Anda di halaman 1dari 2

*Isma'il atau Ismail (bahasa Arab: ‫إسماعيل‬, translit.

 Ismā‘īl; bahasa Ibrani:


‫ִיְׁש מָעֵאל‬, Modern Yishma'el Tiberias Yišmāʻēl) adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab,
dan Tanakh. Dalam Islam, dia dipandang sebagai nabi dan rasul.[1] Isma'il juga
dikaitkan dengan Makkah dan pembangunan Ka'bah. Isma'il merupakan anak pertama
Ibrahim dan moyang Muhammad. Keturunannya disebut `Arab al-Musta`ribah ("Arab yang
di-Arab-kan"), karena mereka bukan asli Arab dan mempelajari bahasa Arab dari
penduduk asli setempat. Dalam agama Yahudi dan Kristen, tokoh ini disebut Ismael.
Isma'il
‫إسماعيل • ִיְׁש מָעֵאל‬

Kaligrafi Hadhrat Isma'il dzabihullah
'alaihis-salam
Lahir
Palestina
Tempat tinggal
• Syam
• Hijaz
Karya terkenal
Ka'bah
Gelar
• Nabi dan Rasul
• 'alaihis-salam (keselamatan atasnya)
• Dzabihullah (dikurbankan untuk Allah)
Anak
• Nebayot
• Kedar
• Adbeel
• Mibsam
• Misyma
• Mahalat/Basmat
• Duma
• Masa
• Hadad
• Tema
• Yetur
• Nafish
• Kedma
Orang tua
• Ibrahim (bapak)
• Hajar (ibu)
Kerabat
• Sarah (ibu tiri)
• Ishaq (saudara)
• Lut (sepupu)

*Kelahiran Nabi Ishaq menjadi jawaban atas kegundahan hati Nabi Ibrahim yang hijrah
dari kaum dan ayahnya yang membangkang kepada Allah SWT.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
BACA JUGA:
Kisah Nabi Ilyasa Meneruskan Risalah Nabi Ilyas Mengajak Kaum Ba'albek Beriman
‫بۗ َوكُلًّا َج َعلْنَا نَبِيًّا‬ ٰ ‫اعتَ َزل َُه ْم َو َما ي َ ْعبُ ُد ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن الل ّ ٰ ِه َۙو َهبْنَا ل َٗهٓ اِ ْس‬
َ ‫ح َق َوي َ ْعقُ ْو‬ ْ ‫َفل ّ ََما‬
Artinya: Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang
mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yaqub. Dan
masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. (QS. Maryam: 49).
Allah Swt menceritakan bahwa setelah Nabi Ibrahim menjauh dari ayahnya dan kaumnya
demi karena Allah, maka Allah menggantikan baginya orang-orang yang lebih baik
daripada mereka dan Allah menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Yaqub, yakni seorang
putra dan cucu.
Kabar gembira kelahiran Ishaq itu disampaikan para malaikat kepada Ibrahim seperti
yang termaktub dalam Alquran.
Firman Allah SWT:
ٍ‫ج ٍل َح ِنيْذ‬ ْ ‫اۤء ب ِِع‬
َ ‫ِث ا َْن َج‬ َ ‫َال َسل ٰمٌ ف ََما لَب‬ َ ‫ت ُر ُسلُنَٓا اِبْ ٰر ِهي ْ َم بِال ْبُ ْش ٰرى قَال ُْوا َسل ًٰما ۖق‬ ْ ‫اۤء‬
َ ‫َولَقَ ْد َج‬
Artinya: "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang
kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:"Selamat". Ibrahim
menjawab:"Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak
sapi yang dipanggang. (QS. Hud: 69)
Namun, Nabi Ibrahim takut ketika melihat para tamunya tidak mau menjamah makanan
yang telah dihidangkannya.
ۗ ٍ ‫خ ْف اِنَّٓا ا ُ ْر ِسلْنَٓا اِل ٰى ق َْو ِم ل ُْو‬
‫ط‬ َ َ‫َفل ّ ََما َراٰىٓ ا َي ْ ِدي َ ُه ْم ل َا تَ ِص ُل اِل َي ْ ِه ن َ ِك َر ُه ْم َوا َْو َج َس ِمن ْ ُه ْم ِخيْفَ ًة ۗقَال ُْوا ل َا ت‬
"Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh
perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata:"Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.
(QS. Hud: 70)
Demikian itu karena malaikat tidak membutuhkan makanan, tidak menginginkannya,
tidak pula pernah memakannya. Melihat sikap mereka yang berpaling dari apa yang
disuguhkannya kepada mereka, tanpa ada rasa keinginan sama sekali, maka pada saat
itu: Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka.

Menurut As-Saddi, ketika Allah mengutus sejumlah malaikat untuk membinasakan kaum
Nabi Lut, maka para malaikat itu menyerupakan dirinya sebagai pemuda yang tampan-
tampan; mereka berjalan dan mampir di rumah Nabi Ibrahim, bertamu kepadanya.
Ketika Nabi Ibrahim melihat kedatangan mereka: Maka dia pergi dengan diam-diam
menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar).
Sementara istrinya, Siti Sarah yang berdiri di balik pintu tersenyum sekaligus
terkejut mendengar kabar yang dibawa para malaikat Allah.
‫ب‬َ ‫ح َق يَ ْعقُ ْو‬ ٰ ‫ح َقۙ َو ِم ْن َّو َراۤ ِء اِ ْس‬ ٰ ‫َت فَبَ ّ َش ْرن ٰ َها ِباِ ْس‬ْ ‫ام َراَتُ ٗه قَاۤىِٕ َم ٌة ف ََض ِحك‬ْ ‫َو‬
"Dan istrinya berdiri (di sampingnya), lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir pula)
Yaqub. (QS. Hud: 71)
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
‫ب‬ ٌ ْ‫عجِ ي‬ َ ٌ‫خا ۗاِ ّ َن ٰهذَا ل ََش ْيء‬ ً ْ‫ج ْو ٌز ّ َو ٰهذَا بَ ْعلِ ْي َشي‬ ُ ‫ع‬َ ۠‫َت ي ٰ َويْلَتٰىٓ َءاَلِ ُد َواَنَا‬ ْ ‫قَال‬
Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal
aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua
pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." (QS. Hud: 72)
Ketika Siti Sarah melihat bahwa Ibrahim as telah menghormati mereka, Siti Sarah
bangkit melayani mereka dengan tersenyum ramah seraya berkata, "Sungguh aneh tamu-
tamu kita ini, mereka kita layani secara langsung sebagai penghormatan kita kepada
mereka, tetapi mereka tidak mau menyantap sajian kita ini."
Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Usman ibnu Muhaisin sehubungan dengan kisah tamu-
tamu Nabi Ibrahim, bahwa mereka terdiri atas empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail,
Israfil dan Rafail.
Kabar yang didengar Siti Sarah bahwa dia akan mengandung anak di usianya yang sudah
tua membuatnya seolah tak percaya. Hal ini diungkapkan dalam Alquran:
‫تۗ اِن ّ َُه َح ِمي ْ ٌد َّمجِ يْ ٌد‬ َ ‫ت الل ّ ٰ ِه َوبَ َركٰتُ ٗه‬
ِ ْ ‫عل َيْك ُْم ا َْه َل ال ْبَي‬ ُ ‫جبِي ْ َن ِم ْن ا َْم ِر الل ّ ٰ ِه َر ْح َم‬
َ ‫قَال ُْوٓا اَتَ ْع‬
Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu
adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait!
Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (QS. Hud: 73)

Anda mungkin juga menyukai