Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK AGENDA III HARI KE-1

ANALISIS KASUS TERKAIT IMPLEMENTASI SMART ASN DAN MANAJEMEN ASN


LATSAR CPNS KEMENKES PALEMBANG GOLONGAN III GELOMBANG I ANGKATAN
I KELOMPOK I

Sub Kelompok

1. dr. M. Arvin Arliando


2. Darwin, S.Kep., Ners
3. Indah Prahitaning Tias Purbowati, S.Kep., Ners
4. dr. Deanita Rahmanda Putri

I. Deskripsi Kasus
“Unggahan Hoaks ASN Berbuntut Pelaporan Pengurus PDIP Garut”
‘Jempolmu harimaumu,’ demikian ungkapan yang tepat menggambarkan ulah Ojat
Karnojat, Kasi Pemerintahan Desa (PMD) di Wilayah kecamatan Cisewu, Garut, Jawa Barat,
setelah unggahannya yang berbau hoaks, berbuntut laporan pengurus PDIP Garut. “Hari ini
Minggu 17 April 2022 sekitar pukul 14.17 tadi, telah menshare berita hoaks melalui pesan
WhatsApp Group,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan, Minggu
malam (17/4/2022). Didampingi Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR)
DPC PDI-Perjuangan Garut, Yudha melakukan pelaporan terhadap oknum Apartur Sipil Negara
(ASN) tersebut, setelah Ojat diketahui melakukan postingan bohong.
Dalam unggahan bergambar billboard Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri,
tertera dengan jelas tulisan ‘PDI-Perjuangan tidak butuh Suara Umat Islam,’. Selain itu, Ojat
sengaja menambahkan caption ‘Muslim Silahkan Berfikir Lebih Cerdas’, serta caption tambahan
‘Viralkan…. dari kesombongan Ketua umum PDI-Perjuangan),’. “Jelas perbuatan saudara Ojat
merugikan kami, dan hingga kini tidak ditemukan adanya billboard tersebut di seluruh
Indonesia,” ujar dia berang.
Yudha menyatakan, postingan tersebut awalnya ditemukan Latif, salah seorang pengurus
PDIP kecamatan Cisewu, hingga ia melakukan konfirmasi langsung terhadap Ojat, selaku
penyebar hoaks tersebut. “Dia tidak merasa menyebarkan hoaks seperti itu, bahkan tidak ada
permintaan maaf, hingga tidak menarik atau menghapus postingan Billboard yang dibagikannya
digroup WA tersebut,” ujar dia berang. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan oknum ASN
tersebut, Yudha bersama tim bantuan hukum PDIP Garut, akhirnya menempuh upaya hukum.
“Karena ini negara hukum maka dalam pertimbangan kami menempuh hal ini,” kata dia.
Camat Cisewu Heri, mengakui unggahan berita bohong bernada sinis terhadap partai
banteng bermoncong putih, yang dilakukan anak buahnya itu. ”Itu benar-benar di luar
sepengetahuan serta kendali saya,” ujar dia. Namun Heri tidak mengetahui, maksud dan tujuan
dari postingan berbalut pilihan politik tersebut. Menurutnya, postingan tersebut dinilai tidak
pantas, apalagi dilakukan seorang abdi negara. “Saya baru mengetahui postingan setelah tiba di
rumah Dinas, dan langsung saya perintahkan yang bersangkutan agar segera menghapusnya,”
kata dia.

Sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/4941215/unggahan-hoaks-asn-berbuntut-
pelaporan-pengurus-pdip-garut

II. Implementasi Nilai-Nilai Smart ASN dan Manajemen ASN dari kasus.
III. Analisis Kasus
IV. Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai