Anda di halaman 1dari 2

SESAR LEMBANG

1. Pendahuluan
Sesar Lembang merupakan sebuah patahan besar di Jawa bagian barat
yang terletak pada tepi utara Bandung, tepatnya berada di bagian selatan
Gunung berapi aktif Tangkuban Perahu. Pada beberapa penelitian, sesar
lembang tidak memiliki catatan pasti mengenai sejarah gempa yang cukup
besar, tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh Daryono, dkk (2018) sesar
lembang menunjukkan bukti geomorfik yang jelas dan dianggap sebagai bukti
sesar aktif. Pada penelitian tersebut, sesar lembang memiliki pergerakan
dominan sinistral dengan kecepatan pergeseran atau slip rate 1,95 – 3,45 mm/
tahun, dengan panjang 29 km yang membentang dari Padalarang hingga
jatinangor dan diperkirakan mampu menghasilkan gempa dengan kekuatan
6,5 – 7,0 Mw dalam rentang waktu pengulangan 170 – 670 tahun.
Berdasarkan penelitian paleoseismologis Sesar Lembang sebelumnya,
didapatkan bukti adanya 3 gempa bumi pada abad ke-15, 2300-60 SM dan
196220-19140 BP. Gempa pada 2300-60 SM memiliki perpindahan vertikal
terukur sepanjang 40 cm dan dapat dikorelasikan dengan kekuatan gempa 6,5
Mw. Gempa tersebut merupakan pemetaan pertama sumber gempa bumi di
kerak jawa. Sesar lembang dan sesar lainnya yang berada di pulau Jawa
kemungkinan besar akan menimbulkan risiko yang cukup besar bagi kota
Bandung dan kota lainnya di pulau Jawa.
Aktifitas seismic sekitar sesar lembang yaitu didapatkan data gempa
tanggal 22 juli 2011 dengan kekuatan 3.4 magnitude pada kedalaman 6 km
dan gempa tanggal 28 agustus 2011 dengan kekuatan 3.4 magnitude yang
terjadi di desa Jambudipa dan Muril, kecamatan Ngamprah, Kabupaten
Bandung. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya perpindahan episentrum
gempa.
Selanjutnya, bukti dari pergeseran sesar lembang dapat terlihat dari
morfologi bentang alam saat ini. Berdasarkan penelitian menggunakan IFSAR
(Interferometric Resolution Synthetic Aperture Radar) dengan resolusi grid 5
m, dan LIDAR (Light Detection and Ranging) dengan resolusi grid 0.9 m
grid berupa DSM (Digital Surface Models) dan DTM (Digital Terrain
Models), sesar lembang dicirikan dengan adanya fitur seperti lembah linier
(LV), lereng sesar (FS), shutter ridges (SR), offset sungai (RO), celah angin
(WG) dan sungai yang terpotong (BR). Terminasi sesar lembang dari barat ke
timur dicirikan oleh hilangnya ekspresi topografi sesar secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai