,” komentar B3. “Dia sudah tau bahwa
Shijima-san sedang membahayakan nyawanya untuk suatu hal di ‘sisi lain.’
Dan fakta bahwa dia belum kembali sampai saat ini… berarti Farica mungkin
menyadari apa yang terjadi kepadanya.”
“… Kurasa begitu.”
“Meskipun Farica memiliki firasat kalau Shijima sudah mati,” lanjut B3,
“dia masih bisa mempercayai kalau Shijima masih hidup di suatu tempat
selama dia tidak mengetahui kebenarannya. Farica sepertinya memilih untuk
menunggu karena dia ingin menjaga harapan itu tetap hidup.”
Lalu, setelah menerima banyak kesedihan dari keluarga kami, dia pulang
ke rumah sambil mengatakan “Halooo!” dengan riang, seolah-olah itu
bukanlah hal yang besar.
“Oh, aku menjebol lambung kapal yang tenggelam itu dan berenang
menyusuri Samudera Pasifik sampai aku menemukan kapal lainnya.”
Aku tidak tau harus berkata apa tentang dirinya. Keberadaannya adalah
sebuah enigma.
Hal itu hampir tidak ada hubungannya dengan masalah saat ini, tapi
mengingat kakak perempuanku bisa sedikit meningkatkan semangatku.
“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan, Ray?” tanya B3.
“Yah, kita harus memutuskan apakah kita akan memberitahu hal ini
kepada mereka atau tidak…” kataku, kemudian mendesah. Tidak peduli
apakah aku membongkar nasib Shijima-san kepada mereka atau tidak, itu
tetap sama meninggalkan rasa yang tidak enak dimulutku.
“… Ya. Jika kita tidak memberitahu mereka, mereka tidak akan pernah
mengetahui kebenarannya. Nasib Shijima-san akan terus terselimuti kegelapan
selama sisa hidup mereka.”
“Itu akan meninggalkan rasa pahit dimulutku, itu kejam, dan mereka
mungkin akan marah kepadaku karena hal itu, tapi… tapi tetap saja, itu
adalah sesuatu yang harus dilakukan.”
Itu membuatku takut. Pemikiran tentang memberi rasa putus asa kepada
mereka memberiku rasa takut tanpa henti.
“Jika itu yang kau pilih, maka itu mungkin adalah yang terbaik,” kata B3.
“Kaulah yang harus memutuskan hal ini. Aku tidak terlalu memperdulikan
para NPC… para tian… tidak seperti dirimu.” Dia menatap festival yang ada di
kejauhan. Para tian dan Master sama-sama menikmati festival itu. “Aku
adalah apa yang mereka sebut sebagai ‘ludo.’ Bagiku, dunia ini tidak lain
hanyalah sebuah game.”
Aku terdiam.
“Hal yang sama juga berlaku pada para tian,” katanya. “Dimataku, mereka
hanyalah para AI yang sangat maju. Jika hanya sendirian, aku bahkan tidak
akan menerima permintaan itu. Setelah mengetahui kebenarannya,
kemungkinan besar aku akan menghilang dari pandangan mereka, tanpa
pernah memutuskan apakah akan memberitahu mereka atau tidak. Tapi
sekarang…”
Berkat dirinya, sekarang aku sudah siap. Ini adalah saatnya aku pergi dan
memberitahu mereka. Untuk menceritakan kebenaran kepada mereka
tentang—
“K y a H a h A h a h A H a h A h a H!”
Sebuah suara tawa gila tiba-tiba bergema di sekitar kami. Itu mirip seperti
suara gelas yang bergesekan, tapi itu terdengar seperti tawa yang berisi
kegilaan murni.
***
“Bangsat! Para bajingan SolCri itu menguras uang kita! Kita harus
menemukan sesuatu untuk menggantinya!”
Sepuluh Master aneh sedang berada di dalam sebuah gunung tidak jauh
dari Torne.
“Hhhhaaa… tapi bukan berarti kita akan menemukan UBM, kan? Cerita itu
sudah berumur ratusan tahun, dan orang-orang bilang kalau tidak ada
“Meteor?”
“Bukankah kau tau? Di manga dan LN, logam meteoroid yang kau dapat
dari meteor adalah sebuah bahan pembuatan senjata yang sangat kuat. Hal
yang sama pasti juga berlaku di Dendro.”
“Ahh, begitu. Meskipun UBM itu sudah hilang, meteor yang menghantam
makhluk itu seharusnya masih ada disini.”
“Baik, baik.”
Apa yang gagal mereka sadari adalah bahwa, jika meteor itu memang
besar, seluruh desa yang ada di sekitar sini pasti sudah musnah, yang berarti
bahwa meteor yang ada di dalam cerita itu pasti berukuran kecil. Meskipun
mereka terus menggali, mereka akan berakhir dengan tangan kosong dan
kembali ke festival untuk meningkatkan semangat mereka.
Bukan hanya itu, tapi “obor” yang telah berkurang drastis 300 tahun yang
lalu telah meningkat dalam jumlah besar.
“K y A h a H!”
Setelah mengubah seluruh cahaya yang dia kumpulkan menjadi MP, dia
menggunakan tonjolan kristal di ujung tentakelnya untuk menembakkan sinar
panas yang memiliki temperatur mencapai ribuan derajat.
Master itu bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menyadari apa yang
terjadi, dan bahkan teman-temannya juga tidak cukup cepat untuk
menyadarinya, apalagi menolongnya. Apa yang dia lihat adalah temannya yang
lenyap dan bebatuan yang meleleh.
Dia tidak memiliki mulut atau apapun yang bisa membentuk sebuah wajah,
akan tetap tubuh kristalnya mengeluarkan tawa penuh kegilaan.
“K y H a h A H a h A h a H a H a A h K y a K Y a H!”
Dia sama senang dan polosnya seperti seorang anak yang hendak meniup
lilin di kue ulang tahunnya.
Mereka masih belum menyadari apa dia sebenarnya, tapi mereka memiliki
lebih dari cukup alasan untuk mempercayai kalau dia adalah sebuah bahaya
dan mencoba menghentikannya dengan skill dan Embryo mereka.
“K y a H a h A h a h A H a h A h a H!”
Bagi mereka yang ada di bawah, saat ini dia hanya tampak seperti sebuah
titik hitam.
Dari sana, monster itu tidak dapat melukai mereka, dan mereka juga tidak
dapat menyerangnya. Mereka berpikir bahwa monster itu merasa terpojok dan
lari setinggi yang dia bisa.
“Eh?”
Hal itu mengingatkan mereka tentang apa yang mereka dengar di dalam
drama festival.
Tapi tidak ada pedang ataupun anak panah yang bisa mencapai ketinggian
tempatnya berada. Beberapa bahkan mencoba menantangnya sambil menaiki
naga terbang, tapi bahkan makhluk bersayap besar itu juga tidak dapat
mencapai ketinggian yang cukup.
Drama itu adalah alasan utama kenapa mereka ada disini. Kalimat yang
mereka dengar di drama itu telah menginspirasi mereka untuk menggali
gunung ini.
Tapi, tidak ada seorangpun yang bisa menyalahkan mereka akan hal itu,
karena itu tak lain adalah sebuah kegilaan. Bagaimanapun, orang gila mana
yang bisa membayangkan seekor UBM yang memiliki kemampuan serangan
dengan jangkauan 10,000 metel dan menggunakannya untuk melakukan
serangan secara sepihak dari ketinggian di atas atmosfer?
“K Y a h A h a h A H a H a h A h h A H!”
Sinar panas yang dia tembakkan mendistorsi udara di sekitarnya saat sinar
itu mencapai daratan dan membakar Master lainnya.
Memang, ada satu hal yang salah dalam drama itu. Dia tidak memakan
cahaya dari “obor.” Sinar matahari dan bintang sudah lebih dari cukup untuk
memberikan energi yang dia butuhkan.
Sebagai sebuah entitas yang hanya memakan cahaya dan bisa bertahan
hidup hanya dengan itu, dia tidak perlu menyerang setiap makhluk hidup yang
ada di bawah.
“K y a H a H?”
Jika makhluk itu adalah manusia, pikiran itu mungkin akan jadi sesuatu
seperti ini:
“Aku” telah membakar begitu banyak mereka. Tapi mereka tidak terbakar
seperti “obor” yang “aku” sukai. Mereka tidak menunjukkan cukup rasa sakit
dan putus asa. Hei, tapi kenapa? Kenapa?
Para Master telah mematikan rasa sakit mereka, jadi mereka tidak
merasakan penderitaan terbakar hidup-hidup. Dan bukan berarti mereka
benar-benar mati, jadi rasa putus asa mereka juga tidak terlalu besar.
Dia menatap daratan yang ada di bawah dan segera menemukan apa yang
dia cari.
Festival yang sedang berlangsung di Torne, yang penuh dengan para tian.
Dia adalah seekor UBM kelas Ancient Legendary… dan seekor makhluk yang
menempatkan dirinya di wilayah yang tak dapat dijangkau makhluk lain.
Saat tawa aneh itu bergema, sebuah objek hitam misterius meloloskan diri
dari gunung dan terbang ke angkasa dengan kecepatan luar biasa. Seperti
sebuah roket, objek itu menembus awan yang ada di atas dan berhenti saat
benda itu hanya tampak seperti sebuah titik hitam di langit.
Itu mengingatkanku akan kegelapan yang dipanggil oleh setan itu, tapi
mungkin ini memiliki sebab yang berkebalikan. Jika Superior Embryo
miliknya bisa menciptakan malam, maka titik di langit itu menyerap semua
cahaya dan merampas siang hari dari dunia.
Aku melihat titik itu dan melihat seekor monster yang memiliki penampilan
seperti sebuah bola kristal penuh retakan dengan sepasang sayap hitam. Di
atasnya, terdapat nama “Void of the Blacksky, Monochrome.”
Itu pasti adalah “Blacksky,” UBM yang diceritakan di dalam drama itu.
Monster dari sejarah yang menjadi asal dari Festival Kincir Bintang.
Makhluk itu telah dihantam meteor dan terkubur di bawah tanah selama
300 tahun. Apakah makhluk itu benar-benar bisa bertahan selama berabad-
abad tanpa makanan dan minuman?
Dan seolah-olah itu belum cukup, tembakan cahaya itu tidak berhenti.
Mereka terus berjatuhan seperti hujan.
Suara itu penuh dengan niat jahat. Rasanya seolah-olah itu adalah caranya
untuk memberitahu para korban tentang betapa gembiranya dia saat ini. Kota
yang terbakar, orang-orang yang ketakutan, dan anak-anak yang menangis
mencari orang tuanya—semua itu memberikan kegembiraan besar kepadanya.
Dia menonton rasa takut dan tragedi tiada akhir itu dan tidak merasakan
apapun selain kesenangan.
“Kau tolong Farica dan para tian lainnya untuk menemukan tempat
berlindung!” teriakku. “Aku akan menangani makhluk itu.”
Silver berlari ke arah langit dengan sudut hampir 90 derajat saat aku
melawan gravitasi dengan cara mengalirkan sihir ke dalam tangan buatanku
dan menambah kekuatan ke kaki-ku yang ada di pijakan.
Sudut pandang vertikal itu memberiku pandangan yang bagus dari desa
Torne. Menatap ke arahnya, aku melihat bayangan empat mount terbang lain;
seekor gryphon, hippogryph, wyvern, dan seekor naga langit besar—mungkin
kelas Pure-Dragon.
“Aku Lang, hanya seorang Gale Rider tanpa nama julukan! Riser sudah
bercerita tentang dirimu! Dia adalah anggota lama di klan kami!”
“Ya! Pokoknya, semuanya jadi kacau, ya? Ayo kita bekerja sama dan—”
Tiba-tiba, kepala Lang lenyap sepenuhnya.
Hanya dalam sekejap dan tanpa suara, sebuah tembakan cahaya dari atas
telah melenyapkan kepalanya. Tubuhnya yang tersisa langsung berubah
menjadi partikel cahaya, sementara hippogryph miliknya langsung kembali ke
dalam jewel secara otomatis.
Mendongak ke atas, aku melihat tentakel milik monster itu berputar saat
ujungnya di arahkan kepada kami.
“HyaHAH! Kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan!” teriak
penunggang wyvern berambut mohawk. “Aku akan membalaskan dendam
teman-teman klan-ku dan para tian! Kami tidak pernah lari dari pertarungan!”
“Ah, jadi jarak efektifnya lebih rendah dari 10,000 meter!” teriak Master
Pure-Dragon.
Pada dasarnya, bahaya yang sebenarnya baru akan muncul saat kami sudah
berada di dekatnya.
Jika kekuatan tembakan itu masih rendah, itu artinya instant kill yang di
alami Lang hanya terjadi karena tembakan itu tepat mengenai kepalanya…
Wew, sungguh pria yang malang.
Aku mendengar suara di belakangku dan menoleh untuk melihat apa yang
menyebabkannya. “Hm?”
Meskipun hanya kami yang terbang ke atas langit, seseorang yang tinggal di
permukaan sepertinya juga mencoba melakukan sesuatu.
“Asal kau tau, misil itu bukan satu-satunya serangan yang datang dari
permukaan,” tambahnya. “Tapi semua serangan lain juga sudah digagalkan
oleh tembakan cahaya milik makhluk itu.”
“Semuanya, huh?”
“Geez… Seberapa jauh lagi makhluk itu berada?!” keluh Master gryphon,
dan aku juga sepemikiran dengannya.
“Keh! Apa-apaan jangkauan yang dia miliki?! Itu gila!” keluh pria berambut
mohawk, tapi sepertinya dia salah memahami situasinya.
Mungkin ada ketinggian maksimal yang bisa dia capai. Setidaknya, aku
berharap dia tidak bisa pergi ke luar angkasa, tapi meskipun dia bisa
melakukannya, kami memiliki masalah yang lebih besar.
“Ah…! Si… al!” seru Master penunggang gryphon. Suaranya mulai terdengar
jauh dan lemah.
“He… I, ini bu… ruk! Tubuh… ku… tidak… bis… a menaha…n ini…”
Tapi, Monochrome masih berjarak 10,000 meter di atas kami, dan dia
masih tetap terbang lebih tinggi lagi.
Sekali lagi, mungkin ada batasan seberapa tinggi dia bisa terbang. Tapi
meskipun dia tidak bisa meninggalkan atmosfer dan melarikan diri keluar
angkasa, batas dari ketinggian yang bisa dicapai makhluk hidup jauh lebih
rendah.
“Si… al…!”
Master gryphon dan mohawk penunggang wyvern tidak punya pilihan lain
selain menyerah. Pure-Dragon masih bisa bertahan, tapi pergerakannya telah
menjadi terlalu tumpul untuk bisa menghindari hujan tembakan cahaya dari
makhluk itu. Naga itu meraung kesakitan saat serangan itu membakar
tubuhnya, dan pada akhirnya menembus sayapnya dan membuatnya terjatuh.
“Khh! Reca…ll!”
Jatuh dari ketinggian ini sudah pasti akan memberinya death penalty, tapi
mungkin dia sudah menyadari hal itu. Bagaimanapun, tatapan matanya pada
dasarnya mengatakan, “Aku menyerahkan semuanya kepadamu.”
“… Ya.”
Silver adalah sebuah Prims Steed, bukan makhluk hidup, jadi dia bisa
terbang lebih tinggi dibanding mount lainnya. Bahkan aku juga bisa bertahan
berkat Wind Hoof-nya. Skill itu menciptakan lapisan udara tipis yang
melindungiku dari atmosfer yang dingin dan minim oksigen. Tapi sayangnya,
meski begitu, batas kami sudah dekat.
Atau, lebih tepatnya, lapisan udara yang ada di bawah kakinya hancur saat
menahan berat kami.
Aku tau kalau pada akhirnya ini akan terjadi. Bagaimanapun, Silver
sebenarnya bukan “terbang”, melainkan “berjalan di atas udara yang
dikeraskan.”
