OLEH:
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok dari mata kuliah Analisis Teori dan Model Pembelajaran Pendidikan Dasar
Tanpa hambatan apapun.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan sebaik mungkin yang
bersumber dari beberapa rujukan sehingga memperlancar penyusunan makalah ini.
Dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, pastilah masih banyak
kekurangan dalam makalah, baik dalam susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami sangat berharap akan adanya saran dan masukan yang bersifat
membangun, agar dapat menjadi bahan evaluasi dimasa mendatang.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
2. Topik Pembahasan..........................................................................................................2
3. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengembangan Modul Product Based Learning Tipe STAD.........................................3
B. Model Kooperatif Tipe STAD........................................................................................4
C. Pengembangan Sintaks Pembelajaran.............................................................................7
D. RAGAM PRODUCT BASED LEARNING...................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................36
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Model pembelajaran production based learning memberikan pengalaman pembuatan
barang atau model yang nyata diperlukan dalam dunia kerja (industri dan masyarakat).
Kedua pola pembelajaran ini sama-sama memberikan pengalaman, akan tetapi pola
pembelajaran production based learning memberikan nilai lebih dalam aspek
pengalaman tersebut, yaitu pengalaman membuat sesuatu yang nyata-nyata diperlukan
dan akan dipergunakan oleh dunia kerja (Suryanto, 2008). Seperti diketahui, dunia kerja
profesional mensyaratkan terpenuhinya standar produk dan jasa, termasuk keprofesian
sumber daya manusia (Hamalik 2008 dalam Ardiansah 2014). Pola pembelajaran
production based learning adalah pendekatan pendidikan yang menghasilkan
keterampilan dan keahlian melalui latihan, khususnya yang berhubungan dengan
kegiatan praktik penerapan pengetahuan (Hadiwiratama, 2008 dalam Ardiansah 2014).
2. Topik Pembahasan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditentukan masalah atau topik
bahasan yang perlu dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu Product Based Learning
Tipe STAD dengan berbagai ragam Product Based Learning.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Proses Produksi Pada tahap ini siswa diajak melakukan
tahapan produksi berdasarkan rencana
produk yang telah dibuat dengan seksama.
Model kooperatif tipe STAD merupakan model yang paling sederhana dari
pembelajaran kooperatif. STAD terdiri dari lima komponen utama, yakni: presentasi
kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Diawali dengan penyampaian
berikut:
4
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Penyampaian Tujuan dan
Motivasi
Tahap 4 Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua
Kegiatan Belajar
anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim
Dalam Tim (Kerja
bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan
Tim)
bantuan bila diperlukan.
Tahap 5 Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang
dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
Kuis (Evaluasi)
masing-masing kelompok.
Tahap 6 Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan
diberikan angka rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan
Penghargaan
atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan
Prestasi Tim
langkah langkah menghitung skor individu, menghitung skor
kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
Belajar kooperatif bukanlah suatu hal yang baru. Dalam proses pembelajaran biasanya
guru dan mungkin siswa pernah menggunakanannya. Para ahli telah menunjukkan bahwa
5
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
Selain itu berdasarkan teori pembangunan, menurut Damon dan Murray (dalam
Slavin, 2005:36) mengemukakan bahwa interaksi antara siswa berkaitan dengan tugas-tugas
yang sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep kritik. Sehingga dengan
sebuah model yang sudah lama ada. Model kooperatif diyakini para ahli dapat meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik selain itu pengelompokan siswa secara heterogen
dapat memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa
Selain keunggulan yang dimiliki model pembelajaran tipe STAD juga memiliki kekurangan.
Pembelajaran yang dilakukan berkelompok memungkinkan seorang siswa terlalu bergantung dengan
siswa lain, Trianto (2010:59) mengemukakan, “Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat
6
mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan
munculnya “difusi tanggung jawab”, artinya terdapat sebagian anggota kelompok yang mengerjakan
semua atau seluruh pekerjaan sedangkan anggota kelompok yang lain hanya menitipkan nama saja.
Solusi terhadap masalah tersebut dapat dihadapi dengan masing-masing kelompok dihargai
berdasarkan jumlah skor kuis individual dari anggota kelompok. Terlepas dari beberapa kekurangan
yang diungkapkan di atas, model kooperatif tipe STAD sangat mudah diaplikasikan dalam
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran pun diyakini dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Tahap 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran
tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Penyampaian Tujuan dan
Motivasi
Tahap 4 Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua
7
Kegiatan Belajar anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim
Dalam Tim (Kerja bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan
Tim) dan bantuan bila diperlukan. Perencanaan produk yang dihasilkan dapat
/Merencanakan berupa benda hasil produksi atau layanan jasa. Perencanaan dapat dilakukan
Produk dengan mulai menggambar detail/sketsa. Kemudian membuat jadwal kerja/
time table, membuat perhitungan kebutuhan alat dan bahan yang
dibutuhkan, dan teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
Tahap 5
Pada tahap ini siswa diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan
Proses Produksi rencana produk berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan seksama.
Tahap 6 Setelah berhasil membuat sebuah produk, siswa diajak untuk memeriksa
hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan
Evaluasi Produk
teknis. Dalam tahap ini terjadi proses pengendalian mutu produk yang
dihasilkan
Tahap 7
Selain dilatih untuk memproduksi sebuah produk, jiwa kewirausahaan atau
Membuat Rencana entrepreneurship siswa juga dilatih dalam tahap ini. Siswa harus
Tahap 8 Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
Kuis (Evaluasi)
masing-masing kelompok.
Tahap 9 Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan
diberikan angka rentang 0-100. Selanjutnya pemberian
Penghargaan
penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru
8
Prestasi Tim dengan langkah langkah menghitung skor individu, menghitung
skor kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
9
Pembagian Kelompok kelamin)
Kegiatan Belajar
Dalam Tim (Kerja ● Siswa mendelegasikan tugas pada setiap anggota kelompok
Tim) /Merencanakan
Produk
Tahap 5 Pada tahap ini siswa diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan
rencana produk berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan seksama.
Proses Produksi
Tahap 6 Setelah berhasil membuat sebuah produk, siswa diajak untuk memeriksa
hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan
Evaluasi Produk teknis.
Dalam menjualnya disini untuk peserta didik tingkat sekolah dasar dapat
dilakukan pada event sekolah seperti pada pameran antar sekolah
ataupun pameran di sekolah itu sendiri.
10
Penghargaan Prestasi keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan
Tim langkah langkah menghitung skor kelompok dan pemberian
hadiah kepada tim
11
Rubrik Penilaian
Berilah tanda checklist pada skor yang dipilih!
4 3 2 1
3 Laporan Keuangan
4 Kendala
5 Strategi Pemasaran
Jumlah
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Petenjuk penskoran
Jumlah skor : 20
Skor tertinggi : 5 x 4 = 20 skor
Jumlah skor
Nilai = x4
Skor maksimal
Kriteria Nilai :
12
2. Model Product Based Learning dengan menggunakan “Clay Art”
Model pembelajaran Product Based Learning adalah pembelajaran
berbasis produk dimana dalam pembelajaran diikuti dengan praktik dan
diproduksikan. pembelajaran berbasis produk yang lebih menekankan pada
praktik, pembelajaran ini dapat lebih memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran Product
Based Learning memberikan pengalaman pembuatan barang atau benda.
Pembelajaran Product Based Learning memberikan nilai lebih dalam aspek
pengalaman yaitu pengalaman membuat sesuatu yang nyata - nyata. Pola
Pembelajaran Product Based Learning merupakan pendekatan pendidikan
yang menghasilkan keterampilan (Ardiansyah, 2014).
Clay Art merupakan suatu produk yang dibuat oleh peserta didik
nantinya dari penugasan guru yang diberikan. Product ini diambil dari materi
Seni Budaya dan Prakarya kelas 1 sekolah dasar. Materi yang akan digunakan
yaitu materi pada KD 4.15 Membentuk karya kerajinan fungsi hias dari bahan
lunak alam. Product Clay Art ini product yang terbuat dari tanah liat yang
nantinya akan di bentuk menjadi bentuk dari contoh benda dilingkungan
sekitar yaitu dengan bentuk benda “daun” yang ada di lingkungan peserta
didik. dibawah ini langkah - langkah pembelajaran model product based
learning tipe STAD pada produk Clay Art, sebagai berikut :
13
akademik, gender/jenis kelamin)
Tahap 5
Pada tahap ini siswa diajak melakukan tahapan produksi
Tahap 7
Selain dilatih untuk memproduksi sebuah produk. Di
tahap ini diharapkan siswa memiliki strategi-strategi
14
Membuat Rencana Pemasaran
bagaimana dapat menjual produk yang dihasilkan.
Sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan
membuat produk yang kreatif, tetapi juga mampu
menjualnya.
15
Product Clay Art
Nama Anggota Kelompok :
Kelas :
Materi :
Buatlah karya seni rupa dengan bahan dasar tanah liat, dengan tema “DAUN” yang ada di
lingkungan sekitar!
a. Alat dan Bahan
1) Tanah Liat
2) Daun
3) Alas untuk Product
4) Cat
5) Kuas
6) Cetakan
b. Langkah Pembuatan
1) Siapkan tanah liat dan cetakan DAUN yang tersedia
2) Masukkan tanah liat ke dalam cetakan DAUN hingga penuh
3) Lepaskan tanah liat dari cetakannya, dan letakkan pada alas
4) Keringkan hasil cetakan tersebut dengan cara dijemur hingga kering
5) Setelah kering, beri warna sesuai dengan warna daun tersebut
6) Jika sudah selesai semua, hasil produk clay art tersebut bisa dikumpulkan di
guru
Penilaian
16
a. Rubrik Penilaian
4 3 2 1
(Sangat (Baik) (Cukup) (Kurang)
Baik)
17
dengan tetapi dengan daun
tepat dengan bantuan dengan
bantuan guru dan tepat
guru mengalami
kesulitan
b. Instrumen Penilaian
Berilah tanda ceklis pada kolom penilaian berikut!
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
18
Petenjuk penskoran
Jumlah skor : 20
Jumlah skor
Nilai = x4
Skor maksimal
Kriteria Nilai :
Rekapitulasi Penilaian
19
3. Model Product Based Learning “Ice Cream ”
20
efektif. Peserta didik secara berkelompok untk berdiskusi untuk
memilih ice cream rasa apa, dan setiap kelompok membuat ice cream
yang berbeda-beda rasanya.
Langkah-langkah Model Product Based Learning Tipe STAD Pada pembuatan Produk Ice Cream
Tahap 4 Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan
lembaran kerja/ resep dan cara pembuatan Ice Cream, sebagai pedoman
Kegiatan Belajar
bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-
Dalam Tim (Kerja
masing memberikan kontribusi. Selama peseerta didik membaca dari
Tim) /Merencanakan
lembar petunjuk kemudian menyiapkan alat dan bhan-bahan yang
Produk
digunakan, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan,
dorongan dan bantuan bila diperlukan. Perencanaan produk yang
dihasilkan berupa benda/ makanan hasil produksi atau layanan jasa.
Perencanaan dapat dilakukan dengan membaca Langkah-langkah dalam
pembuatan. Kemudian membuat jadwal kerja/ time table, membuat
perhitungan kebutuhan alat dan bahan yang dibutuhkan, dan teknik
pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
Tahap 5 Pada tahap ini siswa diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan
21
Proses Produksi rencana produk berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan seksama.
Tahap 6 Setelah berhasil membuat sebuah produk, siswa diajak untuk memeriksa
hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan
Evaluasi Produk
teknis. Dalam tahap ini terjadi proses pengendalian mutu produk yang
dihasilkan
Tahap 7 Selain dilatih untuk memproduksi sebuah produk, jiwa kewirausahaan atau
entrepreneurship siswa juga dilatih dalam tahap ini. Siswa harus
Membuat Rencana Pemasaran
mempersiapkan rancangan pemasaran produk yang dihasilkan. Pemasaran
dapat dilakukan secara online maupun offline. Di tahap ini diharapkan
siswa memiliki strategi-strategi bagaimana dapat menjual produk yang
dihasilkan. Sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan membuat
produk yang kreatif, tetapi juga mampu menjualnya.
\Tahap 8 Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil
Kuis (Evaluasi)
kerja masing-masing kelompok.
Tahap 9 Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan
diberikan angka rentang 0-100. Selanjutnya pemberian
Penghargaan Prestasi
penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh
Tim
guru dengan langkah langkah menghitung skor individu,
menghitung skor kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan
skor kelompok.
