Anda di halaman 1dari 16

TEORI DEMOKRASI

(Money Politic Dalam Praktik Demokrasi )

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5

ANNA NURAULIAH
MUH. NURHADI
HERMAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan judul
“Money Politik dalam Praktik Demokrasi ”, yang mana tugas kelompok ini
disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah TEORI DEMOKRASI
dalam menempuh pendidikan diUniversitas Muhammadiah Makassar. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
data dalam tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga tugas
karya ilmiah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Makassar , 15 Desember 2019

KELOMPOK 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
A. Definisi Money Politic........................................................................3
B. Bentuk-Bentuk dan Strategi Money Politic.......................................4
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Money Politic...........6
D. Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap masyarakat........8
E. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberantas money politics....10
BAB III PENUTUP....................................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diangap modern pada
abad ke dua puluh ini, seiring dengan perkembangan situasi sistem
pemerintahan di dunia demokrasi berjalan semakian eksis bersama
monarki sebagai salah satu sistem pemerintahan yang familiar.
Demokrasi yang mengatas namakan pemerintahan dari rakyat untuk
rakyat itu memang cendrung akan menghasilkan keseimbangan dalam
pembagaian kekuasaan. Teori montesque pembagaian Trias politika
adalah menjadi amatlah mudah dilaksanakan dengan sistem demokrasi.
Indonesia sebagai salah satu negara modern didunia yang juga
melaksanakan sistem Demokrasi Pancasila dalam sistem
pemerintahannya sebagai salah satu negara nomor 4 terbesar di dunia
yang menganut sistem demokrasi Indonesia telah banyak menjadi
panutan dalam sistem berdemokrasi. Pemilihan Kepala daerah secara
otonom dan pemilihan langsung Presiden merupakan capaian emas
sistem demokrasi Indonesia, ditambah lagi dengan beberapa pemilihan
kepala daerah yang sudah dilakukan secara serentak membuat
Indonesia semakin memantapkan diri sebagai dengara modern dengan
sistem demokrasi. Akan tetapi, sistem demokrasi juga memiliki
beberapa kelemahan salah satunya adalah prihal finansial yang
membutuhkan biaya yang tinggi, sehingga tak jarang sistem demokrasi
juga menyebabkan kendala di sektor keuangan karena memang
membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam perhelatannya. Tak
jarang praktik money politik terjadi dalam praktik berdemokrasi
sehingga sesuanguhnya sangatlah menciderai esensi dari bernegara,
lantas bagaimana pandangan hukum Indonesia mengenai money politik

1
dalam berdemokrasi lalu bagaimanakah sanksi bagi para pelaku money
poltik dalam prespektif hukum pidana di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi money politics?
2. Bagaiamana bentuk-bentuk money politics?
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya money politics ?
4. Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap masyarakat?
5. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberantas money politics?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa definisi money politics?
2. Mengetahui bagaiamana bentuk-bentuk money politics?
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya money
politics ?
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan money politics  terhadap
masyarakat?
5. Mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberantas money
politics?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Money Politic


Money Politic dalam bahasa Indonesia adalah suap, arti suap dalam kamus besar
Bahasa Indonesia adalah uang sogok. Politik uang adalah pertukaran uang dengan
maksud untuk menentukan posisis seseorang, kebijakan yang akan dikeluarkan
dan keputusan politik yang mengatasnamakan kepentingan rakyat namun
sesungguhnya hanya untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun partai politik.
Politik uang adalah upaya mempengaruhi orang lain dalam hal ini masyarakat
dengan menggunakan imbalan materi atau dapat juga diartikan jual -beli suara
pada proses politik dan kekuasaan serta tindakan membagi-bagikan uang, baik
milik pribadi atau partai untuk mempengaruhi suara pemilih.

Politik uang dapat diartikan juga sebagai upaya mempengaruhi perilaku


orang lain dengan memberikan imbalan tertentu. Ada yang mengartikan
politik uang sebagai tindakan jual beli suara pada proses politik dan
kekuasaan. Tindakan itu bisa terjadi dalam jangkauan yang luas, dari
tingkat paling kecil yaitu Pemilihan kepala desa hingga pemilihan umum .