Saat kami berada di stratosfer seperti ini, 15,000 meter dari daratan,
udara disini terlalu tipis bagi Wind Hoof untuk menciptakan pijakan yang
cukup kuat untuk menahan kami, dan memberikan sedikit lebih banyak MP
juga tidak dapat menyelesaikan masalah itu.
Bahkan barrier yang melindungi hidupku juga sudah hampir hancur akibat
tembakan cahaya yang menggoresnya. Udara di sekitar kami semakin
mengandung sedikit oksigen dan menjadi semakin berbahaya. Terbang lebih
tinggi lagi hanya akan membuatku berada dalam bahaya akan kematian
instant jika barrier ini hancur.
“Cih!” aku mendongak ke atas dan melihat bahwa jarak antara kami dan
Monochrome masih sama jauhnya seperti sebelumnya.
“Kemungkinan besar itu adalah sebuah skill,” kata Nemesis. “Skill yang
sepenuhnya dibuat untuk mengejek.”
“…”
“Ray! Kita sudah mencapai batas!” teriak Nemesis. “Kita tidak bisa
terbang lebih tinggi lagi!”
Silver mulai melambat. Dia tidak bisa lagi menciptakan cukup udara
terkompresi untuk terus berlari.
Kami tidak punya cara untuk terbang lebih tinggi lagi dan mencapai
monster itu.
Sisa panasnya menggoresku dan Silver, tapi itu hanya memberikan damage
kecil.
Kami turun dengan gerakan hampir vertikal, jadi aku menggenggam tali
kekang Silver dengan sekuat tenaga dan mengapitkan kakiku ke tubuh Silver
untuk mencegah diriku jatuh.
Tak lama kemudian, kami berada di jarak lebih dari 10,000-meter dari
Monochrome dan berhasil lolos dari jarak tembakan cahayanya.
Tidak ada satu orangpun di tempat kami mendarat, tapi di desa, aku
melihat sekelompok Master sedang melindungi banyak turis, menolong mereka
menemukan tempat untuk bersembunyi. Para Master lainnya mendongak ke
langit, sepenuhnya waspada dan bersiap untuk menerima tembakan cahaya
lainnya.
Saat ini hal itu tak ada gunanya sih, karena daratan masih berada di luar
jangkauan Monochrome.
Monster itu kembali tertawa untuk menciptakan teror sambil bersiap untuk
menyerang saat desa ini kembali berada di dalam jangkauannya.
Dalam perjalanan kami ke daratan, aku menyadari kalau dia tidak bisa
turun secepat dirinya terbang ke atas. Kecepatan turunnya tidak dapat
dibandingkan dengan kecepatan terbangnya yang mirip roket. Bahkan,
kecepatan turunnya lebih lambat dari pada terjun bebas.
Dari apa yang bisa kulihat, akan butuh waktu sekitar 30 menit sampai desa
ini kembali ke dalam jangkauan serangannya.
Itu bagus. Mengingat bahwa sekarang kami memiliki lebih banyak waktu
untuk menolong orang-orang menemukan tempat berlindung, sepertinya usaha
kami tadi tidak sia-sia.
“Itu memang tidak sia-sia, tapi kita masih tidak memiliki cara untuk
menghancurkan kristal itu,” kata Nemesis setelah kembali ke bentuk manusia.
“Ada hal lain yang kusadari tentang makhluk itu,” kataku. “Monster itu
kemungkinan tidak terlalu tangguh.”
“Itu pasti adalah sebuah luka lama,” kataku. “Itu mungkin adalah luka
yang dia dapat saat dia dihantam oleh meteor itu.”
Berdasarkan drama itu, dia telah dihantam jatuh dari langit dan terkubur
jauh di dalam tanah selama beberapa abad. Namun, meteor yang melakukan
hal itu mungkin tidak terlalu besar dan kuat.
Gouz-Maise ataupun setiap UBM kuat yang diceritakan Shu kepadaku bisa
menahan meteor itu hanya dengan stats mereka saja atau dengan mudah
memulihkan diri dari luka yang disebabkan meteor itu. Monochrome, disisi
lain, telah menerima luka parah dan belum bisa memulihkan diri sampai saat
ini.
Dari apa yang bisa kupahami, kecepatan terbangnya yang luar biasa,
jangkauan serangannya yang gila, dan kemampuannya untuk menyerap cahaya
pasti telah berdampak pada rendahnya HP, END, dan kemampuan regenerasi
yang dia miliki.
Dan aku bisa dengan mudah mendapatkan damage sebanyak itu dengan
cara membiarkan tembakan cahaya itu mengenaiku dan menyembuhkan diri
menggunakan item penyembuh dan kemampuan BR Armor-ku.
“Yang jadi masalah adalah kita tidak punya cara untuk menyerangnya,”
kata Nemesis.
Itu masih menjadi masalah terbesar dari monster ini. Meskipun dia adalah
salah satu UBM dengan fisik paling lemah, itu tidak akan ada artinya jika kami
tidak bisa mendaratkan satupun serangan padanya.
Saat ini Xunyu tidak ada bersama kami, jadi cara pertama bukanlah sebuah
pilihan, dan berdasarkan fakta bahwa semua serangan anti-udara telah
berhasil dia tangkis, tidak ada seorangpun disini yang memiliki skill untuk
melakukan cara kedua. Dan tentu saja, kami bukanlah pengecualian untuk hal
itu.
Nemesis terdiam. Sepertinya ada hal lain yang sedang dia pikirkan. Pada
akhirnya, dia berkata, “Ray, bolehkah aku kembali ke dalam tato sebentar?”
“Apa?”
“Itu bukan tidak mungkin. Meskipun harus kuakui bahwa apa yang ku
analisa sejauh ini memiliki lebih banyak lubang dibandingkan keju swiss. Tapi
aku berhasil membuat kemajuan setelah kita menahan serangannya.”
“Tunggu, jadi…”
“Ini akan menjadi perjudian ganda,” lanjut Nemesis. “Kita harus berdoa
agar skill yang di analisa ini bisa melukai monster itu… dan berharap agar kita
bisa menggunakannya dengan baik. Jika salah satu dari hal itu tidak
membuahkan hasil, maka kita tidak akan bisa berbuat apa-apa.
“Tentu saja.”
Wew, ini selalu terjadi kepada kami, huh? Pikirku, sambil menghubungkan
antara situasi saat ini dengan pertarungan kami melawan Gardranda dan
Gouz-Maise.
“Tentu saja. Berharaplah yang terbaik, Ray,” jawabnya saat dia kembali
ke dalam tato ku.
“Apakah ini tempat perlindungan dari serangan udara?” gumamku saat aku
menatap sebuah bangunan setengah bola yang sebelumnya tidak ada disini.
Aku juga bisa melihat dua bangunan lain yang berbentuk sama dengan yang
ini. Mereka mungkin dibuat dengan kerja sama antara orang-orang dengan skill
sihir tanah atau Master dengan Embryo yang bisa memanipulasi tanah.
Material mereka adalah bumi itu sendiri, jadi mereka tampak seperti terkubur
di tanah.
Aku tidak tau apakah bangunan itu bisa bertahan dari tembakan cahaya
jarak dekat milik Monochrome, tapi mereka mungkin bisa bertahan dari
tembakan cahaya berjarak 10,000 untuk sesaat.
Aku memasuki salah satu tempat perlindungan itu dan berjalan menerobos
kerumunan turis dan penduduk desa, untuk mencari B3, Louie, dan Farica.
“Aku minta maaf, tapi aku tidak bisa membiarkanmu memaksakan dirimu
dan beresiko melukai bayimu…” kata B3.
“Benar,” angguk B3. “Kami juga sudah mencarinya di bangunan lain, tapi
dia juga tidak ada disana. Menurut salah satu temannya, tepat sebelum
Monochrome muncul, Louie pergi untuk mengajak Farica-san menari.”
“Ah!” aku terkesiap. Itu artinya Louie sedang sendirian saat monster itu
mengamuk. Aku membayangkan skenario terburuk, dan itu membuat keringat
dingin mengalir dipunggungku.
“Biarkan aku ikut denganmu,” kata B3. “Tolong tunggu disini, Farica-san.”
“Tapi Louie…”
Tolong jangan terluka, Pikirku saat aku dan B3 naik ke punggung Silver dan
mulai mencari ke seluruh bagian desa dengan panik.
Selingan – Keluarga
Desa Torne
Louie sedang berada di dalam salah satu bangunan kincir angin yang ada di
desa, meringkuk dan menangis ketakutan.
Meskipun itu bisa melindunginya dari bahaya yang ada, dia akan langsung
dibakar oleh monster itu jika dia keluar. Kincir angin itu adalah tempat
berlindung dan juga penjara baginya.
Gema tawa dari monster itu memberinya rasa takut tanpa henti, dan
kesendirian itu membuatnya merasa tak berdaya, tapi lebih dari apapun, dia
tidak bisa berhenti mengkhawatirkan ibunya, yang, dia pikir, masih berada di
rumah.
Sebenarnya ini bukanlah situasi yang bisa ditangani oleh Shijima, tapi
Louie yang masih bocah masih belum bisa berpikir sejauh itu. Sama seperti
bocah lainnya, Louie hanya ingin ayah-nya datang menyelamatkannya.
Anak itu telah menyayangi Shijima sejak saat mereka bertemu empat
tahun lalu. Karena merupakan penyelamatnya dan Master yang sangat kuat,
pria itu bagaikan seorang pahlawan baginya.
Namun, kekaguman Louie sama seperti reaksi yang biasanya kau tujukan
pada para atlet terkenal; Shijima jelas bukanlah sosok seorang ayah baginya.
Hati bocah itu tidak menentang kenyataan kalau sekarang Shijima adalah
ayahnya. Dia tetap mencintai dan menghormati pria itu, tapi dia tidak bisa
meraskan kesan keayahan darinya, yang merupakan hal yang wajar bagi
seorang bocah yang ibunya baru saja menikah lagi.
Pemikiran itu membuatnya sulit untuk mengidolakan pria itu sama seperti
sebelumnya, dan itu mulai menciptakan jarak yang canggung diantara mereka.
Shijima mulai tinggal bersama mereka, dan Louie bersikap seperti orang
asing saat berada di dekatnya, bukannya seperti sebuah keluarga.
Baik Farica maupun Shijima tidak mengatakan apapun tentang hal itu.
Mereka percaya bahwa, tidak peduli bagaimana perasaan bocah itu tentang
hal itu, Louie harus membiasakan diri dengan hal itu—atas keinginannya
sendiri. Karena hal ini, Gringham dan Juno segera menjadi lebih khawatir
dibandingkan kedua orang tuanya.
Itu adalah hari peringatan kematian dari ayah kandung Louie, jadi mereka
datang untuk membersihkan dan menghias makam itu dengan bunga.
Setelah berdoa cukup lama, pria itu mulai berkata dengan pelan, “Selama
aku masih bernafas, aku pasti akan membahagiakan mereka.”
Perkataan itu ditujukan kepada orang yang telah melindungi orang yang
paling Shijima cintai sebelum dia masuk ke kehidupan mereka.
Itu adalah sebuah janji kepada pria yang sudah tidak ada lagi bersama
mereka.
Sejak hari itu, Louie pelan-pelan mulai kembali akrab dengan Shijima, dan
mereka menjadi ayah dan anak yang bahagia.
Festival Kincir Bintang yang keluarga itu kunjungi setelah itu adalah salah
satu kenangan terbaik dalam hidup Louie.
Tahun lalu, dia memiliki ayahnya, bersama dengan Gringham dan Juno,
tapi sekarang, mereka tak tampak dimanapun.
***
???
Pada akhirnya kamu mungkin akan dilepaskan. Jika itu terjadi, aku tidak
akan bisa memberimu perintah lagi. Tapi jika kamu… jika menurutmu hari-
hari yang kita habiskan disini sama berharganya seperti yang kurasakan… jika
kamu menganggap kami sebagai keluargamu… maka ada sesuatu yang ingin
agar kamu lakukan.
Dia sudah tertidur selama dua musim penuh. Banyak yang telah berubah.
Dan setelah mengamati kondisinya saat ini, dia menyadari bahwa dia telah
kehilangan ikatan dengan seseorang yang sangat dia sayangi, yang
membuatnya merasa sangat sedih.
“Eh…?” Dia kemudian menyadari kalau ada yang aneh dengan langit di
atas.
Dia tidak merasa kalau sekarang adalah malam hari, akan tetapi anehnya
langitnya begitu gelap, belum lagi dia mendengar tawa tidak menyenangkan
dari atas.
Namun, suara tawa itu bercampur dengan suara lain—suara yang tak dapat
dia abaikan bagaimanapun caranya.
Chapter 5 – B. B. B.
Paladin, Ray Starling
“Kita akan mengitari alun-alun festival dan jalan desa!” jawabku. “Kau
teruslah melihat sekeliling!”
“Baik.”
Baru satu jam yang lalu, tempat ini dipenuhi oleh orang-orang yang
menikmati festival dengan senyum cerah di wajah mereka, tapi sekarang,
tempat ini tampak benar-benar sepi, dan satu-satunya sisa kegembiraan itu
adalah sisa-sisa kincir bintang yang terbakar dan berteberan disana-sini.
Berharap agar Louie tidak berakhir seperti itu, aku berusaha sekuat tenaga
untuk mencarinya.
B3 mencolek pinggangku.
“Gh… apa yang baru saja terjadi?” aku melepaskan kekang Silver dan
berdiri. “Silver, apa yang terjadi?!”
Dia tidak bergerak dan masih tergeletak di atas tanah. Dia bahkan sama
sekali tidak mengejang atau sejenisnya. Seolah-olah dia sudah rusak, sama
seperti mesin biasa, dan aku sama sekali tidak bisa memahami hal itu.
“Benda itu tidak akan bergerak selama setengah hari,” kata seseorang di
belakangku. Aku berbalik dan melihat seorang pria mencurigakan yang
mengenakan sebuah bandana yang memiliki simbol lingkaran merah dengan
lingkaran hitam di tengahnya.
Dia tidak sendirian. Aku dan B3 sekarang telah dikepung oleh sekitar
sepuluh Master dengan simbol yang sama di pakaian mereka.
“Gremlin adalah Embryo milik pria ini. Dia bisa mematikan mesin dan
sejenisnya,” kata pria berbandana itu sambil menggaruk pipinya dan
menunjuk pria yang ada di sampingnya, yang sedang menyeringai.
“Jadi kaulah yang telah mematikan Silver,” kataku. “Apa yang kalian
inginkan?”
“Kami ada sedikit urusan denganmu, Ray Starling sang Unbreakable,” kata
pria berbandana.
Tentu saja itu bukan pertama kalinya aku dipanggil dengan julukan itu. Si
Lang yang kutemui sebelumnya juga menggunakannya. Meskipun, tidak seperti
dirinya, pria ini sama sekali tidak terlihat bersahabat.
“Kami adalah Sol Crisis, sebuah klan PK,” katanya. “Aku adalah ketua-nya,
Dum-dum Dan. Panggil aku ‘Dum-dum.’ Yah, itu tidak terlalu penting. Kita
tidak akan saling kenal dalam waktu lama.”
Sol Crisis? Pikirku. Yah, kalau kupikir-pikir, beberapa dari mereka tampak
tidak asing.
Mereka adalah orang-orang yang cari ribut dengan para mohawk di kedai
itu. Si pria berarmor tidak ada bersama mereka, sih.
Mereka adalah sebuah klan PK, jadi sudah hampir dapat dipastikan kalau
mereka ingin mem-PK ku. Mereka membuatku sulit untuk melarikan diri, dan
kemudian memperkenalkan diri mereka agar orang-orang tau kalau merekalah
yang telah mengalahkanku. Oleh karena itu tidak ada gunakan membunuhku
dengan serangan kejutan dan membuatnya sulit untuk menebak siapa yang
melakukannya.
Njir, bahkan ada beberapa orang berpakaian kerja yang merekam hal ini,
jadi motivasi mereka sudah dapat dipastikan.
Apa?