22
Lembar Kerja Kelompok
kelas :
Produk :
Praktik :
Buatlah Ice Cream dengan bahan yang sudah tertera pada petunjuk lembar kerja kelompok,
setiap kelompok membuat ice cream dengan rasa yang berbeda-beda.!
o Gula Pasir ¼
23
o Plastic Ziploc atau plastic klik ukuran sedang dan besar
o pengocok manual
Langkah-langkah pembuatan
1. Campurkan semua bahan seperti susu cair, krim kocok, gula pasir dan vanili bubuk.
Kocok menggunakan pengocok manual, agar semua bahan tercampur rata.
2. Setelah tercampur rata, masukkan adona esk krim kedalam plastik klip berukuran
sedang, lalu klip kan dengar rapat.
3. Selanjutnya masukkan batu es geprak dan garam ke dalam plastik klip berukuran besar.
4. Masukkan palstik klip berukuran sedang yang tadinya sudah berisi dengan adonan ice
cream, kedalam plastic klip yang berukuran besar lalu klipkan dengan rapat.
5. Kocok plastic klip tersebut dengan hati-hati, jangan sampai palstik klip yang berisi
adonannya pecah. Kocok sampai adonan ice creamnya mengeras dan teksturnya sudah
menjadi ice cream.
6. Buka palstik klipnya saru persatu dan keluarkan ice creamnya dan masukkan kedalam
gelas kertas dan kemudian ice cream dapat diberi toping sesuai selera. Setelah ice cream
sudah selesai di beri topping barulah ice cream siap untuk dinikmati.
24
Penilaian
a. Rubrik Penilaian
b. Instrumen Penilaian
Berilah tanda ceklis pada setiap kolom penilaian berikut!
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
25
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Petunjuk penskoran
Jumlah skor : 20
Jumlah skor
Nilai = x4
Skor maksimal
Kriteria Nilai :
Rekapitulasi Penilaian
26
4. Model Product Based Learning dengan menggunakan “Kerajinan Koran
Bekas ”
Menurut (Sumartana 2011 dalam Fitrillah 2015) mengatakan bahwa dengan model
pembelajaran berbasis produksi yang lebih menekankan pada pembelajaran praktik ini dapat
lebih memudahkan siswa dalam memahami dan menyerap materi pelajaran yang diberikan
oleh guru. Melalui penerapan model pembelajaran berbasis produksi diharapkan siswa belajar
secara efektif karena konsep pendekatan berbasis produksi tidak sekedar siswa mencapai
standar kompetensi sesuai yang telah ditentukan, namun lebih dari itu yaitu siswa di tuntut
untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Siswa yang
telah terbiasa untuk menghasilkan produk dengan mempertimbangkan waktu akan bekerja
lebih efisien, dengan demikian terbiasa pula untuk bekerja lebih produktif.
Kerajinan Koran Bekas merupakan sebuah produk yang dibuat oleh peserta didik
nantinya dari penugasan yang guru berikan. Product ini diambil dari materi tema 5 wirausaha
sub tema 2 usaha disekitarku kelas 6 sekolah dasar. Pada materi ini siswa akan belajar bahwa
banyak peluang usaha disekitar kita dengan bahan baku barang bekas,misalnya seperti
peluang usaha kerajinan koran bekas yang bisa menjadi sebuah tas,tempat sampah, tempat
tisu, tempat pensil dan sebagainya. dibawah ini langkah - langkah pembelajaran model
product based learning tipe STAD pada produk kerajinan koran bekas, sebagai berikut :
27
Presentasi dari Guru kerajinan dari koran bekas dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pertemuan tersebut
Tahap 5
Pada tahap ini siswa diajak melakukan tahapan produksi
Tahap 7
Selain dilatih untuk memproduksi sebuah produk. Di
28
Membuat Rencana Pemasaran
tahap ini diharapkan siswa memiliki strategi-strategi
bagaimana dapat menjual produk yang dihasilkan.
Sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan
membuat produk yang kreatif, tetapi juga mampu
menjualnya.
29
Lembar Kerja Kelompok
Kerajinan Koran Bekas
Praktik
Dari 4 gambar produk dibawah ini pilihlah salah satu produk kerajinan koran bekas
yang kalian ingin buat, selanjutnya sampaikan pendapat kalian tentang hasil produk kerajinan
yang dibuat.
30
b. Langkah Pembuatan
1. Langkah pertama adalah membuat gulungan kertas koran bekas. Caranya ambil tusuk
sate lalu taruh pada ujung koran bekas lalu di gulung dengan hati hati sehingga
berbentuk seperti stik koran.