Dari pengertian tentang money politics yang sudah dipaparkan diatas, maka
dapat dijabarkan bahawa politik uang adalah semua tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dengan sengaja ,modus yang ada biasanya dengan
memberti , menjanjikan uang atau materi lainnya, kepada seseorang agar
menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu atau untuk mempengaruhi
seseorang untuk tidak menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon
tertentu, atau dengan sengaja menerima atau memberi dana kampanya dari
atau kepada pihak-pihak tertentu. Money politic dengan demikian adalah
suatu bentuk pemberian ataupun janji untuk menyuap seseorang baik agar
orangitu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia
menjalankan dengan cara tertentu pada saat pemilu,pemberian biasanya
dapat berupa uang dan barang

3
Bertitik dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa money politics yang
biasanya terjadi yaitu merupakan pemberian uang ataupun barang,dengan
tujuan untuk menarik simpati para pemilih,dengan adanya beberapa
klasifikasi pemilih sehingga diperlukan untuk menentukan sasaran khalayak
yang kiranya sangat mudah untuk dipengaruhi agar calon kandidat bisa
memenangkan kampanyenya untuk mengambil kekuasaan tersebut.

B. Bentuk-Bentuk dan Strategi Money Politic

 Berikut akan dijelaskan tentang bentuk – bentuk money politic,


sebagai berikut:
a. Berbentuk Uang

Dalam masyarakat, tidak terkecuali masyarakat religius, uang memang


diakui sebagai senjata politik ampuh yang sangat strategis untuk
menaklukkan kekuasaan. Karena, pada dasarnya uang merupakan saudara
kembar kekuasaan. Uang merupakan faktor penting yang berguna untuk
mendongkrak personal seseorang, sekaligus untuk mengendalikan wacana
strategis terkait dengan sebuah kepentingan politik dan kekuasaan. Dimana,
seseorang leluasa mempengaruhi dan memaksakan kepentingan pribadi dan
kelompoknya pada pihak lain melalui berbagai sarana, termasuk uang.
Dalam pemilihan Presiden, uang sangat berperan penting. Modus
Money Politic yang terjadi dan sering dilakukan, antara lain:

1. Sarana Kampanye. Caranya dengan meminta dukungan dari


masyarakat melalui penyebaran brosur, stiker dan kaos. Setelah
selesai acarapun, para pendukung diberi pengganti uang transport
dengan harga yang beragam.

2. Dalam Pemilu ada beberapa praktik tindakan Money Politic


misalnya: distribusi sumbangan, baik berupa barang atau uang
kepada para kader partai, penggembira, golongan atau kelompok
tertentu.Bantuan Langsung (Sembako Politik). Yaitu pemberian dari

4
calon tertentu untuk komunitas atau kelompok tertentu. Caranya,
dengan mengirimkan proposal tertentu dengan menyebutkan jenis
bantuan dan besaran yang diminta, jika proposal tersebut dikabulkan
maka secara otomatis calon pemilih harus siap memberikan
suaranya.

b. Berbentuk Fasilitas Umum

Politik pencitraan dan tebar pesona lazim dilakukan oleh para calon
untuk menarik simpati masyarakat didaerah pemilihannya. Hal ini tidak saja
menguntungkan rakyat secara personal, namun fasilitas dan sarana umum
juga kebagian “berkah”. Politik pencitraan dan tebar pesona melalui
“jariyah politis” ini tidak hanya dilakukan oleh calon-calon yang baru,
tetapi juga oleh para calon yang berniat maju kembali di daerah
pemilihannya. Instrument yang dijadikan alat untuk menarik simpati
masyarakat dengan menyediakan semen, pasir, besi, batu dan sebagainya.
Fasilitas dan sarana umum yang biasa dijadikan Jariyah Politis, yaitu:
Pembangunan Masjid, Mushalla, Madrasah, jalan-jalan kecil (gang-gang),
dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dari bentuk money politic adalah
berupa uang dengan nominal tertentu dan berupa barang seperti sembako,
dalam bentuk lain bisa juga berupa perbaikan terhadap fasilitas umum,
seperti Pembangunan Masjid, Mushalla, Madrasah, jalan-jalan kecil (gang-
gang), dan sebagainya.

 Dalam hal ini, terdapat beberapa strategi-strategi money politic,


sebagai berikut:
a. Serangan Fajar

Serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk


politik uang dalam rangka membeli suara yang dilakukan oleh satu atau
beberapa orang untuk memenangkan calon yang bakal menduduki posisi

5
sebagai pemimpin politik. Serangan fajar umumnya menyasar kelompok
masyarakat menengah ke bawah dan kerap terjadi menjelang pelaksanaan
pemilihan umum.
b. Mobilisasi Massa

Mobilisasi massa biasa terjadi pada saat kampanye yang melibatkan


penggalangan massa dengan iming-imingan sejumlah uang untuk
meramaikan kampanye yang diadakan oleh partai politik. Penggunaan uang
biasanya untuk biaya transportasi, uang lelah serta uang makan, dengan
harapan massa yang datang pada saat kampanye akan memilihnya kelak.
Dalam memobilisasi masa disinilah money politic ini bermain dengan cara
pembelian pengaruh , dengan alat para tokoh masyarakat yang dijadikan
sebagai penggalang masa untuk mempengaruhi pemilih sesuai dengan
pesanan kandidat, dalam rangkaian kampanye pun sebagian masyarakat
diberi uang makan dan bayaran untuk mengikuti kampanye akbar,
Bahwasannya dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2012 yaitu dalam
hal pelaksana kampanye tidak diperkenankan menjanjikan atau memberikan
uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye secara
langsung

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Money Politic

a. Kemiskinan

Sebagaimana kita ketahui, angka kemiskinan di Indonesia cukup


tinggi. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjan. Kondisi miskin tersebut seperti memaksa dan menekan
sebagian masyarakat untuk segera mendapat uang. Money politic pun
menjadi ajang para masyarakat untuk berebut uang. Mereka yang menerima
uang terkadang tidak memikirkan konsekuensi yang akan diterima yaitu,

6
tindakan suap dan jual beli suara yang jelas melanggar hukum. Yang
terpenting adalah mereka mendapat uang dan dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.

b. Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik

Tidak semua orang tahu apa itu politik, bagaimana bentuknya, serta
apa yang ditimbulkan dari politik. Itu semua bisa disebabkan karena tidak
ada pembelajaran tentang politik di sekolah-sekolah ataupun masyarakatnya
sendiri yang memang acuh terhadap politik di Indonesia. Sehingga ketika
ada pesta politik, seperti pemilu, masyarakat tersebut akan bersikap acuh
dengan pemilu. Tidak mengenal partai, tidak masalah. Tidak tahu calon
anggota legislatif, tidak masalah. Bahkan mungkin, tidak ikut pemilu pun
tidak masalah. Kondisi seperti ini menyebabkan maraknya politik uang.
Masyarakat yang acuh dengan pemilu dengan mudah menerima pemberian
dari para peserta pemilu. Politik uang pun dianggap tidak masalah
bagimereka. Mereka tidak akan berpikir jauh ke depan bahwa uang yang
diberikan itu suatu saat akan 'ditarik' kembali oleh para calon kandidat yang
nantinya terpilih. Mereka tidak menyadari adanya permainan politik yang
sebenarnya justru merugikan diri mereka sendiri.

c. Kebudayaan

Saling memberi dan jika mendapat rejeki, tidak boleh ditolak.


Begitulah ungkapan yang nampaknya telah melekat dalam diri bangsa
Indonesia. Uang dan segala bentuk politik uang dari peserta pemilu
dianggap sebagai rejeki bagi masyarakat yang tidak boleh ditolak. Dan
karena sudah diberi, secara otomatis masyarakat harus memberi sesuatu
pula untuk peserta pemilu, yaitu dengan memilih, menjadi tim sukses,
bahkan ikut menyukseskan politik uang demi memenangkan peserta pemilu
tersebut. Hal itu semata-mata dilakukan sebagai ungkapan terimakasih dan
rasa balas budi masyarakat terhadap si pemberi yang memberi uang.

7
D. Dampak yang ditimbulkan money politics terhadap
masyarakat

Dalam konsep demokrasi kita kenal istilah dari rakyat, oleh rakyat,dan ntuk
rakyat.Ini berarti rakyat berhak menentukan pilihannya kepada calon yang di
khendakinya tanpa ada intervensi dari pihak lain.

Namun dengan adanya praktek pplitik uang maka semua itu solah dalam teori
belaka.Karena masyarakat terikat oleh sebuah parpol yang memeberinya uang dan
semisalnya. Karena sudah diberi uang masyarakat merasa berhutang budi kepada
parpol yang memberinya uang tersebut, dan satu-satunya cara untuk membalas
jasa tersebut adalah dengan memilih/mencoblos parpol tersebut.Sehingga motto
pemilu yang bebas, jujur, dan adil hanya sebuah kata-kata yang terpampang di
tepi-tepi jalan tanpa pernah di realisasikan

Pemilihan umum (pemilu) merupakan wujud dari pesta demokrasi, di mana


saat itu rakyat terlibat langsung dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 22 E ayat (2) dikatakan
bahwa pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden,
serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dari penjelasan di atas kita bisa tafsirkan
bahwa dalam Pemilhan Umum kita akan memilih wakil wakil rakyat yang akan
menyelenggarakan pemerintahan.

Namun penerapan demokrasi itu sendiri seringkali dinodai dengan penyimpangan-


penyimpangan seperti praktik money politics (politik uang). Satu usaha yang
dilakukan oleh para kandidat maupun partai politik agar memenangkan perolehan
suara yakni dengan transaksi jual beli suara atau dikenal dengan istilahmoney
politics. Praktik semacam itu jelas bersifat ilegal dan merupakan kejahatan.

8
Kita sebagai bagian dari masyarakat juga harus cerdas dalam memilih para
calon pemimpin kita. Maka kita harus bersikap tegas dan menolak upaya-
upaya money politics. Melalui pemilu, sebenarnya rakyat telah belajar dari
pengalaman dan dituntut menjadi cerdas dalam memilih pemimpin dan wakil
rakyat berdasarkan pengalaman-pengalaman pemilu terdahulu. Sebenarnya, ada
beberapa tipe pemilih. Pertama, pemilih cerdas yang memilih berdasar hati nurani
dan tak mau menerima suap. Kedua, pemilih yang hanya mengambil money
politics tapi belum tentu memilih dan ketiga, pemilih yang memilih berdasarkan
kandidat yang telah memberinya uang atau imbalan. Tipe pemilih yang terbaik
adalah tipe pemilih murni dan cerdas yang memilih berdasarkan hati nurani dan
anti menerima suap. Tipe pemilih murni ini sadar bahwa suara rakyat sangat
menentukan nasib negara. Oleh sebab itu, tipe ini hanya memberikan suaranya
kepada para calon pemimpin atau wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan
nasib rakyat kecil dan kebutuhan masyarakat. Mereka juga akan memilih calon
pemimpin yang mengedepankan moral dan kualitas.

Dampak money politics adalah melatih masyarakat untuk bertindak curang.


Pelakunya pun bila terpilih, mungkin sekali melakukan penyalahgunaan jabatan
dan terlibat kasus korupsi. Sementara mereka yang gagal menjabat, bisa-bisa
terganggu secara psikologis atau depresi. Di sisi lain, kerugian berjalannya money
politics bagi pemerintah adalah terciptanya produk perundangan atau kebijakan
yang kolutif dan tidak tepat sasaran. Pasalnya mereka yang menjabat tidak sesuai
dengan kapasitas atau bukan ahli di bidangnya. Tak hanya berimbas buruk bagi
masyarakat, pelaku, dan pemerintah, praktik money politics ini berakibat pada
pencitraan yang buruk serta terpuruknya partai politik. Melalui pendidikan dan
sosialiasi politik, lama-kelamaan masyarakat akan sadar mana parpol yang bersih
dan santun. Sosialisasi politik adalah suatu proses agar setiap individu atau
kelompok dapat mengenali sistem politik dan menentukan sifat persepsi-
persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap fenomena-fenomena
politik.