“Sekarang Sol Crisis sudah cukup terkenal, tapi kami tidak mempunyai
satupun pencapaian nyata, jadi kami ingin melakukan sesuatu yang besar dan
membuat nama klan kami menjadi benar-benar terkenal.”
“Ayolah, gan, saat ini sudah ada banyak orang yang bisa membunuh UBM.
Itu bukanlah hal yang spesial. Belum lagi bahwa kami tidak bisa mencapai
makhluk sialan itu. Mencoba untuk mengalahkannya adalah hal yang bodoh.
Maksudku, beneran, bahkan kau saja kabur darinya.”
Tapi, fakta bahwa orang yang tidak melakukan apa-apa untuk mengalahkan
Monochrome malah mengejek mereka yang mencoba melawannya benar-benar
membuatku kesal.
“Jadi ya, kami tidak bisa mengalahkan UBM yang ada di atas sana, tapi itu
tidak masalah, karena kami mendapatkan permainan yang jauh lebih bagus
disini. Dia berhasil bertahan melawan Superior dan Klan PK yang
memproklamirkan diri mereka sebagai yang terkuat, meskipun dia belum
mencapai level 100. Jika itu bukanlah permainan kelas atas, maka aku tidak
“Kyah ha ha! Dasar tolol! Sekarang adalah saat yang sempurna untuk hal
ini!” jawab orang lain selain Dum-dum.
Aku menoleh ke arah sumber suara itu dan melihat seorang pria yang
mengenakan armor penuh dan memiliki tinggi lebih dari tiga meter. Bangunan
gosong yang ada di sampingnya langsung runtuh. Tentu saja ini bukan pertama
kalinya aku melihat armor itu. Aku pernah melihatnya kemarin di air mancur
ibukota dan di desa ini, selama bertengkaran antara Sol Crisis dan Mohawk
League.
“Saat kau ada di Gideon, kami tidak bisa menanganimu karena semua
ranker dan King of Destruction yang ada di dekatmu, tapi sekarang, hanya
wanita itu yang ada disampingmu!” dia tertawa terbahak-bahak. “Dan juga
tidak ada orang lain yang akan mengganggu kami disini! Sekarang kau benar-
benar sebuah target yang sangat mudah!”
Aku terdiam. Dia tidak salah tentang hal itu. Pertahananku tidak bisa
digunakan terus menerus, jadi pertarungan jangka panjang melawan banyak
orang adalah mimpi buruk bagiku.
“Belum lagi kami memiliki senjata rahasia—aku!” raung pria bearmor itu.
“Namaku adalah Barbaroy! Aku adalah wakil ketua dari Sol Crisis dan orang
terkuat disini!”
Benar—B3 adalah sumber dari lonjakan itu. Aku tidak tau kenapa, tapi dia
mengeluarkan aura yang begitu mengintimidasi, dan itu bahkan tak dapat
dibandingkan dengan aura yang dia tunjukkan saat bertarung melawan K&R
kemarin. Aura itu cukup kuat untuk membuatku merinding, akan dia tampak
tenang seperti biasa.
… Tidak, aku tarik lagi perkataan itu. Aku melihat dan menyadari kalau
pegangan perisainya bengkok.
“Kyah ha ha! Benar, kan?” tawa pria berarmor itu. “Ini adalah satu-satunya
Gunhammer Plate, Magnum Collosus! Sebuah special reward yang kudapatkan
dari seekor UBM!”
“Begitu.”
Aku tidak tau kenapa hanya aku yang bisa merasakan aura yang
dipancarkan B3… pikirku. Hm? Tunggu.
“Ah,” seruku sambil melirik ke arag B3, lalu melihat rangkuman stats dari
party-ku. Tiba-tiba, semuanya jadi masuk akal. Aku paham kenapa B3 begitu
marah, dan orang macam apa pria berarmor itu.
“Oh tidak, aku mengetahuimu,” jawabku. “’Barbaroy Bad Burn,’ huh? Ya,
aku sangat mengetahui nama itu.”
“Kyah ha ha! Tentu saja! Coba gunakan skill Reveal atau Identification jika
kau mau. Lihatlah sendiri.”
Fakta dia menyebutkan skill-skill itu mungkin berarti bahwa kau akan
melihat tepat seperti apa yang dia katakan, tapi aku kurang lebih sudah tau
apa yang terjadi disini, jadi itu tidak masalah bagiku.
“Ya?”
Aku mengangguk dan pergi untuk mengambil Silver, yang masih tidak
bergerak. Setelah memasukkannya kembali ke dalam Inventory, aku bergegas
pergi dari sini.
“Hei! Jangan pikir kau bisa kabur!” teriak pria berarmor. Seluruh anggota
Sol Crisis bergerak untuk menghentikanku, tapi sebelum mereka bisa
melakukan apapun…
Mereka dibuat tidak bisa melakukan apapun kepadaku, jadi aku segera
memanfaatkannya untuk melarikan diri.
Aku menyerahkan Sol Crisis kepada B3 dan fokus untuk mencari Louie.
***
Desa Torne
Lebih tepatnya, ada satu orang yang tidak bergerak, sementara sisanya
hanya tidak dapat bergerak.
Yang terakhir adalah anggota Sol Crisis, terikat oleh tekanan gravitasi yang
tinggi, sementara yang sebelumnya adalah B3—pembuat tekanan gravitasi itu.
“Baiklah,” katanya dengan nada dingin saat dia berjalan dengan santai ke
arah pria berarmor. “Ada tiga hal yang harus kukatakan kepadamu, Tuan
‘Barbaroy.’”
Deskripsi itu benar-benar sesuai, karena kedua gauntlet itu tampak seperti
sarung tangan logam yang biasanya dipakai oleh para raksasa. Bukan hanya
itu, tapi mereka tampak sangat mirip dengan gauntlet dari armor milik
Barbaroy, yang, ngomong-ngomong, sekarang memiliki banyak retakan di
sekitar area perutnya.
“Magnum Colossus yang asli tidak serapuh ini,” lanjut B3. Suaranya hanya
memiliki sedikit emosi, membuatnya memberikan kesan dari seseorang yang
memberitahu muridnya tentang kesalahan mereka. “Meskipun penampilannya
bagus, kau seharusnya menggunakan logam yang lebih keras.”
“Nama Barbaroy Bad Burn yang sebenarnya tidak tertulis dalam katakan,”
jelas B3 dengan suara tanpa emosi. “Aku tau sulit untuk mengetahuinya
karena game ini memiliki fitur penerjemah bahasa, tapi itu adalah hal yang
bisa kau ketahui dengan melakukan sedikit penelitian.”
Nama itu jelas tertulis dalam bahasa Inggris, “Barbaroy Bad Burn.”
“Huh?!”
“Eh?”
“Oh, sepertinya kau belum memberitahu seluruh anggota klan bahwa kau
itu palsu,” komentar B3.
“T-Tidak…!” kata pria berarmor itu. “Aku adalah Barbaroy dan aku
mengenakan Magnum Colossus! Skill Reveal dan Identification dapat
membuktikannya!”
“Ya, dan itu membuat kebenarannya lebih mudah dipahami. Kau memiliki
Embryo yang membuatmu bisa memalsukan nama, bukan?” B3 mengungkap
kebohongannya dengan sebuah senyum dipaksakan di wajahnya. “Swindler dan
job sejenisnya memiliki skill ‘Falsify Name,’ tapi skill itu bisa dibongkar
dengan skill Reveal atau Truth Discernment level tinggi. Embryo-mu memiliki
memiliki skill yang berada di atas kedua skill itu. Sesederhana itu.
Skill ultimate milik superior job seperti Analyzing Eye of Wisdom milik
Franklin mungkin bisa membongkar skill pria ini, tapi untungnya—atau
mungkin malangnya—Barbaroy palsu tidak pernah bertemu dengan orang yang
memiliki skill seperti itu.
“Itu adalah skill yang sempurna untuk menipu orang, dan berpura-pura
menjadi seorang player berpengaruh untuk membuat klan-mu menjadi lebih
bergengsi adalah penerapan yang bagus dari skill itu. Namun, ada batasan dari
seberapa banyak orang yang akan bergabung sebelum kebenarannya
terungkap. Dari apa yang kulihat, sepertinya ada banyak dari mereka yang
tidak mengetahui hal ini.”
Benar, separuh dari anggota yang hadir disini mengira kalau Barbaroy
mereka itu asli, dan banyak dari mereka yang bergabung hanya karena
reputasi dari nama itu. Sekarang setelah kebenarannya terungkap, mereka
menunjukkan tatapan curiga kepada para anggota yang mengetahui tentang
hal ini.
“Yah, kalau begitu, coba kau buktikan sendiri,” kata B3 saat dia
melepaskannya dari efek Heaven’s Weight.
Karena bisa bergerak lagi, Barbaroy palsu itu berdiri dengan perlahan, dan
kemudian terkesiap setelah menyadari apa maksud B3.
“Jika kau benar-benar Barbaroy, kalahkan aku dan balikkan keadaan ini.
Tentu saja, aku juga tidak akan menahan diri.”
“Ghnhh…”
Barbaroy palsu itu tidak bisa mengangguk atas usulan itu, dan sudah lebih
dari cukup untuk membuktikan kalau dia itu palsu.
“Bangsat! Aku tak percaya aku bisa membiarkan peniru ini bertindak
seperti Barbaroy sungguhan!”
“Diam.” Tapi semua itu berhenti hanya dengan perkataan pelan tetapi
sangat mengancam itu.
“Maaf, tapi tidak ada gunanya kalian bertengkar. Tak peduli apapun yang
kalian katakan, aku tetap akan membunuh kalian semua.”
“K-Kami ditipu!”
“Ini bukan salahku! Aku tidak ada hubungannya dengan hal ini!”
“Selain itu, kurasa ini bukanlah sesuatu yang kau katakan setelah berbicara
sejauh ini, tapi sekarang aku sangat marah,” lanjut B3.
“L-Lalu kenapa…?”
“Heh heh heh. Kalian adalah klan yang bertindak begitu sombong meskipun
yang kalian miliki hanyalah ketenaran pinjaman. Jika itu bukan rendahan,
maka aku tidak tau lagi apa itu.” B3 terkekeh. “Dan meskipun begitu
rendahan, kalian punya nyali untuk merendahkan nama Barbaroy dan juga
Mad Castle, yang bisa dibilang meletakkan klan itu dibawah Sol Crisis
rendahan milik kalian.”
“Barbaroy Bad Burn tidak cukup baik untuk memaafkan hal ini.”
Suara B3 terdengar tenang, tapi tekanan yang dia keluarkan begitu besar,
membuat Sol Crisis menyadari hewan buas seperti apa yang mereka ajak
menari.
Armor itu tampak persis seperti milik Barbaroy palsu, tapi aura yang
dipancarkannya tidak bisa dibandingkan, karena itu adalah Gunhammer Plate,
Magnum Colossus yang sebenarnya.
“Oh, benar, aku lupa untuk mengatakan hal ketiga,” katanya saat semua
rasa haus darah dan kemarahannya menghilang seperti kabut.
“Ya. Aku bilang kalau ada tiga hal yang harus kukatakan, tapi sejauh ini
aku baru mengatakan dua hal.”
Dia telah mengatakan dua kesalahan yang dibuat si palsu itu, yaitu
durabilitas armor-nya dan tampilan namanya, tapi dia masih belum
menyebutkan kesalahannya yang ketiga.
“Oh, aku baru sadar kalau aku masih belum mengatakannya dengan
benar.”
Vermin menggunakan kekuatan itu untuk menipu banyak Master. Dia tidak
mau mengincar para tian karena dia tidak mau berakhir masuk ke dalam gaol,
tapi hal itu tidak akan terjadi jika yang dia tipu adalah sesama player, jadi dia
mulai melakukan penipuan lagi dan lagi.
Pada akhirnya, dia bertemu dengan sepasang Master lain yang juga sering
melakukan kejahatan: Dum-dum, seorang PK penyergap, dan Blue Screen,
seorang player yang masuk ke dalam daftar pencarian orang di Dryfe karena
telah merusak banyak mesin.
Dengan menggunakan nama dari seseorang yang kuat dan ditakuti, mereka
bisa mengancam dan memalak banyak orang, dan jika seseorang meragukan
tentang keaslian identitas Pker itu, mereka hanya tinggal menunjukkan
namanya, yang sudah diubah oleh Amanojaku, kepada orang tersebut.
Meskipun Embryo itu tidak bisa mengubah penampilan, mereka masih bisa
memalsukan PKer yang tidak pernah menunjukkan wajah mereka. Bahkan MVP
special reward tidak akan jadi masalah jika mereka bisa membuat sebuah
item yang tampak mirip dan mengubah namanya untuk membuatnya semakin
meyakinkan.
Selain itu, setelah mencapai bentuk keenam, Amanojaku tidak hanya bisa
memalsukan nama, tetapi juga bisa memalsukan stats.
Sebelum Superior Killer tiba di Altar, ada total lime PKer yang paling
ditakuti:
Full Armor Giant, Barbaroy Bad Burn, yang merupakan ketua Mad Castle
dan satu-satunya pemilik job tingkat tinggi di antara mereka.
Para PKer itu sangat ditakuti oleh para Master di seluruh penjuru kerajaan.
Tentu saja, King of Crime juga ditakuti oleh para tian, dan karena dia
langsung masuk ke dalam DPO kerajaan, sulit untuk mengatakan apakah dia
bisa dianggap sebagai Master milik kerajaan.
Kashimiya, Rosa, dan Eldridge masih aktif bermain, jadi mereka langsung
keluar dari daftar pilihan.
Selain itu, meskipun KoC masih ada disini, meniru namanya akan menjadi
terlalu berbahaya, karena sedikit saja namanya disebut akan langsung
membuat para pejabat kerajaan bereaksi.
Setelah dikalahkan oleh Over Gladiator, Figaro, klan Barbaroy bubar, dan
dia sendiri sepertinya telah menghilang.
Ada rumor yang mengatakan kalau dia berhenti bermain karena syok atas
kekalahan itu, dan membuatnya menjadi orang yang sempurna untuk ditiru
oleh Vermin.
Jadi Vermin pun melakukannya, menjadi Barbaroy Bad Burn palsu yang
tidak bisa diungkap menggunakan skill Reveal maupun Identification,
membuat mereka bisa menekan Master lain sesuka mereka.
Tidak butuh waktu lama bagi Barbaroy palsu untuk menaikan nama Sol
Crisis dan menjadikannya sebagai salah satu klan PK yang cukup terkenal di
kerajaan. Ketenaran itu menarik banyak anggota baru, menjadikannya sebuah
pilihan underground yang populer.
Jadi cara mereka untuk mengatasi hal itu adalah dengan mendapatkan
ketenaran selain sesuatu selain Barbaroy.
Namun, Ray Starling hampir selalu dikelilingi oleh para duel ranker,
teman-temannya yang aneh, dan bahkan King of Destruction, menjadikannya
sebuah target yang menakutkan.
Mungkin diluar sana ada banyak PKer yang ingin menangani sang
Unbreakble, tapi mereka langsung menyerah karena hal itu.
Tapi kemudian Vermin melihat Ray Starling sedang berada di air mancur
ibukota. Dia hanya ditemani oleh Nemesis, jadi mereka merasa kalau itu
adalah kesempatan emas bagi mereka untuk membunuhnya.
Jika Sol Crisi berhasil melakukan apa yang K&R tidak bisa, mereka akan
menjadi nama yang bahkan lebih besar dari K&R.
Itulah kesalahan besar yang dibuat Sol Crisis, dan balasannya akan
diberikan kepada mereka dalam bentuk sebuah kemarahan raksasa—PKer
terkuat ketiga di kerajaan.
***
Desa Torne
Sol Crisis sekarang sedang menatap Barbaroy Bad Burn yang asli, terbalut
dalam armor raksasa dan memakai sebuah helm yang menutupi seluruh
wajahnya.
Meskipun merasa ketakutan setelah diberitahu hal itu, para anggota Sol
Crisis merasa ingin tertawa melihat sikap B3. Tapi setelah dia benar-benar
mengenakan helm-nya dan berubah menjadi seorang PKer, segala perasaan
lucu mereka langsung sirna.