2. Pada bagian akhir gulungan di lem agar kuat dan tak mudah lepas. Selanjutnya ambil
tusuk sate secara perlahan agar gulungan kertas koran tidak rusak.
3. Dengan cara yang sama buat beberapa stik koran bekas sesuai dengan kebutuhan.
4. Langkah selanjutnya adalah mengambil kardus bekas sepatu (bisa kardus apapun yang
agak tebal)
5. Dengan menggunakan gunting atau cutter lubangi bagian kardus bekas sepatu yang
sudah ditandai sebelumnya. Proses melubangi kardus harus dilakuan dengan hati hati
agar hasilnya rapi.
6. Selanjutnya, dengan menggunakan lem, tempelkan gulungan koran bekas tadi pada
permukaan kardus bekas yang sudah dilumuri dengan lem
7. Semua permukaan kertas karton harus ditutupi dengan gulungan kertas sesuai dengan
produk yang akan dibuat
8. Setelah selesai dibuat, harus diangin anginkan terlebih dahulu agar lem cepat
mengering dan gulungan koran bekas bisa menempel pada kardus dengan sempurna.
9. Dalam proses penempelan, gulungan koran akan melibatkan pemotongan gulungan
kertas menyesuaikan dengan bidang kardus yang akan ditempeli.
10. Proses pembuatan produk koran bekas telah selesei dan siap digunakan
c. Instrumen Penilaian
Berilah tanda ceklis pada setiap kolom penilaian berikut!
kesesuaian
kerapian
langkah-
kelengkapa kerjasama dalam keindahan
langkah skor
n nam n alat dan dalam mengguntin dan
dalam total
o a bahan berkelompok g dan kemenarikan
membuat
menempel
produk
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
ds
t
Keterangan :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
31
Petenjuk penskoran
Jumlah skor : 20
Skor tertinggi : 5 x 4 = 20 skor
Jumlah skor
Nilai = x4
Skor maksimal
Kriteria Nilai :
Sangat Baik = skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik = skor 2,39 - 3,19 (70 – 79)
Cukup = skor 1,58 – 2,38 (60 – 69)
Kurang = skor < 1,57 (< 60)
d. Rubik Penilaian
Aspek 4 3 2 1
Kelengkapan Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
dalam mengumpulkan alat mengumpulkan alat mengumpulkan alat mengumpulkan alat
pengumpulan alat dan bahan dengan dan bahan, tetapi dan bahan, tetapi dan bahan dengan
dan bahan produk tepat dengan bantuan dengan bantuan tepat
guru guru dan mengalami
kesulitan
kerjasama dalam Sangat Aktif Aktif dalam Ringan tangan Pasif tidak
berkelompok memberikan membentuk membantu teman membantu saat
pendapat dalam pembuatan produk satu kelompok pada pembuatan produk
berperan pembuatan saat pembuatan
produk produk
Kerapian dalam Pola menggunting Pola menggunting Pola menggunting Belum mampu
menggunting dan terlihat halus dan terlihat halus dan terlihat kasar dan menggunting dan
menempel produk tidak terdapat bekas terdapat bekas lem terdapat bekas lem menempel produk
lem di sekitar di sekitar bidang di sekitar bidang
bidang penempelan penempelan produk penempelan produk
produk
Keindahan dan Penataan tempelan Penataan tempelan Penataan tempelan Penataan tempelan
kemenarikan runtut dan menarik, runtut dan menarik, tidak tidak tertata tidak tidak tertata
produk terdapat hiasan cat terdapat hiasan pada rapi, terdapat hiasan rapi, tidak terdapat
warna penuh setiap beberapa produk pada produk hiasan produk
produk
Kesesuaian Mampu membuat Mampu membuat Mampu membuat Tidak mampu
langkah – langkah produk sesuai produk sesuai produk sesuai membuat produk
32
membuat produk dengan langkah- dengan langkah- dengan langkah- sesuai dengan
langkah dengan langkah, tetapi langkah, tetapi langkah - langkah
tepat dengan bantuan dengan bantuan
guru guru dan mengalami
kesulitan
Rekapitulasi Penilaian
33
BAB III
PENUTUP
34
DAFTAR PUSTAKA
35