Anda di halaman 1dari 51

MODUL 8.

5
PENGELASAN SMAW DASAR

KODE MODUL:
M.8.5_Adhi1_A.8.5_Adhi1

1
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Judul Modul 5
Pengelasan SMAW Dasar
Peruntukan Modul Kelas X SMK
Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Penulis Prasetyo Adhi Nurcahyo, S.Pd.
Fahmi Badrul Falah, S.Pd.
Fase E
Elemen 8. Pengelasan SMAW Dasar
Jumlah Jam 24 JP (4x pertemuan @ 6 JP)
Moda PJJ, TM, Blended Learning

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin
SMAW, menyiapkan bahan las, mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan
pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan, dan melaksanakan pemeriksaan hasil
pengelasan secara visual.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc
Welding) sesuai dengan POS
2. Melaksanakan rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc
Welding) sesuai dengan POS

KATA KUNCI
SMAW, Posisi di Bawah Tangan

KOMPETENSI AWAL
Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin
SMAW, menyiapkan bahan las, dan mengidentifikasi elektroda SMAW

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, Bertakwa kepada Tugan YME, dan Berakhlak Mulia:
Modul ajar ini menuntut peserta didik untuk memiliki akhlak mulia dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Peserta didik memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Berkebhinekaan Global:
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk mempertahankan budaya luhur, lokalitas
dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya
baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Gotong Royong:
Modul ajar ini memberikan kesempatan peserta didik untuk melakukan kegiatan secara

2
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar,
mudah, dan ringan.
Mandiri:
Modul ajar ini menekan pada kemandirian dalam belajar, sehingga peserta didik memiliki
prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung
jawab, memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan merefleksikan proses dan hasil
pengalamannya.
Bernalar Kritis:
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif, sistematik dan
saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang
mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan
masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
Kreatif:
Modul ajar ini menuntut peserta didik agar mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

SARANA DAN PRASARANA


Sarana:
1. Digital, berupa video pembelajaran dari internet, buku digital (e-book), PDF, dan
lainnya.
2. Non Digital, berupa buku ajar dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam, majalah,
buku ajar yang relevan, surat kabar, dan lainnya.
Prasarana:
1. Perangkat keras, berupa PC, laptop, smartphone, tablet, dan headset.
2. Perangkat lunak, berupa aplikasi tatap muka daring misalnya Zoom, Google Meet,
Webex, dan lainnya. Bisa juga LMS seperti Google Classroom, Moodle, dan lainnya.
Selain itu sumber belajar digital misalnya YouTube, sumber belajar milik Pusdatin
Kemendikbud dan lainnya.

TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik kelas X pada Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Peserta didik reguler/umum
2. Peserta didik dengan pencapaian rendah/kurang
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

MODEL PEMBELAJARAN
1. Inquiry Learning
2. Project Based Learning

KOLABORASI
Apabila guru dan peserta didik mempunyai keterbatasan untuk memperoleh konten belajar
atau sumber belajar, maka guru bisa mendatangkan narasumber dan atau guru tamu

3
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

misalnya dari industri-industri yang bergerak dalam bidang manufaktur khususnya terkait
disiplin ilmu teknik pengelasan dan fabrikasi logam dan bisa menggunakan sarana sekitar
sebagai sumber belajar primer maupun sekunder.

4
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

5
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

CARA PENGGUNAAN MODUL AJAR

1
Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru
pengajar kelas 10 SMK (Fase E) yang berada di
sekolah pusat keunggulan untuk melaksanakan
kegiatan di mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik
Pengelasan dan Fabrikasi Logam Program Keahlian
Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam

2
Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas
yang saling berkaitan, dengan beberapa formatif
asesmen sebagai diagnostik asesmen dan asesmen
sumatif sebagai ujung dari proses pembelajaran.
Disarankan agar modul ajar ini dilakukan pada
semester 2, sesuai dari urutan di alur tujuan
pembelajaran.

3
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanakan
modul ajar ini adalah 4 kali tatap muka dengan
durasi kurang lebih 24 JP. Sebaiknya ada jeda
waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru
mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan
persiapan materi untuk memantik diskusi dan
refleksi peserta didik. Selain itu peserta didik juga
mempunyai waktu untuk berpikir, melakukan
aktivitas refleksi, dan menjalankan masing-masing
aktivitas tersebut dengan baik.

6
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

DAFTAR ISI

CAPAIAN PEMBELAJARAN .......................................................................................... ii


TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................................ ii
KATA KUNCI ................................................................................................................... ii
KOMPETENSI AWAL ...................................................................................................... ii
PROFIL PELAJAR PANCASILA ..................................................................................... ii
SARANA DAN PRASARANA ......................................................................................... iii
TARGET PESERTA DIDIK .............................................................................................. iii
MODEL PEMBELAJARAN ............................................................................................. iii
KOLABORASI .................................................................................................................. iii
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................................ v
CARA PENGGUNAAN MODUL AJAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. ix

PERTEMUAN 1 s/d 4
Melaksanakan Pengelasan Pelat Baja Karbon di Bawah Tangan................................ 1
Tujuan Pembelajaran .......................................................................................................... 1
Pemahaman Bermakna ....................................................................................................... 1
Pertanyaan Pemantik .......................................................................................................... 1
Persiapan Pembelajaran ...................................................................................................... 1
Kegiatan Pembelajaran ....................................................................................................... 1
Strategi Asesmen ................................................................................................................ 9
Refleksi ............................................................................................................................... 9
Remidial dan Pengayaan .................................................................................................... 9
Lampiran ............................................................................................................................. 10
1. Tugas
2. Materi
GLOASRIUM .................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 42

7
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penyalaan Busur Las ........................................................................................ 11
Gambar 2. Penarikan dan Jarak Busur Las ........................................................................ 11
Gambar 3. Mematikan Busur Las ..................................................................................... 11
Gambar 4. Jalur Las Pendek, Sambungan Jalur Las, dan Jalur Las Panjang .................... 11
Gambar 5. Posisi Benda Kerja Terhadap Sumbu X .......................................................... 12
Gambar 6. Work dan Travel Angle .................................................................................... 12
Gambar 7. Persiapan Pengelasan SMAW Posisi 1G ......................................................... 12
Gambar 8. Ukuran Benda Kerja ........................................................................................ 13
Gambar 9. Travel Angle ..................................................................................................... 14
Gambar 10. Sudut Bevel ................................................................................................... 16
Gambar 11. Las Catat (Tack Weld) .................................................................................. 16
Gambar 12. Work dan Travel Angle .................................................................................. 16
Gambar 13. Work Angle .................................................................................................... 15
Gambar 14. Tahap Pengelasan Root, Fill, dan Capping ................................................... 15
Gambar 15. Jalur Sisi Kedua ............................................................................................. 15
Gambar 16. Pengelasan Posisi 2F ..................................................................................... 31
Gambar 17. Macam-macam Posisi Pengelasan ................................................................. 32
Gambar 18. Kampuh I (Open Square Butt) ....................................................................... 34
Gambar 19. Kampuh U (Single U Butt) ............................................................................ 34
Gambar 20. Kampuh V (Single V Butt) ............................................................................ 34
Gambar 21. Kampuh K/Sambungan T dengan Penguatan Pada Kedua Sisi
(Reinforcement On T-Butt Weld) ................................................................. 34
Gambar 22. Kampuh X (Double Vee Butt) ....................................................................... 34
Gambar 23. Kampuh J/Sambungan T dengan Penguatan Satu Sisi
(Single J-Butt Weld) ...................................................................................... 34
Gambar 24. Sambungan T (T-Joint) ................................................................................. 35
Gambar 25. Sambungan Sudut (Corner Joint) .................................................................. 35
Gambar 26. Sambungan Tumpang (Lap Joint) ................................................................. 35
Gambar 27. Sambungan Slot (Slot Joint) .......................................................................... 35
Gambar 28. Sambungan Tumpul (Butt Joint) ................................................................... 35
Gambar 29. T-Butt Joint .................................................................................................... 35
Gambar 30. Penunjukan dengan Menggunakan Garis Penunjuk Yang Patah .................. 36
Gambar 31. Sudut Bevel ................................................................................................... 38
Gambar 32. Lebar Root Face ............................................................................................ 38
Gambar 33. Las Catat Pada Sambungan Sudut ................................................................. 39
Gambar 34. Las Catat Untuk Benda Panjang .................................................................... 39
Gambar 35. Arah dan Gerakan Elektroda ......................................................................... 40
Gambar 36. Arah dan Gerakan Elektroda Untuk Posisi Tegak Naik ................................ 40

8
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Simbol Las Berdasarkan Bentuk Pengelasan ....................................................... 36
Tabel 2. Simbol Las Berdasarkan Bentuk Permukaan Jalur Las (Capping) ....................... 37

9
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

PERTEMUAN 1 s/d 4
Melaksanakan Pengelasan Pelat Baja Karbon di Bawah Tangan

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc
Welding) sesuai dengan POS.
2. Melaksanakan rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc
Welding) sesuai dengan POS.

Pemahaman Bermakna
Proses pengelasan baja karbon posisi di bawah tangan

Pertanyaan Pemantik
1. Coba Kalian cari dari sumber berita daring dan lainnya tentang proses pengelasan yang
ada di bengkel/industri las, menurut Kalian bagaimana proses pengelasan yang baik agar
mendapatkan hasil yang sesuai standar?
2. Seberapa banyak bengkel/industri las tersebut yang sudah menerapkan proses pengelasan?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik (Non Kognitif dan Kognitif)
2. Guru menyusun langkah-langkah pembelajaran
3. Guru menyiapkan media pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring.
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa beberapa pertemuan ke depan akan mengikuti
pembelajaran secara luring dan materi hari ini adalah salah satu materi yang mendasari
beberapa kegiatan pembelajaran di teknik pengelasan dan fabrikasi logam. Dengan
demikian wajib dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan catatan
apabila dibutuhkan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Coba Kalian cari dari sumber berita daring dan lainnya tentang proses pengelasan
yang ada di bengkel las sekitar tempat tinggal Kalian, menurut Kalian bagaimana
proses pengelasan yang baik agar mendapatkan hasil yang sesuai standar?
b. Seberapa banyak bengkel las tersebut yang sudah menerapkan proses pengelasan?

10
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

B. Kegiatan Inti
Pertemuan 1 (Penyalaan, Penarikan, dan Mematikan Busur Las)

Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

a. Penentuan Pertanyaan 1) Guru memberian pertanyaan esensial tentang penyalaan,


Mendasar (Start With the penarikan, dan mematikan busur las yang dapat memberi
Essential Question) penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
2) Guru mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik
yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan 1) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
Proyek (Design a Plan for peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
the Project) merasa “memiliki” atas proyek penyalaan, penarikan, dan
mematikan busur las.
2) Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
a Schedule) aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain:
1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2) membuat deadline penyelesaian proyek,
3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
d. Memonitor peserta didik 1) Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
dan kemajuan proyek terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
(Monitor the Students and 2) Pengajar membuat rekaman praktek las siswa dan diunggah
the Progress of the pada channel YouTube serta disiarkan kepada siswa daring.
Project) 3) Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik
pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.

11
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

4) Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik


yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the 1) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
Outcome) mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya
f. Mengevaluasi 1) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
Pengalaman (Evaluate the melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
Experience) sudah dijalankan.
2) Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
3) Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
4) Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam
rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran
5) Peserta didik melaksanakan 5R
Penutup 1) Peserta didik membuat dan mengumpulkan resume sebagai
tugas individu.
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan (jika diperlukan).
3) Mengagendakan pekerjaan rumah (jika diperlukan).
4) Peserta didik menerima informasi dari guru tentang materi
untuk pertemuan berikutnya.
5) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.
6) Guru memberikan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur berupa
Laporan Hasil Praktek.

Pertemuan 2 (Membuat Jalur Pendek, Menyambung Jalur, dan Membuat Jalur


Panjang)

Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

a. Penentuan Pertanyaan 1) Guru memberian pertanyaan esensial tentang membuat jalur

12
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Mendasar (Start With the pendek, menyambung jalur, dan membuat jalur panjang yang
Essential Question) dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan
suatu aktivitas.
2) Guru mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik
yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan 1) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
Proyek (Design a Plan for peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
the Project) merasa “memiliki” atas proyek membuat jalur pendek,
menyambung jalur, dan membuat jalur panjang.
2) Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
a Schedule) aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain:
1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2) membuat deadline penyelesaian proyek,
3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
d. Memonitor peserta didik 1) Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
dan kemajuan proyek terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
(Monitor the Students and 2) Pengajar membuat rekaman praktek las siswa dan diunggah
the Progress of the pada channel YouTube serta disiarkan kepada siswa daring.
Project) 3) Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik
pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
4) Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik
yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the 1) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
Outcome) mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik

13
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,


membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya
f. Mengevaluasi 1) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
Pengalaman (Evaluate the melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
Experience) sudah dijalankan.
2) Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
3) Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
4) Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam
rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran
5) Peserta didik melaksanakan 5R
Penutup 1) Peserta didik membuat dan mengumpulkan resume sebagai
tugas individu.
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan (jika diperlukan).
3) Mengagendakan pekerjaan rumah (jika diperlukan).
4) Peserta didik menerima informasi dari guru tentang materi
untuk pertemuan berikutnya.
5) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.
6) Guru memberikan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur berupa
Laporan Hasil Praktek.

Pertemuan 3 (Pengelasan SMAW Posisi 1F)

Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

a. Penentuan Pertanyaan 1) Guru memberian pertanyaan esensial tentang pengelasan


Mendasar (Start With the SMAW posisi 1F yang dapat memberi penugasan peserta
Essential Question) didik dalam melakukan suatu aktivitas.
2) Guru mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik
yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan 3) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan

14
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Proyek (Design a Plan for peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
the Project) merasa “memiliki” atas proyek pengelasan SMAW posisi 1F.
4) Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
a Schedule) aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain:
1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2) membuat deadline penyelesaian proyek,
3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
d. Memonitor peserta didik 1) Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
dan kemajuan proyek terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
(Monitor the Students and 2) Pengajar membuat rekaman praktek las siswa dan diunggah
the Progress of the pada channel YouTube serta disiarkan kepada siswa daring.
Project) 3) Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik
pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
4) Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik
yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the 1) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
Outcome) mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya
f. Mengevaluasi 1) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
Pengalaman (Evaluate the melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
Experience) sudah dijalankan.
2) Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun

15
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

kelompok.
3) Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
4) Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam
rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran
5) Peserta didik melaksanakan 5R
Penutup 1) Peserta didik membuat dan mengumpulkan resume sebagai
tugas individu.
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan (jika diperlukan).
3) Mengagendakan pekerjaan rumah (jika diperlukan).
4) Peserta didik menerima informasi dari guru tentang materi
untuk pertemuan berikutnya.
5) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.
6) Guru memberikan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur berupa
Laporan Hasil Praktek.

Pertemuan 4 (Pengelasan SMAW Posisi 1G Double Side)

Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

a. Penentuan Pertanyaan 1) Guru memberian pertanyaan esensial tentang pengelasan


Mendasar (Start With the SMAW posisi 1G double side yang dapat memberi penugasan
Essential Question) peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
2) Guru mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata
dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik
yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan 1) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan
Proyek (Design a Plan for peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
the Project) merasa “memiliki” atas proyek pengelasan posisi 1G double
side.
2) Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk

16
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

membantu penyelesaian proyek.


c. Menyusun Jadwal (Create Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
a Schedule) aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap
ini antara lain:
1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2) membuat deadline penyelesaian proyek,
3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
d. Memonitor peserta didik 1) Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
dan kemajuan proyek terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
(Monitor the Students and
the Progress of the 2) Pengajar membuat rekaman praktek las siswa dan diunggah

Project) pada channel YouTube serta disiarkan kepada siswa daring.

3) Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik


pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.

4) Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik


yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the 1) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
Outcome) mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya
f. Mengevaluasi 1) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik
Pengalaman (Evaluate the melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
Experience) sudah dijalankan.
2) Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
3) Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
4) Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam

17
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,


sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada
tahap pertama pembelajaran
5) Peserta didik melaksanakan 5R
Penutup 1) Peserta didik membuat dan mengumpulkan resume sebagai
tugas individu.
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/perseorangan (jika diperlukan).
3) Mengagendakan pekerjaan rumah (jika diperlukan).
4) Peserta didik menerima informasi dari guru tentang materi
untuk pertemuan berikutnya.
5) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam.
6) Guru memberikan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur berupa
Laporan Hasil Praktek.

Strategi Asesmen
Tes Tertulis, Diskusi dan Tugas Mandiri

Refleksi
- Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
- Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
- Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
- Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
- Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
- Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
- Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

Remidial dan Pengayaan


- Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai di atas rata-rata untuk
mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan.
- Remidial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai di bawah rata-rata untuk
mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas.

Lampiran
1. Tugas
ASESMEN TERTULIS
1. Jelaskan prosedur yang dilakukan untuk persiapan sambungan dan kampuh las!

18
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

2. Sebutkan macam-macam sambungan!


3. Sebutkan alat keselamatan kerja yang digunakan dalam mempersiapkan sambungan!
4. Berapa sudut bevel yang disarankan untuk persiapan kampus las “V” untuk ketebalan
pelat 12 mm?
5. Gambarkan persiapan bahan untuk kampuh “X” (double V) untuk material pelat dengan
ketebalan 12 mm!

TUGAS DISKUSI
1. Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang.
2. Cermati permasalahan yang akan didiskusikan, antara lain:
a. Prosedur apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelasan SMAW
posisi 1F dan apa saja kesulitan yang Kalian alami.
b. Prosedur apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelasan SMAW
posisi 1G dan apa saja kesulitan yang Kalian alami.
3. Diskusikan dengan kelompok Kalian!
4. Presentasikan kepada teman sekelas Kalian!

TUGAS MANDIRI
ALAT dan BAHAN
1. Alat
1. Peralatan las SMAW
2. Smith Tang
3. Palu Terak
4. Gerinda Tangan
5. Sikat Baja
6. Penitik
7. Penggores
8. K3LH Pengelasan
9. Jobsheet
2. Bahan
1. Pelat A36 100 x 200 x 10 mm (6)
2. Elektroda AWS E 6013 Ø 2,6 mm dan Ø 3,2 mm

GAMBAR KERJA
Penyalaan Busur Las

19
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 1. Penyalaan Busur Las


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Penarikan Busur Las

Gambar 2. Penarikan dan Jarak Busur Las


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Mematikan Busur Las

Gambar 3. Mematikan Busur Las


Sumber: http://www.bengkelbangun.com/2015/06/cara-mematikan-las-listrik-busur-
listrik.html

Membuat Jalur Las Pendek, Menyambung Jalur Las, dan Membuat Jalur Las Panjang

Gambar 4. Jalur Las Pendek, Sambungan Jalur Las, dan Jalur Las Panjang
Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Sambungan Sudut Tiga Jalur Posisi 1F

20
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 5. Posisi Benda Kerja terhadap Sumbu X


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Gambar 6. Work dan Travel Angle


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Sambungan Tumpul Kampuh V Posisi di Bawah Tangan (1G)

Gambar 7. Persiapan Pengelasan SMAW Posisi 1G


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

LANGKAH KEGIATAN
Penyalaan, Penarikan, dan Mematikan Busur Las
1. Gunakan K3LH pengelasan sebelum memulai praktek.
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang
kuat/longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.

21
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara/ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada instruktor/pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2. Siapkan sebuah pelat A36 ukuran 100 x 200 x 10 mm.

100

10

Gambar 8. Ukuran Benda Kerja


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

3. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya dengan kikir atau gerinda.
4. Menempatkan benda kerja pada meja las dengan kedudukan rata.
5. Memasang/menjepit elektroda pada bagian yang tidak terbungkus oleh salutan.
6. Hidupkan mesin las.
7. Berdirilah pada posisi yang nyaman untuk dapat mengikuti gerakan elektroda dan
arahkan ujung elektroda ke benda kerja. Jarak antara ujung elektroda yang akan
dinyalakan dengan permukaan benda kerja antara 20 – 30 cm, kemudian tutup muka
Kalian dengan helm/kedok las.
8. Mulailah latihan penyalaan dengan cara menyentuhkan atau menggoreskan ujung
elektroda pada permukaan benda kerja.
9. Penyalaan dengan cara disentuhkan atau digoreskan:
a. Sentuhkan/ketukkan ujung elektroda ke permukaan benda kerja sehingga
menimbulkan busur las.
b. Setelah timbul busur, tarik atau angkat elektroda setinggi diameter elektroda untuk
mencegah elektroda lengket ke benda kerja.
10. Dengan tinggi/panjang busur kira-kira sama dengan diameter elektroda, tunggu hingga
lebar kawah las mencapai ± 2 kali diameter elektroda sebelum menarik busur.
11. Mulailah penarikan busur las dari arah kiri ke kanan bagi yang menggunakan tangan
kanan, sedangkan bagi yang menggunakan tangan kiri penarikan busur las dari kanan
ke kiri.
12. Penarikan busur las membentuk sudut 70° – 85° ke arah gerakan pengelasan.

22
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 9. Travel Angle


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

13. Pada akhir rigi, angkatlah elektroda dengan cepat dalam rangka mematikan busur.
Pengangkatan busur secara perlahan akan menyebabkan banyak percikan.
14. Setelah selesai mengelas, tunggu terak hingga menjadi dingin sebelum dibuang
dengan menggunakan palu terak dan sikat baja.
15. Laporkan hasil latihan Kalian kepada guru/instruktur.
16. Membudayakan 5R dalam setiap kegiatan praktek di bengkel.

Membuat Jalur Las Pendek, Menyambung Jalur Las, dan Membuat Jalur Las Panjang
1. Gunakan K3LH pengelasan sebelum memulai praktek.
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang
kuat/longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara/ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada instruktor/pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2. Siapkan sebuah pelat A36 ukuran 100 x 200 x 10 mm.
3. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya dengan kikir atau gerinda.
4. Menempatkan benda kerja pada meja las dengan kedudukan rata.
5. Mengatur ampere pengelasan antara 60 – 90 ampere untuk menggunakan elektroda
AWS E 6013 Ø 2,6 mm, sedangkan untuk elektroda AWS E 6013 Ø 3,2 mm antara 90
– 120 ampere.
6. Melakukan pengelasan dan penyambungan jalur las sesuai demonstrasi guru/instruktur.
7. Memeriksa hasil las tiap jalur dengan bimbingan guru/instruktur sebelum mengerjakan
jalur las selanjutnya.
8. Mengulangi pekerjaan tersebut jika hasil las belum mencapai kriteria minimum yang
ditentukan.
9. Mendinginkan dan membersihkan benda kerja sebelum diserahkan ke guru/instruktur.
10. Menyerahkan benda kerja ke guru untuk diperiksa dan dinilai.
11. Membudayakan 5R dalam setiap kegiatan praktek di bengkel.

23
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Pengelasan SMAW Posisi 1F


1. Gunakan K3LH pengelasan sebelum memulai praktek.
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang
kuat/longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara/ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada instruktor/pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2. Siapkan dua buah pelat A36 ukuran 100 x 200 x 10 mm.
3. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya dengan kikir atau gerinda.
4. Merakit sambungan membentuk T (sudut 90°)
5. Membuat las catat pada kedua ujung dan bersihkan hasil las catat menggunakan palu
terak dan sikat baja.
6. Memeriksa kembali kesikuan sambungan.
7. Mengatur posisi benda kerja pada posisi 1F.
8. Melakukan pengelasan sambungan T tiga jalu bertumpuk menggunakan elektroda AWS
E 6013 Ø 2,6 mm atau Ø 3,2 mm.
9. Memeriksa hasil las dengan bimbingan guru/instruktur.
10. Mengulangi pekerjaan tersebut jika hasil las belum mencapai kriteria minimum yang
ditentukan.
11. Menyerahkan benda kerja ke guru untuk diperiksa dan dinilai.
12. Membudayakan 5R dalam setiap kegiatan praktek di bengkel.

Pengelasan SMAW Posisi 1G


1. Menggunakan K3LH pengelasan sebelum memulai praktek.
a. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang
kuat/longgar.
b. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
c. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan
fungsinya.
d. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
e. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara/ventilasi yang cukup.
f. Usahakan ruang las/tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak
mengganggu lingkungan/orang lain yang berada di sekitar lokasi.
g. Bertanyalah pada instruktor/pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2. Menyiapkan dua buah pelat A36 ukuran 100 x 200 x 10 mm.

24
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

3. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya dengan kikir atau gerinda.
4. Membuat kampuh (bevel) sebesar 30° - 35° pada salah satu sisi benda kerja yang
berukuran 200 mm. Yakinkan kedua bevel tersebut sama besar dan rata/sejajar satu
sama lainnya.
5. Membuat “root face” selebar 2 mm secara merata dengan menggunakan mesin gerinda
dan/atau kikir rata.

Gambar 10. Sudut Bevel


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

6. Mempertemukan dua buah pelat yang bersisi miring sehingga membentuk kampuh V
(sesuai gambar kerja).
7. Membuat las catat sepanjang 10 – 15 mm pada pada kedua ujung bahan dan yakinkan
bahwa kedua benda kerja tersebut rapat dan sejajar dengan jarak root gap 1 – 3 mm.

Gambar 11. Las Catat (Tack Weld)


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

8. Membersihkan hasil las catat menggunakan palu terak dan sikat baja. Jika berlebihan,
ratakan dengan gerinda potong.
9. Melakukan pengelasan jalur pertama (root) sambungan tumpul kampuh V
menggunakan elektroda AWS E 6013 Ø 2,6 mm dengan sudut elektroda antara 70° –
85° tanpa diayun.

Gambar 12. Work dan Travel Angle


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

10. Melakukan pengelasan jalur kedua dan ketiga menggunakan elektroda AWS E 6013
Ø 3,2 mm dengan sudut elektroda 70° – 85° terhadap sisi pengelasan.

25
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 13. Work Angle


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

11. Membalik benda kerja, kemudian gerinda akar las (root) selebar ± 5 mm dengan
kedalaman 2 – 3 mm atau sampai kelihatan jalur akar secara merata.

Gambar 14. Tahap Pengelasan Root, Fill, dan Capping


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

12. Melakukan pengelasan pada sisi bawah (satu jalur) dengan menggunakan elektroda
yang sama tanpa diayun.

Gambar 15. Jalur Sisi Kedua


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

13. Memeriksa hasil las dengan bimbingan guru/instruktur.


14. Mengulangi pekerjaan tersebut jika hasil las belum mencapai kriteria minimum yang
ditentukan.
15. Menyerahkan benda kerja ke guru untuk diperiksa dan dinilai.
16. Membudayakan 5R dalam setiap kegiatan praktek di bengkel.

RUBRIK PENILAIAN KINERJA


Form Penilaian Aspek Keterampilan Penyalaan, Penarikan, dan Mematikan Busur Las
Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan tangan dan
mesin-mesin ringan

26
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
1.2 Menyiapkan benda kerja
Rerata capaian kompetensi
komponen Persiapan
II Pelaksanaan
Mendemonstrasikan pelaksanaan
2.1
K3LH
2.2 Membaca gambar kerja
Menerapkan penggunakan
2.3
peralatan tangan.
Menerapkan penggunaan mesin-
2.4
mesin ringan
Memeriksa hasil kerja penggunaan
2.5 peralatan tangan dan mesin-mesin
ringan
Melaksanakan pengelasan dengan
proses las SMAW:
2.6 2.6.1 Penyalaan busur las
2.6.2 Penarikan busur las
2.6.3 Mematikan busur las
Melaksanakan pemeriksaan
2.7 (evaluasi) hasil pengelasan secara
visual las SMAW
Rerata capaian kompetensi
komponen Proses
III Hasil
Melaksanakan pengukuran:
3.1.1 Lebar Jalur Las
3.1 3.1.2 Tinggi Jalur Las
3.1.3 Rigi Las
3.1.4 Kebersihan Hasil Las
3.2 Melaksanakan 5R
Rerata capaian kompetensi
komponen Hasil

Form Penilaian Aspek Keterampilan Pengelasan Jalur Pendek, Menyambung Jalur, dan Jalur
Panjang
Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan tangan dan
mesin-mesin ringan
1.2 Menyiapkan benda kerja

27
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata capaian kompetensi
komponen Persiapan
II Pelaksanaan
Mendemonstrasikan pelaksanaan
2.1
K3LH
2.2 Membaca gambar kerja
Menerapkan penggunakan
2.3
peralatan tangan.
Menerapkan penggunaan mesin-
2.4
mesin ringan
Memeriksa hasil kerja penggunaan
2.5 peralatan tangan dan mesin-mesin
ringan
Melaksanakan pengelasan jalur
dengan proses las SMAW:
2.6.1 Jalur pertama
2.6 2.6.2 Jalur kedua
2.6.3 Jalur ketiga
2.6.4 Jalur keempat

Melaksanakan pemeriksaan
2.7 (evaluasi) hasil pengelasan secara
visual las SMAW
Menerapkan teknik-teknik
2.8 pengontrolan distorsi pada
pengelasan pada las SMAW
Rerata capaian kompetensi
komponen Proses
III Hasil
Melaksanakan pengukuran:
3.1.1 Lebar Jalur Las
3.1.2 Tinggi Jalur Las
3.1.3 Sambungan Jalur Las
3.1 3.1.4 Kelurusan Jalur Las
3.1.5 Rigi Las
3.1.6 Undercut
3.1.7 Overlap
3.1.8 Kebersihan Hasil Las
3.2 Melaksanakan 5R
Rerata capaian kompetensi
komponen Hasil
Keterangan :
 Capaian kompetensi peserta didik per aspek keterampilan dituliskan dalam bentuk ceklis (√)
 Rerata Capaian kompetensi peserta didik per aspek keterampilan dituliskan dalam bentuk ceklis
(√)
 Jika peserta didik dinilai tidak baik pada salah satu komponen, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk mengulang

28
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Form Penilaian Aspek Keterampilan Pengelasan SMAW Posisi 1F dan 1G


Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan tangan dan
mesin-mesin ringan
1.2 Menyiapkan benda kerja
Rerata capaian kompetensi
komponen Persiapan
II Pelaksanaan
Mendemonstrasikan pelaksanaan
2.1
K3LH
2.2 Membaca gambar kerja
Menerapkan penggunakan
2.3
peralatan tangan.
Menerapkan penggunaan mesin-
2.4
mesin ringan
Memeriksa hasil kerja penggunaan
2.5 peralatan tangan dan mesin-mesin
ringan
Melaksanakan pengelasan posisi 1F
dan 1G dengan proses las SMAW:
2.6.5 Layer pertama
2.6
2.6.6 Layer kedua
2.6.7 Layer ketiga

Melaksanakan pemeriksaan
2.7 (evaluasi) hasil pengelasan secara
visual las SMAW
Menerapkan teknik-teknik
2.8 pengontrolan distorsi pada
pengelasan pada las SMAW
Rerata capaian kompetensi
komponen Proses
III Hasil
Melaksanakan pengukuran:
3.1.1 Lebar Capping
3.1.2 Tinggi Capping
3.1.3 Sambungan Las
3.1.4 Kelurusan Las
3.1.5 Ukuran Leher Las
3.1
3.1.6 Rigi Las
3.1.7 Undercut
3.1.8 Overlap
3.1.9 Kebersihan Hasil Las
3.1.10 Lebar Kaki Las
3.1.11 Distorsi
3.2 Melaksanakan 5R

29
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Kompeten
Ya
No Aspek Penilaian Belum Cukup Baik Sangat Rekomendasi
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
Rerata capaian kompetensi
komponen Hasil
Keterangan :
 Capaian kompetensi peserta didik per aspek keterampilan dituliskan dalam bentuk ceklis (√)
 Rerata Capaian kompetensi peserta didik per aspek keterampilan dituliskan dalam bentuk ceklis
(√)
 Jika peserta didik dinilai tidak baik pada salah satu komponen, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk mengulang

Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan Penyalaan, Penarikan, dan Mematikan Busur Las
Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan Kriteria unjuk kerja:
tangan dan mesin-  Macam-macam peralatan tangan dan mesin-
mesin ringan mesin ringan untuk pekerjaan pengelasan
diidentifikasi
 Kondisi masing-masing alat dan mesin
diperiksa sesuai POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
1.2 Menyiapkan benda Kriteria unjuk kerja:
kerja  Macam-macam benda kerja untuk pekerjaan
pengelasan diidentifikasi
 Kondisi masing-masing benda kerja sesuai
POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
II Pelaksanaan

30
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
2.1 Mendemonstrasikan Kriteria unjuk kerja:
pelaksanaan K3LH  Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
api diidentifikasi
 Jenis-jenis pemadam kebakaran
diidentifikasi berdasarkan klasifikasi
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau
PPE dalam penggunaan pemadam kebakaran
didemonstrasikan sesuai klasifikasi
 Pencegahan terjadinya kecelakaan dan
gangguan kesehatan didemonstrasikan
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan <3 kriteria unjuk kerja Belum
2.2 Membaca gambar kerja Kriteria unjuk kerja:
 Hasil pengukuran benda kerja sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan pada gambar kerja.
 Kesalahan pengukuran diidentifikasi dan
dicatat untuk perbaikan atau untuk
pengukuran ulang.
 Pengukuran ulang dilakukan sesuai POS
 Laporan hasil pengukuran diserahkan kepada
guru/instruktur sesuai dengan POS
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum
2.3 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunakan peralatan  Cara kerja alat tangan dipahami sesuai
tangan. karakteristik alat.
 Prosedur penggunaan peralatan tangan
disebutkan
 Peralatan tangan digunakan sesuai POS
dan/atau manual alat
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.4 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunaan mesin-  Cara kerja mesin ringan dipahami sesuai
mesin ringan karakteristik mesin.
 Prosedur penggunaan mesin disebutkan
 Pengoperasian mesin-mesin ringan
didemonstrasikan sesuai prosedur (POS)
dan/atau manual mesin.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum

31
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
2.5 Memeriksa hasil kerja Kriteria unjuk kerja:
penggunaan peralatan  Hasil kerja dalam penggunaan alat-alat
tangan dan mesin- tangan dan mesin-mesin ringan diperiksa
mesin ringan dan dibandingkan dengan standar baku.
 Kesalahan atau kerusakan hasil pekerjaan
diidentifikasi.
 Perbaikan kesalahan atau kerusakan hasil
pekerjaan dilakukan sesuai POS
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.6 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengelasan jalur dengan  Penempatan posisi bahan didiidentifikasi
proses las SMAW: sesuai prosedur.
2.6.4 Penyalaan busur  Arah dan gerakan busur diidentifikasi sesuai
2.6.5 Penarikan busur prosedur
2.6.6 Mematikan  Penyalaan, penarikan, dan mematikan busur
busur dilakukan sesuai prosedur
 Benda hasil las dibersihkan sesuai prosedur
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.7 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pemeriksaan (evaluasi)  Bahan las ditempatkan sesuai dengan posisi
hasil pengelasan secara pengelasan yang ditentukan.
visual las SMAW  Pengelasan dilakukan dengan menggunakan
berbagai jenis elektroda yang tepat (a.l :
rutile, low hydrogen) pada posisi tegak
dengan memperhatikan POS yang ditentukan
serta aturan keselamatan dan kesehatan kerja
yang berlaku.
 Pengelasan sambungan sudut (fillet) jalur
bertumpuk (multi layer) pada pelat posisi di
bawah tangan dilakukan sesuai POS.
 Benda hasil las dibersihkan sesuai POS.
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
III Hasil
3.1 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengukuran: +2
 Lebar jalur las elektroda Ø 3,2 mm 8 mm 0
3.1.1 Lebar Jalur Las
+2
3.1.2 Tinggi Jalur Las  Lebar jalur las elektroda Ø 2,6 mm 6 mm 0
3.1.3 Rigi Las
3.1.4 Kebersihan Hasil  Tinggi jalur las 1 mm ± 0,5 mm
Las  Rigi las 85% rata dan halus
 Bebas dari percikan dan terak

32
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk hasil Belum
3.2 Melaksanakan 5R Kriteria unjuk kerja:
 Menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan dalam aktivitas kerja
 Mengembalikan peralatan sesuai pada
tempatnya
 Membersihkan ruang kerja dan alat
 Menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya
 Memelihara kedisiplinan pribadi
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk hasil Belum

Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan Pengelasan Jalur Pendek, Menyambung Jalur, dan
Jalur Panjang
Capaian
No. Aspek Keterampilan Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan Kriteria unjuk kerja:
tangan dan mesin-  Macam-macam peralatan tangan dan mesin-
mesin ringan mesin ringan untuk pekerjaan pengelasan
diidentifikasi
 Kondisi masing-masing alat dan mesin
diperiksa sesuai POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
1.2 Menyiapkan benda Kriteria unjuk kerja:
kerja  Macam-macam benda kerja untuk pekerjaan
pengelasan diidentifikasi
 Kondisi masing-masing benda kerja sesuai
POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum

33
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Aspek Keterampilan Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
II Pelaksanaan
2.1 Mendemonstrasikan Kriteria unjuk kerja:
pelaksanaan K3LH  Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
api diidentifikasi
 Jenis-jenis pemadam kebakaran
diidentifikasi berdasarkan klasifikasi
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau
PPE dalam penggunaan pemadam kebakaran
didemonstrasikan sesuai klasifikasi
 Pencegahan terjadinya kecelakaan dan
gangguan kesehatan didemonstrasikan
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan <3 kriteria unjuk kerja Belum
2.2 Membaca gambar kerja Kriteria unjuk kerja:
 Hasil pengukuran benda kerja sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan pada gambar kerja.
 Kesalahan pengukuran diidentifikasi dan
dicatat untuk perbaikan atau untuk
pengukuran ulang.
 Pengukuran ulang dilakukan sesuai POS
 Laporan hasil pengukuran diserahkan
kepada guru/instruktur sesuai dengan POS
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum
2.3 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunakan peralatan  Cara kerja alat tangan dipahami sesuai
tangan. karakteristik alat.
 Prosedur penggunaan peralatan tangan
disebutkan
 Peralatan tangan digunakan sesuai POS
dan/atau manual alat
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.4 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunaan mesin-  Cara kerja mesin ringan dipahami sesuai
mesin ringan karakteristik mesin.
 Prosedur penggunaan mesin disebutkan
 Pengoperasian mesin-mesin ringan
didemonstrasikan sesuai prosedur (POS)
dan/atau manual mesin.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik

34
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Aspek Keterampilan Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.5 Memeriksa hasil kerja Kriteria unjuk kerja:
penggunaan peralatan  Hasil kerja dalam penggunaan alat-alat
tangan dan mesin- tangan dan mesin-mesin ringan diperiksa
mesin ringan dan dibandingkan dengan standar baku.
 Kesalahan atau kerusakan hasil pekerjaan
diidentifikasi.
 Perbaikan kesalahan atau kerusakan hasil
pekerjaan dilakukan sesuai POS
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.6 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengelasan jalur dengan  Penempatan posisi bahan didiidentifikasi
proses las SMAW: sesuai prosedur.
2.6.7 Jalur pertama  Arah dan gerakan bahan pengisi
2.6.8 Jalur kedua diidentifikasi sesuai prosedur
2.6.9 Jalur ketiga  Pengelasan jalur dilakukan sesuai prosedur
2.6.10 Jalur keempat  Benda hasil las dibersihkan sesuai prosedur
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.7 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pemeriksaan (evaluasi)  Bahan las ditempatkan sesuai dengan posisi
hasil pengelasan secara pengelasan yang ditentukan.
visual las SMAW  Pengelasan dilakukan dengan menggunakan
berbagai jenis elektroda yang tepat (a.l :
rutile, low hydrogen) pada posisi tegak
dengan memperhatikan POS yang
ditentukan serta aturan keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku.
 Pengelasan sambungan sudut (fillet) jalur
bertumpuk (multi layer) pada pelat posisi di
bawah tangan dilakukan sesuai POS.
 Benda hasil las dibersihkan sesuai POS.
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum

35
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Aspek Keterampilan Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
2.8 Menerapkan teknik- Kriteria unjuk kerja:
teknik pengontrolan  Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
distorsi pada diidentifikasi fungsi dan validitasnya.
pengelasan pada las  Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara
SMAW visual,dan dibandingkan dengan standar
baku.
 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan
ditafsirkan.
 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran
diserahkan kepada yang berhak sesuai
dengan prosedur.
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum
III Hasil
3.1 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengukuran:  Lebar jalur las elektroda Ø 3,2 mm 8 mm 0
+2

3.1.1 Lebar Jalur Las


+2
3.1.2 Tinggi Jalur Las  Lebar jalur las elektroda Ø 2,6 mm 6 mm 0
3.1.3 Sambungan Jalur
Las  Tinggi jalur las 1 mm ± 0,5 mm
3.1.4 Kelurusan Jalur  Sambungan jalur las rata dan terpadu,
Las perbedaan tinggi maks. 0,5 mm
3.1.5 Rigi Las  Penyimpangan kelurusan jalur las maks. 20%
3.1.6 Undercut  Rigi las 85% rata dan halus
3.1.7 Overlap  Undercut maks. 15% x 0,5 mm
3.1.8 Kebersihan Hasil  Overlap tidak terjadi
Las  Bebas dari percikan dan terak
menampilkan 6 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 6 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 4 kriteria unjuk hasil Belum
3.2 Melaksanakan 5R Kriteria unjuk kerja:
 Menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan dalam aktivitas kerja
 Mengembalikan peralatan sesuai pada
tempatnya
 Membersihkan ruang kerja dan alat
 Menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya
 Memelihara kedisiplinan pribadi
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk hasil Belum

36
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan Pengelasan SMAW Posisi 1F dan 1G


Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
I Persiapan
1.1 Menyiapkan peralatan Kriteria unjuk kerja:
tangan dan mesin-  Macam-macam peralatan tangan dan mesin-
mesin ringan mesin ringan untuk pekerjaan pengelasan
diidentifikasi
 Kondisi masing-masing alat dan mesin
diperiksa sesuai POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
1.2 Menyiapkan benda Kriteria unjuk kerja:
kerja  Macam-macam benda kerja untuk pekerjaan
pengelasan diidentifikasi
 Kondisi masing-masing benda kerja sesuai
POS
 Alat-alat bantu dan keselamatan kerja yang
diperlukan diidentifikasi dan disiapkan
sesuai penggunaan.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
II Pelaksanaan
2.1 Mendemonstrasikan Kriteria unjuk kerja:
pelaksanaan K3LH  Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
api diidentifikasi
 Jenis-jenis pemadam kebakaran
diidentifikasi berdasarkan klasifikasi
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau
PPE dalam penggunaan pemadam kebakaran
didemonstrasikan sesuai klasifikasi
 Pencegahan terjadinya kecelakaan dan
gangguan kesehatan didemonstrasikan
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum

37
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
2.2 Membaca gambar kerja Kriteria unjuk kerja:
 Hasil pengukuran benda kerja sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan pada gambar kerja.
 Kesalahan pengukuran diidentifikasi dan
dicatat untuk perbaikan atau untuk
pengukuran ulang.
 Pengukuran ulang dilakukan sesuai POS
 Laporan hasil pengukuran diserahkan kepada
guru/instruktur sesuai dengan POS
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum
2.3 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunakan peralatan  Cara kerja alat tangan dipahami sesuai
tangan. karakteristik alat.
 Prosedur penggunaan peralatan tangan
disebutkan
 Peralatan tangan digunakan sesuai POS
dan/atau manual alat
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.4 Menerapkan Kriteria unjuk kerja:
penggunaan mesin-  Cara kerja mesin ringan dipahami sesuai
mesin ringan karakteristik mesin.
 Prosedur penggunaan mesin disebutkan
 Pengoperasian mesin-mesin ringan
didemonstrasikan sesuai prosedur (POS)
dan/atau manual mesin.
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.5 Memeriksa hasil kerja Kriteria unjuk kerja:
penggunaan peralatan  Hasil kerja dalam penggunaan alat-alat
tangan dan mesin- tangan dan mesin-mesin ringan diperiksa
mesin ringan dan dibandingkan dengan standar baku.
 Kesalahan atau kerusakan hasil pekerjaan
diidentifikasi.
 Perbaikan kesalahan atau kerusakan hasil
pekerjaan dilakukan sesuai POS
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum

38
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
2.6 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengelasan posisi 1F  Bahan las ditempatkan sesuai dengan posisi
dan 1G dengan proses pengelasan yang ditentukan.
las SMAW:  Pengelasan dilakukan dengan menggunakan
2.6.1 Layer pertama berbagai jenis elektroda yang tepat (a.l :
2.6.2 Layer kedua rutile, low hydrogen) pada posisi tegak
2.6.11 Layer ketiga dengan memperhatikan POS yang ditentukan
serta aturan keselamatan dan kesehatan kerja
yang berlaku.
 Pengelasan sambungan sudut (fillet) jalur
bertumpuk (multi layer) pada pelat posisi di
bawah tangan dilakukan sesuai POS.
 Benda hasil las dibersihkan sesuai POS.
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 2 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 2 kriteria unjuk kerja Belum
2.7 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pemeriksaan (evaluasi)  Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
hasil pengelasan secara diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi
visual las SMAW dan validitasnya.
 Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara
visual, dan dibandingkan dengan standar
baku.
 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan
ditafsirkan.
 Perbaikan hasil las (bila diperlukan)
dilakukan sesuai POS.
 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran
diserahkan kepadsa yang berhak sesuai
dengan POS.
menampilkan 5 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 5 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum
2.8 Menerapkan teknik- Kriteria unjuk kerja:
teknik pengontrolan  Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
distorsi pada diidentifikasi fungsi dan validitasnya.
pengelasan pada las  Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara
SMAW visual,dan dibandingkan dengan standar
baku.
 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan
ditafsirkan.
 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran
diserahkan kepada yang berhak sesuai
dengan prosedur.
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 4 kriteria unjuk kerja Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk kerja Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk kerja Belum

39
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Capaian
No. Komponen/Sub Komponen Indikator Penilaian
Kompetensi
1 2 3 4
III Hasil
3.1 Melaksanakan Kriteria unjuk kerja:
pengukuran:  Lebar capping = lebar kampuh + 0,5 s/d 1
3.1.1 Lebar Capping mm (kanan dan kiri seimbang)
3.1.2 Tinggi Capping  Tinggi capping maks. 3 mm
3.1.3 Sambungan Las  Sambungan jalur las rata dan terpadu,
3.1.4 Kelurusan Las perbedaan tinggi maks. 0,5 mm
3.1.5 Ukuran Leher Las  Penyimpangan kelurusan jalur las maks. 20%
3.1.6 Rigi Las  Ukuran leher las 0,707 a
3.1.7 Undercut  Rigi las 85% rata dan halus
3.1.8 Overlap
 Undercut maks. 15% x 0,5 mm
3.1.9 Kebersihan Hasil
 Overlap tidak terjadi
Las
3.1.10 Lebar Kaki Las  Bebas dari percikan dan terak
3.1.11 Distorsi  Lebar kaki las z = a√2
 Distorsi maks. 3°
menampilkan 11 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 11 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 7 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 7 kriteria unjuk hasil Belum
3.2 Melaksanakan 5R Kriteria unjuk kerja:
 Menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan dalam aktivitas kerja
 Mengembalikan peralatan sesuai pada
tempatnya
 Membersihkan ruang kerja dan alat
 Menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya
 Memelihara kedisiplinan pribadi
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil lebih cepat Sangat Baik
menampilkan 5 kriteria unjuk hasil Baik
menampilkan 3 kriteria unjuk hasil Cukup Baik
menampilkan < 3 kriteria unjuk hasil Belum

TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR


Buatlah laporan hasil praktek dari masing-masing job yang sudah Kalian kerjakan.

LEMBAR KERJA PENGAYAAN


Pengelasan Sambungan T Tiga Jalur Posisi 2F

Gambar 16. Pengelasan Posisi 2F


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

40
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

3. Materi
A. PENDAHULUAN
Terdapat empat posisi pengelasan, yaitu datar, vertikal, horisontal, dan di atas
kepala (overhead). Ketinggian meja dan bangku kerja harus disetel untuk memudahkan
pengelasan pada posisi yang nyaman dan untuk mempertinggi efisiensi. Pengelasan
overhead dan pengelasan pipa sangat sulit sehingga sambungan-sambungan yang
sangat dapat diandalkan efisiensi pengelasan yang tinggi belum dapat diharapkan
meskipun dengan juru las terlatih. Oleh karena itu, sedapat mungkin pengelasan
dilakukan dalam posisi datar dengan menggunakan posisioner.

Gambar 17. Macam-macam Posisi Pengelasan


Sumber: Hery, 2008

Pengelasan posisi bawah tangan (1F/1G) merupakan posisi pengelasan yang


paling dasar yang harus dikuasai oleh seorang siswa. Apabila seorang siswa akan
belajar pengelasan lanjutan, mereka harus terlebih dahulu menguasai pengelasan posisi
1F/1G baru kemudian belajar pengelasan pada posisi yang lebih sulit. Kompetensi
dasar ini mencakup beberapa kegiatan belajar diantaranya:
1. Persiapan sambungan dan kampuh las
2. Persiapan/penyetelan mesin las
3. Pemilihan dan penyiapan elektroda, prosedur pengelasan
4. Teknik pengelasan rigi-rigi, Teknik pengelasan penebalan
5. Teknik pengelasan fillet posisi 1F
6. Teknik pengelasan groove posisi 1G.

Silahkan scan QR code berikut ini untuk mengakses video tentang penyalaan busur las.

41
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Silahkan scan QR code berikut ini untuk mengakses video tentang bagaimana membuat
jalur dan menyambung jalur las.

Silahkan scan QR code berikut ini untuk mengakses video tentang proses pengelasan
SMAW posisi 1F.

Silahkan scan QR code berikut ini untuk mengakses video tentang proses pengelasan
SMAW posisi 1G.

B. PERSIAPAN SAMBUNGAN DAN KAMPUH LAS


Sebelum kita melakukan persiapan sambungan dan kampuh las kita bahas terlebih
dahulu macam-macam bentuk sambungan las. Beragam bentuk pekerjaan las dan
fabrikasi logam, menuntut agar suatu sambungan yang dikerjakan dapat sesuai dengan
desain dan kekuatan yang diharapkan. Karena itu bentuk-bentuk sambungan harus
dirancang sedemikian rupa supaya memenuhi kebutuhan tersebut.
1. Bentuk-bentuk Sambungan Las
Secara umum sambungan las ada dua macam, yaitu sambungan sudut (fillet) dan
sambungan tumpul (butt). Adapun macam-macam bentuknya adalah sebagai berikut:
a. Sambungan Sudut Dalam (T-Joint Atau L-Joint)
b. Sambungan Sudut Luar (Corner Joint)
c. Sambungan Tumpang (Lap Joint)
d. Sambungan Sumbat (Plug Joint)
e. Sambungan Celah (Slot Joint)
f. Sambungan Tumpul (Butt Joint)

42
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

2. Bentuk-bentuk Kampus Las


Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada
pada sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut
tertentu, yaitu untuk memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut.
Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi
logam seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 18. Kampuh I (Open Square Butt)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 19. Kampuh U (Single U Butt)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 20. Kampuh V (Single V Butt)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 21. Kampuh K/Sambungan T dengan Penguatan pada Kedua Sisi


(Reinforcement on T-Butt Weld)
Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 22. Kampuh X (Double Vee Butt)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 23. Kampuh J/Sambungan T dengan Penguatan Satu Sisi (Single J-


Butt Weld)
Sumber: Sukaini, 2013

43
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Berikut ini adalah gambar bentuk-bentuk sambungan:

Gambar 24. Sambungan T (T-Joint)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 25. Sambungan Sudut (Corner Joint)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 26. Sambungan Tumpang (Lap Joint)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 27. Sambungan Slot (Slot Joint)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 28. Sambungan Tumpul (Butt Joint)


Sumber: Sukaini, 2013

Gambar 29. T-Butt Joint


Sumber: Sukaini, 2013

3. Aplikasi Simbol Las

44
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang peranan
penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las seorang
pekerja akan dapat menentukan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh
karena itu, pemahaman tentang simbol-simbol las sangat perlu dikuasai oleh
seseorang yang bekerja di bidang las dan fabrikasi logam.
Simbol-simbol pengelasan dapat diaplikasikan pada seluruh metode pengelasan,
kecuali pada simbol-simbol rigi las dan las bulid-up, seluruh simbol dasar
menyatakan bentuk dari daerah pengelasan antara dua logam las. Setiap simbol
pengelasan harus dicantumkan, bersama dengan pernyataan ukuran, disekitar garis
keterangan seperti ditunjukkan pada Gambar 13. Setiap garis keterangan terdiri dari
sebuah garis dasar dan garis penunjuk yang terdiri dari sebuah tanda panah dan ekor.
Sebagai aturannya garis dasar harus horisontal.

Gambar 30. Penunjukan dengan Menggunakan Garis Penunjuk Yang Patah


Sumber: Hery, 2008

Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/dasar yang digunakan
dalam berbagai konstruksi pengelasan.
Tabel 1. Simbol Las Berdasarkan Bentuk Pengelasan
Bentuk Pengelasan Gambar Simbol Las
Sambungan Sudut
(Fillet)

Jalur Las

Penebalan Permukaan

Sambungan Tumpul (Penetrasi penuh pada


(Umum) sambungan tumpul)
Sambungan Tumpul
(Kampuh I)

45
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Sambungan Tumpul
(Kampuh V)

Sambungan T
(di-bevel)

Sambungan Tumpul
(Kampuh U)

Sambungan T
(Kampuh J)

Sumber: Sukaini, 2013

Tabel 2. Simbol Las Berdasarkan Bentuk Permukaan Jalur Las (Capping)


Bentuk Pengelasan Gambar Simbol Las
Rata

Cembung

Cekung

Sumber: Sukaini, 2013

Pembuatan persiapan las dapat dilakukan dengan beberapa teknik, tergantung


bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Teknik yang biasa dilakukan
dalam membuat persiapan las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan
mesin atau alat pemotong gas (brander potong). Mesin pemotong gas lurus (Straight
Cutting Machine) dipakai untuk pemotong pelat, terutama untuk kampuh-kampuh las
yang di-bevel, seperti kampuh V atau X, sedang untuk membuat persiapan pada pipa
dapat dipakai mesin pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine) atau dengan
brander potong.
Namun untuk keperluan sambungan sudut yang tidak memerlukan kampuh las
dapat digunakan mesin potong pelat (guletin) berkemampuan besar, seperti Hydrolic
Shearing Machine. Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang lebih teliti,

46
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

karena tiap kampuh las mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I


yang tidak memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup dipotong lurus saja.
1. Kampuh V dan X (Single Vee dan Double Vee)
Untuk membuat kampuh V dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Potong sisi pelat dengan sudut (bevel) antara 30° - 35° dengan menggunakan
pemotong gas lurus (Straight Cutting Machine).

Gambar 31. Sudut Bevel


Sumber: Sukaini, 2013

b. Buat “root face” selebar 1 - 3 mm secara merata dengan menggunakan mesin


gerinda dan/atau kikir rata. Kesamaan tebal/lebar permukaan “root face” akan
menentukan hasil penetrasi pada akar (root).

Gambar 32. Lebar Root Face


Sumber: Sukaini, 2013

2. Kampuh U dan J
Pembuatan kampuh U dan J dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu a) melanjutkan
pembuatan kampuh V (Single Vee) dengan mesin gerinda sehingga menjadi kampuh
U atau J, b) dibuat dengan menggunakan teknik “gas gouging” kemudian dilanjutkan
dengan gerinda dan/atau kikir.

Setelah dilakukan persiapan kampuh las, baru dirakit (dilas catat) sesuai dengan
bentuk sambungan yang dikerjakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
las catat (tack weld) adalah sebagai berikut:
1. Pada sambungan sudut cukup dilas catat pada kedua ujung sepanjang penampang
sambungan atau dengan jarak tiap ± 150 mm.
2. Bila dilakukan pengelasan sambungan sudut (T) pada kedua sisi, maka konstruksi
sambungan harus 90° terhadap bidang datarnya. Bila hanya satu sisi sajam maka
sudut perakitannya adalah 3° - 5° menjauhi sisi tegak sambungan, hal ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi tegangan penyusutan/distorsi setelah pengelasan.

47
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 33. Las Catat Pada Sambungan Sudut


Sumber: Sukaini, 2013

Pada sambungan tumpul kampuh V, X, U, atau J perlu dilas catat pada beberapa
tempat, tergantung panjang benda kerja. Untuk panjang benda kerja yang standar untuk
uji profesi las (300 mm) dilakukan tiga las catat, yaitu kedua ujung dan tengah dengan
panjang las catat antara 15 - 30 mm. Sedang untuk panjang benda kerja dibawah atau
sama dengan 150 mm dapat dilas catat pada kedua ujung saja.

Gambar 34. Las Catat Untuk Benda Panjang


Sumber: Sukaini, 2013

Arah pengelasan (elektroda) pada proses las busur manual adalah arah mundur
atau ditarik, sehingga bila operator las menggunakan tangan kanan, maka arah
pengelasan adalah dari kiri ke kanan. Demikian juga sebaliknya, jika menggunakan
tangan kanan, maka tarikan elektroda adalah dari kanan ke kiri. Namun, pada kondisi
tertentu dapat dilakukan dari depan mengarah ke tubuh operator las.
Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan
elektroda sesuai dengan ketentuan (prosedur yang ditetapkan) dan busur serta cairan
logam las dapat terlihat secara sempurna oleh operator las. Pada pengelasan sambungan
T maupun pada sambungan tumpul posisi di bawah tangan (1F/1G) secara umum untuk
jalur pertama adalah ditarik tanpa ada ayunan elektroda, tapi untuk jalur kedua dan
selanjutnya sangat tergantung pada kondisi pengelasan itu sendiri, sehingga dapat
dilakukan ayunan atau tetap ditarik seperti jalur pertama. Sedangkan pada posisi
horizontal, baik untuk sambungan sudut (T) atau sambungan tumpul (2F/2G) secara
umum tidak dilakukan ayunan/gerakan elektroda (hanya ditarik) dengan sudut yang
sesuai dengan prosedurnya.

48
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

Gambar 35. Arah dan Gerakan Elektroda


Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

Khusus untuk gerakan elektroda pada pengelasan sambungan sudut (fillet) posisi
tegak naik (misalnya pada sambungan T dan sambungan sudut luar atau dalam) dapat
dilakukan gerakan ½ lingkaran atau segitiga.

Gambar 36. Arah dan Gerakan Elektroda Untuk Posisi Tegak Naik
Sumber: Moh. Sanni Mufti, 2016

49
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

GLOSARIUM

Butt joint : Jenis sambungan tumpul yang dalam aplikasinya jenis sambungan ini
terdapat berbagai macam jenis kampuh.
Capping : Proses terakhir dalam membuat sambungan butt joint.
Corner joint : Mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T joint, namun
yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada sambungan
ini materialnya yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung.
Fill : Pengisian lasan hingga mendekati bibir base material bagian atas.
Kampuh I : Kampuh las yang menyerupai huruf I apabila disatukan. Kampuh ini
kurang kuat dibandingkan kampuh tertutup.
Kampuh J : Kampuh las yang menyerupai huruf J apabila disatukan.
Kampuh K : Kampuh las yang menyerupai huruf K apabila disatukan.
Kampuh U : Kampuh las yang menyerupai huruf U apabila disatukan. Kampuh ini
lebih kuat menerima beban statis dan diperlukan untuk sambungan
berkualitas tinggi.
Kampuh V : Kampuh las yang menyerupai huruf V apabila disatukan. Kampuh ini
lebih kuat dibandingkan kampuh persegi dan dapat dipakai untuk
menerima gaya tekan yang besar, serta lebih tahan terhadap kondisi
beban statis.
Kampuh X : Kampuh las yang menyerupai huruf X apabila disatukan.
Lap joint : Tipe sambungan las yang sering digunakan untuk pengelasan spot atau
seam karena materialnya ditumpuk atau disusun. Aplikasinya untuk
bagian body kereta dan cenderung untuk plat plat tipis.
Las catat : Las ikat yang digunakan untuk fitting sebelum dilakukan proses
pengelasan agar benda yang akan dilas tidak berubah posisinya.
Leg length : Pada las fillet, jarak antara bagian akar (root) dan pinggir rigi las (toe).
Overlap : Logam las yang menumpang pada benda kerja (tidak berpadu).
Posisi 1G : Posisi pengelasan datar untuk groove welds plate.
Posisi 1F : Posisi pengelasan datar untuk fillet welds plate.
Root : Akar las.
Root face : Bidang permukaan akar las.
Root gap : Jarak antara dua benda yang akan di las.
Sudut bevel : Sudut kampuh benda kerja.
T joint : Jenis sambungan yang berbentuk seperti huruf T, tipe sambungan ini
banyak diaplikasikan untuk pembuatan konstruksi atap, konveyor, dan
jenis konstruksi lainnya.
Toe : Kaki jalur las.
Travel angle : Sudut kemiringan elektroda terhadap sumbu X.
Travel speed : Gerakan cepat lambatnya elektroda selama pengelasan.
Undercut : Alur halus tajam disepanjang sisi rigi las dan logam induk atau endapan
logam las sebelumnya. Alur ini dapat berbentuk alur memanjang atau
terputus-putus.
Work angle : Sudut kemiringan elektroda terhadap sumbu Y.

50
MODUL 8.5
PENGELASAN SMAW DASAR

DAFTAR PUSTAKA

Sanni Mufti A., Moh. 2016. Modul Pengelasan Pelat Menggunakan Proses Las Busur
Manual (SMAW). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukaini, dkk. 2013. Teknik Las SMAW 2 Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia.

Sunaryo, Hery. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

51

Anda mungkin juga menyukai