Meskipun dia tampak persis dengan peniru yang mereka miliki, aura
intimidasi yang pancarkan dan keganasan yang keluar dari armor-nya berada
di level yang benar-benar berbeda. Hawa keberadaannya begitu intens
sampai-sampai siapa saja yang pernah merasakannya akan bisa dengan mudah
membedakan mana yang asli dan yang palsu, meskipun sang peniru memiliki
nama yang sama dengannya.
Saat ini mereka sedang terperangkap di dalam medan gravitasi tinggi yang
tercipta di sekeliling Barbaroy. Tergantung pada jarak mereka darinya, medan
itu menambah berat badan mereka minimal 200 kali lipat dan maksimal 500
kali lipat, jadi mereka hampir tidak bisa bergerak sama sekali. Jangkauan
Di pinggir area skill, gaya gravitasi-nya 200 kali lebih besar gravitasi
normal, jadi orang yang berada disana hanya bisa bergerak jika mereka
memiliki 2000 STR, yang 200 kali lebih tinggi dari orang biasa. Itu adalah
beban yang hampir semua petarung garis depan dengan job tingkat rendah
dan tingkat tinggi bisa atasi dengan mudah.
Tapi, mereka yang berada agak jauh dari Barbaroy adalah mereka yang
memiliki job ranger dan support. Dan karena job sihir, pemanah, dan
penembak tidak membutuhkan terlalu banyak STR, mereka tidak memiliki
cukup STR untuk bisa lolos dari gravitasi yang 200 kali lebih besar dari
gravitasi normal.
Dan itu hanya berlaku bagi mereka yang berada di pinggir medan gravitasi.
Mereka yang berada lebih ke tengah bisa menerima tekanan gravitasi 300,
400, dan bahkan 500 kali lebih besar, dan terlebih lagi, mereka bahkan
menerima debuff Binding. Bahkan seorang pemilik job tingkat tinggi dengan
bonus pertumbuhan stats yang bagus dari Embryo mereka masih akan
kesulitan untuk lolos darinya.
Belum lagi bahwa bisa bisa bergerak saja masih belum cukup, karena
gravitasi ekstra masih akan melumpuhkan pergerakan mereka dan
membuatnya mustahil untuk bertarung dengan benar.
Karena alasan-alasan itu, Heaven’s Weight adalah sebuah skill yang sangat
menakutkan.
Tentu saja, itu tidak absolut. Selama insiden blokade ibukota, Figaro bisa
meloloskan diri dari medan gravitasi maksimum milik Barbaroy.
Tapi jika kau melihatnya dari sudut pandang lain, Figaro adalah satu-
satunya orang yang berhasil melakukannya, dan dia adalah seorang Superior.
Gabungan antara Heaven’s Weight dan skill ultimate milik Barbaroy yang
bahkan telah membunuh para pemilik Superior Job seperti Rosa dan Eldridge.
Faktanya, Figaro bisa melakukan hal itu karena buff super kuat dari Embryo
dan skill-skill yang dimiliki special reward-nya.
Tentu saja, Sol Crisis tidak memiliki apapun yang bisa mereka gunakan
untuk meloloskan diri dari medan gravitasi itu. Medan gravitasi itu begitu kuat
sampai-sampai ada beberapa anggota yang terbenam ke tanah dan mendapati
tulang mereka hancur.
Meskipun Heaven’s Weight itu kuat, skill itu juga menguras banyak MP.
Berdasarkan skill Reveal milik Dum-dum, saat ini MP milik Barbaroy hanya
tersisa sepertiga, dan dia menduga MP itu akan habis sebelum dia bisa
membunuh seluruh anggota klan-nya.
Oleh karenanya, Dum-dum bisa lolos jika saja dia berada di pinggiran
medan gravitasi. Namun, sebagai seorang petarung garis depan, dia telah
ditempatkan di posisi terdepan pengepungan.
Dia menyerah dan hanya berharap bahwa dia tidak akan menjatuhkan
item-item yang berharga, tapi kemudian… Barbaroy mengatakan sesuatu yang
tidak masuk akal.
Bagi beberapa anggota Sol Crisis, hal itu membuat beban mereka
berkurang, sementara untuk yang lainnya, karena Barbaroy mendekati
mereka, tekanan gravitasi yang mereka terima juga meningkat dan membuat
tulang mereka hancur. Namun, para anggota yang sekarang sudah bisa
bergerak lebih memiliki untuk tetap diam dan melihat apa yang akan Barbaroy
lakukan selanjutnya.
“Jika kalian bisa melakukannya, aku tidak akan menyerang kalian. Dan aku
bahkan akan menulis kontrak untuk hal ini. ‘Aku tidak akan menyerah siapa
saja yang, dalam waktu lima menit, berhasil mengurang sepersepuluh dari HP-
ku’ atau sejenisnya.”
“Apa, kalian tidak melihat UBM sialan di atas sana? Aku harus pergi dan
membantu temanku Ray untuk menangani makhluk sialan itu.”
Dengan kata lain, lima menit adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan
Monochrome untuk melanjutkan serangannya, dan hanya itulah waktu yang
rela Barbaroy buang untuk Sol Crisis.
“Kalian bisa mencoba kabur, tapi aku sudah melihat identitas kalian
dengan Reveal,” tambahnya. “Aku sudah mengingat nama dan otak kalian di
kepalaku. Aku tidak akan melupakan hal itu. Asal kalian tau, aku punya
ingatan yang sangat bagus.”
Jadi meskipun mereka lari dari sini sekarang, dia mungkin akan membunuh
mereka di lain waktu—dan mungkin tidak hanya sekali.
Kelima belas anggota klan saling menatap satu sama lain. Mereka yang
ditipu dan mereka yang menipu sama-sama mengesampingkan rasa
permusuhan mereka dan kembali bersatu.
“Hei, kau bilang kalau sepersepuluh saja tidak masalah, tapi, uh…” kata
Dum-dum, sang ketua. “Kami boleh membunuhmu, kan?”
Dengan itu, mereka memiliki janji lisan, dan Barbaroy juga tidak lupa
membuat sebuah Kontrak.
Pemandangan itu membuat hampir semua anggota Sol Crisis tertawa dalam
diam. Tidak terkecuali Dum-dum.
Dia hanya memiliki sekitar sepertiga MP yang tersisa, pikirnya. Jika kami
menyerangnya secara bersamaan, MP-nya akan habis sebelum pertarungan
selesai. Itu akan menjadi kesempatanku. Jika aku membuat orang-orang lain
Para anggota lain mungkin juga membayangkan hal yang sama dengannya.
Barbaroy mungkin menyadari hal itu, tapi dia tidak menunjukkan ketertarikan
pada hal itu.
“Ya, aku yakin kalian pasti penasaran. Pokoknya, bersiaplah untuk hancur
dalam berbagai hal,” katanya, membuat keringat dingin mengalir di punggung
para anggota Sol Crisis. “Baiklah. Aku akan mematikan medan gravitasi itu
dalam tiga detik. Tigaaaa…”
Stronghold Pressure adalah sebuah skill milik Shield Giant yang bisa
mengubah pertahanan menjadi serangan. Meskipun dia mengubah job-nya
menjadi Full Armor Giant, dia bisa dengan bebas menggunakan skill itu karena
dia menggunakan senjata yang tepat—sebuah perisai. Tentu saja, damage
yang diberikan sudah lebih dari cukup untuk menangani para caster yang
memiliki HP dan END yang rendah.
Jika ekspresi pada separuh wajah mereka yang masih tersisa diamati, dua
orang yang malang itu tampak tidak memahami apa yang baru saja terjadi.
Kali ini, kepala mereka hancur sepenuhnya, dan tidak butuh waktu lama
sampai mereka berdua menerima death penalty dan menghilang. Salah satu
“Huuuuh?!”
Para anggota Sol Crisis berdiri dan menjauh sambil berkata demikian, tapi
sepertinya Barbaroy sama sekali tidak memperdulikannya.
“Huhhh?” dia mendengus. “Aku sudah bilang kalau aku akan mematikannya
dalam tiga detik, bukan? Apa yang kalian maksud dengan tidak adil?”
Memang, dia mematikan skill itu tepat tiga detik setelah mengatakan hal
itu. Dia sama sekali tidak berbohong. Namun, dia dengan sengaja mulai
melakukan hitung mundur yang sebenarnya tidak ada gunanya untuk membuat
Sol Crisis percaya bahwa pertarungan akan dimulai sesaat setelah hitung
mundur selesai.
Selain itu, mereka juga tidak bisa membayangkan kalau orang yang ingin
bertarung setelah membuang situasinya yang sangat menguntungkan akan
melakukan pertarungan yang tidak adil.
“Dan lagi, memangnya kenapa kalau PKer bertindak tidak adil?” lanjutnya.
“Tidak menyangka serangan itu? Yah, itu salah kalian sendiri. Jika kalian
menginginkan pertarungan yang adil, pergi dan buat Kashimiya memenggal
kepala kalian. Kyah ha ha ha!” Tawa ejekannya penuh dengan kelicikan.
“Ngomong-ngomong, tentang kenapa aku mematikan medan gravitasi dan
memberi kalian kesempatan…”
“Bajingan itu langsung mengincar para penyerang sihir kita!” teriak Dum-
dum.
Saat bertarung melawan Full Armor Giant, yang unggul dalam hal pertahan
fisik, sihir adalah senjata terkuatmu. Barbaroy sepenuhnya menyadari hal itu,
jadi dia segera menangani para caster terlebih dahulu, tidak membiarkan
mereka melakukan apapun.
Tapi sayangnya…
Mereka berdua adalah petarung garis depan dengan AGI tinggi, tapi
memiliki STR dan END yang rendah. Tulang mereka hancur saat Barbaroy
berjalan mendekati mereka saat medan gravitasi masih aktif.
Barbaroy sendiri sudah mengatakan kalau dia mengetahui nama dan stats
mereka melalui skill Reveal. Sepertinya dia selesai menganalisa build para
anggota Sol Crisis dan segera mengalahkan para anggota dengan END rendah
menggunakan medan gravitasinya.
Bagaimanapun, max level Bishop kemungkinan bisa selamat dari satu Flying
Shield. Meskipun, kalau itu terjadi, Barbaroy akan menanganinya dengan cara
lain.
Pertarungan baru saja dimulai, tapi dia telah kehilangan tiga anggota—
lima, jika kau menghitung para build AGI yang tidak bisa bergerak. Dan
mereka bahkan tidak bertarung melawan player pemilik Superior Job atau hal
lain yang tidak normal. Barbaroy hanyalah pemilik job tingkat tinggi—sama
seperti mereka—dan hasil ini tidak lain disebabkan oleh taktiknya yang jitu
dan kejam.
Dia mengambil peran sebagai seorang PKer kasar, kejam, dan jahat sambil
menggunakan taktik bagus yang memanfaatkan susunan job milik musuh dan
celah mental.
Itulah alasan kenapa, meskipun hanyalah seorang player tingkat tinggi, dia
selalu dikelompokkan bersama para PKer pemilik Superior Job di Altar.
Bukan hanya itu, tapi sekarang dia lebih kuat dari pada saat itu.
“Gh… Tidak! Kami masih bisa menang!” Dum-dum meraung. “MP-nya hanya
tersisa kurang dari seperlima! Begitu juga dengan SP-nya! Teruslah
menyerang, dan kita akan menang! Jangan biarkan dia beristirahat!”
Dia menyadari kalau semangat klan-nya sekarang sudah hampir hancur dan
merasa kalau dia perlu membangkitkannya.
Beberapa anggota yang telah ditipu oleh Barbaroy palsu masih marah
kepada Dum-dum, tapi mereka tau bahwa yang dia katakan memang benar.
“Makan INI!”
Mereka berdua unggul dalam hal STR, jadi mereka bisa memberikan
damage kepadanya secara langsung melewati armornya. Namun…
“Huhhh?!”
Keduanya benar-benar tercengang dengan apa yang baru saja terjadi, tapi
bagi Barbaroy, hal itu berjalan sesuai dengan perkiraannya.
Berkat skill Reveal dan Identification, dia mengetahui stats serta job
mereka, jadi dia sepenuhnya menyadari damage semacam apa yang bisa
mereka berikan.
Belum lagi sekarang Barbaroy bahkan lebih tangguh dibandingkan dulu saat
dia bertarung melawan Figaro. Bagaimanapun, setelah kekalahannya, dia
telah menyusun ulang build-nya.
Mengambil Shield Giant sebagai sub job tingkat tinggi telah meningkatkan
pertahanan dasarnya dari 3,000 menjadi 5,000, jadi menggunakan Astro
Guard, yang mengali empat-kan pertahan penggunanya dengan ganti membuat
mereka tidak bisa bergerak, meningkatkan pertahanannya menjadi 25,000.
Situasinya telah berubah sejak saat itu. Setelah pembubaran Mad Castle,
dia menyusun ulang buildnya agar bisa digunakan untuk bermain solo.
Hasilnya, dia mengambil job Shield Giant, yang sekarang memberinya skill
baru dan meningkatkan stats-nya.
Selain itu, dia masih memiliki skill yang dia miliki sebelum penyusunan
ulang, seperti Damage Decrease dan Damage Reduction.
Oleh karenanya, Sol Crisis hanya bisa memberikan damage pada Barbaroy
jika dia kehabisan MP dan tidak bisa lagi mempertahankan Astro Guard-nya,
atau jika mereka memiliki semacam Embryo yang mampu melakukan itu.
“Emancipated Giant—Atlas!”
Sesaat setelah dia menggunakan Atlas, dia mematikan Astro Guard, dan
menggunakan kekuatan serangnya yang lebih dari 25,000 untuk memusnahkan
Strong Swordsman dan Strong Lancer dengan sekali serang.
Tersisa delapan, pikirnya, dan sulit untuk mengetahui apakah yang dia
maksud adalah jumlah musuh atau sisa waktu dari skill ultimate-nya.
Dan pada saat sepuluh detik telah berlalu, hanya ada tiga orang yang
tersisa disana, termasuk Barbaroy.
“Jadi salah satu dari kalian berhasil bertahan, huh?” kata Barbaroy.
Orang yang dia biarkan hidup adalah si peniru, Vermin, yang saat ini
sedang meringkuk di atas tanah, sementara orang yang berhasil bertahan
adalah ketua Sol Crisis, Dum-dum.
Dia tidak berada dalam kondisi yang baik, sih. Serangan Barbaroy telah
memotong tangan kanannya.
Dum-dum telah mematikan fitur rasa sakitnya, jadi itu sama sekali tidak
sakit. Akan tetapi, perasaan kehilangan sebuah tangan membuatnya
mengeluarkan keringat dingin.
“Dasar monster,” katanya. “Dan kau adalah seorang player tingkat atas
seperti kami?”
“Semua ini disebabkan oleh perbedaan kemampuan Embryo kita dan usaha
yang kukeluarkan untuk mengembangkan build-ku dan mempelajari kapan
saatnya menggunakan skill-ku.”
Dengan demikian, mantan ketua Mad Castle dan ketua Sol Crisis
berhadapan satu sama lain.
… menghilang.
Itu adalah skill ultimate dari Embryo pedang-nya, Bloody Mary. Skill itu
membuatnya berpindah ke belakang target-nya dan meningkatkan kekuatan
dari serangannya selanjutnya. Selain itu, dia adalah seorang Sneak Raider—
sebuah job tingkat tinggi dari raider grouping—jadi damage yang dia berikan
akan semakin meningkat saat dia tak dapat di deteksi oleh musuhnya.
Tapi keyakinannya itu sirna pada saat sesuatu berbentuk silinder terbang
keluar dari armor Barbaroy.
Karena merupakan seorang build AGI, Dum-dum bisa mengenali kalau itu
sebenarnya sebuah selongsong peluru.
Benda itu jatuh keluar dari armor-nya seperti baru saja ditembakkan dari
sebuah shootgun.
Apa itu? Pikir Dum-dum, tapi sebelum dia bisa mencapai sebuah
kesimpulan, bilah milik Bloody Mary mencapai bagian belakang leher
Barbaroy…
“Astro Guard!”
… hanya untuk ditangkis oleh sebuah skill—skill yang seharusnya tidak bisa
dia gunakan karena kekurangan MP.
“Gh-ah…!” seru Dum-dum. Serangan itu sangat tak terduga dan juga kuat.
Meskipun dia bertahan dari serangan pertama menggunakan Lifesaving Brooch,
serangan kedua membuat tubuhnya terbelah dua. “Ap-Apa…?”
“Jika kau mau memalsukan armor-ku, setidaknya ketahui skill ini,” kata
Barbaroy saat dia menatap ke bawah ke bagian atas tubuh Dum-dum dan
memakai kembali gauntlet-nya. “Yah, bukan berarti kau bisa melakukannya.
Aku tidak membocorkannya kemanapun.”
Salah satu skill armor itu adalah “Gauntlet Trigger,” yang menggunakan
seluruh MP dalam sebuah selongsong untuk menembakkan sebuah gauntlet
yang memberikan damage hampir sama besarnya dengan skill ultimate.
Dia bisa memiliki total enam selongsong, dan dia selesai mengisi mereka
sebuah siang tadi.
“Ah, sial,” gerutu Dum-dum. Meskipun terbelah dua, dia masih bisa
berbicara dengan baik. “Kupikir aku punya kesempatan.”
“Nah. Aku masih memiliki sedikit HP, tapi efek Bleeding ini akan segera
membunuhku.”
Dia tidak salah. Tidak akan lama sampai death penalty menghampirinya
dan membuatnya menghilang.
“Ha ha…” Dum-dum tertawa dengan kecut. “Apa-apaan itu klan PK yang
‘benar’?”
Dengan itu sebagai perkataan terakhirnya, ketua Sol Crisis menerima death
penalty.
“Dan sekarang tinggal kau yang tersisa,” kata Barbaroy saat dia berbalik
dan menatap ke arah Vermin—yang peniru.
“Kyah ha ha!” Barbaroy terkekeh. “Kau pikir kau layak mengatakan hal
itu?”
“Diam! Kau seharusnya sudah pensiun sama seperti para pecundang itu!
Dan kau malah muncul lagi sekarang! Fuck you!” Vermin berdiri saat armornya
yang hancur mengeluarkan suara berdenting. Lalu, dia menunjuk ke arah
Barbaroy dan berkata, “Dan apa yang sedang kau rencanakan?!”
“Apa maksudmu?”
“Kau juga seorang Full Armor Giant, jadi kau juga bisa menggunakan Astro
Guard. Dan kau berjongkok dan meringkuk untuk mengaktifkan skill dari sub
job-mu—Turtleshell Stance dari job Beast Boxer dan Prostration Barrier dari
job Monk. Semua skill itu membuat defense meningkat beberapa kali lipat,
jadi bahkan aku tidak bisa melakukan banyak hal saat mereka semua
diaktifkan.”
“Yah, bukankah kau tau banyak hal,” kata Vermin. Meskipun dia tidak
menampakkannya, fakta bahwa Barbaroy mengatakan semua skill yang dia
gunakan membuat jantung Vermin berdetak kencang.
Mereka adalah pilihan yang bagus jika dia ingin meningkatkan defense-nya
dan memaksimalkan damage dari Emancipated Giant. Namun, dia
memutuskan untuk tidak memilih mereka karena mereka memiliki batasan
“Jadi, kenapa kau akhirnya berhenti bertahan dan malah berdiri?” tanya
Barbaroy.
Itu adalah sebuah pena—sebuah pena bulu yang terbuat dari sesuatu yang
memancarkan cahaya seperti permata ungu. Itu adalah Embryo milik Vermin.
Sesaat kemudian, tubuh Vermin terselimuti cahaya ungu yang mirip dengan
cahaya yang dipancarkan Amanojaku.
“Aku paham apa yang sedang terjadi disini,” kata Barbaroy saat dia
menyadari sebuah perubahan dari data yang ditunjukkan oleh skill Reveal-nya.
Stats dan susunan job milik Vermin sekarang sama dengan milik Barbaroy.
“Jadi itu adalah sebuah skill yang membuatmu bisa melampaui deskripsi
dan sepenuhnya meniru kemampuan yang sebenarnya, huh?”
“Kau benar! Ini seperti copy-paste! Sekarang aku memiliki kekuatan yang
sama denganmu! Termasuk kekuatan Embryo-mu!”
Dugaan Barbaroy memang benar, dan itulah sebabnya False Bride berfungsi
dengan begitu baik. Bagaimanapun, karena Barbaroy sedang melakukan
leveling dari build barunya, level total-nya lebih rendah dari pada Vermin—
yang sudah mencapai max—dan Embryo mereka sama-sama berada di bentuk
ke-enam.
“Jadi kau fokus melakukan pertahanan untuk menontonku selama yang kau
bisa.”
“Tepat! Dan itulah sebabnya sekarang aku bisa bertarung sama sepertimu!
Tapi ada satu perbedaan!” Dia merogoh inventory-nya dan mengeluarkan
sebuah perisai. “Saat skill ultimate-mu masih dalam masa cooldown, aku
tetap bisa menggunakannya tanpa masalah! Heaven’s Weight!”
Vermin menggunakan medan gravitasi yang baru saja dia sebutkan tadi
pada pengguna aslinya.
Jarak mereka begitu dekat sehingga gravitasi yang ada di sekitar Barbaroy
menjadi 400 kali lebih besar. Meskipun itu tidak cukup untuk membuatnya
berlutut, itu tetap membuat Barbaroy tidak bisa bergerak.
Meskipun hanya tiruan, medan gravitasi itu hampir sama kuatnya dengan
milik Barbaroy.
“Astro Guard!” raung Vermin saat dia mengikuti langkah yang digunakan
Barbaroy saat dia menggunakan skill ultimate-nya. “Kau selesai! Emancipated
Giant—Atlas!”
Menerima potensial damage yang luar biasa seperti itu membuat Vermin
gemetar dalam kegembiraan.
“… Huh?” serunya saat dia menjadi sama tidak bisa bergeraknya seperti
Barbaroy beberapa saat lalu. “B-Bagaimana bisa?! Aku mendapatkan kekuatan
sebesar ini! Seharusnya ini tidak bisa menghentikanku!”
Situasi yang tampak mustahil itu membuatnya bingung. Dia berusaha untuk
meloloskan diri, tapi batas waktu sepuluh detik dari Emancipated Giant telah
berakhir sebelum dia dapat melakukannya.
Tak dapat dipungkiri kalau itu adalah kekuatan yang besar. Namun…
“… Eh?”
Alasan kenapa dia bisa bergerak adalah skill lain yang dia gunakan sebelum
dia mengaktifkan Heaven’s Weight. Itu adalah “Anti-Gravity,” yang, sama
seperti namanya, mengurangi gravitasi pada apapun targetnya.
“J-Jika kau bisa melakukannya, maka aku juga bisa!” kata Vermin.
“Jika kau memiliki rincian dan sejenisnya, kau tidak akan kesulitan seperti
saat ini, dan kau seharusnya tau bagaimana cara meloloskan diri dari medan
gravitasi.”
Vermin tidak akan bisa mengetahuinya, atau mengatakan nama dari skill
itu.
Itu sama sulitnya seperti menebak password dengan jumlah karakter yang
tidak diketahui.
Itu adalah batasan dari kemampuan meniru milik Vermin. Dia berpikir
kalau dia telah memahami apa yang dia tiru hanya setelah melihat sebagian
kecil dari apa yang bisa dilakukan Barbaroy.
Itu sebagian besar karena sifatnya, bukan karena skill-nya, dan itulah
sebabnya dia hanya bisa menjadi seorang player rendahan.
“Hal lainnya,” lanjut Barbaroy. “Skill defense yang kau tumpuk itu berguna
untuk membantumu menahan semua serangan saat kau membayangkan skill
apa yang dimiliki musuh sebelum kau menirunya dan melakukan serangan
balasan, kan?”
Itu sudah cukup untuk menembus Astro Guard milik Vermin dan melukainya
dengan parah.
Dia mematikan The False Bride dan kembali ke susunan build aslinya
sebelum menumpuk ketiga skill defense itu dan bersujud di tanah.
“K-Kau tidak bisa melukaiku saat aku berada dalam kondisi seperti ini!
Pertahanan ini sempurna!”
“Kau serius? Menembus pertahanan itu adalah hal yang mudah,” kata
Barbaroy, sama sekali tidak mengkhawatirkan hal itu.
Tak perlu dikatakan lagi, itu disebabkan oleh Heaven’s Weight. Vermin
tenggelam di dasar saluran irigasi dan ditahan disana menggunakan medan
gravitasi super kuat.
Sebagai yang asli, dia merasa ada sesuatu yang harus dia katakan.
“Apakah kau sedang belajar, melakukan upacara minum teh, atau bermain
sebuah game, memulai dengan meniru orang lain bukanlah hal yang buruk.
Semua orang mulai sebagai seorang peniru, tapi saat mereka berusaha untuk
memoles apa yang mereka tiru, lama-lama itu akan menjadi milik mereka
sendiri.”
Itu sama seperti konsep Shuhari. Faktanya, build dan taktik yang Barbaroy
gunakan memiliki berbagai bagian dari build para player yang lebih veteran
darinya. Dia meniru mereka, menggunakan data yang dia kumpulkan untuk
memoles susunannya, dan pada akhirnya menyelesaikannya.
Itulah sebabnya, meskipun dia merasa itu adalah sebuah kejahatan, dia
tidak benar-benar marah tentang Vermin yang meniru dirinya. Hal yang
membuatnya marah adalah karena mereka telah merendahkan klan-nya dan
fakta bahwa mereka telah menghalangi Ray dan bahkan mengejeknya,
meskipun dia sadar kalau dia mungkin pernah mengatakan hal yang mirip saat
menjadi ketua Mad Castle.
“Tapi ingat ini…” katanya. “Peniruan tanpa usaha tidak akan membawamu
kemanapun.”
Ada satu hal lagi yang ingin Barbaroy katakan. “Oh iya, tentang caramu
bertarung… Meskipun yang yang melakukan peniruan adalah skill ultimate-mu,
sudah jelas kau membuat sebuah taktik orisinil untuk mendukungnya. Memang
ada kesalahan di taktik itu, tapi itu memiliki sinergi yang bagus dengan
Embryo-mu. Jika kau sedikit memolesnya, kau bisa…”
Tapi Vermin tidak ada lagi disana untuk mendengarnya. Tubuhnya telah
berubah menjadi partikel cahaya, dan hanya meninggalkan sejumlah item.
Memang. Dari pada tersiksa akibat kehabisan nafas selama beberapa menit
lagi, dia memilih untuk lari dengan cara bunuh diri. Semangat Vermin telah
hancur.
Meski begitu, Barbaroy memiliki kesan kalau Sol Crisis bukanlah kelompok
yang lemah. Dia tidak tau bagaimana pertarungan akan berakhir jika dia tidak
menangani kedua caster itu terlebih dahulu.
Jika dia tidak menghentikan para build AGI, mereka mungkin akan
bertahan sedikit lebih lama juga.
Jika Dum-dum memiliki attack power yang lebih besar atau sebuah special
reward dengan debuff yang kuat, keadaannya mungkin akan berbalik.
Dan terlebih lagi, semuanya akan berbeda jika mereka bekerja sama dan
memiliki taktik seperti klan PK sungguhan.
Apa yang Vermin dan anggota Sol Crisis lainnya telah lakukan bisa
diperbaiki jika mereka mendengarkan petunjuk kelima. Jika mereka benar-
benar ingin menjadi klan PK kelas atas, mereka harus menuangkan lebih
banyak usaha kedalam peniruan mereka.
Sol Crisis telah menjadi terlalu besar dengan terlalu sedikit usaha dan
berakhir hancur karena hal itu. Sebagai orang yang menghancurkan mereka,
sebagai seorang PKer, dan sebagai mantan ketua klan, Barbaroy memiliki
perasan rumit akan hal itu.
“Baiklah, aku sudah selesai disini, jadi sekarang aku akan bergegas
menyusul Ray.”
Barbaroy sendiri tidak punya cara untuk menangani UBM itu, tapi dia
merasa bahwa dia bisa menjadi tank yang bagus untuk junior-nya.
Apa yang bisa dia lihat hanyalah dinding dan lantai batu, dan apa yang bisa
dia dengar hanyalah tawa dari langit.
Apakah itu hanya kebetulan atau karena efek dari pengaruh Monochrome
pada lingkungan sekitar, tidak ada angin yang berhembus di desa. Jadi, tentu
saja, bocah itu tidak bisa mendengar putaran dari kincir angin tempatnya
berada saat ini.
“…?” Louie menjadi bingung saat suara tawa dari langit tiba-tiba berhenti.
Suara tawa jahat milik monster itu tak dapat terdengar lagi.
Mungkin dia sudah dikalahkan, atau mungkin dia terbang ke wilayah lain.
Apapun itu, dengan berhentinya suara tawa itu, Louie sekarang duduk
sendirian dalam kesunyian.
Satu-satunya hal yang hampir bisa dia dengar adalah detak jantungnya
sendiri.
Itu adalah pertama kalinya dia bangun sebelum ayam jantan di desanya
berkokok.
Terlalu awal bagi siapa saja untuk bangun, tapi terlalu lambat bagi burung-
burung dan serangga nokturnal untuk mengeluarkan suara, saat-saat seperti
ini memiliki kesunyian yang membuat dunia seolah-olah sedang tertidur.
Tidak ada yang aneh dari pemandangan itu, tapi tak jauh dari sana, di atas
bukit yang agak tinggi di dekat rumah, ada seseorang yang sangat dia kenal—
Shijima.
Louie merasa agak khawatir, jadi dia berjalan keluar dari rumah,
memastikan untuk tidak membangunkan Juno atau ibunya.
“Oh, Louie,” kata Shijima dengan sedikit terkejut. “Kau bangun cepat.
Selamat pagi.”
“… Tidak ada hal khusus. Aku hanya merasa ingin melihat pemandangan
desa ini.”
“Aku sudah tinggal disini selama dua tahun, tapi aku tak pernah punya
kesempatan untuk melihat pemandangan disini dengan baik. Jadi aku merasa
ingin mengukirnya di ingatanku sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi
disini.” Shijima menatap ke arah Torne, yang masih terselimuti dalam
kegelapan.
Apa yang bisa Louie lihat hanyalah bayangan dari desa itu, jadi dia
berkata, “Tapi kau tidak bisa melihat apapun. Kenapa kau tidak menunggu
sampai pagi tiba?”
“Ya, sungguh. Saat itu aku bersama para Master lain, tapi musuhnya sangat
kuat. Dia tampak seperti goblin biasa, tapi dia lebih cepat dan kuat dari pada
Gringham. Dan jika kau kehilangan pandangan darinya, dia bisa menyerangmu
setelah berubah menjadi makhluk lain, seperti serigala atau kelelawar. Itu
adalah pertarungan yang sangat berat bagi kami semua, tapi kami bisa
mengepungnya dan memberikan kesempatan pada Tsukikage—seorang
kenalanku—untuk menyelesaikannya.”
“Wow!” seru Louie. Meskipun singkat, cerita Shijima sudah cukup untuk
membuat bocah seperti Louie bersemangat. “Hei! Apakah kau memiliki cerita
lain seperti itu?”
“Ha ha. Tentu saja aku punya,” Shijima tertawa. “Sekarang, petualangan
mana yang harus kuceritakan selanjutnya…? Ada satu cerita yang bagus. Itu
terjadi setelah aku menikah dengan Farica, tapi temanku memanggilku untuk
membantunya mengalahkan Tri-Zenith Dragon!”
“EEH?!”
“… Oh. Matahari sudah terbit,” kata Shijima. Dia baru saja selesai
menceritakan salah satu kisahnya, dan sekarang dia hanya melihat matahari
yang mulai terbit di langit timur, tampak takjub… dan juga menyesal.
“Ayah?”
“Apakah kau akan melawan UBM lainnya?” tanya bocah itu, masih
memikirkan kisah yang baru saja dia dengar.
Fakta bahwa Shijima akan pergi berpetualang membuat bocah itu merasa
lega. Bagaimanapun, karena merupakan seorang Master, ayahnya itu abadi,
jadi dia akan pulang ke rumah, tak peduli apapun yang terjadi.
Dia bahkan mati beberapa kali di dalam kisah yang dia ceritakan, akan
tetapi dia masih berdiri di depan bocah itu, sehat walafiat. Tidak alasan bagi
Louie untuk merasa khawatir.
Tapi…
“Ya… aku akan melakukan yang terbaik,” Shijima mengatakan itu dengan
senyum lemah di wajahnya.
Tidak ada yang aneh pada situasi itu sendiri. Sudah wajar jika Shijima
pergi berpetualang bersama dengan tunggangan kepercayaannya dan Embryo-
nya.
Di dorong oleh perasaan itu, dia memegangi lengan baji Shijima, menatap
wajahnya dan berkata, “Kau akan pulang, kan?!”
Bocah itu tidak tau kenapa dia bersikap sekhawatir itu. Rasa khawatir yang
datang kepadanya sungguh terlalu besar.
“Ok… Baiklah,” kata bocah itu sambil melepaskan lengan baju Shijima.
Dia mengantar kepergian pria itu dengan perkataan, “Sampai jumpa lagi,
Ayah.”
“Aku pergi.”
Itu adalah kalimat yang sering orang-orang katakan saat seorang anggota
keluarga akan pergi ke suatu tempat.
Berada di kincir angin yang sunyi itu mengingatkan Louie pada saat
sebelum fajar itu.
Tidak ada cahaya yang menerobos ke dalam, dam tidak ada suara yang
dapat terdengar.
Tapi saat itu Louie tidak merasa putus asa seperti saat ini, yang tentu saja
karena kali ini tidak ada keluarga yang menemaninya.
Itu adalah panggilan keras untuk orang-orang yang selamat di sekitar sini.
“Sekarang sudah amaaan! Monster itu sudah pergiii! Larilah saat kau
bisaaa!”
“Aku selamat… Oh iya, jika monster itu pergi, aku harus mencari ibu!”
teriak bocah itu. Setelah merasa lega karena dia selamat, dia merasa lebih
penting untuk mencari ibunya sekarang dan menunjukkan kalau dia baik-baik
saja. “Aku yakin mereka bisa menjaganya…”
“Ah, ya! Aku ada disini!” Louie menjawab suara itu dan meninggalkan
kincir angin.
Bocah itu gagal menyadari bahwa, meskipun suara tawa itu sudah
berhenti, langit masih tampak gelap gulita.
Tak lama kemudian suara itu berubah menjadi tawa seperti sebelumnya.
Tawa Void of the Black Sky, Monochrome bisa mengabaikan jarak dan
perbedaan kecepatan sehingga bisa mencapai makhluk terjauh sekalipun.
Hanya itulah yang dapat suara itu lakukan—suara itu tidak bisa memberikan
damage, ataupun melindungi monster itu.
Namun, itu bisa digunakan selain untuk mengejek orang-orang yang ada di
bawah.
“Ah…” Kata Louie saat dia mendongak ke langit dan melihat sebuah
tembakan cahaya sedang datang melewati awan dan menuju langsung ke
arahnya.
Sesaat kemudian, dia merasakan sebuah dampak, rasa panas yang tiba-
tiba, dan bau seperti daging dan darah yang terbakar.
***
“Louie! Dimana kamu?! Aku datang mencarimu!” Aku berteriak saat aku
berlari di sekitar desa untuk mencari bocah itu.
Tidak peduli seberapa kuat aku memanggil, aku tidak bisa mendengar
siapapun.
“Sialan!” umpatku. “Aku bisa menjangkau lebih banyak tempat jika Silver
baik-baik saja.”
Sergapan Sol Crisis telah mematikan kuda kepercayaanku, dan dia masih
berada dalam keadaan seperti itu. Aku melakukan yang terbaik untuk berlari
menggunakan kaki-ku sendiri, tapi dengan level dan AGI-ku, hal itu jelas tidak
terlalu efektif.
Pada dasarnya sekarang sudah tidak ada waktu lagi. Setiap detik sangat
berharga. Aku harus menemukan Louie secepat mungkin.
“Ray!” Nemesis muncul dari tato-ku. Dia telah berada di dalam karena dia
sedang berkonsentrasi untuk menganalisa skill dari bentuk ketiga, dan fakta
bahwa dia keluar sekarang hanya bisa berarti satu hal.
Kami berharap agar skill itu bisa melakukan sesuatu pada Monochrome,
dan sekarang, hasilnya sudah muncul.
Saat kami masih berlari di sekitar desa dan mencari Louie, Nemesis
memberikan laporannya.
“… Benarkah?!”
“Ya. Tapi bersiaplah untuk perjudian selanjutnya. Apa yang skill itu
lakukan adalah…”
Benar saja, itu mampu mencapai Monochrome, tapi Nemesis sangat benar
kalau itu akan menjadi sebuah perjudian lagi. Itu akan menjadi sebuah
pertarungan yang akan menguji batasku dan Monochrome.
“Skill itu mungkin akan mencapainya, atau mungkin tidak,” kata Nemesis.
“Semua itu tergantung dari seberapa lama kita bisa—” perkataanya terpotong
oleh kilatan cahaya dilangit.
Aku menjadi begitu familiar dengan itu dan sangat jengkel dengannya saat
kami terbang ke langit tadi.
“Ray!” teriak Nemesis saat dia berubah menjadi perisai dan mencoba
melindungiku.
Apa yang dia tau sejauh ini adalah dia sedang terbaring di tanah.
Dia tidak bisa membuka matanya karena tertutup tanah, tapi dia
merasakan permukaan dingin di punggungnya, dan hawa panas yang membelai
pipinya.
Louie tidak pernah menerima luka bakar sebelumnya, jadi pikirannya yang
berkabut hanya bisa menduga bahwa seperti itulah rasanya menerima luka
bakar.
Tapi… dia berpikir saat dia menyadari bahwa dia tidak hanya sekedar
merasakan panas, tapi juga hangat.
Apa ini…?
Dia memutar otaknya yang masih berkabut, mencoba yang terbaik untuk
mengingatnya, dan tidak butuh waktu lama baginya untuk mencapai sebuah
kesimpulan.
“Groaoh…”
“Ah!” Hal yang menutupinya itu mengeluarkan sebuah suara, yang sudah
lebih dari cukup bagi Louie untuk menyadari apa itu.
Satu-satunya alasan Louie bisa selamat meskipun di incar oleh seekor UBM
adalah karena keluarga tercintanya ada disini untuk melindunginya.
Semua itu tampak seperti hal yang tidak akan pernah terjadi.
“Grin… gham…” bocah itu menitikkan air mata saat dia memanggil nama
salah satu keluarganya. Wajahnya jadi berantakan, dan dia menangis seperti
baru saja menemukan sebuah harta tak ternilai yang dia pikir sudah hilang.
“K y A H a H a h A H a h A h a H!”
Jika tawa itu bisa menjadi sebuah kalimat, maka itu akan menjadi, “Aku
ingin obor besar dan kecil itu terbakar dan menunjukkan rasa putus asa
kepadaku.”
Dia tidak memiliki satupun cara untuk melawan monster yang mencoba
mengambil nyawa Louie itu. Meskipun kuat, Gringham hanyalah seekor
makhluk darat.
Apa yang bisa dia lakukan pada situasi ini hanyalah menggunakan tubuh
besarnya untuk menutupi Louie dan melindunginya menggunakan HP-nya.
Mereka tidak memiliki kartu yang bisa dimainkan disini. Gringham pada
akhirnya akan mati dan menjadi partikel cahaya, dan kemudian tembakan
cahaya itu akan membakar Louie.
Mereka hanya bisa menunggu kematian mereka, dan hanya keajaiban yang
bisa menyelamatkan mereka saat ini.
Itu sudah cukup untuk menembus tubuh besar Gringham dan membakar
Louie.
“GROOAAAAOH…!” dia meraung saat dia merasakan energi dari atas dan
menyadari bahwa serangan yang akan datang tidak bisa dibandingkan dengan
serangan sebelumnya.
Namun, panas dari tembakan cahaya itu meningkatkan suhu perisai yang
pria itu pegang, membuat tangannya gosong.
Meskipun terbakar oleh konduksi dan radiasi panas, dia terus memegang
perisai itu untuk melindungi Gringham dan Louie.
Tawa UBM itu masih mencapai telinganya, tapi pria itu tidak tau apakah
suaranya akan mencapai Monochrome.
Mungkin dia membicarakan tentang tempat dia berada saat ini, desa yang
terbakar, keajaiban yang didatangkan oleh sebuah keluarga tertentu, atau
mungkin semuanya disaat bersamaan.
Pria itu mengatakan kalau dia akan mengakhiri semua itu—bahwa tidak
akan ada lagi yang hilang sekarang.
Pria ini, Ray Starling, menarik nafas dalam-dalam dan memberikan seluruh
hatinya ke dalam perkataan yang dia ucapkan selanjutnya.
Saat Louie dan Farica sedang diserang oleh rasa putus asa, pria itu telah
mengatakannya sebelum melawan gerombolan monster dalam rangka untuk
menyelamatkan ibu dan anak itu.
Tak diragukan lagi kalau dia adalah seorang pembawa keajaiban, dan Ray
merasa kalau meminjam perkataan itu sepertinya adalah hal yang tepat untuk
mengawali pertarungannya melawan Monochrome.
Deklarasi itu adalah pemicu yang memulai pertarungan terakhir antara Ray
Starling sang Unbreakable dan Monochrome, sang Void of the Black Sky.
Monochrome tidak tau dari mana dia berasal. Dia bahkan tidak tau apakah
dia telah terlahir secara alami atau diciptakan oleh seseorang.
Nama yang ada di atas kepalanya juga merupakan sesuatu yang tidak
pernah dia sadari.
Dunia menyebut monster ini “Void of the Black Sky, Monochrome,” tapi
makhluk itu tidak pernah menganggap dirinya seperti itu.
Baginya, dunia hanya tercipta dari “ini” (dirinya) dan “semua hal lainnya,”
jadi membedakan hal-hal menggunakan nama adalah hal yang tak diperlukan.
Yang terpenting adalah dia memiliki kekuatan, dan semuanya selesai sampai
disitu.
Faktanya, dia sama sekali tidak berpikir — tidak ada hal yang pernah
membuat pikiran atau hatinya terbebani.
Itulah keberadaannya jauh sebelum dia disebut sebagai “Void of the Black
Sky, Monochrome.”
Dia hanya melayang di langit dan hampir tidak melakukan apapun selain
“ada” — atau bisa dibilang, “hanya berada disana.” Dia memakan semua
cahaya yang dia butuhkan untuk hidup, dan memancarkan semua cahaya yang
tersisa di malam hari.
Mereka yang melihat ke atas langit hanya akan melihatnya sama seperti
bintang lainnya. Satu-satunya yang membuatnya berbeda bintang lain adalah
fakta bahwa dia sedikit lebih terang dari pada kebanyakan bintang lain dan
dia tidak diam ditempat.
Hal yang menyebabkan perubahan di dalam dirinya adalah cahaya yang dia
lihat di daratan beberapa ratus tahun lalu: sebuah api yang membakar sebuah
kota yang ada di bawah.
Emosi yang begitu intens itu adalah sesuatu yang tidak familiar bagi
makhluk mirip tanaman yang melayang di langit itu, dan melihat
pemandangan itu membuat sesuatu di dalamnya — sesuatu yang sampai saat
ini telah tertidur — tiba-tiba tergugah.
Hati, pikiran, inti — tidak ada yang tau apa itu sebenarnya, tapi faktanya
itu telah tergerak, dan dia tidak tau kenapa.
Apapun itu, itu adalah perubahan pertama yang pernah dirasakan oleh
makhluk itu sejak awal dari keberadaannya yang hampir mirip batu. Karena
hal itu, dia tidak menghiraukan apakah pemandangan mengerikan yang dia
lihat itu akan memberikan efek positif atau tidak.
Hal itu sangat baru dan misterius baginya sampai-sampai dia memutuskan
untuk membawa rasa putus asa yang baru.
Dia sudah tau bahwa memusatkan cahaya berlebih yang ada di tubuhnya
membuatnya bisa menembakkan sebuah cahaya panas dan bisa mencapai
daratan, dan itulah yang dia lakukan.
Hasilnya?
“… Kya… ha.”
“KyA…ha…Ha.”
Saat penderitaan itu semakin meluas, makhluk itu merasakan sesuatu telah
terlahir di inti-nya, yang sebelumnya hanya mirip dengan batu.
“K y A h a H A h a h A H a H a h A h!”
Murni dan polos, dia tertawa seperti bayi yang pernah dia dengar saat
sedang melihat daratan, membuat kegembiraannya diketahui oleh banyak
orang. Dia merasa senang dengan perubahannya dan membangun ulang
kewarasannya.
Ayo bakar lebih banyak lagi. Mereka adalah “obor.” Saat mereka
terbakar, mereka mencerahkan hati ini.
Beberapa lama setelah itu, dia diberi nama “Void of the Black Sky,
Monochrome,” tapi dia sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Monochrome
hanya terus melayang di langit dan membakar binatang untuk melihat
keputusasaan mereka.
Dari waktu ke waktu, akan ada orang-orang yang menantang makhluk itu,
tapi mereka semua berakhir dengan terbakar sampai mati bahkan sebelum
bisa mencapai makhluk itu.
Jika “ini” diam disini dan menunggu, “ini” akan bisa melihat obor-obor
dengan wajah penuh tekad yang kemudian akan dipenuhi keputusasaan, kan?
Dengan itu, dia mulai berdiam di langit di atas sebuah tempat yang
kemudian akan disebut “Desa Torne.”
Hal itu pada akhirnya menuntun pada kejadian dimana dia dihantam oleh
sebuah meteor dan terkubur di bawah tanah selama 300 tahun, tapi ratusan
tahun itu sama sekali tidak bisa mengubah sifat dan modus operandi nya.
Monochrome tetap diam disana dan menunggu “obor” penuh tekad untuk
menantangnya, dan tidak butuh waktu lama sampai keinginannya terwujud.
***
Desa Torne
Pria itu, Ray, menggunakan Nemesis dalam bentuk ketiga untuk bertahan
dari tembakan cahaya Monochrome.
Perisai itu menahan semua serangan langsung, tapi bagian panas yang
dimiliki oleh tembakan cahaya itu mencapai tangan Ray karena efek konduksi
dan membuatnya menderita luka bakar parah.
Meski begitu, dia tidak mundur atau berpikir untuk melepaskan perisainya.
Dia hanya mengaktifkan sihir penyembuhnya secara terus-menerus sambil
berkonsentrasi mendengarkan perkataan Nemesis.
“27,210… 30,635…”
Itu tidak lebih dari sekedar nomor. Nemesis menyuarakan nomor yang lebih
besar setiap kali tembakan cahaya itu datang. Itu sangat mirip dengan
penghitung damage-nya yang biasa, tapi ada beberapa perbedaan disini.
Meskipun telah dikurangi oleh perisai dan Paladin’s Aegis, hujan tembakan
cahaya itu masih memberikan lebih banyak damage daripada yang Ray
sembuhkan menggunakan sihir-nya dan Bloody Regeneration milik BR Armor,
tapi perbedaannya tidak terlalu besar, jadi HP Ray hanya berkurang secara
perlahan.
Ray tidak lagi berada di punggung hewan itu, karena Monochrome telah
mengubah sasarannya dari Gringham ke Master yang melawannya. Hal itu
sudah jelas karena tembakan cahaya itu tidak mengarah mengarah ke hewan
itu, melainkan mengikuti Ray.
Oleh karenanya, dia turun dari punggung Gringham dan menghadapi hujan
tembakan cahaya itu sendirian.
Saat ini, Gringham terluka begitu parah sampai-sampai dia hampir tak
dapat bergerak, tapi meski begitu, dia terus melindungi Louie tersayangnya,
yang sedang melihat Ray yang tengah berjuang melawan Monochrome dan
tembakan cahayanya.
Dia melihat “obor” berarmor yang sedang berlari ke arah kincir angin.
Dia melihat obor seorang pria dan wanita yang bersembunyi di kegelapan.
Dia melihat beberapa obor yang bersiap untuk menyerangnya kembali dari
permukaan.
Dia melihat obor mohawk yang bersiap untuk terbang ke angkasa, dan
kemudian dihentikan oleh obor lainnya.
Benar, obor itu telah memikatnya, dan itu adalah sesuatu yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Sampai saat ini, makhluk itu tidak pernah membeda-bedakan obor yang dia
lihat. Bagi Monochrome, dunia hanyalah “ini” (dirinya sendiri) dan “semua hal
lainnya,” dimana yang terakhir hanyalah obor yang terbakar dalam
penderitaan dan keputusasaan, dan oleh karenanya dia tidak pernah
membeda-bedakan mereka.
Obor ini hampir menjadi sebuah pengecualian. Dari daratan, dia menatap
Monochrome tanpa sedikitpun tanda-tanda rasa takut maupun keputusasaan —
hanya sebuah kemarahan murni.
Makhluk itu membalas tatapan obor itu yang merupakan Ray Starling, dan
berpikir.
Ya. Itu adalah dia. Dia adalah satu-satunya yang bisa mengejar paling
dekat dengan “ini.” Apa yang berbeda darinya?
Dia menyadari kalau pria itu adalah orang yang mencoba mendekatinya
tadi, dan meskipun sudah dikalahkan sekali, pria itu masih menatap
Monochrome dengan ekspresi menantang, yang bagi makhluk itu terasa sangat
berbeda.
Sering kali, setelah menyadari bahwa serangan, sihir, dan hewan andalan
mereka tidak bisa melukai dirinya, ekspresi berani mereka akan berubah
menjadi ekspresi keputusasaan, dan wajah itulah yang menggetarkan inti
Monochrome melebihi hal lainnya.
Namun, Ray masih berjuang. Hatinya masih belum menyerah setelah gagal
mencapainya dengan cara terbang, setelah dagingnya terpanggang oleh
tembakan cahaya itu, dan bahkan setelah mengetahui tidak ada cara yang dia
miliki untuk mengalahkannya. Dia hanya tidak hancur.
Dia sedang bersiap untuk melepaskan kartu as-nya — bukan hanya sebuah
tembakan kuat yang tidak memiliki nama, tetapi sebuah skill yang memiliki
nama unik.
Karena suatu alasan, penyebutan kata “despair” tidak seperti kata itu yang
ada di Bumi, akan tetapi lebih mendekati kata “disappear” dalam bahasa
Inggris.
Apapun itu, kalimat itu sangat sesuai dengan fakta — skill itu hampir dapat
dipastikan merupakan cahaya yang dapat mengakhiri semua harapan, dan
memiliki energi yang tak dapat dibandingkan dengan tembakan cahaya yang
sebelumnya.
Orang-orang sudah bisa merasakan hal itu hanya dengan melihat ke arah
Monochrome, seperti yang dibuktikan oleh wajah-wajah putus asa yang dilihat
oleh makhluk itu.
Lalu, dia melihat wajah yang paling ingin dia lihat — wajah Ray.
INFINITE DENDROGRAM VOLUME 7 – THE SHIELD OF MIRACLES CSNOVEL.BLOGSPOT.COM
150
Apakah kau merasa putus asa? Hei, iyakan? Kau merasa… Huh?
Namun, wajah Ray sama sekali tidak menunjukkan kesedihan. Dia hanya
menatap ke arah Monochrome bahkan dengan kemarahan yang lebih besar dari
sebelumnya.
Mungkin makhluk itu dipaksa untuk segera bertindak oleh perasaan takut
pertamanya. Meski begitu, Monochrome sama sekali tidak memahaminya. Dia
tidak tau kalau pria itu dijuluki “Unbreakable.”
Meskipun dihadapkan pada banyak tragedi dan bencana yang jauh melebihi
kekuatannya sendiri, Ray tidak pernah berpikir untuk menyerah.
Dan dia mampu menggapai keajaiban di setiap bencana yang dia hadapi.
Monochrome sama sekali tidak mengetahui hal itu, tapi sekarang, dia akan
merasakannya sendiri.
“Gringham!” teriak Ray sambil menatap ke arah Louie. Dia bisa menduga
kalau tembakan cahaya luar biasa besar itu akan segera dilepaskan.
Hanya dengan itu saja, Gringham paham apa yang harus dia lakukan. Dia
mengangkat tubuhnya yang terluka, membawa Louie menggunakan mulutnya
seperti kucing yang membawa anaknya, dan berlari menjauh dari apa yang
sebentar lagi akan menjadi pusat serangan tembakan cahaya super besar itu.
“Itu pasti adalah kartu as milik monster itu,” kata Nemesis. “Aku
penasaran seberapa kuat itu.”
“Yah, sudah jelas kalau satu tidak akan cukup,” jawab Ray. “Dua mungkin
bisa punya harapan, tapi aku juga tidak yakin.”
“Sudah habis. Aku memberikan dua terakhir kepada Louie dan Gringham.”
Lifesaving Brooch mencegah luka fatal, dan sebelum pergi ke Torne, Ray
telah membeli tiga buah item itu. Namun, setelah digunakan satu kemarin
selama pertarungan melawan Rosa, dan memberikan sisanya kepada Louie dan
Gringham, saat ini dia tidak memiliki satupun. Namun meski begitu, dia sama
sekali tidak menyesali tindakan itu.
Jika mereka, perisainya, dan skill pertahanan pasif-nya tidak cukup, Ray
pasti akan menerima death penalty.
Jika itu terjadi, dia tidak akan bisa melancarkan serangan balasan, dan
Monochrome akan mengubah seluruh Torne menjadi abu.
Stats, skill, equipment, Embryo — ini akan menjadi saat penentuan apakah
semua yang mereka dapatkan selama mereka berada di Infinite
Tembakan itu mirip seperti pilar yang menghubungkan langit dan bumi,
dan itu memiliki panas yang begitu besar sampai-sampai bisa dengan mudah
menghanguskan daratan.
Saat menyentuh daratan, tembakan itu pasti akan memusnahkan area dan
mengubah Torne menjadi daratan kematian.
Cahaya itu membuat banyak hidup di desa itu dipenuhi rasa putus asa.
Barrier itu sesaat bisa menghentikan pilar itu, tapi kemudian langsung
hancur. Meski begitu, dapat dipastikan kalau itu memiliki efek — diameter
pilar itu menjadi lebih kecil.
Lalu tembakan cahaya itu dihentikan oleh barrier cahaya lain yang sama
seperti sebelumnya.
Barrier kedua itu bisa menahan pilar cahaya itu sedikit lebih lama daripada
yang pertama, tapi kemudian itu juga hancur, membuat tembakan cahaya itu
mencapai daratan.
Meski begitu, energi yang berhasil melewati Ray bukanlah sesuatu yang
bisa diremehkah.
“Kita… berhasil…” gumam Ray, masih hidup meski menerima serangan itu.
Seseorang tidak memiliki cukup jari untuk menghitung debuff yang dia
terima, sementara panas di sana begitu dahsyat sampai-sampai membuat
kulitnya berwarna merah dan bahkan hitam.
Beberapa bagian equipment-nya juga hancur dan jatuh ke dalam lava yang
ada di bawah. Itu termasuk semua aksesoris dan tangan kiri palsu-nya.
Armor BR-nya meleleh, tapi masih bisa cukup bertahan untuk terus
mengaktifkan skill Bloody Regeneration-nya.
Tentu saja, karena merupakan seorang Master, dia tidak merasakan sakit,
tapi dia tetap bisa merasakan panas membara menyentuh kulitnya dan rasa
dari udara panas yang memasuki tubuhnya. Neraka panas itu membakar
kakinya, tapi meski begitu, lututnya tidak menyerah — begitu juga dengan
hatinya.
Perisai itu sendiri juga berubah. Pola lima sisi yang ada di permukaannya
mengeluarkan cahaya dan terbuka, sehingga membuat perisai itu
membentang.
Itu terlihat mirip seperti kuncup bunga yang mulai mekar — tidak, seperti
sebuah kincir angin yang membentangkan bilahnya. Dan karena memiliki total
lima bilah, itu terlihat mirip dengan apa yang disebut penduduk Torne sebagai
“kincir bintang.”
Benar, itu adalah sebuah senjata konvertibel yang berubah dari sebuah
perisai menjadi sebuah kincir mirip bintang.
“Form Shift…”
“… Shooting Wheel!”
Nama itu berasal dari gabungan bintang jatuh dan kincir angin.
Beberapa menit sebelum Ray datang untuk melindungi Louie dan Gringham
dan menghadapi Monochrome…
Itu jelas merupakan skill yang kuat. Bukan hanya itu bisa menutupi
kelemahan mereka terhadap musuh jarak jauh dan bergerak cepat, skill itu
juga memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan Vengeance is Mine.
Karena hal itu, Ray langsung berasumsi bahwa skill itu memiliki
persyaratan lain, dan dia benar.
“Apa itu?”
Dan itu hanya berlaku jika itu adalah ketinggian maksimal yang bisa
dicapai Monochrome. Makhluk itu bisa saja terbang di ketinggian dua kali lipat
“…. Serius?”
“Selama persiapan, kau tentu saja tidak bisa menggunakan bentuk perisai,
dan kau juga tidak akan bisa mengaktifkan Counter Absorption. Kita harus
bertahan selama waktu itu dengan cara lain.”
Meskipun satu menit itu akan membuatnya berada dalam bahaya, dia tetap
akan menggunakan skill itu, jadi itu jelas bukanlah masalah terbesar disini.
“Akan tetapi, hanya itulah hal yang kita punya untuk bisa mengalahkan
makhluk sialan itu, kan?” kata Ray.
Jadi, yang jadi masalah terbesar adalah apakah skill itu bisa mencapainya
atau tidak.
“Start up,” kata Nemesis, membuat damage yang dia kumpulkan saat dia
berada di bentuk ketiga α — perisai — berubah menjadi kekuatan pendorong
untuk bentuk ketiga β.
Meskipun beberapa saat lalu sama sekali tidak ada angin disini, sebuah
angin kencang mulai berhembus seolah-olah dipanggil atau disebabkan oleh
kincir yang berputar itu.
Tak diragukan lagi, jika ditembakkan, itu akan menjadi serangan penentu
yang pasti akan mengakhiri pertarungan ini.
“K Y a a A a A A a A a a a A a A A a A a!”
Bukan hanya itu, tapi pria itu bahkan menghadapi makhluk itu dengan
semangat yang lebih besar sambil memegang senjata yang memiliki energi
yang begitu besar sampai-sampai Monochrome sendiri bisa merasakannya.
“Itu” tidak boleh ada. Jika “itu” ada, “ini” akan hancur. Ini akan
berakhir.
Entitas itu telah menyerah untuk membuat Ray merasa putus asa. Dia
hanya merasa ketakutan bahwa dia akan berakhir jika dia tidak mengakhiri
pria itu lebih dulu.
“K y A k a K Y a A a k Y a A K a A a a A A a A A a!”
Tembakan itu cukup kuat dan bisa ditembakkan dengan lebih cepat, jadi
dia berencana untuk mengakhiri pertarungan ini dengan melepaskan beberapa
tembakan itu.
Tidak ada satupun tembakan cahaya yang Monochrome lepaskan saat ini,
tapi itu jelas bukanlah sesuatu yang bisa disyukuri. Sama seperti yang Nemesis
sadari, Monochrome sedang bersiap untuk meng-instant kill Ray.
Tapi sayangnya, Ray terluka terlalu parah. Tidak akan aneh jika dia tiba-
tiba pingsan saat ini, dan fakta bahwa dia bisa mengaktifkan skill itu adalah
sebuah keajaiban.
“Ray?”
Ray, disisi lain, sama sekali tidak menunjukkan rasa takut maupun sakit,
dan dengan tenang berkata, “Kita membuat banyak keributan disini. Siapapun
pasti akan menyadarinya.”
Tak diragukan lagi kalau dia mempercayai sesuatu. Faktanya, dia sangat
percaya diri sampai-sampai menunjukkan sebuah seringai.
“Fire Resistance! Astro Guard!” raung raksasa setinggi tiga meter bernama
Barbaroy Bad Burn saat dia menghadap tembakan cahaya itu, melindungi Ray
dari bahaya dan menjadi perisainya dengan menggunakan skill yang
meningkatkan resistensi api dan defense-nya.
Hujan tembakan cahaya itu terus berlanjut selama lebih dari dua puluh
detik, akan tetapi, seperti sebuah benteng kokoh, dia melindungi Ray dari
semua serangan itu.
“Ha,” kekehnya, tampak sedikit puas meskipun ada asap putih yang
mengepul dari armor-nya. “Darahku berkurang sepertiga. Aku akui kalau si
bangsat itu punya kekuatan.”
“Yah, benar…” jawab Ray. “Bagaimanapun kau melihatnya, itu adalah B3.”
“Kalau begitu kau hanya perlu memikirkan cara agar serangan itu bisa
mencapainya. Aku akan menangani semua yang menghalangi jalanmu.”
“Terima kasih!”
Tentakel mirip kristal yang dia gunakan untuk menembak saat ini sudah
memanas dan mengeluarkan asap, tapi Monochrome tetap terus
menggunakannya.
Meski begitu, tidak ada satupun tembakan cahaya yang mencapai Ray.
Dia bertindak sebagai tank terbaik yang bisa Ray harapkan dalam situasi
ini—tembakan cahaya itu tidak akan bisa mengambil nyawanya, tidak peduli
seberapa kuat UBM itu mencobanya.
“Payback…”
Itu adalah skill unik milik Shooting Wheel—perwujudan dari harapan Ray
dan Nemesis.
Karena merupakan sebuah bintang jatuh dan kincir angin, hal itu
membuatmu bertanya-tanya kenapa itu begitu mirip dengan legenda
penyegelan Monochrome dan apakah itu hanyalah sebuah kebetulan atau
tidak.
“K y A a A A a a A A A a h A a a A a A A a A a A a
a a A a H!”
Buruan dan sang pemburu itu terbang tinggi ke langit dengan kecepatan
supersonik.
Bagi mereka yang ada di daratan, pemandangan itu mirip seperti dua buah
bintang jatuh yang terbang dari bumi menuju langit, bukannya sebaliknya.
Tapi berkebalikan atau tidak, semua bintang jatuh memiliki nasib yang
sama—berkilat di langit, meredup, dan habis.
“K y A a A A a a a A A a a A a H a A a A A a a a A
h!”
Lari, pikirnya. Lari lari lari! “Ini” akan berakhir jika tidak lari!
Apa yang dia rasakan saat ini mungkin sama dengan apa yang telah dia
sebabkan sampai saat ini.
Tidak, dia masih belum berputus asa saat ini, karena dia masih memiliki
harapan.
Dengan kecepatan itu, “itu” seharusnya tidak bisa terbang terlalu jauh!
“Ini” memiliki batas! “Itu” pasti juga memiliki batas! “Ini” tidak akan
berakhir jika “itu” mencapai batas lebih dulu!
Itu adalah harapannya, dan itu sama sekali tidak salah. Batas Shooting
Wheel adalah 65,000 metel—jarak yang bisa dia capai setelah mengubah
damage yang terkumpul.
Sebagai tipe Arm, dia memiliki bidang pandang yang luas, jadi dia bisa
fokus mengejar Monochrome, sekaligus melihat dunia di bawah.
Sekarang dia bisa melihat planet itu tanpa dibatasi oleh cakrawala.
Sekarang Nemesis bisa melihat keanekaragaman dunia ini, dan dia merasa
itu sangat indah.