9
Untuk mengatasi politik uang “money politic” ini dibutuhkan penanganan yang
serius.  Kita harus berfikir jauh ke depan untuk menanganinya.

E. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memberantas money


politics

a. Menanamkan niali-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa


sejak dini

Dengan semakin kuatnya keimanan kita bahwa Tuhan akan membalas setiap


amal perbuatan yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan yang berbuat
jahat akan dibalas dengan azab atau siksa, maka akan semakin besar pula rasa
takut kita untuk berbuat tidak baik seperti menyuap, tidak jujur, dan sebagainya.

b. Hukuman yang tegas bagi oknum-oknum yang menyuap dan


koruptor.
Tidak di pungkiri lagi bahwa hokum di Indonesia ini sangat lemah bagi
mereka yang berkedudukan dan sangat tegas bagi masyarakat lemah, berapa
banyak sudah koruptor yang hukumannya lebih ringan daripada pencuri ayam.
Oleh karena itu jika kita hendak memberantas korupsi di negeri ini maka cara
yang sangat efektif di antaranya adalah dengan memebrikan hukuman yang berat
dan tegas tanpa pandang bulu kepada para koruptor .agar merek yang sudah
melakuakan korupsi bias jera dan bagi mereka yang belum tidak berani
melakukan korupsi.

c. Transparansi
Ini merupakan salah satu penopang terwujudnya pemerintahan yang bersih,
menurut para ahli akibat dari tidak adanya transparansi Indonesia telah terjamab
kedalam kubangan korupsi yang berkepanjangan. Maka untuk keluar dari
kubangan korupsi transparansi mutlak harus dilakukan baik pemerintah pusat
maupun di bawahnya.

d. Dukungan dari semua pihak

10
Karena praktek politik uang dan korupsi merupakan masalah yang sangat
besar,kara-akarnya telah menjalar keseluruh lapisan masyarakat, maka untuk
memberantasnya diprlukan kerjasama,usaha,dan dukungan dari semua pihak baik
pemerintah, penegak hokum, dan masyarakat. Jika salah satu dari komponen
tersebut tidak mendukung, maka pemerintahan yang bersih dari politik uang dan
korupsi akan sulit terwujud.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Money politic  atau politik uang itu merupakan tindakan penyimpangan
dari kampanye yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan
ataupun masyarakat lainnya agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar
mengikuti keinginan orang yang memliki kepentingan tersebut. Selain itu
juga money politic bukan hanya uang, namun juga bisa berbentuk bahan-bahan
sembako.

Banyak sekali penyebab terjadinyaMoney politic diantaranya disebabkan karena


masyarakat  masih belum siap untuk hidup berdemokrasi secara utuh. Selain
itu money politic bisa terjadi karena masih kurang di tegakkannya hukum di
Indonesia.. Tetapi dari alasan penyebab terjadinya money politic yang terpenting
yaitu karena masih kurang iman dan taqwanya para politisi maupunn
masyarakatnya itu sendiri.

Dampak dari adanya money politic tentunya banyak sekali. Dampak bagi


para caleg yang lolos maupun para caleg yang tidak berhasil lolos. Dampak bagi
caleg yang berhasil lolos tentunya akan berdampak juga terhadap pemerintahan
karena yang berhasil menduduki kursi legisatif tidak bisa dipungkiri masih banyak
yang tidak kompeten, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah saat kehancurannya”. Itulah yang tidak di inginkan oleh kita sebagai
warga negara Indonesia, selain itu dampak bagi masyarakatnya sendiri akan
timbul perpecahan, karena saking fanatiknya dan merasa harus balas budi karena
mereka telah di beri bentuk penyuapan oleh para caleg, sehingga menganggap
caleg yang lainnyna rendah dibandingkan yang mereka dukung. Namun yang
tidak di inginkan apabila para pendukung melakukan cara apapun agar yang
mereka dukung lolos.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://windiarahmawati.blogspot.co.id/2014/05/money-politik.html

http://www.pa-balige.go.id/?p=2018

http://sahabudinrasyid.blogspot.co.id/2012/06/makalah-politik-uag-money-politic.htm

13

Anda mungkin juga menyukai