DI PUSKESMAS
I. DEFINISI :
Kejang deman merupakan bangkitan kejang yang terjadi oleh karena kenaikan suhu tubuh ≥
38°C yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
1. Anamnesa
2. Tindakan gawat darurat segera
3. Anamesa lanjutan setelah keadaan gawat darurat teratasi
4. Pemeriksaan fisik
5. Diagnosa
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengobatan lanjutan
8. Penyuluhan
9. Kegiatan paska pelayanan
10. Pencatatan dan pelaporan
1. Anamnesa
a. Mengucap Salam : “Ass… atau selamat pagi / siang”
b. Menyapa ibu / pengantar dengan ramah sambil menatap mata klien
c. Mengucapkan “Apa yang bisa saya bantu ?“
d. Bila anak datang dalam keadaan masih kejang lakukan penanganan darurat kejang
6. Pengobatan
a. Segera menghilangkan kejang (lihat atas, penanganan darurat kejang)
b. Obat lini pertama untuk kejang demam adalah diazepam dengan pemberian terbaik secara
intravena. Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 1-
2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit dengan dosis maksimal 20 mg
c. Jika pemberian intravena tidak memungkinkan maka diazepam rektal dapat diberikan. Dosis
yang diberikan sebanyak 0,5-0,75 mg/kg atau 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari
10 kg. Jika lebih dari 10 kg maka diberikan dengan dosis 10 mg. Dosis lain untuk diazepam
rektal 5 mg untuk anak di bawah 3 tahun dan 7,5 mg untuk di atas 3 tahun
d. Dosis ulangan dapat diberikan jika kejang belum teratasi dengan cara dan dosis yang sama
dalam interval waktu 5 menit. Bila kejang tetap belum berhenti, diberikan obat lain yaitu fenitoin
secara intravena dengan dosis awal 10-20 mg/kg/kali. Jika kejang teratasi pemberian fenitoin
tetap dilanjutkan dengan dosis 4-8 mg/kg/hari dimulai 12 jam setelah dosis awal
e. Akan tetapi, jika kejang belum juga berhenti maka berikan antikonvulsan lain seperti
fenobarbital secara intravena 10-20 mg/kg dan pasien harus dirawat di ruang intensif.
f. Apabila kejang berlangsung lebih dari 30 menit dapat diberikan kortikosteroid untuk mencegah
oedem otak dengan menggunakan cortisone 20-30 mg/kgBB atau dexametason 0,5-0,6
mg/kgBB
g. Jika kejang teratasi pemberian fenitoin tetap dilanjutkan dengan dosis 4-8 mg/kg/hari dimulai 12
jam setelah dosis awal
h. Akan tetapi, jika kejang belum juga berhenti maka berikan antikonvulsan lain seperti
fenobarbital secara intravena 10-20 mg/kg. Kemudian, jika kejang belum berhenti maka pasien
harus dirawat di ruang intensif dengan thiopentone dan alat bantu pernapasan
i. Penanganan demam :
1). Buka pakaian anak, celupkan kain / handuk bersih kedalam air hangat, lalu peras dengan
pelan, lalu kompreskan pada badan anak, di bagian ketiak, dada, pelipatan paha.
2). Pemberian antipiretika (asetaminofen/parasetamol) dosis 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali
sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Obat antipiretik lain seperti ibuprofen dapat diberikan dengan
dosis 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari. Kemasan berupa sirup 60 ml lebih aman
j. Antibiotik diberikan setelah hasil pemeriksaan laboratorium diketahui, berikan antibiotik sesuai
kausal
k. Pengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang demam kejang demam lebih dari 15 menit,
kejang demam fokal, dan adanya riwayat epilepsi. Dipertimbangkan pengobatan rumatan bila
kejang demam pertama pada umur di bawah 12 bulan, kejang berulang dalam 24 jam, dan
kejang demam lebih dari 3 kali dalam setahun
l. Asam valproat saat ini merupakan obat lini pertama untuk menurunkan risiko berulangnya
kejang. Dosis yang diberikan 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis. Akan tetapi, efek samping
hepatotoksis dapat terjadi terutama pada anak di bawah 2 tahun. Obat lain seperti fenobarbital
dapat diberikan dengan dosis 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.
8. Penyuluhan
a. Menjelaskan kepada ibu / pengantar apabila ada tanda-tanda yang semakin parah ( kejang
berulang, panas terus menerus ) maka segera membawa anak ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat.
b. “ Bu/pak, bila nanti terjadi gejala kejang-kejang lagi, panas terus menerus atau gejala lain dan
semakin memburuk keadaannya maka ibu harus segera membawa anak ibu ke tempat
pelayanan yang terdekat dengan rumah ibu “
c. “ Apabila tidak terjadi apa-apa maka tolong anaknya dibawa untuk kontrol ke sini setelah 3 hari
kemudian”
d. “Apakah masih ada yang perlu ditanyakan?, kalo tidak ada terima kasih, semoga anak ibu /
bapak cepat sehat kembali”
DAFTAR PUSTAKA
Fukuyama Y, dkk. Practical Guidelines for Fhysician in The Management of Febrile Seizures.