Dia berharap bahwa suatu hari dia bisa melihat pemandangan ini dengan
santai bersama Ray.
Batas dari Shooting Wheel sudah dekat, tapi Nemesis masih terbang,
bersumpah untuk mencapai monster itu.
“Kau hanya perlu melihat dunia dari atas sini,” katanya sambil menatap ke
depan. Kalimat itu keluar dari mulutnya begitu saja, tapi mungkin itu adalah
perkataan terakhir yang ingin dia ucapkan kepada Monochrome.
Berakhir! Monochrome panik saat bintang jatuh itu mendekat. “Ini” akan
berakhir!
Dia telah kehilangan semua harapan untuk bisa melarikan diri. Dengan
semua intinya, UBM berumur ratusan tahun itu akan mencapai akhir—jurang
kematian.
Karena hal itu, dia mulai memikirkan sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
sebelumnya.
“Ini” akan berakhir! Jika ini berakhir…! Jika ini berakhir, lalu…? Pikirnya
dan berhenti sejenak saat ide asing muncul di kepalanya. Tunggu… Apa yang
akan terjadi jika “ini” berakhir?
Benar, jika “ini” berakhir, ini tidak akan bisa lagi melihat keputusasaan.
Dan jika “ini” tidak melihat keputusasaan, ini tidak akan merasa senang.
Dia tidak ingin berakhir karena dia ingin merasakan lebih banyak
kesenangan.
Kebahagiaan milik makhluk itu tak lebih dari sebuah tiruan, dan dia telah
salah memahaminya hal itu dengan berpikir bahwa dia telah mendapatkan
keinginan, meskipun dia sebenarnya tidak perlu mencari kesenangan dengan
cara memberikan keputusasaan.
Damage yang diberikan oleh Payback Beyond the Stars terlalu berat untuk
ditahan, bahkan bagi UBM kelas Ancient Legendary—khususnya yang telah
mengorbankan pertahanannya untuk hal lain.
Ah, kalau begitu… Monochrome mulai memikirkan sesuatu, tapi hal itu
dipotong oleh kemusnahannya sendiri.
Tidak akan ada yang pernah tau akhir dari pemikirannya itu.
Namun, itu tidak seperti tembakan panas yang dia tembakan saat masih
hidup—itu hanyalah sebuah cahaya murni, mirip dengan yang makhluk itu
pancarkan sebelum menjadi Monochrome.
Dihadapkan pada cahaya yang tak biasa di langit, kedua anak polos itu
hanya bisa merasa kagum.
Percakapan seperti itu adalah hal yang biasa di antara orang yang melihat
cahaya itu, dan tidak ada tanda-tanda keputusasaan yang sebelumnya selalu
dibawa Monochrome. Mereka yang melihatnya hanya merasakan kegembiraan
yang disebabkan oleh pemandangan indah itu.
Epilog
Paladin, Ray Starling
Rasanya aku seperti tertidur di dalam ruangan aneh yang biasanya kau
alami saat sedang pingsan.
Selain itu, ini mungkin hanya imajinasiku, tapi kurasa aku melihat sebuah
sosok merah-kehitaman bersikap begitu jutek, dan berkata, “Aku
menyelesaikannya dan kau datang kemari seperti ini…” atau sejenisnya.
Item itu bernama “Black Warcoat, Monochrome,” dan pada dasarnya itu
adalah sebuah jubah besar dengan warna mirip kristal.
Aku menduga skill lainnya akan ada hubungannya dengan terbang atau
suara, tapi nama—“Shinning Despair”—milik skill itu sudah cukup untuk
menjelaskan semuanya. Seperti yang diharapkan, deskripsi-nya mengatakan
bahwa skill itu bisa menembakkan cahaya, dan aku berpendapat bahwa itu
adalah versi lebih lemah dari tembakan terkuat yang dilepaskan UBM itu.
Saat aku sedang pingsan, semua orang di Torne telah sembuh sepenuhnya.
Bahkan mereka yang menderita luka bakar parah di sekujur tubuhnya, dan
bahkan mereka yang kehilangan lengan sekarang sudah sehat wal afiat—dan
aku merupakan salah satu dari mereka.
Menurut Nemesis dan B3, penyembuhan itu terjadi saat mereka sedang
tidak melihat.
Aku menyebut ini sebuah misteri, tapi aku punya dugaan kuat tentang
siapa yang bertanggung jawab atas hal ini. Bagaimanapun, kerajaan hanya
memiliki satu orang yang memiliki sihir yang cukup kuat untuk menyembuhkan
bagian tubuh yang hilang.
***
Ketua spiritual dari Lunar Society, Tsukuyo Fuso, sedang berada di salah
satu bagian kosong di Desa Torne, berbaring dan berguling-guling di atas
rumput pendek seolah-olah dia sedang berada di lantai rumahnya.
“Saya rasa anda tidak perlu menutupinya karena saya melihatnya secara
langsung,” jawabnya. “Dan saya rasa cara anda mengatakannya itu terlalu
berlebihan.”
Meskipun ada disana dan melihat tuannya berjalan ke sekeliling desa dan
menyembuhkan semua orang, Eishiro Tsukikage memiliki untuk menyerah.
Dan untuk menjawab sudah berapa lama petinggi Lunar Society itu ada di
Torne… Mereka sebenarnya tiba disini jauh sebelum Monochrome muncul.
Tapi pagi ini, dia berkata, “Aku mau pergi nonton Festival Kincir Bintang.
Oh, tapi ini nggak ada hubungannya dengan Ray,” dan mereka pun pergi ke
Torne.
Berkat itu, mereka bisa cepat tiba di Torne. Tapi tepat setelah mereka
sampai, B3 menelpon Eishiro di dunia nyata—ya, panggilan yang sama dengan
saat dia dan Ray menanyakan tentang hubungan Shijima dengan Lunar Society.
Eishiro harus log out untuk menjawab panggilan itu, sementara Master
Pure Dragon itu harus menjaga hewan peliharaannya, jadi Tsukuyo berakhir
dengan berjalan berkeliling desa sendirian.
Tentu saja, karena dia adalah wanita cantik pemakai junihitoe yang
terkenal dengan cara berbeda, pasti akan ada banyak orang yang
mengenalinya dan menyadari siapa dia sebenarnya, tapi hal itu telah ditangani
oleh penyamaran yang diberikan Eishiro sebelum dia log out.
Lalu, setelah Ray kembali log in, mereka mulai mengawasinya dari bayang-
bayang dan Tsukuyo merasa agak puas melihat Ray bertekad untuk memberi
tau Farica dan Louie tentang Shijima.
Tapi kemudian dia berkata, “Oh, ya ampun. Kita harus menghentikan ini.
Kage, apa yang kau beritahu kepadanya?” dan mencoba untuk memanggil Ray,
tapi tepat saat itulah Monochrome muncul.
“Oh ya ampuuun, aku bisa membuat kesepakatan yang bagus dengan tuan
putri pertama jika dia ada disini, tapi sekarang aku bekerja tanpa
dibayaaaar,” keluhnya meskipun dia menyembuhkan semua orang yang terluka
tanpa pandang buku sambil tetap bersembunyi di bayang-bayang.
Dan selama itu, dia menonton perjuangan Ray dan tidak melakukan
apapun selain itu.
“Kenapa tidak kita saja yang mengalahkan UBM itu?” tanya Eishiro.
Meskipun dia menolong para tian, Tsukuyo sama sekali tidak mencampuri
pertarungan Ray.
Dia melakukan itu meskipun memiliki pilihan untuk menolong Ray secara
langsung atau mengalahkan Monochrome dan mengambil special reward-nya.
Dia menonton Ray sepanjang waktu—melihat tekad dan tindakan yang dia
ambil—tapi dia tak pernah sekalipun berpikir untuk membantunya. Dia
percaya bahwa itu akan menodai kemurnian dari tindakan Ray.
Tsukuyo ingin melihat Ray semurni mungkin. Dengan kata lain, dia
melanjutkan pengamatannya yang dikacaukan Figaro dulu di Markas.
“Oh, ya ampuuun, Ray sembuh dan aku bahkan tidak melakukan apapun,
jadi sekarang aku harus menunda untuk mengundangnya bargabung ke CID
sampai dia hampir mati di kemudian hariiiii,” keluhnya.
Bantahan tegas dan terus-menerus yang dia katakan pada Eishiro kalau dia
tidak melakukan apapun adalah caranya untuk lari dari kenyataan bahwa dia
telah melenceng dari prinsipnya dan menolong Ray tanpa imbalan apapun.
“Oh ya, tentu saja. Meski harus saya katakan…” Eishiro menghela nafas
melihat kelakuan tuannya sebelum membisikkan sesuatu. “Keajaiban
sepertinya sudah menjadi hal yang biasa saat ini.”
***
Satu hal lagi yang terjadi saat aku sedang tertidur: Louie dan Farica
menerima sebuah surat dari Shijima-san.
Surat itu dia tulis sebelum dia menjalani operasi. Sepertinya, Shijima-san
telah meletakkannya di sebuah pipa logam dan memberikannya kepada
Gringham agar singa itu bisa mengirimkannya kepada mereka jika saja dia
sendiri tidak pulang setelah setengah tahun berlalu.
Selain hal itu, surat itu berisi perasaan paling murni-nya terhadap Louie
dan Farica.
Surat itu berisi perkataan Shijima sendiri, jadi aku tidak lagi punya hak
untuk ikut campur.
Belum lagi ada sebuah kesalahpahaman besar yang kami miliki mengenai
keseluruhan situasi ini.
Saat aku bertanya kepada Tsukikage tentang bagaimana nasib pria itu,
King Secretary kampret itu mengeluarkan nada sedih dan berkata,
“’Keajaiban’ disebut ‘keajaiban’… karena mereka jarang terjadi.”
Di atas itu semua, saat aku log out beberapa saat lalu dan melakukan
pencarian tentang “penyakit mematikan rumah sakit Fuso” aku langsung
mendapatkan hasil sebuah artikel kesehatan yang terbit dua bulan lalu,
dengan judul “JEPANG UNTUK PERTAMA KALINYA BERHASIL MELAKUKAN
OPERASI PENYAKIT PALING MEMATIKAN DI DUNIA!”
Artikel itu memberitakan bahwa pasien operasi itu akan berada di ruang
ICU selama beberapa bulan untuk perawatan lebih lanjut, dan kondisi pasien
itu stabil.
Aku tau kalau hari ini adalah Hari April Fool. Dan, yah, aku jelas telah
dibodohi.
Aku dan B3 hendak meninggalkan Torne diantar oleh Louie, Farica, dan
Gringham.
Oh, iya. Aku lupa menceritakan bahwa Gringham telah dijinakkan oleh
Farica. Jika dia terus menjadi liar, dia mungkin akan dibunuh oleh seseorang
secara tidak sengaja, jadi kemarin, dia pergi untuk mendapatkan job Tamer
dan menjadikan Gringham miliknya.
Tentu saja, seekor Aries Leo bukanlah hewan yang bisa dijinakkan oleh
Tamer pemula, tapi hal itu tidak terjadi pada Gringham. Mereka adalah
keluarga, dan dia ingin dijinakkan, jadi proses itu selesai tanpa masalah, dan
sekarang dia tidur di halaman mereka seperti seekor kucing raksasa.
“Terima kasih banyak atas apa yang telah kalian lakukan,” kata Farica
sambil membungkukkan kepalanya. Louie juga mengikutinya. “Kalian telah
menerima permintaan Louie dan bahkan menyelamatkan kami dari
Monochrome itu…”
“Itu tidak perlu,” jawabku. “Aku melakukan hal itu karena aku
menginginkannya.”
Itu akan meninggalkan rasa pahit di mulutku jika aku tidak melakukannya,
dan setelah melakukannya, entah kenapa aku merasa nyaman. Itu saja cukup
untuk menebus semuanya.
“Oh, iya,” kata Louie. “Aku membatalkan permintaan itu, tapi uangnya…”
Aku sempat melihat kontrak itu dan menemukan bahwa bunga dari
keterlambatan pembayaran benar-benar gila. Jika Rosa tidak segera
membayarnya, dia akan terlilit hutang besar.
Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan kepadanya sebelum aku pergi.
“Kau harus merawat adikmu saat dia sudah lahir, ok? Adik sangat
bergantung pada kakaknya, kau tau.”
“… Baik!”
Silver yang telah pulih dari efek Gremlin, sedang menarik kereta kami.
Kau tidak bisa menilai buku dari sampulnya, huh? Pikirku sambil melihat
pemandangan itu saat aku merasa B3 sedang menatapku dalam diam.
Ya, dia jelas terlihat lebih jantan saat itu. Itulah yang dia sebut “aktif”
atau sejenisnya. Apapun itu…
“Terbiasa?”
“Aku punya dua anggota keluarga dan beberapa teman yang gaya bicara
dan sifatnya bisa berubah secara drastis tergantung situasinya sama seperti
dirimu, jadi aku tidak terlalu memikirkannya.”
“Be… Begitu?”
Kedua saudaraku, Marie, Hugo… dan mungkin Rook juga. Kalau dilihat
seperti itu, aku menyadari kalau ada banyak karakter bermuka dua di
sekitarku. Tapi setidaknya mereka semua adalah orang yang baik.
“Oh, uh, tolong gunakan ‘B3’ saat aku tidak mengenakan armor dan
‘Barbaroy’ saat aku mengenakannya.”
Dia memisahkannya…?
Dia langsung ngambek dan memukul kepalaku beberapa kali sebelum masih
ke dalam keretanya.
Yap. Dia sebenarnya adalah orang yang sangat menarik, pikirku sambil
tersenyum. … Pukulan itu mengurangi sedikit HP-ku, sih.
Aku menoleh untuk terakhir kalinya dan melihat desa itu, yang sekarang
sudah tampak seperti titik kecil di cakrawala.
Meskipun tidak banyak yang orang terluka, hal yang sama tak bisa
dikatakan pada rumah mereka, yang hangus terbakar dan rata dengan tanah.
Perbaikannya akan memakan banyak waktu, dan aku tidak yakin apakah
mereka bisa melanjutkan tradisi Festival Kincir Bintang itu.
“Itu akan terus berlanjut,” kata Nemesis, terdengar yakin. Dia duduk di
sisi kananku.
“Manusia adalah makhluk yang terus maju ke depan sambil mengingat rasa
sakit dan penyesalan mereka di masa lalu, jadi aku yakin mereka akan
melakukan hal yang sama dengan insiden ini.”
Aku termenung, merasa kalau itu sangat mirip dengan festival yang
diadakan selama acara peringatan perang atau bencana lain dalam rangka
untuk menghormati para korban dan berdoa untuk pemulihan.
“Kau juga?”
“Benar. Aku adalah Embryo yang mengubah rasa sakit dan kesedihanmu
menjadi kekuatan yang bisa membuatmu terus maju ke depan,” katanya
sambil memegang tangan kiriku dengan lembut—tangan yang baru saja
kudapatkan kembali. “Tapi yang akan melakukan hal itu tidak lain adalah
dirimu sendiri… dan hal yang sama juga berlaku pada semua orang lain. Jadi
jika mereka yang menyebut desa ini sebagai rumah masih memiliki keinginan
untuk maju, desa ini akan pulih dengan cepat, dan festival itu akan terus
berlanjut seperti biasa.”
Angin lembut berhembus dijalan itu dan memutarkan kincir bintang yang
menghiasi pagarnya.
Pada Dansa Kincir Bintang tahun itu, seseorang bisa melihat sebuah
keluarga sedang menari di antara kerumunan—seorang istri bersama suaminya,
dan seorang bocah laki-laki bersama seorang gadis pendiam.
Tak jauh dari mereka, terdapat seekor singa dengan bayi yang sedang
tertidur di tubuhnya yang berbulu lebat.
Dan pada hari itu juga terdapat hembusan angin yang memutar kincir
bintang dengan lembut.
Novel PDF ini Akan di Perbaharui Ulang apabila hasil Tl dari sumbernya
sudah tersedia.